BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Proses belajar mengajar merupakan suatu system pembelajaran yang
mengandung sejumlah komponen yang saling bergantung satu sama lain untuk
mencapai tujuan. Oleh karena dalam mengembangkan suatu kegiatan belajar
mengajar, guru tidak hanya memperhatikan materi, metode dan evaluasi saja.
Tetapi
harus
memperhatikan
terciptanya
proses
pembelajaran
yang
maka
guru
akan
memilih
jalan
yang
termudah
yakni
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka yang menjadi masalah
dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah melalui Model
C. Tujuan Penlitian
Penelitian ini mempunyai tujuan untuk :
1. Mengetahui
peningkatan
aktivitas
belajar
siswa
melalui
Model
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Hakikat Belajar
Belajar adalah suatu perubahan dalam pribadi yang menyatakan dirinya
bagai pola baru darQuran Haditsda reaksi yang berupa kecakapan, sikap,
kebiasaan atau sebagai suatu pengertian.Menurut Winkel(1996:53) belajar adalah
suatu aktivitas mental/psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan
lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan,
pemahaman, keterampilan, nilai, sikap dimana perubahan tersebut bersifat
konstan. Menurut Hamalik (201:30) belajar adalah perubahan tingkah laku yang
relative mantap berkat latihan dasar pengalaman. Jadi belajar harus membawa
perubahan yang positif pada diri seseorang baik itu berupa kemampuan berfikir,
sikap, perasaan dan tingkah lakunya.
B. Hasil Belajar
Belajar sesungguhnya adalah ciri khas manusia yang merupakan bagian
dari hidupnya, berlangsung seumur hidup, kapan saja dan dimana saja, baik
disekolah, dirumah, dijalanan dalam waktu yang tidak dapat ditentukan
sebelumnya.Menurut Arsyad (2000: 1) Belajar adalah suatu proses yang
kompleks yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar
itu terjadi karena adanya interaksi antara seseorang dengan lingkungannya.
Suatu proses belajar mengajar tentang suatu bahan pengajaran dinyatakan
berhasil apabila indikator pencapaian dalam pembelajaran dapat tercapai. Untuk
mengetahui tercapai tidaknya indicator pencapaian hasil belajar guru perlu
mengadakan tes formatif setiap selesai menyajikan suatu bahasan kepada siswa.
5
Penilaian formatif ini untuk mengetahui sejauh mana siswa telah menguasai
indicator pencapaian hasil belajar yang ingin dicapai.
Menurut Nawawi (1998:20) hasil belajar merupakan tingkat keberhasilan
seseorang dalam mencapai mata pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam
bentuk skor yang diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah mata pelajaran.
Menurut Slameto (1992 : 22) dikatakan bahwa Hasil belajar adalah suatu proses
usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku
yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi
dengan lingkungannya.
memecahkan
soal,
menganalisis,
melihat
hubungan,
dalam
kelompok-kelompok
tersebut
beranggotakan
heterogen.
Fase 2
Menyajikan informasi
Fase 3
Mengorganisasikan
siswa Guru
menjelaskan
kepada
siswa
kedalam
kelompok-kelompok bagaimana caranya membentuk kelompok
belajar.
melakukan transisi secara efisien.
Fase 4
Guru membimbing kelompok-kelompok
Membimbing kelompok bekerja belajar pada saat mereka mengerjakan
10
tugas.
dan belajar.
Fase 5
Evaluasi
Fase 6
Memberikan penghargaan
11
F. Materi Kelistrikan
1. Listrik Statis
Listrik telah ditemukan sejak manusia mulai mengamati efek yang
timbul dari dua buah benda yang saling digosokkan. Hal ini juga tampak pada
pesta anak-anak, misalnya dengan trik menggosok-gosok balon dan
menempelkannya di langit-langit. Bahkan, mungkin kita pernah merasakan
seperti sengatan pada kaki kita setelah berjalan di atas karpet yang terbuat dari
nilon.
Dengan penalaran yang lebih mendalam, beberapa pertanyaan berikut
ini akan muncul di benak kita. Gaya apakah yang menyebabkan elektron tetap
pada orbimya mengelilingi inti atom? Gaya apakah yang menyebabkan
gedung-gedung pencakar langit atau hamparan gunung tetap tegak kokoh?
Gaya apakah yang menimbulkan kilat dan badai petir?
Peristiwa-peristiwa tersebut di atas merupakan gejala dari listrik statis.
Listrik statis adalah gejala tentang interaksi rnuatan listrik yang tidak bergerak
atau tidak bergerak secara permanen.
Listrik statis adalah gejala tentang interaksi rnuatan listrik yang tidak
bergerak atau tidak bergerak secara permanen.
2. Muatan Listrik
12
13
kain yang sama akan tolak-menolak. Hal ini merupakan bukti fundamental
bahwa muatan yang sejenis akan tolak-menolak, sedangkan muatan yang
tidak sejenis akan tarik-menarik. Pakaian yang saling menempel pada saat
diainbil dari pengering, debu yang menempel pada layar TV atau komputer,
kejutan kecil pada saat memegang gagang pintu dari logam, merupakan
contoh listrik statis.
