Anda di halaman 1dari 9

83

4.17 PERENCANAAN DAN PEMETAAN GARIS SEMPADAN KALI SEMEMI


4.17.1. UMUM
Perencanaan garis sempadan Kali Sememi untuk melindungi dan
menjaga kelestarian sungai dengan menciptakan Kali Sememi yang bersih dan
mengendalikan daya rusaknya , baik bagi alur sungainya sendiri maupun
kawasan sekitarnya akibat banjir atau bencana lainnya. Harapannya, sungai
selalu dapat berfungsi sesuai dengan kebutuhan.
Sempadan sungai sering juga disebut dengan bantar an sungai. Namun,
sebenarnya ada sedikit perbedaan, karena bantaran sungai adalah daerah pinggir
sungai yang tergenangi air saat banjir ( flood plain). Bantaran sungai ini bisa juga
disebut bantaran banjir. Sedang kan, sempadan sungai adalah daerah bantaran
banjir ditambah lebar longsoran tebing sungai ( sliding) yang mungkin terjadi,
lebar bantaran ekologis, dan lebar keamanan yang diperlukan terkait dengan
letak sungai (misal areal permukiman dan non permukiman).
Sempadan sungai (terutama di daerah bantaran banjir) merupakan daerah
ekologi sekaligus hidrolis sungai yang maha penting. Sempadan sungai tidak
dapat dipisahkan dengan badan sungai -nya (alur sungai), karena secara hidrolis
dan ekologis merupakan satu kesatuan. Secara hidrolis sempadan sungai
merupakan daerah bantaran banjir yang berfungsi memberikan kemungkinan
luapan air banjir ke samping kanan kiri sungai . Sehingga, kecepatan air ke hilir
dapat dikurangi, energi air dapat diredam di sepanjang sungai, serta erosi tebing
dan erosi dasar sungai dapat dikurangi secara simultan. Di samping itu,
sempadan sungai merupakan daerah tata air sungai yang mempunyai mekanisme
inflow ke sungai dan outflow ke air tanah. Proses inflow-outflow tersebut
merupakan proses konservasi hidrolis sungai dan air tanah pada umumnya.
Secara ekologis sempadan sungai merupakan habitat dimana komponen ekologi
sungai berkembang.
Tipe sungai dengan bantaran banjir ( flood plain) terutama ditemukan
pada sungai di daerah tengah (midstream) bagian akhir sampai memasuki daerah
hilir (downstream). Di daerah tengah (midstream) sampai hulu, penentuannya
harus didasarkan pada pertimbangan kontur geografis -morfologis masing-

84

masing penggal sungai, pertimbangan hidrologis seperti tinggi muka air banjir,
longsoran tebing sungai serta faktor ekologis dan keamanan. Potongan
melintang alami sungai ( natural cross section) mutlak diperlukan untuk
penetapan lebar sempadan sungai ini. Lebar bantaran banjir (terkait dengan
tinggi muka air banjir) dapat ditentukan secara geografis dengan melihat peta,
kontur dan potongan melintang penggal sungai yang bersangkutan. Lebar
longsor ditentukan berdasarkan jenis tanah pada tebing sungai berikut sudut
sliding-nya. Lebar ekologi dapat ditent ukan dengan menginventarisasi jenis
vegetasi pinggir sungai yang ada , sehingga secara biologis dapat ditemukan
keterkaitan vegetasi pada bantaran banjir dan ekologi.
Lebar ekologi sungai adalah selebar zone penyanggah vegetasi di luar
bantaran banjir yang erat hubungannya dengan vegetasi bantaran sungai yang
bersangkutan. Secara teknis lebar keamanan sungai ini diambil sesuai tingkat
resiko banjir dan longsor. Di daerah padat penduduk lebar keamanan harus lebih
besar dari pada di daerah jarang penduduk. Nam un secara sosial umumnya
justru berkebalikan. Karena desakan pemukiman di daerah padat justru sulit
diterapkan lebar keamanan sungai yang lebih besar dari pada di daerah tanpa
penghuni.
Penetapan garis sempadan sungai ini penting sebagai preventif
menanggulangi banjir, longsoran tebing, dan erosi sungai yang ada, serta
mencegah sedini mungkin perkembangan pemukiman yang banyak menjarah
daerah sempadan sungai. Pada masa mendatang perlu dipikirkan kemungkinan
penetapan sempadan sungai sebagai daerah cagar al am sungai, sehingga bencana
akibat kerusakan lingkungan sungai bisa ditekan seminimal mungkin.

