SYOK SEPSIS

PERBEDAAN
KETERANGAN
DEFINISI

PRESENTASI 1
Definisi
SIRS
Sepsis
Severe Sepsis
Syok Sepsis

Kontroversi EGDT

Kontrol temperatur

Resusitasi Cairan

PRESENTASI 2

Kontroversi EGDT (Early Goal

Directed Therapy) sebagai
manajemen sepsis berat dan
syok sepsis
o EGDT dievaluasi
Randomized Trial pada 1
institusi, kecil, tunggal
o 3 Penelitian terbaru
Multicenter Randomized Trial
US (ProCESS) ; Australia
(ARISE) ; UK (ProMISE)
o ProCESS (Protocolized Care
for Early Septoc Shock),
ARISE ( Australasian
Resuscitation In Sepsis
Evaluation) , PROMISE
(Protocolised Management In
Sepsis) Tidak ada
perbedaan signifikan :
Mortalitas 90 hari, 1 tahun ,
Kebutuhan organ support
External cooling:
Menurunkan demam
setelah 2 jam,
Menurunkan kejadian
shock yang memberat
di ICU, Menurunkan
kematian dibawah 14
hari
-

Hipovolemi syok dam

hipoksia jaringan
memerlukan cairan resusitasi
Pemberian infus penilaian
volume pasien dan status
kardiovaskuler
Monitoring tanda volume
overload : dispneu,
peningkatan tekanan vena
jugularis, ronkhi pada
auskultasi dan edema paru
pada rontgen thorax.

Peningkatan status mental,

denyut jantung, MAP,
Cappilary Refill , dan UOP
adekuat volume resusitasi
- Volume resusitasi cairan
kritaloid / koloid
- Kristaloid : NaCl 0,9 % dan RL
- Koloid : Albumin , dextrans
dan pentastarch.
- EGDT : dapat
dipertimbangkan untuk
sepsis berat dan syok sepsis
- EGDT masih kontroversial
-

DVT

DIC

Guideline Surviving Sepsis

Campaign
merekomendasikan :
Jika tidak ada kontraindikasi :
Unfractionated Heparin dosis
rendah (2 atau 3 kali sehari)
atau lower molecular weight
heparin (LMWH).
LMWH lebih disukai pada
pasien dengan resiko tinggi
Jika creatinin clearance
kurang dari 30 mL/menit :
dalteparin
Jika ada kontra indikasi
penggunaan heparin :
pencegaha DVT mekanik
(stoking kompresi,
intermittent compression
devices)
DIC : kondisi perdarahan dan
trombosis kegagalan
multiorgan dan peningkatan
mortalitas
2009, British Comittee for
Standar Haematology,
merekomendasikan :
Transfusi Trombosit : DIC
dengan AT < 50000 uL.
Surviving Sepsis Campaign :
AT < 20000 /uL
Tidak diberikan transfusi
trombosis profilaksis kecuali
pasien resiko tinggi
perdarahan
Pertimbangkan pemberian
FFP pada pasien dengan DIC
dan perdarahan aktif
Pertimbangkan pemberian

Antikoagulan

Antifibrinolisis

Manajemen ARDS

faktor konsentrat jika FFP

tidak bisa ditransfusi
Pertimbangkan pemberian
konsentrat fibrinogen /
cryopresipitat pada kasus
hipofibrinogenemia ( < 1g/L)
meskipun terapi FFP
Pemberian Heparin harus
dipertimbangkan jika klinis
pada DIC : Ketika trombosis
lebih dominan , Purpura berat
fulminans dengan perfusi ke
ekstrimitas yang tidak
adekuat , Infark vaskular kulit
Pemberian infus kontinyu
harus dipertimbangkan pada
pasien dengan resiko tinggi
perdarahan
Monitoring ketat memerlukan
tanda perdarahan dan
perhitungan aPTT
Profilaksi DVT dengan dosis
profilaksis heparin atau
LMWH direkomendasikan
untuk pasien dengan
penyakit kritis dan DIC.
BSCH tidak
merekomendasikan
pemberian agen
antifibrinolitik pada pasien
dengan DIC
Pasien dengan DIC dengan
hiperfibrinolitik primer
dengan perdarahan aktif,
pemberian analog lysis
(asam tranexamat 1 gram
per 8 jam) dapat
dipertimbangkan.
ARDS dan ALI merupakan
komplikasi mayor dari sepsis
dan syok sepsis.
Terapi ARDS yang utama
adalah terapi supportif. Terapi
farmakologis dan terapi
lainnya belum terbukti
bermanfaat.
Manajemen cairan yang tepat
tanpa mempengaruhi curah
jantung dan perfusi organ
mungkin bermanfaat.
Tujuan dari ventilasi

mekanik : Meningkatkan
pertukaran gas, Mengurangi
kerja pernafasan ,
Menghindari toksisitas
oksigen, Meminimalkan
tekanan udara tinggi,
Memungkinkan
penyembuhan paru-paru
yang cedera
Rekomendasi Menggunakan
volume tidal 5-8 mL/ kg
Penggunaa PEEP dapat
mengurangi / mencegah
cedera paru yang diinduksi
oleh ventilator
Penggunaan Kortikosteroid
dosis tinggi walaupun tidak
diperlukan untuk
manajememen awal, dapat
meningkatkan kelangsungan
hidup pasien dengan ARDS
Medury dkk Pemberian
methylprednisolom pada
pasien nonresolving ARDS
berhubungan dengan
perbaikan dan penurunan
mortalitas.