Gaya listrik yang merupakan tarikan atau tolakan ini pertama kali
diselidiki oleh seorang Quran Haditswan besar Perancis bernama Charles
Coulomb (1736 1806) pada akhir abad 18. Dia menemukan bahwa gaya
antara muatan bekerja sepanjang garis yang menghubungkan keduanya
dengan besar yang sebanding dengan besar kedua tnuatan dan berbanding
terbalik dengan kuadrat jarak. Hasil pengamatan ini melahirkan hukum
Coulomb yang secara matematis ditulis sebagai
dengan:
F = gaya coulomb (N),
ql, q2 = muatan masing-masing partikel (C),
r = jarak antara kedua muatan (m),
k = tetapan elektrostatis untuk ruang hampa
3. Medan Listrik
Medan listrik adalah suatu daerah (ruang) di sekitar muatan yang masih
dipengaruhi oleh gaya listrik. Oleh Michael Faraday medan listrik digambarkan
sebagai garis medan listrik yang dimulai (keluar) dari muatan positif dan
diakhiri (masuk) pada muatan negatif.
14
Kuat medan listrik yang semakin besar digambarkan dengan garis medan yang
semakin rapat.
4. Kuat medan Listrik
Pada setiap titik di dalam medan listrik ada suatu kuantitas yang
menyatakan tingkat kekuatan medan tersebut, yang disebut kuat medan lishik.
Atas dasar ini, kuat medan listrik dapat didefinisikan sebagai berikut.
Kuat medan listrik (E) di sebuah titik adalah gaya per satuan muatan yang
dialami oleh sebuah muatan di titik tersebut.
6. Energi Potensial Listrik
Sebagaimana medan gravitasi burni, medan listrik dari distribusi
muatan yang statis juga bersifat kekal. Dengan demikian, kerja yang diperlukan
untuk memindahkan sebuah muatan titik di dalam medan listrik juga tidak
tergantung pada lintasan. Medan seperti ini disebut sebagai medan konservatif.
Karena
medan
listrik
bersifat
koservatif,
maka
kita
dapat
15
Setiap titik di dalarn medan listrik selalu mempunyai gaya listrik, kuat
medan listrik, dan potensial listrik. Gaya listrik dan kuat medan listrik adalah
besaran vektor sedangkan potensial listrik adalah besaran skalar. Jadi, potensial
listrik tidak memiliki arah. Potensial listrik diperoleh dari energi potensial per
satuan muatan.
9. Definisi Potensial Listrik :
Potensial listrik di suatu titik pada medan listrik adalah besarnya usaha
yang diperlukan untuk memindahkan satu satuan muatan listrik dari tak
terhingga ke titik tersebut.
Menghitung superposisi dari beberapa gaya listrik dan kuat medan
listrik harus dilakukan secara vektor karena keduanya adalah besaran vektor.
10. Kapasitor
Di dalarn peralatan listrik elektronika, energi umumnya disimpan di
dalam sepasang konduktor bermuatan yang dipisahkan oleh lapisan isolator.
Alat penyimpan energi tersebut adalah kapasitor. Kapasitor digunakan untuk
menyimpan energi dalam waktu yang singkat untuk kemudian dibebaskan
kernbali dengan cepat. Sebagian besar peralatan elektronik seperti radio, TV,
komputer dan lain sebagainya tidak mungkin bekerja tanpa pertolongan
kapasitor.
11. Listrik Dinamis
Listrik dinamis adalah listrik yang dapat bergerak. Cara mengukur kuat
arus pada listrik dinamis dengan cara muatan listrik dibagai waktu dengan
satuan muatan listrik adalah coulumb dan satuan waktu adalah detik. Kuat arus
16
pada rangkaian bercabang sama dengan kuat arus yang masuk dengan kuat arus
yang keluar.
12. Kuat Arus Listrik
Kuat arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir tiap
satuan waktu. Secara matematis dituliskan :
keterangan :
I = Kuat arus listrik (ampere)
Q = muatan listrik (coulomb)
t = waktu (sekon)
Arus listrik hanya mengalir pada rangkaian tertutup. Sehingga, ketika saklar
dimatikan maka arus listrik akan terhenti.
13. Beda Potensial Listrik
Beda Potensial listrik adalah banyaknya energi untuk memindahkan
muatan listrik dari satu titik ke titik lain. Secara matematis dituliskan :
17
atau
b. Rangkaian seri
c. Rangkaian paralel
18
keterangan :
E = GGL sumber tegangan (volt)
I = Kuat arus listrik (ampere)
R = Hambatan luar (ohm)
r = hambatan dalam (ohm)
n = jumlah GGL/baterai
keterangan :
V = beda potensial (volt)
I = kuat arus listrik (ampere)
R = hambatan listrik (ohm)
19
I = I1 + I2 + I3 = I
Rangkaian Hambatan
a. Rangkain Seri
b. Rangkaian Paralel
20
keterangan :
21
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di MTs Negeri 2 Jatiwangi yang memiliki kelas
bertaraf internasional. Subyek penelitian adalah kelas VIII.1 dengan jumlah siswa
38 orang, terdiri dari 17 orang laki-laki dan 21 orang perempuan, dengan tingkat
rata-rata kemampuan tinggi. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September
dan November Tahun Pelajaran 2012/2013. Peneliti adalah guru Quran Hadits
VIII.1 MTs Negeri 2 Jatiwangi.
