PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Gangguan akibat kekurangan yodium ( GAKY ) merupakan salah satu masalah gizi
utama di Indonesia dan tersebar di seluruh provinsi dan salah satu masalah kesehatan
masyarakat yang dapat menghambat peningkatan mutu sumberdaya manusia Indonesia.
Survei pemetaan gaky tahun 1997/1998 menemukan 354 kelenjar gondok, yang bisa juga
bisa timbul kelainan lain seperti kretinisme (KERDIL), bisu, tuli, gangguan mental dan
ganguan neuromotor. Untuk itu, penting menerapkak pola makan sadar iodium sejak dini.
GAKY merupakan salah satu masalah yang muncul sejak lama. Pada awalnya,
hubungan unsur yodium dengan gondok endemik dilihat sebagai hubungan secara
langsung yang ditunjukkan dengan praktek kedokteran Cina yang menggunakan biji
ganggang Sargassum dan Laminaria japonica yang kaya yodium sebagai obat gondok.
Akan tetapi, mulai tahun 1960-an pandangan para ahli terhadap defisiensi yodium
berubah dari memandang defisiensi yodium berakibat pada gondok endemik dan kretin
endemik saja ke perubahan yang lebih luas. Dengan demikian istilah defisiensi yodium
dahulu yang diidentikkan dengan gondok endemik digantikan dengan gangguan akibat
kekurangan iodium yang efeknya amat luas, dapat mengenai semua segmen usia sejak
dikandung ibu hingga pada orang dewasa.
Sebagian besar penderita GAKY mempunyai IQ sepuluh poin di bawah potensinya.
Di antara mereka yang lahir normal, dengan konsumsi diet rendah yodium akan menjadi
anak yang kurang intelegensinya, bodoh, lesu dan apatis dalam kehidupannya. Sehingga,
kekurangan yodium akan menyebabkan masyarakat miskin dan tidak berkembang,
sementara pada anak menyebabkan kesulitan belajar. Risiko itu karena kekurangan
yodium dalam dietnya dan berpengaruh pada awal perkembangan otaknya. Yodium
merupakan elemen yang sangat penting untuk pembentukan hormon tiroid. Hormon itu
sangat diperlukan untuk pertumbuhan normal, perkembangan mental dan fisik, baik pada
manusia maupun hewan. Efek yang sangat dikenal orang akibat kekurangan yodium
adalah gondok, yakni pembesaran kelenjar tiroid di daerah leher.
Keseimbangan hormon penting untuk menjaga fungsi tubuh tetap normal. Jika
terganggu, akan terjadi masalah kesehatan, termasuk penyakit gondok. Fungsi kelenjar
gondok yang membesar dan metabolisme tubuh yang meningkat ( hipermetabolisme )
1
juga terkadang disertai kelelahan, jari-jari gemetar atau tremor dan mata menonjol.
Terjadinya goiter atau penyakit gondok memang terkait kelainan yang menyerang
kelenjar tiroid yang letaknya di depan leher di bawah jakun. Kelenjar ini menghasilkan
hormon tiroid yang fungsinya mengendalikan kecepatan metabolisme tubuh seseorang.
Jika kelenjar kurang aktif memproduksi hormon, terjadilah defisiensi hormon. Begitu
juga jika terlalu aktif, hormon yang dihasilkan akan berlebihan.
Upaya pencegahan dan penanggulangan GAKY yaitu dengan memberikan unsur
yodium telah lama dilakukan oleh pemerintah. Yodium merupakan mikronutrien penting
untuk pembentukan hormon tiroid. Kekurangan yodium memang agak berbeda
masalahnya dengan zat gizi lain, karena permasalahan yang timbul biasanya terjadi pada
lingkungan miskin yodium. Faktor kandungan yodium lahan suatu tempat sangat
penting, karena akan menentukan kandungan yodium pada air dan bahan makanan yang
tumbuh di tempat tersebut. Suatu wilayah menjadi kekurangan yodium disebabkan
lapisan humus tanah sebagai tempat menetapnya yodium sudah tidak ada, karena akibat
erosi tanah secara terus menerus atau akibat pembakaran hutan yang mengakibatkan
yodium dalam tanah hilang.
