Anda di halaman 1dari 13

PROPOSAL

RENCANA USAHA DISTRIBUSI TERNAK BABI ANTAR


KABUPATEN

NAMA

: Lambertus .A Ludji

NIM

: 132384022

SMESTER

: IV

PRODI

: MAG

JURUSAN MANAJEMEN PERTANIAN LAHAN KERING


PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS
POLITEKNIK PERANIAN NEGERI KUPANG
2016

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat TYE yang telah memberikan rahmat dan karunianya kepada kita
semua ,dan mudah-mudahan dalam melaksanakan tugas sehari-hari selalu mendapat
rahmatNYA. Dalam meningkatkan produksi babi untk membangun budidaya terpadu guna
memenuhi kebutuhan pasar local .Dengan segala kerendahan hati, kami mohon kepada
politeknik pertanian negeri kupang agar kiranya dapat memberikan bantuan berupa modal
untuk pembuatan kandang, pakan dan peralatan pendukung lainnya.

DAFTAR ISI

BAB I.SAMPUL..
BAB II.KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BABIV.IDENTITAS... ...
BAB V. LATAR BELAKANG...
BAB VI. ASPEK-ASPEK KELAYAKAN USAHA ............................................
BAB VII. BIAYA DAN ANALISIS PERAMALAN UNTUNG RUGI ...............

BAB IV
IDENTITAS

Identitas perusahaan
a.
b.
c.
d.
e.
f.

Nama
Bidang usaha
Sifat
Spesifikasi usaha
Skala usaha
Alamat lokasi

Identitas pemilik
a.
b.
c.
d.
e.

:
: Sekawan
: Beternak Babi
: usaha sendiri
: distribusi ternak babi antar kabupaten
: 10 ekor setiap kali pengiriman
: Sabu

Nama
Jenis kelamin
Umur
Staus perkawinan
Pendidikan terakhir

: Lambertus Aga Ludji


: Laki-Laki
: 22
: Belum Kawin
: SMA

BAB V
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Babi merupakan salah satu ternak penghasil daging selain ternak lain (seperti sapi,
kerbau, domba, kambing, dan lain sebagainya). Tipe ternak babi yang dipelihara umumnya
adalah tipe pedaging yang memiliki tujuan utama memenuhi kebutuhan konsumen akan
daging babi tersebut. Daging babi memiliki beberapa kelebihan dari pada daging lainnya,
diantaranya adalah rasa yang lebih gurih dan empuk. Namun, daging babi jarang ditemukan
di daerah yang umumnya beragama muslim karena tidak adanya konsumen daging babi
tersebut, lain halnya pada daerah yang memiliki penduduk mayoritas nonmuslim seperti di
Bali, Sumatra, Makassar, Sulawesi, dan daerah lain. Daging babi banyak dicari oleh
konsumen baik untuk kebutuhan sehari-hari maupun untuk acara besar keagamaan. Saat ini
Populasi babi di Indonesia sekitar 7,2 juta ekor.
Permintaan daging babi ini umumnya berasal dari masyarakat luar pulau Jawa
sehingga beternak babi dapat menguntungkan dalam segi ekonomis. Beberapa keuntungan
memelihara babi adalah perawatan yang tidak terlalu rumit dan karkas yang dihasilkan cukup
besar yaitu 70-80% dari total berat keseluruhan. Hal yang harus diberi perhatian khusus pada
babi yaitu suhu, pakan, luas kandang, dan kesehatan.
Minimnya usaha peternakan babi mengakibatkan kurangnya pemenuhan kebutuhan
konsumsi protein hewani asal babi terutama saat menjelang perayaan hari raya keagamaan
seperti Natal, Galungan, dan hari besar lainnya. Akibatnya, harga daging menjadi tidak stabil
karena ketidakseimbangan antara populasi yang ada dengan jumlah permintaan pasar saat itu.
Pendirian usaha bibit ternak babi ini sekaligus dapat membantu program pemerintah untuk
mengatasi masalah pengangguran.

