Anda di halaman 1dari 3

PENGOLAHAN AIR UMPAN BOILER

Pada air umpan boiler bisa mengandung mineral-mineral yang bisa menyebabkan
pengendapan, korosi dan carry over. Pengendapan material dapat mengakibatkan menurunnya
efektifitas perpindahan panas sehingga menyebabkan penggunaan bahan bakar menjadi boros,
metal bersuhu tinggi bahkan bisa mengakibatkan kerusakan. Pengendapan juga merupakan
masalah yang paling serius pada Boiler, bisa juga menyebabkan masalah-masalah pada sistem
sebelum dan sesudah Boiler. Dimana Tujuan pengolahan air umpan pada boiler, adalah :

Menghindari terbentuknya kerak.

Mencegah korosi pada peralatan

Menghindari terbawanya senyawa yang tidak diinginkan kedalam steam (carry


over)

Cara pengolahan air boiler :


Pretreatment secara mekanikal dan fisikal, seperti: clarification water, demineralization, thermal
daerator.

Pengolahan secara kimia (penggunaan chemichal)


Sistem Blowdown : Pengertian Blowdown adalah pembuangan sejumlah kecil air boiler dengan
maksud untuk menjaga tingkat maximum dari padatan terlarut dan terendap pada tingkat yang
diizinkan. Sebagai contoh bila air dengan kandungan padatan terlarut 100 ppm kemudian
diuapkan sebanyak 50 % dari air tersebut maka konsentrasi dari padatan menjadi 200 ppm. Ini
bisa ditulis secara matematik :a

Blowdown terbagi atas 2 (dua) jenis :

1. Continuous Blow Down : yang dipasang dekat dengan level permukaan air pada steam
drum, dimaksudkan untuk menjaga tingkat padatan pada Steam drum, dilakukan secara
terus menerus.
2. Intermitten Blow down dipasang pada bagian bawah ketel uap dimaksudkan untuk
menghilangkan padatan yang mengendap.
Continuous Blowdown adalah cara paling ekonomis dan konsisten untuk mengontrol Total
Dissolved Solid (TDS)

Korosi (pengkaratan) tidak hanya menyebabkan gangguan pada daerah yang kena karat,
tapi juga bisa menghasilkan kontaminan oxyda logam yang pada tingkat yang serius bisa timbul
ditempat lainnya. Karena semuanya berkaitan dengan pengolahan air, bila terjadi pembentukan
pengendapan (deposit) dan korosi maka harus dikoreksi dan dicegah agar dapat tercapai hasil
yang memuaskan.
Penyebab terjadinya korosi adalah karena adanya oksigen (O2) yang terlarut dalam air.
Mekanisme dari korosi adalah metal yang terkena kontak dengan akan terjadi reaksi sebagai
berikut:

Oxygen terlarut dalam air membentuk reaksi Cathodic


Dari Persamaan (1) dan (2) dapat diperoleh:

hasilnya adalah Ferro hydroxide yang mengendap dalam larutan, senyawa ini tidaklah stabil
dalam larutan yang masih mengandung O2, maka ia akan teroxydasi

Ferric hydroxide ini dikenal sebagai karat


Untuk menghilangkan senyawa O2 (oxygen) dalam air agar tidak terjadi korosi dapat
dilakukan dengan beberapa cara diantaranya adalah sebagai berikut:
Deaerator, Fungsi dari alat ini ialah untuk menghilangkan gas-gas yang terlarut dan memanaskan
air dengan cara mengkontakan langsung antara steam tekanan rendah dengan air. bila
temperature air naik maka kelarutan oxygen akan berkurang karena keluar lewat venting.
Penambahan Hydrazine (N2H4) reaksinya sebagai berikut:
Pada temperature diatas 2700C maka hydrazine akan berubah menjadi Ammonia ( NH3 ) dan
Nitrogen

Reaksi ini lambat bila jumlah Hydrazinnya kecil, tapi sebaliknya ia akan cepat bila Hydrazine
besar.
Untuk meyakinkan bahwa O2 yang terlarut itu habis maka ditentukannya bahwa Hydrazine itu
harus berlebih (Hydrazine rasidual). Pada umumnya untuk Boiler yang tekanan operasinya
kurang dari 40 kg / cm2G maka residual N 2H4 nya berkisar antara 0.1 ~ 0.3 ppm (part per million
= per satu juta), untuk yang bertekanan lebih dari 40 kg / cm2 G berkisar pada 0.05 ~ 0.1 ppm

Volatile Treatment atau Zero Solid Treatment.adalah pemakaian chemical yang mudah
menguap (volatile chemical) , seperti ammonia / morpholine atau cyclohexyl amine. Untuk
mengontrol pH..Bahan ini di injeksikan kedalam Boiler water yang berfungsi untuk menjaga pH
pada Boiler water, agar cukup tinggi untuk pencegahan korosi.

Injeksi (PO4 ) dan Alkali ( NaOH ) dilakukan secara langsung ke ketel maksudnya adalah untuk
menghindari mengendapnya garam garam Calsium Posphate, Magnesium Silicate, Calsium
Carbonate, dsb, secara dini pada sistem.

Endapan tersebut diatas dapat menimbulkan korosi didaerah pipa-pipa feedwater yang mana
tidak ada methoda untuk mengeluarkannya, sedangkan di ketel kita bisa membuang endapanendapan tersebut dengan melakukan Blowdown. Alkali (NaOH) diinjectkan pada angka
minimum yang dibutuhkan untuk menaikan pH secukupnya untuk mengendalikan korosi, bahan
tersebut dimasukan bersama POSPHATE kedalam ketel.

Anda mungkin juga menyukai