4.17.2. KONSEP

PENANGANAN

MASALAH

SEMPADAN

DI

KALI

SEMEMI
Perencanaan garis sempadan Kali Sememi dilakukan dengan langkah langkah sebagai berikut:
1. Melakukan survey lapangan dan inventory data ke Kali Sememi yaitu
sepanjang 5,3 km dari hilir.

85

2. Pengumpulan data antara lain:


Peta elevasi tanah dan topografi Kota Surabaya.
Peta digital antara lain: peta administrasi, peta jaringan sungai, d an lain
lain.
Data pengukuran Kali Sememi, meliputi penampang melintang sungai
dan potongan memanjang sungai.
Data hidrologi, meliputi data curah hujan dari stasiun pengukur hujan
terdekat maupun data stasiun hujan.
3. Data jumlah penduduk Kota Surabaya.
4. Melakukan analisa hidrologi , antara lain analisa hujan rancangan dan analisa
debit banjir rancangan untuk menentukan tinggi muka air banjir, dalam hal
ini debit banjir rancangan yang digunakan untuk perencanaan garis
sempadan adalah dengan kala ulang 10 tahun.
5. Melakukan analisa hidrolika, yaitu menghitung tinggi muka air pada tiap
penampang Kali Sememi dengan menggunakan program Hec Ras.
6. Setelah itu melakukan ploting elevasi muka air banjir ke tiap gambar
potongan melintang sungai untuk mengetahui lebar dataran banjir.
7. Merencanakan garis sempadan sungai berdasarkan peraturan perundangan
tentang garis sempadan.
8. Ploting batas garis sempadan sungai pada potongan melintang sungai dan
pada peta situasi/ plan.
9. Ploting batas daerah penguasaan sungai berdasarkan elevasi muka air banjir
(mab), yaitu lebar dataran banjir ditambah dengan lebar daerah retensi
banjir.

86

4.17.3 PERENCANAAN GARIS SEMPADAN KALI SEMEMI


Peraturan perundangan yang dijadikan pedoman perencanaan garis sempadan
antara lain:
1. Perencanaan lebar sempadan sungai di daerah pemukiman

dan luar

pemukiman berbeda. Dalam peraturan mengenai sempadan sungai, pada


Keppres Nomor 32 Tahun 1990 dan PP No 47/1997 menetapkan bahwa
lebar sempadan pada sungai besar di luar permukiman minimal 100 meter
dan pada anak sungai besar minimal 50 m di kedu a sisinya. Untuk daerah
permukiman, lebar bantaran adalah sekadar cukup untuk jalan inspeksi, 10 15 m.
2. PP No 47/1997 juga menetapkan bahwa lebar sempadan sungai bertanggul
di luar daerah permukiman adalah lebih dari 5 m sepanjang kaki tanggul.
Sedang lebar sempadan sungai yang tidak bertanggul di luar permukiman
dan lebar sempadan sungai bertanggul dan tidak bertanggul di daerah
permukiman, ditetapkan berdasarkan pertimbangan teknis dan sosial
ekonomis oleh pejabat berwenang.
3. Menurut Peraturan Menteri Peker jaan Umum Nomor: 63/PRT/1993, tentang
garis sempadan sungai, daerah manfaat sungai, daerah penguasaan sungai
dan bekas sungai, kriteria penetapan gari s sempadan sungai terdiri dari:
a. Sungai bertanggul di luar kawasan perkotaan.
b. Sungai bertanggul di dalam kawasan perkotaan.
c. Sungai tidak bertanggul di luar kawasan perkotaan.
d. Sungai tidak bertanggul di dalam kawasan perkotaan.
Garis sempadan sungai bertanggul ditetapkan sebagai berikut:
a. Di luar kawasan perkotaan sekurang -kurangnya 5 (lima) meter di
sebelah luar kaki tanggul.
b. Di dalam kawasan perkotaan sekurang -kurangnya 3 (tiga) meter di
sebelah luar kaki tanggul.

