Anda di halaman 1dari 17

1

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA


JUDUL PROGRAM
PRODUKSI DAN PEMAKAIAN BIOGAS SEBAGAI BAHAN
BAKAR DALAM RUMAH TANGGA DI KELURAHAN LIMAU
MANIS KOTA PADANG
BIDANG KEGIATAN:
PKM M (Pengabdian kepada Masyarakat)
Di usulkan oleh :
Femy Pratama Putri

(0810413106)

(2008)

Try Sutrisno Wibowo (0810413084)

(2008)

Fifi Yulia

(0910411016)

(2009)

Syahrul Amri

(1110412046)

(2011)

UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2012

HALAMAN PENGESAHAN
1.
2.
3.
4.

5.
6.

Judul Kegiatan
:
Produksi dan Pemakaian Biogas sebagai bahan bakar dalam rumah tangga di Kelurahan
Limau Manis Kota Padang
Bidang Kegiatan : ( ) PKM-P ( ) PKM-K ( ) PKMKC( ) PKM-T () PKM-M
Bidang Ilmu
: ( ) Kesehatan ( ) Pertanian(x ) MIPA ( ) Teknologi dan Rekayasa( )
Sosial Ekonomi ( ) Humaniora( ) Pendidikan
Ketua Pelaksana Kegiatan
a.Nama Lengkap
: Femy Pratama Putri
b.NIM
: 0810413106
c.Jurusan
: Kimia
d.Universitas/Institut/Politeknik
: Andalas
e.Alamat Rumah dan No Tel./HP
: Jl. Raya Padang Indarung no 27-29
BandarbuatPadang 25231
(085265466770)
f.Alamat email
: femy.pratama@yahoo.com
Anggota Pelaksana Kegiatan / Penulis: 3 orang
Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar
:Drs.Zamzibar Zuki, M.P
b. NIDN
:0015125003
c. Alamat Rumah dan No Tel./HP
:Jl. Manado K/2 Wisma Indah IV Siteba
Padang ( 07517052722/ 08126769874)

7. Biaya Kegiatan Total


a. Dikti
b. Sumber lain (sebutkan . . . )
7. Jangka Waktu Pelaksanaan

:
: Rp. 12.499.900,00
: Rp. : 5 bulan
Padang,04 Oktober 2012

Menyetujui
Wakil/Pembantu Dekan
atau Ketua Jurusan/Departemen/Program Stu
Pembimbing Unit Kegiatan Mahasiswa

Ketua Pelaksana Kegiatan

(Dr. Adlis Santoni)


NIP. 196212031988111002

(Femy Pratama Putri)


NIM. 0810413106

Pembantu atau Wakil Rektor Bidang


Kemahasiswaan/Direktur Politeknik/
Ketua Sekolah Tinggi,

DosenPendamping

(Prof. Dr. Novesar Jamarun)


NIP.196205061988111001

(Drs. Zamzibar Zuki, M.P)


NIDN. 0015125003

DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN....................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
ISI
D.
E.
F.
G.
H.
I.
J.
K.
L.
M.
N.

Latarbelakang.......................................................................................................1-2
Perumusan Masalah..............................................................................................2-3
Tujuan.......................................................................................................................3
Luaran yang diharapkan........................................................................................3-4
Kegunaan..................................................................................................................4
Gambaran umum masyarakat sasaran................................................................4-7
Metode pelaksana..................................................................................................7-8
Jadwal kegiatan........................................................................................................9
Rancangan biaya....................................................................................................10
Daftar Pustaka........................................................................................................11
Lampiran...........................................................................................................12-15