B. Subyek dan Obyek Penelitian
Untuk menjawab persoalan tersebut di atas, ada beberapa Subjek dan Objek
Subjek dalam penelitan adalah :
1. Siswa, yaitu degan melihat aktifitas belajar siswa kelas kalas VIII.1 MTs
Negeri 2 Jatiwangi pada mata pelajaran Quran Hadits. Apakah model
pembelajaran tipe Group Investigation telah dapat meningkatkan aktifitas
2.
22
D. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian tindakan kelas ini terdiri dari 3 siklus. Tiap siklus yang
dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang ingin dicapai dan sesuai dengan
faktor yang diteliti. Untuk melihat aktifitas belajar siswa, maka dicoba model
pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation. Dari evaluasi dan observasi
awal maka dalam refleksi ditetapkan bahwa tindakan yang dilaksanakan dengan
prosedur (1) perencana (planning), (2) pelaksanaan tindakan (action), (3)
observasi (observation), dan (4) refleksi (reflection) dalam setiap siklus. Secara
lebih rinci prosedur penelitian tindakan kelas
c)
d)
23
c. Observasi (observation)
Menggunakan lembaran observasi , untuk :
a)
b)
kooperatif
tipe
Group
Investigation
dan
24
b)
c)
d)
e)
c. Observasi (observation)
Menggunakan lembaran observasi , untuk :
a)
b)
b)
Siklus III
a. Perencanaan (planning)
Adapun kegiatan yang dilakukan pada tahap perencaaan ini adalah
berdasarkan refleksi pada siklus II:
a)
Membuat perencanaan proses pembelajaran sesuai dengan
b)
c)
d)
e)
orang.
Mendisain alat evaluasi untuk melihat hasil belajar siswa.
Menyiapkan slide animasi baik dalam bentuk power point
maupun macromedia flash
25
f)
c)
d)
e)
c. Observasi (observation)
Menggunakan lembaran observasi , untuk :
a)
b)
f. Refleksi (reflection)
Menganalisis data yang telah dikumpulkan dari hasil observasi untuk :
a)
26
2. Jenis data : Jenis data yang didapat adalah data kuantitatif dan data
kualitatif yang terdiri dari ;
a. Rencana kegiatan pembelajaran.
b. Hasil belajar siswa dari tes yang dilakukan setelah proses
pembelajaran dilaksanakan.
c. Data hasil observasi terhadap pelaksanaaan pembelajaran yang
meliputi siswa dan guru
27
P = F X 100 %
Keterangan :
N
P = Angka persentase siswa.
F = Frekwensi aktifitas siswa.
N = Jumlah siswa.
G. Indikator Kinerja
Indikator keberhasilan penelitian tindakan ini adalah bila terjadi peningkatan
aktifitas belajar dan hasil belajar siswa yang di hitung berdasarkan persentase
pada setiap siklusnya.
Kriteria hasil belajar siswa
28
Data penelitian yang diperoleh berupa hasil uji coba item butir soal, data
observasi berupa pengamatan pengelolaan pengajaran berbasis inkuiri dan
pengamatan aktivitas siswa dan guru pada akhir pembelajaran, dan data tes
formatif siswa pada setiap siklus.
Data hasil uji coba item butir soal digunakan untuk mendapatkan tes yang
betul-betul mewakili apa yang diinginkan. Data ini selanjutnya dianalisis tingkat
validitas, reliabilitas, taraf kesukaran, dan daya pembeda.
Data tes formatif untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa
setelah diterapkan pengajaran berbasis GI.
A. Analisis Item Butir Soal
Sebelum
melaksanakan
pengambilan
data
melalui
instrument
penelitian berupa tes dan mendapatkan tes yang baik, maka data tes tersebut
diuji dan dianalisis. Uji coba dilakukan pada siswa di luar sasaran penelitian.
Analisis tes yang dilakukan meliputi:
1. Validitas
Validitas butir soal dimaksudkan untuk mengetahui kelayakan tes
sehingga dapat digunakan sebagai instrument dalam penelitian ini. Dari
perhitungan 38 soal diperoleh 16 soal tidak valid dan 22 soal valid. Hasil
dari validits soal-soal dirangkum dalam tabel di bawah ini.
42
29
Tabel 4.1. Soal Valid dan Tidak Valid Tes Formatif Siswa
Soal Valid
1, 2, 3, 4, 7, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 17, 19, 21, 23, 25, 26,
27, 28, 29, 30,36, 37, 38
2. Reliabilitas
Soal-soal
yang
telah
memenuhi
syarat
validitas
diuji
20 soal mudah
16 soal sedang
10 soal sukar
4. Daya Pembeda
Analisis daya pembeda dilakukan untuk mengetahui kemampuan
soal dalam membedakan siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa
yang berkemampuan rendah.
Dari hasil analisis daya pembeda diperoleh soal yang berkriteria
jelek sebanyak 8 soal, berkriteria cukup 20 soal, berkriteria baik 10 soal.
Dengan demikian soal-soal tes yang digunakan telah memenuhi syarasyarat validitas, reliabilitas, taraf kesukaran, dan daya pembeda.
30
yang
telah
dipersiapkan.
