Anda di halaman 1dari 10

BAB 1

PENDAHULUAN
1.1

LATAR BELAKANG

Dalam lingkungan masyarakat, kesehatan itu penting untuk


dipelihara. Peran tenaga medis juga penting untuk memberi
pengetahuan

tentang

kesehatan.

Agar

masyarakat

tetap

menjaga kesehatan dan kebersihan diri juga lingkungan. Seiring


berjalannya zaman yang semakin modern dan perlengkapan atau
penanganan medis yang semakin canggih dan maju. Untuk itu di
perlukan beberapa peran penting bagi masyarakat mengenai
kesehatan.
Pemeriksaan

tanda

vital

adalah

cara

untuk

mendeteksi

perubahan system yang ada di dalam tubuh. Tanda vital meliputi


suhu tubuh, denyut nadi, frekuensi pernapasan, dan tekanan darah.
Perubahan tanda vital dapat terjadi bila tubuh dalam keadaan sakit atau
kelelahan. Perubahan tersebut merupakan indikator adanya gangguan
sistem tubuh. Pemeriksaan tanda vital yang dilaksanakan oleh tenaga
medis seperti dokter, bidan, dan perawat digunakan untuk memantau
perkembangan pasien. Tindakan ini bukan hanya merupakan kegiatan
rutin pada pasien, tetapi merupakan tindakan pengawasan terhadap
perubahan atau gangguan sistem tubuh. Pelaksanaan pemeriksaan tanda
vital pada pasien tentu berbeda dengan pasien yang lainnya. Tingkat
kegawattan dan penanganan pasien juga berbeda beda, mulai dari yang
keadaan kritisi hingga dalam keadaan pasien yang sakit ringan. Prosedur
pameriksaan tanda vital yang dilakukan pada pasien meliputi pengukuran
suhu,

pemeriksaan

denyut

nadi,

pemeriksaan

pernapasan

dan

pengukuran tekanan darah. Hal inilah yang membuat penulis membuat


makalah yang berjudul PROSEDUR PEMERIKSAAN TANDA VITAL yang
diharapkan dapat bermanfaat bagi pembaca.
1.2 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan makalah ini maka rumusan masalahnya adalah


membahas pengertian dari masing masing tanda vital, tujuan,
peralatan dan perlengkapan, pelaksanaan, dan keadaan normal
yang seharusnya.

1.3 TUJUAN
Untuk mengetahui keadaan kesehatan pasien dalam tubuh.
Yang penulis anggap masalah ini sangat kompleks dan sangat
menarik untuk menambah pengetahuan pembaca khusunya
pada tenaga Medis
1.4 MANFAAT
1. Agar

kita dapat mengetahui tentang pengertian, dan

prosedur pelaksanaan tanda-tanda vital.


2. Agar kita dapat mengetahui tentang

tujuan

dalam

pemeriksaan pada tanda-tanda vital.


3. Agar kita dapat mendapatkan informasi tentang tandatanda vital.

BAB 2
PEMBAHASAN
2.1

MENGUKUR SUHU TUBUH

2.1.1. PENGERTIAN
Mengukur suhu badan pasien dengan thermometer, dilakukan
pada ketiak (Axila), mulut (Oral), atau pelepasan (Anus).
2.1.2 TUJUAN
Untuk mengetahui suhu badan pasien, apakah suhu badannya
normal atau tidak.
2.1.3 PERALATAN DAN PERLENGKAPAN
Baki yang berisi :
1. Termometer
2. Botol larutan sabun
3. Botol larutn klorin 0.5%
4. Botol air bersih
5. Kassa atau tissue
6. Bengkok
7. Sarung tangan
8. Waskom larutan klorin 0,5%
9. Buku catatan suhu
2.1.4 PELAKSANAAN
A. Pengukuran suhu pada ketiak :

1) Bila perlu lengan pasien dibuka, dan ketiaknya harus


dikeringkan terlebih dahulu
2) Periksa thermometer apakah air raksa tepat pada angka
nool, lalu jepitkan tepat ditengah ketiak, dan lengan pasien
dilipat ditengah dada.
3) Setelah 10 menit, thermometer diangkat dan langsung
dibaca dengan teliti, kemudian catat hasilya.
4) Thermometer dicelupkan ke dalam larutan sabun, lalu dilap
dengan kassa atau tissue, kemudian dimasukkan ke dalam
larutan desinfektan, selanjutnya dibersihkan dengan air
bersih dan dikeringkan
5) Thermometer diletakkan

pada

tempatnya

dan

dapat

dipakai untuk pasien berikutnya.


