Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Hospitalisasi merupakan keadaan dimana orang sakit berada pada
lingkungan rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan dalam perawatan
atau pengobatan dalam perawatan atau pengobatan sehingga dapat mengatasi
atau meringankan penyakitnya. Tetapi pada umumnya hospitalisasi dapat
menimbulkan ketegangan dan ketakutan serta dapat menimbulkan gangguan
emosi atau tingkah laku yang mempengaruhi kesembuhan dan perjalanan
penyakit anak selama dirawat dirumah sakit. Hospitalisasi pada anak akan
memberikan dampak negatif seperti trauma, cemas dan ketakutan. (Stuarth,
1998)
Bermain adalah bagian integral dari masa kanak-kanak, media yang
unik untuk memfasilitasi perkembangan ekspresi bahasa, ketrampilan
komunikasi,

perkembangan

emosi,

ketrampilan

sosial,

ketrampilan

pengambilan keputusan, dan perkembangan kognitif pada anak-anak.


Bermain juga dikatakan sebagai media untuk eksplorasi dan penemuan
hubungan interpersonal, eksperimen dalam peran orang dewasa, dan
memahami perasaannya sendiri. Bermain adalah bentuk ekspresi diri yang
paling lengkap yang pernah dikembangkan manusia. Erikson mendefinisikan
bermain sebagai suatu situasi dimana ego dapat bertransaksi dengan
pengalaman dengan menciptakan situasi model dan juga dapat menguasai
realitas melalui percobaan dan perencanaan. (Wong, 2003)
Supartini (2004) mendefinisikan terapi bermain sebagai hubungan
interpersonal yang dinamis antara anak dengan terapis yang terlatih dalam
prosedur terapi bermain yang menyediakan materi permainan yang dipilih
dan memfasilitasi perkembangan suatu hubungan yang aman bagi anak untuk
sepenuhnya mengekspresikan dan eksplorasi dirinya (perasaan, pikiran,
pengalaman, dan perilakunya) melalui media bermain. International
Association for Play Therapy (APT), sebuah asosiasi terapi bermain yang
berpusat di Amerika, dalam situsnya di internet mendefinisikan terapi

bermain sebagai penggunaan secara sistematik dari model teoritis untuk


memantapkan proses interpersonal dimana terapis bermain menggunakan
kekuatan terapeutik permainan untuk membantu klien mencegah atau
menyelesaikan kesulitan-kesulitan psikososial dan mencapai pertumbuhan
dan perkembangan yang optimal. Beberapa definisi terapi bermain tersebut
mengarah pada beberapa hal penting, yaitu: (a) tipe dan jumlah permainan
yang digunakan; (b) konteks permainan; (c) partisipan yang terlibat; (d)
urutan permainan; (e) ruang yang digunakan; (f) gaya bermain; (g) tingkat
usaha yang dicurahkan dalam permainan. Terapi bermain adalah pemanfaatan
permainan sebagai media yang efektif oleh terapis, untuk membantu klien
mencegah

atau

menyelesaikan

kesulitan

psikososial

dan

mencapai

pertumbuhan dan perkembangan yang optimal, melalui kebebasan eksplorasi


dan ekspresi diri.
Pada saat anak dirawat di Ruang anak lantai 1 RSUP Kariadi, anak
mengalami berbagai perasaan yang tidak menyenangkan, seperti: marah,
takut, cemas, sedih, nyeri, perasaan yang tidak aman, lingkungan yang asing,
kehilangan kebebasan dan kemandirian. Kecemasan merupakan perasaan
yang paling umum dialami oleh pasien anak di Ruang anak lantai 1 terutama
usia preschool. Dengan adanya terapi bermain Menggambar diharapkan
dapat mengurangi rasa cemas pada anak dan dapat meningkatkan komunikasi
antara perawat dan pasien anak di Ruang anak lantai 1 khususnya pada An.N.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Untuk mengurangi dampak hospitalisasi pada anak usia sekolah di Ruang
Anak Lantai 1 RSUP Dr. Kariadi Semarang.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengurangi kejenuhan anak pada saat menjalani hospitalisasi.
b. Untuk meningkatkan koping yang efektif untuk mempercepat
penyembuhan.
c. Untuk memberikan pendidikan kesehatan tentang makanan bergizi.
d. Untuk mengenalkan tenaga kesehatan agar anak lebih kooperatif saat
dilakukan tindakan oleh tenaga kesehatan

