Anda di halaman 1dari 17

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian ini dilakukan di PT. Busa Efek Indonesia, dari tanggal 10 Maret 2016 sampai
dengan tanggal 30 Juni 2016. Penelitian dilakukan terhadap perusahaan sektor properti yang
tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Penulis melakukan penelitian dari 45 perusahaan
properti periode 2010 sampai dengan 2014.

3.2. Metode dan Desain Penelitian


Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang bertujuan menjelaskan korelasi variabel
bebas dengan variabel terikat, dengan melakukan pengukuran terhadap variabel-variabel
tersebut agar mendapatkan kesimpulan yang berlaku pada perusahaan properti yang tercatat
di PT. Bursa Efek Indonesia. Penelitian kuantitatif menuntut penulis untuk memahami teoriteori yang berkaitan dengan variabel penelitian, menemukan gap teori dengan kenyataan
sebagai dasar penelitian, mengumpulkan sampel dan data observasi, dan menguji teori-teori
yang ada terhadap data yang dikumpulkan dengan menggunakan metode statistik. Hasil
pengujian menjadi dasar kesimpulan penulis dalam penelitan ini yang akan digeneralisasi ke
dalam populasi yang diteliti, yaitu perusahaan properti yang tercatat di PT. BEI.
Metode penelitian yang dipakai adalah metode destruktif berupa studi kasus, dengan
desain penelitian korelasional, yaitu metode penelitian yang bertujuan mengetahui ada atau
tidak adanya hubungan antar variabel. Hubungan yang dicari ini disebut sebagai korelasi.
Tujuan penulis menggunakan metode ini yaitu untuk menguji sejauh mana variabel
53

independen mempengaruhi harga saham perusahaan properti yang tercatat sebagai emiten di
BEI.
Teknik analisa dalam penelitian ini menggunakan korelasi linier berganda (multiple linier
regression). Pada metode ini, pencarian hubungan (korelasi) antara variabel-variabel
menggunakan koefisien korelasi (uji t dan uji F) atau koefisien determinasi (R2). Dengan kata
lain, penulis mencari korelasi antara variabel bebas terhadap variabel terikat, baik korelasi
secara individu maupun secara simultan. Dalam penelitian ini penulis menetapkan variabel
dependen adalah Harga Saham dan variabel independen CR, DER, ROA, Kurs atau Nilai
Tukar Rupiah dan Suku Bunga.
Model regresi linier berganda dalam penelitian ini adalah:
Harga Saham = + b1CR + b2DER + b3ROA + b4Kurs + b5Suku Bunga + e
Dimana :
CR.

= Current Ratio

DER

= Debt to Equity Ratio

ROA

= Return On Asset

Kurs

= Nilai Tukar Rupiah

Suku Bunga

= Tingkat Bunga Pertahun

= konstanta

= kesalahan residual (error)

54

3.3. Populasi dan Sampel


3.3.1. Populasi
Moh. Nazir, Ph.D, Metode Penelitian, hal 325, 2003, Ghalia Indonesia, mendefinisikan
Populasi sebagai kumpulan dari individu dengan kualitas serta ciri-ciri yang telah ditetapkan.
Populasi yang memiliki jumlah tertentu dinamakan Populasi finit, sedangkan Populasi yang
tidak memliki jumlah yang tetap dinamakan Populasi Infinit. Dalam penelitian ini Populasi
Finit adalah perusahaan sektor properti yang tercatat di Bursa Efek Indonesia sampai 31
Desember 2014. Jumlah emiten yang dijadikan populasi berjumlah 45 perusahaan.
Tabel 3.1.
Daftar Perusahaan Sektor Properti yang tercatat di BEI

No.

