Anda di halaman 1dari 11

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Dalam era globalisasi ini dibutukan sumber daya manusia yang mampu
bersaing dengan dunia kerja diluar sana dibutuhkan hard skill dan soft skill yang
diatas rata-rata. Untuk memenuhi salah satu kebutuhan itu kami membuat makalah
ini.
Makalah ini dibuat khususnya untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh
dosen pengantar ilmu kebumian dan umunya untuk memenuhi kebutuhan hardskill
dan softskill kami. Makalah yang kami buat ini tertema tentang Bumi.
Makalah ini berisi tentang materi-materi perubahan bentuk topografi bumi dari
jaman ke jaman dan penyebab terbentuknya bermacam-macam topografi di bumi baik
itu di darat maupun di laut.

1.2Rumusan masalah
1.
2.
3.
4.
5.

Pendeskripsian bumi
Teori-teori mengenai perubahan topografi bumi sampai saat ini
Terbentuknya relief bumi
Akibat dari perubahan relief bumi
Prediksi topografi bumi dimasa yang akan datang

Isi
2.1Pendeskripsian Bumi
Menurut Eric W. Danielson dan Edward J. Penecke pada buku Earth Science
Macmillan , cara ilmuwan mendeskripsikan objek adalah dengan membuat berbagai
macam pengukuran, yaitu:
-

Massa, jumlah dari material yang dikandung


Volume, jumlah ruang yang digunakan oleh suatu objek
Bahan/zat, semua hal yang memiliki massa dan volume

Berdasarkan Wikipedia.com massa Bumi adalah 5,9736 x 10 24 Kg, dengan Volume


1,0832073 x 1012 km3 dengan komposisi 78% Nitrogen, 21% Oksigen, 1% uap air,
karbondioksida dan gas lain.

2.2Teori-teori mengenai perubahan topografi bumi sampai saat ini


Jadi dalam pergerakan lempeng bumi melibatkan lapisan astenosfer dan
litosfer.Lapisan astenosfer yang berada di lapisan litosfer bergerak perlahan-lahan karena
lapisan astenosfer seperti mengambang, diantara lapisan litosfer dan lapisan dibawahnya,
peristiwa inilah yang menyebabkan terjadinya lipatan, pengangkatan, dan penurunan lempeng
di muka bumi. Sedangkan lapisan litosfer mengalami pergerakan karena lapisan astenosfer
yang mengangkatnya sehingga ada lempeng yang merenggang dan ada yang saling menekan,
peristiwa inilah yang dinamakan teori tektonik lempeng.

Gambar 2.1 Terjadinya pegunungan dan cekungan pada permukaan litosfer(sumber: )

Gambar 2.2 Gambar bagian dalam bumi (sumber: )


Pada gambar terlihat bahwa kerak bumi yang bersifat padat seolah-olah mengapung
diatas lapisan astenosfer yang bersifat cairan pekat. Batas kerak bumi dengan bagian atas
mantel (asternosfer) disebut kontinuitas Mohorovisic atau disebut bidang MOHO.
Moch. Munir di Buku Geologi Lingkungan memaparkan 6 teori pembentukan relief
Bumi, yaitu:
-

Teori Kontraksi
Teori ini diformulasikan oleh James Dana di As tahun 1847 dan
Elie de Baumant tahun 1852. Mereka berpendapat kerak Bumi
mengalami pengerukan karena bagian dalamnya mengalami
pendinginan akibat konduksi panas sehingga permukaan bumi
menjadi tidak rata.
Teori Laurasia Gondwana
Teori ini dikemukakan oleh Eduard Zues dalam bukunya dan Frank
B.Taylor. Mereka berpendapat pada awalnya bumi terdapat 2
benua, keduanya terdapat di kutub bumi, kemudian bergerak ke
arah equator secara pelan pelan, terpecah membentuk benua
benua seperti yang ada sekarang.
Teori Pergeseran Benua (Continental Drift Theory)
Alfred Wegener dalam bukunya mengemukakan dahulu di Bumi
hanya terdapat 1 benua, yaitu Pangea. Kemudian pada permukaan
Mesozoikum benua tersebut mulai bergeser perlahan lahan ke
arah equator dan barat sampai terpecah dan mencapai posisi yang
ada sekarang ini.
Teori Konveksi (Convection Theory)
Terdapat aliran konveksi di dalam lapisan atmosfer yang agak
kental, dimana pengaruhnya sampai ke kerak bumi yang ada di
atasnya.
Teori Pergeseran Lempeng Laut
Terjadi pergeseran dasar laut dari arah pegunungan dasar laut ke
kedua sisinya.
Teori Lempeng Tektonik
3

Pada tahun 1967 ahli geofisika Mca Kenzie dan Robert Parker
menampilakan hipotesis baru yang menyempurnakan teori
pergeseran benua, sea-floor spreading, dan teori konveksi sebagai
suatu kesatuan konsep.

