Abstrak
Artikel ini bertujuan agar para pembaca dapat mengetahui bagaimana
syariah islam dalam mengatur setiap perbuatan manusia di dunia dalam rangka
mencapai kebahagiaan di dunia dan di akhirat, serta memahami makna syariat,
ruang lingkup, fungsi dan landasan pokok Syariah Islam serta macam-macam
Hukum dalam Islam.
Kata kunci : Pengertian dan Ruang Lingkup Syariah, Fungsi Syariat, Landasan
Pokok Syariah Islam dan Macam-Macam Hukum Islam.
I.
PENDAHULUAN
Page 1
2014
Syariat Islam mempunyai 2 sumber hukum dalam menetapkan undangundangnya, yaitu : Al-Quran dan Hadits, sebagai sumber hukum syariat Islam.
Segala ketetapan di dalam agama Islam yang bersifat perintah, anjuran, larangan,
pemberian pilihan atau yang sejenisnya dinamakan sebagai hukum-hukum syara
atau hukum-hukum syariat atau hukum-hukum agama.
Sebagai pedoman hidup dalam mengemban tugas/amanah sebagai khalifah
Allah di bumi. Al-Quran sebagai kitab suci yang menyempurnakan kitab-kitab suci
terdahulu, adalah Shalih Li Kulli Zaman Wa Makan (tepat untuk setiap zaman dan
tempat), dan Rahmatan Lil alamin (rahmat bagi seluruh alam). Dan Nabi
Muhammad SAW, dengan Sunnah-nya merupakan Uswatun Hasanah dalam segala
perkataan, perbuatan dan prilakunya. Keduanya merupakan sumber pokok ajaran
Islam yang digunakan oleh seluruh umat Islam, sebagai Hudan li al-nas.
II. MATERI DAN METODE
Kajian dalam artikel ini adalah membahas tentang Hukum Islam/Syariah,
dalam rangka menambah wawasan bagi para pembaca tentang konsep Syariah
Islam/Hukum Islam dalam mengatur hubungan manusia dengan Tuhan-Nya,
hubungan manusia dengan manusia serta hubungan manusia dengan alam
sekitarnya.
Adapun metode yang digunakan dalam penulisan artikel ini adalah Metode
Teknologi Informasi dan Komunikasi, yakni mengkaji berbagai materi yang
terdapat/tersedia di media internet yang sesuai dengan materi pokok dalam
pembahasan artikel ini.
III. PEMBAHASAN
A. Pengertian dan Ruang Lingkup Syariat
a. Pengertian Syariat
Page 2
2014
Artinya : Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya
mereka Menyembah-Ku ( QS : Adz-Dzariyat Ayat : 56 ).
b. Ruang Lingkup Syariat
Syariat adalah hukum yang mengatur kehidupan manusia di
dunia dalam rangka mencapai kebahagiaan di dunia dan di akhirat, oleh
karena itu syariat mencakup aturan-aturan yang mengatur perilaku
manusia di dunia. Syariat mencakup semua aspek kehidupan manusia
baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat, dalam
hubungan dengan diri sendiri, manusia lain, alam lingkungan maupun
hubungannya dengan Tuhan.
B. Fungsi Syariah
Syariat Islam diturunkan Allah SWT kepada manusia sebagai pedoman
yang memberikan bimbingan dan pengarahan kepada manusia, agar
menusia dapat melaksanakan tugas hidupnya sesuai dengan kehendak Allah
SWT. Oleh karena itu Syariat berfungsi :
1. Menunjukkan dan mengarahkan kepada pencapaian tujuan manusia
sebagai hamba Allah SWT.
Syariat adalah aturan-aturan yang ditetapkan Allah SWT
yang berisi perintah Allah SWT untuk ditaati dan dilaksanakan, serta
larangan-larangan Allah SWT untuk dijauhi dan dihindarkan.
