Scribd Logo
Unggah

Selamat datang di Scribd!

  • Beras 2016

    Diunggah oleh

    Yha'ya
    8 tayangan12 halaman
    BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air merupakan unsur yang vital dalam kehidupan manusia. Seseorang tidak dapat bertahan hidup tanpa air, karena itulah air merupakan salah satu penopang hidup bagi manusia. Ketersediaan air di dunia ini begitu melimpah ruah, namun yang dapat dikonsumsi oleh manusia untuk keperluan air minum sangatlah sedikit. Dari total jumlah air yang ada, hanya lima persen saja yang tersedia sebagai air minum, sedangkan sisanya adalah air laut. Selain itu, kecenderungan yang terjadi sekarang ini adalah berkurangnya ketersediaan air bersih itu dari hari ke hari. Semakin meningkatnya populasi, semakin besar pula kebutuhan akan air minum. Sehingga ketersediaan air bersih pun semakin berkurang. Seperti yang disampaikan Jacques Diouf, Direktur Jenderal Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO), saat ini penggunaan air di dunia naik dua kali lipat lebih dibandingkan dengan seabad silam, namun ketersediaannya justru menurun. Akibatnya, terjadi kelangkaan air yang harus ditanggung oleh lebih dari 40 persen penduduk bumi. Kondisi ini akan kian parah menjelang tahun 2025 karena 1,8 miliar orang akan tinggal di kawasan yang mengalami kelangkaan air secara absolut. Kekurangan air telah berdampak negatif terhadap semua sektor, termasuk kesehatan. Tanpa akses air minum yang higienis mengakibatkan 3.800 anak meninggal tiap hari oleh penyakit. Begitu peliknya masalah ini sehingga para ahli berpendapat bahwa pada suatu saat nanti, akan terjadi “pertarungan” untuk memperbuatkan air bersih ini. Sama halnya dengan pertarungan untuk memperebutkan sumber energi minyak dan gas bumi. Disamping bertambahnya populasi manusia, kerusakan lingkungan merupakan salah satu penyebab berkurangnya sumber air bersih. Abrasi pantai menyebabkan rembesan air laut ke daratan, yang pada akhirnya akan mengontaminasi sumber air bersih yang ada di bawah permukaan tanah. Pembuangan sampah yang sembarang di sungai juga menyebabkan air sungai menjadi kotor dan tidak sehat untuk digunakan. Di Indonesia sendiri diperkirakan, 60 persen sungainya, terutama di Sumatera, Jawa, Bali, dan Sulawesi, tercemar berbagai limbah, mulai dari bahan organik hingga bakteri coliform dan fecal coli penyebab diare. Menurut data Departemen Kesehatan tahun 2002 terjadi 5.789 kasus diare yang menyebabkan 94 orang meninggal. Pembabatan hutan dan penebangan pohon yang mengurangi daya resap tanah terhadap air turut serta pula dalam menambah berkurangnya asupan air bersih ini. Selain itu pendistribusian air yang tidak merata juga ikut andil dalam permasalahan ini. Berkaitan dengan krisis air ini, diramalkan 2025 nanti hampir dua pertiga penduduk dunia akan tinggal di daerah-daerah yang mengalami kekurangan air. Ramalan itu dilansir World Water Assesment Programme (WWAP), bentukan United Nation Educational, Scientific and Cultural Organization (Unesco). Lembaga itu menegaskan bahwa krisis air didunia akan memberi dampak yang mengenaskan. Tidak hanya membangkitkan epidemi penyakit yang merenggut nyawa, tapi juga akan mengakibatkan bencana kelaparan. 1.2 Perumusan Masalah Indonesia merupakan salah satu negara yang kaya akan sumber daya air dimana ketersediaan air mencapai 15.500 meter kubik per kapita per tahun, masih jauh di atas ketersediaan air rata-rata di dunia yang hanya 8.000 meter kubik per tahun. Meskipun begitu, Indonesia masih saja mengalami kelangkaan air bersih. Sekitar 119 juta rakyat Indonesia belum memiliki akses terhadap air bersih. Adapun yang memiliki akses, sebagian besar mendapatkan air bersih dari penyalur air, usaha air secara komunitas serta sumur air dalam. Kondisi ini ironis mengingat Indonesia termasuk kedalam 10 negara kaya sumber air tawar. Menurut laporan Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Indonesia, ketersediaan air di Pulau Jawa hanya 1.750 meter kubik per kapita per tahun pada tahun 2000, dan akan terus menurun hingga 1.200 meter kubik per kapita per tahun pada tahun 2020. Padahal, standar kecukupan minimal 2.000 meter kubi

