JNGNNGNG PDF
JNGNNGNG PDF
OLEH
RETNO TRIWAHYUNI
NIM: 12103084015375
OLEH
RETNO TRIWAHYUNI
NIM : 12103084015375
ABSTRAK
Sectio caesarea adalah tindakan operasi paling konservasif. Indikasi tindakan operasi
obsetric dipertimbangkan dengan melihat adanya indikasi pada ibu, indikasi pada janin,
indikasi profilaks dan indikasi vital. Salah satu indikasi dilakukan tindakan Sectio Caesarea
adalah Preekalmpsia berat. Preeklamsi berat adalah suatu komplikasi kehamilan yang
ditandai dngan timbulnya hipertensi 160/110 mmHg atau lebih disertai proteinuria dan
edema pada kehamilan 20 minggu atau lebih. Berdasarkan data pasien post SC di RSUD Dr.
Achmad Mochtar Bukittinggi dari bulan Januari Mei 2015 yaitu sebanyak 131 orang
dengan indikasi pre eklamsi, CVD, letak sungsang. Karya Tulis Ilmiah ini adalah untuk
mengetahui gambaran asuhan keperawatan yang tepat bagi klien dengan tindakan sectio
caesarea dengan preeklamsi berat. Penyusunan karya tulis ini menggunakan metode
deskriptif .Tehnik pengambilan data yang digunakan adalah wawancara, observasi,
pemeriksaan fisik dan studi dokumentasi. Hasil laporan kasus ditemukan data pada Ny.A
telah memunculkan beberapa diagnosa diantaranya diagnosa gangguan rasa nyaman ( nyeri )
berhubungan dengan trauma pembedahan post sectio caesarea teratasi sebagian dengan
teknik relaksasi dan pemberian analgetik, diagnosa infeksi berhubungan dengan luka post op
sectio caesarea tertasi sebagian dengan melakukan perawatan luka, dan diagnosa cemas
berhubungan dengan krisis situasi sudah teratasi dengan memberikan informasi tentang
keadaan bayi dan kondisinya saat ini. Untuk mencegah meningkatnya preeklamsi
beratsebaiknya pasien di beri informasi yang memadai mengenai preeklamsiitu sendiri dan
aspek-aspeknya. Dengan diperolehnya informasi yang cukup maka pencegahan pun dapat
dilakukan dengan segera. Dan adapun untuk pasien yang telah mengalami atau menderita
post op sc dengan indikasi preeklamsi, maka harus segera dilakukan perawatan yang intensif,
agar tidak terjadi infeksi pada luka post op.
Kata kunci
Daftar Bacaan
: 10 ( 2001 2013 )
ABSTRACT
Bismillahirrahmanirrahim.
AssalamualaikumWarrahmatullahiWabarakatuh
Ya Allah..
Sujud syukurku kehadirat Mu ya Rabbi
Atas kebesaran Mu dan kemurahan Mu
Atas prestasi yang telah kugapai, atas perjuangan yang disertai campur tangan Mu
Hingga aku dapat menyelesaikan jenjang pendidikan ini
Allah akan meninggikan orang orang yang beriman diantara kamu dan orang orang
yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat ( Al Mujadilah 11 ).
Untuk Ibunda ( Elmi ) dan Ayahanda ( Wahendrik ) tercinta....
Kupersembahkan karya kecilku sebagai rasa terimakasihku kepadamu...
Sejernih air sungai yang mengalir di perbukitan....
Seindah sang mentari yang menyapa sang bumi....
Seabadi bunga eidelweis....
Kasih sayang dan cinta yang diberikan kepadaku....
Mengorbankan seluruh waktumu demi membesarkanku,
Memberikan yang terbaik untukku....
Ibu dan ayah, maafkan segala kesalahan yang telah kuperbuat kepadamu,
Kumasih belum mampu membalas setiap tetesan demi tetesan keringat yang kau
Korbankan untukku, kuhanya mampu terus meminta dan bergantung kepadamu
Semoga Allah Swt senantiasa memberikan rizki, kesehatan, dan umur yang panjang
kepadamu, serta membalas semua pengorbanan, cinta, kasih sayang yang diberikan.
Karya kecilku ini juga kupersembahkan kepada abang, kakak dan adikku (bg Rio,kak Ririn
dan dek Redy)dan untuk abang dan kakak iparku ( bg Hendra dan kak Yana)
Tetaplah seimbangkan antara doa dan usaha dalam mengarungi lorong kehidupan ini
Juga untuk seluruh keluarga besar
Terimakasih atas doa dan supportnya
Juga kepada dosen Pembimbing ku,
IbuNs.Kalpana Kartika, S.Kep yang telah bersedia mengorbankan
sebagian waktunya untuk membimbingku
terimakasih atas segalanya yang ibu berikan
semoga Allah senantiasa membalas semua kebaikan yang telah Ibu perbuat
buat Bapak dan ibu dosen di program studi DIII Keperawatan
terimakasih atas ilmu yang telah diberikan selama ini
semoga ilmu yang diberikan bisa menjadi manfaat secara pribadi
Kawan-kawan semuanya anak D.kep yang ga bisa disebutin satu persatu, sahabat sahabatku
Resti (Kamex), Fathan, Messa yang selalu menemaniku dan buat adikkost Ade. Buat Rudi,
Agus, Bg Benni makasi supportnya Dan untuk teman-teman andia kak Ami, Dila, dan Bg
oka makasi supportnya dan bukunya. I LOVE ALL
Maafkansmuakesalahanku,,,
Akubahagiatelahmengenal kalian..akubahagiaada di antarakalian,,,kalian
smuakanttpjadisahabatku..smogakebersamaaniniknslaluada...akuknslalumerindukankeceriaankit
a...
Thanks for everything
Atas semua waktunya dalam suka maupun duka
Sebuah kenyataan
Kita belum menjadi pribadi sebaik
yang sesungguhnya bisa kita capai.
Kita masih suka menunda,memanjakan rasa malas,
mencurigai orang baik,
bersahabat dengan orang-orang palsu,mendebat nasehat baik,
lalai bersyukur, cepat mengeluh,sombong kepada yang lemah,
tapi minder di depan yang kuat.
Berita gembiranya:
Kehidupan yang lebih baik
masih tersedia bagi kita yang memperbaiki diri.
( Mario Teguh )
KATA PENGANTAR
yang
telahdiberikankepadapenulissehinggaLaporanStudiKasusdenganjudul
AsuhanKeperawatanPadaNy.ADengan
CaesareaDenganIndikasiPre
Post
Eklamsi
OperasiSectio
Berat
Di
RuangRawatInapKebidananRsAhcmadMochtarBukittinggiTahun2015inidapatdisaj
ikandalambentuktulisan. Dalampenyusunaninipenulismengucapkanterimakasihkepada:
1. Ibu Ns. EndraAmalia. M.Kepselakupenanggungjawab Program Studi DIII
KeperawatanSTIKesPerintis Sumatera Barat.
2.
Ibu
Ns.
Kalpana
Kartika,
Skep
selakupembimbing
yang
telahmemberikanbimbingandanarahandalampembuatanLaporanStudiKasusini
3.
IbuYasnini,
Amd.Kebselakupembimbingklinik
yang
telahmemberikanbimbingandalampembuatanlaporanstudikasusini.
4. BapakdanIbuStafPengajar Program Studi DIII Keperawatan STIKES Perintis
Sumatera
Barat
yang
telahbanyakmemberikanilmusertabimbingan
yang
bermanfaatbagipenulis.
5. PimpinanbesertastafRSUD
Dr.