Mereka yang bermukim di wilayah sedikit sekali ( bahkan tidak ada sama sekali )
mengandung yodium beresiko mengalami defisiensi yodium. Kehilangan yodium di
wilayah itu, kebanyakan berlangsung di daerah pegunungan, mungkin diakibatkan oleh
hanyutnya yodium bersama air hujan. Pemukiman di sekitar pegunungan Himalaya
merupakan contoh yang paling nyata. Namun, daerah yang terbentang di dataran rendah
pun bukan tidak mungkin mengalami kekurangan. Air bah yang kerap berkunjung,
menghanyutkan yodium yang tersimpan dalam tanah. Yodium yang terkandung pada
tanaman yang tumbuh di daerah itu pun terbukti sangat sedikit.
Di Indonesia 42 juta orang tinggal di daerah kurang yodium. Hasil survei gondok
didapatkan angka nasionalTotal Goitre Rate ( TGR ) pada anak sekolah Tahun 1982
sebesar 37,2 % dan pada Tahun 1990 menjadi 27,7 % dan tahun 1998 menjadi 9,8 %.
Kantong-kantong endemik berat dan sedang masih dijumpai di 612 kecamatan serta
1.167 kecamatan dengan endemik ringan. Total kecamatan di Indonesia yang dinyatakan
sebagai daerah endemik GAKY mencapai 45 %.
Berdasarkan hasil pemetaan pemerintah terkait masalah GAKY dari tahun 1980 terus
mengalami penurunan di tahun 2003. Tahun 1980 dimana hasil pemetaan GAKY
2
nasional mencapai 37,7 % turun menjadi 11,7% di tahun 2003. Karena tingginya masalah
GAKY dari tahun 1980 maka pemerintah merancang suatu program intervensi secara
nasional dengan supplementasi yodium dan program fortifikasi garam beryodium.
Hasilnya pada tahun 1998 berhasil menurunkan hingga 9,8 %. Namun naik lagi menjadi
11,7 % akibat program pemberian kapsul yodium yang sudah diberhentikan oleh
pemerintah. Pada tahun 2008 teridentifikasi sebanyak 316 orang mengalami gangguan
neurologis yang potensial diduga disebabkan karena GAKY. Tentu saja hal ini juga dapat
menjadi kualitas buruk terhadap kualitas SDM bangsa Indonesia, khususnya di wilayah
yang endemik. Walaupun pernah terjadi penurunan yang cukup berarti, GAKY masih
dianggap masalah kesehatan masyarakat, karena secara umum prevalensinya masih di
atas 5 % dan bervariasi antar wilayah, dimana masih dijumpai kecamatan dengan
prevalensi GAKY di atas 30 persen. ( catatanseorangahligizi.wordpress.com, 2012 ).
Berdasarkan
latar
belakang
inilah
kami
mengangkat Permasalahan
GAKY di
Indonesia sebagai judul makalah kami dan sebagai tugas bagi kami yang mengikuti mata
kuliah Dasar-Dasar Perencanaan dan Implikasi Gizi.
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana pencegahan dan penanggulangan Gaky di Indonesia
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui faktor risiko Gaky
2. Untuk mengetahui dampak Gaky
3. Untuk mengetahui pengobatan Gaky
4. Untuk mengetahui pencegahan dan penanggulangan Gaky
BAB 2
TINJAUAN TEORITIS
2.1 Definisi Yodium
Yodium merupakan zat makanan yang tergolong ke dalam mineral mikro. Dalam
keadaan normal, yodium dikonsumsi hewan melalui air dan tumbuh-tumbuhan yang
menyerap zat tersebut dari tanah. Apabila kandungan yodium dalam pakan ternak belum
tercukupi biasanya peternak memeberikan mineral yodium dalam bentuk garam dapur
pada ransum pakan terak.Yodium ditemui dalam bentuk inorganik (yodida) dan organik
dalam jaringan tubuh. Yodium berada dalam satu siklus di alam. Sebagian yodium ada di
laut, sebagian lagi merembes dibawa hujan, angin dan banjir turun ke tanah dan gunung di
sekitarnya. Yodium terdapat di lapisan bawah tanah, sumur minyak dan gas alam. Air
berasal dari sumur-sumur tersebut merupakan sumber yodium. Daerah pegunungan di
seluruh dunia termasuk di Eropa, Amerika, dan Asia kurang mengandung yodium,
terutama pegunungan yang ditutupi es dan mempunyai curah hujan tinggi yang mengalir
ke sungai. Yodium di dalam tanah dan laut terdapat sebagai iodide. Ion iodide dioksidasi
oleh sinar matahari menjadi unsur yodium yang mudah menguap. Yodium kemudian
dikembalikan ke tanah oleh hujan. Pengembalian yodium ke tanah berjalan lambat dan
sedikit dibandingkan dengan kehilangan semula, dan banjir berulang kali akan
menyebabkan yodium yang tersedia di tanah hanyut terbawa air.
