Anda di halaman 1dari 120

BAB IV

PROSES PENGERJAAN, WAKTU PEMESINAN, PERAKITAN,


DAN PERHITUNGAN BIAYA
4.1

Proses Pengerjaan
Pembuatan komponen merupakan bagian penting dalam mewujudkan
rancang bangun. Pembuatan komponen yang baik dengan langkah yang
benar dan sesuai dengan ukuran sangat berpengaruh terhadap hasil alat yang
dibuat, sehingga alat tersebut dapat digunakan sesuai fungsinya. Langkah
pembuatan ini memerlukan ketelitian dan keahlian dalam proses pemesinan.
Mesin yang digunakan dalam proses pengerjaan adalah sebagai

a)
b)
c)
d)
e)
f)
g)
h)
i)

berikut :
Mesin Frais( Konvensional )
Mesin Bubut ( Konvensional )
Mesin Bor Ordinat
Mesin CNC Milling
Mesin EDM
Mesin Gerinda Silindris
Mesin Gerinda Surface
Peralatan Kerja Bangku
Peralatan Dapur Pemanas
Adapun proses pengerjaan beberapa komponen press tool adalah sebagai

berikut :

4.1.1

Shank

Pengerjaan Shank
Nomor Gambar
Jumlah
Bahan

: SMG/TA/SB/2016/01-12
:1
: EMS 45

72

Proses Pengerjaan

Mesin/peralatan

Pembubutan 2 muka kanan dan kiri

hingga membentuk ukuran 97

(mm) dan panjang 103 (mm)


Pembubutan rata kiri hingga

Mesin bubut
(konvensional) dan

perlengkapanya
Mesin Bor Ordinat

dan perlengkapanya
Drill 8 (mm)
Counter bore

Jangka sorong

drill terlebih dahulu, lalu digurdi

Pahat rata kanan

menggunakan mata bor 8 (mm)

Pahat alur

Center drill

Center putar

Kikir instrument

membentuk ukuran 40 dengan

panjang 80 (mm)
Membuat alur hingga membentuk

ukuran 33 (mm) panjang 15 (mm)


Chamfer dengan ukuran 1 x 45o

Membuat 4 lubang dengan center

sampai tembus dan counter bore 15


(mm) kedalaman 9 (mm)

4.1.2 Plat Atas


Pengerjaan plat atas
Nomor Gambar
: SMG/TA/SB/2015/02-12

73

Jumlah
Bahan

:1
: EMS45

Proses Pengerjaan

Frais setiap sisi-sisinya hingga


membentuk ukuran panjang 392

(konvensional) dan

(mm), lebar 207,5 (mm), dan tebal


21,4 (mm).

Membuat 4 lubang dengan


menggunakan center drill terlebih
dahulu, lalu digurdi menggunakan
mata bor 6 (mm) sampai tembus,
selanjutnya dibor menggunakan mata

perlengkapannya
Mesin bor ordinat dan

perlengkapannya
Mesin gerinda surface

dan perlengkapanya
Jangka sorong
Mikrometer
Drill 5(mm), 10

Gerinda setiap sisi dengan surface


grinding.

Mesin / Peralatan
Mesin frais

(mm), 15 (mm), 20

bor 12 (mm), lalu pada sisi atas

(mm), 25 (mm), 30

lubang dicounter bore.

(mm), 35 (mm), 45

Membuat 2 lubang tembus dengan

(mm), 6 (mm), 12

menggunakan center drill terlebih


74

(mm), 16 (mm),

dahulu, lalu digurdi dengan mata bor


5 (mm), selanjutnya dibor
menggunakan mata bor 10 (mm)
kemudian dibor secara bertahap
hingga ukuran 35H7

Pada sisi atas lubang diperbesar


dengan cara dibor menggunakan bor

45 (mm) sedalam 5 (mm)


Membuat 2 lubang tembus dengan
menggunakan center drill,
selanjutnya digurdi menggunakn
mata bor 6 (mm), selanjutnya dibor
dengan mata bor 12 (mm), lalu

dibor dengan mata bor 16 (mm)


Membuat 4 lubang tembus dengan
menggunakan center drill terlebih
dahulu, selanjutnya digurdi
menggunakan mata bor 6 (mm) ,
selanjutnya dibor dengan mata bor
12 (mm), pada sisi atas lubang di
counter bore untuk kepala baut.

