Anda di halaman 1dari 4

Nama : Steven Chandra

NIM

: 120100135
1. Studi Kasus
Kasus
Seorang Petani berinisial B dengan usia 56 tahun datang dengan berdebar dan
mudah lelah walaupun dengan aktivitas yang tidak berat. Diet bapak ini tidak
teratur dan memiliki riwayat merokok 2 bungkus per hari. Aktivitas yang
dilakukan bapak ini tidak banyak seperti dahulu saat dia muda semenjak bapak
ini memutuskan untuk pensiun 6 tahun yang lalu. Makanan favorit bapak ini
adalah gulai kambing dan gorengan, bapak ini juga gemar meminum kopi susu
panas setiap pagi, siang dan sore. Dokterpun menyatakan bapak ini hipertensi
derajat 1 dengan tensi 150 / 90 mmHg. Bapak ini belum pernah memeriksakan
dirinya ke dokter sebelumnya. Tidak ada riwayat pemakaian obat sebelumnya.
a.

Anamnesis
1. Data Subjektif
Penyakit
: Hipertensi derajat 1
Keluhan
: Berdebar dan mudah lelah walaupun dengan aktivitas
yang tidak berat
Riwayat
: Merokok 2 bungkus per hari
Pekerjaan
: Pensiunan Petani
Usia
: 56 tahun
2. Data Objektif
a. Antropometri
b. BMI
c. Tekanan darah

: BB: 87 kg
: 28,4 kg / m2
: 150 / 90 mmHg

TB: 175 cm

3. Asupan gizi pasien


Jam 06.30 : roti isi kacang 2 buah, segelas kopi susu dan 4
batang rokok
Jam 08.00 : Satu piring nasi goreng dengan telur mata sapi,
segelas teh manis
Jam 10.30 : Segelas kopi susu dan 6 batang rokok
Jam 13.00 : Sepiring nasi soto ayam, dengan segelas air putih 6
batang rokok
Jam 16.30 : Gorengan dan segelas kopi susu, 4 batang rokok
Jam 19.00 : Gulai kambing dan pepes ikan, minum air putih, 4
batang rokok.
Prinsip Penatalaksanaan Gizi
a. Tujuan penatalaksanaan gizi adalah :
1. Membantu menurunkan tekanan darah
2. Membantu mengatasi jantung berdebar dan mudah lelah

3. Mempertahankan status gizi optimal.


b. Syarat Diet
1. Cukup energi, protein, karbohidrat, lemak, vitamin dan mineral
2. Menghindari makanan tinggi garam dan lemak jenuh
3. Mengurangi konsumsi kopi
4. Berhenti merokok
c. Perhitungan Kebutuhan Zat Gizi
Angka Metabolisme Basal : 66 + (13,7 x BB) + (5 x TB) (6,8 x U)
66 + (13,7 x 87) + (5 x 175) (6,8 x 56)
66 + (1191,9 + 875) (380,8)
66 + 2066,9 380,8
= 1.752,1 kkal
Total energi harian

: AMB x F.Aktivitas (ringan laki-laki)


1752,1 x 1,65
= 2.890,965 kkal
= 2900 kkal

Protein = 15% x TE
: 15% x 2.900 kkal = 435 kkal
Lemak = 20% x TE
: 20% x 2.900 kkal = 580 kkal
Karbohidrat = 65% x TE : 65% x 2.900 kkal = 1885 kkal
Menerjemahkan zat gizi kkal menjadi gram
Protein = 435 : 4 = 108,75 gram
Lemak = 580 : 9 = 64,44 gram
Karbohidrat = 1885 : 4 = 471,25 gram

d. Penatalaksanaan Gizi Pasien Hipertensi


Modifikasi pola diet atau pengaturan pola diet sangat penting pada
terapi pasien hipertensi dengan bertujuan utama untuk mengatur tentang
pola makanan sehat yang dapat mengontrol tekanan darah tinggi dan
mengurangi penyakit kardiovaskuler. Adapun empat macam diet
penanggulangan atau minimal untuk mempertahankan keadaan tekanan
darah, yaitu diet rendah garam, diet rendah kolestrol, lemak terbatas