Pengamatan
(observasi)
Nilai
1
2
3
4
80
50
70
40
Keterangan
T
TT
No. Urut
Nilai
20
21
22
23
90
70
50
40
Keterangan
T TT
31
5
60
6
80
7
70
8
60
9
40
10
80
11
70
12
80
13
80
14
70
15
60
16
40
17
80
18
70
19
80
Jumlah
1260
12
7
Jumlah Skor 2550
Jumlah Skor Maksimal Ideal 3800
Rata-rata Skor Tercapai 67,10
Nilai Tertinggi 90
Nilai Terendah 40
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
Jumlah
80
80
70
70
50
60
70
70
80
70
70
50
60
70
90
1290
13
Keterangan:
T
: Tuntas
TT
: Tidak Tuntas
Jumlah siswa yang tuntas
: 25
Jumlah siswa yang belum tuntas
: 13
Klasikal
: Belum tuntas
Tabel 4.3. Rekapitulasi Hasil Tes Formatif Siswa pada Siklus I
No
1
2
3
Uraian
Nilai rata-rata tes formatif
Jumlah siswa yang tuntas belajar
Persentase ketuntasan belajar
Hasil Siklus I
67,10
25
65%
32
Nilai
Keterangan
T
TT
No. Urut
Nilai
Keterangan
T
TT
33
1
80
2
60
3
80
4
80
5
70
6
60
7
70
8
60
9
70
10
80
11
80
12
70
13
60
14
70
15
60
16
70
17
80
18
80
19
70
Jumlah
1350
14
5
Jumlah Skor 2740
Jumlah Skor Maksimal Ideal 3800
Rata-rata Skor Tercapai 72,10
Nilai Tertinggi 80
Nilai Terendah 60
Keterangan:
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
Jumlah
80
60
80
70
70
70
60
90
80
60
80
70
70
60
90
80
60
80
80
1390
T
TT
Jumlah siswa yang tuntas
Jumlah siswa yang belum tuntas
Klasikal
14
: Tuntas
: Tidak Tuntas
: 28
: 10
: Belum tuntas
Hasil Siklus II
72,10
28
73%
34
35
digunakan adalah tes formatif III. Adapun data hasil penelitian pada
siklus III adalah sebagai berikut:
Nilai
Keterangan
T
TT
16
3
1
60
2
80
3
80
4
70
5
70
6
90
7
80
8
60
9
80
10
90
11
70
12
80
13
90
14
80
15
60
16
80
17
90
18
70
19
80
Jumlah
1460
Jumlah Skor 2920
Jumlah Skor Maksimal Ideal 3800
Rata-rata Skor Tercapai 76,84
Nilai Tertinggi 90
Nilai Terendah 60
Keterangan:
No. Urut
Nilai
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
Jumlah
80
90
80
70
80
60
80
90
80
70
80
70
60
80
90
80
70
80
70
1460
T
TT
Jumlah siswa yang tuntas
Jumlah siswa yang belum tuntas
Klasikal
Keterangan
T
TT
17
2
: Tuntas
: Tidak Tuntas
: 33
:5
: Tuntas
36
No
1
2
3
Uraian
Nilai rata-rata tes formatif
Jumlah siswa yang tuntas belajar
Persentase ketuntasan belajar
37
proses
belajar
mengajar
selanjutnya
penerapan
C. Pembahasan
1. Ketuntasan Hasil belajar Siswa
Melalui hasil peneilitian ini menunjukkan bahwa pengajaran
berbasis inkuiri memiliki dampak positif dalam meningkatkan prestasasi
belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari semakin mantapnya pemahaman
dan penguasaan siswa terhadap materi yang telah disampaikan guru
selama ini (ketuntasan belajar meningkat dari sklus I, II, dan III) yaitu
masing-masing 65%, 73%, dan 86%. Pada siklus III ketuntasan belajar
siswa secara klasikal telah tercapai.
2. Kemampuan Guru dalam Mengelola Pembelajaran
38
menggunakan
alat,
memberi
umpan
39
BAB V
PUNUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan selama tiga
siklus, dan berdasarkan seluruh pembahasan serta analisis yang telah
dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Pembelajaran dengan pengajaran berbasis GI memiliki dampak positif
dalam meningkatkan prestasi belajar siswa yang ditandai dengan
peningkatan ketuntasan belajar siswa dalam setiap siklus, yaitu siklus I
(65%), siklus II (73%), siklus III (86%).
1. Penerapan pengajaran berbasis inkuiri mempunyai pengaruh positif, yaitu
dapat meningkatkan motivasi belajar siswa untuk mempelajari pelajaran
Quran Hadits yang ditunjukan dengan rata-rata jawaban siswa yang
menyatakan bahwa siswa tertarik dan berminat dengan pengajaran
berbasis GI sehingga mereka menjadi termotivasi untuk belajar.
B. Saran
Dari hasil penelitian yang diperoleh dari uraian sebelumnya agar
proses belajar mengajar Quran Hadits lebih efektif dan lebih memberikan hasil
yang optimal bagi siswa, maka disampaikan saran sebagai berikut:
40
41
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi (1989), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bina
Angkasa
Arsyad, Azhar. 2000. Media Pengajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
DePotar, Bobbi, Dkk (2000). Quantum Teaching, Jatiwangi : Mizan Media Utama
Djaali (2008), Psikologi Pendidikan, Jakarta : Bumi Aksara.
Gulo. 2004. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Grasindo.