    Judul Asli

    BERAS 2016

    Hak Cipta

    © © All Rights Reserved

    Format Tersedia

    XLSX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd

    Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

    Apakah konten ini tidak pantas?

    Laporkan Dokumen Ini
    BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air merupakan unsur yang vital dalam kehidupan manusia. Seseorang tidak dapat bertahan hidup tanpa air, karena itulah air merupakan salah satu penopang hidup bagi manusia. Ketersediaan air di dunia ini begitu melimpah ruah, namun yang dapat dikonsumsi oleh manusia untuk keperluan air minum sangatlah sedikit. Dari total jumlah air yang ada, hanya lima persen saja yang tersedia sebagai air minum, sedangkan sisanya adalah air laut. Selain itu, kecenderungan yang terjadi sekarang ini adalah berkurangnya ketersediaan air bersih itu dari hari ke hari. Semakin meningkatnya populasi, semakin besar pula kebutuhan akan air minum. Sehingga ketersediaan air bersih pun semakin berkurang. Seperti yang disampaikan Jacques Diouf, Direktur Jenderal Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO), saat ini penggunaan air di dunia naik dua kali lipat lebih dibandingkan dengan seabad silam, namun ketersediaannya justru menurun. Akibatnya, terjadi kelangkaan air yang harus ditanggung oleh lebih dari 40 persen penduduk bumi. Kondisi ini akan kian parah menjelang tahun 2025 karena 1,8 miliar orang akan tinggal di kawasan yang mengalami kelangkaan air secara absolut. Kekurangan air telah berdampak negatif terhadap semua sektor, termasuk kesehatan. Tanpa akses air minum yang higienis mengakibatkan 3.800 anak meninggal tiap hari oleh penyakit. Begitu peliknya masalah ini sehingga para ahli berpendapat bahwa pada suatu saat nanti, akan terjadi “pertarungan” untuk memperbuatkan air bersih ini. Sama halnya dengan pertarungan untuk memperebutkan sumber energi minyak dan gas bumi. Disamping bertambahnya populasi manusia, kerusakan lingkungan merupakan salah satu penyebab berkurangnya sumber air bersih. Abrasi pantai menyebabkan rembesan air laut ke daratan, yang pada akhirnya akan mengontaminasi sumber air bersih yang ada di bawah permukaan tanah. Pembuangan sampah yang sembarang di sungai juga menyebabkan air sungai menjadi kotor dan tidak sehat untuk digunakan. Di Indonesia sendiri diperkirakan, 60 persen sungainya, terutama di Sumatera, Jawa, Bali, dan Sulawesi, tercemar berbagai limbah, mulai dari bahan organik hingga bakteri coliform dan fecal coli penyebab diare. Menurut data Departemen Kesehatan tahun 2002 terjadi 5.789 kasus diare yang menyebabkan 94 orang meninggal. Pembabatan hutan dan penebangan pohon yang mengurangi daya resap tanah terhadap air turut serta pula dalam menambah berkurangnya asupan air bersih ini. Selain itu pendistribusian air yang tidak merata juga ikut andil dalam permasalahan ini. Berkaitan dengan krisis air ini, diramalkan 2025 nanti hampir dua pertiga penduduk dunia akan tinggal di daerah-daerah yang mengalami kekurangan air. Ramalan itu dilansir World Water Assesment Programme (WWAP), bentukan United Nation Educational, Scientific and Cultural Organization (Unesco). Lembaga itu menegaskan bahwa krisis air didunia akan memberi dampak yang mengenaskan. Tidak hanya membangkitkan epidemi penyakit yang merenggut nyawa, tapi juga akan mengakibatkan bencana kelaparan. 1.2 Perumusan Masalah Indonesia merupakan salah satu negara yang kaya akan sumber daya air dimana ketersediaan air mencapai 15.500 meter kubik per kapita per tahun, masih jauh di atas ketersediaan air rata-rata di dunia yang hanya 8.000 meter kubik per tahun. Meskipun begitu, Indonesia masih saja mengalami kelangkaan air bersih. Sekitar 119 juta rakyat Indonesia belum memiliki akses terhadap air bersih. Adapun yang memiliki akses, sebagian besar mendapatkan air bersih dari penyalur air, usaha air secara komunitas serta sumur air dalam. Kondisi ini ironis mengingat Indonesia termasuk kedalam 10 negara kaya sumber air tawar. Menurut laporan Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Indonesia, ketersediaan air di Pulau Jawa hanya 1.750 meter kubik per kapita per tahun pada tahun 2000, dan akan terus menurun hingga 1.200 meter kubik per kapita per tahun pada tahun 2020. Padahal, standar kecukupan minimal 2.000 meter kubi