B. Pengukuran suhu tubuh pada mulut:
1) Untuk tiap pasien harus digunakan satu thermometer
2) Letakan ujungnya sampai batas reservoair dibawah lidah
pasien
3) Mulut dikatupkan selama tiga sampai lima menit, kemudian
thermometer diangkat, dilap dengan kassa atau tissue, lalu
baca dengan teliti dan catat hasilnya,
4) Peralatan dibersihkan, dibereskan

dan

dikembalikan

ketempat semula.
2.1.5 SUHU BADAN NORMAL
NORMAL

36,5C 37,5C

HIPOTERMIA

< 36C

FEBRIS/PANAS

>37,5 C

2.2 MENGHITUNG DENYUT NADI


2.2.1 PENGERTIAN
Menghitung denyut nadi dengan cara meraba :

1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)

Arteri
Arteri
Arteri
Arteri
Arteri
Arteri
Arteri

radialis pada pergelangan tangan


brachialis pada siku bagian dalam
carotis pada leher
temporalis pada pelipis
femoralis pada lipatan pada (selangkangan)
dorsalis padis pada kaki
frontalis pada ubunn-ubunn (bayi)

2.2.2 TUJUAN
Untuk mengetahui jumlah denyut nadi atau kardiovaskuler
selama satu menit.
2.2.3 PERLENGKAPAN DAN PERALATAN
1)
2)

Arloji tangan dengan penunjuk detik atau dengan polsteller


Buku catatan suhu dan nadi
2.2.4 PELAKSANAAN

1)

Menghitung denyut nadi dilakukan bersamaan dengan

2)

pengukuran suhu
Pada waktu menghitung denyut nadi, pasien harus benar

3)

benar istirahat dalam posisi berbaring atau duduk


Penghitungan dilakukan dengan menempelkan jari telunjuk
dan jari tengah di atas arteri selama setengah menit, dan

4)

hasilnya dikalikan dua


Khusus pada anak-anak penghitungan dilakukan selama

5)

satu menit
Hasil penghitungan dicatat pada buku catatan suhu dan nadi

Bayi baru lahir

140 kali per menit

Dibawah umur 1

110 kali per menit

bulan
Umur 1 6 bulan

130 kali per menit

Umur 6 12 bulan

115 kali per menit

Umur 1 2 tahun

110 kali per menit

Umur 2 - 6 tahun

105 kali per menit

Umur 6 10 tahun

95 kali per menit

Umur 10 14 tahun

85 kali per menit

Umur 14 18 tahun

82 kali per menit

Umur diatas 18

60 100 kali per

tahun

menit

Usia lanjut

60 70 kali per menit

2.2.5
DENYUT NADI
NORMAL

2.3 MENGHITUNG PERNAFASAN


2.3.1 PENGERTIAN
Mengitung jumlah pernafasan (inspirasi yang diikuti ekspirasi)
dalam satu menit.
2.3.2 TUJUAN
Mengetahui sistem fungsi pernapasan yang terdiri dari
mempertahankan pertukaran oksigen dan karbon dioksida dalam
paru dan pengaturan keseimbangan asam basa.
2.3.3 PERLENGKAPAN DAN PERALATAN
1) Arloji tangan dengan penunjuk detik
2) Buku catatan
2.3.4 PELAKSANAAN
1) Penghitungan pernapasan dilakukan bersamaan dengan
pengukuran suhu dan denyut nadi
2) Penghitungan dilakukan dalam satu menit dan hasilnya
dicatat
3) Bila ada kelainan segera laporkan kepada penanggung
jawab ruangan atau yang bersangkutan.
2.3.5 PERNAFASAN NORMAL

Kecepatan/frekuensi pernapasan normal (eupnea) adalah :


