Anda di halaman 1dari 65

AR-2121

Struktur, Konstruksi, dan Material


Bangunan

Minggu-6

Rangka Batang

Aswin Indraprastha, PhD

Referensi Tambahan
Pat Guthrie, The Architects Portable Handbook (2003)
Edward Allen & Joseph Iano, The Architecs Studio Companion
(2002)
Francis D.K. Ching, Building Construction Illustrated (2008)
Analisis Struktur II, Ir. Etik Muda, M.Eng

Kita di sini
RENCANA PERKULIAHAN
AR 2121 STRUKTUR, KONSTRUKSI DAN MATERIAL

TINJAUAN
PRINSIP- PENGANTAR
STRUKTUR
PENGANTAR
UMUM
PRINSIP ANALISIS &
SUSUNAN
MATERIAL
STRUKTUR
MEKANIKA
DESAIN
BATU
KONSTRUKSI
STRUKTUR

MINGGU
8

10

RANGKA BATANG

ANALISIS &
ANALISIS & DESAIN
DESAIN

OFF- Visi(ng
Lecturer- UTM
Malaysia
Kelas digabung
dengan kelas pak
Suryamanto

BALOK SEDERHANA

ANALISIS & DESAIN

KOLOM

11

PONDASI
DAN
DINDING
PENAHAN

ANALISIS & ANALISIS &


DESAIN
DESAIN

OFF- Visi(ng
Lecturer- UTM
Malaysia
Kelas digabung
dengan kelas pak
Suryamanto

12

13

LIBUR
BALOK

ANALISIS &
DESAIN

14

15

RANGKA KAKU

ANALISIS

16

EVALUASI

DESAIN

OFF- Visi(ng
Lecturer- UTM
Malaysia
Kelas digabung
dengan kelas pak
Suryamanto

Tujuan Perkuliahan

Mengenal dan memahami karakteristik rangka batang (truss)


Memahami kongurasi dan tipe- tipe rangka batang
Memahami kelebihan dan kekurangan sistem rangka batang
Memahami cara menentukan kestabilan rangka batang
Memahami dasar- dasar cara menganalisis rangka batang
dengan metode titik hubung dan Free Body Diagram

Rangka Batang

Apa itu sistem struktur rangka batang?

Bagaimana sistem ini bisa kaku dan stabil? Apa
prinsipnya?

Pendahuluan
Adalah struktur yang dibentuk dari susunan batang linier
yang digabung dan membentuk pola- pola segitiga.
Kita melihat truss ini sehari- hari:
Rangka Jembatan
Rangka Kuda- kuda

Mengapa berkembang pesat?


Susunannya mudah dikerjakan karena terdiri dari batang- batang
linier
Esien, cukup kokoh dan stabil

Kuncinya adalah pada bentuk segitiga (triangulasi)

Louvre, I.M. Pei

h@p://www.travelblat.com/what-to-do-on-a-rainy-day-in-paris/

Louvre, I.M. Pei

Hongkong HSBC Bank, Norman Foster

h@p://en.wikipedia.org/
wiki/
File:HK_HSBC_Main_Building
_2008.jpg

Crystal Cathedral, Phillips Johnson

h@p://cal-catholic.com/wordpress/2012/07/24/come-tour-
the-campus/

Centre Pompidou, Renzo Piano & Richard Rogers

h@p://www.stageoQheart.net/en/art/Centre-pompidou-Beaubourg-
Paris-200

Architectural Structures I: Dr. Anne Nichols

Sejarah
Romawi menggunakan prinsip ini dari bahan kayu (500 BC)
1800- mulai dianalisis untuk aplikasi- aplikasi massal (revolusi
industri?)

h@p://vitruviusfootsteps.wordpress.com/2010/02/01/week-21-%E2%80%93-
roman-(mber-framing-and-dierences-in-our-cultural-tradi(ons/

Aplikasi Arsitektural
Secara sederhana, sistem truss banyak digunakan sebagai
struktur rangka atap
Pengetahuan tentang sistem truss digunakan untuk:
Jika kita memiliki desain dan bentuk truss, serta standard beban,
bagaimana kita dapat menganalisis beban- beban dan gaya pada
elemen- elemen batang dan menentukan besar batangnya?
Bagaimana menentukan besaran batang truss yang esien?