    Hak Cipta:

    © All Rights Reserved
    Unduh sebagai XLSX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
    Tandai sebagai konten tidak pantas
    8 tayangan12 halaman

    Beras 2016

    Diunggah oleh

    Yha'ya
    BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air merupakan unsur yang vital dalam kehidupan manusia. Seseorang tidak dapat bertahan hidup tanpa air, karena itulah air merupakan salah satu penopang hidup bagi manusia. Ketersediaan air di dunia ini begitu melimpah ruah, namun yang dapat dikonsumsi oleh manusia untuk keperluan air minum sangatlah sedikit. Dari total jumlah air yang ada, hanya lima persen saja yang tersedia sebagai air minum, sedangkan sisanya adalah air laut. Selain itu, kecenderungan yang terjadi sekarang ini adalah berkurangnya ketersediaan air bersih itu dari hari ke hari. Semakin meningkatnya populasi, semakin besar pula kebutuhan akan air minum. Sehingga ketersediaan air bersih pun semakin berkurang. Seperti yang disampaikan Jacques Diouf, Direktur Jenderal Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO), saat ini penggunaan air di dunia naik dua kali lipat lebih dibandingkan dengan seabad silam, namun ketersediaannya justru menurun. Akibatnya, terjadi kelangkaan air yang harus ditanggung oleh lebih dari 40 persen penduduk bumi. Kondisi ini akan kian parah menjelang tahun 2025 karena 1,8 miliar orang akan tinggal di kawasan yang mengalami kelangkaan air secara absolut. Kekurangan air telah berdampak negatif terhadap semua sektor, termasuk kesehatan. Tanpa akses air minum yang higienis mengakibatkan 3.800 anak meninggal tiap hari oleh penyakit. Begitu peliknya masalah ini sehingga para ahli berpendapat bahwa pada suatu saat nanti, akan terjadi “pertarungan” untuk memperbuatkan air bersih ini. Sama halnya dengan pertarungan untuk memperebutkan sumber energi minyak dan gas bumi. Disamping bertambahnya populasi manusia, kerusakan lingkungan merupakan salah satu penyebab berkurangnya sumber air bersih. Abrasi pantai menyebabkan rembesan air laut ke daratan, yang pada akhirnya akan mengontaminasi sumber air bersih yang ada di bawah permukaan tanah. Pembuangan sampah yang sembarang di sungai juga menyebabkan air sungai menjadi kotor dan tidak sehat untuk digunakan. Di Indonesia sendiri diperkirakan, 60 persen sungainya, terutama di Sumatera, Jawa, Bali, dan Sulawesi, tercemar berbagai limbah, mulai dari bahan organik hingga bakteri coliform dan fecal coli penyebab diare. Menurut data Departemen Kesehatan tahun 2002 terjadi 5.789 kasus diare yang menyebabkan 94 orang meninggal. Pembabatan hutan dan penebangan pohon yang mengurangi daya resap tanah terhadap air turut serta pula dalam menambah berkurangnya asupan air bersih ini. Selain itu pendistribusian air yang tidak merata juga ikut andil dalam permasalahan ini. Berkaitan dengan krisis air ini, diramalkan 2025 nanti hampir dua pertiga penduduk dunia akan tinggal di daerah-daerah yang mengalami kekurangan air. Ramalan itu dilansir World Water Assesment Programme (WWAP), bentukan United Nation Educational, Scientific and Cultural Organization (Unesco). Lembaga itu menegaskan bahwa krisis air didunia akan memberi dampak yang mengenaskan. Tidak hanya membangkitkan epidemi penyakit yang merenggut nyawa, tapi juga akan mengakibatkan bencana kelaparan. 1.2 Perumusan Masalah Indonesia merupakan salah satu negara yang kaya akan sumber daya air dimana ketersediaan air mencapai 15.500 meter kubik per kapita per tahun, masih jauh di atas ketersediaan air rata-rata di dunia yang hanya 8.000 meter kubik per tahun. Meskipun begitu, Indonesia masih saja mengalami kelangkaan air bersih. Sekitar 119 juta rakyat Indonesia belum memiliki akses terhadap air bersih. Adapun yang memiliki akses, sebagian besar mendapatkan air bersih dari penyalur air, usaha air secara komunitas serta sumur air dalam. Kondisi ini ironis mengingat Indonesia termasuk kedalam 10 negara kaya sumber air tawar. Menurut laporan Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Indonesia, ketersediaan air di Pulau Jawa hanya 1.750 meter kubik per kapita per tahun pada tahun 2000, dan akan terus menurun hingga 1.200 meter kubik per kapita per tahun pada tahun 2020. Padahal, standar kecukupan minimal 2.000 meter kubi