AchmadMochtarBukittinggiyang
telahmengizinkanpenulisuntukmelakukanStudikasusdanmembantudalampembuatanL
aporanStudiKasusini
6. Yang
tercintaayahandadanibundasertaabang,
kakak,adikdan
orang
sangatakucintaidansayangiyang
telahmemberikandoronganmorildanmaterilsertaselalumemberikansemangatdandoare
studalampenyusunanLaporanStudiKasusini
7. Rekan
rekanmahasiswaSTIKesPerintis
XXIVdansahabat
sahabat
yang
III
Keperawatanangkatan
senasibseperjuangan
yang
yang
telahbanyakmembantudanmemberikanmasukan
masukan
berhargadalampenyelesaianLaporanStudiKasusini
8. Semuapihak
yang
telahikutsertamembantupenulis,
baiksecaralangsungmaupuntidaklangsung
PenulismenyadaribahwaLaporanStudiKasusinijauhdarikesempurnaan,
halinibukanlahsuatukesenjanganmelainkankarenaketerbatasanilmudankemampuanpen
ulis.Untukitupenulisberharaptanggapandankritikanserta
saran
yang
kata
penulismengharapkan
LaporanStudiKasusinibermanfaatbagikitasemua,
semogaallah
memberikanrahmaddanhidayahkepadakitasemua. Amieen
WassalamualaikumWarahmatullahiWabarakatuh
ii
agar
SWT
Penulis
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
PERNYATAAN PERSETUJUAN
PERNYATAAN PENGUJI
KATA PENGANTAR ....................................................................................... i
DAFTAR ISI ...................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... v
DAFTAR TABEL ............................................................................................. vi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang .................. 1
1.2 Tujuan .............................................................................................. 3
1.3 Manfaat ............................................................................................ 5
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Pengkajian ........................................................................................100
4.2 DiagnosaKeperawatan ......................................................................101
4.3 IntervensiKeperawatan .....................................................................103
4.4 Implementasi ....................................................................................104
4.5 Evaluasi ............................................................................................105
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan.......................................................................................106
5.2 Saran .................................................................................................107
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
iv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1
DataAnakSebelumnya .....................................................72
vi
BAB I
PENDAHULUAN
Pada pasien Post SC perawatan yang utama adalah balance cairan dan
pemenuhan kebutuhan dasar. Balance cairan harus selalu dimonitor karena pada
pasien post SC banyak kehilangan cairan darah sehingga intake dan output
diharapkan tetap seimbang untuk menghindari dehidrasi. Sedangkan pemenuhan
kebutuhan dasar sangat diperhatikan oleh perawat karena pada pasien post SC
1
untuk
mengatasi
kemampuan
yang
memadai
dalam
hal
untuk
menanggulanginya
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Mampu melakukan asuhan keperawatan dengan pasien Post Op Sectio
Caesarea dengan indikasi preeklamsi berdasarkan pendekatan proses
keperawatan di Unit Rawat Inap Kebidanan
RSUDAchmad Mochtar
pasien
pasien
1.3 Manfaat
1.3.1
1.3.2
1.3.3
Bagi penulis
Memberikan pengetahuan dan memperbanyak pengalaman bagi penulis
dalam memberikan dan menyusun asuhan keperawatan pada klien dengan
post sectio caesarea dengan indikasi pre eklamsi berat.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
Genitalia eksterna
1. Mons pubis
Merupakan bantalan jaringan lemak yang terletak di atas simpisis pubis
2. Labia mayora
Terdiri dari 2 buah lipatan kulit dengan jaringan lemak di bawah nya yang
berlanjut ke bawah sebagai perluasan dari mons pubis dan menyatu menjadi
perinium
3. Labia minora
Merupakan 2 buah lipatan tipis kulit yang terletak di sebelah dalam labia
mayora, labia minora tidak memiliki lemak subkutan.
4. Klitoris
Merupakan tonjolan kecil jaringan erektif yang terletak pada titik temu labia
minora di sebelah anterior , sebagai salah satu zona erotik yang utama pada
wanita.
5. Vestibulum
Adalah rongga yang di kelilingi oleh labia minora .
6. Perinium
Struktur ini membentang dari fourchette ( titik temu labia minora di sebelah
posterioranus
-
Genitalia interna
1. Vagina
Merupakan saluran fibromuskuler elastis yang membentang ke atas danke
belakang dari vulva hingga uterus. Dinding anterior vagina memiliki panjang 7,5
cm dan dinding posteriornya 9 cm.
Fungsi vagina
-Lintasan bagi spermatozoa
- Saluran keluar bagi janin dan produk pembuahan lainnya saat persalinan
- saluran keluar darah haid
2. Uterus
Berbentuk seperti buah advokat, sebesar telur ayam. Terdiri dari fundus uteri,
korpus uteri dan serviks uteri. Korpus uteri merupakan bagian uterus terbesar
dan sebagai tempat janin berkembang.
Uterus terdiri dari :
-fundus uteri
-korpus uteri
Fungsi uterus adalah
Menyediakan tempat yang sesuai bagi ovum yang suadah di buahi untuk
menanamkan diri
Jika korpus luteum tidak berdegenerasi, yaitu jika korpus luteum
dipertahankan oleh kehamilan, maka estrogen akan terus di produksi
sehingga kadar nya tetap berada di atas nilai ambang perdarahan haid dan
amenorea merupakan salah satu tanda pertama untuk kehamilan
Memberikan perlindungan dan nutrisi pada embrio atau janin sampai matur.
Mendorong keluar janin dan plasenta pada persalinan.
10
2.1.3 Etiologi
tidak
menutup
kemungkinan
untuk
dilakukan
persalinan
pervaginam tetapi dengan beresiko ruptur uteri dengan akibat buruk bagi ibu
dan janin.
11
b. Distosia persalinan
Distosia berarti persalinan yang sulit dan ditandai oleh terlalu lambatnya
kemajuan persalinan, persalinan abnormal sering terjadi terdapat disproporsi
antara bagian presentasi janin dan jalan lahir, kelainan persalinan terdiri dari :
Ekspulsi (kelainan gaya dorong)
Oleh karena gaya uterus yang kurang kuat, dilatasi servik(disfungsi uterus)
dan kurangnya upaya otot volunter selama persalinan kala dua.
Panggul sempit
Kelainan presentasi, posisi janin.
c. Gawat janin
Keadaan
gawat
janin
bisa
mempengaruhi
keadaan
keadaan
caesarea.
d. Letak sungsang
Janin dengan presetasi bokong mengalami peningkatan resiko
tali pusat dan terperangkapnya kepala apabila dilahirkan
prolaps
pervaginam
12
f. Pre-Eklamsi
Pre-eklamsi dan eklamsi merupakan kesatuan penyakit yang langsung
disebabkan oleh kehamilan, sebab terjadinya masih belum jelas.Setelah
perdarahan dan infeksi, Pre-eklamsi dan eklamsi merupakan penyebab
kematian maternal dan perinatal paling penting dalam ilmu kebidanan.
g. Ketuban pecah dini (KPD)
KPD adalah pecahnya ketuban sebelum terdapat tanda persalinan dan
ditunggu satu jam belum terjadi impart. Sebagian besar KPD adalah hamil
aterm diatas 37 minggu.
h. Bayi Kembar (Gemili)
Tidak selamanya bayi kembar dilahirkan secara caesar.Hal ini karena
kelahiran kembar memiliki resiko terjadinya komplikasi tinggidari pada
kelahiran
bayi.Selain
itu
bayi
kembar
pun
dapat
mengalami
13
14
Seperti yang telah diketahui setelah makanan masuk lambung akan terjadi
proses penghancuran dengan bantuan peristaltik usus. Kemudian diserap untuk
metabolisme sehingga tubuh memperoleh energi. Akibat dari mortilitas yang
menurun maka peristaltik juga menurun. Makanan yang ada di lambung akan
menumpuk dan karena reflek untuk batuk juga menurun. Maka pasien sangat
beresiko terhadap aspirasi sehingga perlu dipasang pipa endotracheal. Selain
itu motilitas yang menurun juga berakibat pada perubahan pola eliminasi yaitu
konstipasi ( Doenges, Sarwono,2009 : 208,Errol R. Norwitz, 2007: 41 ).
