menakutkan. Tidak hanya tangguh melibas ratusan tentara Irak dengan berani.
Tapi juga sadisme yang diunggah di situs youtube.com. Selain menerapkan
hukuman mati massal terhadap para tawanan, mereka juga melakukan
pembantaian jalanan terhadap penduduk sipil. Bahkan, milisi radikal pimpinan
Abu Bakar al-Baghdadi ini berencana akan menyerang ibu kota Vatikan, Roma,
dan mengajak umat Muslim migrasi ke sana. Selama ini kaum Muslim telah
menjadi sasaran pembunuhan di seluruh dunia, dimulai dari Tiongkok hingga
Indonesia, kata mereka. Sehingga pemerintahan Jokowi-JK secara tak
proporsional memosisikan ISIS sebagai ancaman berbahaya melebihi Komunis,
Syiah, Sepilis dan aliran sesat lainnya.
Risalah Mujahidin DAISY (Ad-Daulah al-Islamiyyah fie al-Iraq wa Syam)
yang kemudian lebih mendunia dengan nama ISIS (Islamic State in Iraq and alSham), yang dideklarasikan oleh Abu Bakar al-Baghdadi pada tanggal 9 April
2013, merupakan negara baru, sekalipun tak satu pun negara di dunia ini yang
mengakuinya sebagai negara yang berdaulat. Dalam sebuah rekaman suara yang
disiarkan pada Ahad, 29 Juni 2014, milisi bersenjata pimpinan Abu Bakar alBaghdadi itu menyatakan, berdirinya khilafah dan menjadi pemimpin bagi umat
Muslim di seluruh dunia, seperti diberitakan Al-Jazeera, Senin, 30 Juni 2014.
Dalam siaran tersebut, Baghdadi mengumumkan, bahwa ISIS saat ini telah
menjadi sebuah Negara Islam, yang batas wilayahnya diklaim meliputi sepanjang
garis lurus Provinsi Diyala, Irak, hingga Provinsi Aleppo, Suriah.
Dewan Syura Negara Islam telah bertemu dan membicarakan masalah khilafah.
Negara Islam memutuskan membentuk khilafah Islam dan menunjuk seorang
khalifah untuk negara-negara Islam, ucap juru bicara ISIS, Abu Mohammad alAdnani.
Kendati secara de jure belum mendapat pengakuan negara-negara lain, tapi klaim
setahun lalu, tepatnya Maret 2014, ISIS telah menguasai wilayah seluas 400.000
km2 yang ada di wilayah Irak dan Suriah. Klaim itu menggambarkan wilayah
kekuasaannya lebih luas dari beberapa negara Arab seperti Qatar, Emirat Arab,
Bahrain, Yaman, dan Lebanon.
Eksistensi ISIS sebenarnya memiliki kaitan erat dengan gerakan jihad global, yang
menghimpun berbagai unsur berbeda untuk bertempur di Irak dan Suriah melawan
rezim penguasa Bashar Assad. Di medan tempur, mereka terbagi-bagi di bawah
sejumlah front perlawanan. Dengan kondisi tersebut, dimunculkanlah nama
1
Propaganda ISIS
Magnet spiritual ISIS bahkan mampu menembus tembok penjara di berbagai
negara. Contohnya, sekelompok narapidana terorisme di penjara Nusakambangan,
Cilacap, Jawa Tengah, ditengarai pernah mendeklarasikan kesetiaannya pada
Khalifah Al-Baghdadi. Bahkan di beberapa daerah, juga diisukan adanya kelompok
yang melakukan baiat kepada Baghdadi, tidak peduli kejahatan yang dilakukan
ISIS dan di mana pun dia berada. Yang penting, kata mereka, ada tokoh yang
menyuarakan Negara Islam dan telah membuktikan keberhasilan langkah
militernya untuk menguasai sebuah negara.
Lebih heroik lagi, sejumlah keluarga dari Makasar, Lamongan, Solo, Surabaya,
Jawa Barat, Jakarta, telah hijrah ke Irak dan Suriah untuk bergabung dengan ISIS.
Diperkirakan terdapat lebih dari 600 warga negara Indonesia di Suriah, tapi tentu
saja tak semuanya bergabung dengan ISIS. Seperti diungkap oleh mantan
koordinator ISIS Indonesia, Chep Hernawan, mengaku telah memberangkatkan
156 orang ke Suriah pada April 2014. Saya memberikan uang tunai kepada setiap
orang yang diberangkatkan, katanya.
Propaganda video berisi ajakan dari sekelompok warga Indonesia untuk bergabung
ke Negara Islam Irak dan Suriah pun gencar dilakukan, dan dengan mudah
ditemukan karena diakses bebas di situs Youtube. Video seorang pengikut ISIS asal
Indonesia, yang menantang TNI dan terlihat sedang melatih anak-anak berperang
ala militer sekarang menjadi bulan-bulanan pemberitaan media di seantero negeri.
ISIS yang menimbulkan kontroversi di Irak dan Suriah, sebenarnya bukanlah
ancaman potensial bagi Indonesia. Belum ada, secara konkret bahaya yang
2
berjibaku melawan gempuran hebat ribuan ton bom imprialis Amerika dan puluhan
ribu koalisi anti Thaliban. Kendati banyak yang korban, Az-Zarqawi dan para
tokoh jihad seperti Osamah bin Laden berhasil lolos untuk ke sekian kalinya dari
kepungan dan serangan dahsyat di daerah Tora Bora.