Kebutuhan daging domestik terus meningkat seiring dengan meningkatnya populasi


dan kesadaran gizi masyarakat namun produksi daging dalam negeri belum memadai

sehingga untuk memenuhi kebutuhan tersebut, tentu kita harus mengimpornya dari negara
lain.
Untuk memperoleh daging babi yang baik yang berkualitas tentunya ditentukan dari
Bibit babi yang baik pula. Bibit babi tersebut bisa diperoleh dari persilangan bangsa babi
Large White dan babi lokal.
Tingkat mortalitas ternak babi sebelum dipisahkan dapat mencapai 30 50%. Sedangkan
kematian sesudah disapih 5 10%.

BAB VI
ASPEK-ASPEK KELAYAKAN USAHA

6.1

Aspek Pasar dan Pemasaran

Aspek pasar merupakan salah satu aspek yang berkenaan mengenai kondisi pasar dari
bidang usaha yang di jalankan, dan merupakan urutan pertama bila akan menyusun suatu
laporan Studi Kelayakan Bisnis.
Berkaitan dengan adanya peluang pasar untuk suatu produk yang akan di tawarkan oleh suatu
proyek tersebut maka hal-hal yang perlu diperhatikan :
Jumlah konsumen potensial, konsumen yang mempunyai keinginan atau hasrat untuk
membeli. Tentang perkembangan/pertumbuhan penduduk
Daya beli, kemampuan konsumen dalam rangka membeli barang mencakup tentang
perilaku, kebiasaan, preferensi konsumen, kecenderungan permintaan masa lalu, dll.
Sedangkan Pemasaran, menyangkut tentang starategi yang digunakan untuk meraih sebagian
pasar potensial atau pelung pasar atau seberapa besar pengaruh strategi tersebut dalam meraih
besarnya market share.
a. Segmentasi
Segmentasi kami adalah peternakan babi starter, grower, finisher, dan penggemukan.
b.Targeting
Penjualan bibit babi ini tidak hanya akan dijual di Sabu, tapi akan dijual keluar Sabu, dimana
tingkat konsumsi daging babi tinggi pada tahun-tahun sebelumnya.
c.Positioning
Kami ingin menciptakan image atau citra perusahaan di benak konsumen sebagai peternakan
bibit babi terbaik, nyaman, ramah, menjual bibit berkualitas dengan harga yang pas.
6.2.

Aspek Produksi,Teknis dan Teknologi

Dalam usaha breeding (pembibitan), kualitas induk dan pejantan yang digunakan sangat
berpengaruh terhadap keturunan yang dihasilkan.
Faktor bibit atau bakalan sangat menentukan keberhasilan suatu usaha peternakan.
Bibit atau bakalan yang memenuhi kriteria yang ditentukan sesuai tujuan usaha akan
memberikan hasil yang optimal.
Untuk usaha peternakan dalam jangka waktu selama 5 tahun dengan modal 10 ekor babi
induk betina dan dan 1 ekor babi pejantan, kami akan memproduksi babi bibit dengan 1 ekor
babi jantan, dan 150 ekor babi betina.
Dengan asumsi sbb:

Babi induk 1x bunting = 16 ekor anak babi


1 induk dalam 1 tahun = 48 ekor anak babi
Tingkat mortalitas ternak babi dalam 1 tahun 5%
Jadi untuk 5 ekor induk babi dalam 1 tahun = 480 ekor dikurangi tingkat
mortalitas ternak babi menjadi 456 ekor

Teknis pembibitan ternak babi:

Dengan perencanaan usaha peternakan pembibitan babi, dengan induk sebanyak 150 ekor dan
pejantan 2 ekor. Kami akan memulai usaha pembibitan ini, dengan 10 ekor betina dan 1
pejantan.
Dengan asumsi sebagai berikut:
1.Harga babi induk/ekor Rp 1.000.000
2.Harga babi jantan/ekor Rp 1.200.000, dimana bibit babi tersebut kami beli dari peternakan
babi bibit di Sumatera Utara
3.Dengan konsumsi pakan induk /hari = 1,5-2 Kg/hari
-konsumsi anak babi /hari = 1 - 1,25 kg/hari
-komsumsi jantan /ekor/hari= 2 - 3 kg /hari
4.Harga pakan:
- Dedak
= Rp.2000 /kg
- Kosentrat = Rp.413.500 /50kg
- Ampas tahu = Rp.15.000 /karung
5.Vaksin dan obat-obatan Rp . 1.000.000
6. Harga pupuk / kg Rp.1800/ periode menghasilakan 75kg
7. Umur dan berat jual 8 9 bln., lebih kurang 80 100 kg dengan harga /ekor Rp 300.000
8. Harga-harga diatas berdasarkan data dilapangan pada bulan oktober tahun 2013
Jadi dalam 1 tahun, 1 induk babi akan menghasilkan 48 ekor anak babi, dan untuk 10 ekor
Induk Babi dalam 1 tahun akan menghasilkan 480 ekor anak Babi.
Untuk membeli kembali Induk yang akan dijadikan Bibit, maka dari 480 ekor anak
babi yang dihasilkan dalam setahun, 380 anak Babi akan dijual setelah lepas masa
penyapihan, dengan harga /ekor 5 juta. Dan 100 ekor lainnya dijadikan stok untuk tahun
selanjutnya.
Manajemen Perkandangan
Untuk kandang yang akan digunakan selama usaha 5 tahun, kami akan menggunakan
kandang Baterai yang permanen. Dengan biaya perpetak kandang Rp 500.000
dan kandang yang akan digunakan sebanyak 25 petak

Dengan Ukuran kandang yang sesuai:

Anak babi 2, 5 x 1, 5 m/ekor

Babi pejantan 3 x 2 m/ekor

Kandang penggemukan : berat 40 kg = 0, 36 m/ekor, berat 40 - 9 kg = 0, 50 m/ekor,


dan berat lebih 90 kg = 0, 75m/ekor

Rencana Pengembangan
a.Evaluasi lokasi
Lokasi yang akan kami pilih untuk mendirikan bangunan sebagai tempat usaha peternakan
pembibitan babi adalah di SOE. Daerah tersebut memiliki suhu yang cocok dengan
kebutuhan babi yang tergolong ternak homeoterm dan juga di dukung oleh kondisi sosial

kemasyarakatan setempat, selain itu masih minimnya peternakan Babi didaerah tersebut.
b.Sarana dan prasarana
Sarana yang akan kami gunakan untuk menunjang kegiatan usaha kami adalah dengan
menmanfatkan : mobil pick up pengangkut pakan, Toilet, Meja Kursi, gudang pakan, dll.
Sedangkan untuk prasarananya kami menggunakan lahan seluas 1 Ha sebagai kandang dan
sarana pendukung kegiatan .
c.Tenaga ahli
untuk usaha peternakan pembibitan babi ini kami akan menggunakan 5 orang tenaga yang
sudah mengetahui tentang ternak babi.
d.Bahanbahan utama
Bahan utama yang digunakan untuk mendirikan bangunan:
1.Semen ;RP.58.000/sak
2.kerikil ;Rp.14.000/Karung
3.pasir
;Rp.20.000/Karung
4.seng got ;Rp.37.500/lembar
e.Bangunan dan tata letak bangunan
Berkaitan dengan bangunan dan tata letak bangunan, kandang peternakan babi akan
didirikan di atas tanah seluas 1 Ha dimana tanah tersebut merupakan lahan milik pribadi.
Luas tanah untuk mendirikan bangunan kandang 0,8 Ha, dan 0,2 Ha untuk jalan, tempat
istirahat pekerja, dan bangunan pendukung lainnya. Untuk luas bangunan kandang adalah 0,8
Ha dengan masing - masing kandang pejantan dan betina tidak bunting, kandang kawin,
kandang betina bunting, dan menyusui. Bentuk bangunan berupa kandang terbuka ( ranch )
dengan tempat berteduh.