15
16
dilakukan
pemeriksaan,
diantaranya
(Smeltzer
2001
339)(http://andhrey.blogspot.com/2014/05/asuhan-keperawaatan-sc.html) :
1. Darah rutin (mis Hb)
2. Urinalisis : menentukan kadar albumin/glukosa
3. USG abdomen
4. Gula darah sewaktu
2.1.7 Penatalaksanaan
2.1.7.1 Keperawatan
1. Kaji ulang prinsip keperawatan pasca bedah
2. Jika masih terdapat perdarahan lakukan masase uterus,
3. Berikan perawatan luka post op operasi secara intensif (Sarwono, 2009 :
537)
2.1.7.2 Medis
1. Obat pencegah kembung
Digunakan untuk mencegah perut kembung dan memperlancar saluran
pencernaan, alinamin F, prostikmin, perimperan.
2. Antibiotik dan antiinflamasi
3. Amfisin 2 gr IV setiap 6 jam
4. Metronidazol 500 ml IV setiap 24 jam
17
2.1.8 Komplikasi
Komplikasi sectio caesarea mencakup periode masa nifas yang normal dan
komplikasi setiap prosedur pembedahan utama. Kompikasi sectio caesarea
(Hecker,
2001
341)(
http://andhrey.blogspot.com/2014/05/asuhan-
keperawaatan-sc.html)
a. Perdarahan
Perdarahan primer kemungkinan terjadi akibat kegagalan mencapai hemostasis
ditempat insisi rahim atau akibat atonia uteri, yang dapat terjadi setelah
pemanjangan masa persalinan.
b. Sepsis sesudah pembedahan
Frekuensi dan komplikasi ini jauh lebih besar bila sectio caesarea dilakukan
selama persalinan atau bila terdapat infeksi dalam rahim. Antibiotik profilaksis
selama 24 jam diberikan untuk mengurangi sepsis.
Preeklamsi berat adalah gangguan multi sistem yang bersifat spesifik terhadap
kehamilan dan masa nifas ( Errol R. Norwitz, 2007 : 42 ).
18
Pre eklamsi diartikan sebagai hipertensi yang terjadi setelah usia gestasi 20
minggu disertai proteinuria ( Tony Hollingworth, 2011 : 163 ).
2.1.9.2 Etiologi
Penyebab preeklamsi tidak diketahui. Sejumlah teori mencakup adanya respon
abnormal imunologis ibu terhadap alograf janin, abnormalitas genetik yang
mendasari, ketidakseimbangan kaskade prostanoid, dan adanya toksin dalam
aliran darah ( Errol R. Norwitz, 2007 : 42 ).
19
20
partum
adalah
masa
sesudah
persalinan
dan
kelahiran
Post partumadalah masa atau waktu sejak bayi dilahirkan dan plasenta keluar
lepas dari rahim, sampai enam minggu berikutnya, disertai dengan pulihnya
organ-organ yang berkaitan dengan kandungan, yang mengalami perubahan
seperti perlukaan dan lain sebagainya berkaitan saat melahirkan (Suherni,
dkk, 2009).
Post partum adalah periode 6 minggu sejak bayi lahir sampai organ - organ
reproduksi kembali ke keadaan normal sebelum hamil.Menurut Bobak
(2004).
Post partum (nifas/puerperium) adalah masa setelah keluarnya plasenta
sampai alat alat reproduksi pulih seperti sebelum hamil dan secara normal
berlangsung selama enam minggu atau 42 hari.Ambarwati & Wulandari
(2008).
21
Masa segera setelah plasenta lahir sampai dengan 24 jam. Pada masa ini
sering terdapat masalah, misalnya perdarahan kerana atonia uteri. Oleh
karena itu, dengan teratur harus melakukan pemeriksaan kontraksi uterus,
pengeluaran lochea, tekanan darah, dan suhu.
2. Periode EarlyPost partum (24 jam 1 minggu)
Pada fase ini memastikan involusi uteri dalam keadaan normal, tidak ada
perdarahan, lochea tidak berbau busuk, tidak demam, ibu mendapatkan
makanan dan cairan, serta ibu dapat menyusui dengan baik.
3. Periode Late Post partum (1 minggu 5 minggu)
Pada periode ini tetap melakukan perawatan dan pemeriksaan sehari-hari
serta konseling KB.
Melahirkan
12 jam
1 cm dibawah pusat
100 gr
Rubra
24 jam
3 cm dibawah
100 gr
Rubra
pusat,terus turun 1
22
cm/ hari
9 hari
Serosa
simpisis
5-6 minggu
Kembali
keadaan
mendekati 50 gr
Alba
sebelum
hamil
b. Lochea
Menurut mochtar (1998) yang dimaksud lochea adalah cairan yang
berasal dari kavum uteri dan vagina dalam masa nifas. Macam
macam lochea fisiologi
1) Lochea rubra
Berisi darah segar dan sisa sisa selaput ketuban, sel-sel desidua,
verniks kaseosa, lanugo, dan meconium, selama 2 hari post
partum.
2) Lochea Sanguinolenta
Berwarna kuning berisi darah dan lender yang terdiri dari darah
lama, serum, leukosit dan debris jaringan hari 3 7 post partum.
3) Lochea serosa
Berwarna kuning, cairan tidak berupa darah lagi, pada hari ke 7 14 post partum
23
4) Lochea alba
Cairan putih mengandung leukosit, desidua, sel epitel, mucus,
serum, bakteri. Bertahan selama setelah 2-6 minggu setelah bayi
lahir.
c. Serviks
Setelah persalinan, bentuk serviks agak menganga seperti corong
berwarna merah kehitaman. Konsistensi lunak, kadang kadang
terdapat perlukaan kecil. Setelah bayi lahir, tangan masih bisa masuk
rongga rahim. Setelah dua jam dapat dilalui oleh dua sampai tiga jari
dan setelah tujuh hari hanya dapat dilalui satu jari (Mochtar, 1998).
24
25
26
c) Refleks Let-Down
Refleks ini dapat dirasakan sebagai sensasi kesemutan atau, dapat
juga ibu tidak merasakan sensasi apapun. Tanda-tanda Let-Down
adalah tetesan susu dari payudara sebelum bayi mulai memperoleh
susu dari payudara ibu dan susu menetes dari payudara lain yang
tidak sedang diisap oleh bayi. Reflek Let-Down dapat terjadi selama
aktivitas seksual
27
3 Sstem urinaria
Selama kehamilan terjadi peningkatan cairan ekstraseluler 50%. Setelah
melahirkan cairan ini dieliminasi sebagai urin. Aseton uria bisa terjadi pada
wanita yang tidak mengalami komplikasi persalinan atau setelah persalinan
lama yang disertai dehidrasi. Trauma bisa terjadi pada uretra dan kandung
kemih selama proses melahirkan. Selain itu, rasa nyeri padsa panggul akibat
dorongan saat melahirkan, laserasi vagina, atau episiotomi menurunkan atau
mengubah reflek berkemih. Dengan mengosongkan kandung kemih secara
adekuat, tonus kandung kemih biasanya akan pulih dalam lima sampai tujuh
hari setelah bayi lahir.
