Anda di halaman 1dari 10

HUKUM ISLAM / SYARIAT

LAW OF ISLAM / SYARIAT


Oleh Kelompok 2 (Dua)
(1). Amien H , (2). Ardina, (3). Asrin Saputra, (4). Hasbi, (5). Ismail Moita, (6).
Murni Ningsih
(7). Rusman, (8). Suyono, (9). Udin, (10). Wiwit Eti Suratmi, (11). Yona
Sutriani

Abstrak
Artikel ini bertujuan agar para pembaca dapat mengetahui bagaimana
syariah islam dalam mengatur setiap perbuatan manusia di dunia dalam rangka
mencapai kebahagiaan di dunia dan di akhirat, serta memahami makna syariat,
ruang lingkup, fungsi dan landasan pokok Syariah Islam serta macam-macam
Hukum dalam Islam.
Kata kunci : Pengertian dan Ruang Lingkup Syariah, Fungsi Syariat, Landasan
Pokok Syariah Islam dan Macam-Macam Hukum Islam.

I.

PENDAHULUAN

Page 1

Pendidikan Agama Islam

2014

Syariat Islam mempunyai 2 sumber hukum dalam menetapkan undangundangnya, yaitu : Al-Quran dan Hadits, sebagai sumber hukum syariat Islam.
Segala ketetapan di dalam agama Islam yang bersifat perintah, anjuran, larangan,
pemberian pilihan atau yang sejenisnya dinamakan sebagai hukum-hukum syara
atau hukum-hukum syariat atau hukum-hukum agama.
Sebagai pedoman hidup dalam mengemban tugas/amanah sebagai khalifah
Allah di bumi. Al-Quran sebagai kitab suci yang menyempurnakan kitab-kitab suci
terdahulu, adalah Shalih Li Kulli Zaman Wa Makan (tepat untuk setiap zaman dan
tempat), dan Rahmatan Lil alamin (rahmat bagi seluruh alam). Dan Nabi
Muhammad SAW, dengan Sunnah-nya merupakan Uswatun Hasanah dalam segala
perkataan, perbuatan dan prilakunya. Keduanya merupakan sumber pokok ajaran
Islam yang digunakan oleh seluruh umat Islam, sebagai Hudan li al-nas.
II. MATERI DAN METODE
Kajian dalam artikel ini adalah membahas tentang Hukum Islam/Syariah,
dalam rangka menambah wawasan bagi para pembaca tentang konsep Syariah
Islam/Hukum Islam dalam mengatur hubungan manusia dengan Tuhan-Nya,
hubungan manusia dengan manusia serta hubungan manusia dengan alam
sekitarnya.
Adapun metode yang digunakan dalam penulisan artikel ini adalah Metode
Teknologi Informasi dan Komunikasi, yakni mengkaji berbagai materi yang
terdapat/tersedia di media internet yang sesuai dengan materi pokok dalam
pembahasan artikel ini.

III. PEMBAHASAN
A. Pengertian dan Ruang Lingkup Syariat
a. Pengertian Syariat

Page 2

Pendidikan Agama Islam

2014

Syariat menurut bahasa berarti berjalan. Secara terminologi


adalah sistem norma yang mengatur hubungan manusia dengan Tuhan,
hubungan manusia dengan manusia dan hubungan manusia dengan
alam.
Hakekat penciptaan jin dan manusia sebagai obyek penerapan
syariat adalah untuk beribadah kepada Allah SWT sebagaimana firmanNya dalam Surah Adz-Dzariyat Ayat 56 :




Artinya : Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya
mereka Menyembah-Ku ( QS : Adz-Dzariyat Ayat : 56 ).
b. Ruang Lingkup Syariat
Syariat adalah hukum yang mengatur kehidupan manusia di
dunia dalam rangka mencapai kebahagiaan di dunia dan di akhirat, oleh
karena itu syariat mencakup aturan-aturan yang mengatur perilaku
manusia di dunia. Syariat mencakup semua aspek kehidupan manusia
baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat, dalam
hubungan dengan diri sendiri, manusia lain, alam lingkungan maupun
hubungannya dengan Tuhan.
B. Fungsi Syariah
Syariat Islam diturunkan Allah SWT kepada manusia sebagai pedoman
yang memberikan bimbingan dan pengarahan kepada manusia, agar
menusia dapat melaksanakan tugas hidupnya sesuai dengan kehendak Allah
SWT. Oleh karena itu Syariat berfungsi :
1. Menunjukkan dan mengarahkan kepada pencapaian tujuan manusia
sebagai hamba Allah SWT.
Syariat adalah aturan-aturan yang ditetapkan Allah SWT
yang berisi perintah Allah SWT untuk ditaati dan dilaksanakan, serta
larangan-larangan Allah SWT untuk dijauhi dan dihindarkan.
Perhambaan secara total dan utuh merupakan tujuan dari
penciptaan manusia di muka bumi, sebagaimana firman Allah SWT
dalam Surah Adz-Dzariyat ayat 56 :