C. SASARAN
Anak usia prasekolah (3-5 tahun) yang dirawat di Ruang Anak Lantai 1
RSUP Dr. Kariadi Semarang.

BAB II
DESKRIPSI KASUS
A. KARAKTERISTIK SASARAN

Karakteristik sasaran kegiatan terapi bermain yaitu :


1. Anak yang kooperatif
2. Anak yang tidak menangis
3. Anak dengan usia pra sekolah (3-5 tahun)
4. Anak yang tidak ada kontraindikasi untuk bermain
5. Kriteria eksklusi : anak yang tidak diijinkan orangtua, anak yang akan
menjalani foto terapi atau tindakan medis lain, anak dengan diagnosa
medis yang dilarang untuk melakukan banyak aktivitas.
6. Anak yang mau mengikuti terapi bermain
B. ANALISA KASUS
Berdasarkan hasil observasi selama menjalani praktik di Ruang Anak Lantai 1
RSUP Dr. Kariadi, sebagian besar anak yang menjalani hospitalisasi
menunjukkan keadaan umum yang lesu, menolak makan, tidak kooperatif
terhadap petugas kesehatan, cemas, dan ketakutan. Hal tersebut dapat
menimbulkan dampak negatif pada anak dalam masa penyembuhannya. Oleh
karena itu diperlukan penanganan untuk mengatasi dampak hospitalisasi pada
anak agar mempercepat proses adaptasi dan penyembuhan.
C. PRINSIP BERMAIN MENURUT TEORI
Karakteristik bermain sesuai dengan tahapan perkembangan anak usia sekolah
diantaranya :
1. Tidak banyak mengahbiskan energi
2. Waktunya singkat
3. Mudah dilakukan
4. Menggunakan kata- kata yang mudah dipahami
5. Beri pujian untuk hal yang telah dicapai
6. Kenalkan alat- alat yang digunakan termasuk cara penggunaannya
7. Memberikan kesempatan untuk memegang alat yang akan digunakannya
8. Memberikan kesempatan untuk bertanya
9. Permainan: benda sekitar rumah, buku bergambar, alat gambar,majalah
anak- anak, tulis, kertas untuk melipat, gunting dll
10. Teman bermain: anak sebaya, orang tua, orang lain diluar rumah
Prinsip dalam melakukan terapi bermain di rumah sakit diantaranya :
1. Tidak boleh bertentangan dengan pengobatan yang sedang dijalankan
anak
2. Permainan yang tidak membutuhkan banyak energi, singkat dan
sederhana
3. Permainan relatif aman dan terhindar dari infeksi

4. Permainan sesuai dengan kelomok usia


5. Perlu partisipasi keluarga dan orang tua
D. KARAKTERISTIK PERMAINAN MENURUT TEORI
Sejalan dengan pertumbuhan dan perkembangannya, anak usia prasekolah
mempunyai kemampuan motorik kasar dan halus yang lebih matang dari pada
anak usia toddler. Anak sudah lebih aktif, kreatif dan imajinatif. Demikian
juga kemampuan berbicara dan berhubungan sosial dengan temannya semakin
meningkat.
Pada usia 3-5 tahun anak sudah mampu mengembangkan kreatifitasnya
dan