87

Garis sempadan sungai tidak bertanggul ditetapkan dengan kriteria:


a. Untuk sungai besar (dengan luas DAS 500 km 2), garis sempadan
adalah sekurang-kurangnya 100 m dari tepi sungai.
b. Untuk sungai kecil (dengan luas DAS 500 km 2), garis sempadan
adalah sekurang-kurangnya 50 m dari tepi sungai.
Garis Sempadan sungai tidak bertanggul di dalam kawasan perkotaan
didasarkan kriteria :
a. Sungai dengan kedalaman tidak lebih dari 3 m, garis sempadan
adalah sekurang-kurangnya 10 m dari tepi sungai.
b. Sungai dengan kedalaman lebih dari 3 m sampai dengan 20 m, garis
sempadan adalah sekurang-kurangnya 15 m dari tepi sungai.
c. Sungai dengan kedalaman lebih dari 2 0 m, garis sempadan adalah
sekurang-kurangnya 30 m dari tepi sungai.
Pengertian istilah-istilah yang dipakai dalam Peraturan Menteri PU tersebut
dapat dilihat pada Bab I pasal 1, antara lain:
a. Sungai adalah tempat-tempat dan wadah-wadah serta jaringan pengaliran
air mulai dari mata air sampai muara dengan dibatasi kanan dan kirinya
sepanjang pengalirannya oleh garis sempadan.
b. Garis sempadan sungai adalah garis batas luar pengamanan sungai.
c. Daerah sempadan adalah kawasan sepanjang kiri kanan sungai termasuk
sungai buatan, yang mempunyai manfaat penting untuk mempertahankan
kelestarian fungsi sungai.
d. Daerah sempadan danau/waduk adalah kawasan tertentu di sekeliling
danau/waduk yang mempunyai manfaat penting untuk mempertahankan
kelestarian fungsi danau/waduk.
e. Daerah manfaat sungai adalah mata air, palung sungai dan daerah
sempadan yang telah dibebaskan.

88

f. Daerah penguasaan sungai adalah dataran banjir, daerah retensi, bantaran


atau daerah sempadan yang tidak dibebaskan.
g. Bekas sungai adalah sungai yang ti dak berfungsi lagi.
h. Tepi sungai adalah batas luar palung sungai yang mempunyai variasi
bentuk seperti tergambar dalam lampiran peraturan ini.
i. Kawasan perkotaan adalah wilayah kawasan yang mempunyai kegiatan
utama bukan pertanian dengan susunan fungsi kawas an sebagai tempat
pemukiman perkotaan, pemusatan dan distribusi pelayanan jasa
pemerintahan, layanan sosial dan kegiatan ekonomi.
j. Tanggul adalah bangunan pengendali sungai yang dibangun dengan
persyaratan teknis tertentu untuk melindungi daerah sekitar sun gai
terhadap limpasan air sungai.
k. Banjir rencana adalah banjir yang kemungkinan terjadi dalam kurun
waktu tertentu.
Selanjutnya perencanaan sempadan Kali Sememi dilakukan dengan mengacu
pada peraturan perundangan tersebut dan ditinjau dari beberapa aspek s ebagai
berikut:
1. Sempadan Kali Sememi bukan merupakan daerah perkotaan. Kali Sememi
mengalir melewati Kecamatan Benowo yang secara administratif berada di
Kotamadya Surabaya dan berbatasan dengan Kabupaten Gresik. Definisi
daerah perkotaan adalah wilayah kawasan yang mempunyai kegiatan utama
bukan pertanian dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat pemukiman
perkotaan, pemusatan dan distribusi pelayanan jasa pemerintahan, layanan
sosial dan kegiatan ekonomi. Se dangkan di Kecamatan Benowo, sebagian
besar wilayahnya adalah lahan pertambakan dan perkebunan/tegalan.
2. Kali Sememi merupakan sungai yang bertanggul alami yang dibuat oleh
masyarakat dengan tujuan mengamankan daerah pertambakan terhadap
Luberan Kali Sememi. Bangunan tanggul terdapat di sepanjang Kali
Sememi, dan untuk kepentingan keamanan dan kelestarian vegetasi maka