PRODUKSIDAN PEMAKAIAN

BIOGAS SEBAGAI BAHAN BAKAR

DALAM RUMAH TANGGA DI KELURAHAN LIMAU MANIS KOTA


PADANG
D. LATAR BELAKANG
Kelurahan Limau Manis adalah tetangga dekat dan merupakan kelurahan binaan
Universitas Andalas. Kelurahan ini sudah beberapa kali menderita akibat banjir
bandang, masyarakat tidak hanya mengalami kerugian harta benda namun juga
menelan korban jiwa. Masyarakat kelurahan Limau manis umumnya berprofesi
sebagai peternak dan petani, tetapi juga berprofesi sebagai cleaning service,
satpam, pelayan di kantin dan tukang kebun di kampus. Umumnya

tingkat

ekonomi masyarakat Limau manis ini lemah. Dengan sedikit sentuhan teknologi,
limbah pertanian dan peternakan yang tersedia dapat diolah dan dimanfaatkan
menjadi biogas dan pupuk.
Umumnya, masyarakat pedesaan telah menggunakan sumber energi
alternatif yang berasal dari kayu sebagai bahan bakar. Namun penebangan pohon
untuk dijadikan bahan bakar ternyata menimbulkan permasalahan lain.
Penggundulan hutan menjadikan area tersebut mudah terkena erosi dan
mendatangkan bencana baru bagi masyarakat.Penebangan pohon juga merupakan
salah satu penyebab terjadinya pemanasan global.Oleh karena itu, biogas lebih
tepat untuk dijadikan energi alternatif daripada penggunaan kayu bakar.
Perkembangan atau pertumbuhan industri peternakan menimbulkan masalah
bagi lingkungan karena menumpuknya limbah peternakan. Menurut Wahyuni, Sri
(2011) menyatakan bahwa satu ekor sapi dengan bobot badan 400-500 kg dapat
menghasilkan limbah padat dan cair sebesar 27,5-30 kg/ekor/hari. Produksi biogas
dari kotoran sapi berkisar 600 liter s.d 1000 liter biogas per hari, kebutuhan energi
untuk memasak satu keluarga rata-rata 2000 liter per hari. Dengan demikian untuk
memenuhi kebutuhan memasak dapat dipenuhi dari 3 ekor sapi. Selain biogas
pengolahan sapi juga menghasilkan pupuk padat dan cair. Penimbunan kotoran
sapi perah disekitar kandang atau mengalirannya lewat sungai merupakan salah
satu penyebab utama polusi ligkungan, bau busuk, populasi lalat yang banyak,

polusi air dan gangguan kesehatan khususnya disekitar daerah peternakan atau
daerah aliran sungai.
Menurut Wikan Widodo, Teguh mengemukakan untuk analisa dampak
lingkungan dari lumpur keluaran dari digester menunjukkan penurunan
CODsebesar 90% dari kondisi bahan awal dan pebandingan BOD/COD sebesar
0,37 lebih kecil dari kondisinormal limbah cair BOD/COD=0,5.
Pemanfaatan limbahternak selama ini belum optimal, karena sebelum
kotoran ternak itu dijadikan pupukorganik terlebih dahulu dapat diproses untuk
menghasilkan biogas.Selain itu, limbah yang selama ini belum diolah secara
optimal dan dibiarkan menumpuk baik itu limbah pertanian, peternakan, dan
limbah

agro

industri

ternyata

dapat

menghasilkan

suatu

hal

yang

berguna.Contohnya, feses ternak yang selama ini hanya dipandang sebagai


kotoran yang tidak bernilai.Ternyata dapat bermanfaat setelah diolah, tidak terlalu
sulit untuk mengubah bahan tersebut menjadi gas, hanya mencampurkan bahan
tersebut dengan air dan didiamkan dalam ruang hampa udara.Pemanfaatan limbah
dengan cara seperti ini secara ekonomi akan sangat kompetitif seiring
naiknyaharga bahan bakar minyak dan pupuk anorganik. Disamping itu, prinsip
zero

waste

merupakan

praktekpertanian

yang

ramah

lingkungan

dan

berkelanjutan.
Menurut Suriawiria konversi biogas dalam penggunaan untuk lampu dalam
1 m3 biogas dapat menyalakan lampu sebesar 60-100 watt selama 6 jam, dapat
memasak 3 jenis makanan untuk 5-6 orang.
E. PERUMUSAN MASALAH
Perumusan masalah pada program ini adalah
Masyarakat kelurahan Limau Manis, umumnya adalah petani dan
peternakyang secara umum tergolong ekonomi lemah. Limbah pertanian dan
peternakan mereka masih belum diolah untuk memberikan nilai tambah. Dengan
sedikit sentuhan teknologi dari masyarakat ilmiah Universitas Andalas, limbah
tersebut