sosialisasi

sehingga

sangat

diperlukan

permainan

yang

dapat

mengembangkan kemampuan menyamakan dan membedakan, kemampuan


berbahasa,

mengembangkan

kecerdasan,

menumbuhkan

sportifitas,

mengembangkan koordinasi motorik, mengembangkan dan mengontrol


emosi, motorik kasar dan halus, memperkenalkan pengertian yang bersifat
ilmu pengetahuan dan memperkenalkan suasana kompetisi serta gotong
royong. Sehingga jenis permainan yang dapat digunakan pada usia ini seperti
benda-benda di sekitar rumah, buku gambar, majalah anak-anak, alat gambar,
kertas untuk belajar melipat, gunting dan air.
Oleh kerena itu jenis permainan yang sesuai adalah Menggambar.
Menggambar merupakan dapat menunjukan sebuah ekspresi yang di
keluarkan oleh seseorang yang didalamnya menunjukkan sebuah seni dan
mengandung arti atau makna tertentu. Menggambar bisa dijadikan sebuah
metode terapi pada seseorang anak yang menderita sakit untuk menghibur
dan mengeksplorasi dirinya baik intelegensi dan emosional.
Menggambar yang dialakukan oleh anak- anak memiliki beberapa
manfaat:
1. Mengoptimalkan pertumbuhan seluruh bagian tubuh, seperti tulang, otot
dan organ-organ.
2. Aktivitas yang dilakukan dapat merangsang nafsu makan anak.
3. Anak belajar mengontrol diri.
4. Berkembangnya berbagai ketrampilan yang akan berguna sepanjang
hidupnya.

5. Meningkatnya daya kreativitas.


6. Mendapat kesempatan menemukan arti dari benda-benda yang ada
disekitar anak.
7. Merupakan cara untuk mengatasi kemarahan, kekuatiran, iri hati dan
kedukaan.
8. Kesempatan untuk bergaul dengan anak lainnya.
9. Kesempatan untuk mengikuti aturan-aturan.
10.Dapat mengembangkan kemampuan intelektualnya.

BAB III
METODOLOGI BERMAIN
A. JUDUL PERMAINAN
Menggambar
B. DESKRIPSI PERMAINAN
Terapi bermain yang dilakukan menggunakan media kartu bolak balik dengan
sisi pertama berisi angka dan sisi kedua berisi berbagai macam gambar
makanan yang baik dan tidak baik untuk dikonsumsi, kartun, serta gambar
tentang rumah sakit termasuk tenaga kesehatan. Perawat memberikan kartu
secara acak, kemudian menyusunnya. Kartu diposisikan pada sisi pertama
yang berisi angka. Anak diminta menghitung kartu sesuai instruksi perawat
(ditambah, dikurang, dikalikan, maupun dibagi). Setelah menjawab dengan
benar, perawat meminta anak untuk memilih satu kartu dan membukanya lalu

anak diminta untuk menjelaskan gambar yang ada pada kartu sesuai dengan
pengetahuan dan imajinasinya. Kemudian perawat mengkonfirmasi penjelasan
anak dan menjelaskan kembali makna dari gambar yang terdapat di kartu.
Setelah itu anak mewarnai kartu yang masih belum ada warnanya.
Kegiatan terapi bermain yang ini bertema Menggambar. Kegiatan ini
terdiri dari 3 sesi yaitu : pada sesi pertama An.N diminta menggambar apapun
yang disukainya. Pada sesi kedua, An.N diajak untuk berlomba untuk
membuat gambar sebagus- bagusnya. Pada sesi ketiga, anak diajak untuk
menceritakan maksud dari gambar yang telah dibuat.

C. TUJUAN PERMAINAN
1. Tujuan Umum
Untuk mengurangi dampak hospitalisasi pada anak.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengurangi kejenuhan anak pada saat menjalani hospitalisasi.
b. Untuk meningkatkan koping yang efektif guna mempercepat
c.
d.
e.
f.

penyembuhan.
Memberikan daya imajinasi anak
Mengenalkan jenis- jenis warna pada anak
Mengenalkan bagaimana menggunakan alat tulis yang baik
Untuk belajar mengontrol diri dan menyelesaikan sebuah masalah
dengan baik