Membuat 4 lubang sedalam 16 (mm)


dengan menggunakan center drill,
selanjutnya digurdi menggunakan
mata bor 6,75 (mm), kemudian
buat ulir dengan tap ulir M8 x 1,25

4.1.3

Pilar
Pengerjaan

: Pilar

75

6,75 (mm)
Tap ulir M8 x 1,25

Nomor Gambar
Jumlah
Bahan

: SMG/TA/SB/2015/03-12
:2
: EMS 45

Proses Pengerjaan

Mesin / Peralatan

Pembubutan 2 muka kanan

Mesin bubut (konvensional)

dan perlengkapanya
Mesin gerinda silindris dan

dan kiri hingga rata dan


membentuk ukuran panjang
143,8 (mm) dan 35 (mm)

perlengkapanya

Pembubutan rata kiri


membentuk ukuran 25,4

Jangka sorong

(mm) sepanjang 133,8 (mm)

Pahat rata kanan

Center drill

Chamfer dengan ukuran 1 x


45o

76

Gerinda bagian tersebut


dengan gerinda silindris
hingga membentuk ukuran

Center putar

Kikir instrument

25h7 dengan panjang 11

(mm)
Gerinda bagian tersebut
dengan gerinda silindris
hingga membentuk ukuran
25h6 dengan panjang 121,8
(mm)

4.1.4

Pelat Striper
Pengerjaan
Nomor Gambar
Jumlah
Bahan

: Pelat Striper
: SMG/TA/SB/2015/06-12
:1
: EMS 45

Proses Pengerjaan

Mesin / Peralatan

Frais setiap sisi - sisinya

Mesin frais (konvensional)

dan perlengkapannya
Mesin CNC milling dan

perlengkapanya
Mesin EDM dan

hingga membentuk ukuran


panjang 252 (mm), lebar
127,5 (mm), dan tebal 15,4
(mm)

Gerinda setiap permukaan

perlengkapanya

77

menggunakan mesin gerinda

Mesin gerinda surface dan

perlengkapanya
Mesin bor ordinat dan

perlengkapannya
Jangka sorong
Center Drill
Dril l 6,75 (mm)
Tap ulir M8 x 1,25
Kikir instrument

surface

Membuat 4 lubang tembus


dengan menggunakan center
drill, selanjurnya digurdi
menggunakan mata bor

6,75 (mm)
Membuat ulir menggunakan

tap ulir M8 x 1,25


Membuat lubang bentuk
seperti pada gambar dengan
menggunakan mesin CNC
milling yang sudah diprogram
lalu untuk menyikukan tepi
lubang yang radius
menggunakan mesin EDM

4.1.5

Die
Pengerjaan
Nomor Gambar
Jumlah
Bahan

: Die
: SMG/TA/SB/2015/07-12
:1
: Amutit S

78

Proses Pengerjaan

Mesin / Peralatan

Frais bagian sisi - sisinya

Mesin frais (konvensional)

dan perlengkapannya
Mesin CNC milling dan

perlengkapanya
Mesin EDM dan

perlengkapanya
Mesin bor ordinat dan

perlengkapannya
Jangka sorong
Center dril
Counter bore
Drill 5 (mm), 7,8 (mm),

9 (mm)
Kikir instrument

hingga membentuk ukuran


panjang 252 (mm), lebar
127,5 (mm), tebal 25 (mm)

Membuat 4 lubang dengan


menggunakan center drill,
selanjutnya digurdi
mengunakan mata bor 5
(mm) tembus, lalu dibor
menggunakan mata bor 9
(mm)

Kemudian dicounter bore


15 (mm) kedalaman 9 (mm)

Membuat lubang bentuk


seperti pada gambar
menggunakan mesin CNC
milling yang telah diprogram
79

dan untuk menyikukan tepi


lubang yang radius
menggunakan mesin EDM.