4 Sistem pencernaan
Secara khas penurunan tonus dan motilitas otot traktus cerna menetap selama
waktu yang singkat setelah bayi lahir. Kelebihan analgesia dan anestesia bisa
memperlambat pengembalian tonus dan motilitas ke keadaan normal. Buang
air besar biasanya tertunda selama dua sampai tiga hari setelah ibu
melahirkan. Keadaan ini bisa disebabkan karena tonus otot menurun selama
proses persalinan dan pada awal pasca partum, diare sebelum persalinan,
kurang makan atau dehidrasi. Ibu sering kali sudah menduga rasa nyeri yang
dirasakannya di perineum akibat episiotomi, laserasi atau hemoroid.
Kebiasaan buang air besar yang teratur perlu dicapai kembali setelah tonus
otot kembali ke normal (Bobak, 2004).
28
5 Sistem muskuloskletal
Teregangnya otot dinding abdomen secara bertahap selama kehamilan
mengakibatkan hilangnya kekenyalan otot. Hal ini jelas terlihat setelah
melahirkan dinding perut tampak lembek dan kendor
6 Sistem kardiovaskuler
Tekanan darah ibu stabil, apabila terjadi penurunan tekanan darah sistolik
lebih atau 20 mmHg saat posisi tidur ke posisi duduk disebut hipotensi
ortostatik. Kenaikan tekanan sistolik 30 mmHg atau diastolik 15 mmHg dan
disertai sakit kepala atau gangguan penglihatan maka dicurigai pre eklampsi
post partum. Nadi berkisar 60-80 denyutan permenit, segera setelah partus
dapat terjadi bradikardi. Bila terjadi takikardi sedangkan badan tidak panas,
mungkin ada perdarahan berlebih. Suhu dalam 12 jam pertama meningkat
atau sama dengan 380C, namun bila terjadi peningkatan lebih dari 38 0C
maka dicurigai adanya infeksi (Bobak, 2004).
Tujuan pengawasan adaptasi fisiologi dan psikologi pada klien post partum
29
2.1.10.4Adaptasi Fisiologi
a. Tanda- tanda vital
1. Suhu Badan
Satu hari (24jam) postprtum suhu badan akan naik sedikit (37,5C 38C)
sebagai akibat kerja keras waktu melahirkan, kehilangan cairan dan
kelelahan. Apabila keadaan normal suhu badan menjadi biasa. Biasanya pada
hari ketiga suhu badan naik lagi karena adanya pembentukan ASI, buah dada
menjadi bengkak, berwarna merah karena banyaknya ASI. Bila suhu tidak
turun kemungkinan adanya infeksi pada endometrium, mastitis, tractus
genitalis atau sistem lain.
2. Nadi
Denyut nadi normal pada orang dewasa 60-80 kali permenit. Sehabis
melahirkan biasanya denyut nadi itu akan lebih cepat.
3. Tekanan darah
Biasanya tidak berubah, kemungkinan tekanan darah akan rendah setelah ibu
melahirkan karena ada perdarahan. Tekanan darah tinggi pada postpartum
dapat menandakan terjadinya preeklampsi postpartum.
b. Sistem cardiovaskuler
Untuk TD biasanya tidak terjadi peningkatan tetapi TD menurun sifatnya
sementara (hipotensi artastik) biasanya terjadi penurunan sistolik 20 ml
air raksa disertai nyeri kepala,perubahan penglihatan,ini dicurigai pre
eklamsi post partum.
30
c. Sistem pencernaan
Berkaitan dengan terjadinya konstipasi karena peregangan janin dalam
rahim menyebabkan BAB keras.
2.1.10.5Adaptasi Psikologi
a. Fase hooney moon : kontak antara anak dan orang tua
b. Bonding dan attachment :pada fase ini ibu harus menyusui bayinya agar
bayi dapat mengenal dan merasakan kehangatan ibunya,fase ini terjadi
pada kala IV (masa setelah keluarnya plasenta sampai 2 jam post partum)
Perubahan post partum menurut saleha(2009)
a. Fase taking in (periode tingkah laku ketergantungan )berlangsung selama
1 sampai 2 hari
b. Fase
taking
hold
(periode
anatara
tingkah
laku
mandiri
dan
31
Adaptasi parental
32
b.
Fase maternal
Fase ini antara dua sampai empat minggu setelah persalinan dimana ibu
mulai menerima peran barunya yaitu sebagai ibu dari bayi yang baru
lahir. Ibu melepas bayangan persalinan dengan harapan yang tidak
terpenuhi serta mapu menerima kenyataan.
2.
Adaptasi ayah
Kemampuan ayah dalam beradaptasi dengan kelahiran bayi dipengaruhi
oleh keterlibatan ayah selama kehamilan, partisipasi saat persalinan,
33
Sebagai ayah baru, peran ayah tidak kurang rumitnya dibandingkan peran
istri. Tentu sang ayah tidak mengandung si bayi selam 9 bulan, tetapi
harus membuat penyesuaian secara fisik dan emosi ketika waktu
persalinan semakin dekat dan persiapan untuk bayi menjadi penting
sekali. Di satu pihak, sang ayah ungkin merasa seolah-olah tidak ada
hubungan dengan persalinan tetapi pada sisi lain ini adalah bayinya juga.
Ketika bayi akhirnya lahir, sang ayah mungkin merasa sangat lega dan
juga gembira serta gugup. Sewaktu menyaksikan kelahiran bayi,
perasaan komitmen dan cinta membanjir ke permukaan menghilangkan
kekhwatiran bahwa sang ayah tidak akan pernah mempunyai keterikatan
34
dengan bayinya. Sang ayah juga merasakan penghargan yang besar dan
cinta kepada istri lebih dari pada sebelumnya. Pada waktu yang sama,
merenungkan tanggung jawab untuk merawat baka ini salam 20 tahun ke
depan dapat membuat sang ayah lemah.
35
3.
Adaptasi sibling
Biasanya kelahiran adik atau bayi dapat menjadi suatu perubahan pada
sibling atau saudara, anak pertama lebih ingin mempertahankan dirinya
lebih tinggi dari adik barunya.
Salah satu peristiwa kunci dalam kehidupan anak adalah kelahiran adik
baru. Kehamilan itu sendiri merupkan waktu ideal bagi anak-anak untuk
memahami darimana bayi berasal dan bagaimana bayi itu dilahirkan.
36
prolactin.sedangkan
hormone
yang
37
jalan lahir
yang masih
berdarah
(Obstetri
fisiologi,2001)
d. Kembalinya rahim kebentuk asal
Pada waktu kehamilan terjadi perubahan ada otot rahim yang disebabkan
karena adanya pembesaran ukuran sel.
e. Perubahan kulit
Pada waktu hamil terjadi pigmentasi pada beberapa tempat karena proses
hormonal yaitu berupa :Kloasma gravidarum pada pipi .setelah persalinan
hormonal berkurang dan hiperpigmentasi menghilang serta pada dinding
perut akan menjadi putih mengkilat.
f. Dinding perut
Otot dinding perut memanjang sesuai dengan besarnya pertumbuhan
hamil dan setelah persalinan dinding perut akan kendor sesuai dengan
jumlah kehamilan dan tergantung pada perawatan ibu selama masa nifas.
dikarakteristikan
dengan
lima
tanda
utama
38
dan
39
2.2.1 Pengkajian
1. Identitas klien
Meliputi nama, umur, pendidikan, suku bangsa, pekerjaan , agama, alamat,
status perkawinan, ruang rawat, MR , diagnosa medik, tanggal masuk, tanggal
pengkajian, tanggal operasi, serta penanggung jawab.
