METODE PENELITIAN
independen mempengaruhi harga saham perusahaan properti yang tercatat sebagai emiten di
BEI.
Teknik analisa dalam penelitian ini menggunakan korelasi linier berganda (multiple linier
regression). Pada metode ini, pencarian hubungan (korelasi) antara variabel-variabel
menggunakan koefisien korelasi (uji t dan uji F) atau koefisien determinasi (R2). Dengan kata
lain, penulis mencari korelasi antara variabel bebas terhadap variabel terikat, baik korelasi
secara individu maupun secara simultan. Dalam penelitian ini penulis menetapkan variabel
dependen adalah Harga Saham dan variabel independen CR, DER, ROA, Kurs atau Nilai
Tukar Rupiah dan Suku Bunga.
Model regresi linier berganda dalam penelitian ini adalah:
Harga Saham = + b1CR + b2DER + b3ROA + b4Kurs + b5Suku Bunga + e
Dimana :
CR.
= Current Ratio
DER
ROA
= Return On Asset
Kurs
Suku Bunga
= konstanta
54
No.
Kode
Nama Emiten
Sub
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
Saham
APLN
ASRI
BAPA
BCIP
BEST
BIPP
BKDP
BKSL
BSDE
COWL
CTRA
CTRP
CTRS
DART
DILD
DUTI
ELTY
EMDE
FMII
GMTD
GAMA
GPRA
GWSA
Sub Property
Sub Property
Sub Property
Sub Property
Sub Property
Sub Property
Sub Property
Sub Property
Sub Property
Sub Property
Sub Property
Sub Property
Sub Property
Sub Property
Sub Property
Sub Property
Sub Property
Sub Property
Sub Property
Sub Property
Sub Property
Sub Property
Sub Property
55
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
JRPT
KIJA
KPIG
LAMI
LCGP
LPCK
LPKR
MDLN
MKPI
MTLA
MTSM
NIRO
MORE
PLIN
PUDP
PWON
RBMS
RDTX
RODA
SCBD
SMDM
SMRA
Sub Property
Sub Property
Sub Property
Sub Property
Sub Property
Sub Property
Sub Property
Sub Property
Sub Property
Sub Property
Sub Property
Sub Property
Sub Property
Sub Property
Sub Property
Sub Property
Sub Property
Sub Property
Sub Poperty
Sub Property
Sub Property
Sub Property
3.3.2. Sampel
Sampel atau contoh adalah sebagian dari populasi yang karakteristiknya hendak diteliti
(Moh Nazir, 2003:325). Sampel yang baik adalah sampel yang bersifat representatif atau
yang dapat menggambarkan karakteristik populasi.
yaitu memisahkan beberapa sample perusahaan yang memiliki laporan keuangan terlengkap.
Metode ini digunakan agar keterbatasan analisa kinerja keuangan sesuai dengan industri dan
sektor yang sekelas (Densil Watson, 2007:45).
perusahaan yang mempunyai laporan keuangan yang terlengkap, dan Kelompok kedua adalah
56
perusahaan yang harga sahamnya terlengkap selama 5 tahun dan dibawah Rp. 2.000,-. Pada
tahap kedua, penulis menetapkan syarat sampel sebagai berikut:
1.
2.
3.
Jumlah sampel
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini menggunkan rumus Slovin:
n = N / (1+ N.d2)
Keterangan
n : Sampel
N : Populasi
d : nilai presisi
Penulis menetapkan sampel yang diteliti memberikan ketepatan 95% dengan standar error
5%.
terhadap USD. Data kualitatif yang dipakai dalam penelitian ini adalah hasil penelitian
terdahulu, pendapat ahli dan data-data pendukung lainnya.
Sumber data kuantitatif yang dipakai dalam penelitian ini:
1.
Laporan Keuangan perusahaan didapat dari Website Bursa Efek Indonesia yaitu
www.idx.co.id untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 sampai
2.
3.
4.
dengan 2014.
Data Harga Properti Indonesia didapat dari www.urbanindo.com
Kurs Rupiah terhadap USD didapat dari www.BI.go.id dan www.OJK.go.id
Harga Saham Perusahaan Properti didapat dari www.seputarforex.com
Sumber data kualitatif yang dipakai dalam penelitian ini adalah buku-buku referensi,
penelitian terdahulu, dan bahan bacaan pendukung yang lain.
Tabel 3.2 menjelaskan kisi-kisi penelitian pengaruh CR, DER, ROA, Kurs dan Suku
Bunga terhadap Harga Saham perusahaan properti yang tercatat di PT. Bursa Efek Indonesia.