Kode

Nama Emiten

Sub

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23

Saham
APLN
ASRI
BAPA
BCIP
BEST
BIPP
BKDP
BKSL
BSDE
COWL
CTRA
CTRP
CTRS
DART
DILD
DUTI
ELTY
EMDE
FMII
GMTD
GAMA
GPRA
GWSA

Agung Podomoro Land Tbk


Alam Sutera Reality Tbk
Bekasi Asri Pemula Tbk
Bumi Citra Permai Tbk
Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk
Bhuawanatala Indah Permai Tbk
Bukit Darmo Property Tbk
Sentul City Tbk
Bumi Serpong Damai Tbk
Cowell Development Tbk
Ciputra Development Tbk
Ciputra Property Tbk
Ciputra Surya Tbk
Duta Anggada Realty Tbk
Intiland Development Tbk
Duta Pertiwi Tbk
Bakrieland Development Tbk
Megapolitan Development Tbk
Fortune Mate Indonesia Tbk
Goa Makassar Tourism Development Tbk
Gading Development Tbk
Perdana Gapura Prima Tbk
Greenwood Sejahtera Tbk

Sub Property
Sub Property
Sub Property
Sub Property
Sub Property
Sub Property
Sub Property
Sub Property
Sub Property
Sub Property
Sub Property
Sub Property
Sub Property
Sub Property
Sub Property
Sub Property
Sub Property
Sub Property
Sub Property
Sub Property
Sub Property
Sub Property
Sub Property
55

24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45

JRPT
KIJA
KPIG
LAMI
LCGP
LPCK
LPKR
MDLN
MKPI
MTLA
MTSM
NIRO
MORE
PLIN
PUDP
PWON
RBMS
RDTX
RODA
SCBD
SMDM
SMRA

Jaya Real Property Tbk


Kawasan Industri Jababeka Tbk
Global Land and Development Tbk
Lamicitra Nusantara Tbk
Laguna Cipta Griya Tbk
Lippo Cikarang Tbk
Lippo Karawaci Tbk
Modernlan Realty Tbk
Metropolitan Kentjana Tbk
Metropolitan Land Tbk
Metro Realty Tbk
Nirvana Development Tbk
Indonesia Prima Property Tbk
Plaza Indonesia Realty Tbk
Pudjiati Prestige Tbk
Pakuwon Jati Tbk
Ristia Bintang Mahkota Sejati Tbk
Roda Vivatex Tbk
Royal Oak Development Asia Tbk
Dadanayasa Arthatama Tbk
Suryamas Dutamakmur Tbk
Summarecon Agung Tbk

Sub Property
Sub Property
Sub Property
Sub Property
Sub Property
Sub Property
Sub Property
Sub Property
Sub Property
Sub Property
Sub Property
Sub Property
Sub Property
Sub Property
Sub Property
Sub Property
Sub Property
Sub Property
Sub Poperty
Sub Property
Sub Property
Sub Property

3.3.2. Sampel
Sampel atau contoh adalah sebagian dari populasi yang karakteristiknya hendak diteliti
(Moh Nazir, 2003:325). Sampel yang baik adalah sampel yang bersifat representatif atau
yang dapat menggambarkan karakteristik populasi.

Teknik pengambilan sampel


Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan Purposive Sampling,

yaitu memisahkan beberapa sample perusahaan yang memiliki laporan keuangan terlengkap.
Metode ini digunakan agar keterbatasan analisa kinerja keuangan sesuai dengan industri dan
sektor yang sekelas (Densil Watson, 2007:45).

Pada tahap awal, penulis mengelompokan

perusahaan yang mempunyai laporan keuangan yang terlengkap, dan Kelompok kedua adalah

56

perusahaan yang harga sahamnya terlengkap selama 5 tahun dan dibawah Rp. 2.000,-. Pada
tahap kedua, penulis menetapkan syarat sampel sebagai berikut:
1.
2.
3.

Data tersedia dalam panel, yaitu periode 2010 s/d 2014;


Saham perusahaan masih aktif diperjual belikan dalam 6 bulan terakhir;
Laporan keuangan telah diaudit KAP.

Jumlah sampel
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini menggunkan rumus Slovin:
n = N / (1+ N.d2)
Keterangan
n : Sampel
N : Populasi
d : nilai presisi

Penulis menetapkan sampel yang diteliti memberikan ketepatan 95% dengan standar error
5%.