Hamalik, Oemar (2004), Proses Belajar Mengajar, Jakarta : Bumi Aksara
Hamalik Oemar (2002), Perencanaan Pengajaran, Jakarta : Bumi Aksara
Lee, Anita (2004), Cooperative Learning, Jakarta : Gramedia
Lufri, dkk (2006), Strategi Pembelajaran Biologi, Padang. FMQURAN HADITS
UNP Padang.
Nur, Muhammad (2005), Pembelajaran Kooperatif, Surabaya, Pusat Sains Dan
Matematika UNESA.
Nur, Muhammad (2003), Pemotivasian Siswa Untuk Belajar, Universitas Negeri
Surabaya.
Rohani, Ahmad (1995), Pengelolaan Pengajaran, Jakarta : Rineka Cipta.
Slameto (1991), Belajar dan Factor-Factor Yang Mendorongnya, Jakarta : Bumi
Aksara.
Suhardjono (2009), Penelitian Tindakan Kelas dan Penelitian Tindakan Sekolah,
malang : Lembaga Cakrawala Indonesia.
Suyanto. 1997. Pedoman Pelaksanaan Tindakan Kelas. Jakarta: Depdikbud.
Winkel, W.S (1999), Psikologi Pengajaran, Jakarta : Rasindo.
42
43
44
Terstruktur
Mandiri
Memformulasikan gaya
listrik, kuat medan
listrik, fluks, potensial
listrik, dan energi
potensial listrik serta
penerapannya pada
keping sejajar.
Merumuskan gaya
Coulomb, medan listrik,
potensial listrik, dan
hukum kekekalan energi
mekanik dalam medan
listrik, serta kapasitor
melalui diskusi kelas.
Siswa dapat
Mengaplikasikan hukum
Coulomb dan Gauss untuk
mencari medan listrik bagi
distribusi muatan
kontinyu.
D. Langkah-langkah Kegiatan
PERTEMUAN PERTAMA
a. Kegiatan Pendahuluan
Motivasi dan Apersepsi:
45
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi :
Guru membimbing peserta didik dalam pembentukan kelompok.
(nilai yang ditanamkan: Jujur, Toleransi, Mandiri, Demokratis,
Komunikatif, Tanggung Jawab.);
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi,
Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan pengertian
gaya Coulomb. (nilai yang ditanamkan: Jujur, Toleransi,
Mandiri, Demokratis, Komunikatif, Tanggung Jawab.);
Peserta didik dalam setiap kelompok diminta untuk menyiapkan
potongan-potongan kertas. (nilai yang ditanamkan: Jujur,
Toleransi, Mandiri, Demokratis, Komunikatif, Tanggung
Jawab.);
Perwakilan dari tiap kelompok diminta untuk menggosokgosokkan sisir atau mistar plastik kemudian didekatkan pada
potongan-potongan kertas. (nilai yang ditanamkan: Jujur,
Toleransi, Mandiri, Demokratis, Komunikatif, Tanggung
Jawab.);
Peserta didik dalam setiap kelompok diminta untuk mengamati apa
yang terjadi dan membuat kesimpulan dari percobaan tersebut.
(nilai yang ditanamkan: Jujur, Toleransi, Mandiri, Demokratis,
Komunikatif, Tanggung Jawab.);
Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara
klasikal. (nilai yang ditanamkan: Jujur, Toleransi, Mandiri,
Demokratis, Komunikatif, Tanggung Jawab.);
Guru menanggapi hasil diskusi kelompok peserta didik dan
memberikan informasi yang sebenarnya. (nilai yang ditanamkan:
Jujur, Toleransi, Mandiri, Demokratis, Komunikatif, Tanggung
Jawab.);
Peserta didik memperhatikan penjelasan guru mengenai
perumusan gaya Coulomb oleh suatu muatan dan sejumlah
muatan. (nilai yang ditanamkan: Jujur, Toleransi, Mandiri,
Demokratis, Komunikatif, Tanggung Jawab.);
Peserta didik memperhatikan contoh soal menentukan gaya
Coulomb oleh suatu muatan dan sejumlah muatan yang
46
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang
ditanamkan: Jujur, Toleransi, Mandiri, Demokratis,
Komunikatif, Tanggung Jawab.);
Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang
ditanamkan: Jujur, Toleransi, Mandiri, Demokratis,
47
48
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang
ditanamkan: Jujur, Toleransi, Mandiri, Demokratis,
Komunikatif, Tanggung Jawab.);
Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang
ditanamkan: Jujur, Toleransi, Mandiri, Demokratis,
Komunikatif, Tanggung Jawab.);
c. Kegiatan Penutup
Peserta didik (dibimbing oleh guru) berdiskusi untuk membuat
rangkuman. (nilai yang ditanamkan: Jujur, Toleransi, Mandiri,
Demokratis, Komunikatif, Tanggung Jawab.);
49
PERTEMUAN KETIGA
a. Kegiatan Pendahuluan
Motivasi dan Apersepsi:
Mungkinkah medan listrik pada suatu tempat nol jika
potensial listrik pada tempat tersebut nol?
Apakah bentuk bidang ekipotensial dari muatan bola yang
tersebar homogen?
Prasyarat pengetahuan:
Apakah yang dimaksud dengan potensial listrik?