    Hak Cipta:

    © All Rights Reserved
    Unduh sebagai XLSX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
    Tandai sebagai konten tidak pantas
    dari 12

    DATA PASOKAN BERAS DARI LUAR KABUPATEN BULIUNGAN

    TAHUN 2016
    Periode Bulan : Januari 2016
    NO

    SEMBER DATA

    1 Fajar Baru

    2 Anugrah

    3 Harapan Baru

    4 Mitra

    5 Panen Raya

    6 Simpati

    7 Sumber Makmur

    8 Sumber Mulia

    9 Surya Indah

    10 Terang Jaya

    Jumlah :

    JUMLAH
    (TON)
    8 Ton
    4 Ton
    3 Ton
    4 Ton
    3 Ton
    1,5 Ton
    2 Ton
    2 Ton
    1 Ton
    1 Ton
    2 Ton
    2 Ton
    1,5 Ton
    3 Ton
    3 Ton
    5 Ton
    2,5 Ton
    1 Ton
    1 Ton
    3 Ton
    3,5 Ton
    4 Ton
    3 Ton
    2 Ton
    3 Ton
    5 Ton
    1 Ton
    0,5 Ton
    1 Ton
    2 Ton
    3 Ton
    0,5 Ton
    1 Ton
    0,6 Ton
    3 Ton
    1,5 Ton
    1 Ton
    2 Ton
    1 Ton
    2 Ton
    2 Ton
    1,5 Ton
    1 Ton
    2 Ton
    1,5 Ton
    1 Ton
    1 Ton
    104,1 Ton

