Anda di halaman 1dari 7

Bab V

Pembahasan
5.1 Sebaran Kejadian Hipertensi dalam Kehamilan pada Ibu Hamil Pengunjung
Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk, Periode Mei 2016.
Pada tabel 4.1 didapatkan bahwa sebaran kejadian hipertensi dalam kehamilan pada
pengunjung puskesmas kecamatan Kebon jeruk sebanyak 202 yang memiliki hipertensi
dalam kehamilan sebanyak 11 orang atau 5,9% dan yang tidak sebanyak 191 atau 94,1%.
Hasil dari penelitian ini didapatkan angka prevalensi hipertensi dalam kehamilan
sebanyak 5,9 % di puskesmas kecamatan Kebon Jeruk dimana jika dibandingkan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Diana Ratih dkk pada hasil survei RSUD Tugurejo Semarang
tahun 2010, angka kejadian hipertensi dalam kehamilan sebesar 101 (4,2%) dari 2.367 ibu
hamil, dan pada tahun 2011 angka sebesar 111 (5,3%) dari 2075 ibu hamil.
Kepustakaan yang kami dapatkan prevalensi hipertensi dalam kehamilan di dunia
adalah 8-10%. Di Indonesia, berdasarkan Riskesdas 2007, prevalensi hipertensi dalam
kehamilan sebanyak 12,7% dan hanya 11,8% saja yang pernah didiagnosis menderita
hipertensi oleh tenaga kesehatan. Selama tahun 2010-2013, penyebab kematian ibu akibat
hipertensi terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2010, kematian ibu akibat hipertensi
sebesar 21,5% sedangkan pada tahun 2013 meningkat menjadi 27,1%.34
Penyebab hipertensi dalam kehamilan hingga kini belum diketahui penyebabnya
dengan jelas. Banyak teori yang dikemukakan tentang terjadinya hipertensi dalam
kehamilan, tetapi tidak ada satupun teori tersebut yang dianggap mutlak benar. Hipertensi
didiagnosis secara empiris bila pengukuran tekanan darah sistolik 140 mmHg atau tekanan
darah diastolik 90 mmHg. Pada penelitian ini hipertensi dalam kehamilan dinilai melalui
tekanan darah sistolik dan diastolik yang tercatat pada buku registrasi ibu hamil puskesmas
kecamatan Kebon Jeruk.
5.2 Analisis Bivariat dari Sebaran Tekanan Darah Sistolik, Tekanan darah Diastolik dan
Lingkar Lengan Atas Terhadap Kejadian Hipertensi dalam Kehamilan pada Ibu Hamil
Pengunjung Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk, Periode Mei 2016
Dari hasil uji statistik pada tekanan darah sistolik dengan kejadian hipertensi dalam
kehamilan menggunakan independent t-test didapatkan nilai p=0,000 (p<0,05) dengan H0
ditolak, artinya ada hubungan bermakna antara tekanan darah sistolik dengan hipertensi
dalam kehamilan.