Buat 4 lubang dengan


menggunakan center drill
dahulu,selanjutnya digurdi
menggunakan mata bor 7,8
(mm)

Dipanaskan (hardening)
dengan suhu 820C
kemudian di quencing

dengan media oli.


Selanjutnya di tempering
hingga suhu 300C dan di
dinginkan di dalam dapur
pemanas hingga suhu
ruangan.

4.1.6

Punch Holder
Pengerjaan
Nomor Gambar
Jumlah
Bahan

: punch holder
: SMG/TA/SB/2015/08-12
:1
: Amutit S

80

Proses Pengerjaan

Mesin / Peralatan

Frais setiap sisi - sisinya

Mesin frais (konvensional)

dan perlengkapanya
Mesin gerinda surface dan

perlengkapanya
Mesin bor ordinat dan

perlengkapanya
Mesin CNC milling dan

perlengkapanya
Mesin EDM dan

perlengkapanya
Jangka sorong
Mikrometer
Drill 5 (mm), 6 (mm),

hingga membentuk ukuran


panjang 252 (mm), lebar
127,5 (mm), dan tebal 21,4
(mm)
Gerinda setiap permukaan
dengan mesin gerinda

surface.
Membuat 4 lubang tembus
dengan menggunakan center
drill, selanjutnya digurdi
menggunakan mata bor 5
(mm), lalu dibor
menggunakan mata bor

10,25 (mm), buat ulir

8 (mm), 10,25 (mm),

menggunakan tap ulir M12 x

12 (mm), 16 (mm)
Kikir instrument

1,25
Membuat 4 lubang
Membuat 2 lubang tembus
dengan menggunakan center
drill, selanjutnya digurdi

81

dengan mata bor 6 (mm),


lalu dibor menggunakan mata
bor 12 (mm) dan 16

(mm)
Buat pocket dengan mesin
frais hingga membentuk
ukuran panjang 197 (mm),
lebar 72,5 (mm), dan

kedalaman 10 (mm)
Buat lubang pada pocket
(sampai tembus) berbentuk
seperti pada gambar dengan
ukuran panjang 177 (mm),
lebar 52,5(mm)
menggunakan mesin CNC
milling dan untuk
menyikukan tepi lubang yang
radius menggunakan mesin
EDM.

4.1.7

Plat Pembatas (

belum diedit)

Pengerjaan
Nomor Gambar
Jumlah
Bahan

: Plat Pembatas
: SMG/TA/SB/2015/09-12
:1
: Amutit S

82

Proses Pengerjaan

Mesin / Peralatan

Memasang benda kerja pada

Mesin frais (konvensional)

dan perlengkapannya
Mesin Bor ordinat
Jangka sorong
Dril l 4 (mm), 8 (mm)
Tap M10 x 1,25
Kikir instrument

ragum frais, mengefrais satu


bagian sisi benda kerja hingga
rata, dilanjut mengefrais tiap
sisi benda kerja menjadi

132.5 x 90 [mm].
Mengefrais pada permukaan
benda kerja hingga rata ,
membalik benda kerja,
dilanjutkan mengefrais
permukaan benda kerja

hingga ukuran 14 [mm].


Membuat 4 buah lubang pada
benda kerja mesin bor hingga
tembus dengan ukuran 8
[mm], dilanjutkan counterbor
dengan ukuran 8x 45 0

[mm].
Membuat ulir M10x1.25 mm.

83

Menggerinda ke dua
permukaan benda kerja
dengan mesin gerinda
permukaan hingga ukuran 13

[mm].
Mengkikir benda kerja pada
sisi yang tajam dengan
menggunakan kikir .

