BAB I.

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Aterosklerosis merupakan penyakit vaskuler yang ditandai dengan
penebalan dinding arteri yang membentuk unit lesi, atau utopsy (dungkul
arteri). Lesi aterosklerosis terdiri dari lemak dilapisi jaringan ikat fibrosa
(fibrous cap). Patogenesis aterosklerosis melibatkan penimbunan lipid
komplek di dalam tunika intima pembuluh darah. Banyak faktor pencetus
terjadinya

aterosklerosis,

dalam

beberapa

penelitian

menyebutkan

aterosklerosis dapat disebabkan oleh keterlibatan infeksi, salah satu infeksi

terkait aterosklerosis adalah infeksi periodontal (Suryohudoyo, 2003). Jika
suatu aterosklerosis terjadi di pembuluh koroner maka akan terjadi Penyakit
Jantung Koroner (PJK) merupakan penyakit yang paling mematikan di dunia.
Bakteri yang berasal dari jaringan periodontal seperti Porpyromonas
gingivalis dapat dengan mudah masuk ke dalam sirkulasi darah dan dapat
memicu respon inflamasi vaskuler dan sistemik. Proses inflamasi dapat
mempengaruhi sel endotel, metabolisme lemak, dan koagulasi darah yang
dapat meningkatkan resiko terjadinya aterosklerosis.
Inflamasi sistemik memainkan bagian penting dalam patofisiologi
aterosklerosis dan komplikasinya. Peningkatan biomarker inflmasi sistemik
yaitu leukosit, C-reactive protein (CRP) dan fibrinogen dalam sirkulasi darah
merupakan hal penting yang menunjukkan hubungan antara inflamasi
sistemik dan terjadinya aterosklerosis (Ana et al, 2013).
Fenomena adanya hubungan antara infeksi periodontal dengan
aterosklerosis serta potensi kopi dalam pencegahan aterosklerosis belum
banyak diteliti. Hal tersebut yang mendorong peneliti untuk melakukan
penelitihan tentang bagaimana efek konsumsi kopi terhadap penurunan
tingkat inflamasi sistemik pada model tikus periodontitis aterosklerosis.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana efek konsumsi kopi terhadap penurunan tingkat inflamasi
sistemik pada model tikus periodontitis aterosklerosis?
2. Apakah terjadi penurunan tingkat inflamasi pada model tikus periodontiti
aterosklerosis?

1.3 Manfaat
1.4 tujuan