Tujuan
Pertanyaan
terhadap
issue sentral
Sudut
pandang
Dimensi
empiris
Tidak jelas.
Tidak relevan
(didasarkan asumsi
pribadi)
Tidak akurat
Data tidak cukup.
Konsep dan
ide
Asumsi
Implikasi dan
konsekuensi
Tidak jelas
Tidak bisa
dibenarkan.
Bertolak belakang
Implikasi tidak
signifikan/tidak
penting
Tidak realistik.
Tidak jelas
Tidak lengkap.
Fleksibel.
Ketajaman (fair)
Jelas (clarity)
Luas
Kaku
Bias
Tidak jelas
Sempit
Tidak jelas.
Tidak relevan.
Supervisial
Bias
Prinsip Dasar
Setiap pemikiran harus
mempunyai tujuan
Untuk membuat
pertanyaan, anda harus
mengetahui apa yang
dibutuhkan.
Pemikian akan lebih baik
bila didasarkan pada
sudut pandang yang
beragam, dan relevan,
disampaikan secara jelas,
logis, dilaksanakan
secara konsisten dan
tidak memihak.
Pemikiran hanya bisa
disampaikan bila
didasarkan pada kejadian
yang nyata.
Tingkat3 :komitmen
Tingkat2:kompleks
Tingkat1:dasar
Dasarpengetahuankhusus
Komponen berpikir
kritis
Pengalaman
Kompetensi
SikapStandar
Merumuskan diagnosa
keperawatan
Merencanakan
(identifikasi hasil)
Implementasi
Mengevaluasi
4. Sikap
Sikap dalam hal ini adalah nilai yang harus ditunjukkan
keberhasilannya oleh pemikir kritis. Individu harus
menunjukkan ketrampilan kognitif untuk berpikir secara
kritis dan penting untuk memastikan bahwa
ketrampilan ini digunakan secara adil dan
bertanggung jawab. Contoh sikap untuk berpikir
kritis adalah: tanggung gugat, berpikir mandiri,
mengambil resiko, kerendahan hati, integritas,
ketekunan, dan kreativitas.
Tanggung gugat.
Sebagai perawat profesional, perawat harus
mampu membuat keputusan dalam berespon
terhadap hak, kebutuhan, dan minat klien.
Perawat harus menerima tanggung gugat untuk
apapun penilaian yang dibuatnya atas nama klien.
Berpikir mandiri
Perawat belajar mempertimbangkan ide dan konsep dengan rentang
yang luas yang dilanjutkan dengan membuat penilaian sendiri.
Penilaian disertai dengan penerimaan masukan dari orang lain, dengan
catatan: ide atau masukan dari orang lain tersebut harus disertai
dengan rasional serta jawaban yang logis. Berpikir mandiri adalah inti
dari riset keperawatan
Mengambil resiko
Keputusan yang telah diambil mempunyai resiko untuk ditelaah
kembali sehingg adibutuhkan niat dan kemauan mengambil resiko
untuk mengenali keyakinan apa yang salah dan selanjutnya melakukan
tindakan didasarkan pada keyakinan yang didukung oleh fakta dan
bukti yang kuat.
Kerendahan hati
Pemikir kritis menerima bahwa mereka tidak mengetahui dan
mencoba untuk mendapatkan pengetahuan yang diperlukan untuk
membuat keputusan yang tepat. Kerendahan hati perlu dipersiapkan
oleh seorang perawat untuk mengetahui ketidakmampuannya untuk
mengatasi masalah praktik keperawatan. Perawat harus memikirkan
kembali situasi, mencari pengetahuan tambahan, dan kemudian
menggunakan informasi untuk membentuk konklusi (kesimpulan).
Kerendahan hati perawat akan mendorong keinginan untuk
Titik Anggraeni Konsep Dasar Berpikir
10
Integritas
Orang yang mempunyai integritas dengan cepat berkeinginan untuk
mengakui dan mengevaluasi segala ketidakkonsistenan dalam ide dan
keyakinannya.
Ketekunan
Pemikir kritis harus bertekad untuk menemukan pemecahan dan jalan
keluar yang efektif untuk masalah keperawatan klien. Perawat harus
belajar sebanyak mungkin mengenai masalah, mencoba berbagai
pendekatan untuk keperawatan dan terus menari sumber tanbahan
sampai pendekatan yang tepat. Misalnya: pasien DM (Diabetes
Melitus/peny gula) mempunyai luka di jari kaki. Untuk menemukan
tindakan yang tepat, perawat perlu konsultasi dengan ahli gizi,
dokter, dan mencari jurnal/artikel yang berhubungan dengan luka DM
Kreativitas.
Kreativitas merupakan kemampuan berpikir orijinal, hal ini berarti
menemukan jalan keluar dari masalah yang ditemukan dengan cara
yang lain. Misal: anggota keluarga menderita artritis sehingga sakit
jika digunakan untuk membungkuk. Mensikap hal tersebut, keluarga
memakukan balok kecil di kaki kursi, hal ini dilakukan agar pasien
tidak perlu membungkuk jika akan duduk.
5. Standar
Kemampuan perawat untuk berpikir kritis terhadap masalah klien,
sehingga penting untuk menggunakan standar berpikir kritis untuk
memastikan bahwa keputusan yang tepat telah dibuat.
Standar profesional untuk berpikir kritis mengacu pada kriteria etik
untuk penilaian keperawatan dan kriteria untuk tanggung jawab dan
tanggung gugat profesional. Penerapan standar mengharuskan perawat
menggunakan berpikir kritis untuk kebaikan individu atau kelompok
(Kataoka-Yahiro dan Saylor, 1994)
Standar untuk berpikir kritis adalah jelas, spesifik, konsisten,
mendalam, komplet, mencukupi, tepat, akurat, masuk akal, logis, luas,
signifikan, terbuka.
11
12