:
http://pkbh.uii.ac.id/news/latest/transgender-dalampandangan-hak-asasi-manusia.html
Untuk mengetahui lebih lanjut bagaimana Hak Asasi Manusia memandang fenomena
transgender, berikut dialog dengan Eko Riyadi.,SH.,MH. Selaku Direktur PUSHAM UII dan
Juga Dosen tetap Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia Menurut anda apakah
pengertian Transgender itu ? Dalam dunia Internasional transgender masuk dalam kategori
LGBTIQ (Lesbian Gay Bisexual Transgender Intersexual Querr). Istilah LGBTIQ pada
mulanya hanya terdiri dari LGB, sebagai simbolisasi dari orientasi seksual di luar normal.
Homoseksual adalah orientasi seksual di mana seseorang memiliki ketertarikan seksual
kepada sesama jenis kelaminnya. Lesbian merupakan istilah untuk homoseks perempuan,
Gay untuk homoseks laki-laki, dan Biseksual adalah orientasi seksual di mana seseorang
salah satu negara bagian di Amerika Serikat. Bagaimana menurut anda Transgender di
pandang dari kaca mata Hukum HAM Internasional? Diskursus yang masih menjadi
perdebatan adalah HAM sebenarnya menghargai kedaulatan orang atas tubuhnya yang
kemudian dikenal dengan hak sipil. Jadi setiap orang berdaulat atas tubuhnya masing-masing.
Ditarik lagi filosofi ini muncul sebagai hak sipil, hak sipil sendiri mempunyai pengertian
yaitu kebebasan individu dari intervensi yang datang dari luar dirinya. Misalnya bebas untuk
memilih sesuatu, makan, memilih partai, agama dan lain sebagainya. Itu yang dinamakan hak
sipil karena substansinya pada kebebasan individu dari intervensi yang datang dari luar
dirinya. Untuk kasus LGBTIQ yang banyak digunakan adalah paradigma diatas tadi. Namun
secara internasional debat mengenai isu tersebut belum selesai, sudah disepakati dan tidak
banyak muncul perdebatan. Pada level penikmatan hal sosial politik, ekonomi, budaya secara
umum antara LGBTIG dengan orang yang lain itu sama. Pada level itu hak tersebut tidak
dapat diganggu gugat, yang masih menjadi perdebatan hingga hari ini adalah soal identitas
bagi kelompok LGBTIQ. Apakah negara harus mengakui mereka memiliki identitas lain
selain laki-laki dan perempuan. Apakah menurut Anda Hukum Indonesia dapat melegalkan
Transgender ? Susah sekali untuk menjawab, orang-orang LGBTIQ sebenarnya yang mereka
perjuangkan hanyalah menyoal tentang identitas bahwa saya adalah gay, transgender atau
lesbian tapi memang itu pangkal persoalannya. Bisa jadi berubah, namun sampai dengan hari
ini saya berpikir bahwa negara sebaiknya tidak usah dan tidak perlu memberikan legalisasi
bagi kelompok LGBTIQ dan tidak memberikan legalitas bagi pernikahan sesame jenis,
setidaknya hingga hari ini saya berpikiran seperti itu. Pertimbangannya mungkin yang paling
besar terletak pada faktor agama, dalam hal ini saya tidak berbicara terkait mayoritas agama
di Indonesia namun menurut saya pribadi faktor agama yang paling berperan yaitu tidak
membenarkan perilaku homoseksualitas. Bahwa ada orang yang kemudian masuk dalam
ketegori LGBTIQ saya tidak mengutuknya, tidak akan memusuhi mereka namun justru saya
bisa berkawan dengan mereka, saya mempunyai banya teman yang gay, lesbian dan lain
sebagainya. Saya pada tahap itu tidak mengutuk ataupun memusuhi. Logikanya seperti ini
kenapa perikahan itu perlu dilegalisasi ? Itu salah satunya adalah untuk menjamin hak-hak
para pihak terutama anak sedangkan untuk kasus pernikahan sesama jenis tidak mempunyai
anak kecuali anak adopsi. Namun perdebatan untuk hal tersebut menurut saya perdebatan
yang tidak akan ada habisnya. Sehingga untuk hak-hak sipil negara harus terus menjamin
jangan sampai terjadi diskriminasi di dalamnya. Apakah yang menjadi latar belakang suatu
Negara dapat melegalkan pernikahan sesama jenos,transgender dan hal-hal yang berkaitan
dengan kelompok LGBTIQ ? Saya kurang tahu kalau hal tersebut karena penerapan hukum
yang berkaitan dengan LGBTIQ khususnya pernikahan sesama jenis belum lama
diberlakukan oleh negara-negara yang memberlakukannya yaitu sekitar tahun 2009.
Indonesia Sudah memiliki Instrumen HAM menurut Anda apakah negara sudah
melaksanakan Hak-hak bagi kelompok Transgender? Di Indoesia, Negara belum penuh
melaksankan hak-hak bagi kelompok transgender. Kelompok transgender untuk mendapatkan
hak ekonomi, hak sosial, hak politik susah. Hak berserikat hak berpendapat bebas dan harus
dipenuhi tanpa diskirminasi Contohnya dalam mendapatkan pekerjaan bagi kelompok
trangender di indonesia sangatlah susah. Bahkan kelompok transgender sering di
diskriminasi. Seharusnya negara wajib memberikan hak-haknya bahkan melindunginya.
Contoh jika kelompok LGBTIQ akan mengadakan acara seperti seminar itu pasti ada pihak-
pihak tertentu yang berusaha itu menggagalkan diselenggarakannya acara tersebut dengan
memakai cara damai maupun dengan kekerasan. Harusnya yang dilakukan oleh pemerintah
adalah memberikan jaminan perlindungan terhadap mereka bukannya justru membubarkan
seminarnya. KOMNAS HAM sebagai lembaga negara yang dibentuk berdasarkan undangundang saja mengundang kelompok LGBTIQ untuk menghadiri workshop tidak berkutik saat
ada sekelompok masyarakat yang memprotes dan membubarkan acara tersebut. Menurut
pandangan anda apa faktor penyebab seseorang berpotensi menjadi Transgender? a)
Faktor bawaan (hormon dan gen) Faktor genetik dan fisiologis adalah faktor yang ada
dalam diri individu karena ada masalah antara lain dalam susunan kromosom,
ketidakseimbangan hormon, struktur otak, kelainan susunan syaraf otak. b)
Faktor
lingkungan di antaranya pendidikan yang salah pada masa kecil dengan membiarkan anak
laki-laki berkembang dalam tingkah laku perempuan atau karena bergaul dengan lingkungan
transgender akhirnya orang tersebut terpengaruh. c) Karena sering mengalami kekerasan
sehingga menimbulkan trauma yang mendorong seseorang tersebut untuk menjadi
transgender.