Page 3

Pendidikan Agama Islam

2014

Artinya : Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan


supaya mereka Menyembah-Ku ( QS : Adz-Dzariyat Ayat
: 56 ).
Dan juga di dalam firman-Nya dalam Surah Al-Jatsiyah Ayat 18 :

Artinya : Kemudian kami jadikan kamu berada di atas suatu


syariat (peraturan) dari urusan (Agama) itu, maka
ikutilah syariat itu dan janganlah kamu mengikuti hawa
nafsu orang-orang yang tidak mengetahuinya

( QS :

Al-Jatsiyah Ayat : 18 ).
2. Menunjukkan dan mengarahkan manusia kepada pencapaian tujuan
sebagai khalifah Allah SWT.
Penyembahan dan penghambaan manusia secara utuh dan
total hanya kepada Allah SWT membebaskan manusia dari
keterikatan dan ketundukan manusia kepada makhluk.
3. Membawa manusia kepada kehidupan dan kebahagiaan abadi
didunia dan di akhirat.
Syariat Islam menunjukkan jalan menuju tercapainya
kebahagiaan yang abadi, yaitu kebahagiaan dunia dan akhirat yang
merupakan hakekat tujuan manusia, sebagaimana doa yang
seyogyanya diucapkan setiap muslim dalam firman Allah SWT
dalam Surah Al-Baqarah Ayat 201 sebagai berikut :

Artinya : Diantara mereka ada orang yang berdoa, Ya Tuhan


Kami, berilah kami kebahagiaan di dunia dan di akhirat
dan peliharalah kami dari siksa neraka
Baqarah Ayat : 201 ).
C. Landasan Pokok Syariah Islam

Page 4

( QS : Al-

Pendidikan Agama Islam

2014

Ketika Rasulullah SAW mengutus Muadz bin Jabal ra ke Yaman,


beliau bertanya kepada Muadz ra :
Dengan pedoman apa engkau memutuskan suatu urusan? Muadz
menjawab, dengan Kitabullah. Rasul SAW kembali bertanya, Kalau tidak
ada di dalam Al-Quran? Dengan Sunnah Rasulullah jawab Muadz. Beliau
SAW kembali bertanya Kalau dalam Sunnah juga tidak ada? Saya
berijtihad dengan pikiran saya. Jawab Muadz. Kemudian beliau SAW
bersabda : Maha Suci Allah yang telah memberikan bimbingan kepada
utusan Rasul-Nya, dengan satu sikap yang disetujui Rasul-Nya. ( HR. Abu
Dawud dan Tarmidzi ).
Dari peristiwa ini dapat diambil kesimpulan tentang nilai dan
sumber pokok Syariat Islam, yaitu Al-Quran, Sunnah dan Ijtihad.
1. Al-Quran
Al-Quran adalah firman Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi
Muhammad SAW. Lafaznya sebagai mukjizat, membacanya sebagai
ibadah, diriwayatkan secara mutawatir, memberikan pengertian yang
pasti dan meyakinkan, ditulis dalam mushaf dari awal Surah Al-Fatihah
sampai akhir Surah An-Nas. Sebagai petunjuk Allah SWT bagi hambaNya, syariat dari langit untuk manusia. Dengan Al-Quran ini Allah SWT
menutup kitab-kitab samawi, dengannya Allah SWT menggantungkan
kebahagiaan dunia dan akhirat. Al-Quran adalah wahyu dari Allah SWT
yang berfungsi sebagai mukjizat bagi Rasulullah SAW. Allah SWT
berfirman dalam Surah Asy-Syuura Ayat : 7 :








Artinya : Demikianlah kami wahyukan kepadamu Al-Quran dalam
bahasa arab supaya kamu memberi peringatan kepada
Ummul Qura (Penduduk Mekkah) dan penduduk sekelilingnya
serta memberi peringatan tentang hari berkumpul yang tidak
ada keraguan padanya. Segolongan masuk surga dan
segolongan masuk neraka. ( QS : Asy-Syuura : 7 ).

