(0810413106)
(2008)
(2008)
Fifi Yulia
(0910411016)
(2009)
Syahrul Amri
(1110412046)
(2011)
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2012
HALAMAN PENGESAHAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Judul Kegiatan
:
Produksi dan Pemakaian Biogas sebagai bahan bakar dalam rumah tangga di Kelurahan
Limau Manis Kota Padang
Bidang Kegiatan : ( ) PKM-P ( ) PKM-K ( ) PKMKC( ) PKM-T () PKM-M
Bidang Ilmu
: ( ) Kesehatan ( ) Pertanian(x ) MIPA ( ) Teknologi dan Rekayasa( )
Sosial Ekonomi ( ) Humaniora( ) Pendidikan
Ketua Pelaksana Kegiatan
a.Nama Lengkap
: Femy Pratama Putri
b.NIM
: 0810413106
c.Jurusan
: Kimia
d.Universitas/Institut/Politeknik
: Andalas
e.Alamat Rumah dan No Tel./HP
: Jl. Raya Padang Indarung no 27-29
BandarbuatPadang 25231
(085265466770)
f.Alamat email
: femy.pratama@yahoo.com
Anggota Pelaksana Kegiatan / Penulis: 3 orang
Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar
:Drs.Zamzibar Zuki, M.P
b. NIDN
:0015125003
c. Alamat Rumah dan No Tel./HP
:Jl. Manado K/2 Wisma Indah IV Siteba
Padang ( 07517052722/ 08126769874)
:
: Rp. 12.499.900,00
: Rp. : 5 bulan
Padang,04 Oktober 2012
Menyetujui
Wakil/Pembantu Dekan
atau Ketua Jurusan/Departemen/Program Stu
Pembimbing Unit Kegiatan Mahasiswa
DosenPendamping
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN....................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
ISI
D.
E.
F.
G.
H.
I.
J.
K.
L.
M.
N.
Latarbelakang.......................................................................................................1-2
Perumusan Masalah..............................................................................................2-3
Tujuan.......................................................................................................................3
Luaran yang diharapkan........................................................................................3-4
Kegunaan..................................................................................................................4
Gambaran umum masyarakat sasaran................................................................4-7
Metode pelaksana..................................................................................................7-8
Jadwal kegiatan........................................................................................................9
Rancangan biaya....................................................................................................10
Daftar Pustaka........................................................................................................11
Lampiran...........................................................................................................12-15
PRODUKSIDAN PEMAKAIAN
tingkat
ekonomi masyarakat Limau manis ini lemah. Dengan sedikit sentuhan teknologi,
limbah pertanian dan peternakan yang tersedia dapat diolah dan dimanfaatkan
menjadi biogas dan pupuk.
Umumnya, masyarakat pedesaan telah menggunakan sumber energi
alternatif yang berasal dari kayu sebagai bahan bakar. Namun penebangan pohon
untuk dijadikan bahan bakar ternyata menimbulkan permasalahan lain.
Penggundulan hutan menjadikan area tersebut mudah terkena erosi dan
mendatangkan bencana baru bagi masyarakat.Penebangan pohon juga merupakan
salah satu penyebab terjadinya pemanasan global.Oleh karena itu, biogas lebih
tepat untuk dijadikan energi alternatif daripada penggunaan kayu bakar.
Perkembangan atau pertumbuhan industri peternakan menimbulkan masalah
bagi lingkungan karena menumpuknya limbah peternakan. Menurut Wahyuni, Sri
(2011) menyatakan bahwa satu ekor sapi dengan bobot badan 400-500 kg dapat
menghasilkan limbah padat dan cair sebesar 27,5-30 kg/ekor/hari. Produksi biogas
dari kotoran sapi berkisar 600 liter s.d 1000 liter biogas per hari, kebutuhan energi
untuk memasak satu keluarga rata-rata 2000 liter per hari. Dengan demikian untuk
memenuhi kebutuhan memasak dapat dipenuhi dari 3 ekor sapi. Selain biogas
pengolahan sapi juga menghasilkan pupuk padat dan cair. Penimbunan kotoran
sapi perah disekitar kandang atau mengalirannya lewat sungai merupakan salah
satu penyebab utama polusi ligkungan, bau busuk, populasi lalat yang banyak,
polusi air dan gangguan kesehatan khususnya disekitar daerah peternakan atau
daerah aliran sungai.
Menurut Wikan Widodo, Teguh mengemukakan untuk analisa dampak
lingkungan dari lumpur keluaran dari digester menunjukkan penurunan
CODsebesar 90% dari kondisi bahan awal dan pebandingan BOD/COD sebesar
0,37 lebih kecil dari kondisinormal limbah cair BOD/COD=0,5.