Tipologi Truss
Plane truss/ planar truss: jika rangka- rangka batang
bergabung dalam satu bidang (tebal batang diabaikan)
sehingga dianggap sebagai truss 2D.
Space truss: rangka- rangka batang bergabung dalam arah
tiga dimensi pada satu arah.
Space frame: rangka- rangka batang bergabung dalam arah
tiga dimensi pada dua arah.

Plane Truss

Space Truss

Space Frame

Struktur Truss
Variabel dalam desain dan analisis:

Bentang
Tebal
Panjang batang
Jarak antar tumpuan
Pola triangulasi
Material batang

Tipologi Umum

Tipologi Umum

Struktur Truss

Terdiri dari elemen- elemen lurus (straight)


Kestabilan didapat dari geometri segitiga
Beban hanya bertumpu pada sambungan sendi (pin)
Jadi, kunci pada struktur truss adalah sambungan sendi.

Sambungan Sendi

Paling banyak dijumpai (persendian tulang?)


Elemen bisa berputar, tetapi tidak bisa bergeser

Elemen Segitiga
Bentuk segitiga sangat stabil, artinya punya ketahanan
terhadap deformasi dibanding dengan bentuk kotak atau
lingkaran.

Elemen Segitiga
Bentuk rangka segitiga dapat diaplikasikan hampir ke semua
bentuk atau prol.

Elemen Segitiga

Kelebihan dan Kekurangan Rangka Batang


Kelebihan:

Dapat menjembatani bentang yang sangat lebar


Instalasi MEP dapat melalui batang- batang
Relatif lebih ringan
Elemen batang ukurannya kecil sehingga mudah dalam transportasi

Kekurangan:

Labor intensive
Struktur dapat bergoyang
Memerlukan bracing lateral
Susah untuk dimodikasi
Relatif tidak tahan api

Rangka Batang Yang Ideal


Semua sambungannya adalah sendi. Sambungannya
merupakan perpotongan dari garis tengah setiap elemen
batang
Semua elemen batang hanya bereaksi terhadap gaya tarik
dan tekan
Semua beban merupakan beban terpusat pada titik- titik
sambungan

Gaya- Gaya Yang Bekerja- Asumsi

Gaya- Gaya Yang Bekerja- Asumsi

Sumbu- sumbu batang bertemu dalam satu ((k


untuk memudahkan menganalisis

Gaya- Gaya Yang Bekerja- Asumsi

Konsekuensi dari asumsi tersebut, pada se(ap batang


hanya terjadi dua gaya: tekan dan tarik saja.

Beban Yang Bekerja


Ada dua macam beban pada elemen truss:
Tarik (Tension = +)
Tekan (Compression = -)

3 elemen dihubungkan oleh 3 sambungan.


Tambahan 2 elemen, akan dihubungkan oleh 1 sambungan.

Kestabilan Rangka Batang


Kestabilan sistem rangka batang ditentukan oleh jumlah
elemen batang dan tipe sambungan
Ada tiga tipe kestabilan:
Statis tentu
Statis tak tentu
Tidak stabil

Prinsip Jumlah Sambungan Relatif


Terhadap Jumlah Batang


b-2j+3=0

b= perkiraan jumlah batang
j= jumlah sambungan

Jika: b-2j+3 <0 rangka batang tidak stabil
Jika: b-2j+3 >0 rangka batang statis tak tentu

Prinsip Jumlah Sambungan Relatif


Terhadap Jumlah Batang
Batang= 21; sambungan= 12 (termasuk
tumpuan)- Sta2s Tentu

Batang= 20; sambungan= 19 terlalu


banyak batang. b>n - Sta2s Tak Tentu

Batang= 16; sambungan= 17 terlalu


sedikit batang. b<n - Tidak Stabil

Latihan Menentukan Kestabilan

Ada Pertanyaan?
Interaksi Kelas

Analisis Rangka Batang


Metode analisis:
Metode titik hubung ( joints)
Metode gras
Metode potongan (sections)

Semua analisis ini berprinsip pada KESETIMBANGAN


(equilibrium):
Equilibrium pada batang- batang
Equilibrium internal

Tarik dan Tekan (Tension & Compression)


Pada Rangka Batang
Semua sambungan adalah
sambungan sendi
Gaya tarik (+) menjauhi ((k
hubung, gaya tekan (-)
mendeka( ((k hubung