Page 5

Pendidikan Agama Islam

2014

2. As-Sunnah
As-Sunnah Al-Islamiyyah menduduki tempat tertinggi kedua
setelah Al-Quran sebagai landasan syariat Islam. Ia merupakan
penjelasan yang nyata terhadap ayat-ayat Al-Quran yang masih global
dan merupakan keterangan yang nyata bagi keumuman ayatnya. AsSunnah merupakan pelita peninggalan Rasulullah SAW bagi umat Islam
sebagai pedoman dalam segala urusan hidup. Beliau SAW bersabda :
Aku tinggalkan kepada kalian dua perkara yang kalin tidak akan sesat
selama kalian berpegang teguh dengan keduanya, yaitu Kitabullah (AlQuran) dan Sunnahku. (HR. Malik dan Al-Hakim)
Dalam istilah ulama hadist, As-Sunnah adalah sabda Nabi
Muhammad SAW, perbuatan, taqrir (Ketetapan), keadaan beliau dan
akhlaqnya. Sebagian ulama ada yang memasukkan perkataan dan
perbuatan sahabat dan tabiin dalam pengertian sunnah. Yang
mendukung pendapat ini adalah hadist yang berbunyi :
Wajib bagi kalian untuk berpegang teguh kepada sunnahku dan sunnah
Khulafaurrasyidin setelahku. Peganglah ia dengan teguh. (HR. Abu
Dawud dan Tirmidzi ).
3. Ijtihad
Secara bahasa ijtihad berarti pencurahan segenap kemampuan
untuk mendapatkan sesuatu. Yaitu penggunaan akal sekuat mungkin
untuk menemukan suatu keputusan hukum tertentu yang tidak
ditetapkan secara eksplisit dalam Al-Quran dan As-Sunnah. Rasulullah
SAW pernah bersabda kepada Abdullah Ibnu Masud ra :
Berhukumlah engkau dengan Al-Quran dan As-Sunnah, apabila
sesuatu persoalan itu engkau temukan pada dua sumber tersebut.
Tapi apabila engkau tidak menemukannya pada dua sumber itu, maka
berijtihadlah.
Dalam menetapkan hukum dari suatu perkara yang tidak
didapatkan penjelasannya di dalam Al-Quran dan As-Sunnah, maka
ijtihad seorang alim terkadang salah dan terkadang benar. Namun bila
tersalah dalam menetapkan hukum suatu perkara, maka ia tetap
mendapatkan satu pahala sebagaimana sabda Nabi SAW :

Page 6

Pendidikan Agama Islam

2014

Apabila seorang Hakim memutuskan suatu perkara dan dia berusaha


(Ijtihad) dengan sungguh-sungguh, lalu benar (dalam keputusan itu),
maka dia memperoleh dua pahala. Apabila dia memutuskan dan salah,
maka dia mendapatkan satu pahala. (HR. Bukhari dan Muslim).
D. Macam-macam Hukum Islam
Syariat Islam mengatur perbuatan manusia dalam kaitan hukum terdiri
dari :
1. Wajib
Wajib adalah suatu perkara yang harus dilakukan oleh seorang
muslim yang telah dewasa dan waras (mukallaf), di mana jika dikerjakan
mendapat pahala dan apabila ditinggalkan akan mendapat dosa.
Contoh : Sholat lima waktu, pergi haji (jika telah mampu), membayar
zakat, berpuasa dibulan Ramadhan dan lain-lain.
Alasan yang dipakai untuk menetapkan pengertian diatas adalah atas
dasar firman Allah swt dalam Surah An-Nur Ayat : 63 :



Artinya : Maka hendaklah orang-orang yang menyalahi perintah Rasul
takut akan ditimpa cobaan atau ditimpa adzab yang pedih.
(An-Nur : 63)
Dari ayat diatas telah jelas bahwa setiap orang yang melanggar perintah
agama maka akan ditimpa musibah atau adzab, dan orang yang ditimpa
adzab itu tidak lain melainkan mereka yang menyalahi aturan yang telah
ditetapkan.
Wajib terdiri atas dua jenis/macam :
1. Wajib ain adalah suatu hal yang harus dilakukan oleh semua orang
muslim mukalaf seperti sholah fardu, puasa ramadan, zakat, haji bila
telah mampu dan lain-lain.
2. Wajib Kifayah adalah perkara yang harus dilakukan oleh
muslimmukallaff namun jika sudah ada yang malakukannya maka
menjadi tidak wajib lagi bagi yang lain seperti mengurus jenazah.
2. Sunnah

Page 7

Pendidikan Agama Islam

2014

Sunnat adalah suatu perkara yang bila dilakukan umat islam


akan mendapat pahala dan jika tidak dilaksanakan tidak berdosa.
Contoh : sholat sunnat, puasa senin kamis, solat tahajud, memelihara
jenggot, dan lain sebagainya.
Sunah terbagi atas dua jenis/macam :
1. Sunnah Muakkad adalah sunnat yang sangat dianjurkan Nabi
Muhammad SAW seperti shalat ied dan shalat tarawih.
2. Sunnah Ghairu Muakad yaitu adalah sunnah yang jarang
dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW seperti puasa senin kamis, dan
lain-lain.
Alasan untuk menetapkan hal itu mendapat pahala adalah atas dasar
firman