Pemanfaatan limbahternak selama ini belum optimal, karena sebelum
kotoran ternak itu dijadikan pupukorganik terlebih dahulu dapat diproses untuk
menghasilkan biogas.Selain itu, limbah yang selama ini belum diolah secara
optimal dan dibiarkan menumpuk baik itu limbah pertanian, peternakan, dan
limbah
agro
industri
ternyata
dapat
menghasilkan
suatu
hal
yang
waste
merupakan
praktekpertanian
yang
ramah
lingkungan
dan
berkelanjutan.
Menurut Suriawiria konversi biogas dalam penggunaan untuk lampu dalam
1 m3 biogas dapat menyalakan lampu sebesar 60-100 watt selama 6 jam, dapat
memasak 3 jenis makanan untuk 5-6 orang.
E. PERUMUSAN MASALAH
Perumusan masalah pada program ini adalah
Masyarakat kelurahan Limau Manis, umumnya adalah petani dan
peternakyang secara umum tergolong ekonomi lemah. Limbah pertanian dan
peternakan mereka masih belum diolah untuk memberikan nilai tambah. Dengan
sedikit sentuhan teknologi dari masyarakat ilmiah Universitas Andalas, limbah
tersebut
bisa
menjadi
lebih
berdaya
guna
dan
dapat
meningkat
penghasilan.Diantara limbah tersebut adalah kotoran sapi dan kotoran ayam yang
cukup tersedia untuk diolah menjadi biogas dan pupuk organik.Masyarakat Limau
2
dalam
adanya program pengolahan limbah peternakan ini dapat mengurangi beban biaya
sehari-hari masyarakat. Karena dengan sedikit sentuhan teknologi, limbah
pertanian dan peternakan yang tersedia dapat diolah dan dimanfaatkan menjadi
biogas dan pupuk organik.
Pemanfaatan limbahternak selama ini belum optimal, karena sebelum
kotoran ternak itu dijadikan pupukorganik terlebih dahulu dapat diproses untuk
menghasilkan biogas.Selain itu, limbah yang selama ini belum diolah secara
optimal dan dibiarkan menumpuk baik itu limbah pertanian, peternakan, dan
limbah agro industri ternyata dapat menghasilkan suatu hal yang berguna, salah
satunya dapat digunakan untuk memasak pengganti minyak tanah ataupun gas
LPG.
Umumnya, masyarakat ini telah menggunakan sumber energi alternatif yang
berasal dari kayu sebagai bahan bakar. Namun penebangan pohon untuk dijadikan
bahan bakar ternyata menimbulkan permasalahan lain. Penggundulan hutan
mendatangkan bencana bagi masyarakat dan menimbulkan banjir bandang yang
telah dirasakan oleh masyarakat sebanyak dua kali dalam jangka waktu yang tidak
terlalu lama.Penebangan pohon juga merupakan salah satu penyebab terjadinya
pemanasan global.Oleh karena itu, biogas lebih tepat untuk dijadikan energi
alternatif daripada penggunaan kayu bakar.
Selain berprofesi sebagai petani dan peternak sapi, masyarakat di
Lingkungan Limau Manis ini juga memiliki usaha peternakan ayam. Limbah
dariusaha tersebut berupa limbah padat dan limbah cair seperti feses, urine,
sisamakanan, kulit telur, lemak, darah, bulu, kuku dan lain - lainnya.Feses, urine,
sisa makanan yang merupakan limbah utama dari ternak selamaini oleh
masyarakat dimanfaatkan sebagai pupuk organik. Padahal jika limbah ini diolah
lebih optimal hasil yang diperoleh tidak hanya pupuk organik namun juga biogas
yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat dan juga dapat mengurangi biaya dapur
terutama bahan bakar yang digunakan. Karena biogas dapat dijadikan bahan
pengganti gas LPG ataupun minyak tanah, disamping lebih hemat juga dapat
mengurangi pemanasan global.
Jenis ternak sapi didaerah Limau manis termasuk pada jenis sapi
penggemukan, dan sapi yang digunakan sapi Simental. Kandang sapi didesain
untuk satu ekor sapi dengan ukuran pas dengan tubuh sapi agar sapi tidak terlalu
banyak bergerak sehingga tidak banyak mengeluarkan energi. Para peternak sapi
menjual 1 ekor sapi Simental seharga Rp. 11.000.000,00/ekor yang berumur 1
tahun 6 bulan s.d. 2 tahun. Sistem ternak sapi pada masyarakat Limau Manis ini
khususnya dengan menjual satu ekor sapi, para peternak akan membeli tiga ekor
anak sapi berumur 6 bulan seharga Rp. 7.000.000,00 kemudian dibesarkan
dikandang, jika telah cukup umur sapi tersebut dijual.
Para peternak sapi khususnya didaerah Limau Manis belum memanfaatkan
kotoran sapi secara optimal, kotoran sapi yang terdapat di kandang dibiarkan
begitu saja dengan kata lain dijadikan kotoran sapi dijadikan sebagai sampah
sehingga menimbulkan bau yang tidak sedap dan merusak lingkungan sekitar.