Pada teori-teori di atas yang paling sempurna mengenai perubahan-perubahan


relief bumi dari dulu sampai saat ini dalah Teori Lempeng Tektonik dikarenakan teori
tersebut menyempurnakan teori-teori sebelumnya yang masih ada kekurangan dalam
mengemukakan perubahan relief bumi.

Gambar 2.3 Penyebaran Lempeng di Bumi (sumber: )


Diatas adalah tempat penyebaran lempeng tektonik di bumi. Kita dapat
melihat banyaknya lempeng bumi yang mengelilingi Indonesia oleh sebab itu
indonesia memiliki topografi yang bermacam-macam seperti banyaknya palung di
laut, banyaknya gunung berapi di darat dan laut hal tersebut akan dijelaskan pada bab
selanjutnya.

2.3Terbentuknya relief bumi


Bumi memiliki relief yang bermacam-macam seperti gunung, palung di laut,
lembah, dan lain-lain yang menyebabkan setiap daerah di permukaan bumi memiliki
relief yang berbeda satu sama lainya. Terbentuknya relief bumi dengan keadaan
berbeda di sebabkan aktivitas pergerakan lempeng tektonik yang ada di dalam bumi
seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.
Gambar 3.1 Diatas adalah macam-macam pergeseran lempeng tektonik yang terjadi di

dalam bumi.(sumber: )
Pada gambar pemekaran lantai samudera terjadi saling bergerak berlawanan
arah yang menyebabkan terbentuknya lembah dan punggungan di lautan yang
membuat relief bumi berbeda di setiap permukaan lautan.
Pada gambar penunjaman terjadi pergerakan lempeng samudera dengan benua yang
saling menabrak dan kemudian lempeng samudera masuk kedalam bawah lempeng benua
yang menyebabkan terbentuknya palung samudera dan lempeng samudera yang bergerak ke
atas menyebabkan terbentuknya pegunungan di dekat laut baik itu pegunungan berapi ataupu
tidak.

Pada gambar penumbukan terjadi pergerakan antar lempeng di benua yang


bergerak saling menekan dan menyebabkan terbentuknya lipatan lipatan atau
formasi pegunungan seperti di pegunungan Himalaya.
Pada gambar transform fault margin pergerakan antar lempeng horizontal yang
satu ke arah utara dan yang lain ke arah selatan menyebabkan terbentuknya sesar
transform dan celah celah antar lempeng.

2.4Akibat dari perubahan relief bumi


Terjadinya pergerakan lempeng tektonik menyebabkan perubahan bentuk
permukaan bumi seperti batas menyebar, batas terpusatkan, dan batas
menggunting.
-

Batas menyebar (Divergent Boundaries)


Bentuk permukaan bumi yang menyebar adalah perbatasan lempeng
antara lempeng lempeng yang bergerak ke arah yang saling berlawanan
dan saling menjauhi. Perbatasan ini biasanya merupakan rangkaian
pegunungan dasar laut.

Batas terpusatkan (Convergent Boundaries)


Bentuk permukaan bumi batas terpusatkan adalah perbatasan lempeng
yang bergerak dari arah yang berlawanan menuju suatu titik dengan tujuan
yang sama atau terpusatkan. Di perbatasan ini lempeng saling
bertumbukan sehingga terjadi patahan patahan yang memudahkan
timbulnya gunung api dan palung laut yang sejajar dengan perbatasan itu.
Salah satu lempeng akan menjorok ke dalam dan disebut subduction
zone dan merupakan daerah pusat gempa bumi karena selalu mengalami
pergeseran pergeseran. Contohnya adalah Indonesia yang memiliki
subduction zone dibagian selatan jawa

Batas menggunting (Shear Boundaries)


Bentuk permukaan bumi yang termasuk dalam menggunting adalah
perbatasan lempeng dimana gerak lempeng sejajar dengan arah yang
berlawanan sepanjang garis lurus atau seperti gerakan menggunting.

2.5Prediksi topografi bumi dimasa yang akan datang


6

Bagaimana cara memprediksi topografi bumi dimasa yang akan datang ? Sebelumnya
kita harus megetahui arah dan kecepatan tiap tiap lempeng, sehingga dapat memprediksi
lempeng mana saja yang akan berbenturan atau berpisah.

