Anda di halaman 1dari 2

Doa Empat Sahabat

Selasa, 22 Oktober 2013, 15:20 WIB


Komentar : 1

Kabah di Masjidil Haram Makkah, Arab Saudi, Selasa (23/10). (Hassan Ammar/AP)
A+ | Reset | AREPUBLIKA.CO.ID, Oleh; Muh Nursalim
Ketika tawaf, kita saksikan jamaah berebut mencium Hajar Aswad, bahkan hingga terluka atau tidak
sengaja melukai orang lain. Ikhtiar itu tidak keliru. Sebab, Rasulullah juga mencium batu hitam
tersebut tatkala mengawali memutari Kabah.
Di samping itu juga ada informasi yang sahih bahwa multazam yang berada di antara Kabah dan pintu
Kabah merupakan tempat mustajab untuk berdoa.
Kita jarang mendapati jamaah berebut memegang Rukun Yamani. Padahal, tempat itu juga salah satu
tempat mustajab. Informasi ini terdapat dalam kitab Ahbar Makah lil al-Fakihi dan kitab Majabu adDakwah.
Disebutkan bahwa Abdullah bin Umar, Abdullah bin Zubair, Musab bin Zubair, dan Abdul Malik bin
Marwan tengah berbincang di seputar Kabah.
Seseorang di antara mereka berkata, Hendaklah kalian berdiri dan memegang Rukun Yamani dan
berdoa kepada Allah atas keinginannya.Sebab, Allah akan mengabulkan berkat keluasan-Nya.
Berdirilah, wahai Abdullah bin Zubair. Sebab, engkau adalah orang yang pertama dilahirkan setelah
hijrah.
Lalu, Abdullah bin Zubair berdiri memegang Rukun Yamani dan berdoa, Ya Allah, Engkau
Mahaagung. Aku mohon dengan kehormatan wajah-Mu dan kehormatan Arsy-Mu serta kehormatan
rumah-Mu. Janganlah engkau matikan aku sebelum aku menjadi penguasa negeri Hijaz. Lalu, ia
duduk.
Kemudian, Musab bin Zubair ganti berdiri dan memegang Rukun Yamani lantas berdoa, Ya Allah,

Tuhan segala sesuatu. Kepada-Mulah segala sesuatu berakhir. Aku mohon kepada-Mu dengan kuasaMu atas segala sesuatu, janganlah Engkau matikan aku sebelum aku menjadi penguasa Irak dan
menikah dengan Sukinah binti Husein. Lalu, ia duduk.
Kemudian, berdirilah Abdul Malik bin Marwan seraya memegang Rukun Yamani dan berdoa, Ya
Allah, Tuhan tujuh langit dan Tuhan bumi dengan segala tumbuhan yang ada. Aku mohon dengan
hamba-hamba-Mu yang taat dan aku mohon dengan kehormatan wajah-Mu, dan aku mohon dengan
segala makhluk-Mu, serta dengan semua orang yang sedang tawaf. Aku mohon kepada-Mu, janganlah
engkau matikan aku sehingga Engkau anugerahkan aku kekuasaan bumi timur dan barat, dan tidak
ada orang yang mengudetaku sehingga ia aku penggal lehernya. Lalu, ia duduk.
Setelah itu, berdirilah Abdullah bin Umar seraya memegang Rukun Yamani dan berdoa, Ya Allah,
Tuhan yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, aku mohon kepadamu dengan rahmat-Mu yang
mendahului murkamu dan aku mohon kepadamu dengan takdir-Mu atas semua makhluk-Mu
janganlah engkau matikan aku sehingga Engkau menunjukkan aku sebagai ahli surga.
Berkata as-Syabi, yang melihat peristiwa itu, Selama hidup aku menyaksikan keempat orang tersebut
mendapatkan apa yang mereka minta. Dan, Abdullah bin Umar diberi kabar gembira sebagai ahli
surga.
Para sahabat adalah generasi Muslim terbaik sebab mereka mendapat pengajaran Islam langsung dari
Rasulullah. Mereka berdoa dengan permintaan yang sangat tinggi dan Allah telah mengabulkannya.
Untuk itu, rasanya para jamaah haji perlu meniru kesuksesan mereka dalam berdoa dengan
memegangi Rukun Yamani. Langkah ini selain untuk memecah konsentrasi jamaah di Hajar Aswad,
juga untuk membuktikan bahwa Rukun Yamani ternyata juga merupakan tempat mustajab.
Wallahualam.

Anda mungkin juga menyukai