1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Randy
numeric_1
11
165
2
434
8
string_2
var
var
Joni
Jefry
Daniel
Randy
2.1.1
Mengenal String
Variable string adalah satu dari dua tipe variable yang diakomodasi oleh SPSS. Yang
mendefinisikan sebuah variable string, adalah cara nilainya disimpan secara internal.
Sebuah variable string adalah variable yang berisi karakter teks, nol, atau lebih. Sebuah nilai
string selalu diperlakukan sebagai teks, meskipun hanya berisi angka sekalipun.
Sebuah variable string di SPSS biasanya memiliki format A. Format A menunjukkan
Alphanumeric. Ini bisa dilihat dengan cara menjalankan sintaks:
display dictionary
Anda bisa mengeksekusi sintaks tersebut setelah membuka data. Ada dua variable
di contoh data berikut, yaitu A3 dan A8
(DataSet1) C: \Users\partikelir\Downloads\dasar_string.sav
Variable Information
Variable
Positio
Label
Measuremen
Role
t Level
Colum
Alignmen
Write
n Width
Forma
Forma
String_1
1 <none
Nominal
Inpu
6 Left
A3
A3
Numeric_1
2 >
Nominal
7 Right
F3
F3
1
String_1
3 <none
Nominal
Inpu
>
<none
Inpu
>
8 Left
A8
A8
t
Gambar 2.2 contoh pembuatan string
Nilai numeric di belakang A merupakan jumlah byte yang bisa diakomodasi oleh nilai. Mulai
dari SPSS versi 16, beberapa karakter bisa terdiri atas dua byte.
2.1.2
Command String
Command yang sering dipakai berkaitan dengan string, antara lain COMPUTE dan IF.
Command ini bisa digunakan untuk variable numeric yang ada.
Tapi, command ini tidak bisa digunakan untuk variable string yang baru. Anda bisa membuat
satu atau lebih string variable kosong terlebih dahulu sebelum bisa mem-pass nilai ke
dalamnya.
Ini bisa dilakukan dengan command STRING. Salah satu kegunaan utamanya adalah
dengan STRING nama_variabel (A10). A10 menjelaskan bahwa variable baru bisa
menyimpan sampai 10 byte.
Berikut ini contoh sintaks untuk membuat variable string:
*1. Membuat variable string kosong
string string_3 (a10).
*2. Memberikan nilai ke variable string baru
Compute string_3 = halo.
exe.
2.1.3
Fungsi String
Di mana s2 adalah variable string, dan s1 adalah variable numeric atau nilai, dan f1 adalah
format nomor yang akan digunakan.
Berikut ini contoh bagaimana mengonversi variable numeric_1 ke string_3. Agar bisa
meng_capture semua tiga digit, kita bisa menentukan f3 sebagai format.
*mengkonversi numeric_1 ke variable string yang sudah ada dengan fungsi string.
Compute string_3 = string (numeric_1, f3).
Jika anda menggunakan nilai string di sintaks, gunakan tanda petik. Misalnya anda ingin
memberi tanda/flag pada case yang namanya joni. Anda bisa menggunakan perintah
sintaks berikut:
*1. Menghitung flag variable.
Compute cari_joni = 0.
Exe.
*2. Cara yang salah
If starting_2 = joni cari_joni = 1
Exe.
Nilai string di SPSS bersifat case sensitive, artinya huruf besar dan huruf kecil adalah
berbeda. Berikut contohnya
*1. Menghitung variable ke nol
Compute cari_daniel = 0
*2. Salah karena case sensitive.
If starting_2 = daniel cari_daniel = 1.
Exe.
Agar benar, update sintaks dengan menambahkan satu baris seperti berikut:
*1. Menghitung variable ke nol.
Compute cari_daniel = 0
Exe.
*2. Salah karena case sensitive.
If starting_2 = daniel cari_daniel = 1
Exe.
*3. Cara yang benar
2.1.4
Di variebel string, tidak ada istilah system missing value. Nilai string yang terdiri atas nol
karakter tetap bisa diakui sebagai string, hanya disebut string kosong. Contohnya di variable
string_2 ada satu string kosong.
Ketika menjalankan perintah:
Frequencies string_2.
Valid
Missing
0
String_2
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative
20,0
20,0
Percent
20,0
Daniel
20,0
20,0
40,0
Jefry
20,0
20,0
60,0
Joni
20,0
20,0
80,0
Randy
20,0
20,0
100,0
Valid
Total
5
100,0
100,0
Gambar 2.7 nilai yang kosong termasuk nilai valid
Adapun yang user missing values, terdapat di variable string. Contohnya kalau menjalankan
perintah:
Missing values string_2( )
Akan mengeset string kosong sebagai user missing value. Anda bisa menjalankan
frequencies lagi.