Untuk tekanan darah diastolik dengan hipertensi dalam kehamilan menggunakan independent
t-test didapatkan nilai p=0,000 (p<0,05) dengan H0 ditolak, artinya ada hubungan bermakna
antara tekanan darah sistolik dengan hipertensi dalam kehamilan.
Sedangkan untuk lingkar lengan atas dengan hipertensi dalam kehamilan menggunakan
independent t-test didapatkan nilai p=0,530 (p>0,05) dengan H0 diterima, artinya tidak ada
hubungan bermakna antara lingkar lengan atas dengan hipertensi dalam kehamilan.
5.3 Analisis Bivariat antara Usia Kehamilan dengan Hipertensi dalam Kehamilan pada Ibu
Hamil Pengunjung Puskesmas kecamatan Kebon Jeruk Periode Mei 2016
Sebaran usia ibu pada pengunjung puskesmas kecamatan Kebon Jeruk berdasarkan
usia dibagi menjadi dua kategori yaitu usia 20 - 35 tahun, dan usia <20 tahun atau > 35
tahun. Pada penelitian didapatkan 3 dari 174 ibu hamil mengalami hipertensi dan 8 dari 17
ibu hamil mengalami hipertensi dalam kehamilan.
Hubungan antara usia dengan kejadian hipertensi dalam kehamilan berdasarkan tabel
dan diuji menggunakan uji fisher didapatkan nilai p 0,000 (p<0,05) yang berarti H0 ditolak,
ada hubungan antara usia dengan hipertensi pada kehamilan. Hal ini sama dengan penelitian
Harefa dkk dan Sumami dkk yang menyatakan ada hubungan antara usia ibu dengan
hipertensi dalam kehamilan.7,8
Pada usia < 20 tahun, keadaan alat reproduksi belum siap untuk menerima kehamilan
seperti otot-otot Rahim masih lemah dan belum berkembang. Hal ini akan meningkatkan
terjadinya pre-eklampsia dan eklampsia. Selain itu faktor psikologis yang cenderung kurang
stabil juga meningkatkan kejadian pre-eklampsia di usia muda. Pada primipara sering
mengalami stress dalam menghadapi persalinan. Stress emosi yang terjadi pada primipara
menyebabkan peningkatan pelepasan corticotropic-releasing hormone (CRH) oleh
hipotalamus, yang kemudian menyebabkan peningkatan kortisol. Efek kortisol adalah
mempersiapkan tubuh untuk berespon terhadap semua faktor stressor dengan meningkatkan
respon simpatis, termasuk respon yang ditujukan untuk meningkatkan curah jantung dan
mempertahankan tekanan darah. Pada ibu hamil dengan pre-eklampsia/eklampsia, tidak
terjadi penurunan sensitivitas terhadap vasopeptida-vasopeptida tersebut, sehingga
peningkatan besar volume darah langsung meningkatkan curah jantung dan tekanan darah.
Sedangkan pada usia 35 tahun atau lebih, rentan terjadinya berbagai penyakit dalam bentuk
hipertensi, dan eklampsia. Hal ini disebabkan karena terjadinya perubahan pada jaringan

alat-alat kandungan dan jalan lahir tidak lentur lagi. Selain itu juga diakibatkan karena
tekanan darah yang meningkat seiring dengan pertambahan usia. Sehingga pada usia 35
tahun atau lebih dapat cenderung meningkatkan risiko terjadinya pre-eklampsia. Usia
reproduksi sehat adalah usia yang aman untuk kehamilan dan persalinan yaitu usia 20-30
tahun.6,10
5.4 Analisis Bivariat antara Gravida dengan Hipertensi dalam Kehamilan pada Ibu Hamil
Pengunjung Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk Periode Mei 2016
Pada sebaran ibu hamil pengunjung puskesmas kecamatan Kebon Jeruk dengan gravida
dibagi menjadi 5 kategori Grande multigravida, gravida 4, gravida 3, gravida 2, gravida 1. Di
dapatkan tidak ada yang memiliki hipertensi dalam kehamilan untuk grande multigravida dari
12 ibu hamil, terdapat 1 dari 15 ibu hamil memiliki hipertensi dalam kehamilan dalam gravida
ke 4, 3 dari 34 ibu hamil memiliki hipertensi dalam kehamilan dalam gravida ke 3, 2 dari 77
ibu hamil memiliki hipertensi dalam kehamilan dalam gravida ke 2, dan 5 dari 64 ibu hamil
memiliki hipertensi dalam kehamilan dalam gravida pertama.
Hubungan antara graviditas dengan kejadian hipertensi dalam kehamilan berdasarkan
tabel dan diuji menggunakan uji likelihood ratio, didapatkan nilai p=0,403 (p>0,05) yang
berarti H0 diterima, tidak ada hubungan bermakna antara gravida dengan hipertensi dalam
kehamilan. Hal ini sama dengan penelitian Diana Ratih dkk. yang mengatakan tidak ada
hubungan antara gravida dengan hipertensi dalam kehamilan. Akan tetapi, hal ini tidak sama
dengan penelitian Sumami dkk yang menyatakan adanya hubungan antara gravida dengan
hipertensi dalam kehamilan dimana hipertensi dalam kehamilan lebih tinggi pada
primigravida dibandingkan dengan multigravida.34
Perbedaan ini dapat disebabkan karena perbedaan pengambilan sampel dan variabel dependen
pada penelitian Sumami dkk dengan penelitian yang kami lakukan. Selain itu juga, perbedaan
ini dapat disebabkan karena perbedaan definisi operasional graviditas.
5.5 Analisis Bivariat antara Usia Kehamilan dengan Hipertensi dalam Kehamilan pada Ibu
Hamil Pengunjung Puskesmas kecamatan Kebon Jeruk Periode Mei 2016
Pada sebaran pengunjung ibu hamil kecamatan Kebon Jeruk dengan usia kehamilan di
bagi menjadi dua kategori usia kehamilan 20 minggu dan kehamilan > 20 minggu.
didapatkan sebanyak 3 dari 64 ibu hamil dengan usia kehamilan 20 minggu mengalami

