Jenis dari kesalahan dan masalah yang berkaitan dengan efek samping obat
Jenis
Uraian
kesalahan resep
obat
yang
ada,
dan
sediaan,mutu,rute,konsentrasi,kecepatan
faktor
lain),dosis,b
pemberian,atau
ins
memberikan
satu
dosis
yang
diorder
untuk
se
Kesalahan karena waktu pemberian Pemberian obat diluar suatu jarak waktu yang ditentukan sebelu
yang keliru
Kesalahan
karena
yang
diotorisasi
Pemberian kepada pasien suatau dosis yang lebih besar atau lebih
dari jumlah yang diorder oleh dokter penulis resep atau pemb
dosis dosis duplikat kepada pasien,yaitu satu atau lebih unit
sebagai
lepas
lambat,termasuk
kesalahan.Dengan
mempermudah
pemberian,pada
umumnya
bukan
kesalahan.
Kesalahan
karenapembuatan/penyiapan
yang keliru
Kesalahan karena teknik pemberian Prosedur yang tidak tepat atau teknik yang tidak benar d
yang keliru
Kesalahan karena pemberian obat Pemberian suatu obat yang telah kedaluarsa atau keutuhan fisik
yang rusak
Kesalahan karena pemantauan yang Gagal mengkaji suatau regimen tertulis untuk ketepatan
keliru
Kesalahan karena rute pemberian Pemberian suatu obat melalui rute yang lain yang diorder
tidak benar
Kesalahan karena kecepatan yang Pemberian suatu obat dengan kecepatan yang keliru kecepatan
lain
Kesalahan karena indikasi tidak Kondisi medis pasien memerlukan terapi obat,tetapi tidak men
diobati
suatu
obat
untuk
indikasi
tersebut.Misalnya,seseorang
karena
menerima obat
atau
ekonomis,pasien
Setiap kesalahan yang tidak dicakup salah satu dari kategori terse
atas.
2. Hal yang perlu di perhatikan dalam perencanaan obat yaitu dalam pelayanan
kesehatan
Perencanaan Kebutuhan Obat
Tahap perencanaan kebutuhan obat meliputi :
1. Tahap Persiapan
Perencanaan dan pengadaan obat merupakan suatu kegiatan dalam rangka menetapkan jenis
dan jumlah obat sesuai dengan pola penyakit serta kebutuhan pelayanan kesehatan, hal ini
dapat dilakukan dengan membentuk tim perencanaan pengadaan obat yang bertujuan
meningkatkan efisiensi dan efektifitas penggunaan dana obat melalui kerjasama antar instansi
yang terkait dengan masalah obat.
2. Tahap Perencanaan
a. Tahap pemilihan obat
Tahap ini untuk menentukan obat-obat yang sangat diperlukan sesuai dengan kebutuhan,
dengan prinsip dasar menentukan jenis obat yang akan digunakan atau dibeli.
b. Tahap perhitungan kebutuhan obat
Tahap ini untuk menghindari masalah kekosongan obat atau kelebihan obat. Dengan
koordinasi dari proses perencanaan dan pengadaan obat diharapkan obat yang dapat tepat
jenis, tepat jumlah dan tepat waktu. Metode yang biasa digunakan dalam perhitungan
kebutuhan obat, yaitu :
- Metode konsumsi
Secara umum metode konsumsi menggunakan konsumsi obat individual dalam
memproyeksikan kebutuhan yang akan datang berdasarkan analisa data konsumsi obat tahun
sebelumnya.
- Metode morbiditas
Memperkirakan kebutuhan obat berdasarkan jumlah kehadiran pasien, kejadian penyakit
yang umum, dan pola perawatan standar dari penyakit yang ada.
- Metode penyesuaian konsumsi
Metode ini menggunakan data pada insiden penyakit, konsumsi penggunaan obat. Sistem
perencanaan pengadaan didapat dengan mengekstrapolasi nilai konsumsi dan penggunaan
untuk mencapai target sistem suplai berdasarkan pada cakupan populasi atau tingkat
pelayanan yang disediakan.
- Metode proyeksi tingkat pelayanan dari keperluan anggaran
Metode ini digunakan untuk menaksir keuangan keperluan pengadaan obat berdasarkan biaya
per pasien yang diobati setiap macam-macam level dalam sistem kesehatan yang sama.