Tabel 3.2. Kisi-kisi Penelitian
Variabel
Sub Var
Pengukuran
Aktiva lancar
AL
CR = ------
CR
Hutang lancar
HL
Definisi
Teori
Liquidity
kemampuan perusahaan
Measurement
dalam memenuhi
Theory
kewajiban jangka
Total Hutang
DER
D
DER = -----
BV Ekuitas
pendeknya
DER mengukur risiko
yang harus ditanggung
Trade off
kreditur apabila
theory
Laba Bersih
L
ROA= -----
ROA
Total Aktiva
Suku
Bunga
Brigham and
kemampuan managemen
Houston
dalam mengatur
Harga
keuangan perusahaan
Kurs mengukur daya beli
Purchasing
Domestik
Power Parity
Kurs = P/P*
Kurs
ROA mengukur
Harga negara
dibandingkan dengan
negara lain
luar
Pinjaman x
pxi
bunga kredit
-------------T
International
Fisher Effect
harus dibayar
Jangka waktu
Sumber : Dikembangkan untuk penelitian, 2016
59
Jika r hitung > r table, maka instrument yang digunakan valid untuk digunakan dalam
penelitian,
Jika r hitung < r table, maka instrument yang digunakan tidak valid untuk digunakan dalam
penelitian.
Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas menggunakan Cronbach Alpha:
(n)
s12
r = ------- ( --------)
(n-1)
s22
Keterangan
r = reliabilitas instrument
n = jumlah observasi
s12 = variance butir
60
Catatan:
Pembilang: S besar artinya Variance dari kelompok dengan variance terbesar (lebih banyak)
Penyebut: S kecil artinya Variance dari kelompok dengan variance terkecil (lebih sedikit)
Jika variance sama pada kedua kelompok, maka bebas tentukan pembilang dan penyebut.
Uji Glejser dilakukan untuk meguji apakah variabel independen memiliki nilai
signifikansi atau tidak. Apabila probabilita > dari 5 %, maka variabel independen tidak
terjadi heterokedastisitas, sebaliknya apabila probabilita < dari 5 %, variabel independen
2.
mengalamai heterokedastisitas.
Uji White menguji nila Obs*R terhadap = 5 %. Apabila Obs*R > 5 %, maka variabel
independen tidak mengalami heterokedastisitas, sebaliknya apabila Obs*R < 5 %, maka
variabel independen terjadi heterokedastisitas.
Uji Multikolinieritas bertujuan menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya
korelasi antar variabel independen. Pada model regresi yang baik seharusnya antar variabel
independen tidak terjadi kolerasi. Untuk mendeteksi ada tidaknya multikoliniearitas dalam
model regresi, penulis melakukan koefisien korelasi atau variance inflation factor (VIF).
Sebagai dasar acuannya dapat disimpulkan:
Jika nilai koefisien korelasi < 0,7 atau >-0,7 dan nilai VIF < 5, maka dapat disimpulkan
bahwa tidak ada multikolinearitas antar variabel independen dalam model regresi.
64
Ha diterima: berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel independen terhadap
variabel dependen secara parsial.
b. Menentukan tingkat signifikansi () sebesar 0,05
c. Membandingkan t-hitung dengan t-tabel. Jika t-hitung lebih besar dari t-tabel maka Ha
diterima.
Nilai t hitung dapat dicari dengan rumus:
Koefisien Regresi
T-hitung = -----------------------------Standar Deviasi
1. Bila t-tabel < t-hitung, berarti variabel independen secara individu tak berpengaruh
terhadap variabel dependen.
2. Bila t hitung > t-tabel, berarti variabel independen secara individu berpengaruh terhadap
variabel dependen.
3.6.2.2 Uji F
Uji F adalah uji kelayakan model (goodness of fit model) atau biasa disebut uji simultan
model. Dalam pengujian ini, apabila F hitung > F table dengan tingkat signifikasni 95%,
maka model regresi disetimasi layak digunakan untuk menjelaskan pengaruh variabel
independen (CR, DER, ROA, Kurs dan Suku Bunga) terhadap variabel dependen (harga
saham perusahaan property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia). Uji F menguji Ha6 dalam
hipotesa penelitian.
Langkahlangkah yang dilakukan adalah:
65
dimana:
R2 = Koefisien Determinasi
k = Banyaknya koefisien regresi
N = Banyaknya Observasi
1) Bila F hitung < F tabel, variabel independen secara bersama-sama tidak berpengaruh
terhadap variabel dependen.
2) Bila F hitung > F tabel, variabel independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap
variabel dependen.
d. Berdasarkan Probabilitas
Dengan menggunakan nilai probabilitas, Ha akan diterima jika probabilitas kurang dari 0,05
66
e. Menentukan nilai koefisien determinasi, dimana koefisien ini menunjukkan seberapa besar
variabel independen pada model yang digunakan mampu menjelaskan variabel
dependennya.
3.6.2.3 Uji R2
Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model
dalam menerangkan variasi variabel dependen. Koefisien determinasi dapat dicari dengan
rumus:
ESS
ei2
R2 = ------------- = 1 - -----------TSS
Yt2
Nilai koefisien determinansi adalah antara 0 dan 1. Nilai R 2 yang kecil berarti kemampuan
variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi-variabel dependen amat terbatas
(Jonathan Sarwono, 2012:7). Nilai yang mendekati 1 (satu) berarti variabelvariabel
independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi
variasi variabel dependen.
67
68
69