Gambar- gambar: Ir. E(k Muda,


M.Eng

Tarik dan Tekan (Tension & Compression)


Pada Rangka Batang
Metode intuitif untuk menentukan
batang tekan dan batang tarik
Membayangkan batang FBD sebagai
kabel
Jika dikenai beban terpusat P pada E
Maka :

EB adalah (-)
FB adalah (+)
BD adalah (+)
FA adalah (-)
DC adalah (-)

Tarik dan Tekan (Tension & Compression)


Pada Rangka Batang
Metode intuitif untuk menentukan
batang tekan dan batang tarik
Membayangkan batang AEC sebagai
pelengkung/ arch
Jika dikenai beban terpusat P pada E
Maka :

EA adalah (-)
EC adalah (-)
EB adalah (0)
FA adalah (-)
DC adalah (-)

Tentukan Batang Tarik dan Tekan


A

Tentukan Batang Tarik dan Tekan


A

Metode Titik Hubung


Isolasi setiap sambungan
Petakan gaya- gaya dalam Fx
dan Fy serta penjumlahan
masing- masingnya harus
sama dengan 0.
Fx=0, fy=0

Cara ini efektif untuk bisa


memetakan semua gaya pada
semua sambungan
Prosesnya lama, melelahkan

Metode Potongan
Prinsipnya, kalau kesetimbangan terjadi pada tiap
titik sambungan, maka dimanapun dipotong,
akan terjadi juga kesetimbangan
Potong pada daerah dimana ada maksimal tiga
elemen batang

Metode Gras
Menggambarakan semua beban dan gaya reaksi
menggunakan garis dan anak panah untuk arahnya.
Tentukan mana yang merupakan beban tekan (-), mana yang
merupakan beban tarik (+)
Dapat dikuasai dengan jalan latihan mengerjakan soal.

Prosedur Analisis Rangka Batang Planar (2D)


Prinsip:
Fx=0; fy=0 di semua titik hubung
Gaya pada batang diperoleh dengan melihat kesetimbangan pada
titik- titik hubung

Prosedur:
Cek dahulu stabilitas sistem : b= 2n-3
Gambarkan gaya- gaya reaksi pada setiap tumpuan
Gambarkan diagram benda bebas (free body diag) untuk tiap batang
dan tiap titik hubung
Identikasi batang- batang diagonal
Tentukan batang- batang yang nilai gayanya=0
Tentukan kesetimbangan gaya pada tiap titik hubung

Contoh Analisis Dengan Metode Titik Hubung


1.

Cek Stabilitas:
B=7
N=5
B=2n-3; =7 Sta(s Tentu

2. Gaya- gaya reaksi tumpuan


akibat beban P
Berapa RAY dan RCY?
RAY MC=0
RAY*L-P*L/2=0
RAY=0.5P
RCY MA=0
RCY*L-P*L/2=0
RCY=0.5P

Contoh Analisis Dengan Metode Titik Hubung

Contoh Analisis Dengan Metode Titik Hubung

Contoh Soal

Diketahui:
P1= 200lbs (pounds)
P2=500lbs
Ditanya:

Besarnya gaya- gaya


pada (ap batang
Caranya:
Analisis sendi B dan kemudian
sendi C

Contoh Soal
Caranya:
Analisis sendi B dan kemudian sendi C untuk
mengetahui FBA dan FBC
Tentukan gaya- gaya reaksi pada sendi B
+ FX = 500 + FBC cos 45 (3 / 5) FBA = 0
+ FY = 200 FBC sin 45 (4 / 5) FBA = 0
FBA = 214 lb (+) and FBC = 525.3 lb (-)

200 lb

525.3

B 500 lb
5 4
FBA 3

45
FBC

FBD pada sendi B

FCA 45

Tentukan gaya- gaya reaksi pada sendi C

CY

+ FX = FCA + 525.3 cos 45 = 0

FBD pada sendi C

FCA = 371 (T)

Kongurasi Rangka Batang Bidang (2D)

Rangka Batang Berdasarkan Momen Lentur dan Gaya


Geser

Kongurasi Rangka Batang Bidang (2D)

Ada Pertanyaan?
Interaksi Kelas

Tentang Tugas 2
Tugas 1, anda diminta mencari gambar rumah tinggal SATU
lantai : denah, potongan, dan tampak yang memperlihatkan
sistem struktur keseluruhan bangunan.
Hari ini kita membahas tentang Tugas 2: Analisis
Pembebanan