Apakah yang dimaksud dengan bidang ekipotensial?
b. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi :
Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan pengertian
energi potensial. (nilai yang ditanamkan: Jujur, Toleransi,
Mandiri, Demokratis, Komunikatif, Tanggung Jawab.);
Peserta didik memperhatikan rumusan untuk mendapatkan
persamaan energi potensial yang disampaikan oleh guru. (nilai
yang ditanamkan: Jujur, Toleransi, Mandiri, Demokratis,
Komunikatif, Tanggung Jawab.);
Peserta didik memperhatikan contoh soal menentukan energi
potensial yang disampaikan oleh guru. (nilai yang ditanamkan:
Jujur, Toleransi, Mandiri, Demokratis, Komunikatif, Tanggung
Jawab.);
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi,
Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan pengertian
potensial listrik. (nilai yang ditanamkan: Jujur, Toleransi,
Mandiri, Demokratis, Komunikatif, Tanggung Jawab.);
Peserta didik memperhatikan penjelasan guru mengenai
perumusan potensial listrik yang dihasilkan oleh sebuah partikel
dan banyak partikel. (nilai yang ditanamkan: Jujur, Toleransi,
Mandiri, Demokratis, Komunikatif, Tanggung Jawab.);
Peserta didik memperhatikan contoh soal menentukan potensial
listrik yang dihasilkan oleh sebuah partikel dan banyak partikel
yang disampaikan oleh guru. (nilai yang ditanamkan: Jujur,
Toleransi, Mandiri, Demokratis, Komunikatif, Tanggung
50
Jawab.);
Guru memberikan beberapa soal menentukan potensial listrik yang
dihasilkan oleh sebuah partikel dan banyak partikel untuk
dikerjakan oleh peserta didik. (nilai yang ditanamkan: Jujur,
Toleransi, Mandiri, Demokratis, Komunikatif, Tanggung
Jawab.);
Guru mengoreksi jawaban peserta didik apakah sudah benar atau
belum. Jika masih terdapat peserta didik yang belum dapat
menjawab dengan benar, guru dapat langsung memberikan
bimbingan. (nilai yang ditanamkan: Jujur, Toleransi, Mandiri,
Demokratis, Komunikatif, Tanggung Jawab.);
Peserta didik memperhatikan penjelasan guru mengenai potensial
listrik pelat sejajar dan akibat bahan dielektrik. (nilai yang
ditanamkan: Jujur, Toleransi, Mandiri, Demokratis,
Komunikatif, Tanggung Jawab.);
Peserta didik memperhatikan penjelasan teorema usaha-energi
yang disampaikan oleh guru. (nilai yang ditanamkan: Jujur,
Toleransi, Mandiri, Demokratis, Komunikatif, Tanggung
Jawab.);
Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan pengertian
bidang ekipotensial. (nilai yang ditanamkan: Jujur, Toleransi,
Mandiri, Demokratis, Komunikatif, Tanggung Jawab.);
Peserta didik dalam setiap kelompok mendiskusikan bentuk
bidang ekipotensial dari muatan titik, muatan bola yang tersebar
homogen, muatan yang tersebar homogen pada kawat atau
silinder, dan muatan yang tersebar pada pelat. (nilai yang
ditanamkan: Jujur, Toleransi, Mandiri, Demokratis,
Komunikatif, Tanggung Jawab.);
Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara
klasikal. (nilai yang ditanamkan: Jujur, Toleransi, Mandiri,
Demokratis, Komunikatif, Tanggung Jawab.);
Guru menanggapi hasil diskusi kelompok peserta didik dan
memberikan informasi yang sebenarnya. (nilai yang ditanamkan:
Jujur, Toleransi, Mandiri, Demokratis, Komunikatif, Tanggung
Jawab.);
Peserta didik memperhatikan penjelasan guru mengenai satuan
elektronvolt. (nilai yang ditanamkan: Jujur, Toleransi, Mandiri,
Demokratis, Komunikatif, Tanggung Jawab.);
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang
ditanamkan: Jujur, Toleransi, Mandiri, Demokratis,
Komunikatif, Tanggung Jawab.);
Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang
ditanamkan: Jujur, Toleransi, Mandiri, Demokratis,
51
52
53
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang
ditanamkan: Jujur, Toleransi, Mandiri, Demokratis,
Komunikatif, Tanggung Jawab.);
Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang
ditanamkan: Jujur, Toleransi, Mandiri, Demokratis,
Komunikatif, Tanggung Jawab.);
c. Kegiatan Penutup
Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki
kinerja dan kerjasama yang baik. (nilai yang ditanamkan: Jujur,
Toleransi, Mandiri, Demokratis, Komunikatif, Tanggung
Jawab.);
Peserta didik (dibimbing oleh guru) berdiskusi untuk membuat
rangkuman. (nilai yang ditanamkan: Jujur, Toleransi, Mandiri,
Demokratis, Komunikatif, Tanggung Jawab.);
Guru memberikan tugas rumah berupa latihan soal. (nilai yang
ditanamkan: Jujur, Toleransi, Mandiri, Demokratis,
Komunikatif, Tanggung Jawab.);
E. Sumber Belajar
a. Buku Quran Hadits SMA dan MA Jl. 3A (Esis) halaman 81-142
b. Buku referensi yang relevan
c. Alat dan bahan praktikum
F. Penilaian Hasil Belajar
a. Teknik Penilaian:
Tes tertulis
Penugasan
b. Bentuk Instrumen:
Tes PG
Tes isian
Tes uraian
Tugas rumah
c. Contoh Instrumen:
Contoh tes PG
Jari-jari lintasan elektron terdalam pada atom besi adalah 1,5x10-12
m. Besar gaya Coulomb antara inti besi (q = 26 e) dan elektron
dilintasan terdalam
adalah ....