3. A.Jenis-jenis Imunisasi
1. Imunisasi Hepatitis B
Pemberian vaksin Hepatitis B diberikan sebanyak 3 kali yaitu segera saat bayi lahir,
memasuki bulan pertama, dan diantara bulan ke 3 sampai 6. Namun apabila sampai
dengan usia 5 tahun anak belum pernah memperoleh imunisasi Hepatitis B, maka
secepatnya diberikan imunisasi Hepatitis B dengan jadwal 3 kali pemberian (catchup vaccination). Tujuan dari pemberian vaksin Hepatitis B ini adalah mencegah
virus Hepatitis B yang merusak hati. Jika tidak diberikan vaksinasi Hepatitis B maka
besar kemungkinan si anak akan terserang penyakit kanker hati.
2. Imunisasi BCG
Pemberian vaksin BCG ini dilakukan pada bayi yang berusia kurang dari 3 bulan,
dan hanya dilakukan sekali seumur hidup. Tujuan dari pemberian vaksin BCG ini
adalah mencegah komplikasi akibat tubercolosis (TBC). Bila bayi telah berusia lebih
dari 3 bulan namun belum diberi vaksin BCG, maka sebaiknya dilakukan uji
tuberkulin terlebih dahulu. Dan bila hasilnya negatif maka vaksin BCG harus
diberikan.
3. Imunisasi DTP
Pemberian vaksin DTP ini dilakukan untuk mencegah penyakit difteri, tetanus, dan
pertusis. Pemberian vaksin ini diberikan pada bayi pada bulan ke 2, 4, 6, 18, tahun
ke 5, dan 12. Seperti yang kita ketahui, penyakit difteri dapat menyebabkan
pembengkakan dan penyumbatan pada pernapasan dan melemahkan jantung
karena racun. Sedangkan tetanus adalah bakteri yang menyerang saraf otot tubuh,
sehingga menyebabkan sulit bernapas, sulit bergerak, dan otot menjadi kaku.
Sementara penyakit pertusis adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri
bordetella pertusis yang dapat mengakibatkan radang paru-paru (pneumonia).
4. Imunisasi Polio
Pemberian vaksin polio bertujuan untuk mencegah polio. Polio dapat menyebabkan
kelumpuhan pada anak. Pemberian vaksin ini dilakukan beberapa kali yaitu pada
usia 0, 2, 4, 6, 18 bulan dan tahun ke 5.
5. Imunisasi Campak
Pemberian vaksin ini hanya dilakukan sebanyak dua kali, yaitu saat bayi berusia 9
bulan dan di tahun ke-6. Vaksin ini untuk mencegah penyakit campak pada anak.
Coitus Interruptus dapat diartikan sebagai senggama terputus atau dalam artian penis
dikeluarkan dari vagina sesaat seblum ejakulasi terjadi. Membutuhkan partisipasi yang
besar dari pasangan Anda.
2) Cara kerja
Dengan cara ini diharapkan cairan sperma tidak akan masuk kedalam rahim serta
mengecilkan kemungkinan bertemunya sperma dengan sel telur yang dapat
mengakibatkan terjadinya pembuahan.
b. Sistem Kelender (Pantang Berkala/ogino-knaus )
1)Pengertian
Metode ini disebut juga dengan The Rhythm Method.
Jika cara ini jadi pilihan maka pengetahuan kita tentang masa subur atau fertility
awareness harus tinggi. kita harus mengetahui dengan tepat masa subur atau saat yang
paling memungkinkan kita mengalami kehamilan.
Bila kita emang ingin menunda kehamilan, maka pada saat tubuh memasuki masa
subur tundalah keinginan berhubungan intim dengan pasangan. Atau kita tetap
melakukan hubungan seksual tapi menggunakan kondom.
dianjurkan untuk memperhatikan terlebih dahulu siklus mentruasi kita selama 3 bulan
kalau perlu 6 bulan guna mendapatkan perhitungan waktu siklus mentruasi yang tepat,
secara umum masa "aman" seorang wanita adalah 2 hari setelah mentruasi hingga 20
hari menjelang mentruasi berikutnya buat yang memiliki siklus haid pendek.