bisa

menjadi

lebih

berdaya

guna

dan

dapat

meningkat

penghasilan.Diantara limbah tersebut adalah kotoran sapi dan kotoran ayam yang
cukup tersedia untuk diolah menjadi biogas dan pupuk organik.Masyarakat Limau
2

manis belum memanfaatkan limbah peternakan dan pertanian secara maksimal


padahal limbah ini dapat dimanfaatkan sebagai biogas dan pupuk organik.
F. TUJUAN
Tujuan yang diharapkan pada program pengabdian masyarakat ini adalah :
1) Tersedianya suatu pilot project pengolahan limbah organik (kotoran sapi,
ayam dan limbah rumah tangga) menjadi biogas dan pupuk organik yang
dapat dijadikan sebagai sarana pendidikan dan pelatihan bagi masyarakat
maupun mahasiswa di kelurahan Limau Manis Padang.
2) Meningkatnya pengetahuan dan keterampilan masyarakat

dalam

mengolah limbah menjadi bahan yang lebih bermafaat.


3) Meningkatnya taraf ekonomi masyarakat dan menurunkan ketergantungan
masyarakat terhadap bahan bakar fosil (kerosin)
4) Dengan adanya pengolahan pupuk organik dari hasil samping biogas
diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pemakaian pupuk anorganik
yang dapat merusak unsur hara yang terkandung pada tanah
5) Pemanfaatan biogas seperti lampu, kompor dan peralatan lainnya dapat
mengurangi biaya pengeluaran bagi industri rumah tangga
G. LUARAN YANG DIHARAPKAN
Luaran dariprogram pengabdian masyarakat ini adalah sebagai berikut;
1) Terbangunnya pengetahuan dan keterampilan masyarakat Limau Manis
dalam memberikan nilai tambah yang lebih dari limbah pertanian/
peternakan, dalam hal ini mengolah kotoran sapi, ayam dan limbah
organik lainnya menjadi biogas dan pupuk organik.
2) Tersedianya bioreactor pembuatan biogas dari limbah organik yang bisa
dijadikan sebagai model maupun sebagai alat pendidikan dan pelatihan
bagi masyarakat, dan juga mahasiswa Universitas Andalas.
3) Terlayaninya beberapa rumah tangga dengan bahan bakar biogas untuk
memasak makanan.
4) Diterbitkannya artikel ilmiah atau/dan artikel ilmiah popular dari program
pengabdian kepada masyarakat ini.
H. KEGUNAAN

Hasil dari program pengabdian kepada masyarakat inibergunabagi masyarakat


dalam hal sebagai berikut;
1. Pilot projectberupa bioreaktor dan sistim distribusi gas ke rumah tangga
dapat dijadikan sebagai referensi dalam hal pembuatan dan pengelolaan
sertapemakaian biogas yang diproduksidengan proses fermentasi anaerob
dari kotoran sapi dan limbah pertanian maupun limbah rumah tangga.
2. Ditinjau dari sisi ilmu lingkungan, program ini sudah berkontribusi
terhadap penurunan emisi gas rumah kaca, yang merupakan penyebab
pemanasan global.
3. Digester didesain menggunakan satu bioreaktor untuk satu keluarga
sehingga dapat menghemat pengeluaran rumah tangga, dengan asumsi dari
dua sapi yang dipelihara dapat menghasilkan energi listrik untuk empat
lampu berkekuatan 45 watt selama 6 jam.
4. Peternak yang merangkap sebagai petani dapat menggunakan pupuk
organik untuk mengurangi biaya produksi, sedangkan biogas yang
dihasilkan dapat digunakan sebagai bahan bakar untuk memasak, lampu
biogas, dan peralatan rumah tangga lainnya yang berbahan bakar biogas.
5. Dengan adanya kerja sama antara peternak dan masyarakat yang
berprofesi sebagai petani dapat menjalankan program pertanian terpadu
melalui teknologi biogas dengan memanfaatkan hasil samping biogas
berupa pupuk organik yang bernilai jual
I. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN
Kelurahan Limau Manis adalah tetangga dekat dan merupakan kelurahan
binaan Universitas Andalas. Kelurahan ini sudah beberapa kali menderita akibat
banjir bandang, masyarakat tidak hanya mengalami kerugian harta benda namun
juga menelan korban jiwa. Masyarakat kelurahan Limau manis umumnya
berprofesi sebagai peternak, petani, dan juga berprofesi sebagai cleaning service,
satpam, pelayan di kantin dan tukang kebun di kampus. Pada umumnya tingkat
ekonomi masyarakat Limau manis ini lemah. Jika tidak ada pemberdayaan akan
terjadi kesenjangan sosial antara masyarakat dengan lingkungan kampus sehingga
dikhawatirkan masyarakat Limau Manis akan menjadi masyarakat pinggiran
kampus baik secara ekonomi maupun pendidikan. Untuk itu diharapkan dengan