84

4.1.8

Bushing
Pengerjaan
Nomor Gambar
Jumlah
Bahan

: Sarung pengarah
: SMG/TA/SB/2015/10-12
:1
: S 45 C

85

Proses Pengeraan

Alat bantu

Pembubutan muka kanan dan

Mesin bubut (konvensional)

dan perlengkapannya
Mesin gerinda silindris dan

perlengkapanya
Mesin bor ordinat dan

kiri dan rata kiri hingga


membentuk ukuran 45

(mm) panjang 16 (mm).


Chamfer1 x 45o
Pembubutan rata kiri hingga
membentuk ukuran 35,5

perlengkapanya

(mm) dan panjang 11 (mm)

Membuat lubang tembus


dengan menggunakan center

Jangka sorong

Drill 5 (mm), 10(mm),

drill lalu gurdi menggunakan

15 (mm), 20 (mm),

mata bor 5 (mm),

25 (mm)

dilanjutkan dengan dibor

Pahat rata kanan

Center drill

Gerinda menggunaan mesin

Center putar

gerinda silindris hingga

Kikir instrument
Mikrometer

dengan mata bor 10 (mm)


dan seterusnya secara
bertahap hingga ukuran 25

membentuk ukuran 35h6


(mm)
86

4.1.9

Punch

Pengerjaan
Nomor Gambar
Bahan

: Punch
: SMG/TA/SB/2015/11-22
: Amutit

Proses Pengerjaan

Mesin / Peralatan

Frais setiap sisi - sisinya

Mesin CNC milling dan

perlengkapanya
Dapur tinggi dan

perlengkapanya
Jangka sorong

hingga membentuk ukuran


panjang 197 (mm), lebar
72,5 (mm), dan tebal 60

(mm)
Membuat contour bentuk
spesimen seperti pada
gambar menggunakan

87

CNC milling yang telah

diprogram
Dipanaskan (hardening)
dengan suhu 820C
kemudian di quencing

dengan media oli.


Selanjutnya di tempering
hingga suhu 300C dan di
dinginkan di dalam dapur
pemanas hingga suhu
ruangan.

4.1.10 Pelat Bawah


Pengerjaan
Nomor Gambar
Jumlah
Bahan

: Pelat Bawah
: SMG/TA/SB/2015/12-12
:1
: EMS 45

Proses Pengerjaan

Alat bantu

88

Frais setiap sisi-sisiya hingga

Mesin frais (konvensional)

dan perlengkapannya
Mesin gerinda surface dan

perlengkapanya
Mesin bor ordinat dan

perlengkapanya
Mesin CNC milling dan

perlengkapanya
Mesin EDM dan

perlengkapanya
Janka sorong
Mikrometer
Drill 5 (mm), 6,75

membentuk ukuran panjang


392 (mm), lebar 207,5 (mm),
dan tebal 21,4 (mm)

Kemudian gerinda setiap


sisinya menggunakan
grinding surface

Membuat 4 lubang tembus,


dengan menggunakan center
drill dahulu lalu digurdi
menggunakan mata bor
6,75(mm).

Membuat ulir pada lubang


tersebut dengan

(mm), 7,8 (mm), 8

menggunakan tap ulir M8 x

(mm), 10 (mm), 15

1,25

(mm), 20 (mm), 25

Membuat pocket
menggunakan mesin frais,
dengan panjang 252 (mm),
lebar 127,5 (mm), kedalaman
5 (mm).

Pada pocket dibuat lubang


berbentuk spesimen (sampai
tembus) sama dengan die
tetapi diperlebar 5 (mm),
menggunakan mesin CNC
milling dan untuk membuat
siku pada ujung yang radius
menggunakan mesin EDM.

