Anda di halaman 1dari 7

PARADIGMA MENURUT NICHOLAS HENRY

A. PARADIGMA I
DIKOTOMI POLITIK/ADMINISTRASI (1900-1926)
Periode berlangsungnya paradigma I ditandai dengan dipublikasikannya
buku yang ditulis oleh Frank J. Goodnow dan Leonard D. White yang berjudul
Politics and Administration (1900). Dalam bukunya itu Goodnow berpendapat ada
dua fungsi dari pemerintah, yaitu:
1. Fungsi politik, berkaitan dengan pembuatan kebijaksanaan

yang

berhubungan dengan tujuan negara.


2. Fungsi Administrasi, berkaitan dengan pelaksanaan kebijaksanaan
tersebut.
Penekanan pada paradigma I adalah pada lokus (tempat) di mana
administrasi negara seharusnya berada. Menurut Goodnow administrasi negara
seharusnya memfokuskan diri pada birokrasi pemerintahan yang fungsi dan
tanggungjawab utamanya adalah menetapkan pelaksanaan tujuan negara.
Administrasi negara mendapat pengakuan akademis padatahun 1920-an
saat penerbitan buku Leonard D. White yang berjudul Introduction to the Study of
Public Administration (1926). Buku tersebut merupakan cirri pokok kemajuan
Amerika yang mencerminka nkepercayaan mamasyarakat pada bidang ini. Dalam
buku tersebut menjelaskan bahwa :
1. Politik tidak tercampur denganAdministrasi.
2. Manajemen dapat menjadi bidang studi tersendiri.
3. Administrasi negara dapat menjadi ilmu yang bebas nilai.
4. Periode di mana sisi administrasi adalah ekonomi dan efisiensi.
Hasil paradigma I memperkuat pemikiran dikotomi politik/administrasi
yang berbeda dengan cara menghubungkannya dengan dikotomi nilai/fakta yang
berhubungan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, segala sesuatu yang

diteliti/dipelajari oleh para ahli administrasi negara dalam lembaga eksekutif akan
memberi warna dan legitimasi keilmiahan dan kefaktualan administrasi negara,
sedangkan studi pembuatan kebijakan public menjadi kajian para ahli ilmu politik.
Implikasi yang tidak kalah pentingnya dari pemusatan lokus ini adalah tertutupnya
administrasi negara ini dengan bidang-bidang lainnya seperti administrasi niaga.
B. PARADIGMA II
PRINSIP-PRINSIP ADMINISTRASI NEGARA (1927-1937)
Paradigma II diawali dengan dipublikasikannya buku W. F. Willoughby
yang berjudul Principles of Public Administration padatahun 1927. Buku ini
memuat prinsip-prinsip administrasi yang menunjukkan kepercayaan baru
terhadap administrasi negara yaitu :memang ada prinsip-prinsip administrasi,
prinsip-prinsip itu akan dapat ditemukan, dan para pegawai administrasi akan
dapat memperoleh keahlian dalam bidangnya jika mereka belajar cara
menerapkan prinsip-prinsip tersebut.
Pada fase ini, administrasi mencapai puncak kejayaannya. Para ahli
administrasi negara diterima baik di kalangan industry maupun kalangan
pemerintah selama tahun 1930-an dan awal 1940-an karena kemampuan
manajerialnya. Padaparadigma II ini focus bidang ini yaitu keahlian dalam
bentuk prinsip-prinsip administrasi bertambah luas dan pada periode ini lokus
administrasi negara dapat berlaku di mana pun. Dengan demikian dapat dikatakan
prinsip-prinsip administrasi memang ada dan tetap berlaku dalam suasana
administrasi manapun.
Beberapa karya penting yang berhubungan dengan tahap ini diantaranya :
karya Mary Parker Follet Creative Experience (1924), Henri Fayol Industrial
and General Management (1930), serta James D. Mooney danAlan C. Reiley
Principles of Organization (1939) yang masing-masing para ahli tersebut
mengajukan jumlah yang berbeda tentang prinsip-prinsip administrasi yang
dilingkupi.