A. 4 x 10-14 N
D. 2,7 x 10-3 N
B. 6 x 10-8 N
E. 7 x 10-2 N
54
C. 1 x 10-4 N
Contoh tes isian
Sebuah cincin tipis berjari-jari 24 cm mengandung muatan yang
terdistribusi kontinyu sebesar 350 nC. Pada jarak 28 cm tepat di
depan sumbu cincin, terdapat muatan uji sebesar 85 nC. Besarnya
energi yang dibutuhkan untuk memindahkan muatan uji ini sejauh
57 cm dari posisi mula-mula
adalah ....
Contoh tes uraian
Bola konduktor yang berdiameter d = 15 cm membawa muatan
netto
q = 6,4 C yang tersebar merata di permukaan. Tentukan medan
listrik pada jarak 5 cm dari pusat bola dan 17 cm dari permukaan
bola.
Contoh tugas rumah
Buatlah artikel tentang pemanfaatan kapasitor dalam peralatan
elektronika.
Mengetahui,
Peneliti
N. Junaesih
NIP. 196705271992032003
55
56
Terstruktur
Mandiri
Memformulasikan gaya
listrik, kuat medan
listrik, fluks, potensial
listrik, dan energi
potensial listrik serta
penerapannya pada
keping sejajar.
Merumuskan gaya
Coulomb, medan listrik,
potensial listrik, dan
hukum kekekalan energi
mekanik dalam medan
listrik, serta kapasitor
melalui diskusi kelas.
Siswa dapat
Mengaplikasikan hukum
Coulomb dan Gauss untuk
mencari medan listrik bagi
distribusi muatan
kontinyu.
D. Langkah-langkah Kegiatan
PERTEMUAN PERTAMA
a. Kegiatan Pendahuluan
57
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi :
Guru membimbing peserta didik dalam pembentukan kelompok.
(nilai yang ditanamkan: Jujur, Toleransi, Mandiri, Demokratis,
Komunikatif, Tanggung Jawab.);
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi,
Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan pengertian
gaya Coulomb. (nilai yang ditanamkan: Jujur, Toleransi,
Mandiri, Demokratis, Komunikatif, Tanggung Jawab.);
Peserta didik dalam setiap kelompok diminta untuk menyiapkan
potongan-potongan kertas. (nilai yang ditanamkan: Jujur,
Toleransi, Mandiri, Demokratis, Komunikatif, Tanggung
Jawab.);
Perwakilan dari tiap kelompok diminta untuk menggosokgosokkan sisir atau mistar plastik kemudian didekatkan pada
potongan-potongan kertas. (nilai yang ditanamkan: Jujur,
Toleransi, Mandiri, Demokratis, Komunikatif, Tanggung
Jawab.);
Peserta didik dalam setiap kelompok diminta untuk mengamati apa
yang terjadi dan membuat kesimpulan dari percobaan tersebut.
(nilai yang ditanamkan: Jujur, Toleransi, Mandiri, Demokratis,
Komunikatif, Tanggung Jawab.);
Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara
klasikal. (nilai yang ditanamkan: Jujur, Toleransi, Mandiri,
Demokratis, Komunikatif, Tanggung Jawab.);
Guru menanggapi hasil diskusi kelompok peserta didik dan
memberikan informasi yang sebenarnya. (nilai yang ditanamkan:
Jujur, Toleransi, Mandiri, Demokratis, Komunikatif, Tanggung
Jawab.);
Peserta didik memperhatikan penjelasan guru mengenai
perumusan gaya Coulomb oleh suatu muatan dan sejumlah
muatan. (nilai yang ditanamkan: Jujur, Toleransi, Mandiri,
Demokratis, Komunikatif, Tanggung Jawab.);
58
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang
ditanamkan: Jujur, Toleransi, Mandiri, Demokratis,
Komunikatif, Tanggung Jawab.);
59
PERTEMUAN KEDUA
a. Kegiatan Pendahuluan
Motivasi dan Apersepsi:
Bagaimana syarat terjadinya fluks?
Apakah manfaat hukum Gauss?
Prasyarat pengetahuan:
Apakah yang dimaksud dengan fluks listrik?
Apakah yang dimaksud dengan hukum Gauss?
b. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi :
Guru membimbing peserta didik dalam pembentukan kelompok.