D. KETERAMPILAN YANG DIPERLUKAN


1. Konsentrasi
2. Ketelitian
3. Motorik kasar dan halus
E. JENIS PERMAINAN
Menggambar dengan krayon lalu menceritakan maksud dari gambar.
F. ALAT YANG DIPERLUKAN
1. Buku gambar
2. Alat pewarna (krayon)
G. WAKTU PELAKSANAAN
Program bermain akan dilakukan pada :
Hari, tanggal
: Rabu, 29 Juni 2016

Pukul
Sasaran

: 11.00 11.40 WIB


: An. N (3 tahun 7 bulan)

H. PROSES BERMAIN
No

Tahap

Waktu

Persiapan

15 menit
10.45
11.00 WIB

Kegiatan
Perawat
-

Orientasi

10 menit
11.00-11.10 WIB
-

2.

Tahap
kerja

30 menit
11.10- 11.30
WIB
-

Kegiatan
Pasien
-

Mempersiapkan tempat
Mempersiapkan alat (buku
gambar dan alat pewarna)
Mempersiapkan
alat
dokumentasi
Mempersiapkan
pembukaan
Memberi
penjelasan
kepada orangtua klien
Mengucapkan salam
Memperkenalkan diri pada
pasien
Kontrak waktu
Mengenalkan permainan
yang
akan
dilakukan
termasuk cara bermain
Menentukan gambar apa
yang akan dibuat
Memilih warna krayon
yang disuka
Menentukan berapa jenis
gambar
yang
akan
digambar
Menentukan
berapa
jumlah gambar yang akan
dibuat
Memberi kesempatan anak
untuk
menjelaskan
mengapa memilih salah
satu warna
Memberi pujian kepada

Mendengar,
memperhatikan,
menjawab

Memilih objek
yang disuka
Memilih warna
krayon yang
disukai
Menentukan 1
gambar yang ingin
di gambar
Menentukan 4
yang ingin di
gambar
Warna merah
warna yang bagus
Mulai
menggambar

Penutup

10 menit
11.30-11.40
WIB
-

anak
Memberi
kesempatan
apabila anak bertanya
Mendampingi anak
Memberi kesempatan anak
untuk
menceritakan
maksud dari gambar yang
telah dibuat
Menanyakan perasaan
anak terhadap permainan
yang telah dilakukan
Melakukan evaluasi
(memberikan pertanyaan
pada anak)
Menanyakan respon orang
tua.
Memberikan reward
berupa gambar terfavorit
anak
Melakukan salam

sesuai
imajinasinya
Mendengarkan
pujian yang di
berikan dan
menyambut
dengan senang
Bertanya
Mengungkapkan
perasaan setelah
dilakukan terapi
bermain
Menjawab
pertanyaan yang
diberikan
Menerima reward
yang diberikan

I. HAL-HAL YANG PERLU DIWASPADAI


1. Waktu penyajian yang tidak efektif
2. Keterbatasan anak dalam mengekspresikan imajinasinya
3. Konsenterasi anak dan kebosanan anak dalam melakukan permainan
4. Anak rewel, menangis, tidak kooperatif, dan menolak diajak bermain
J. ANTISIPASI MEMINIMALKAN HAMBATAN
1. Melibatkan keluarga supaya anak kooperatif sehingga terapi bermain dapat
dilakukan
2. Menggunakan properti yang menarik dan meminimalkan rasa takut anak
3. Melakukan kegiatan dengan semenarik mungkin
K. PENGORGANISASIAN

Keterangan :
: Ibu pasien

: Pasien An. R

: Perawat

: Tempat tidur

L. KRITERIA EVALUASI
Evaluasi dilakukan dengan melihat proses selama terapi bermain dan evaluasi
hasil berdasarkan tujuan yang telah ditetapkan, dengan kriteria :
1. Evaluasi Struktual
a. Preplanning telah disiapkan 3 hari sebelum kegiatan berlangsung
b. Media dan alat sudah siap satu hari sebelum kegiatan
c. Sasaran peserta harus jelas
d. Kontrak waktu dengan CI dan keluarga klien telah dilakukan
2. Evaluasi Proses
a. Waktu dan tempat pelaksanaan sesuai kontrak
b. Anak kooperatif dan antusias saat dilakukan terapi bermain
c. Program bermain dapat dilakukan sesuai dengan rencana.
d. Pelaksanaan kegiatan dapat berjalan dengan lancar
3. Evaluasi Hasil
1. Anak ceria dan tidak jenuh/bosan setelah dilakukan terapi bermain
2. Anak tersenyum dan tidak rewel
3. Anak tidak merengek selalu ingin pulang
4. Anak tidak merengek selalu ingin keluar dari ruangan