Frequencies
Statisitics
String_2
N
Valid
Missing
1
String_2
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative
Daniel
20,0
25,0
Percent
25,0
Jefry
20,0
25,0
50,0
Joni
20,0
25,0
75,0
Randy
20,0
25,0
100,0
Total
80,0
100,0
Missing
20,0
Total
5
100,0
Gambar 2.8 string kosong menjadi missing value tipe user missing value
2.1.5
Sorting
Nilai string bisa dianggap sebagai teks. Bahkan ketika terdiri hanya dari angka. Sebagai
konsekuensinya, variable string bisa diurutkan secara alfabetik
Anda bisa menggunakan perintah:
Sort cases by string_1
Kalkulasi
Karena nilai string berupa teks, Anda tidak bisa melakukan kalkulasi pada nilai string.
misalnkalkulasi pada nilai string. Misalnya command COMPUTE antara nilai string dan
numeric akan menghasilkan error.
Compute string_1 = string_1 * 2.
Kode diatas akan memicu error #4307. Error ini menyatakan bahwa SPSS crash karena
variable string digunakan di kalkulasi.
>error # 4307 in column 1024. Text : (end of command)
>one of the operands for an arithmetic operation is other than a numeric
Tidak akan menghasilkan apa pun, dan hanya peringatan bahwa command crash, karena
hanya string variable yang disebut.
2.1.7
Editing String
Bekerja dengan variable string di SPSS sangat mudah. Berikut ini beberapa fungsi dasar
SPSS:
lainnya.
RTRIM (right trim) menghapus spasi yang kosong di sebelah kanan, atau karakter
lainnya.
LOWER (lower case) mengonversi semua huruf ke huruf kecil.
UPCASE (upper case) mengonversi semua huruf ke huruf besar.
Misalnya ada responden yang diminta mengetikkan nama pertama, nama tengah, dan nama
akhir di sebuah form, dan disimpan masing-masing di sebuah variable. Kita ingin
menggabungkan dan membetulkan huruf besar/kecilnya. Berikut ini contoh kode sintaksnya:
*membuat dataset mini.
Set Unicode off.
Data list free/ s1 s2 s3 (3a20).
Begin data
ANNEKE SURYO WIBOWO JONI EKO a b
End data.
Kemudian anda bisa mengoreksi nama tengah. Contoh disini, semua nama tengah
harus menggunakan huruf kecil.
*1. Menghapus spasi.
Compute n2 = 1trim (s2).
Exe.
*2. Seubstitusi : menghapus spasi dan mengkonversi ke huruf kecil.
Compute n2 = lower (1trim (s2)).
Exe.
*3. Mengganti spasi dua dengan satu spasi.
Compute n2 = replace (n2, , ).
Exe.
Dengan mengenal dasar variable numeric, anda bisa bekerja dengan cepat dan efisien. Apa
sebenarnya variable numeric ini? Variabel numeric adalah satu dari dua tipe variable SPSS.
Variabel numeric didefinisikan sebagai variable yang hanya menampung nilai angka. Tapi
hati-hati, kadang sebuah nilai numeric tidak terlihat seperti angka. Misalnya ketika
menggunakan variable tanggal (date) dan waktu.
8
Format standar untuk variable numeric adalah F. ini akan mengontrol bagaimana nilai akan
ditampilkan. Misalnya F5,2 akan ditampilkan sebagai 12,34. Berikut ini penjelasan dari
format F standar:
Digit pertama adalah jumlah total angka atau karakter yang ditampilkan. Ini termasuk
pemisah decimal jika diperlukan. Ini akan terlihat di Width di bawah variable view.
Digit kedua adalah jumlah nilai decimal yang ditampilkan. Ini ditampilkan di
Decimals pada variable view. Ini harus lebih kecil dari pada digit pertama, karena
pemisah decimal memakan satu karakter.
Yang kadang membingungkan adalah SPSS akan menampilkan semua integer, walaupun
karakter sebenarnya tidak mencukupi. Misalnya kalau dijalankan perintah:
Formats id_kunjungan (f1).
Maka walaupun di variable view nilai width = 1,tetapi tetap ada 5 digit di situ.
Format numeric lain di SPSS termasuk date, time, datetime, dan lain sebagainya.