Format Lembar Laporan Tugas 2- A3 LANDSCAPE


(42.0 X 29.7)
1. Analisis Pembebanan Pada Ti(k A:

GAMBAR

GAMBAR

K1
HITUNGAN

K2
c

DENAH- POTONGAN
SKALA 1: XXXX

K3

NAMA- NAMA KELOMPOK:


1. Aswin Indraprastha- 15293078
2. Aswin Indraprastha- 15293078
3. Aswin Indraprastha- 15293078
4. Aswin Indraprastha- 15293078
LEMBAR 1 DARI X

Beban Dalam Bangunan


Pembebanan (loading) pada konstruksi bangunan diatur pada
Peraturan Pembebanan Indonesia untuk gedung (PPIUG)
tahun 1983.
Ada 5 macam pembebanan yaitu :
a. Beban mati (berat sendiri konstruksi dan bagian lain yang melekat)
b. Beban hidup (beban dari pemakaian gedung seperti rumah tinggal,
kantor, tempat pertunjukkkan)
c. Beban angin (beban yang disebabkan oleh tekanan angin)
d. Beban gempa (beban karena adanya gempa)
e. Beban khusus (beban akibat selisih suhu, penurunan, susut dan
sebagainya)

Jenis Beban
Berdasarkan wujudnya beban tersebut dapat diidealisasikan
sebagai :
(1) beban terpusat, - P
(2) beban terbagi merata,- q

Beban terpusat adalah beban yang titik singgungnya sangat


kecil yang dalam batas tertentu luas bidang singgung
tersebut dapat diabaikan. Contoh beban akibat tekanan
roda mobil atau motor, pasangan tembok setengah batu di
atas balok, beton ataupun baja dsb.
Satuan beban ini dinyatakan dalam Newton atau turunannya
kilonewton (kN).

Jenis Beban
Beban merata adalah beban yang bekerja menyentuh bidang
konstruksi yang cukup luas yang tidak dapat diabaikan.
Beban ini dinyatakan dalam satuan Newton/meter persegi
ataupun newton per meter atau yang sejenisnya
P

Perhitungan Beban
Berikut ini dicuplikkan beberapa beban bahan bangunan
menerut PPIUG 1983 halaman 11.
1. Baja beratnya 7850 kg/m3,
2. Batu gunung beratnya 1500 kg/m3
3. Batu pecah beratnya 1450 kg/m3,
4. Beton beratnya 2200 kg/m3,
5. Beton bertulang beratnya 2400 kg/m3,
6. Kayu kelas 1 beratnya 1000 kg/m3
7. Pasangan bata merah 1700 kg/m3.

Perhitungan Beban
Contoh perhitungan beban Mati :
Hitunglah beban yang bekerja pada balok beton bertulang ukuran 30 cm x 60
cm yang ditengah-tengahnya terdapat tembok pasangan setengah batu
lebar 15 cm yang dipasang melintang dengan ukuran tinggi 3 m, panjang 4
m.

Jawaban :
Berat sendiri balok


Gravitasi bumi

= 0.3 m x 0.6 m x 2400 kg/m3



= 432 kg/m (kg/m gaya)
= 10 kg/ms2 maka beban menjadi 4320 N/m
= 432 kN/m
Berat tembok sebagai beban terpusat sebesar :


= 0.15 m x 3 m x 4 m x 1700 kg/m3


= 3060 kg (kg gaya)


= 30600 N = 30.6 kN

Perhitungan Beban
Perhitungan Beban Hidup:
Bila pada contoh di atas, balok digunakan untuk menyangga ruang
rumah tinggal keluarga, maka menurut PPIUG halaman 17 besarnya
beban hidup sebesar 200 kg/m2.
Bila luas lantai yang dipikul balok sebesar 2 m tiap panjang balok
(dalam contoh di atas beban lantai tidak dihitung)
Maka beban karena beban hidup adalah 200 kg/m2 x 2 m = 400 kg/m
(kg gaya/m) = 4000 N/m = 4 kN/m.
Dengan demikian beban tetap yang bekerja pada balok adalah 4,32 +
4 = 8,32 kN/m

Sampai jumpa pada minggu ke-7



alamat web: www.ar.itb.ac.id/aswin

Anda mungkin juga menyukai