adanya program pengolahan limbah peternakan ini dapat mengurangi beban biaya
sehari-hari masyarakat. Karena dengan sedikit sentuhan teknologi, limbah
pertanian dan peternakan yang tersedia dapat diolah dan dimanfaatkan menjadi
biogas dan pupuk organik.
Pemanfaatan limbahternak selama ini belum optimal, karena sebelum
kotoran ternak itu dijadikan pupukorganik terlebih dahulu dapat diproses untuk
menghasilkan biogas.Selain itu, limbah yang selama ini belum diolah secara
optimal dan dibiarkan menumpuk baik itu limbah pertanian, peternakan, dan
limbah agro industri ternyata dapat menghasilkan suatu hal yang berguna, salah
satunya dapat digunakan untuk memasak pengganti minyak tanah ataupun gas
LPG.
Umumnya, masyarakat ini telah menggunakan sumber energi alternatif yang
berasal dari kayu sebagai bahan bakar. Namun penebangan pohon untuk dijadikan
bahan bakar ternyata menimbulkan permasalahan lain. Penggundulan hutan
mendatangkan bencana bagi masyarakat dan menimbulkan banjir bandang yang
telah dirasakan oleh masyarakat sebanyak dua kali dalam jangka waktu yang tidak
terlalu lama.Penebangan pohon juga merupakan salah satu penyebab terjadinya
pemanasan global.Oleh karena itu, biogas lebih tepat untuk dijadikan energi
alternatif daripada penggunaan kayu bakar.
Selain berprofesi sebagai petani dan peternak sapi, masyarakat di
Lingkungan Limau Manis ini juga memiliki usaha peternakan ayam. Limbah
dariusaha tersebut berupa limbah padat dan limbah cair seperti feses, urine,
sisamakanan, kulit telur, lemak, darah, bulu, kuku dan lain - lainnya.Feses, urine,
sisa makanan yang merupakan limbah utama dari ternak selamaini oleh
masyarakat dimanfaatkan sebagai pupuk organik. Padahal jika limbah ini diolah
lebih optimal hasil yang diperoleh tidak hanya pupuk organik namun juga biogas
yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat dan juga dapat mengurangi biaya dapur
terutama bahan bakar yang digunakan. Karena biogas dapat dijadikan bahan
pengganti gas LPG ataupun minyak tanah, disamping lebih hemat juga dapat
mengurangi pemanasan global.

Jenis ternak sapi didaerah Limau manis termasuk pada jenis sapi
penggemukan, dan sapi yang digunakan sapi Simental. Kandang sapi didesain
untuk satu ekor sapi dengan ukuran pas dengan tubuh sapi agar sapi tidak terlalu
banyak bergerak sehingga tidak banyak mengeluarkan energi. Para peternak sapi
menjual 1 ekor sapi Simental seharga Rp. 11.000.000,00/ekor yang berumur 1
tahun 6 bulan s.d. 2 tahun. Sistem ternak sapi pada masyarakat Limau Manis ini
khususnya dengan menjual satu ekor sapi, para peternak akan membeli tiga ekor
anak sapi berumur 6 bulan seharga Rp. 7.000.000,00 kemudian dibesarkan
dikandang, jika telah cukup umur sapi tersebut dijual.
Para peternak sapi khususnya didaerah Limau Manis belum memanfaatkan
kotoran sapi secara optimal, kotoran sapi yang terdapat di kandang dibiarkan
begitu saja dengan kata lain dijadikan kotoran sapi dijadikan sebagai sampah
sehingga menimbulkan bau yang tidak sedap dan merusak lingkungan sekitar.
Jika