Jika siklus menstruasi kita panjang, maka masa "aman" 2 hari setelah haid hingga 16
hari menjelang menstruasi yang akan datang.
Namun perlu di ingat sebenarnya masa subur sangat sulit ditebak dengan pasti jadi
masih ada kemungkinan Anda mengalami "kebobolan"
c. Metode Amenore Laktasi
1) Pengertian
Metode kontrasepsi yang digunakan dengan cara menyusui bayinya secara eksklusif
selama 6bln tanpa tambahan makanan apapun dengan syarat ibu belum kembali
kesuburannya (menstruasi)
3) Cara Kerja
Cara kerja dari MAL yaitu menghambat ovulasi
B.METODE PERLINDUNGAN (BARRIER)
a. Kondom
1) Pengertian
Kondom digunakan pada fenis pria untuk mencegah sperma bertemu sel telur ketika terjadi
ejakulasi.
3) Cara Kerja
Mencegah masuknya sperma ke alat kelamin wanita sampai ke ovum
b. Spermatisida
1) Pengertian
Bahan atau substansi yang dapat me-non-aktifkan sperma sebelum sperma masuk ke rongga rahim.
Sediaannya ada dalam berbagai bentuk : cream, gel, busa, film, suppositoria dan tablet. Umumnya
mengandung bahan kimia yang dinamakan nonoxynol-9, yang bisa membunuh sperma.
Cara kerja
Efektifitasnya jika dipakai tanpa kombinasi sekitar 71 %, artinya dari 100, yang gagal (menjadi hamil)
sekitar 29% dalam pemakaiannya selama setahun.
2) Cara Kerja
- mencegah pelepasan sel telur
- mengentalkan lendir sehingga sperma sulit bertemu dengan sel telur
b. Suntik KB
1) Pengertian
Alat kontrasepsi suntik yang hanya mengandung hormon progesteron yan di berikan
setian 3 bulan sekali / 12 minggu sekali.
2) Cara Kerja
- mencegah pelepasan sel telur
- mengentalkan lendir sehingga sperma sulit bertemu dengan sel telur
c. Susuk KB Implant/susuk KB
1) Pengertian
Alat kontrasepsi dengan cara memasukkan tabung kecil di bawah kulit pada bagian
tangan yang dilakukan oleh dokter Anda.
2) Cara Kerja
- Mengentalkan lendir serviks
- Mengurangi proses pembentukan endometrium sehingga sulit terjadi implantasi
- Menekan ovulasi
D.METODE KONTRASEPSI PERMANEN (KONTRASEPSI MANTAP=KONTAP)
a. Sterilisasi
1) Pengertian
Saluran telur pada wanita disumbat dengan cara diikat, dipotong atau dilaser.
Sterilisasi pada wanita ini juga bisa dilakukan dengan pengangkatan rahim.
Cara kontrasepsi ini bersifat permanent.
Sedangkan pada kaum pria, sterilisasi dilakukan dengan cara memotong saluran
sperma.
Jika kita ingin jalani kontrasepsi ini, sebaiknya usia anak bungsu Anda telah melewati
masa balita. hal ini sekedar berjaga-jaga jika suatu saat Anda masih berniat untuk hamil
kembali.
4. cara Kerja Obat Antipiretik
Bekerja dengan cara menghambat produksi prostaglandin di hipotalamus anterior
(yang meningkat sebagai respon adanya pirogen endogen).
Macam-macam obat Antipiretik
Contoh Obat Antipiretik : Parasetamol, panadol, paracetol, paraco, praxion, primadol,
santol, zacoldin, poldan mig, acetaminophen, asetosal atau asam salisilat, salisilamida.
Antijamur cream
Digunakan untuk mengobati infeksi jamur pada kulit dan vagina.
Antara lain :
ketoconazole, fenticonazole, miconazole, sulconazole, dan tioconazole.
b. Antijamur peroral
Amphotericin dan nystatin dalam bentuk cairan dan lozenges. Obatobatan ini tidak terserap melalui usus ke dalam tubuh. Obat tersebut
digunakan untuk mengobati infeksi Candida (guam) pada mulut dan
tenggorokan.
itraconazole, fluconazole, ketoconazole, dan griseofulvin dalam bentuk
tablet yang diserap ke dalam tubuh. Digunakan untuk mengobati berbagai