Membuat 4 lubang tembus,


menggunakan center drill
dahulu, lalu digurdi
89

(mm)
Tap ulir M8 x 1,25
Kikir instrument

menggunakan mata bor 7,8


(mm)

Membuat 2 lubang tembus,


menggunakan center drill
selanjutnya digurdi
menggunakan mata bor 5
(mm), dilanjutkan dengan
mata bor 10 (mm) dan
dilakukan secara bertahap
hingga 25 (mm), lalu
perbesar lubang pada sisi
bawah sedalam 10 (mm)
dengan cara dibor
menggunakan bor 35
(mm)

4.1Waktu Pemesinan
Waktu pemesinan adalah waktu yang dibutuhkan untuk menghitung proses
pengerjaan benda kerja material mentah dengan proses pemesinanhingga menjadi
material yang dibutuhkan dan untuk memperoleh efisiensi waktu produksi kinerja
mesin yang digunakan.
4.2.1 Proses waktu pemesinan dengan mesin bubut
Komponen-komponen Press Tool pembuat spesimen uji tarik plat yang
pengerjaannya menggunakan mesin bubut yaitu :

90

Pilar

Gambar 4.1 Pilar


Data untuk penyelesaian pembubutan:
Kecepatan potong (Vc)
= 25 [mm/menit]
Waktu pemesinan pembubutan muka
L
Tm
=
sr x n
Vc x 1000
Dimana, n
=
xd
(Juzt dan scharkus, 1985 : 107)
Keterangan :
Tm
= Waktu kerja mesin
[menit]
Sr
= Kecepatan pemakanan
[mm/putaran]
N
= Putaran spindle
[rpm]
i
= Banyak pemakanan
L
= Panjang langkah pembubutan
[mm]
= 0,5 d + la
d
= Diameter benda kerja
[mm]
Vc
= Kecepatan potong
[m/menit]

Penyelesaian :
Ukuran pembubutan
Ukuran bahan
Kecepatan pemakanan (sr)
Kecepatan potong (Vc)
Putaran (n)

= 35 x 143,8 [mm]
= 40 x 145 [mm]
= 0,4 [mm / putaran]
= 25 [mm/menit]
25 x 1000
=
X 40
= 199 [rpm]
91

Dalam tabel kecepatan mesin tertulis 190 dan 260 maka yang digunakan 190
[rpm].

Sehingga waktu pemesinan pembubutan muka adalah :

la x r
sr x n
0,5 x 20
=
0,4 x 190
= 0,13 [menit]
Untuk pembubutan dua muka, maka waktu pemesinannya adalah:
2 x 0,13 = 0,26 [menit]
Untuk pembubutan dua pillar maka waktu pemesinannya adalah :
Tm1
= 2 x 0,26 = 0,52 [menit]
Tm1

Waktu pemesinan pembubutan Bor Center :


0,5 [menit]
Tm2 = 2 pilar = 1 [menit]

Waktu pemesinan pembubutan memanjang I

Ukuran pembubutan

= 35 x 143,8 [mm]

Panjang langkah (L)

= 143,8 + la
= 143,8 + 2 = 145,8 [mm]

Tebal pemakanan

= 1 [mm]
92

Banyaknya pemakanan

0,5 x (4035)
2

= 1,25 2 [kali]
D

do+d 1
2

40+35
2

= 37,5 [mm]

Putaran spindel (n)

Vc x 1000
xd

25 x 1000
x 37,5

= 212,2 [rpm]
Dalam tabel kecepatan mesin tertulis 260 dan 320 maka kecepatan putaran spindel
yang digunakan 260 [rpm].
Sehingga waktu pemesinannya adalah sebagai berikut :
Tm

L xi
Sr x n

145,8 x 2
0,4 X 260

= 2,8 [menit]
Untuk pembubutan dua pillar, maka waktu pemesinannya adalah :
Tm3

= 2 x 2,8
= 5,6 [menit]

Waktu pemesinan pembubutan memanjang II

Ukuran pembubutan

= 25,4 x 133,8 [mm]

Panjang langkah (L)