2.2 Definisi Gaky
Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (Iodine Deficiency Disorder) adalah gangguan
tubuh yang disebabkan oleh kekurangan iodium sehingga tubuh tidak dapat menghasilkan
hormon tiroid. Definisi lain, GAKY merupakan suatu masalah gizi yang disebabkan
karena kekurangan Yodium, akibat kekurangan Yodium ini dapat menimbulkan penyakit
salah satu yang sering kita kenal dan ditemui dimasyarakat adalah Gondok. Dimana akibat
defisiensi iodium ini merupakan suatu spektrum yang luas dan mengenai semua segmen
usia, dari fetus hingga dewasa. Dengan demikian jelaslah bahwa gondok tidak identik
dengan GAKI. Dengan demikian kepentingan klinisnya tidak saja didasarkan atas akibat
desakan mekanis yang ditimbulkan oleh gondok, tetapi justru gangguan fungsi lain yang
dapat dan sering menyertainya seperti gangguan perkembangan mental dan rendahnya IQ,
hipotiroidisme, dan kretin. Gondok adalah pembesaran kelenjar tiroid yang melebihi
normal. Hipotiroidi adalah kondisi di mana tubuh tidak memperoleh cukup hormon tiroid.
4
Kondisi ini mengakibatkan penderita menjadi malas, mengantuk, kulit kering, tidal(tahan
dingin dan konstipasi). Hormon tiroid berperan dalam proses pertumbuhan otak dan sistim
saraf. Oleh karena itu anak penderita hipotiroidi mengalami hambatan dalam pertumbuhan
fisik dan keterbelakangan mental. Keterbelakangan fisik dan mental yang dikenal, akan
tetapi seringkali kondisi ini ringan hingga sulit diketahui kecuali dengan diagnosis yang
baik.
2.3 Faktor Risiko Gaky
dalam bahan makanan yang dimakan setiap hari akan menyebabkan zat
iodium dalam tubuh tidak berguna, karena zat goiterogenik tersebut merintangi
absorbsi dan metabolisme mineral iodium yang telah masuk ke dalam tubuh.
Giterogenik adalah zat yang dapat menghambat pengambilan zat iodium oleh
kelenjar gondok, sehingga konsentrasi iodium dalam kelenjar menjadi rendah.
Selain itu, zat goiterogenik dapat menghambat perubahan iodium dari bentuk
anorganik ke bentuk organik sehingga pembentukan hormon tiroksin
terhambat. Beberapa jenis Goitrogen yaitu:
Kelompok Tiosianat atau senyawa mirip tiosianat
contoh: ubi kayu, jagung, rebung, ubi jalar, buncis besar
Kelompok tiourea, tionamide, tioglikoside, vioflavanoid dan
disulfida alifatik, contoh : berbagai makanan pokok di daerah
tropis seperti sorgum, kacang-kacangan, bawang merah dan
bawang putih
Kelompok Sianida
Contoh: daun + umbi singkong , gaplek, gadung, rebung, daun
ketela, kecipir, dan terung
Kelompok Mimosin
contoh: pete cina dan lamtoro
Kelompok Isothiosianat
contoh: daun pepaya
Kelompok Asam
contoh: jeruk nipis, belimbing wuluh dan cuka
Kelompok yang bekerja pada proses proteolisis dan rilis hormon
tiroid
Faktor Zat Gizi lain
Defisiensi protein dapat berpengaruh terhadap berbagai tahap
pembentukan hormon dari kelenjar thyroid terutama tahap transportasi
hormon. Baik T3 maupun T4 terikat oleh protein dalam serum, hanya 0,3 %
6
GONDOK
Defisiensi yodium akan meguras cadangan yodium serta mengurangi
produksi T4. Penurunan kadar T4 dalam darah memicu sekresi TSH yang
kemudian
meningkatkan
kegiatan
kelenjar
tiroid,
untuk
selanjutnya
Bentuk Gangguan
Keguguran (aborsi)
Lahir mati
Kelainan kongenital
Kematian perinatal
Kematian bayi
Kretinisme saraf
Kretinisme miksedema
Kerusakan psikomotor
Gondok neonates
8
Hipotiroidisme neonates
Anak & remaja
Gondok
Hipotiroidisme juvenile
Fungsi mental
Perkembangan fisik terhambat
Dewasa
Semua usia
Pencegahan Gaky
1. Penyuntikan depot lipiodol (iodium dalam minyak) intramuskular dengan
dosis 2 ml. Dosis ini diberikan kepada anak-anak dan kepada ibu usia
subur terutama pada ibu hamil. Penyuntikan ini merupakan upaya
pencegahan sementara karena hanya menyediakan iodium dalam jangka
waktu 6 bulan.