2. Riwayat kesehatan
a. Riwayat kesehatan sekarang
Biasanya klien mengeluh nyeri atau tidak nyaman dari berbagai sumber
misalnya trauma bedah/ insisi, nyeri distensi kantung kemih meliputi keluhan
40
atau berhubungan dengan gangguan atau penyakit dirasakan saat ini dan
keluhan yang dirasakan setelah pasien operasi.
b. Riwayat kesehaatan dahulu
Didapatkan data klien pernah riwayat sc sebelumnya, tekanan darah tinggi,
panggul ibu sempit, serta letak bayi sungsang. Meliputi penyakit yang lain
dapat mempengaruhi penyakit sekarang, apakah pasien pernah mengalami
penyakit yang sama.
d. Riwayat menstruasi
Kaji menarche, siklus haid, lama haid, ganti duk, masalah dalam menstruasi
f. Riwayat nifas
a. Dikaji tinggi fundus uteri
b. Lochea
a) Lochea rubra terdiri dari sebagian besar darah, dan robekan
tropoblastik
41
b) Lochea serosa terdiri dari darah yang sudah tua ( coklat ), banyak
serum.Jaringan sampai kuning cair 3 sampai 10 hari.
c) Lochea alba terus ada hingga kira-kira 2-6 minggu setelah persalinan.
Kekuningan berisi selaput lendir leucocye dan kuman yang telah
mati.Jumlah lochea digambarkan seperti sangat sedikit, moderat dan
berat.( jacobson, 1985 ).
3. Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum, tingkat kesadaran, tanda-tanda vital.
a. Kepala
Rambut : rambut dapat bersih atau kotor, warna bervariasi sesuia dengan
ras, rambut rontok atau tidak.
Mata : penglihatan baik/ tidak, kongjungtiva anemis/tidak, sklera
ikterik/tidak.
Hidung : hidung simetris / tidak, bersih/tidak, secret ada/tidak, ada
pembengkakan/tidak.
Telinga : ganggua pendengaran/tidak, adanya serumen / tidak, simetris atau
tidak.
Mulut : kebersihan mulut, mukosa bibir dan kebersihan gigi
b. Leher
Adanya pembengkakan kelenjer tyroid/tidak, warna kulit leher.
c. Thorax
Payudara : ASI ada/tidak, puting susu menonjol/tidak
Paru- paru :
I : simetris kiri kanan/ tidak
P: teraba massa / tidak
P: perkusi diatas lapang paru biasanya normal
A : suara nafas biasanya normal ( vesikuler )
42
Jantung
I: ictus cordis terlihat/tidak
P: ictus cordis terba/tidak
P: suara ketuk jantung
A: reguler, adakah bunyi tambahan tidak
d. Abdomen
I: abdomen mungkin masih besar atau menonjol, terdapat luka operasi tertutup
perban
A: bising usus +/P: nyeri pada luka operasi, TFU di umbilicus setelah janin lahir
P: difan muskuler pertahanan otot
e. Genetalia
Lihat keadaaan perineum bersih/tidak, jumlah dan warna lochea post sc hari
ke3 biasanya warna lochea rubra, dan berapa kali ganti duk.
f. Ekstremitas
Post sc dapat terjadi kelemahan sebagai dampak anestesi yang mendefresikan
sistem saraf pada muskulosskletal sehingga menurunkan yonus otot.
4. Data Sosial Ekonomi
Sectio caeserae dapat terjadi pada semua golongan masyarakat dengan berbagai
indikasi.
5.
Data Spiritual
6. Data Psikologis
Pasien biasanya dalam keadaan labil, cemas akan keadaan seksualitasnya
dan harga diri pasien terganggu. (Mitayani,2011)
43
7. Pemeriksaan Penunjang
Data laboratorium : pemeriksaan Hb dan leukosit, biasanya pasien dengan post sc
akan mengalami kekurangan darah dan peningkatn leukosit.
44
pemberian
ASI
berhubungan
dengan
keterbatasan
pengetahuan ibu.
10. Resiko terhadap perubahan menjadi orang tua b/d kurangnya dukungan dari
orang terdekat, tidak tersedianya model peran.
11. Gangguan pola tidur berhubungan dengan nyeri atau ketidaknyamanan,
proses persalinan dan kelahiran melelahkan.
( doegoes marylin, 2001 )( https://wayanpuja.wordpress.com/2011/06/25/askeppasien-dengan-post-operasi-seksio-sesaria/ )
WOC
Sectio Caesarea
Post Sc
Penurunansaraf
Ekstremitasbawah
Penurunansaraf
Otonom terputus
Jaringan
terbuka
Jaringan
Nifas
Uterus
Laktasi
Psikologi
Progesterone dan
Esterogenmenurun
Kelumpuhan
Penurunansaraf
Vegetative
Merangsang area
sensorikmotorik
Proteksi
kurang
Kontraksi uterus
Prolaktinmeningkat
PenambahanAnggotabaru
MK:Cemas
Perubahankelenjer
Penurunanperistaltic
MK:Mobilitas
MK:Nyeri
Usus
Invasi
Afektif
TidakAdekuat
Bakteri
susuterangsang
PengelupasanAtonia
desidu
MK:
MK: gangguan
Konstipasi
MK:Restiinfeksi Lochea
pola tidur
KebutuhanMeningkat
Isapanbayi
Uteri
Perdarahan
oksitosin
hipovolemik
Anemi
Hb02
Metabolismeanaerob
ejeksi ASI
adekuattdkadekuat
ASI keluar
Asamlaktatmningkat efektif
Suplai o2 kejaringan
menurun
Nekrose
Sumber:
Perubahanpsikologi
(Sarwono,2009)
MK:IntoleransiLaktasi
aktifitas
ASI tdkkeluar
Inefektik
Laktasi
Mk :kurangpengethuan
MK: ketidakefektifan
pemberian ASI
Diagnosa
Tujuan/Kriteria Hasil
Intervensi
Rasional
Keperawatan
1. Gangguan
nyaman
nyeri
) nyeri hilang
trauma
Klien tampak
rileks
pembedahan
post op SC.
-
Klien tampak
mampu istirahat
komplikasi.
2. Meningkatkan pemecahan masalah,
2. Berikan informasi dan petunjuk
45
yang tepat.
terdengar.
7. Meningkatkan kenyamanan yang
prosedur-prosedur pembebatan
pemberian analgesic
Kolaborasi
7. Berikan analgesic setiap 3-4 jam,
Resiko
post op
Kriteria hasil:
49
calor,
dubor,
tumor,
besi.
50
pembuangan
pengalas
Diskusikan
resiko infeksi
dengan
klien
bersih
6. Anjurkan
dapat
mengurangi
resiko
terjadinya infeksi
7. Perlu untuk mematikan organisme
klien
untuk
tetap
51
dapat
menurun
masalah.
Kriteria hasil:
mendorong
pengungkapan
-klien rileks, dapat tidur dan sumber dari asalah. Mendorong sebagai suau kegagalan daam hidup oleh
/ istirahat dengan benar.
klien
pasangaan
mengungkapkan
harapan
yang
kebutuhan
tidak
52
lazim
dn
perkembangan
4. Khayalan
informasi
dapat
kesalahpahaman
atau
meningkatkan
tingkat ansietas.