Sebenarnya tampilan nilai numeric di SPSS bisa berbeda dari nilai yang kita lihat. Ini
memang sedikit membingungkan. Misalnya lihat frekuensi dari jenis_kelamin, akan
menghasilkan tampilan berikut:
*1. Menampilkan nilai dan label nilai di output.
Set tnumbers both.
*2. Menghitung frekuensi jenis kelamin.
Frequencies jenis_kelamin
[dataset1] c:\users\partikelir\downloads\rumah sakit.sav
Statistics
Jenis_kelamin jenis kelamin dari pasien
N
Valid
156
Missing
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid
0 perempuan
59
37,8
37,8
37,8
1 laki-laki
97
62,2
62,2
100,0
156
100,0
100,0
Total
Sekilas tidak ada yang aneh. Sekarang coba tambahkan 0,1 di semua nilai gender dan
menjalankan sintaks. Hasilnya ada yang aneh.
*1. Menambahkan 0.1 kenilai jenis kelamin.
Compute jenis_kelamin = jenis_kelamin + .1.
*2. Tapi karena format F1, maka 0.1 akan ditampilkan sebagai 0 dan 1.1 sebagai 1.
Frequencies jenis_kelamin.
Valid
156
Missing
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid
59
37,8
37,8
37,8
97
62,2
62,2
100,0
156
100,0
100,0
Total
Perhatikan bahwa menampilkan decimal tambahan tidak akan mengubah tentang nilai
actual. Nilainya tetap 0.1 dan 1.1.
Frequencies
Statistics
Jenis_kelamin jenis kelamin dari pasien
N
Valid
156
10
Missing
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid
59
37,8
37,8
37,8
1.1
97
62,2
62,2
100,0
Total
156
100,0
100,0
Sebagaimana terlihat, nilai aslinya adalah angka yang besar dengan banyak nilai decimal.
Tapi ini tidak ditampilkan karena tidak terbaca secara langsung. Beda dengan tampilan yang
sudah terformat, yang memudahkan anda untuk membacanya.
Variable datetime dari SPSS berisi jumlah detik. Karena satu jam berisi 3600 detik, maka
dengan menambahkan 3600 ke semua nilai, akan menambahkan satu jam. Ini berlaku kalau
mau mengoperasikan nilai datetime. Misalnya kembalikan dulu kodenya untuk tampilan
datetime dengan format datetime22.
*1. Mengembalikan format ke format datetime22
Formats momen_keluar (datetime22).
2.2.2
Fungsi Numerik
Untuk mengolah data angka, anda bisa mengikuti beberapa petunjuk berikut ini.
Pertama, tentukan 6 sebagai user missing value menggunakan sintaks:
*menentukan 6 sebagai users missing value untuk rating_makanan dan rating_fasilitas.
Missing values rating_makanan rating_fasilitas (6).
Penambahan
11
Variable
numeric bisa
ditambahkan menggunakan
operator
+. Anda
bisa
Yang harus diperhatikan, kalau salah satu operand adalah missing value, maka
hasilnya juga akan berupa missing value. Ini nanti bisa dihindari dengan fungsi SUM
saja.
Valid + misising value = missing value
Pengurangan
Nilai numeric bisa juga dikurangi, caranya menggunakan operator minus (-) seperti
berikut ini:
*mengurangkan rating_fasilitas dengan rating_makanan
Compute hasil_pengurangan = rating_fasilitas rating makanan.
Exe.
Perkalian
Nilai numeric bisa dikalikan dengan menggunakan operator *.
Contoh sintaksnya seperti berikut ini:
*mengalikan rating_makanan dengan rating_fasilitas.
Compute perkalian1 = rating_makanan *rating_fasilitas.
Exe.
Pembagian
Anda bisa menggunakan operator / untuk membagi di SPSS. Sintaks berikut
mendemonstrasikan contohnya:
*membagikan rating makanan dengan rating_fasilitas
Compute pembagian_1 = rating_makanan / rating_fasilitas.
Exe.
Eksponensial
Pemangkatan di SPSS bisa dilakukan dengan operator **. Anda bisa melihat contoh
berikut ini:
*1. Rating_makanan pangkat 2.
Compute eksponensial_1 = rating_makanan **2.
Exe.
*2. Akar kuadrat pangkat tiga dari rating_makanan
12
SQRT
Menghitung akar kuadrat, berikut ini contohnya:
*menghitung akar kuadrat dari rating_makanan.
Compute akar_kuadrat_1 = sqrt (rating_makanan).
Exe.