disertai konsumsi tinggi serat, dan makanan rendah kalori apabila pasien
juga disertai berat badan berlebih.
Diet rendah garam ditujukan untuk pasien dengan edema atau asites
serta hipertensi. Diet rendah garam bertujuan untuk menurunkan tekanan
darah dan untuk mencegah edema dan penyakit jantung / lemah jantung.
Diet rendah garam bukan hanya membatasi konsumsi garam dapur saja
tetapi juga makanan rendah sodium atau natrium (Na) lainnya. Maka
menjadi sangat penting untuk diperhatikan dalam melakukan diet rendah
garam adalah komposisi makanan yang tepat dimana mengandung cukup
kalori / energi, protein, karbohidrat, lemak, vitamin, mineral dan rendah
sodium / natrium.
Sumber sodium / natrium dapat berasal dari makanan yang
mengandung soda kue, baking powder, MSG ( Mono Sodium Glutamat ),
pengawet makanan atau natrium benzoat ( saos / ketchup, kecap, selai,
jelly), makanan turunan mentega serta obat - obatan yang mengandung
natrium ( seperti obat sakit kepala ). Penggunaan obat semestinya
dikonsultasikan dengan dokter terlebih dahulu terutama pasien dengan
hipertensi.
Kolestrol dan lemak tubuh juga sangat penting pengaturannya. Adapun
jenis lemak dalam tubuh yaitu : kolestrol, fosfolipid, dan trigliserida.
Sumber kolestrol tubuh didapat dari pencernaan makanan rutin dan dari
hasil sintesis tubuh sendiri didalam hati. Kolestrol dapat berbahaya jika
dikonsumsi melebihi angka kebutuhan dimana dapat terjadi bila terlalu
banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung kolestrol tinggi dan
tubuh akan mengkonsumsi sekitar 25 50 % dari setiap makanan.
Diet tinggi serat sangat penting pada penderita hipertensi. Serat terbagi
menjadi dua jenis yaitu serat kasar / Crude fiber, yang banyak terdapat
pada sayuran dan buah buahan, dan serat makanan yang terdapat pada
makanan yang mengandung karbohidrat seperti biji - bijian ( beras ), umbi
- umbian ( kentang, ubi ) dan kacang - kacangan ( kacang kedelai, kacang
merah, kacang hijau ). Serat kasar dapat berfungsi untuk mencegah
penyakit tekanan darah tinggi karena mampu mengikat kolestrol maupun
asam empedu yang selanjutnya akan dibuang bersama kotoran. Maka
menjadi penting untuk mengonsumsi cukup serat setiap hari.
Diet rendah kalori dianjurkan bagi orang yang memiliki kelebihan
berat badan. Kelebihan berat badan atau obesitas berisiko tinggi terkena
hipertensi. Penduduk berusia di atas 40 tahun juga merupakan resiko
terjadinya hipertensi. Adapun hal - hal yang diperhatikan ketika menyusun
pola diet :

1. Pengurangan pemasukan kalori sekitar 25% dari kebutuhan energi


total atau 500 kkalori per hari untuk menurunkan 500 gram atau 0.5 kg
berat badan per minggu.
2. Menu makanan harus cukup gizi, seimbang dan bervariasi.
3. Perlu pelaksanaan aktifitas olah raga ringan.
Merokok memiliki peran yang penting dalam meningkatkan tekanan
darah karena nikotin yag terdapat didalam rokok dapat memicu hormon
adrenalin kelenjar adrenal disekresikan ke dalam pembuluh darah sehingga
menaikkan tekanan darah. Nikotin diserap oleh pembuluh-pembuluh darah
didalam paru dan diedarkan keseluruh aliran darah lainnya menyebabkan
penyempitan pembuluh darah. Sempitnya pembuluh darah menambah
beban kerja jantung. Penghentian rokok akan menurunkan tekanan darah
secara perlahan, rokok dapat menurunkan kerja obat terapi dan dengan
berhenti merokok akan meningkatkan efektivitas obat.
Stres tidak menyebabkan hipertensi yang menetap namun stress berat
dapat menyebabkan kenaikan tekanan darah sementara yang sangat tinggi.
Jika periode stress sering terjadi berulang - ulang maka dapat merusak
pembuluh darah, jantung dan ginjal secara menetap.
Olahraga isotonik seperti jalan kaki, jogging, berenang dan bersepeda
sangat mampu meredam hipertensi. Olahraga isotonik dapat menurunkan
kadar hormon noradrenalin dan hormon lain penyebab naiknya tekanan
darah. Hindari olah raga isometrik seperti angkat beban, karena justru
dapat menaikkan tekanan darah.
Istirahat merupakan saat untuk menaikkan kembali energi ke dalam sel
yang telah dipakai untuk beraktivitas. Istirahat dapat dilakukan dengan
meluangkan waktu. Meluangkan waktu istirahat bukan berarti lebih banyak
dari pada waktu bekerja produktif sampai melebihi kewajaran.
Meluangkan waktu istirahat itu perlu dilakukan secara rutin diantara
aktivitas bekerja. Beristirahat berarti usaha untuk mengembalikan stamina
dan keseimbangan hormon tubuh.

Anda mungkin juga menyukai