ada warga yang menginginkan kotoran sapi peternak sapi akan

memberikan secara cuma-cuma dan warga tersebut mengolah kotoran sapi


menjadi pupuk padahal peternak sapi telah mendesain kandang sapi sedemikian
rupa, namun anehnya para peternak tidak memanfaatkan secara optimal. Padahal
sistem kandang sapi telah didesain sedemikian rupa, seperti saluran kotoran sapi
berupa bak penampung namun kotoran sapi belum dimanfaatkan secara maksimal.
Dengan adanya bak penampung sebenarnya dapat mempermudah proses
pengolahan biogas dan pupuk.
Selain peternak sapi, masyrakat Limau manis juga beternak ayam potong.
Para peternak membeli ayam dalam ukuran kecil dibesarkan selama tiga bulan dan
dijual. Sedangkan kotoran ayam dibiarkan dibawah kandang, jika dibiarkan dalam
waktu cukup lama juga menimbulkan dampak lingkungan seperti bau yang tidak
sedap. Dapat disimpulkan bahwa peternak sapi dan ayam belum memanfaatkan
secara optimal, untuk itu dengan adanya proposal ini diharapkan dapat membantu
masyarakat untuk dapat mengolah kotoran dan kotoran ayam untuk produksi
biogas dan pupuk.
J. METODE PELAKSANAAN

Pelaksanaan kegiatan terdiri dari dua program, yaitu :


1) Pembuatan bioreactorproduksi biogas bersama dengan masyarakat
2) Pendidikan dan pelatihan masyarakat yang lebih luas dalam bentuk
sekolah lapangan dalam hal pembuatan bioreactor dan pengelolaan
distribusi dan pemakaian biogas oleh masyarakat
3) Prosedur penelitian
Menurut Sri Wahyuni (2011) metode pembuatan biogas adalah sebagai berikut.
1. Pembuatan biogas
1) Siapkan kotoran ternak yang masih baru (2-3 hari)
2) Tambahkan air dengan perbandingan kotoran dan air adalah 1 : 2, lalu
lakukan pengadukan. Masukkan hasil campuran ke dalam digester biogas.
Pengisian awal bahan dilakukan sampai batas optimal lubang pengeluaran
3) Diamkan selama 7-14 hari, dengan tetap menjaga posisi kran gas kontrol dan
kran gas pengeluaran dalam keadaan tertutup
4) Pada hari ke-14, keluarkan gas pertama yang terkumpul dibagian atas kubah
digester samapi tidak mengeluarkan bau gas. Pasalnya, gas yang terbentuk
tersebut tidak dapat langsung digunakan atau dibakar karena masih
mengandung campuran gas dan udara
5) Lakukan pengisian bahan (kotoran ternak) yang dicampur dengan air dengan
perbandingan yang sama seperti pencampuran awal ke dalam digester setiap
hari.
6) Lakukan pengecekan rutin alat kontrol gas yang terpasang untuk mendeteksi
adanya biogas yang terbentuk. Pasalnya gas akan berproduksi secara terusmenerus tergantung dari pemeliharaan dan pengisian bahan (kotoran ternak)
7) Hindari memasukkan pestisida, disinfektan, air detergen, dan air sabun ke
dalam digester biogas
2. Pemanfaatan hasil samping biogas
Proses pembuatan pupuk organik cair
1) Angkat cairan sludge ke dalam drum plastik yang telah disediakan
2) Saring sludge menggunakan saringan halus, kemudian tampung dalam drum
plastik, dan diamkan selama satu minggu
3) Pada minggu kedua, lakukan penyaringan dan diamkan kembali selama satu
minggu