    MERK BERAS
    Bambu
    Batu Mulia
    Melon
    Restoran
    Sate Lontong
    Panah
    Sate Lontong
    Bambu
    Naga Mas 25 Kg
    Pandan
    Gadis Manis
    Pandan Wangi
    Melon
    Restoran
    Sate Lontong
    Sate Lontong
    Restoran
    Ketupat
    Motan
    Ayam Mas
    Gadis Manis
    Motan
    Gajah Kembar
    Kepala Singa
    Restoran
    Sate Lontong
    Restoran
    Sate Lontong
    Motan
    Restoran
    Sate Lontong
    Berlian
    Melon
    Gajah Kembar
    Restoran
    Sate Lontong
    Berlian
    Melon
    Motan
    Mawar
    Motan
    Melon
    Putri
    Melon
    Batu Mulia
    Motan
    Mawar

    ASAL PASOKAN
    Surabaya
    Surabaya
    Surabaya
    Berau
    Berau
    Berau
    Berau
    Surabaya
    Surabaya
    Surabaya
    Surabaya
    Surabaya
    Surabaya
    Berau
    Berau
    Berau
    Berau
    Surabaya
    Surabaya
    Surabaya
    Surabaya
    Surabaya
    Surabaya
    Surabaya
    Sulawesi
    Berau
    Berau
    Berau
    Surabaya
    Sulawesi
    Sulawesi
    Surabaya
    Surabaya
    Surabaya
    Sulawesi
    Sulawesi
    Surabaya
    Surabaya
    Surabaya
    Berau
    Surabaya
    Surabaya
    Berau
    Surabaya
    Surabaya
    Surabaya
    Berau

    *Jumlah Rata-rata selama bulan September Oktober 2013

    Tanjung Selor,

    Oktober 2013

    Plt.Kepala Badan
    Pelaksana
    Penyuluhan dan
    Ketahanan Pangan
    Kabupaten
    Bulungan

    TRI JOKO SANTOSO.SP.MM


    NIP. 196012241981031007

    ULIUNGAN

    HARGA BERSIH
    (RP/ZAK)
    Rp 250,000.00
    Rp 220,000.00
    Rp 230,000.00
    Rp 222,000.00
    Rp 230,000.00
    Rp 220,000.00
    Rp 230,000.00
    Rp 235,000.00
    Rp 315,000.00
    Rp 255,000.00
    Rp 257,000.00
    Rp 255,000.00
    Rp 227,000.00
    Rp 230,000.00
    Rp 232,000.00
    Rp 232,000.00
    Rp 225,000.00
    Rp 220,000.00
    Rp 222,000.00
    Rp 216,000.00
    Rp 257,000.00
    Rp 222,000.00
    Rp 220,000.00
    Rp 220,000.00
    Rp 230,000.00
    Rp 232,000.00
    Rp 222,000.00
    Rp 217,000.00
    Rp 227,000.00
    Rp 222,000.00
    Rp 235,000.00
    Rp 240,000.00
    Rp 227,000.00
    Rp 220,000.00
    Rp 222,000.00
    Rp 217,000.00
    Rp 257,000.00
    Rp 235,000.00
    Rp 227,000.00
    Rp 215,000.00
    Rp 222,000.00
    Rp 235,000.00
    Rp 212,000.00
    Rp 227,000.00
    Rp 221,000.00
    Rp 221,000.00
    Rp 215,000.00

    KETERANGAN

    DATA PASOKAN BERAS DARI LUAR KABUPATEN BULIUNGAN


    TAHUN 2016

    Periode Bulan : Februari 2016


    NO

    SEMBER DATA

    1 Fajar Baru

    2 Anugrah

    3 Harapan Baru

    4 Mitra

    5 Panen Raya

    6 Simpati

    7 Sumber Makmur

    8 Sumber Mulia

    JUMLAH
    (TON)
    6 Ton
    5 Ton
    3 Ton
    4 Ton
    3 Ton
    2,5 Ton
    1,5 Ton
    1 Ton
    1 Ton
    1,5 Ton
    4 Ton
    2 Ton
    2,5 Ton
    3 Ton
    5 Ton
    2,5 Ton
    4 Ton
    1 Ton
    2 Ton
    3 Ton
    5 Ton
    2,5 Ton
    5 Ton
    2 Ton
    1,5 Ton
    2 Ton
    1 Ton
    3 Ton
    1 Ton
    1 Ton
    1,5 Ton
    0,5 Ton
    2 Ton
    4 Ton
    4 Ton
    1 Ton