89

lebar garis sempadan direncanakan lain atau tidak sesuai dengan kriteria
sempadan sungai yang tidak bertanggul.
3. Penggunaan lahan di daerah tepi atau bantaran Kali Sememi ada yang untuk
pemukiman dan non pemukiman ( Tambak Garam, ladang, kolam ikan,
semak dan rumput).
4. Tepi sungai ditentukan berdasarkan data elevasi tebing kanan dan tebing kiri
Kali Sememi dari hasil survey pengukuran atau data pengukuran penampang
melintang maupun memanjang Kali Sememi yang diperoleh dari Dinas
Pengairan Propinsi Jawa Timur .
Dengan mempertimbangkan aspek -aspek tersebut di atas, penetapan garis
sempadan di Kali Sememi adalah sebagai berikut:
1. Dengan kondisi sungai yang bertanggul, dan letak sungai di luar pemukiman
(>5 m), maka lebar sempadan sungai direncanakan 5 m diukur dari tepi
Terluar Tanggul sungai.
2. Dengan kondisi sungai yang bertanggul, dan letak sungai berada dekat
dengan pemukiman maka lebar sempadan ditetapkan 5 m diukur dari tepi
terluar tanggul sungai.
Langkah-langkah penetapan garis sempadan di Kali Sememi dapat dilihat pada
bagan alir yang disajikan pada Gambar 3.1.
Hasil perencanaan beserta kriteria penetapan lebar garis sempadan dapat dilihat
pada Lampiran 1.

90

4.17.4 PERENCANAAN DAERAH PENGUASAAN KALI SEMEMI


Menurut Peraturan Menteri PU No. 63/PRT/1993 pada Bab I Pasal 1, pengertian
daerah penguasaan sungai adalah dataran banjir, daerah retensi, bantaran atau
daerah sempadan yang tidak dibebaskan.
Selanjutnya pemanfaatan daerah penguasaan sungai diatur menurut Pasal 16
sebagai berikut:
1. Masyarakat dapat memanfaatkan lahan di daerah penguasaan sungai untuk
kegiatan atau keperluan tertentu sesuai dengan ketentuan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 14 dan Pasal 15 (ayat 3).
2. Izin pemanfaatan lahan di daerah penguasaan sungai yang berada di daerah
sempadan, diberikan oleh Pejabat yang berwenang sesuai dengan ketentuan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 (ayat 2).
3. Izin pemanfaatan lahan di daerah penguasaan sungai yang berada di luar
daerah sempadan, diberikan oleh Gubernur , Kepala Daerah sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Dalam hal ini daerah penguasa an sungai untuk Kali Sememi direncanakan
sebagai berikut:
1. Elevasi muka air banjir yang digunakan untuk merencanakan daerah dataran
banjir yang merupakan bagian dari daerah penguasaan sungai adalah
berdasarkan debit banjir rencana 10 tahunan yang dianalisa dengan program
Hec Ras.
2. Selanjutnya elevasi muka air banj ir diplotkan ke gambar potongan melintang
sungai/cross section dan peta situasi. Sehingga dapat diketahui lebar dataran
banjir.
3. Daerah Aliran Sungai (DAS) Kali Sememi merupakan kawasan yang pernah
terjadi banjir, sehingga ada yang direncanakan sebagai daer ah retensi banjir.
Mungkin bila pada waktu yang akan datang terjadi banjir di Kali Sememi
seperti debit dengan kala ulang 10 tahun tersebut, maka di lokasi -lokasi yang
terkena genangan banjir di sarankan untuk dibangun tanggul . Selanjutnya
garis sempadan sungai direvisi dengan ditetapkan 5 m dari kaki tanggul

91

sebelah luar serta dibangun 6 kolam retensi untuk menampung luberan kali
sememi, sehingga daerah penduduk, jalan tol Surabaya-Gresik dan Jalan Rel
Kereta Api terhindar dari genangan air.
4. Dengan demikian daerah penguasaan Kali Sememi terdiri dari lebar dataran
banjir dan lebar sempadan sungai sepanjang Kali Sememi selebar 5 meter dari
tanggul terluar dan 6 kolam retensi.

4.17.5 PEMETAAN GARIS SEMPADAN KALI SEMEMI


Setelah melakukan perencanaan garis sepadan Kali Sememi seperti di atas maka
tahap selanjutnya adalah:
1

Ploting batas garis sempadan sungai pada potongan melintang sungai


pada peta situasi atau plan.

Ploting batas daerah penguasaan sungai berdasarkan elevasi muka air


banjir (mab), yaitu lebar dataran banjir ditambah dengan lebar daerah
retensi banjir.

Contoh pada patok 1

Pemetaan Selanjutnya dari patok 1 sampai patok 53 dapat dilihat di lampiran


1 yakni tentang Cross section kali sememi maupun pemetaan dari atas.

Anda mungkin juga menyukai