Gambar 5.1 Arah pergerakan lempeng (sumber: slideshow.jpl.nasa.gov)


Penjelasan:

Makin panjang panah maka makin cepat pergerakan lempeng.


Lempeng IndoAustralia bergerak dengan kecepatan 7-8 cm per tahun ke arah
Timur Laut. Sedangkan Eurasia bergerak ke Timur.
Jika arah panah berbeda, maka akan menyebabkan gempa.

Dengan melihat gambar diatas kita dapat melihat kemana arah lempeng-lempeng
bergerak untuk dapat memperkirakan akan menjadi apakah bumi kita dimasa yang akan
datang. Karena pergerakan lempeng tidak akan pernah berhenti topografi bumi pun akan
mengalami perubahan-perubahan yang menyebabkan perbedaan topografi bumi dengan masa
sekarang.

Dengan melihat gambar tersebut kita melihat hampir semua lempeng bergerak ke arat
tengan atau dinamakan Batas Terpusatkan. Dengan pergerakan lempeng menuju tengah kita
dapat memprediksi bahwa hampir semua permukaan bumi akan menjadi satu kembali seperti
prediksi permukaan bumi ratusan juta tahun yang lalu dengan teori Laurasia-Gondwana .
Teori kembainya menjadi superbenua dinamakan Silkus Wilson. Dimana awal
terbentuknya bumi dimulai dari superbenua kemudian terjadinya peretakan atau pemisahan
menjadikan pemekaran samudera, kemudian terjadi penunjaman, tumbukan, dan berpapasan
hal itu kembali lagi menjadi superbenua.

2.6Studi Kasus
Subduction Zone
Subduction zone atau zona penajaman adalah zona menujamnya (Bend Downward)

lempeng Samudra ke lempeng Benua.


Di Indonesia Subduction Zone berada di pesisir barat Pulau Sumatra, Selatan Jawa
sampai ke Laut Banda. Lempeng Samudra dan lempeng Benua yang dimaksud adalah
Lempeng Australia yang menujam ke bawah lempeng Eurasia (Indonesia termasuk lempeng
Eurasia).
Lalu, apakah ada hubungan Subduction Zone dengan banyaknya gempa yang terjadi
di selatan Indonesia dan terdapatnya emas di utara Sulawesi?
Hubungan Subduction Zone dengan Gempa adalah karena jalur gempa di dunia
(Benioff Zone) akan mengikuti jalur Subduction Zone.
Selain gempa, produk dari Subduction Zone adalah Gunung Berapi dan kekayaan
hasil bumi.
Penjelasannya sebagai berikut.

Lempeng
Samudra
yang
menujam akan bergesekan dengan lempeng benua, dan kedua lempeng ini mempunyai daya
elastis. Pada saat daya elastisnya sudah melewati batas, maka lempeng akan melepaskan
energi, yaitu gempa.
Gambar diatas adalah penampang dari Subduction zone, Trench adalah palung,
sebagai titik pertemuan antara lempeng samudra dengan lempeng benua. Magma generation
terbentuk karena suhu dan tekanan tinggi akibat gesekan kedua lempeng yang membuat
melelehnya batuan di kedalaman itu meleleh. Magma ini juga berusaha naik ke atas
permukaan bumi melalui gunung api.
Dan penyebab terdapatnya emas di utara Sulawesi adalah karena hanya utara
Sulawesi utara yang dilewati oleh subduction zone, bisa dilihat di gambar sebelumnya,
Sulawesi bagian lain tidak dilewati oleh subduction zone. Sedangkan emas terbentuk dari
aktivitas vulkanis dan adanya panas bumi. Dan masih banyak kekayaan alam yang masih
tersembunyi di Subduction zone
Subduction zone bisa menjadi bencana atau menjadi keuntungan tersendiri.
Tergantung bagaimana pendekatan dn penyikapan kita, Rakyat Indonesia, kepada Bumi.

Penutup
Demikian makalah yang kami buat semoga dapat berguna bagi kami khususnya dan
umumnya bagi yang membaca makalah ini. Mohon maaf apabila ada kesalahan dalam
pengetikan karena kesempurnaan milik Allah SWT dan kekurangan milik manusia.

DaftarPustaka
10

Brahmantyo, B., Chalid, I.A., Noer, A. M., GeologiFisik, ITB


Munir, Mochammad, GeologiLingkungan, Bayumedia, 2006.
Tjasyono, Bayong, Geosains, ITB, 2003
Wikipedia.org
Rovicky.wordpress.com
Arifsupriatna.blogspot.com

11

Anda mungkin juga menyukai