3.4. Teknik Pengumpulan Data


Data yang digunakan adalah data sekunder kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif
adalah data yang dinyatakan dengan angka, sehingga bisa diukur dan dihitung, sedangkan
data kualitatif adalah data yang tidak dinyatakan dengan angka, sehingga tidak dapat diukur
dan dihitung. Data kuantitatif yang dipakai dalam penelitian ini berupa data sekunder (1)
Laporan Keuangan perusahaan yang telah diaudit Kantor Akuntan Publik, (2) Kurs Rupiah
57

terhadap USD. Data kualitatif yang dipakai dalam penelitian ini adalah hasil penelitian
terdahulu, pendapat ahli dan data-data pendukung lainnya.
Sumber data kuantitatif yang dipakai dalam penelitian ini:
1.

Laporan Keuangan perusahaan didapat dari Website Bursa Efek Indonesia yaitu
www.idx.co.id untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 sampai

2.
3.
4.

dengan 2014.
Data Harga Properti Indonesia didapat dari www.urbanindo.com
Kurs Rupiah terhadap USD didapat dari www.BI.go.id dan www.OJK.go.id
Harga Saham Perusahaan Properti didapat dari www.seputarforex.com

Sumber data kualitatif yang dipakai dalam penelitian ini adalah buku-buku referensi,
penelitian terdahulu, dan bahan bacaan pendukung yang lain.

3.5. Instrumen Penelitian


3.5.1. Kisi-kisi penelitian
58

Tabel 3.2 menjelaskan kisi-kisi penelitian pengaruh CR, DER, ROA, Kurs dan Suku
Bunga terhadap Harga Saham perusahaan properti yang tercatat di PT. Bursa Efek Indonesia.
Tabel 3.2. Kisi-kisi Penelitian
Variabel

Sub Var

Pengukuran

Aktiva lancar

AL
CR = ------

CR

Hutang lancar

HL

Definisi

Teori

Current Ratio mengukur

Liquidity

kemampuan perusahaan

Measurement

dalam memenuhi

Theory

kewajiban jangka
Total Hutang
DER

D
DER = -----

BV Ekuitas

pendeknya
DER mengukur risiko
yang harus ditanggung

Trade off

kreditur apabila

theory

perusahaan gagal bayar


(pailit)

Laba Bersih

L
ROA= -----

ROA

Total Aktiva

Suku
Bunga

Brigham and

kemampuan managemen

Houston

dalam mengatur

Harga

keuangan perusahaan
Kurs mengukur daya beli

Purchasing

Domestik

relative suatu negara

Power Parity

Kurs = P/P*
Kurs

ROA mengukur

Harga negara

dibandingkan dengan
negara lain

luar
Pinjaman x

pxi

bunga kredit

-------------T

Suku Bunga efektif

International

mengukur angsuran yang

Fisher Effect

harus dibayar

Jangka waktu
Sumber : Dikembangkan untuk penelitian, 2016

59

4.5.2. Uji Instrumen


Sebelum melakukan pengumpulan data, instrumen penelitian di atas akan dilakukan
pengujian melalui uji validitas dan uji reliabilitas.
Uji Validitas
Uji validitas akan dilakukan dengan korelasi Pearson produk moment, untuk menentukan
koefisien korelasi ( r ).

Jika r hitung > r table, maka instrument yang digunakan valid untuk digunakan dalam
penelitian,
Jika r hitung < r table, maka instrument yang digunakan tidak valid untuk digunakan dalam
penelitian.

Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas menggunakan Cronbach Alpha:

(n)

s12

r = ------- ( --------)
(n-1)

s22

Keterangan
r = reliabilitas instrument
n = jumlah observasi
s12 = variance butir
60

s22 = variance total


Jika koefisien Alpha > 0,6 maka instrument dikatakan reliable, dan jika koefisien Alpha <
0,6, maka instrument tidak reliable.

3.6. Teknik Analisis Data


3.6.1. Uji Persyaratan Analisis
Jonathan Sarwono, Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif, 2012, Graha Ilmu,
menjelaskan syarat-syaat regresi yang baik adalah:
1.
2.
3.
4.
5.

