BAB 4
METODE PENELITIAN
4.1
Jenis Penelitian
Jenis
penelitian
yang
dilakukan
adalah
penelitian
eksperimental
laboratoris.
4.2
Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian yang dipergunakan adalah rancangan post test only
Keterangan:
R
= randomized
S
= sample
K
= kelompok kontrol
P
= kelompok yang diberi perlakuan
E
= evaluasi / pengamatan setelah 5 hari
4.3
4.3.1
SKRIPSI
Keterangan :
n
= Jumlah sampel masing-masing kelompok
= Standart deviation
Z
=1,96 bila = 0,05
1
= Mean kelompok perlakuan 1
2
= Mean kelompok perlakuan 2
4.3.2
4.4
4.4.1
Tempat Penelitian
1.
2.
3.
Universitas
Airlangga Surabaya
4.
SKRIPSI
4.4.2
Waktu Penelitian
4.5
Variabel Penelitian
1. Variabel bebas
: jumlah makrofag
3. Variabel terkendali
4.6
SKRIPSI
3. HPA adalah preparat histopatologi yang diambil dari potongan soket bekas
pencabutan gigi insisivus rahang bawah Cavia cobaya dengan pengecatan
haematoksilin eosin.
4.7
4.7.1
Bahan penelitian :
Alat penelitian :
SKRIPSI
8. Pinset chirurgis
Cara Kerja
4.8.1
4.8.2
dalam ruangan yang cukup aliran udara dan cahaya, terlindung dari pengaruh
hujan dan cahaya matahari yang terik. Kandang diusahakan kering agar tidak
menjadi sarang penyakit. Setiap Cavia cobaya diberi makanan yang banyak
mengandung serat kasar, umbi-umbian, jagung, serta hijau-hijauan yang lain
secara adlibitum (tanpa dibatasi). Hewan coba diambil dari peternakan sehingga
perlu diadaptasikan selama tiga hari, untuk mendapatkan kesehatan umum yang
baik dan penyesuaian dengan lingkungan (Hume, 1972, p.97).
SKRIPSI
4.8.3
Persiapan Kitosan
Bubuk kitosan 0,05 gram ditambahkan dalam 5 ml asam asetat 2% diaduk
4.8.4
umum dengan menggunakan eter 10% secara inhalasi (dalam suatu kotak kaca
khusus) selama kurang lebih 2 menit dengan dosis kurang lebih 2 ml, ditunggu
hingga Cavia cobaya terlihat lemas dan tidak dapat bergerak. Gigi insisivus kiri
rahang bawah dibersihkan dari sisa makanan dengan semprotan air menggunakan
syringe kemudian dikeringkan. Pencabutan gigi insisivus kiri rahang bawah pada
Cavia cobaya dilakukan oleh tenaga ahli dengan menggunakan needle holder dan
elevator steril dengan gerakan searah (ke arah lingual) sampai gigi goyang.
Kemudian dilakukan pencabutan gigi dengan kekuatan yang sama serta dilakukan
hati-hati agar akar gigi tidak mengalami fraktur dan gigi tercabut sempurna
(gambar lampiran 4).
4.8.5
SKRIPSI
absorbable. Pada kelompok kontrol, luka bekas pencabutan dibiarkan tanpa diberi
perlakuan apapun dan luka pencabutan dijahit dengan benang non absorbable
(gambar lampiran 4).
Hewan coba setelah dilakukan pencabutan dan perlakuan hewan coba
diberi makanan secukupnya dengan memperhatikan kesehatan hewan coba
tersebut. Pada hari ke lima masing-masing hewan coba dari kelompok kontrol dan
perlakuan dimatikan dengan cara disembelih, lalu dilakukan pengambilan
mandibula dengan melepasnya dari angulus mandibula. Semua hewan coba Cavia
cobaya dalam kedua kelompok dikuburkan secara layak (gambar lampiran 4).
4.8.6
terlebih dahulu dengan asam nitrat 2,5 % selama kurang lebih 7 hari untuk
menunggu jaringan tulang mandibula menjadi lunak dan dapat dipotong kecil
kurang lebih berbentuk persegi panjang (Ahmad, 2009, hal. 5, 9).
Bahan biopsi dari potongan sagital soket insisivus rahang bawah diiris
menjadi potongan bahan yang berukuran 1 X 1 X cm kemudian dilakukan
dehidrasi. Dehidrasi dilakukan bertahap dengan merendam jaringan dalam
alkohol yang konsentrasinya semakin meningkat secara perlahan sebagai berikut:
alkohol 70 % selama 1 hari, alkohol 80 % selama 1 hari, Alkohol 90 % selama 1
hari, alkohol 95 % selama 2 hari, alkohol 100 % selama 2 hari secara berturutturut (Ahmad, 2009, hal. 15-16).
Clearing dilakukan dengan cara sebagai berikut: memasukkan jaringan
yang telah didehidrasi ke dalam larutan xylol I selama 1 jam hingga jaringan
SKRIPSI
SKRIPSI
dengan menggunakan kuas kemudian keluarkan kaca objek dengan hati-hati agar
parafin tidak terlipat (Ahmad, 2009, hal. 21-22).
Sediaan di cat dengan HE ( Hematoksilin Eosin ) menurut metode Harris,
sebagai berikut: deparafinasi dalam xylol, kemudian hidrasi dalam larutan alkohol
dengan gradasi yang menurun dari 100%-95%-90%-80%-70%. Langkah
selanjutnya adalah inkubasi dalam larutan hematoksilin Harris selama 15 menit
lalu bilas dengan air mengalir dalam waktu yang singkat. Kemudian celupkan
preparat ke dalam campuran asam-alkohol secara cepat 3-10 celup, cek
diferensiasi warna di bawah mikroskop, lalu bilas dalam air mengalir dalam waktu
singkat. Proses selanjutnya adalah mencelupkan preparat ke dalam larutan
amonium atau litium karbonat sebanyak 3-5 kali hingga potongan berwarna biru
cerah lalu cuci dalam air mengalir selama 10-20 menit hingga bersih. Kemudian
counter stain dengan eosin selama 15 detik sampai 2 menit, dehidrasi dalam
alkohol
4.8.7
SKRIPSI
yaitu daerah sepertiga apikal soket bekas pencabutan gigi yang berbatasan dengan
tulang alveolaris.
Perhitungan jumlah sel makrofag pada kelompok kontrol dan perlakuan
dilakukan dengan mikroskop lensa trinokuler pembesaran 1000x yang terhubung
langsung dengan komputer. Perhitungan dilakukan dengan cara melihat melalui 5
lapang pandang, agar daerah sel yang telah dilihat tidak terjadi penghitungan
ulang. Hal yang perlu dilakukan yakni mengingat gambaran sel yang terlihat di
daerah pojok pada setiap lapang pandang dan besarnya setiap lapang pandang
sama setiap kali dilakukan pergeseran. Cara tersebut digunakan untuk menghitung
jumlah makrofag pada kelompok kontrol dan perlakuan.
4.9
Analisis Statistik
Analisis data menggunakan Kolmogorov-smirnov test untuk mengetahui
SKRIPSI
4.10
Alur Penelitian
Cavia cobaya diletakkan dalam kandang agar
adaptasi, selama 3 hari
Pencabutan gigi incisive kiri rahang bawah dengan gerakan searah dan kekuatan yang sama
Pada hari kelima Cavia cobaya kelompok kontrol dan perlakuan dimatikan dengan cara disembelih
SKRIPSI