Anda di halaman 1dari 2

Untuk saat ini, data yang tersedia terutama berdasar pada pengamatan secara alami [78],

meskipun tinjauan sistematis belakangan ini menyimpulkan bahwa ada beberapa bukti untuk
mendukung hubungan yang positif antara kadar 25 (OH) D ibu dan massa tulang pada
anaknya [79]. saat ini hanya Terdapat satu studi intervensi suplementasi vitamin D pada
kehamilan termasuk penilaian mineralisasi tulang keturunan; hal ini dilakukan pada sebuah
penelitian kecil non-randomised dari 19 bayi yang baru lahir dari ibu Asia yang telah
mendapatkan 1.000 IU vitamin D yang dikombinasikan dalam kalsium dan vitamin D
suplemen harian selama trimester terakhir kehamilan dan 45 bayi dari wanita Asia yang tidak
menerima segala bentuk suplemen vitamin D pada kehamilan. single photon absorptiometry
digunakan untuk menilai BMC lengan bawah. Tidak ada perbedaan signifikan yang
didapatkan, namun jumlah peserta yang sedikit, teknik yang digunakan untuk menilai BMC
dan kurangnya pengacakan rata-rata, sulit untuk mendapatkan kesimpulan yang pasti dari
studi ini [80]. Secara keseluruhan, bukti saat ini tidak memadai untuk mendukung
rekomendasi klinis manapun untuk suplemen vitamin D pada kehamilan tetapi menyiratkan
perlunya kualitas yang tinggi pada uji coba terkontrol acak ini. Di Inggris pada ibu Vitamin D
Osteoporosis Study (MAVIDOS), yang terutama bertujuan untuk membandingkan massa
tulang neonatal pada bayi yang lahir dari ibu yng diambil secara acak terhadap suplemen
vitamin D atau plasebo selama kehamilan, akan langsung menanggapi kesenjangan pada
bukti-bukti yang ada [81].
Kadar vitamin D Bayi dan BMD
Dua studi cross-sectional pada bayi tidak ditemukan adanya hubungan antara serum 25 (OH)
D dan BMC seluruh tubuh pada usia 3 bulan [82] atau LS BMC diusia 2-5 bulan [83]. Empat
studi intervensi dari suplemen vitamin D pada bayi yang diberi ASI dilaporkan memberikan
hasil yang yang terkait dengan mineralisasi tulang. Pada semua studi [84], serum 25 (OH) D
lebih besar pada bayi diberi suplemen vitamin D, tetapi tidak ada perbedaan di BMC atau
BMD yang diidentifikasi pada usia 3 bulan [85], 6 bulan [86] atau 12 bulan [86,87 ]. Dalam
satu penelitian secara signifikan BMC distal radius lebih besar diukur dengan single photon
absorptiometry yang diukur pada bayi diberikan suplemen pada 12 minggu usia, tetapi tidak
pada 26 minggu usia [84].
Kadar Vitamin D dan BMD di masa kecil dan remaja
Tidak pernah adanya studi penelitian yang melaporkan adanya hubungan antara serum 25
(OH) D dan tulang mineralisasi pada anak-anak pra-sekolah yang sehat setelah usia 1 tahun.

Hal ini mungkin karena keterbatasan metode untuk menilai BMD. DXA scan mengharuskan
anak-anak untuk tetap berbaring untuk mencegah gerakan artefak, dan sementara bayi dapat
dibungkus untuk meminimalkan gerakan,keberhasilan DXA scan pada bayi yang lebih tua
dan balita menghadirkan tantangan yang cukup besar.
Sejumlah studi cross-sectional pada anak-anak yang lebih tua dan remaja telah diamati
adanya hubungan antara 25 (OH) D status dan aBMD, BMC atau bone mineral apparent
density (BMAD), suatu transformasi matematika yang digunakan untuk memperkirakan
vBMD dari DXA. Temuan dari studi ini agak tidak konsisten, baik pada tulang yang sama
diantara penelitian itu dan pada lokasi skelet yang berbeda dalam populasi yang sama
[33,66,67,88-101] (Tabel 3). Namun, ada variasi dalam usia partisipan penelitian, lokasi
geografis dan faktor perancu yang dipertimbangkan.
Beberapa penelitian telah menggunakan peripheral kuantitatif computed tomography (pQCT)
untuk menilai vBMD yang sebenarnya Cheng et al menemukan 25 (OH) D secara positif
terkait dengan vBMD kortikal pada radius pada perempuan pra dan awal pubertas meskipun
tidak diidentifikasi secara signifikan.

Anda mungkin juga menyukai