Author Manuscript
Osteoporos Int. Author manuscript; available in PMC 2015 June 01.
Published in final edited form as:
Osteoporos Int. 2014 December ; 25(12): 26732684. doi:10.1007/s00198-014-2783-5.
Abstrak
Selama pertumbuhan, kekurangan vitamin D berat pada anak-anak dapat mengakibatkan
hipokalsemia simptomatik dan rakhitis. Meskipun beberapa studi menyebutkan adanya
peningkatan sekuler dalam kejadian rakhitis, pengamatan ini lebih dipengaruhi oleh perubahan
demografi penduduk daripada perubahan usia, jenis kelamin dan tingkat insiden etnis tertentu;
memang secara keseluruhan kejadian rakhitis masih jarang dan jarang ditemukan pada anakanak ras kulit putih. Selain itu, dampak dari defisiensi dan insufisiensi vitamin D berat telah
mendapat banyak perhatian dalam beberapa tahun terakhir. Dalam ulasan ini kita
mempertimbangkan bukti hubungan status vitamin D untuk risiko fraktur dan kepadatan mineral
tulang (bone mineral density - BMD) pada anak-anak dan remaja. Kami menyimpulkan bahwa
ada bukti yang cukup untuk mendukung bahwa 25-hydroxyvitamin D [25 (OH) D] yang rendah
dalam darah meningkatkan risiko patah tulang pada anak. Secara keseluruhan, hubungan antara
25 (OH) D dan BMD tidak konsisten di seluruh studi dan lokasi tulang dalam studi yang sama;
namun ada bukti yang menunjukkan bahwa pemberian suplemen vitamin pada anak-anak
dengan tingkat 25 (OH) D yang rendah dapat meningkatkan BMD. Penelitian acak berkualitas
tinggi sekarang diperlukan untuk mengkonfirmasi manfaat ini.
Kata Kunci
Pendahuluan
Kekurangan vitamin D berat (vitamin D deficiency - VDD) dapat mengakibatkan rakhitis,
penyakit tulang metabolik dan hipokalsemia selama pertumbuhan bayi dan anak-anak. Selain
itu, dalam beberapa tahun terakhir mulai dipertimbangkan adanya kontribusi vitamin D untuk
aspek-aspek lain dari kesehatan tulang, termasuk risiko patah tulang dan kepadatan mineral
tulang (BMD). Bersamaan juga adanya peningkatan dalam screening untuk VDD [1,2], dan
kembali munculnya VDD dan rakhitis pada banyak negara maju [3-7]. Pada orang yang lebih
tua, VDD dikaitkan dengan peningkatan risiko patah tulang dan ada beberapa bukti bahwa
suplemen vitamin D (dengan kombinasi kalsium) dapat mengurangi hal ini [8]. Meskipun
obesitas memiliki efek yang berlawanan terhadap kejadian patah tulang antara anak dan
dewasa [9], kesimpulan ini masih perlu pendekatan hati-hati. Dalam ulasan ini, kita lebih
berfokus pada bukti bahwa insufisiensi vitamin D dapat berdampak negatif pada kesehatan
dan pertumbuhan tulang.
VDD) antara 2,9 - 7,5 per 100.000 anak [20-22], tetapi VDD rakhitis jarang terjadi pada anakanak ras Kaukasia kulit putih dan sebagian besar kasus yang dilaporkan pada anak-anak dari
Afrika dan etnis Asia [3,4,20,21]. Pada tahun 2001, survei atas rakhitis akibat VDD pada anakanak berusia kurang dari 5 tahun di West Midlands, UK, diperkirakan kejadian pada anakanak Kaukasia sebesar 0,4 per 100.000 dibandingkan dengan 38 per 100.000 pada anak-anak
Asia dan 95 per 100.000 pada anak-anak dari etnis Black-Afrika atau Afro-Karibia [20].