Setelah dominasi Thaliban dan Al-Qaeda mulai redup di Afghanistan, Az-Zarqawi
melawat ke negeri Syiah Iran. Kepergiannya itu untuk mengadakan pertemuan
dengan sisa-sisa kelompoknya, sekaligus menetapkan pilihan menjadikan Irak
sebagai medan jihad baru. Irak harus dijadikan medan maut tentara imperialis
Amerika. Pendapat Az-Zarqawi saat itu menimbulkan keraguan banyak pihak,
karena saat itu Amerika belum melakukan invasi ke negeri Saddam Husein itu.
Namun, 2 tahun kemudian prediksi Az-Zarqawi terbukti. Pada tahun 2003,
Amerika melakukan invasi besar-besaran dengan tuduhan Irak memiliki pabrik
bom nuklir di bawah tanah, yang sampai saat ini fitnah tersebut tidak bisa
dibuktikan oleh pemerintah kafir Amerika.
Pada tahun 2006, atau tiga tahun pasca invasi Amerika ke Irak, Az-Zarqawi
menyatakan kesetiaannya pada pemimpin Al-Qaeda, Osama bin Laden. Dia
meminta organisasi Jundusy Syam yang dipimpinnya menjadi bagian dari AlQaeda. Selanjutnya, pada tahun yang sama, dibentuk Dewan Syura Mujahidin di
bawah kepemimpinan Abdullah Rasyid Al-Baghdadi.
Ironisnya, pada pertengahan 2006 Az-Zarqawi terbunuh oleh serangan pasukan
kafir Amerika. Kondisi itu membuat kepemimpinan Daulah Islamiyah beralih ke
Abu Hamzah Al-Muhajir atau populer dengan nama Abu Umar Al-Baghdadi.
Namun, 4 tahun kemudian, tepatnya tanggal 19 April 2010, tentara kafir Amerika
di Irak berhasil membunuh Abu Umar. Dalam waktu sekitar sepuluh hari, Dewan
Syura kemudian menyelenggarakan pertemuan untuk memilih pimpinan baru.
Hasil musyawarah, pada 16 Mei 2010, adalah mengangkat Abu Bakr Al-Baghdadi
sebagai pengganti kepemimpinan Daulah Islamiyah Iraq.
Mula-mula perilaku pasukan ISIS itu dinilai masyarakat dunia sebagai ambisi
politik pimpinannya, Abu Bakr al-Baghdadi yang ingin mendirikan Daulah
Islamiah di wilayah Irak dan Syam. Artinya wilayah yang diincar ISIS tidak hanya
mencakup Suriah saja. Namun, melebar pada wilayah Israel, Yordania, Lebanon,
dan Palestina, dan bahkan bagian tenggara Turki.
Saat kekejaman dan sikap radikal pasukan ISIS membawa korban ribuan jiwa,
yang mayoritas juga Muslim. Seperti pengusiran massal suku Yazid, suku asli
bangsa Suriah, dari tanah kelahirannya. Demikian pula melakukan perampasan dan
perampokan harta warga sipil, maka mulailah berdatangan kecaman dari para
ulama Muslim di seluruh dunia. ISIS dituding sebagai kelompok radikal
berbendera Islam, tapi perilakunya bertentangan dengan misi Al-Qur`an yang
dicontohkan Rasulullah Muhammad SAW.
Namun, pasukan Al-Baghdadi tidak peduli, siapa pun yang dianggap bertentangan
dengannya dianggap kafir dan akan diserang. Sehingga ISIS terkenal dengan
reputasi sebagai milisi paling brutal di daerah yang dikendalikannya.
Fakta perang hari ini membuktikan, segala pamer kedurjanaan yang dilakukan ISIS
sama sekali tidak diilhami ajaran jihad Islam; melainkan warisan tradisi perang dan
kebiadaban negara-negara barat dalam memperlakukan musuhnya. Seperti
dilaporkan Al-Jazeera, Minggu (17/8/2014), kekejaman ISIS itu mencontoh
metode eksekusi CIA yang kemudian mereka publikasikan lewat media sosial.
Kelompok teroris ISIS menggunakan teknik penyiksaan yang diciptakan oleh
dinas intelijen AS, CIA, demikian dilaporkan media AS terkemuka The
Washington Post (WP) beberapa waktu lalu.
Segala kekejaman tentara Amerika di Afghanistan, Irak, di penjara Guantanamo,
termasuk bagaimana Densus 88 di Indonesia memperlakukan mayat terduga teroris
yang di seret-seret di jalan raya, menjadi inspirasi kebrutalan ISIS. Misalnya,
bagaimana tentara Amerika memperlakukan kaum Muslim Afghanistan,
mengencingi mayat korban, membakar Al-Qur`an, membantai dan memperkosa
wanita Muslimah di Irak.
Tindakan brutal Densus 88, yang menyeret mayat korban terduga terorisme yang
ditembak di jalanan, bahkan membunuh terduga teroris yang ke luar masjid usai
shalat Subuh berjamaah, yang ternyata salah tembak. Video kekejaman yang
dilakukan Densus 88 saat melakukan penyerbuan, penggrebegan bisa disaksikan
secara luas di internet. Semua ini terbukti efektif menyuburkan ideologi
7
11