BAB IV
PELAKSANAAN BERMAIN
A. Waktu Pelaksanaan
Hari/tanggal

: Rabu, 29 Juni 2016

Jam

: 11.00 11.40 WIB

Ruang

: Ruang Anak Lantai 1 RSUP Dr Kariadi Semarang

B. Evaluasi Struktual, tercapai sesuai kriteria hasil :


1. Persiapan

a.
b.
c.
d.

Preplanning telah disiapkan 3 hari sebelum kegiatan berlangsung


Media dan alat sudah siap satu hari sebelum kegiatan
Sasaran
: An N (3 tahun, 7 bulan)
Kontrak waktu dengan CI dan keluarga klien telah dilakukan

a.
b.
c.
d.

Mempersiapkan alat dokumentasi


Mempersiapkan pembukaan
Memberi penjelasan kepada orangtua klien
Memberikan kesempatan anak untuk memenuhi kebutuhan dasarnya (BAB,
BAK, makan dan minum).

C. Evaluasi Proses
1. Orientasi
a. Memberikan salam terapeutik
Memberi salam terapeutik sebagai salam sapaan sehingga menciptakan
hubungan interpersonal yang akrab.
b. Memperkenalkan diri
Memperkenalkan diri bertujuan agar pasien dan keluarga tidak merasa
asing, dapat saling mengenal dan dapat menciptakan hubungan
interpersonal sehingga terapi bermain dapat berlangsung sesuai
harapan.
c. Menanyakan kembali keadaan
Perawat menanyakan keadaan pada anak bagaimana keadaan atau
kondisi kesehatannya hari ini, bosan apa tidak untuk mengetahui anak
memungkinkan untuk dilakukan terapi bermain.
2. Kontrak
a. Menjelaskan pada anak dan keluarga tentang permainan yang akan
dilakukan dan mafaat bagi anak. Manfaat bermain dirumah sakit yaitu
untuk menghilangkan rasa kebosanan pada anak dan menggunakan
waktu yang senggang untuk kegiatan yang bermanfaat.
Ibu, saya ingin mengajak adik N untuk bermain menggambar agar
adek N tidak bosan berada di rumah sakit yang dapat meningkatkan

kecemasan. Saya harap ibu mau mendampingi agar adek N tidak takut
dan lebih leluasa
b. Membuat kontrak waktu untuk bermain 1x30 menit.
Ibu nanti permainan ini akan dilaksanakan kurang lebihnya
membutuhkan waktu 30 menit, bagaimana ibu? Apakah ibu bersedia
untuk mengijinkan adek N untuk bermain bersama saya?
c. Menjelaskan cara dan aturan bermain.
Adek N hari ini kita lomba menggambar dengan krayon ya....nanti setelah lomba
menggambar selesai, mbak sama adek main cerita- ceritaan, nanti kalo
menggambarnya selesai buku gambar dan krayonnya buat adik N. Ayo sekarang
kita mulai lomba menggambarnya
3. Tahapan kerja dan Timbal Balik
-

Kegiatan Perawat
Menentukan gambar yang akan dibuat

Memilih warna krayon yang disuka

Menentukan berapa jenis gambar yang akan


digambar
Menentukan berapa jumlah gambar yang akan
dibuat
Memberi kesempatan anak untuk menjelaskan
mengapa memilih salah satu warna
Memberi pujian kepada anak

Memberi kesempatan apabila anak bertanya

Mendampingi anak
Memberi
kesempatan
anak
untuk
menceritakan maksud dari gambar yang telah
dibuat