Tidak terjadi multikolinearitas;


Tidak terjadi Autokorelasi;
Hubungan linear antara variabel bebas dan variabel terikat;
Data harus terdistribusi dengan normal;
Tidak terjadi Heterokedastisitas.

3.6.1.1. Uji Normalitas


Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel dependen
dan variabel independen mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik
adalah yang memiliki distribusi data normal / mendekati normal. Pengujian normalitas ini
dapat dilakukan melalui analisis grafik dan analisis statistik.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan Jarque - Bera Test (JB Test). Dalam JB Test,
nilai probabilitas JB lebih besar dari > 5 %, maka model regresi memiliki distribusi
normal, sedangkan apabila JB test menghasilkan nilai probabilitas lebih kecil dari < 5 %,
maka model regresi memiliki distribusi error/residual/disturbance tidak normal.

3.6.1.2. Uji Homogenitas


61

Pengujian homogenitas adalah pengujian mengenai sama tidaknya variansi-variansi dua


buah distribusi atau lebih. Penulis akan melakukan Uji Homogenitas Variansi dan Uji
Bartlett. Pengujian dilakukan untuk mengetahui apakah data dalam variabel independen dan
variabel dependen bersifat homogen atau tidak.

Langkah-langkah menghitung uji homogenitas :


1. Mencari Varians/Standar deviasi Variabel X danY, dengan rumus :

2. Mencari F hitung dengan dari varians X danY, dengan rumus :

Catatan:
Pembilang: S besar artinya Variance dari kelompok dengan variance terbesar (lebih banyak)
Penyebut: S kecil artinya Variance dari kelompok dengan variance terkecil (lebih sedikit)
Jika variance sama pada kedua kelompok, maka bebas tentukan pembilang dan penyebut.

3. Membandingkan F hitung dengan F tabel pada tabel distribusi F, dengan cara:


Untuk varians dari kelompok dengan variance terbesar adalah dk pembilang n-1
Untuk varians dari kelompok dengan variance terkecil adalah dk penyebut n-1
Jika F hitung < F tabel, berarti homogen
Jika F hitung > F tabel, berarti tidak homogen
62

3.6.1.3. Uji Linearitas


Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel mempunyai hubungan yang
linear atau tidak secara signifikan. Uji ini biasanya digunakan sebagai prasyarat dalam
analisis korelasi atau regresi linear. Penulis melakukan uji linearitas dengan Scater Plot.
Dalam pengujian ini, Jika nilai variabel berada dalam garis diagonal, maka hubungan variabel
bebas mempengaruhi variabel terikat secara linier, Jika titik-titik variabel menyebar jauh dari
garis diagonal, maka variabel bebas tidak mempengaruhi variabel terikat dan tidak
berhubungan secara linear.

3.6.1.4. Uji Heterokedaktisitas


Uji heteroskedasitas atau uji Beta bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Model
regresi yang baik adalah yang terjadi homokedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.
Untuk mendeteksi adanya heterokedastisitas, penulis menggunakan uji:
1.

Uji Glejser dilakukan untuk meguji apakah variabel independen memiliki nilai
signifikansi atau tidak. Apabila probabilita > dari 5 %, maka variabel independen tidak
terjadi heterokedastisitas, sebaliknya apabila probabilita < dari 5 %, variabel independen

2.

mengalamai heterokedastisitas.
Uji White menguji nila Obs*R terhadap = 5 %. Apabila Obs*R > 5 %, maka variabel
independen tidak mengalami heterokedastisitas, sebaliknya apabila Obs*R < 5 %, maka
variabel independen terjadi heterokedastisitas.

3.6.1.5. Uji Multikolinearitas


63

Uji Multikolinieritas bertujuan menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya
korelasi antar variabel independen. Pada model regresi yang baik seharusnya antar variabel
independen tidak terjadi kolerasi. Untuk mendeteksi ada tidaknya multikoliniearitas dalam
model regresi, penulis melakukan koefisien korelasi atau variance inflation factor (VIF).
Sebagai dasar acuannya dapat disimpulkan:
Jika nilai koefisien korelasi < 0,7 atau >-0,7 dan nilai VIF < 5, maka dapat disimpulkan
bahwa tidak ada multikolinearitas antar variabel independen dalam model regresi.

