Anda di halaman 1dari 7

PROPOSAL SIMULASI SENTRALISASI OBAT

(Dibuat untuk Memenuhi Tugas Manajemen keperawatan)

sa

Kelompok III (Keperawatan VI-C):

DESIANA BRIGIDA ANAPAH


ENNY PURWANTI NINGSIH PUARERA
FRANSISKA BERNADA TAMELAB
NOFIYANTI SAKAU
YULITA LOBO

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
CITRA HUSADA MANDIRI
KUPANG
2016

A. Latar Belakang
Obat merupakan salah satu program terapi yang sangat menunjang proses
kesembuhan pasien. Dalam pemberian obat diperlukan ketepatan waktu, dosis, cara, dan
tempat pemberian obat. Salah satu upaya untukl memastikan pemberian obat yang tepat
dan efektif adalah system sentralisasi obat yang sekarang ini sudah dikembangkan di
berbagai ruangan di rumah sakit. Pada sentralisasi obat perawat terlebih dahulu
memberikan inform consent kepada pasien dan keluarga kemudian perawat mengelola
obat dan memberikan obat kepada pasien.
Adapun alur sentralisasi obat dimulai saat obat diresepkan oleh dokter kemudian
diserahkan kepada keluarga untuk menyerahkan resep obat ke depo farmasi tanpa melalui
perawat, sehingga tidak ada penjelasan tentang sentralisasi obat dan penandatanganan
inform consent. Setelah depo farmasi menerima resep yang diserahkan keluarga, keluarga
menandatangani resep tanpa serah terima obat.
Sentralisasi obat dapat meminimalkan resiko-resiko duplikasi obat, menghindari
penggunaan obat yang salah sehingga sentralisasi obat perlu ditingkatkan agar obat
semua pasien di ruangan dapat dikontrol oleh perawat. Sentralisasi obnat dapat
dioptimalkan bila pasien dan keluarga percaya penuh kepada perawat dan kepercayaan
pasien dan keluarga dapat diperoleh jika perawat terbuka dan menjalani komunikasi baik
dengan pasien dan keluarga.
B. Masalah
Sentralisasi obat yang belum optimal, dimana belum ada penjelasan tentang
sentralisasi obat, penandatanganan inform consent, dan format tanda serah terima setelah
pemberian obat dari perawat kepada pasien membuat berkurangnya kepercayaan pasien
terhadap sentralisasi obat.
C. Tujuan
1) Tujuan umum
Mengaplikasikan peran

perawat

dalam

mengelola

sentralisasi

obat

dan

mendokumentasikan hasil pengelolaan sentralisasi obat.

2) Tujuan khusus
a) Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman perawat primer dan perawat
associate dalam penerapan prinsip 6T +1W (tepat pasien, tepat obat, tepat dosis,
tepat waktu, tepat cara pemberian dan waspada efek samping obat).

b) Mampu mengelola obat pasien: pemberian obat secara tepat dan benar sesuai
dengan prinsip 6T + 1W.
c) Meningkatkan kepatuhan pasien terhadap program terapi.
d) Meningkatkan kepuasan pasien dan keluarga terhadap perawat dalam mengelola
sentralisasi obat
D. Target
1) Targetnya:
a) Seluruh obat pasien sudah tersentralisasi dengan baik.
b) Dokumentasi sentralisasi obat dapat terlaksana dengan optimal.
2) Criteria evaluasi:
a) Struktur:
1. Menetukan penanggungjawab sentralisasi obat
2. Menyiapkan format sentralisasi obat
b) Proses
1. Melaksanakan sentralisasi obat pasien bersama-sama dengan perawat, dokter
dan bagian farmasi.
2. Mendokumentasikan hasil pelaksanaan pengelolaaan sentralisasi obat
c) Hasil
1. Klien menerima system sentralisasi obat.
2. Perawat mampu mengelola obat pasien
3. Mutu pelayanan kepada pasien terutama dalam pemberian obat meningkat.
4. Dapat bertanggungjawab dan bertanggunggugat baik secara hokum maupun
secara moral
5. Pengelolaan obat efektif dan efisien.

E. Program kerja
1) Rencana strategi
a) Menentukan penanggungjawab sentralisasi obat
b) Menyusun proposal sentralisasi obat
DOKTER
c) Melaksanakan sentralisasi
obat pasien bekerja sama dengan perawat, dokter dan
Koordinasi dengan

bagian farmasi
perawat
d) Mendokumentasikan
hasil pelaksanaan pengelolaan sentralisasi obat.
PASIEN/
2) Pengorganisasian KELUARGA
a) Perawat Primer
: Yulita Lobo
FARMASI/: Yulita Lobo
b) Perawat Pelaksana
c) Apoteker APOTIK : Faransiska B. Tamelab
d) Dokter
: Enny P. N. Puarera
Surat
persetujuan
e) Keluarga PASIEN/ : Novyanti Sakau
sentralisasi obat dari
KELUARGA
f) Waktu
: Kamis, 30 Juni 2016
F. Alur TindakanPP/ PERAWAT YANG
MENERIMA
PENGATURAN & PENGELOLAAN OLEH
PERAWAT
PASIEN/