RND
Untuk menggenapkan angka di SPSS, dapat dilakukan dengan fungsi RND ini.
Fungsi ini ada argument keduanya, yaitu nilai terdekat yang akan digenapkan.
Contohnya sebagai berikut:
*1. Menggenapkan nilai ke integer terdekat
Compute rnd_1 = rnd (akar_kuadrat_1).
*2. Menggenapkan akar_kuadrat_1 ke nilai seperempatan terdekat.
Compute rnd_2 = rnd (akar_kuadrat_1,.25).
*3. Menggenapkan akar_kuadrat_1 ke integer keliapatan 10 terdekat.
Compute rnd_3 = rnd (eksponensial_3,10).
Exe.
TRUNC
TRUNC adalah singkatan dari truncate, yang artinya menggenapkan angka ke
integer terdekat atau nilai lainnya. SPSS memasukkan fungsi TRUNC untuk
melakukan hal ini. Berikut ini contoh TRUNC:
*1. Trunc akar_kuadrat_1 ke integer terdekat.
Compute trunc_1 = trunk (akar kuadrat_1).
Exe.
*2. Truncate akar_kuadrat_1 ke nilai seperempatan tedekat.
Compute trunk_2 = trunk (square_root_1,.25).
Exe.
*3. Truncate akar_kuadrat_1 ke integer terdekat.
Compute trunk_3 = trunk (eksponentiate_3,10).
Exe.
MOD
13
Fungsi modulus akan mengembalikan sisa angka setelah pembagian. Ini kebalikan
dari truncate, di MOD kita hanya mencari sisanya. Berikut ini contohnys:
*1. Mengeksrak nilai decimal dari akar_kudarat_1.
Compute mod_1 = mod (akar_kuadrat_1,1).
Exe.
*2. Menghapus semua kelipatan sepuluh dari variable eksponensial_3.
Compute mod_2 = mod (eksponensial_3,10).
Exe.
2.2.3
Fungsi Statistik
Fungsi statistic akan mengembalikan system missing value jika semua nilai input-input-nya
adalah missing value. Jika sebuah input nilai valid, maka outputnya akan valid juga. Jadi, ini
adalah kaidah dalam memahami fungsi statistic. Hasil akan valid jika nilai inputnya valid
juga.
Operator Dot
Jumlah input valid, minimal bisa ditentukan untuk fungsi statistic. Ini dilakukan
dengan menambahkan fungsi diikuti dengan jumlah variaenl valid. Misalnya:
Mean_v = mean.3 (v1 to v5)
Artinya, menghitung mean_v untuk case yang memiliki paling tidak 3 nilai valid dari
v1 sampai v5. Case dengan nilai valid yang lebih kecil, akan memperoleh system
missing value pada mean_v.
Berikut ini contoh bagaimana membuka file yang akan dijalankan.
*1. Menentukan nilai dan label nilai di output. Set tnumbers both.
*2. Melihat frekuensi data.
Frequencies rating_dokter to rating_fasilitas.
*3. Menentukan 6 sebagai user missing value untuk semua variable yang terlibat.
Missing value rating_dokter to rating_fasilitas (6).
Frequency Table
Rating_dokter tingkat kepuasan dengan dokter
Frequenc
Percent
Valid Percent
Cumulativ
y
Valid
1,9
2,2
e Percent
2,2
Tidak Puas
5,1
6,0
8,2
Netral
20
12,8
14,9
23,1
Puas
45
28,8
33,6
56,7
Sangat Puas
58
37,2
43,3
100,0
14
Total
Missing
Tidak Menjawab
System
Total
Total
134
85,9
18
11,5
2,6
22
14,1
100,0
156
100,0
Gambar 2.26 tabel frekuensi
MEAN
Fungsi MEAN akan mengembalikan nilai rata-rata. Jika missing value ada, maka
jumlah nilai valid akan dibagi dengan jumlah case yang valid. Berikut ini contoh
penggunaan fungsi MEAN:
*menghitung rating mean.
Compute rating_mean= mean (rating_dokter to rating_fasilitas).
Exe.
SUM
Fungsi SUM mengembalikan jumlah semua angka di variable. Kalau ada missing
value, maka yang valid saja yang dikembalikan. Contohnya seperti berikut ini:
*menghitung sum dari 5 rating.
Compute jumlah_rating = sum (rating_dokter to rating_fasilitas).
Exe.