4) Tambahkan tepung tulang, tepung kerabang telur, dan tepung darah untuk
meningkatkan kualitas pupuk. Setelah itu, diamkan kembali selama satu
minggu
5) Saring menggunakan kain kasa. Setelah itu, cairan hasil penyaringan diaerasi
selama 3-4 hari dengan aerator untuk membuang bau dan gas-gas yang tersisa
6) Biarkan selama 2 hari agar partikel-partikel mengendap sehingga cairan yang
dihasilkan menjadi bening seperti teh
7) Tambahkan rempah-rempah seperti tepung kunyit, tepung jahe, dan bahan
alami lainnya yang dapat berfungsi sebagai pestisida nabati
8) Kemas dalam botol atau jerigen dan siap dipasarkan.
Proses pembuatan pupuk organik padat
1) Pisahkan bahan padat keluaran digester biogas dan tampung dibak-bak
penampungan dalam bangunan shelter
2) Kering anginkan bahan padat tersebut secara rutin selama 7 hari
3) Lakukan pembalikan secara rutin agar bahan dapat kering merata
4) Setelah kering, lakukan pengayakan dengan menggunakan ayakan kawat
berukuran tertentu
5) Tambahkan tepung tulang, tepung kerabang telur, tepung darah, dan sekam
arang untuk meningkatkan kadar unsur haranya, sehingga pupuk organik yang
dihasilkan memiliki mutu yang lebih tinggi.
6) Kemas dalam kantong plastik atau karung pupuk dan siap untuk dipasarkan.
K. JADWAL KEGIATAN
Bulan
1 2

No

Kegiatan

Sosialisai biogas di sekolah lapangan 4 kali

3
4

Penjelasan

pembuatan

dengan fiber dan cara-cara pembuatan yang

lain 2 kali pertemuan.


Pembuatan bioreactor

fermentasi selama 2 minggu


Gas dihasilkan, proses pembuatan pupuk
organik

bioreactorbiogas

Sampel dimasukkan ke dalam digester, proses

pertemuan
2

L. RANCANGAN BIAYA
Rancangan biaya pada program pengabdian masyarakat ini adalah :
1) Biaya sosialisasi pembuatan biogas
1. Biaya makan / orang
: Rp. 30.000,00/bungkus x25=Rp.750.000,00
2. Honor masyarakat
:
Rp. 35.000,00/orang x 25 = Rp.875.000,00/pertemuan x 6 = Rp.5.250.000,00
3. Honor narasumber Rp. 125.0000/pertemuan x 6
= Rp. 750.000,00
2) Biaya pembuatan proposal
= Rp. 150.000,00
3) Biaya pembuatan digester
1. Digester
:
Rp. 2.500.000,00
2. Pipa PVC diameter 4 inchi
: Rp. 197.000,00/batang x 3 =Rp. 591.000,00
3. Selang plastik diameter inchi : Rp. 10.000,00/meter x 10 = Rp. 100.000,00
4. Ember dan gayung
:
= Rp. 50.000,00
5. Kran gas
: Rp. 25.000,00/buah x 4 = Rp. 100.000,00
6. Knee inchi
: Rp. 5.000,00/buah x 4 =
Rp. 20.000,00
7. Knee L drat
: Rp. 5.000,00/buah x 5 =
Rp. 25.000,00
8. Klem paralon
: Rp. 7.000,00/buah x 5 =
Rp. 35.000,00
9. Klem slang
: Rp. 7.000,00/buah x 5 =
Rp. 35.000,00
10. Lem paralon
: Rp. 8.000,00/buah x 5 =
Rp. 40.000,00

10

11. Kompor biogas


: Rp. 1.500.000,00/unit = Rp. 1.500.000,00
12. Alat penampung gas
: Rp. 350.000,00/buah = Rp. 350.000,00
4) Biaya pembuatan pupuk
1. Kantong kemasan pupuk padat : Rp. 26.000,00/80 helai =
Rp. 26.000,00
2. Tepung tulang
: Rp. 4.150,00/kg x 6 =
Rp. 24.900,00
3. Kain kasa
: Rp.15.000,00/bungkus x 2 = Rp. 30.000,00
4. Tepung darah
: Rp. 10.000,00/kg x 6 =
Rp. 60.000,00
5. Saringan
: Rp. 16.000,00/buah x 3 =
Rp. 48.000,00
6. Rempah-rempah seperti kunyit, tepung jahe :
Rp. 25.000,00
7. Botol kemasan pupuk cair (botol air mineral bekas) :
Rp.10.000,00/20 botol x 4 =Rp. 40.000,00 +
Rp. 12.499.900,00
M. DAFTAR PUSTAKA

Suriawiria.(2005) Menuai Biogas dari Limbah Departemen Pertanian.