hipertensi dalam kehamilan dan 8 dari 130 ibu hamil dengan usia kehamilan > 20 minggu
mengalami hipertensi dalam kehamilan.
Hubungan antara usia kehamilan dengan kejadian hipertensi dalam kehamilan
berdasarkan tabel dan diuji menggunakan uji chi square dengan fisher , didapatkan nilai
p=1,000 (p>0,05) yang berarti H0 diterima, tidak ada hubungan bermakna antara usia
kehamilan dengan hipertensi dalam kehamilan. Hal ini bertolak belakang dengan penelitian
Afridasari dkk. yang mengatakan bahwa usia kehamilan merupakan faktor risiko kejadian
pre-eklampsia.15
Perbedaan ini dapat disebabkan karena perbedaan desain penelitian dan cara
pengambilan sampling yang digunakan yaitu dengan case control dan simple random
sampling.
5.6 Analisis Bivariat antara Pendidikan dengan Hipertensi dalam Kehamilan pada Ibu
Hamil Pengunjung Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk Periode Mei 2016
Dari sebaran yang didapatkan pada pendidikan dengan hipertensi dalam kehamilan
maka dibagi menjadi 3 kategori yaitu pendidikan tinggi, sedang dan rendah. Dari hasil
penelitian tidak di dapatkan yang mengalami hipertensi dalam kehamilan dengan status
pendidikan tinggi dan sedang, sedangkan untuk pendidikan rendah di dapatkan 11 dari 133
berpendidikan rendah dengan hipertensi dalam kehamilan.
Hubungan

yang

berkaitan

dengan

pendidikan

hipertensi

dalam

kehamilan

menggunakan uji fisher, didapatkan nilai p=0,017 (p<0,05) yang berarti H0 ditolak, ada
hubungan antara pendidikan dengan hipertensi dalam kehamilan. Hal ini sama dengan
penelitian yang dilakukan oleh Sirait bahwa ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan
hipertensi dalam kehamilan.3
Pendidikan ibu yang tinggi didapat seiring dengan kemajuan ilmu dan teknologi serta adanya
emansipasi wanita di Indonesia untuk mendapatkan kesamaan hak dan kewajiban di segala
bidang terutama pendidikan. Pendidikan seseorang berhubungan dengan kesempatan dalam
menyerap informasi mengenai pencegahan dan faktor-faktor risiko pre-eklampsia.
5.7 Hubungan Antara Usia Ibu dengan Tekanan Darah Sistolik pada Ibu Hamil
Pengunjung Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk, Periode Mei 2016