BAYI

30 60 kali/menit

ANAK

20 30 kali/menit

REMAJA

15 - 24 kali/menit

DEWASA

16 20 kali/menit

2.4 MENGUKUR TEKANAN DARAH


2.4.1 PENGERTIAN
Mengkuru tekanan darah melalui permukaan dinding arteri.
2.4.2 TUJUAN
Menilai sistem kardiovaskuler atau menghitung tekanan darah
pasien.
2.4.3 PERLENGKAPAN DAN PERALATAN
1)
2)
3)

Tensimeter
Stetoskop
Buku catatan
2.4.4 PELAKSANAAN

1)
2)
3)
4)

Jelaskan tindakan yang akan dilakukan


Siapkan peralatan
Lengan baju pasien dibuka atau digulung ke atas
Manset tensimeter dipasang pada lengan atas dengan pipa

5)
6)

karetnya berada disisi luar lengan.


Pompa tensimeter
Denyut arteri brachialis diraba,

7)

ditempatkan pada daerah tersebut.


Sekrup balon karet ditutup, pengunci air raksa dibuka,

lalu

di

stetoskop

selanjutnya balon dipompa sampai denyut arteri tidak


terdengar lagi dan air raksa didalam pipa gelas naik

8)

Sekrup balon dibuka perlahan-lahan, sehingga air raksa

9)

turun, dengarkan bunyi denyutan pertama


Skala permukaan air raksa pada waktu terdengar denyutan

pertama disebut tekanan sistolik (misalnya 120 mmHg)


10) Dengarkan terus sampai denyutan yang terakhir. Skala
permukaan air raksa pada waktu denyutan terakhir disebut
tekanan distolik (misalnya 80 mmHg)
11) Pencatatan hasil dilakukan dengan cara sebagai berikut :
sistolik diatas, dan distolik di bawah, misalnya 120/80
dengan satuan mmHg.
2.4.5 TEKANAN DARAH NORMAL
A. Nilai normal tekanan darah
UMUR

SISTOLIK

DISTOLIK

Neonate

(mmHg)
75 105

(mmHg)
45 75

2 6 tahun
7 tahun

80 110
85 120

50 80
50 80

8 9 tahun
10 tahun

90 120
95 130

55 85
60 85

11 12

95 135

60 85

tahun
13 tahun

100 140

60 90

14 tahun

105 140

65 90

B. Klasifikasi hipertensi didasarkan pada nilai diastolik :


Hipertensi ringan
Hipertensi sedang

92 104 mmHg
105 114

Hipertensi berat
Hipertensi ganas

mmHg
115 mmHg
130 mmHg

BAB 3
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Setelah menelaah dan memahami tentang tanda-tanda vital.
Dan kesimpulannya adalah kesehatan pada tubuh kita itu sangat
penting. Terutama bagi tanda-tanda vital seperti denyut nadi,
tekanan darah, pernapasan, suhu badan, dan berat badan.
Bagaimana prosedur pelaksanaan yang berperan penting kepada
masyarakat atau pun pasien dan bertujuan untuk menambah
wawasan pengetahuan. Seperti pada tekanan darah, seiring
dengan bertambahnya umur seseorang maka tekanan darah
akan meningkat. Dan emosi ataupun rasa nyeri yang di alami
oleh seseorang itu juga berpengaruh terhadap meningkatnya
tekanan darah.
Dengan

demikian

Suhu tubuh dapat menunjukkan keadaan

metabolisme dalam tubuh, denyut nadi dapat menunjukkan perubahan


pada sistem kardiovaskular, frekuensi pernapasan dapat menunjukkan
fungsi pernapasan, dan tekanan darah dapat menilai kemampuansistem
kardiovaskuler, yang dapat dikaitkan dengan denyut nadi.
3.2 SARAN
Diharapkan kepada pembaca khususnya pada perawat setelah membaca tulisan
ini dapat benar-benar memahmi prosedur pemberian obat yang benar, agar pasien
nyaman dengan pelayanan kesehatan yang diberikan oleh perawat.

DAFTAR PUSTAKA
www.google.com
Yuni Kusmiati. 2010. Keterampilan dasar praktik klinik kebidanan.
Yogyakarta. Fitramaya
Depkes RI.1994. Prosedur Perawatan Dasar. Jakarta

10

Anda mungkin juga menyukai