5. Mengurangi ansietas yang mungkin
5. Mulai kontak antara klien / berhubungan dengan penanganan bayi,
pasangan
dengan
mungkin,
jika
bayi
bayi
sesegera takut
dibawa
terhadap
sesuatu
yang
tidak
neonatal intensive care unit ( NICU buruk berkenaan dengan keadaan bayi.
). Bentuk jalur komunikasi antara
staf perawatan dan klien / pasangan.
53
4.
Kurang
pengetahuan
1. Kaji kesiapan dan motivasi klien 1. Periode pasca partum dapat menjadi
berhubungan dengan
positif
bila
informasi penyakit
kebutuhan
mengembangkan
kesempatan
pertumbuhan
membutuhkan
waktu
untuk
baru
untuk
mempelajari
informasi
baru
untuk
memudahkan
54
menerima penyuluhan.
2.
Berikan
rencana
penyuluhan
standarisasi
ceklis,dokumentasi informasi yang yang mungkin memerlukan tindakandiberikan dan respon klien.
55
3.
Berikan
berhubungan
fisiologis
informasi
dengan
dan
psikologis
yang pembelajaran
peran
baru
dan
dan
kebutuhan
sesarea
memerlukan
banyak
bila
pertama
bantuan
kali
lebih
dirumah
56
dirumah
: daripada
minggu
keenam
Karena
berhubungan
dengan
Konstipasi
Tujuan : Eliminasi
Menentukan
makan
kesiapan
per
terhadap
oral,
dan
57
Lancar
Kriteria Hasil:
-
Biasanya,
bising
usus
tidak
Bising usus
kembali normal
Pola komunikasi
kembali normal
akumulasi
paralitik
atau
kemungkinan
ileus
yang
menghasilkan
bulk,
58
Anjurkan
latihan
jam
meningkatkan
peristaltic
dan
Identifikasi
dimana
aktifitas-aktifitas 6.
klien
Memudahkan
kemampuan
usus.
6. KolaborasiBerikan analgesic 30
7.Melunakkan
feses,
merangsang
59
peristaltic
dan
membantu
6.
Resiko
terjadinya Tujuan:menurunkan
cidera
dengan
kriteria hasil:
-klien
bebas
komplikasi
60
hipersensitif lain.
sianosis.
61
fundus.
stasis/
penumpukan
pada
62
flebitis.
Proses
perkembangan transisi
pembuangan
pengalas
Kriteria hasil:
pembalut
erineal,
terkontaminasi
kotoran,
dan
dengan
linen
tepat.
tindakan-tindakan
ini
63
setelah pulang.
2.Tinjau ulang Hb/Ht prenatal :
pelambatan penyembuhan.
3.Mencegah dehidrasi memaksimalkan
besi.
4.Kaji suhu, nadi dan jumah sel darah menunjukan infeksi peningkatan suhu
putih
64
sering.
sesarea.
65
66
67
2.2.2 Implementasi
Implementasiadalahinisiatifdarirencanatindakanuntukmencapaitujuan yang spesifik(
Nursalam,2001).
Tahappelaksanaandimulaisetelahrencanatindakandisusundanbergunauntukmemenuhi
kebutuhanklienmencapaitujuan yang diharapkansecara optimal.
Pelaksanaantindakankeperawatan
harusdiikutiolehpencatatan
lengkapdanakuratterhadapsuatukejadiandalam
proses
yang
keperawatan.
Dokumentasitindakankeperawataninibergunauntukkomunikasiantartimkesehatansehi
nggamemungkinkanpemberiantindakankeperawatan yang berkesinambungan.
2.2.3 Evaluasi
Evaluasiadalah
stadium
pada
proses
keperawatandimanatarafkeberhasilandalampencapaiantujuankeperawatandinilaidank
ebutuhanuntukmemodifikasitujuanatauintervensikeperawatanditetapkan
(Brooker,
2001).
1. Informasikesehatanterpenuhi
2. Tidakmengalamiinfeksi dan cidera post op sc
3. Nyeriberkurangatauterdaptasi
4. Tidak tejadi kontipasi
5. Kecemasanberkurang
68
BAB III
TINJAUAN KASUS
3.1 PENGKAJIAN
3.1.1 Identitas Klien
Nama
: Ny. A
No MR
: 413484
Umur
: 33 Tahun
Ruang Rawat
: Kebidanan
Tgl Masuk
: 21-06-2015
Status
: Kawin
Tgl Pengkajian
: 24-06-2015
Agama
: Islam
Tanggaloperasi
: 21-06-2015
Pekerjaan
: Petani
Diagnosa Medias
: Postop SC+PEB
Alamat
Penanggung jawab
Nama
: Ny. A
Umur
: 43Tahun
Hubungan keluarga
: Kakak Kandung
Pekerjaan
: Petani
Alamat
68
69
post
op
scsepanjang12
cm
sepertihipertensi,
yang
diabetes
kronis,
melitus
70
Genogran
Keterangan :
: perempuan
: laki-laki
: klien
: meninggal
: tinggal serumah
71
d. Riwayatmenstruasi
Menarce
: umur 14 tahun
Siklushaid
: teratur
Lama haid
: 6hari
Masalahselamahaid
: tidakada
: 11 September 2014
Tanggalpersalinan
: 21 Juni 2015
Jenis persalinan
: SC ( Sectio Caesarea )
Kesulitan persalinan
: 2000 gram
: 46 cm
Lama persalinan
: 1 jam
: 55 kg
: 8 kg
Jenis KB
72
Umur
Berat
Panjang
Badan
Badan
Jenis Persalinan
Perempuan
11 tahun
3500 gram
48cm
Normal
Laki laki
5 tahun
2800 gram
46cm
Normal
Laki-laki
3 hari
2000 gram
46cm
SC
: 3hari
BB
: 2000 gram
PB
: 46 cm
Jeniskelamin
: Laki-laki
Daya hisap
: Composmentis
GCS
: 15
Tanda vital
Suhu : 36.5 C
RR
: 22 x/i
Nadi
TD
: 130/90 mmHg
: 88 x/i
73
1. Kepala
- Rambut
Rambut klien berwarna hitam ikal,rambut klien terlihat bersih, pertumbuhan
rambut merata, tidak teraba adanya benjolan.
- Mata
Keadaan
mata
bersih
kiri
dan
kanan.
Mata
simetris
kiri
dan
- Telinga
Dauntelingasimetriskiridankanan,
tidakadaperdarahan
di
serumenadadalambatas
telinga,
normal,
tidakterabaadanyapembengkakan,
mukosamulutlembabdanberwarnamerahmuda,
lidahbersih,
74
2. Leher
I : Simetris kiri dan kanan ,tidak ada pembesaran kelenjer tiroid, warna kulit
leher sama dengan kulit yang lain sawo matang, jvp 3 cm diatas sudut
sternum
P : Tidak ada teraba pembengkakan kelenjer tiroid.
3. Thorak
-
Payudara
Simetriskiridankanan,
,colostrumada,
warnasekitar
areola
tidakadakelainanpadapayudara,
hitamkecoklatan
putingsusumenonjol,
Paru-paru
I : Simetris kiri dan kanan, pergerakkan dinding dada simetris
P : Tidak teraba adanya pembengkakan dan massa
P : Perkusi diatas permukaan paru resonan
A : suara nafas vesikuler
Jantung
I : simetris kiri dan kanan, ictus cordis tidak teraba, dan tidak ada
pembesaran pada jantung
P : Tidak ada pembengkakkan / benjolan
P : Suara ketuk jantung redup
75
A : irama jantung teratur dan tidak ada bunyi tambahan seperti mur-mur
dan gallop
4. Abdomen
I :Simetris kiri dan kanan, Terdapatluka post op scvertical sepanjang
12 cm pada abdomenklien, luka masih sedikit basah dan agak sedikit
berbau.