2. Distribusi garam dapur yang difortifikasi dengan iodium (KJO3) , tetapi
ternyata kurang stabil karena mengalami kerusakan oksidatif, terutama
jika terkena sinar matahari di udara terbuka. Saat ini digunakann KJO3
yang ditambahkan pada garam dapur (NaCl) dengan dosis 30.000 mg per
kg garam. Penyediaan garam beriodium ini harus dibarengi oleh
penyuluhan kepada masyarakat dan ditopang oleh peraturan dimana
GAKI menjadi endemik.
3. Suplementasi iodium pada binatang ternak. Peningkatan aras iodium
meningkat secara bermakna dalam air susu dan daging yang pada
gilirannya kelak akan bertindak sebagai wahana pembawa iodium bagi
konsumen.
Penanggulangan Gaky
1. Strategi jangka panjang
Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE), merupakan sebuah
strategi pemberdayakan masyarakat dan komponen terkait agar
mempunyai visi dan misi yang sama untuk menanggulangi
GAKY melalui kegiatan pemasyarakatan informasi, advokasi,
pendidikan/penyuluhan tentang ancaman GAKY bagi kualitas
sumber daya manusia. Juga terkait pentingnya mengkonsumsi
garam beryodium, law enforcement dan social enforcement, hak
10
daerah
yang
harus
mendapat
prioritas,
mengetahui
sasaran
yang
paling
tepat
dan
daerah
yang
harus
mendapat
prioritas,
mengetahui
sasaran
yang
paling
tepat
dan
11
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Faktor Risiko yang dapat menyebabkan terjadinya Gaky yaitu : Defisiensi Iodium dan
Iodium Excess , Geografis dan Non Geografis , Bahan Pangan Goiterogenik , Zat Gizi
lain . Dampak terjadinya Gaky yaitu :GONDOK , DEFISIENSI PADA JANIN ,
DEFISIENSI PADA ANAK , DEFISIENSI PADA ORANG DEWASA , DEFISIENSI
PADA IBU HAMIL .Pengobatan menurut ketentuan Peraturan Menteri Kesehatan RI
1986, kandungan KIO3 yang dianjurkan adalah 40 ppm. Iodium diperlukan semata-mata
untuk biosintesis hormon thyroid yang mengandung iodium. Banyaknya metoda
suplementasi iodium tergantung pada beratnya GAKY pada populasi, grade iodium urine
dan prevalensi goiter dan kretinisme.
12
oksidatif,
terutama
jika
terkena
sinar
matahari
di
udara
terbuka.Penanggulangan ada 2 cara yaitu , Strategi jangka panjang dan jangka pendek .
Strategi jangka panjang meliputi , Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE ) ,
Surveillans.Strategi jangka pendek yaitu , Melakukan kegiatan distribusi kapsul minyak
beryodium .
3.2 Saran
Setiap manusia seharusnya mengkonsumsi garam atau makan yang mengandung
yodium tiap harinya agar terhindar dari gangguan Gaky . Tiap harinya setiap manusia
mengkonsumsi yodium 1-2 mikrogram per kg berat badan .Kecukupan yang dianjurkan
sekitar 40-120 mikrogram/hari untuk anak umur 10 tahun , 150 mikrogram/hari untuk
dewasa , untuk wanita hamil dan menyusui dianjurkan tambahan masing-masing 25
mikrogram dan 50 mikrogram / hari .
13
14