(nilai yang ditanamkan: Jujur, Toleransi, Mandiri, Demokratis,
Komunikatif, Tanggung Jawab.);
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi,
Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan pengertian
fluks listrik. (nilai yang ditanamkan: Jujur, Toleransi, Mandiri,
Demokratis, Komunikatif, Tanggung Jawab.);
Peserta didik dalam setiap kelompok diminta untuk menyebutkan
syarat
terjadinya fluks. (nilai yang ditanamkan: Jujur, Toleransi,
Mandiri, Demokratis, Komunikatif, Tanggung Jawab.);
Peserta didik memperhatikan contoh soal menentukan fluks listrik
yang disampaikan oleh guru. (nilai yang ditanamkan: Jujur,
Toleransi, Mandiri, Demokratis, Komunikatif, Tanggung
Jawab.);
60
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang
ditanamkan: Jujur, Toleransi, Mandiri, Demokratis,
Komunikatif, Tanggung Jawab.);
Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang
ditanamkan: Jujur, Toleransi, Mandiri, Demokratis,
Komunikatif, Tanggung Jawab.);
c. Kegiatan Penutup
Peserta didik (dibimbing oleh guru) berdiskusi untuk membuat
61
PERTEMUAN KETIGA
a. Kegiatan Pendahuluan
Motivasi dan Apersepsi:
Mungkinkah medan listrik pada suatu tempat nol jika
potensial listrik pada tempat tersebut nol?
Apakah bentuk bidang ekipotensial dari muatan bola yang
tersebar homogen?
Prasyarat pengetahuan:
Apakah yang dimaksud dengan potensial listrik?
Apakah yang dimaksud dengan bidang ekipotensial?
b. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi :
Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan pengertian
energi potensial. (nilai yang ditanamkan: Jujur, Toleransi,
Mandiri, Demokratis, Komunikatif, Tanggung Jawab.);
Peserta didik memperhatikan rumusan untuk mendapatkan
persamaan energi potensial yang disampaikan oleh guru. (nilai
yang ditanamkan: Jujur, Toleransi, Mandiri, Demokratis,
Komunikatif, Tanggung Jawab.);
Peserta didik memperhatikan contoh soal menentukan energi
potensial yang disampaikan oleh guru. (nilai yang ditanamkan:
Jujur, Toleransi, Mandiri, Demokratis, Komunikatif, Tanggung
Jawab.);
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi,
Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan pengertian
potensial listrik. (nilai yang ditanamkan: Jujur, Toleransi,
Mandiri, Demokratis, Komunikatif, Tanggung Jawab.);
Peserta didik memperhatikan penjelasan guru mengenai
perumusan potensial listrik yang dihasilkan oleh sebuah partikel
dan banyak partikel. (nilai yang ditanamkan: Jujur, Toleransi,
Mandiri, Demokratis, Komunikatif, Tanggung Jawab.);
Peserta didik memperhatikan contoh soal menentukan potensial
62
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang
ditanamkan: Jujur, Toleransi, Mandiri, Demokratis,
63
64
65
66
A. 4 x 10-14 N
D. 2,7 x 10-3 N
B. 6 x 10-8 N
E. 7 x 10-2 N
C. 1 x 10-4 N
Contoh tes isian
Sebuah cincin tipis berjari-jari 24 cm mengandung muatan yang
terdistribusi kontinyu sebesar 350 nC. Pada jarak 28 cm tepat di
depan sumbu cincin, terdapat muatan uji sebesar 85 nC. Besarnya
energi yang dibutuhkan untuk memindahkan muatan uji ini sejauh
57 cm dari posisi mula-mula
adalah ....
Contoh tes uraian
Bola konduktor yang berdiameter d = 15 cm membawa muatan
netto
q = 6,4 C yang tersebar merata di permukaan. Tentukan medan
listrik pada jarak 5 cm dari pusat bola dan 17 cm dari permukaan
bola.
Contoh tugas rumah
Buatlah artikel tentang pemanfaatan kapasitor dalam peralatan
elektronika.
Mengetahui,
Peneliti
N. Junaesih
NIP. 196705271992032003
67
DAFTAR SISWA
Kelas VIII.1
Siklus I
No.
Nama Siswa
L/P
Ade Apriana
Ajat Sudrajat
Amelia Putri
Anisa Rahmawati
Ati Sulastri
Ayu Fitriyani
10
Azis Nurodin
11
12
13
Dendi Fikrianto
14
15
Egin Maulana
16
Emi Karmila
17
18
19
Hasan Nasrudin
20
Heru Septiana
21
Hesti Nurhidayah
22
23
Iib Ibrohim
24
Intan Sari
25
Ipung Irtsany
Tanda Tangan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
68
26
27
28
Lilis Nurcholipah
29
Lilis Suryati
30
Maman Faturohman
31
Mamat Rahmat
32
Mira Wulandari
33
34
35
Renita
36
37
38
Rian Heryawan
Rizka Badriyatun Jamilah
Indah
L
P
P
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
69
DAFTAR SISWA
Kelas VIII.1
Siklus II
No.
Nama Siswa
L/P
Ade Apriana
Ajat Sudrajat
Amelia Putri
Anisa Rahmawati
Ati Sulastri
Ayu Fitriyani
10
Azis Nurodin
11
12
13
Dendi Fikrianto
14
15
Egin Maulana
16
Emi Karmila
17
18
19
Hasan Nasrudin
20
Heru Septiana
21
Hesti Nurhidayah
22
23
Iib Ibrohim
24
Intan Sari
25
Ipung Irtsany
26
Tanda Tangan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
70
27
28
Lilis Nurcholipah
29
Lilis Suryati
30
Maman Faturohman
31
Mamat Rahmat
32
Mira Wulandari
33
34
35
Renita
36
37
38
Rian Heryawan
Rizka Badriyatun Jamilah
Indah
L
P
P
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38