A : Bising usus normal 18x/i ( nilai normal 5 24 x /i )
P : Nyeri tekan abdomen di quadran 3 dan 4, tinggi fundus uteri 2 jari
dibawah pusat
P : tympani
5. Punggung
Tidak terdapat lesi, tidak terlihat adanya kelainan tulang tidak ada bengkak
dan tidak ada massa.
6. Ekstermitas
Atas
76
7. Kekuatan Otot
5.5.5.5 5.5.5.5
5.5.5.5 5.5.5.5
SEHAT
SAKIT
Menu
MB (Makan Biasa)
MB ( Makan Biasa )
Porsi
3 x sehari
3x sehari
Makananan
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
8 gelas / hari
8 gelas / hari
Air putih
Air putih
Tidak ada
Tidak ada
1x/hari
1x sehari
Kesukaan
Pantangan
Minum
Jumlah
Minuman Kesukaan
Pantangan
Eliminasi
BAB
Frekuensi
77
Warna
Bau
Konsistensi
Kesulitan
Kuning lembek
Kuning lembek
Khas
Khas
Lembek
Lembek
Tidak ada
Tiak ada
4-6 /hari
4-6/hari
Kuning jernih
Kuning jernih
Khas
Cair
Cair
Tidak ada
Tidak ada
800cc/ hari
600 cc / hari
22.00
23.00 ke atas
8 jam
5 jam
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
2 x/hari
1x/hari
2x/hari
1x/ 2hari
2x/hari
1x/hari
1x seminggu
Tidak ada
BAK
Frekuensi
Warna
Bau
Konsistensi
Kesulitan
Jumlah
Istirahat dan tidur
Waktu tidur
Lama tidur
Hal yang
mempermudah tidur
Kesulitan tidur
Persoral hygiene
Mandi
Cuci rambut
Gosok gigi
Potong kuku
3.1.6
Riwayat Alergi
Klienmengatakantidakmemilikiriwayatalergibaikituobat,
minumandanmakanan.
78
3.1.7
Data Psikologis
1. Bounding
Padafaseiniibusudahmenyusuibayinyanamun tidak secara langsung karena
bayi masih dirawat diruangan perinatologi.
2. Taking in
Padafaseinidinilaitingkahlakuibudalamketergantungandengan
orang
disekitarnya,padafaseinisiibuketergantunganpadasaatakanberaktifitas,karena
kondisiibu
yang
belummemungkinkanuntukberaktifitassendiri,inihanyaberlangsungselama 2
hari.
3. Taking hold
Pada fase ini ibu masih belum bisa menggendong bayinya, dan
ibu
3.1.8
hubungankliendengankeluargabaik,
rumahsakithubungankliendenganperawatbaikdanramah.
3.1.9
Data Spritual
selama
di
79
Sebelumnya di rumahklienjarangmelakukankegiatanibadahshalatdanselama
di rumahsakitklientidakadamelakukankegiatanibadahshalat.
Nilai Normal
HBG : 13 ,9 g/dL
( 11,5-17,0 g/dL )
HCT : 40,4 %
( 37,0 54,0 % )
( 11,5-17,0 g/dL )
HCT : 36,7 %
( 37,0 54,0 % )
( 11,5-17,0 g/dL )
HCT : 37,8 %
( 37,0 54,0 % )
80
b. Data Objectif
1. Tampak luka post op sc sepanjang 12 cm vertical
2. Luka klien tampak agak berbau
3. Luka klien tampak masih basah
4. Klien tampak meringis
81
5. Skala nyeri 4
6. Klien tampak memegang kepalanya
7. Klien tampak tidak tenang dan banyak fikiran
8. Klien selalu bertanya tentang perawatan post op sc
9. Klien tampak bingung dengan kondisinya
10. Tekanan darah : 130/90 mmHg
11. Suhu : 36,5 C
12. Pernafasan : 22x/i
13. Nadi : 88x/i
14. Data penunjang :
HGB : 13,7 g/dL
( 11,5-17,0 g/dL )
HCT : 37,8 %
( 37,0 54,0 % )
Data Fokus
Data subjectif :
1. Klien mengatakan nyeri pada
luka post op
2. Klien mengatakan lukanya
nyeri saat dibawa miring
Data objectif :
Masalah
Etiologi
Gangguan rasa
Trauma
nyaman ( nyeri )
pembedahan post
op SC
82
darah
130/90
mmHg
2.
Infeksi
Data subjectif :
1. Klien mengatakan luka post
op sc masih tetutup verban
2. Klien mengatakan lukanya
masih basah
3. Klien
mengatakan
nyeri
disekitar luka
4. Klien
mengatakan
luka
sedikit berbau
Data objectif :
1. Tampak luka post op sc
sepanjang 12 cm vertical
2. Luka klien tampak masih
basah
3. Luka
klien
tampak
agak
berbau
4. Tekanan
darah
130/90
Luka post op sc
83
mmHg
3.
Cemas
Data Subjectif :
1. Klien
mengatakan
kepala
mengatakan
banyak
Krisis situasi
pusing
2. Klien
tampak
memegang
kepalanya
2. Klien tampak tidak tenang dan
banyak fikiran
3. Tekanan darah : 130/ 90
mmHg
Diagnosa
Intervensi
Rasional
keperawatan
Rabu / 24 Juni 2015
1.
Gangguan
rasa Tujuan
ketidaaknyamanan. Perhatikan
ketidaknyamanan secara
langsung. Membedakan
nyeri
post SC
berkurang / hilang
Data subjectif :
Kriteria Hasil :
terbatas.
nyeri membantu
1. Klien
- skala nyeri 0
komplikasi.
84
2. Klien
normal
2. Meningkatkan pemecahan
mengatakan
masalah, membantu
lukanya
yang tepat.
saat
nyeri
dibawa
miring
ketakutan karena
Data objectif :
ketidaktahuan dan
1. Klien
tampak
meringis
2. Skala nyeri 4
op sc vertical 12
cm
4. Tekanan darah :
karena nyeri)
130/90 mmHg
85
kenyamanan dan
tepat.
2.
86
SC
Data subjectif :
post
op
tidak
terjadi
sc infeksi
suhu tubuh
KH :
infeksi
menentukan tindakan
2. Kaji adanya tanda-tanda infeksi (
rubor,
calor,
dubor,
4. Klien mengatakan
tumor,
op sc sepanjang 12
besi.
cdiperlukan untuk
Data objectif :
3.
87
cm vertical
masih basah
membantu membatasi
agak berbau
dan
penyebaran infeksi
masih basah
linen
5. Tekanan darah :
130/90 mmHg
pembuangan
terkontaminasi
pengalas
dengan
luka
dapat
mempercepat penyembuhan
luka dan mengurangi resiko
infeksi
88
6. Anjurkan
klien
untuk
kering dan
bersih
mengurangi
bersih
dapat
resiko
terjadinya infeksi
7. Berikan antibiotic khusus untuk 7. Perlu
proses
infeksi
yang
untuk
mematikan
organisme
teridentifikasi.
3.
dilakukan
tindakan
1. Klien
keperawatan 3 x 24 jam
darah
gambaran
memberikan
yang
lebih
mengatakan
lengkap
tentang
kepala pusing
terjadi
keterlibatan/
bidang
KH :
masalah vaskular.
2. Klien
mengatakan
89
fikiran -
banyak
terutama
lingkungan
memikirkan
bayinya
mengurangi pikirannya
Data Objectif :
1. Klien
tampak
4. Mengurangi
4. Anjurkan
klien
untuk
fikiran
tetap
memegang
sehingga
tidak
terjadi
tenang
kepalanya
2. Klien
banyak fikiran
3. Tekanan darah :
130/ 90 mmHg
agar
klien
mengetahuikondisi
anaknya.