perawat
Lembar serah terima obat
Buku serah terima/ masuk
obat

Teknik Pengelolaan Obat


1. Penanggungjawab pengelola obat adalah kepala ruangan atau dapat didelegasikan
kepada staf yang ditunjuk.
2. Keluarga wajib mengetahui dan ikut serta mengontrol penggunaan obat.
3. Penerimaan obat
a) Obat yang diresepkan ditunjukkan kepada perawat dan obat yang telah diambil
oleh keluarga diserahkan kepada perawat dengan menerima lembar terima obat.
b) Perawat menulis nama pasien, register, jenis obat, jumlah, dan sediaan dalam
kartu control, serta diketahui oleh keluarga atau pasien dalam buku masuk pasien.
Keluarga atau pasien selanjutnya mendapatkan penjelasan kapan atau bilamana
obat tersebut akan habis, serta penjelasan tentang 5T.
c) Pasien dan keluarga selanjtnya mendapatkan salinan obat yang harus diminum
beserta kartu sediaan obat.
d) Obat yang telah diserahkan selanjutnya disimpan oleh perawat dalam kotak obat.
4. Pembagian obat
a) Obat yang telah diterima selanjutnya disalin dalam buku daftar pemberian obat.
b) Obat yanfg telah disimpan selanjutnya diberikan oleh perawat dengan
memperhatikan alur yang tercantum dalam buku daftar pemberian obat dengan
terlebih dahulu dicocokan dengan terapi yang diinstruksikan dokter dan kartu obat
yang ada pada pasien.
c) Pada saat pemberian obat perawat menjelaskan macam obat, kegunan obat,
jumlah obat dan efek samping. Usahakan tempat obat kembali ke perawat setelah
obat dikonsumsi dan tanpa efek samping.
d) Sediaan obat yang ada selanjutnya diperiksa setiap pagi oleh kepala ruangan atau
petugas yang ditunjuk dan didokumentasikan dalam buku obat.

e) Obat-obatan yang hamper habis akan diinformasikan kepada keluarga dan


kemudian dimintakan resep (jika masih perlu dilanjutkan) kepada dokter
penanggungjawab pasien.

5. Penambahan obat baru


a) Bilamana terdapat penambahan obat, dosis, atau perubahan alur pemberian maka
informasi ini akan dimasukkan dalam buku masuk obat dan sekaligus dilakukan
perubahan dalam kartu sediaan obat.
b) Pada pemberian obat yang bersifat tidak rutin (sewaktu saja) maka
dokumentasinya hanya dilakukan kepada buku masuk obat dan selanjutnya
diinformasikan kepada keluarga dengan kartu khusus obat.

SURAT PERSETUJUAN DILAKUKAN SENTRALISASI OBAT


Yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama
:
Umur
:
Jenis Kelamin :

Alamat
Untuk

:
:

( ) diri sendiri
( ) istri

( ) suami
( ) anak

Nama pasien
Umur
Jenis Kelamin
Alamat
Ruang
No. Reg

( ) orang tua
( ) lainnya

:
:
:
:
:
:

Menyatakan (setuju/tidak setuju*) untuk dilakukan sentralisasi obat, setelah mendapatkan


penjelasan

tentang

sentralisasi

obat

yaitu

pengaturan

pemakaian

obat

yang

diatur/dikoordinasikan oleh perawat sesuai ketentuan dosis yang diberikan dokter.


Sentralisasi obat ini dilakukan dengan prosedur sebagai berikut:
1. Pasien/ keluarga mengisi surat persetujuan untuk kerja sama dalam pengelolaan
sentrralisasi obat
2. Setiap ada resep dari dokter diserahkan dahulu kepada perawat yang bertugas saat itu
3. Obat dari apotik diserahkan kepada perawat
4. Nama obat, dosis, jumlah yang diterima akan dicatat dalam buku serah terima dan
ditandatangani oleh keluarga/ pasien dan perawat yang menerima
5. Obat akan disimpan di lemari obat di kantor perawatan
6. Setiap hari perawat memberikan obat sesuai program terapi dari dokter yang merawat
7. Bila pasien pulang dan obat masih ada atau belum habis sisa obat akan diberikan kepada
pasien/ keluarga
Dengan demikian saya menyatakan bertanggungjawab atas pernyataan yang dibuat dan tidak
akan melakukan tuntutan/ gugatan di kemudian hari atas tindakan tersebut.
Demikian persetujuan ini dibuat dengan sebenar-benarnya untuk digunakan sebagaimana
mestinya.

Perawat yang menerangkan

Kupang, .
Menyetujui

(..)

(..)

Seksi 1:.. (.)


Saksi 2:.. (.)
NB: Harap diisi dengan nama jelas dan tanda tangan
*) Coret yang tidak perlu

Anda mungkin juga menyukai