Timbal Balik/ Respon Pasien


- An N memilih gambar hewan
berupa kupu- kupu
- An N memilih warna merah,
warna kesukaannya
- An N memilih hanya ingin
menggambar kupu- kupu
- An N ingin menggambar 4 kupukupu
- An N mengatakan warna merah
warna yang bagus
- An N semakin bersemangat
setelah mendengarkan bujian
- An N bertanya nama warna
krayon yang lain
- An N tersenyum senang
- An N menceritakan bahwa kupukupu yang dimilikinya bagus, dan
semua adalah miliknya

D. Kesimpulan evaluasi proses, tercapai sesuai kriteria hasil :


1. Waktu dan tempat pelaksanaan sesuai kontrak
2. Anak kooperatif dan antusias saat dilakukan terapi bermain

3. Program bermain dapat dilakukan sesuai dengan rencana.


4. Pelaksanaan kegiatan dapat berjalan dengan lancar
E. Evaluasi Hasil, tercapai sesuai kriteria hasil :
1. Anak ceria dan tidak jenuh/bosan setelah dilakukan terapi bermain
2. Anak tersenyum dan tidak rewel
3. Anak tidak merengek selalu ingin pulang
4. Anak tidak merengek selalu ingin keluar dari ruangan

BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah dilaksanakan terapi bermain, An. N dan orang tua tampak senang,
tersenyum, tidak rewel dan tidak selalu merengek ingi keluar ruangan atau
pulang kerumah. Bermain merupakan cerminan kemampuan fisik, intelektual,
emosional, dan sosial dan bermain merupakan media yang baik untuk belajar
karena dengan bermain, anak-anak akan berkata-kata (berkomunikasi), belajar
menyesuaikan diri dengan lingkungan, melakukan apa yang dapat
dilakukannya, dan mengenal waktu, jarak serta suara (Wong, 2009).

B. Saran
1. Perawat di ruang anak sebaiknya melakukan terapi bermain untuk
memenuhi kebutuhan bermain kepada anak-anak yang sedang menjalani
hospitalisasi.
2. Ruang anak lantai 1 sebaiknya membuat kebijakan untuk melakukan terapi
bermain minimal seminggu 1 kali yang dilakukan secara bersama-sama
sesuai umur dan indikasi.

DAFTAR PUSTAKA
Stuart, Gail and Laraia, Michele. (1998). Principles and practice of psychiatric
nursing. St. Louis: Mosby.
Supartini, Yupi. (2004). Konsep Dasar Keperawatan Anak. Jakarta: EGC.
Wong, Donna L. 2005. Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik Wong, Donna L.
2009. Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Volume 2. Jakarta : EGC.
Adriana, 2011. Model Pengembangan Keterampilan Motorik Anak Usia Dini.
Jakarta: Depdiknas,Dirjen Dikti.
Hidayat, Aziz A. 2009. Pengantar Ilmu Keperawatan anak 1. Jakarta: Salemba
Medika

Nursalam, M. Fransisca, Batticaca. 2008. Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta : Info


Media.
Soetjiningsih. 2008. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC
Soetjiningsih, 1988, Tumbuh Kembang Anak, EGC, Jakarta.
Markum.A.H, 1991, Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak, FKUI, Jakarta
Sudono, Anggani. 2006. Sumber Belajar dan Alat Permainan untuk Pendidikan
Anak Usia Dini. Jakarta : Grasindo

ASUHAN KEPERAWATAN
PADA An........DENGAN................................DI RUANGAN ANAK LANTAI 1
RSUP.DR.KARIADI,SEMARANG

Disusun untuk Memenuhi Tugas Praktik Stase Keperawatan Anak


Pembimbing Akademik : Ns. Zubaidah, S. Kep., M.Kep., Sp. An
Pembimbing Klinik : Ns. Ubaidillah, S. Kep

Oleh
Riswati Sih Widyaningrum

22020115220074

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS XXVI


JURUSAN KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2016

Anda mungkin juga menyukai