= 133,8 + la
= 133,8 + 2 = 135,8 [mm]

Tebal pemakanan

= 1 [mm]

Banyaknya pemakanan

0,5 x (3524,4)
2

= 2,65 2 [kali]
93

do+d 1
2

35+ 24,4
2

= 29,7 [mm]

Putaran spindel (n)

Vc x 1000
xd

25 x 1000
x 29,7

= 267,93 [rpm]
Dalam tabel kecepatan mesin tertulis 260 dan 320 maka kecepatan putaran spindel
yang digunakan 260 [rpm].
Sehingga waktu pemesinannya adalah sebagai berikut :
Tm

L xi
Sr x n

13 5,8 x 2
0,4 X 260

= 2,6 [menit]
Untuk pembubutan dua pillar, maka waktu pemesinannya adalah :
Tm 4

= 2 x 2,6
= 5,2 [menit]

Waktu pemesinan pembubutan chamfer

Panjang langkah (L)

= 2 [mm]

Putaran (n)

25 x 1000
x 25,4

= 313,29 [rpm]
Dalam tabel kecepatan mesin tertulis 320 maka yang digunakan 320 (rpm).
Sehingga waktu pemesinannya adalah sebagai berikut :
Tm

L
Sr x n

2
0,4 X 320

= 0,015 [menit]
Untuk pembubutan dua pillar, maka waktu pemesinannya adalah:
94

tm5 = 2 x 0,015 = 0,03 [menit]

Jadi total waktu pemesinan dengan mesin bubut adalah


= Tm1 + Tm2 + Tm3 +Tm 4 + Tm5

Tm

= 0,52 + 1 + 5,6 + 5,2 + 0,03


= 12,35[menit]
Tm total

= Tm + (30% . Tm) + waktu persiapan


= 12,35 + (30% . 12,35) + 30
= 46,05 [menit]

2 Shank

Gambar 4.2

Shank

Data untuk penyelesaian pembubutan:


Kecepatan potong (Vc)
= 25 [mm/menit]
Waktu pemesinan pembubutan muka :
Tm

L
sr x n

Dimana, n

Vc x 1000
xd

(Juzt dan scharkus, 1985 : 107)

Keterangan :
Tm
Sr
N

= Waktu kerja mesin


= Kecepatan pemakanan
= Putaran spindle

[menit]
[mm/putaran]
[rpm]
95

i
L
d
Vc

= Banyak pemakanan
= Panjang langkah pembubutan
= 0,5 d + la
= Diameter benda kerja
= Kecepatan potong

[mm]
[mm]
[m/menit]

Penyelesaian :
Ukuran pembubutan
Ukuran bahan
Kecepatan pemakanan (sr)

= 97 x 103 [mm]
= 100 x 105 [mm]
= 0,4 [mm / putaran]
25 x 1000
Putaran (n)
=
x 100
= 79,6 [rpm]
Dalam tabel kecepatan mesin tertulis 190 dan 260 maka yang digunakan 190
[rpm].

Sehingga waktu pemesinan pembubutan muka adalah :


la x r
Tm1
=
sr x n
0,5 x 20
=
0,4 x 190
= 0,13 [menit]
Untuk pembubutan dua muka, maka waktu pemesinannya adalah:
2 x 0,13 = 0,26 [menit]
Untuk pembubutan dua pillar maka waktu pemesinannya adalah :
Tm1
= 2 x 0,26 = 0,52 [menit]
Waktu pemesinan pembubutan memanjang
Ukuran pembubutan

= 66

Panjang langkah (L)

= 11,5 + la

x 11,5 [mm]

= 11,5 + 2 = 13,5[mm]
Tebal pemakanan

= 4 [mm]

Banyaknya pemakanan (i) = 1 kali


D

do+d 1
2

77+ 66
2

= 68 [mm]
Putaran spindel (n)

