KSM : T H T
RSD dr. SOEBANDI
Tahun 2016 - 2017
KARSINOMA NASOFARING
1. Pengertian (Definisi)
2.
Anamnesis
3. Pemeriksaan Fisik
Tumor
pada
nasofaring
dapat
disebabkan infeksi atau keganasan.
Berdasarkan penelitian, tumor pada
nasofaring sebagian besar bersifat
jinak, namun dapat bersifat ganas
dengan keganasan tersering pada
nasofaring
adalah
karsinoma
nasofaring.
Penyebabnya
belum
diketahui dengan pasti. Multi faktor:
infeksi virus Epstein-Barr, kerentanan
genetik, paparan zat karsinogen
Benjolan di leher yang semakin
membesar
Lamanya benjolan
Hidung tersumbat
Riwayat mimisan
Gangguan pendengaran
Penglihatan ganda
Sakit kepala sebelah
Riwayat kemoradiasi
Benjolan di leher/neck mass
sebanyak 43%. Metastasis ke
kelenjar getah bening leher, di
bawah angulus mandibula (Level
Iib) dan atau di level III kgb
jubularis
superior
di
bawah
lobulus
daun
telinga.
36%
unilateral, 6% bilateral
Gejala hidung sebanyak 30%,
berupa reak berdarah (blood
stained
discharge),
sumbatan
hidung unilateral dan bilateral dan
epistaksis
Gejala telinga sebanyak 17%,
berupa tuli konduktif unilateral,
tinnitus, otalgia, dan otore
Gejala lain akibat kelumpuhan
atau terkenanya saraf kranial
sebanyak 10% berupa sakit kepala
4. Pemeriksaan Penunjang
5.
6.
7.
Kriteria Diagnosis
Diagnosis Kerja
Diagnosis Banding
8. Terapi
9.
Edukasi
5. Follow up
Selama pengobatan, bila ada
efek samping yang berat
akibat
radioterapi
atau
kemoterapi sesuai dengan
grading
efek
samping
pengobatan,
radioterapi/kemoterapi dapat
ditunda/dihentikan
pengobatannya
1 bulan setelah pengobatan
selesai
dilakukan
pemeriksaan endoskopi, CT
Scan/MRI
Nasofaring dan
dilakukan 2 bulan seklai
untuk 2 tahun pertama dan 6
bulan
untuk
tahun
berikutnya
Bila pada waktu Follow up
ditemukan
tanda-tanda
residif/residu
pada
tumor
primer,
dilakukan
biopsi
nasofaring untuk memastikan
ada/tidaknya residu
Bila
ada
pemeriksaan
histopatologi terdapat residu,
radioterapi/kemoterapi dapat
dilanjutkan sebagai booster
Bila
masih
terdapat
kekambuhan atau residu di
kelenjar getah bening leher
tanpa kekambuhan di tumor
primer,
tanpa
adanya
metastasis jauh, dilakukan
diseksi leher radikal
Penjelasan mengenai tujuan dan resiko
biopsi, penjelasan tentang stadium
tumor, hasil pertemuan tumor,
rencana terapi serta akibat dan efek
samping yang dapat terjadi selama dan
setelah pengobatan
10. Prognosis
11. Penelaah Kritis
12.Tingkat evidens
I/II/III/IV
13.Tingkat Rekomendasi
Infeksi
Tidak nyeri
Kembali bekerja
Kosmetik
15. Kepustakaan
1.
2.
3.
4.
5.
Ketua KSM T H T