90
Hari/ Tanggal
1.
Rabu / 24 Juni
2015
Diagnosa
Gangguan
Jam
rasa
09.00
Implementasi
1. Menentukan karakteristik
Evaluasi
Paraf
S: Klien mengatakan
nyaman ( nyeri )
dan lokasi
luka
berhubungan
ketidaaknyamanan.
nyeri
dengan
O : skala nyeri 5
pembedahan post
Tekanan
op SC
130/90 mmHg
A: masalah belum
terbatas.
teratasi
trauma
masih
terasa
darah
Implementai
dilanjutkan
mengenai penyebab
91
ketidaknyamanan dan
intervensi yang tepat.
3. Mengevaluasi tekanan
darah
(TD) dan nadi: perhatikan
perubahan prilaku
(bedakan antara
kegelisahan karena
kehilangan darah
berlebihan dan karena
nyeri)
4. Menganjurkan
penggunaan teknik
pernapasan dan relaksasi
92
Rabu / 24 Juni
2015
Infeksi
09.30
berhubungan
op SC
93
implementasi
dilanjutkan
4. Menganjurkan
dan
pengalas
tindakanini
setelah
pulang.
94
antibiotic
untuk
infeksi
proses
yang
teridentifikasi.
3.
Rabu / 24 Juni
2015
Cemas
10.00
1. Mengkaji
tanda-
berhubungan
dengan
situasi
krisis
kefikiran
yang
mengalami kelainan
95
130/ 90 mmHg
belum tenang
teratasi
4.
08.30
implementasi
dilanjutkan
berhubungan
op SC
sudah
mulai
kering
dan
96
fungsi jaringan)
3. Mendorong
implementasi
dihentikan
pasien
dan pulang
pengalas
tindakan-
97
tindakan
ini
setelah
pulang.
5. Melakukan perawatan luka
dan ganti verban
6. Menganjurkan klien untuk
tetap menjaga luka tetap
kering dan bersih
5.
rasa
09.15
1. Menentukan karakteristik
S : Klien mengatakan
nyaman ( nyeri )
dan lokasi
nyeri
berhubungan
ketidaaknyamanan.
berkurang
dengan
dibawa miring
pembedahan post
O : klien tampak
op SC
nyeri
trauma
mulai
3,
saat
tekanan
98
terbatas.
teratasi
mengenai penyebab
ketidaknyamanan dan
dihentikan
pulang
implementasi
pasien
3. Mengevaluasi tekanan
darah
(TD) dan nadi: perhatikan
perubahan prilaku
(bedakan antara
kegelisahan karena
kehilangan darah
berlebihan dan karena
99
nyeri)
4. Menganjurkan
penggunaan teknik
pernapasan dan relaksasi
dan distraksi. Anjurkan
keberadaan dan partisipasi
pasangan bila tepat.
Berkolaborasi
dalam
09.45
1. Mengkaji
tanda-
berhubungan
dengan
situasi
krisis
100
2. Menciptakan lingkungan O:
yang nyaman pada klien
klien
tampak
bisa pulang.
darah
120/80 mmHg
P:
implementasi
dihentikan
pasien
pulang
101
102
100
BAB IV
PEMBAHASAN
Pengkajian
Pengkajian adalah merupakan tahap yang sistematis dalam pengumpulan data
tentang individu, keluarga dan kelompok
(Carpenito & Moyet, 2007)
Dalam melakukan pengkajian pada klien data di dapatkan dari klien , beserta
keluarga , catatan medis serta tenaga kesehatan lainnya.
100
101
atau
penyakit
DM,
seperti
jantungsedangkanberdasarkanhasilwawancarapadaNy.Atidakditemukanadanyari
wayathipertensi maupun penyakit yang lain.
4.1.3 Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik pada teoritis dan pada kasus sama karena pemeriksaan fisik
penting untuk menentukan keadaan pasien. Pemeriksaan fisik pada teori
mengacu pada pemeriksaan head to toe, pemeriksaan keadaan umum, tingkat
kesadaran serta TTV ( TD, P, N, S ) pada kasus penulis juga melakukan
pemeriksaan head to toe, pemeriksaan kesadaran, keadaan umum, serta
pemeriksaan TTV ( TD, N, P, S ).
102
103
pemberian
ASI
berhubungan
dengan
keterbatasan
pengetahuan ibu.
7. Resiko terhadap perubahan menjadi orang tua berhubungan dengan
kurangnya dukungan dari orang terdekat, tidak tersedianya model peran.
8. Gangguan pola tidur berhubungan dengan nyeri atau ketidaknyamanan,
proses persalinan dan kelahiran melelahkan.
Diagnosa yang lainnya tidak muncul pada tinjauan kasus karena tidak ada data
pendukung pada tinjauan kasus diatas.
diharapkan dari pasien dan tindakan yang harus dilakukan oleh perawat.
104
4.4 Implementasi
105
c. Adanya kerja sama yang baik dengan petugas ruangan, sehingga penulis
mendapat bantuan dalam melalaksanakan tindakan keperawatan.
4.5 Evaluasi
Dari 3 diagnosa keperawatan yang penulis tegakkan sesuai dengan apa yang
penulis temukan dalam melakukan studi kasus dan melakukan asuhan
keperawatan, kurang lebih sudah mencapai perkembangan yang lebih baik dan
optimal, maka dari itu dalam melakukan asuhan keperawatan untuk mencapai
hasil yang maksimal memerlukan adanya kerja sama antara penulis dengan klien,
perawat, dokter, dan tim kesehatan lainnya.
106
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Sectio Caesarea dengan indikasi Preeklampsia adalah Masa setelah proses
pengeluaran janin yang dapat hidup di luar kandungan dari dalam uterus ke
dunia luar dengan menggunakan insisi pada perut dan karena adanya hipertensi,
edema, dan proteinuria.
1.1.2
1.1.3
107
5.2 Saran
5.1.1
Bagi Mahasiswa
Diharapkan bagi mahasiswa agar dapat mencari informasi dan
memperluas wawasan mengenai Post Op SC dengan indikasi preeklamsi
beratkarena dengan adanya pengetahuan dan wawasan yang luas
mahasiswa akan mampu mengembangkan diri dalam masyarakat dan
memberikan pendidikan kesehatan bagi masyarakat mengenai SC dengan
indikasi preeklamsi, dan fakor faktor pencetusnya serta bagaimana
pencegahan untuk kasus tersebut.
5.1.2
108
5.1.3
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Discharge Planning
Nama pasien
: Ny. A
No MR
: 413484
Dx medis
Tanggal masuk
: 21 Juni 2015
Tanggal keluar
: 24 Juni 2015
Fungsi obat
Untuk mencegah
Dosis obat
2 x 1 tablet
Antalgin
2 x 1 tablet
Vit C
3 x 1 tablet
Nama
; RETNO TRIWAHYUNI
Tempat / TanggalLahir
Agama
;Islam
JumlahBersaudara
;4 Orang
AnakKe
; 3( Tiga )
Alamat
; Wahendrik
Ibu
; Elmi
RiwayatPendidikan
1. TkRaudhatul Athfal Talawi Sawahlunto : 1999 - 2000
2. SDN 13 Nankodok Payakumbuh
: 2000 - 2006
3. SMP N 2 Payakumbuh
: 2006 - 2009
4. SMA N 3 Payakumbuh
: 2009 - 2012
: 2012 2015