Vcx 1000
xd

96

20 x 1000
x 68

= 93,370 [rpm]
Dalam tabel kecepatan mesin tertulis 85 maka kecepatan putaran spindel yang
digunakan 110 [rpm].
Sehingga waktu pemesinannya adalah sebagai berikut :
Tm2

L xi
Sr x n

13,5 x 1
0,5 X 110

= 0,245 [menit]

Waktu pemesinan pembubutan Bor Center

Tm3 = 0,5 [menit]

Waktu pemesinan pembubutan memanjang

Ukuran pembubutan

= 47 x 95[mm]

Panjang langkah (L)

= 95 + la
= 95 + 2 = 97 [mm]

Tebal pemakanan

= 23 [mm]

Banyaknya pemakanan

0,5 x (7047)
2

= 5,75 (kali) 6 [kali]


D

do+d 1
2

70+ 47
2

= 58,5 [mm]
Putaran spindel (n)

Vcx 1000
xd

20 x 1000
x 58,5

= 108,879 [rpm]
Dalam tabel kecepatan mesin tertulis 110 dan 260 maka kecepatan putaran spindel
yang digunakan 110 [rpm].
Sehingga waktu pemesinannya adalah sebagai berikut :

97

Tm4

L xi
Sr x n

97 x 6
0,5 X 110

= 10,581 [menit]

Waktu pemesinan pembubutan memanjang

Ukuran pembubutan

= 40 x 86 [mm]

Panjang langkah (L)

= 86 + la
= 86 + 2 = 88 [mm]

Tebal pemakanan

= 7 [mm]

Banyaknya pemakanan

0,5 x ( 4740)
2

= 1,75 (kali) 2 [kali]


D

do+d 1
2

47+ 40
2

= 87 [mm]
Putaran spindel (n)

Vcx 1000
xd

20 x 1000
x 73

= 73,211[rpm]
Dalam tabel kecepatan mesin tertulis 110 dan 260 maka kecepatan putaran spindel
yang digunakan 110 [rpm].
Sehingga waktu pemesinannya adalah sebagai berikut :
Tm5

L xi
Sr x n

88 x 2
0,5 X 110

= 3,2 [menit]

Waktu pemesinan pembubutan memanjang

Ukuran pembubutan

= 33 x 15 [mm]

Panjang langkah (L)

= 15 + la
= 15+ 2 = 17 [mm]
98

Tebal pemakanan

= 7 [mm]

Banyaknya pemakanan

0,5 x (4033)
2

= 1,75 (kali) 2 [kali]


D

do+d 1
2

40+33
2

= 73 [mm]
Putaran spindel (n)

Vcx 1000
xd

20 x 1000
x 73

= 87,252 [rpm]
Dalam tabel kecepatan mesin tertulis 110 dan 260 maka kecepatan putaran spindel
yang digunakan 110 [rpm].
Sehingga waktu pemesinannya adalah sebagai berikut :
Tm6

L xi
Sr x n

17 x 2
0,5 X 110

= 0,618 [menit]

Waktu pemesinan pembubutan chamfer

Panjang langkah (L)

= l,5 + la
=2+2
= 4 [mm]

Putaran (n)

20 x 1000
X 66

= 96,553 [rpm]
Dalam tabel kecepatan mesin tertulis 110 dan 260 maka yang digunakan 260
(rpm).
Sehingga waktu pemesinannya adalah sebagai berikut :
Tm7

L
Sr x n

99

3,5
0,5 X 110

= 0,072 [menit]

Waktu pemesinan pembubutan chamfer 2

Panjang langkah (L)

= 2 + la
=2+2
= 4 [mm]

Putaran (n)

20 x 1000
X 40

= 158,730 [rpm]
Dalam tabel kecepatan mesin tertulis 110 dan 260 maka yang digunakan 110
(rpm).
Sehingga waktu pemesinannya adalah sebagai berikut :
Tm8

L
Sr x n

4
0,5 X 110

= 0,051 [menit]

