Disusun Oleh :
HENDRI EDI ARJUNA
015.02.0157
LAPORAN PENDAHULUAN
CANCER SERVIKS
A. PENGERTIAN
Kanker serviks adalah penyakit akibat tumor ganas
pada
daerah
mulut
rahim
sebagai
akibat
dari
adanya
beberapa
faktor
resiko
dan
predisposisi
yang
menunjukkan
hubungan
kanker serviks.
bahwa
seksual
semakin
semakin
muda
besar
wanita
mendapat
serviks
terbanyak
sering partus.
dijumpai
pada
wanita
yang
yang
sering
melakukan
hubungan
seksual
dan
virus
herpes
simpleks
(HSV-2)
dan
virus
rendah
kaitannya
mungkin
dengan
gizi,
faktor
sosial
imunitas
ekonomi
dan
erat
kebersihan
perseorangan.
Pada
golongan
sosial
ekonomi
rendah
adanya
serviks
pengaruh
pada
wanita
disirkumsisi.
mudah
terjadinya
kankers
yang
pasangannya
belum
akan
sedangkan
merangsang
pemakaian
terbentuknya
AKDR
akan
sel
kanker,
berpengaruh
terhadap
ringan
terjadi
pada
sepertiga
bagaian
dengan
karsinoma insitu.
b. Stadium karsinoma insitu
Pada karsinoma insitu perubahan sel epitel terjadi
pada
seluruh
sel
skuamosa.
didaerah
lapisan
epidermis
Karsinoma
ektoserviks,
menjadi
insitu
peralihan
karsinoma
yang
tumbuh
sel
skuamosa
perubahan
membrana
tidak
basalis
lebih
mm
dan
dari
invasi
pada
membrana
stoma
basalis,
perubahan
besar
dan
derajat
pertumbuhan
sel
bentuk
sel
bervariasi.
yaitu
jurusan
forniks
posterior
atau
vagina
bentuk
infiltrasi
pertumbuhan
perdarahan.
2) Pertumbuhan
ulkus
tanpa
endofilik,
dan
posterior
ini
tumbuh
dan
parametrium.
3) Pertumbuhan
mudah
biasanya
progesif
anterior
nodul,
kedalam
nekrosis
lesi
meluas
ke
dan
berbentuk
ke
korpus
biasanya
vagina,
forniks,
uteri
dijumpai
dan
pada
tampak
sebagian
lesi
sekitar
osteum
externum
c. Stadium setengah lanjut
Telah
mengenai
sebagian
besar
atau
seluruh
bibir porsio
d. Stadium lanjut
Terjadi
sehingga
pengrusakan
tampaknya
dari
seperti
jaringan
ulkus
dengan
serviks,
jaringan
D. GEJALA KLINIS
1. Perdarahan
Sifatnya bisa intermenstruit atau perdarahan kontak,
kadang-kadang
perdarahan
selanjutnya.
Pada
baru
terjadi
pada
stadium
jenis
intraservikal
perdarahan
air,
kadang-kadang
timbulnya
terjadi lambat.
2.Biasanya
menyerupai
tidak
dapat
menentukan
dengan
tepat
lokalisasi.
2. Schillentest
Epitel
karsinoma
serviks
tidak
maka
epitel
karsinoma
mengandung
glycogen
normal
akan
dengan
menggunakan
alat
untuk
melihat
dapat
melihat
jelas
daerah
yang
yaitu
porsio,
sedang
kelianan
pada
skuamosa
serviks
dan
epitel
gepeng
dan
kelenjarnya.
serviks
tidak
tampak
kelainan-kelainan
yang
jelas.
F. KLASIFIKASI KLINIS
1. Stage 0: Ca.Pre invasif
2. Stage I: Ca. Terbatas pada serviks
3. Stage Ia ; Disertai invasi dari stroma yang hanya
diketahui secara histopatologis
4. Stage Ib : Semua kasus lainnya dari stage I
5. Stage II : Sudah menjalar keluar serviks tapi belum
sampai kepanggul telah
dan
tua
dan
pada
medical risk
c. Tidak menyebabkan kematian seperti operasi.
Dosis :
Penyinaran
ditujukan
pada
jaringan
terletak diserviks
Komplikasi Irradiasi
Kerentanan kandungan kencing
Diarrhea
Perdarahan rectal
Fistula vesico atau rectovaginalis
karsinoma
yang
2.Operasi
a. Operasi limfadektomi untuk stadium I dan II
b. Operasi histerektomi vagina yang radikal
3.Kombinasi
menyebabkan
bertambahnya
vaskularisasi,
itu
juga
menambah
penyebaran
kesistem
adalah
diangap
resisten
resisten
bila
5 % dari karsinoma
terhadap
8-10
minggu
radioterapi,
post
terapi
DAFTAR PUSTAKA
Bagian
Obstetri
&
Ginekologi
FK.
Unpad.1993.
Ginekologi.
Elstar. Bandung
Carpenito,Lynda Juall, 2001. Buku Saku Diagnosa Keperawatan.
Edisi 8.EGC. Jakarta
Friedman,Borten,Chapin.
1998.
Seri
Skema
Diagnosa
&
Charette,Jane.
2000.
Rencana
Asuhan
PSIK.FK. Unair,Surabaya.
Saifudin,Abdul
Bari
dkk,
2001.
Buku
Acuan
Nasional
JNKKR -POGI,