    MERK BERAS
    Bambu
    Batu Mulia
    Melon
    Restoran
    Sate Lontong
    Bambu
    Pandan
    Panah
    Naga Mas 25 Kg
    Gadis Manis
    Pandan
    Melon
    Restoran
    Sate Lontong
    Ayam Mas
    Sate Lontong
    Restoran
    Motan
    Melon
    Restoran
    Sate Lontong
    Gadis Manis
    Gajah Kembar
    Motan
    Melon
    Naga Mas 25 Kg
    Restoran
    Restoran
    Sate Lontong
    Pandan
    Gajah Kembar
    Berliab
    Melon
    Restoran
    Sate Lontong
    Pandan

    ASAL PASOKAN
    Surabaya
    Surabaya
    Surabaya
    Berau
    Berau
    Surabaya
    Surabaya
    Sulawesi
    Surabaya
    Surabaya
    Surabaya
    Surabaya
    Berau
    Berau
    Sulawesi
    Berau
    Berau
    Berau
    Surabaya
    Berau
    Berau
    Surabaya
    Surabaya
    Surabaya
    Surabaya
    Surabaya
    Berau
    Berau
    Berau
    Surabaya
    Surabaya
    Surabaya
    Surabaya
    Sulawesi
    Sulawesi
    Surabaya

    9 Surya Indah

    10 Terang Jaya

    Jumlah :

    1,5 Ton
    1,5 Ton
    1 Ton
    2 Ton
    1 Ton
    1 Ton
    1,5 Ton
    2 Ton
    1,5 Ton
    1 Ton
    108,5 Ton

    Melon
    Mawar
    Melon
    Motan
    Putri
    Sate Lontong
    Melon
    Ketupat
    Motan
    Bambu

    Surabaya
    Berau
    Berau
    Berau
    Berau
    Berau
    Surabaya
    Surabaya
    Surabaya
    Surabaya

    ULIUNGAN

    HARGA BERSIH
    (RP/ZAK)
    Rp 275,000.00
    Rp 223,000.00
    Rp 240,000.00
    Rp 230,000.00
    Rp 217,000.00
    Rp 245,000.00
    Rp 255,000.00
    Rp 220,000.00
    Rp 315,000.00
    Rp 257,000.00
    Rp 255,000.00
    Rp 240,000.00
    Rp 230,000.00
    Rp 235,000.00
    Rp 220,000.00
    Rp 235,000.00
    Rp 230,000.00
    Rp 217,000.00
    Rp 227,000.00
    Rp 230,000.00
    Rp 235,000.00
    Rp 255,000.00
    Rp 230,000.00
    Rp 217,000.00
    Rp
    Rp
    Rp
    Rp
    Rp
    Rp
    Rp
    Rp
    Rp
    Rp
    Rp
    Rp

    227,000.00
    315,000.00
    222,000.00
    222,000.00
    230,000.00
    255,000.00
    230,000.00
    242,000.00
    240,000.00
    222,000.00
    230,000.00
    257,000.00

    KETERANGAN

    Rp
    Rp
    Rp
    Rp
    Rp
    Rp
    Rp
    Rp
    Rp
    Rp

    240,000.00
    220,000.00
    227,000.00
    217,000.00
    212,000.00
    235,000.00
    227,000.00
    223,000.00
    217,000.00
    250,000.00