Perhambaan secara total dan utuh merupakan tujuan dari
penciptaan manusia di muka bumi, sebagaimana firman Allah SWT
dalam Surah Adz-Dzariyat ayat 56 :
Page 3
2014
( QS :
Al-Jatsiyah Ayat : 18 ).
2. Menunjukkan dan mengarahkan manusia kepada pencapaian tujuan
sebagai khalifah Allah SWT.
Penyembahan dan penghambaan manusia secara utuh dan
total hanya kepada Allah SWT membebaskan manusia dari
keterikatan dan ketundukan manusia kepada makhluk.
3. Membawa manusia kepada kehidupan dan kebahagiaan abadi
didunia dan di akhirat.
Syariat Islam menunjukkan jalan menuju tercapainya
kebahagiaan yang abadi, yaitu kebahagiaan dunia dan akhirat yang
merupakan hakekat tujuan manusia, sebagaimana doa yang
seyogyanya diucapkan setiap muslim dalam firman Allah SWT
dalam Surah Al-Baqarah Ayat 201 sebagai berikut :
Page 4
( QS : Al-
2014
Artinya : Demikianlah kami wahyukan kepadamu Al-Quran dalam
bahasa arab supaya kamu memberi peringatan kepada
Ummul Qura (Penduduk Mekkah) dan penduduk sekelilingnya
serta memberi peringatan tentang hari berkumpul yang tidak
ada keraguan padanya. Segolongan masuk surga dan
segolongan masuk neraka. ( QS : Asy-Syuura : 7 ).
Page 5
2014
2. As-Sunnah
As-Sunnah Al-Islamiyyah menduduki tempat tertinggi kedua
setelah Al-Quran sebagai landasan syariat Islam. Ia merupakan
penjelasan yang nyata terhadap ayat-ayat Al-Quran yang masih global
dan merupakan keterangan yang nyata bagi keumuman ayatnya. AsSunnah merupakan pelita peninggalan Rasulullah SAW bagi umat Islam
sebagai pedoman dalam segala urusan hidup. Beliau SAW bersabda :
Aku tinggalkan kepada kalian dua perkara yang kalin tidak akan sesat
selama kalian berpegang teguh dengan keduanya, yaitu Kitabullah (AlQuran) dan Sunnahku. (HR. Malik dan Al-Hakim)
Dalam istilah ulama hadist, As-Sunnah adalah sabda Nabi
Muhammad SAW, perbuatan, taqrir (Ketetapan), keadaan beliau dan
akhlaqnya. Sebagian ulama ada yang memasukkan perkataan dan
perbuatan sahabat dan tabiin dalam pengertian sunnah. Yang
mendukung pendapat ini adalah hadist yang berbunyi :
Wajib bagi kalian untuk berpegang teguh kepada sunnahku dan sunnah
Khulafaurrasyidin setelahku. Peganglah ia dengan teguh. (HR. Abu
Dawud dan Tirmidzi ).
3. Ijtihad
Secara bahasa ijtihad berarti pencurahan segenap kemampuan
untuk mendapatkan sesuatu. Yaitu penggunaan akal sekuat mungkin
untuk menemukan suatu keputusan hukum tertentu yang tidak
ditetapkan secara eksplisit dalam Al-Quran dan As-Sunnah. Rasulullah
SAW pernah bersabda kepada Abdullah Ibnu Masud ra :
Berhukumlah engkau dengan Al-Quran dan As-Sunnah, apabila
sesuatu persoalan itu engkau temukan pada dua sumber tersebut.
Tapi apabila engkau tidak menemukannya pada dua sumber itu, maka
berijtihadlah.
Dalam menetapkan hukum dari suatu perkara yang tidak
didapatkan penjelasannya di dalam Al-Quran dan As-Sunnah, maka
ijtihad seorang alim terkadang salah dan terkadang benar. Namun bila
tersalah dalam menetapkan hukum suatu perkara, maka ia tetap
mendapatkan satu pahala sebagaimana sabda Nabi SAW :
Page 6
2014
Page 7
2014