3.6.2. Uji Hipotesis


Ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai aktual dapat diukur dari goodness of
fit nya. Secara statistik, setidaknya ini dapat diukur dari nilai statistik t, nilai statistik F, dan
nilai koefisien determinansi (R2). Perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik,
apabila uji nilai statistiknya berada dalam daerah kritis (daerah dimana Ho ditolak).
Sebaliknya, disebut tidak signifikan bila uji nilai statistiknya berada dalam daerah dimana Ho
diterima.
3.6.2.1. Uji t
Uji t atau sering disebut uji koefisien regresi digunakan untuk menguji signifikansi
pengaruh antara variabel independen (CR, DER, ROA, Kurs dan Suku Bunga) terhadap
variabel dependen (Harga Saham perusahaan). Oleh karena itu uji t ini digunakan untuk
menguji hipotesis Ha1, Ha2, Ha3, Ha4, dan Ha5.
Langkahlangkah pengujian yang dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Merumuskan hipotesis (Ha)

64

Ha diterima: berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel independen terhadap
variabel dependen secara parsial.
b. Menentukan tingkat signifikansi () sebesar 0,05
c. Membandingkan t-hitung dengan t-tabel. Jika t-hitung lebih besar dari t-tabel maka Ha
diterima.
Nilai t hitung dapat dicari dengan rumus:
Koefisien Regresi
T-hitung = -----------------------------Standar Deviasi

1. Bila t-tabel < t-hitung, berarti variabel independen secara individu tak berpengaruh
terhadap variabel dependen.
2. Bila t hitung > t-tabel, berarti variabel independen secara individu berpengaruh terhadap
variabel dependen.

3.6.2.2 Uji F
Uji F adalah uji kelayakan model (goodness of fit model) atau biasa disebut uji simultan
model. Dalam pengujian ini, apabila F hitung > F table dengan tingkat signifikasni 95%,
maka model regresi disetimasi layak digunakan untuk menjelaskan pengaruh variabel
independen (CR, DER, ROA, Kurs dan Suku Bunga) terhadap variabel dependen (harga
saham perusahaan property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia). Uji F menguji Ha6 dalam
hipotesa penelitian.
Langkahlangkah yang dilakukan adalah:
65

a. Merumuskan Hipotesis (Ha)


Ha diterima: berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel independen terhadap
variabel dependen secara simultan.
b. Menentukan tingkat signifikansi yaitu sebesar 0.05 (=0,05)
c. Membandingkan F-hitung dengan F-tabel
Nilai F- hitung dapat dicari dengan rumus:
R2 /(k-1)
F_Hitung = ---------------------(1-R2) / (N-k)

dimana:
R2 = Koefisien Determinasi
k = Banyaknya koefisien regresi
N = Banyaknya Observasi

1) Bila F hitung < F tabel, variabel independen secara bersama-sama tidak berpengaruh
terhadap variabel dependen.
2) Bila F hitung > F tabel, variabel independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap
variabel dependen.

d. Berdasarkan Probabilitas
Dengan menggunakan nilai probabilitas, Ha akan diterima jika probabilitas kurang dari 0,05

66

e. Menentukan nilai koefisien determinasi, dimana koefisien ini menunjukkan seberapa besar
variabel independen pada model yang digunakan mampu menjelaskan variabel
dependennya.

3.6.2.3 Uji R2
Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model
dalam menerangkan variasi variabel dependen. Koefisien determinasi dapat dicari dengan
rumus:
ESS

ei2

R2 = ------------- = 1 - -----------TSS

Yt2

Nilai koefisien determinansi adalah antara 0 dan 1. Nilai R 2 yang kecil berarti kemampuan
variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi-variabel dependen amat terbatas
(Jonathan Sarwono, 2012:7). Nilai yang mendekati 1 (satu) berarti variabelvariabel
independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi
variasi variabel dependen.

67

Tabel 3.1. Jadwal Penelitian

68

69

Anda mungkin juga menyukai