    DATA PASOKAN BERAS DARI LUAR KABUPATEN BULIUNGAN


    TAHUN 2016

    Periode Bulan : Maret 2016


    NO

    SEMBER DATA

    1 Fajar Baru

    2 Anugrah

    3 Harapan Baru

    4 Mitra

    5 Panen Raya

    6 Simpati

    7 Sumber Makmur

    8 Sumber Mulia

    9 Surya Indah

    JUMLAH
    (TON)
    7 Ton
    4 Ton
    5 Ton
    3 Ton
    2 Ton
    2 Ton
    2,5 Ton
    1,5 Ton
    1,5 Ton
    2 Ton
    3 Ton
    2 Ton
    2,5 Ton
    3 Ton
    6 Ton
    3 Ton
    2 Ton
    1,5 Ton
    2 Ton
    2,5 Ton
    3 Ton
    4 Ton
    5 Ton
    2,5 Ton
    2 Ton
    1 Ton
    1,5 Ton
    1 Ton
    3 Ton
    2,5 Ton
    0,6 Ton
    1,5 Ton
    1 Ton
    6 Ton
    2 Ton
    1 Ton
    1 Ton
    3 Ton
    2 Ton
    1 Ton

    MERK BERAS
    Bambu
    Restoran
    Batu Mulia
    Sate Lontong
    Melon
    Sate Lontong
    Bambu
    Panah
    Panda
    Kepala Singa
    Gadis Manis
    Sate Lontong
    Pandan
    Restoran
    Ayam Mas
    Sate Lontong
    Restoran
    Melon
    Kepala Singa
    Gadis Manis
    Restoran
    Sate Lontong
    Gajah Kembar
    Motan
    Kepala Singa
    Sate Lontong
    Motan
    Kepala Singa
    Sate Lontong
    Restoran
    Berlian
    Melon
    Gajah Kembar
    Restoran
    Pandan
    Melon
    Motan
    Mawar
    Melon
    Sate Lontong

    ASAL PASOKAN
    Surabaya
    Sulawesi
    Surabaya
    Sulawesi
    Surabaya
    Berau
    Surabaya
    Sulawesi
    Surabaya
    Surabaya
    Surabaya
    Berau
    Surabaya
    Berau
    Sulawesi
    Sulawesi
    Sulawesi
    Surabaya
    Surabaya
    Surabaya
    Berau
    Berau
    Surabaya
    Surabaya
    Surabaya
    Berau
    Surabaya
    Surabaya
    Sulawesi
    Sulawesi
    Surabaya
    Surabaya
    Surabaya
    Sulawesi
    Surabaya
    Surabaya
    Surabaya
    Berau
    Berau
    Berau

    10 Terang Jaya

    Jumlah :

    1 Ton
    1 Ton
    1,5 Ton
    2 Ton
    2 Ton
    1 Ton
    111 Ton

    Motan
    Putri
    Melon
    Batu Mulia
    Motan
    Kepala Singa

    Berau
    Berau
    Surabaya
    Surabaya
    Berau
    Surabaya

    ULIUNGAN

    HARGA GROSIR
    (RP/ZAK)
    Rp 255,000.00
    Rp 230,000.00
    Rp 235,000.00
    Rp 230,000.00
    Rp 227,000.00
    Rp 232,000.00
    Rp 255,000.00
    Rp 220,000.00
    Rp 116,000.00
    Rp 220,000.00
    Rp 250,000.00
    Rp 235,000.00
    Rp 255,000.00
    Rp 220,000.00
    Rp 222,000.00
    Rp 232,000.00
    Rp 230,000.00
    Rp 227,000.00
    Rp 220,000.00
    Rp 257,000.00
    Rp 230,000.00
    Rp 235,000.00
    Rp 230,000.00
    Rp 217,000.00
    Rp 220,000.00
    Rp 230,000.00
    Rp 217,000.00
    Rp 220,000.00
    Rp 235,000.00
    Rp 225,000.00
    Rp 250,000.00
    Rp 227,000.00
    Rp 230,000.00
    Rp 222,000.00
    Rp 257,000.00
    Rp 240,000.00
    Rp 220,000.00
    Rp 220,000.00
    Rp 227,000.00
    Rp 230,000.00

    KETERANGAN

    Rp
    Rp
    Rp
    Rp
    Rp
    Rp

    217,000.00
    215,000.00
    227,000.00
    216,000.00
    217,000.00
    220,000.00

    Anda mungkin juga menyukai