Wahyuni,Sri.(2011).Menghasilkan Biogas dari Aneka Limbah.Cetakan pertama.
Jakarta Selatan: Agro Media.Hlm.59-60.
Wikan

Widodo,

Teguh,.Asari,A.&Rahmarestia,E.(2006).Biogas

Development

for

Small

Scale

Cattle

Farm

technology
Level

in

Indonesia.International Seminar on Develompment in Biofuel Production


and

Biomass

Technology.Jakarta,

February

21-22,2006

(Non-

Presentation Paper.

10

11

N. LAMPIRAN
A. Biodata dosen Pembimbing
Nama

: Drs. Zamzibar, MP

NIDN

: 0015125003

Jurusan/Departemen

: Kimia

Universitas/Institut/Sekolah Tinggi/ : Universitas Andalas


Politeknik
Alamat Universitas/Institut/Sekolah : Limau Manih Padang Sumatera Barat,
Tinggi/Politeknik
Alamat Rumah

:Jl. Manado K/2 Wisma Indah IV Siteba


Padang

No. HP

: 08126769874

E-mail

: Zuki.zamzibar@yahoo.com

B. Biodata anggota
1. Nama

: Femy Pratama Putri

NIM

: 0810413106

Tahun Angkatan

: 2008

Jurusan/Departemen

: Kimia

Universitas/Institut/Sekolah Tinggi/ : Universitas Andalas


Politeknik
Alamat Universitas/Institut/Sekolah : Limau Manih Padang 25163

11

12

Tinggi/Politeknik
Alamat Rumah

:Jl. Padang Indarung no 27


Kelurahan Bandarbuat, Kec. Lubuk
kilangan Padang 25231

No. HP

: 085265466770

E-mail

: femy.pratama@yahoo.com

2. Nama
NIM
Tahun Angkatan
Jurusan/Departemen
Universitas/Institut/Sekolah Tinggi/
Politeknik
Alamat Universitas/Institut/Sekolah
Tinggi/Politeknik Barat 25163
Alamat Rumah
No. HP
E-mail
3. Nama
NIM
Tahun Angkatan
Jurusan/Departemen
Universitas/Institut/Sekolah Tinggi/
Politeknik
Alamat Universitas/Institut/Sekolah
Tinggi/Politeknik Barat 25163
Alamat Rumah
No. HP
E-mail
4. Nama
NIM
Tahun Angkatan
Jurusan/Departemen
Universitas/Institut/Sekolah Tinggi/
Politeknik
Alamat Universitas/Institut/Sekolah

: Try Sutrisno Wibowo


: 0810413084
: 2008
: Kimia
: Universitas Andalas
: Limau Manih Padang Sumatera
: Jl. Polamas blok O no. 14
Kec. Parak Kopi Padang
: 085274239153
: try.s.wibowo@facebook.com
: Fifi Yulia
: 0910411016
: 2009
: Kimia
: Universitas Andalas
: Limau Manih Padang Sumatera
: Jl. Irigasi no 18 B Pasar baru
Padang
: 085263982489
: fifiyulia@gmail.com
: Syahrul Amri
: 1110412046
: 2011
: Kimia
: Universitas Andalas
: Limau Manih Padang Sumatera
Barat 25163Tinggi/Politeknik

12

13

Alamat Rumah
No. HP
E-mail

:Kapalo koto, kec. Pauh Padang


: 083180556941
: syahrulamri_46@yahoo.co.id

13

15

DENAH LOKASI

PETERNAKAN
SAPI

PETERNAKAN
AYAM

LIMAU MANIS

SIMPANG 4 BANDAR BUAT

MASJID
ISTIQOMAH

15

Anda mungkin juga menyukai