Pada tahun 1937 Luther H. Gulick dan Lyndall Urwick menerbitkan buku
yang berjudul Papers on the Science of Administration. Penerbitan Buku tersebut
sekaligus menandai tingginya kekolotan pada administrasi negara. Gulick dan
Urwick adalah orang kepercayaan presiden Franklin D. Roosevelt dan penasihat
dalam berbagai masalah manajerial.
Menurut Gulick dan Urwick, prinsip-prinsip administrasi adalah penting,
sedang di mana prinsip-prinsip tersebut diterapkan tidaklah penting.Hal itu berarti
menurut mereka Fokus lebih penting dari pada Lokus. Gulick dan Urwick juga
megajukan tujuh prinsip administrasi dalam anagram singkat, POSDCORB.
POSDCORB merupakan ungkapan akhir prinsip-prinsip administrasi. Anagram
tersebut merupakan kepanjangan dari Planning, Organizing, Staffing, Directing,
COordinating, Reporting, dan Budgedting.
C. PARADIGMA III
ADMINISTRASI NEGARA SEBAGAI ILMU POLITK (1950-1970)
Dengan adanya berbagai kritik konseptual, maka administrasi negara
melompat ke belakang dengan merta ke dalam induk disiplin ilmu politik. Sebagai
hasilnya adalah dengan diperbaharuinya kembali penentuan locus birokrasi
pemerintah tetapi kehilangan focusnya. Pada tahun 1962 administrasi negara tidak
lagi termasuk dalam sub bidang ilmu politik di dalam laporan Komite Ilmu Politik
sebaga disiplin Asosiasi Ilmu Politik Amerika.
Secara singkat dapat dipahami bahwa fase Paradigma ini menerapkan
suatu usaha untuk menetapkan kembali hubungan konseptual antara administrasi
saat itu, karena hal itulah administrasi pulang kembali menemui induk ilmunya
yaitu Ilmu Politik, akibatnya terjadilah perubahan dan pembaruan Locusnya yakni
birokrasi pemerintahan.
Akan tetapi konsekuensi dari usaha ini adalah keharusan untuk
merumuskan bidang ini dalam hubungannya dengan focus keahliannya yang
esensial. Terdapat perkembangan baru yang dicatat pada fase ini yaitu timbulnya

studi

perbandingan dan pembangunan administrasi

sebagi

bagian dari

Administrasi negara.
Dimana Administrasi Negara mempunyai dua perbedaan, dengan masingmasing mempunyai kajian perbandingan disetiap sub-bidangnya, yaitu :

Bertahannya

parochialisme

ilmu-ilmu

yang

mendasarkan

pada

pendekatan tingkah laku pada umumnya

Perbedaan kedua adalah bahwa administrasi negara pada umumnya


dengan perbandingan administrasi khususnya, mempunyai masalah
pertentangan antara teori dengan prakteknya.

D. PARADIGMA IV
ADMINISTRASI NEGARA SEBAGAI ILMU ADMINISTRASI (19561970)
Istilah Administrative Science digunakan dalam paradigma IV ini untuk
menunjukkan isi dan focus pembicaraan, sebagai suatu paradigma pada fase ini
Ilmu Administrasi hanya menekankan pada focus tetapi tidak pada locusnya.
Oleh karena status keanggotaannya kelas dua dalam departemen politik,
maka beberapa ahli administrasi negara mulai mencari alternatif. Istilah ilmu
administrasi disini digunakan sebagai penangkap semua frasa bagi kajian di dalam
teori organisasi dan ilmu manajemen. Teori organisasi terutama menggambarkan
berbagai pekerjaan para ahli psikologi sosial, administrasi niaga, sosiologi, serta
hli administrasi negara untuk lebih memahami perilaku organisasi.sedangkan
ilmu manajemen terutama menekankan pada penggambaran pekerjaan para ahli
riset statistik, analisa sistem, ilmu komputer, ekonomi, serta ahli administrasi
negara untuk mengukur efektifitas program supaya lebih cermat dan
meningkatkan efisiensi manajemen.
Pada tahun 1956 terbit sebuah jurnal penting oleh seorang ahli
administrasi negara atas premis adanya pemisahan yang salah antara administrasi
negara, niaga dan kelembagaan. Pada pertengahan tahun 1960-an, Keith M.
Henderson menyatakan sanggahannya bahwa teori organisasi telah atau

seharusnya menjadi pusat pembahasan administrasi negara. Pada awal


tahun 1960-an pengembangan organisasi makin banyak mendapat perhatian
sebagai

bidang

khusus

ilmu

administrasi.

