Kegiatan
ORGANISASI
Guna menunjang kelancaran pelaksanaan kegiatan secara keseluruhan, perlu adanya suatu pola
manajemen khusus selama kegiatan tersebut dilaksanakan. Dengan menerapkan suatu strategi
manajemen yang tepat guna, akan dapat mengevaluasi kegiatan serta memantau mekanisme
kerja dengan mudah selama dalam proses pelaksanaan kegiatan pengadaan dan pemasangan
Sistem Pembangkit Listrik tenaga Surya.
Mekanisme kerja yang dinamis dengan penempatan personil yang tepat, dapat saling
mendukung diantara unit-unit kerja yang ada dalam formasi organisasi, ketegasan dan batasan
tugas wewenang masing-masing unit kerja maupun personil haruslah jelas, agar tidak terjadi
kesimpang-siuran yang akan berakibat kerugian dan menghambat pelaksanaan kegiatan.
Struktur organisasi untuk menyelesaikan pekerjaan pengadaan dan pemasangan bantuan
infrastruktur kelistrikan Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya digambarkan berikut ini :
STRUKTUR ORGANISASI
Manager Proyek
Enjinir Sistem / Tenaga
Ahli
Team Leader
Manager Lapangan
Pengawas
Pelaksana Teknis
Manajer Proyek
Dalam hal proyek Pengadaan Peralatan dan Komisioning PLTS, Manager proyek bertugas untuk
mengelola kegiatan proyek sejak awal hingga proyek berakhir dengan tugas-tugas pokok
sebagai berikut :
1. Bertanggung jawab atas seluruh kegiatan proyek
2. Menyusun anggaran proyek
3. Menyusun rencana kerja proyek
4. Mengawasi seluruh kegiatan proyek
5. Berhubungan langsung dengan pemberi/pemilik proyek
2.
3.
Manager Lapangan
Manager lapangan adalah seseorang yang bertugas memimpin kegiatan pelaksanaan proyek di
lapangan lebih dari 5 tahun dengan tugas pokok sebagai berikut :
1. Bertanggung jawab kepada Manager Proyek
4.
Pengawas
Pengawas adalah seseorang yang bertugas sebagai berikut :
1. Bertanggung jawab kepada Manager Lapangan
2. Melakukan supervisi langsung proses intalasi dan persiapan commisioning
3. Memberikan laporan berkala kepada manager lapangan mengenai kemajuan pekerjaan di
lapangan
4. Melaksanakan kegiatan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan oleh Manager Proyek
5.