Pada penelitian kami, pengaruh usia ibu dengan tekanan darah sistolik pada ibu hamil melalui
uji independent t-test di dapatkan nilai p = 0,010 (p<0,05), yang berarti H0 ditolak ada
hubungan antara usia ibu dengan tekanan sistolik pada ibu hamil pengunjung puskesmas
kecamatan Kebon Jeruk, Periode Mei 2016
5.8 Hubungan Antara Gravida dengan Tekanan Darah Sistolik pada Ibu Hamil
Pengunjung Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk, Periode Mei 2016
Pada penelitian kami, pengaruh gravida dengan tekanan darah sistolik pada ibu hamil melalui
uji statistic Anova didapatkan nilai p =0,820 (p> 0,05) yang berarti H0 diterima tidak ada
hubungan antara usia ibu dengan tekanan sistolik pada ibu hamil pengunjung puskesmas
kecamatan Kebon Jeruk, Periode Mei 2016
5.9 Hubungan Antara Usia Kehamilan dengan Tekanan Darah Sistolik pada Ibu Hamil
Pengunjung Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk, Periode Mei 2016
Pada penelitian kami, pengaruh usia kehamilan dengan tekanan darah sistolik pada ibu hamil
melalui uji statistic independent t-test didapatkan nilai p =0,488 (p> 0,05) yang berarti H0
diterima tidak ada hubungan antara usia kehamilan dengan tekanan sistolik pada ibu hamil
pengunjung puskesmas kecamatan Kebon Jeruk, Periode Mei 2016
5.10 Hubungan Antara Lingkar Lengan Atas dengan Tekanan Darah Sistolik pada Ibu
Hamil Pengunjung Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk, Periode Mei 2016
Pada penelitian kami, pengaruh lingkar lengan atas dengan tekanan darah sistolik pada ibu
hamil melalui uji statistic korelasi didapatkan nilai p =0, (p> 0,05) yang berarti H0 diterima
tidak ada korelasi antara usia kehamilan dengan tekanan sistolik pada ibu hamil pengunjung
puskesmas kecamatan Kebon Jeruk, Periode Mei 2016
5.11 Hubungan Antara Pendidikan dengan Tekanan Darah Sistolik pada Ibu Hamil
Pengunjung Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk, Periode Mei 2016
Pada penelitian kami, pengaruh usia kehamilan dengan tekanan darah sistolik pada ibu hamil
melalui uji statistic Anova didapatkan nilai p =0,939 (p> 0,05) yang berarti H0 diterima tidak
ada hubungan antara usia kehamilan dengan tekanan sistolik pada ibu hamil pengunjung
puskesmas kecamatan Kebon Jeruk, Periode Mei 2016

5.12 Hubungan Antara Usia Ibu dengan Tekanan Darah Diastolik pada Ibu Hamil
Pengunjung Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk, Periode Mei 2016.
Pada penelitian kami, pengaruh usia ibu dengan tekanan darah diastolik pada ibu hamil
melalui uji independent t-test di dapatkan nilai p = 0,021 (p<0,05), yang berarti H0 ditolak
ada hubungan antara usia ibu dengan tekanan diastolik pada ibu hamil pengunjung puskesmas
kecamatan Kebon Jeruk, Periode Mei 2016

5.13 Hubungan Antara Gravida dengan Tekanan Darah Diastolik pada Ibu Hamil
Pengunjung Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk, Periode Mei 2016
Pada penelitian kami, pengaruh gravida dengan tekanan darah diastolik pada ibu hamil
melalui uji statistic Anova didapatkan nilai p =0,738 (p> 0,05) yang berarti H0 diterima tidak
ada hubungan antara usia ibu dengan tekanan diastolik pada ibu hamil pengunjung puskesmas
kecamatan Kebon Jeruk, Periode Mei 2016

5.14 Hubungan Antara Usia Kehamilan dengan Tekanan Darah Diastolik pada Ibu Hamil
Pengunjung Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk, Periode Mei 2016.
Pada penelitian kami, pengaruh usia kehamilan dengan tekanan darah diastolik pada ibu hamil
melalui uji statistic independent t-test didapatkan nilai p =0,670 (p> 0,05) yang berarti H0
diterima tidak ada hubungan antara usia kehamilan dengan tekanan diastolik pada ibu hamil
pengunjung puskesmas kecamatan Kebon Jeruk, Periode Mei 2016

5.15 Hubungan Antara Lingkar Lengan Atas dengan Tekanan Darah Diastolik pada Ibu
Hamil Pengunjung Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk, Periode Mei 2016.
Pada penelitian kami, pengaruh lingkar lengan atas dengan tekanan darah diastolik pada ibu
hamil melalui uji statistic korelasi didapatkan nilai p =0,385 (p> 0,05) yang berarti H0
diterima tidak ada korelasi antara usia kehamilan dengan tekanan diastolik pada ibu hamil
pengunjung puskesmas kecamatan Kebon Jeruk, Periode Mei 2016

5.16 Hubungan Antara Pendidikan Atas dengan Tekanan Darah Diastolik pada Ibu Hamil
Pengunjung Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk, Periode Mei 2016.

Pada penelitian kami, pengaruh usia kehamilan dengan tekanan darah diastolik pada ibu hamil
melalui uji statistic Anova didapatkan nilai p =0,625 (p> 0,05) yang berarti H0 diterima tidak
ada hubungan antara usia kehamilan dengan tekanan diastolik pada ibu hamil pengunjung
puskesmas kecamatan Kebon Jeruk, Periode Mei 2016

Anda mungkin juga menyukai