Anda di halaman 1dari 2

Etika Profesi dan Spiritual

Solusi Masalah Independensi Auditor pada Hubungan Struktural Antara Auditor dan
Klien

Isu independensi merupakan isu klasik yang sampai saat ini belum ada solusi tuntas
. Hubungan struktural auditor (Kantor Akuntan Publik) dengan Klien (perusahaan)
merupakan hubungan salah satu faktor yang berpengaruh pada independensi
auditor. Untuk memecahkan masalah ini penulis menggunkan metode berguru
kepada Tuhan, dengan bertanya langsung kepada Tuhan melalui meditasi.
Metode ini dimulai dengan memohon perlindungan kepada Tuhan dari segala hal
yang negatif, kemudian memohon diberikan kekuatan rasa (kasih sayang),
mengakui keabsolutan kuasa dan kebenaran Tuhan kemudian diakhiri dengan
memohon jawaban atas masalah yang dihadapi.
Sebelum melakukan meditasi berguru kepada Tuhan, penulis berupaya memahami
apa itu hubungan struktural antara KAP dan Klien, dan masalah indenpendensinya
seperti apa.Permasalahan terkait independensi adalah kepercayaan masyarakat
terhadap obyektifitas hasil audit terhadap laporan keuangan klien, padahal mereka
dibayar oleh klien.
Berdasarkan hasil meditasi yang dilakukan penulis, penulis memperoleh jawaban
atas masalah independensi auditor berupa sebuah segitga, segita seperti ditengah
pertigaan jalan. Apa maknanya, pemaknaan gambaran segitiga ini penulis
melakukan beberapa browsing di internet untuk memperoleh bahasan mengenai
masalah independensi KAP. Penulis mengartikan bahwa segita tersebut
melambangkan pihak-pihak yang terkait dalam proses audit, sistem besar
pertanggungjawaban. Tiga pihak tersebut dapat diartikan teridiri KAP, Klien,
Regulator/IAI/Ikatan Profesi Audit.
Hasil pembahasan di kelas EPS dengan topik kasus Enron diperoleh simpulan bahwa
akar permasalahannya adalah Keserakahan.Bahwa kasus-kasus pelanggaran etika
penyebab hakikinya adalah keserakahan.
Bang Napi mengatakan kita harus
waspada terhadap tindak kejahatan yang disebabkan terutama adanya niat dan
kesempatan. Dari titik ini penulis ingin memberikan makna segitiga tersebut
dengan tiga pilar solusi masalah independensi auditor. Tiga pilah ini berlaku pada
tiga pihak terkait tersebut dan saling berkesinambungan.
1. Pembangunan Integritas yang tersistem/melembaga
Integritas disini berlaku bagi siapa saja, baik KAP, Klien, regulator/IAI.
Pengembangan integritas harus diarahkan pada pencapaian kesadaran paling
hakiki yaitu kesadaran spiritual, bukan hanya kognitif. Program ini harus
terintegrasi pada semua insan yang terlibat dalam dunia bisnis.
Pengembangan ini bisa dilakukan dengan pelatihan individu dan
pengembangan kode etik.Misalnya: Progam pengembangan kapabilitas
auditor melalui sertifikasi integritas auditor.
2. Penyempurnaan Standar Akuntansi

Akuntansi saat ini dilandasi dengan jiwa serakah, kepentingan individu yang
utama, kapitalis, liberalisme. Perlu adanya sentuhan ketuhanan. Banyak
penelitian-penelitian yang mulai mendrong adanya akuntansi yang lebih
berkeadilan sosial, bahkan berdimensi ketuhanan. Bahwa pertanggung
jawaban bukan hanya kepada pemilik modal, investor namun lebih tinggi naik
kepada Tuhan. Standar akuntansi bisa menjadi kunci perubahan dunia bisnis
pada bisnis yang lebih berkeadilan. Misalnya: pengkajian triple bottom line,
dan kerangka konseptual akuntansi.
3. Pengakan dan Penyempurnaan Hukum dan Kode Etik
Hukum dan etika yang baik harus ditegakkan. Lembaga-lembaga regulator
harus meningkatkan pengawasan terhadap praktik bisnis.Penyempurnaan
hukum terkait jasa auditor dapat dievaluasi kembali. Misalnya; terkati
perlukah keterbukaan dalam proses pelaksanaan audit, keterbukaan hasil
audit.

Anda mungkin juga menyukai