Jika
4) Tambahkan tepung tulang, tepung kerabang telur, dan tepung darah untuk
meningkatkan kualitas pupuk. Setelah itu, diamkan kembali selama satu
minggu
5) Saring menggunakan kain kasa. Setelah itu, cairan hasil penyaringan diaerasi
selama 3-4 hari dengan aerator untuk membuang bau dan gas-gas yang tersisa
6) Biarkan selama 2 hari agar partikel-partikel mengendap sehingga cairan yang
dihasilkan menjadi bening seperti teh
7) Tambahkan rempah-rempah seperti tepung kunyit, tepung jahe, dan bahan
alami lainnya yang dapat berfungsi sebagai pestisida nabati
8) Kemas dalam botol atau jerigen dan siap dipasarkan.
Proses pembuatan pupuk organik padat
1) Pisahkan bahan padat keluaran digester biogas dan tampung dibak-bak
penampungan dalam bangunan shelter
2) Kering anginkan bahan padat tersebut secara rutin selama 7 hari
3) Lakukan pembalikan secara rutin agar bahan dapat kering merata
4) Setelah kering, lakukan pengayakan dengan menggunakan ayakan kawat
berukuran tertentu
5) Tambahkan tepung tulang, tepung kerabang telur, tepung darah, dan sekam
arang untuk meningkatkan kadar unsur haranya, sehingga pupuk organik yang
dihasilkan memiliki mutu yang lebih tinggi.
6) Kemas dalam kantong plastik atau karung pupuk dan siap untuk dipasarkan.
K. JADWAL KEGIATAN
Bulan
1 2
No
Kegiatan
3
4
Penjelasan
pembuatan
bioreactorbiogas
pertemuan
2
L. RANCANGAN BIAYA
Rancangan biaya pada program pengabdian masyarakat ini adalah :
1) Biaya sosialisasi pembuatan biogas
1. Biaya makan / orang
: Rp. 30.000,00/bungkus x25=Rp.750.000,00
2. Honor masyarakat
:
Rp. 35.000,00/orang x 25 = Rp.875.000,00/pertemuan x 6 = Rp.5.250.000,00
3. Honor narasumber Rp. 125.0000/pertemuan x 6
= Rp. 750.000,00
2) Biaya pembuatan proposal
= Rp. 150.000,00
3) Biaya pembuatan digester
1. Digester
:
Rp. 2.500.000,00
2. Pipa PVC diameter 4 inchi
: Rp. 197.000,00/batang x 3 =Rp. 591.000,00
3. Selang plastik diameter inchi : Rp. 10.000,00/meter x 10 = Rp. 100.000,00
4. Ember dan gayung
:
= Rp. 50.000,00
5. Kran gas
: Rp. 25.000,00/buah x 4 = Rp. 100.000,00
6. Knee inchi
: Rp. 5.000,00/buah x 4 =
Rp. 20.000,00
7. Knee L drat
: Rp. 5.000,00/buah x 5 =
Rp. 25.000,00
8. Klem paralon
: Rp. 7.000,00/buah x 5 =
Rp. 35.000,00
9. Klem slang
: Rp. 7.000,00/buah x 5 =
Rp. 35.000,00
10. Lem paralon
: Rp. 8.000,00/buah x 5 =
Rp. 40.000,00
10
Widodo,
Teguh,.Asari,A.&Rahmarestia,E.(2006).Biogas
Development
for
Small
Scale
Cattle
Farm
technology
Level
in
Biomass
Technology.Jakarta,
February
21-22,2006
(Non-
Presentation Paper.
10
11
N. LAMPIRAN
A. Biodata dosen Pembimbing
Nama
: Drs. Zamzibar, MP
NIDN
: 0015125003
Jurusan/Departemen
: Kimia
No. HP
: 08126769874
: Zuki.zamzibar@yahoo.com
B. Biodata anggota
1. Nama
NIM
: 0810413106
Tahun Angkatan
: 2008
Jurusan/Departemen
: Kimia
11
12
Tinggi/Politeknik
Alamat Rumah
No. HP
: 085265466770
: femy.pratama@yahoo.com
2. Nama
NIM
Tahun Angkatan
Jurusan/Departemen
Universitas/Institut/Sekolah Tinggi/
Politeknik
Alamat Universitas/Institut/Sekolah
Tinggi/Politeknik Barat 25163
Alamat Rumah
No. HP
E-mail
3. Nama
NIM
Tahun Angkatan
Jurusan/Departemen
Universitas/Institut/Sekolah Tinggi/
Politeknik
Alamat Universitas/Institut/Sekolah
Tinggi/Politeknik Barat 25163
Alamat Rumah
No. HP
E-mail
4. Nama
NIM
Tahun Angkatan
Jurusan/Departemen
Universitas/Institut/Sekolah Tinggi/
Politeknik
Alamat Universitas/Institut/Sekolah
12
13
Alamat Rumah
No. HP
E-mail
13
15
DENAH LOKASI
PETERNAKAN
SAPI
PETERNAKAN
AYAM
LIMAU MANIS
MASJID
ISTIQOMAH
15