MIN
Fungsi MIN akan mengembalikan nilai minimum (terkecil) dari nilai variable. MIN bisa
digunakan untuk variable numeric, tapi sebenarnya bisa juga untuk variable string
pula. Contohnya seperti berikut ini:
*menghitung nilai minimal dari variabel1
Compute rating_minimal = min (rating_dokter to rating_fasilitas).
Exe.
MAX
Fungsi MAX akan mengembalikan nilai maksimal (terbesar) dari beberapa nilai.
Sama seperti MIN, ini juga bisa digunakan untuk variable string. Sintaks berikut
menghitung nilai maksimal dari variable rating.
*menghitung rating maksimal.
Compute rating_max = max (rating_dokter to rating_fasilitas).
Exe.
SD
15
VARIANCE
Fungsi VARIANCE menghitung variansi didalam subject dari beberapa variable. Ini
adalah standar deviasi pangkat dua. Berikut ini contohnya:
*menghitung variansi.
Compute rating_variance = variance (rating_dokter to rating_fasilitas).
Exe.
MEDIAN
Median atau nilai tengah dari data dikembalikan menggunakan fungsi MEDIAA.
Sintaksnya seperti berikut:
*menghitung median
Compute rating_median= median(rating_dokter to rating_fasilitas).
Exe.
2.3 Date
Fungsi tanggal atau date sebenarnya numeric, tapi karena sifatnya yang unik berupa
tanggal, maka pembahasannya dipisahkan.
2.3.1
Variable date, seperti telah dijelaskan di sebelumnya, adalah angka. Lebih spesifiknya,
angka yang menyimpan nilai antara 1582 dan tengah malam dari tanggal yang diberikan.
2.3.2
Format Date
16
Sebagaimana sudah dijelaskan sebelumnya, nilai date sebenarnya disimpan dalam satuan
detik. Anda bisa memilih beberapa format untuk menampilkan nilai date tersebut.
Beberapa opsi terlihat sebagai berikut
Tipe Variabel
Numeric
Numeric
Numeric
Numeric
Format Family
Date
Edate (= European date)
Adate (= American date)
Sdate (= Sortable date)
Contoh Format
Date11
Edate10
Adate10
Sdate10
Terlihat Seperti
19-jan-2015
19.01.2015
01/19/2015
2015/01/19
2.4.2
Anda juga bisa memakai ALTER TYPE untuk mengonversi dari string ke date. Berikut ini
contoh bagaimana mengubah string ke date.
*1. Contoh membuat datasetkecil
Data list free/d1 to d8 (8a20).
Begin data
31-dec-15
31.dec.2015
12/31/15
12-31-2015
31.12.15
31/12/2015
15-12-31
2015.12.31
End data.
*2. Konversi semua string ke date.
Alter type d1 (date9).
17
Format date di ALTER TYPE memberitahukan SPSS komponen mana yang berupa
tahun, bulan, dan hari. Contohnya 1/2/3 artinya 1 februari 2003. Gunakan EDATE8
(dd/mm/yy). Jika artinya 2 januari 2003, gunakan ADATE8 (dd/mm/yy) dan
seterusnya
Di string variable asli, tahun, bulan dan hari, terpisahkan dengan tanda dash (-),
slash (/), titik (.), atau kombinasinya, tidak masalah karakter yang anda gunakan.
Jika dua digit digunakan untuk tahun, angka dari 0 sampai 44 diinterpretasikan
sebagai tahun dari 2000 sampai 2044. Angka 45 sampai 99 diinterpretasikan sebagai
1945 sampai 1999.
ALTER TYPE akan menimpa nilai yang ada dan tidak bisa dibalikkan lagi.
Konversi string ke date juga bisa dilakukan dengan cara lain. Misalnya mengekstrak nilai
tahun, bulan dan hari dengan fungsi SUBSTR. Kemudian dikombinasikan dengan INDEX
dan RINDEX, lalu dikonversi ke date menggunakan fungsi DATE.DMY.
2.4.3
Untuk kalkulasi waktu, seperti jumlah hari antara dua tanggal, maka variable date harus
valid. Berikut ini contoh bagaimana mengonversi angka ke variable date.
*1. Membuat contoh date
Data list free/date (f8)
Begin data
20151030
End data
*2. Mengkonversi ke date
Compute tanggal asli = date.dmy (mod(date,10**2), tru(mod(date,10**4)/10*22, tru
(date/10**4)).
Format realdate (edate10).
Exe.
Untuk semua kombinasi hari, bulan dan tahun, fungsi DATE.DMY akan
mengalkulasi angka ini.
Ini akan ditampilkan sebagai tanggal normal jika FORMAT diset ke EDATE10.
19