6.3

Aspek Organisasi dan Manajemen

Dalam aspek organisasi dan manajemen yang harus dilakukan adalah melihat jumlah dan
kualifikasi tenaga kerja yang dibutuhkan, serta penempatan dari setiap tenaga kerja yang ada
sesuai dengan tugas dan kemampuan masing- masing serta yang berkaitan dengan
manajemen pembangunan proyek dan operasionalnya.
Dalam menjalankan usaha peternakan babi bibit ini dengan 1 ekor pejantan dan 150 ekor
betina dalam waktu 5 tahun, kami membutuhkan 3 tenaga kerja.
Dengan Justifikasi biaya sbb

6.4.

2 orang petugas kandang yang mempunyai tugas dan tanggung jawab masing masing.
1 orang pekerja akan menangani kebersihan kandang dan pemberian pakan, dan satu
orang lagi menangani setiap induk babi yang akan beranak. Dengan
gaji/orang/minggu Rp 300.000
Dibutuhkan 1 orang dibagian pemasaran. Pemasaran tentunya dibutuhkan untuk usaha
peternakan agar supaya hasil dari peternakan tersebut bisa untuk dipasarkan, yang
bertugas untuk mencari pasar untuk penjualan serta mempromosikan bibit ternak babi
yang akan dijual. Dengan gaji/orang/minggu Rp 300.000
Aspek Finansial

Berkaitan dengan sumber dana yang akan diperoleh dan proyeksi pengembaliannya
dengan tingkat biaya modal dan sumber dana yang bersangkutan.
Untuk mengetahui layak tidaknya suatu investasi yang dilakukan dan menguntungkan
secara ekonomis dipergunakan empat kriteria yaitu:
- Payback Period

Untuk menghitung jangka waktu pengembalian modal.

Semakin cepat payback period-nya semakin baik bisnis tersebut


- Net Present Value
- Benevit Cost Ratio
- Internal Rate of Return

Adalah suatu interest rate (i) yang membuat nilai net present value (NPV) menjadi nol atau
disebut juga indeks keuntungan
Kriteria IRR:
Bila IRR > MARR, maka bisnis layak secara ekonomis
dimana:
MARR=Minimum Atractive Rate of Return

BAB VII

BIAYA DAN ANALISIS PERAMALAN UNTUNG RUGI


7.1

ASPEK PASAR DAN PEMASARAN

Aspek pasar merupakan salah satu aspek yang berkenaan mengenai kondisi pasar dari bidang usaha yang di
jalankan, dan merupakan urutan pertama bila akan menyusun suatu laporan Studi Kelayakan
Bisnis.Sedangkan untuk pemasaran itu sendiri, berkaitan dengan:
a. Segmentasi
Segmentasi kami adalah peternakan babi starter, grower, finisher, dan penggemukan.
b.Targeting
Penjualan bibit babi ini tidak hanya akan dijual di Sabu, tapi akan dijual keluar Sabu, dimana
tingkat konsumsi daging babi tinggi pada tahun-tahun sebelumnya.
c.Positioning
Kami ingin menciptakan image atau citra perusahaan di benak konsumen sebagai peternakan
bibit babi terbaik, nyaman, ramah, menjual bibit berkualitas dengan harga yang pas.
7.2

ASPEK PRODUKSI,TEKNIS,&TEKNOLOGI

Untuk usaha peternakan dalam jangka waktu selama 5 tahun dengan modal 10 ekor babi
induk betina dan dan 1 ekor babi pejantan, kami akan memproduksi babi bibit dengan 1 ekor
babi jantan, dan 150 ekor babi betina.
Dengan asumsi sbb:

Babi induk 1x bunting = 16 ekor anak babi


1 induk dalam 1 tahun = 48 ekor anak babi
Tingkat mortalitas ternak babi dalam 1 tahun 5%
Jadi untuk 10 ekor induk babi dalam 1 tahun = 480 ekor dikurangi tingkat
mortalitas ternak babi menjadi 456 ekor
Harga babi induk/ekor Rp 1.000.000
Harga babi jantan/ekor Rp 1.200.000, dimana bibit babi tersebut kami beli dari
peternakan babi bibit di Sumatera Utara
Dengan konsumsi pakan induk /hari = 1,5-2 Kg/hari
-konsumsi anak babi /hari = 1 - 1,25 kg/hari
-komsumsi jantan /ekor/hari= 2 - 3 kg /hari
.Harga pakan:
- Dedak
= Rp.2000 /kg
- Kosentrat = Rp.413.500 /50kg
- Ampas tahu = Rp.15.000 /karung
Vaksin dan obat-obatan Rp . 1.000.000
Harga pupuk / kg Rp.1800/ periode menghasilakan 75kg
Umur dan berat jual 8 9 bln., lebih kurang 80 100 kg dengan harga /ekor
Rp 300.000
Jadi dalam 1 tahun, 1 induk babi akan menghasilkan 48 ekor anak babi, dan
untuk 5 ekor Induk Babi dalam 1 tahun akan menghasilkan 216 ekor anak
Babi.
Untuk membeli kembali Induk yang akan dijadikan Bibit, maka dari 216 ekor
anak babi yang dihasilkan dalam setahun, 116 anak Babi akan dijual setelah

lepas masa penyapihan, dengan harga /ekor 750 ribu. Dan 100 ekor lainnya
dijadikan stok untuk tahun selanjutnya.
7.3

ASPEK ORGANISASI & MANAJEMEN

Dalam menjalankan usaha peternakan babi bibit ini dengan 1 ekor pejantan dan 150 ekor
betina dalam waktu 5 tahun, kami membutuhkan 3 tenaga kerja.
Dengan Justifikasi biaya sbb

7.5

2 orang petugas kandang yang mempunyai tugas dan tanggung jawab masing masing.
1 orang pekerja akan menangani kebersihan kandang dan pemberian pakan, dan satu
orang lagi menangani setiap induk babi yang akan beranak. Dengan
gaji/orang/minggu Rp 500.000
Dibutuhkan 1 orang dibagian pemasaran. Pemasaran tentunya dibutuhkan untuk usaha
peternakan agar supaya hasil dari peternakan tersebut bisa untuk dipasarkan, yang
bertugas untuk mencari pasar untuk penjualan serta mempromosikan bibit ternak babi
yang akan dijual. Dengan gaji/orang/minggu Rp 500.000
ASPEK KEUANGAN(FINANSIAL)

a. sumber dana
Untuk usaha peternakan pembibitan babi yang akan kami jalankan selama 5 tahun, dana yang
kami butuhkan adalah Rp 166.541.667
dimana dana tersebut kami kumpulkan dari hasil swadaya masing-masing anggota kelompok.
b. struktur pembiayaan
no
1
2

uraian
biaya investasi
Kandang
peralatan kandang

jumlah

satuan

harga

jumlah biaya

25
1

petak
paket

500.000
2.000.000

12500000
2000000

total biaya investasi


A
1
2

3
4
5

Biaya variabel
pakan konsentrat
pembelian bibit babi
Induk
Jantan
obat-obatan/vitamin
Listrik
upah tenaga kerja

14500000

1825

kg

4.000

7.300.000

10
1
1
12
12

ekor
ekor
paket
Tahun
Tahun

1.000.000
1.200.000
1.000.000
200.000
4.500.000

10000000
1200000
1000000
2400000
54000000

total variabel
B
1

biaya tetap
penyusutan kandang

75.900.000

60

bulan

208333,3333

penyusutan peralatan kandang

60

bulan

biaya tetap
TOTAL Biaya Variabel + Biaya Tetap

1
2

total biaya Vc+Fc


penjualan bibit babi
Penjualan pupuk

33333,33333
241666,6667
76.141.667

356
10.000

ekor
kg

750.000
5000

267.000.000
50.000.000

Total

317. 000.000

Penerimaan
total keuntungan
Pajak 10% dari keuntungan
1.204.291.667

317.000.000
240.858.333

Pendapatan Bersih/tahun
120.429.167
Kriteria kelayakan usaha:
a). Net Present Value
NPV pd 16%

88476500

b).Benefit Cost Ratio


NET B/C Ratio pd 16%

100975500
8,078686295

Anda mungkin juga menyukai