POKJA 3
A. PENDAHULUAN
Dalam upaya penegakkan diagnosis, seorang klinisi harus menguasai
bagaimana melakukan anamnesis (wawancara) dan pemeriksaan fisik
yang sistematis dan benar. Banyak hal yang dapat digali pada anamnesis
sehingga
dengan
anamnesis
yang
baik,
seorang
dokter
dapat
B. ANAMNESA
Anamnesis
yang
baik
harus
mengacu
pada
pertanyaan
yang
verbal
maupun
nonverbal.
Tehnik
yang
digunakan
bisa
memverifikasi
pengertian
anda.
Mintalah
pasien
untuk
ASPEK WAWANCARA
MEMBUKA WAWANCARA
Menyapa pasien
Memperkenalkan diri
Menunjukkan sikap hormat dan respek pada pasien
Mengidentifikasi dan mengkonfirmasi
KET
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
permasalahan pasien
Menegosiasikan agenda konsultasi
ANAMNESIS
Menanyakan identitas penderita
Menanyakan keluhan utama
Menanyakan lokasi
Menanyakan onset dan kronologi
Menanyakan kualitas keluhan
Menanyakan kuantitas keluhan
Menanyakan faktor-faktor pemberat
Menanyakan faktor-faktor peringan
Menanyakan gejala penyerta
Menanyakan riwayat penyakit dahulu
Menanyakan riwayat kesehatan keluarga
Menanyakan riwayat sosial ekonomi
Menanyakan kebiasaan pribadi
Penggunaan bahasa yang mudah dipahami pasien
Menggunakan pertanyaan terbuka secara tepat
Menggunakan pertanyaan tertutup secara tepat
MENUTUP WAWANCARA
Menanyakan pada pasien apakah ada hal yang
terlewat
Menutup wawancara dengan membuat suatu
ringkasan
Membuat kesepakatan dengan pasien (contracting)
SAMBUNG RASA DENGAN PASIEN
Menunjukkan tingkah laku (non verbal) yang sesuai
Bila melakukan kegiatan lain (misal melihat
catatan atau menulis), tidak sampai mengganggu
proses wawancara dengan pasien.
Tidak menghakimi
Memberikan empati dan dukungan terhadap
pasien
Tampak percaya diri
MENSTRUKTUR WAWANCARA
Menjalankan wawancara dengan urutan yang logis/
tepat
Memperhatikan waktu
PEMERIKSAAN FISIK