Sebagai

suatu

focus,

pengembangan organisasi menawarkan alternatif ilmu politik yang menarik


bagi banyak ahli administrasi negara. Pengembangan organsiasi sebagai
sebuah bidang ilmu, berakar pada psikologi sosial dan nilai domokratisasi
birokrasi baik negara maupun swasta dan swa-aktualisasi para anggota
perorangan dari organisasi. Oleh karena nilai-nilai inilah, pengembangan
organisasi dipandang generasi muda ahli administrasi negara sebagai tawaran
bidang riset yang sangat cocok dalam kerangka ilmu administrasi.
Yang lebih menawarkan pada teknik-teknik yang memerlukan keahlian
dan spesialisasi, pengembangan paradigma ke-4 ini bukannya tanpa hambatan,
banyak persoalan yang harus dijawab seperti misal adalah apakah jika fokus
tunggal telah dipilih oleh administrasi negara yakni ilmu administrasi, apakah ia
berhak bicara tentang public (negara) dalam administrasi. Atau apakah arti kata
negara dalam Administrasi negara? Dimana kata negara ini dapat diartikan
secara institusional atau filosofis.
Namun gejala Administrative Science tidak berumur panjang. Yang mana
program-program, teknologi dan kebijakan umum terpecah menjadi sumber
khusus bagi topik seperti sistem informasi, manajemen pertumbuhan dan
administrasi lingkungan. Akan tetapi gejala tersebut mempunyai pengaruh yang
besar dalam perkembangannya.

E. PARADIGMA V
ADMINISTRASI NEGARA SEBAGAI ADMINISTRASI NEGARA
(1970-sekarang)
Dalam paradigma V ini terdapat sedikit kemajuan dalam menggambarkan
lokus dari bidang administrasi atau dalam menentukan apa relevansi kepentingan
umum, urusan umum, dan penentuan kebijakan umum bagi para ahli administrasi
negara. Bidang ini telah menemukan faktor-faktor sosial fundamental tertentu

yang khas bagi negara-negara terkebelakang sebagi lokusnya. Para ahli


administrasi negara bebas menentukan pilihannya atas segenap fenomena tersebut,
namun ada ketentuan-ketentuan yang harus mereka patuhi dalam menumbuhkan
minat multidisipliner, yang menuntut sintesa kapasitas intelektual dan mengarah
pada

tema-tema

yang

mencerminkan

kehidupan

perkotaan,

hubungan

administratif antara organisasi-organisasi negara dan swasta, dan mempertemukan


sisi teknologi dan sisi masyarakat. Para ahli administrasi negara semakin banyak
memberi perhatian pada bidang ilmu lain yang memang tak terpisahkan dari
administrasi negara seperti ilmu politik, ekonomi politik, proses pembuatan
kebijakan negara serta analisanya, dan pemerkiraan keluaran kebijakan.
Pemikiran Herbert Simon tentang perlunya dua aspek yang perlu
dikembangkan dalam disiplin Administrasi Negara :
1. Ahli AN meminatipengembangan suatu ilmu Administrasi Negara yang
murni
2. satu kelompok yang lebih besar meminati persoalan-persolan mengenai
kebijaksanaan publik.
Lebih dari itu administrasi negara lebih fokus ranah-ranah ilmu
kebijaksanaan (Policy Science) dan cara pengukuran dari hasil-hasil kebijaksanan
yang telah dibuat, aspek perhatian ini dapat dianggap sebagi mata rantai yang
menghubungkan antara fokus administrasi negara dengan locusnya. Fokusnya
adalah teori-teori organisasi, public policy dan tekhnik administrasi ataupun
manajemen yang sudah maju, sedangkan locusnya ialah pada birokrasi
pemerintahan dan persoalan-persoalan masyarakat (Public Affairs).
Dibuktikan dengan ditampilkannya 2 buku yang membahas tentang fokus,
lokus, dan pertaliannya dalam administrasi negara dengan paradigma terakhir ini.
Dimana kedua buku itu membahas bahwa administrasi negara telah tumbuh
sebagai bidang ilmu tersendiri. Sehingga administrasi negara semakin lama
semakin menonjol bukan hanya karena diakui dikalangan universitas sebagai
bidang akademik yang tersendiri, tetapi juga sebagai isyarat awal perubahan sosial
yang menuntut negara ditangani dengan baik dengan abdi-abdi yang berkarakter
baik pula.

KESIMPULAN

Menurut Nicholas Henry, administrasi negara mengenal lima paradigm


berikut.
Paradigma 1 : Dikhotomi politik-administrasi (1900-1926).
Paradigma 2 :Prinsip prinsip administrasi negara (1927-1937).
Paradigma 3 :Administrasi negara sebagai ilmu politik (1950-1970)
Paradigma 4 :Administrasi Negara sebagai ilmu administrasi (1956-1970).
Paradigma 5: Administrasi negara sebagai administrasi negara (1970sekarang).

Lima paradigma tersebut bersifat tumpang tindih atau overlaping. Di mana


locus (tempat = letak) dan focus (yang diperhatikan) administrasi negara
saling berganti.

Paradigma 1 lebih mementingkan locus, paradigma 2 menonjolkan focus,


paradigma 3 kembali lebih mementingkan locus, sedang paradigma 4
mementingkan focus, danparadigma 5 berusaha untuk mengaitkan antara
focus dan locus dari administrasi negara.

Anda mungkin juga menyukai