Allah swt dalam Surah Yunus Ayat 26 :


Artinya : Bagi orang-orang yang melakukan kebaikan (akan mendapat)


kebaikan dan (disediakan) tambahan (atas kebaikan yang
telah diperbuatnya) (Surah Yunus : 26)
Allah swt memberi kabar, bahwasanya siapa saja yang berbuat baik di
dunia dengan keimanan (kepada-Nya) maka (balasan) kebaikan di akhirat
untuknya, sebagai mana firman Allah dalam Surah Ar-Rahman Ayat 60 :



Artinya : Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan (pula) (S. ArRahman: 60).
Kita bisa memahami bahwa orang yang melakukan suatu kebaikan selain
mendapatkan balasan atas apa yang telah dia lakukan, terdapat pula
tambahan yang disediakan, dan tambahan ini bisa kita sebut sebagai
ganjaran.
3. Haram
Haram adalah suatu perkara yang mana tidak boleh sama
sekali dilakukan oleh umat muslim di mana pun mereka berada karena
jika dilakukan akan mendapat dosa dan siksa di neraka kelak.

Page 8

Pendidikan Agama Islam

2014

Contohnya : main judi, minum minuman keras, zina, durhaka pada orang
tua, riba, membunuh, fitnah, dan lain-lain.
Alasan untuk pengertian haram ini, diantaranya sama dengan alasan
yang dipakai untuk menetapkan pengertian wajib, yaitu Al-Quran Surah
An-Nur ayat 63.
4. Makruh
Adalah Suatu ketentuan larangan yang lebih baik tidak
dikerjakan dari pada dilakukan. Atau Meninggalkannya lebih baik dari
pada melakukannya. Contoh : posisi makan minum berdiri, merokok
(mungkin haram).

5. Mubah
Mubah adalah suatu perkara yang boleh dikerjakan dan boleh
ditinggalkan. Apabila dikerjakan dan ditinggalkan tidak diberi pahala dan
tidak berdosa.
Contoh : dalam Al-Quran ada perintah makan, yaitu:



Artinya : Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap
(memasuki) masjid, makan dan minumlah, dan janganlah
berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orangorang yang berlebih-lebihan (Al-Araf: 31).
Akan tetapi perintah ini dianggap mubah. Jika kita mewajibkan
perintah makan maka anggapan ini tidak tepat, karena urusan makan
atau minum ini adalah hal yang pasti dilakukan oleh seluruh manusia
baik masih balita atau jompo. Sesuatu yang tidak bisa dielak dan menjadi
kemestian bagi manusia tidak perlu memberi hukum wajib, maka
perintah Allah dalam ayat diatas bukanlah wajib, jika bukan wajib maka
ada 2 kemungkian hukum yang dapat kita ambil, yaitu: sunnah atau
mubah. Urusan makan atau minum ini adalah bersifat keduniaan dan
tidak dijanjikan ganjarannya jika melakukannya, maka jika suatu amal

Page 9

Pendidikan Agama Islam

2014

yang tidak mendapat ganjaran maka hal itu termasuk dalam hukum
mubah.

IV. KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan Hukum Islam/Syariat, dapat disimpulkan sebagai
berikut :
1. Al-Quran dan Hadits merupakan 2 sumber hukum dalam menetapkan
undang-undang sebagai sumber hukum syariat Islam.
2. Syariat menurut bahasa berarti berjalan. Secara terminologi adalah
sistem norma yang mengatur hubungan manusia dengan Tuhan,
hubungan manusia dengan manusia dan hubungan manusia dengan
alam.
3. Fungsi Syariat adalah :
-

Menunjukkan dan mengarahkan kepada pencapaian tujuan manusia


sebagai hamba Allah SWT.

Menunjukkan dan mengarahkan manusia kepada pencapaian tujuan


sebagai khalifah Allah SWT.

Membawa manusia kepada kehidupan dan kebahagiaan abadi didunia


dan di akhirat.

4. Landasan Pokok Syariat Islam yaitu Al-Quran, Sunnah dan Ijtihad.


5. Macam- macam Hukum Islam yang harus kita ketahui adalah Wajib,
Sunnah, Makruh, Mubah dan Haram.

UCAPAN TERIMA KASIH


Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah ikut membantu dalam penyelesaian artikel ini.

Page 10

Anda mungkin juga menyukai