Jadi total waktu pemesinan dengan mesin bubut adalah

Tm

= Tm1 + Tm2 + Tm3 +Tm 4 + Tm5 + Tm6 + Tm7 +

Tm8
= 3,363 + 0,245 + 0,5 + 10,581 + 3,2 + 0,618 + 0,072 + 0,051
= 18,63 [menit]
Tm total

= Tm + (30% . Tm) + waktu persiapan


= 18,63 + (30% .18,63 ) + 30
= 54,219 [menit]

3 Sarung pengarah

100

Gambar 4.3 Sarung pengarah


Data untuk penyelesaian pembubutan:
Kecepatan potong (Vc)
= 20 [mm/menit]
Waktu pemesinan pembubutan muka :
Tm

L
sr x n

Dimana, n

Vc x 1000
xd

(Juzt dan scharkus, 1985 : 107)

Keterangan :
Tm
Sr
N
i
L
d
Vc

= Waktu kerja mesin


= Kecepatan pemakanan
= Putaran spindle
= Banyak pemakanan
= Panjang langkah pembubutan
= 0,5 d + la
= Diameter benda kerja
= Kecepatan potong

[menit]
[mm/putaran]
[rpm]
[mm]
[mm]
[m/menit]

Penyelesaian :
Ukuran pembubutan

= 40 x 38 [mm]

Panjang langkah (L)

= (0,5 d) + la
= (0,5 x 40) + 2 = 22 [mm]

Tebal pemakanan

= 2 [mm]

Banyak pemakanan ( i )

= 3 [kali]

Putaran (n)

20 x 1000
X 46

= 138,465 [rpm]
Dalam tabel kecepatan mesin tertulis 155 dan 260 maka kecepatan putaran spindel
yang digunakan 155 [rpm].

101

Sehingga waktu pemesinannya adalah :


Tm1

=
=

L xi
sr x n

22 x 3
0,5 x 155

=0,85[menit]
Untuk pembubutan dua pillar, maka waktu pemesinannya adalah :
Tm1

= 2 x 0,85
= 1,7 [menit]

Waktu pemesinan pembubutan memanjang


Ukuran pembubutan
= 38,5 x 38 [mm]
Panjang langkah (L)
= (0,5 d) + la
= (0,5 x 38,5) + 2 = 21,25 [mm]
Tebal pemakanan
= 1 [mm]
Banyak pemakanan ( i ) = 2 [kali]
D

do+d 1
2

40+38,5
2

= 39,25 [mm]
Putaran spindel (n)

Vcx 1000
xd

20 x 1000
x 39,25

= 162,278 [rpm]
Dalam tabel kecepatan mesin tertulis 155 dan 260 maka kecepatan putaran spindel
yang digunakan 155 [rpm].
Tm2

L xi
sr x n
21,25 x 2
=
0,5 x 155
= 0,548 [menit]
=

Untuk pembubutan dua pillar, maka waktu pemesinannya adalah :


Tm2

= 2 x 0,548

= 1,096 [menit]
Jadi total waktu pemesinan dengan mesin bubut adalah

102

= Tm1 + Tm2

Tm

= 1,7+1,096
= 2,796 [menit]
Tm total

= Tm + (30% . Tm) + waktu persiapan


= 2,796+ (30% .2,796 ) + 30
= 33,635 [menit]

4.2.2 Proses waktu pemesinan dengan mesin frais


Terdapat beberapa komponen Press Toolaksesoris rantai yang pengerjaannya
menggunakan mesin frais yaitu :
1. Waktu pemesinan benda kerja plat atas

Gambar 4.4

Plat atas

Proses waktu pemesinan dengan mesin frais

Perhitungan waktu pemesinan dengan mesin frais untuk benda kerja plat atas

103

Gambar 4.5

Pengerjaan pengefraisan

Perhitungan waktu pemesinannya sebagai berikut :


Tm

Lxi
sxn
(Juzt dan scharkus, 1985 : 107)

Dimana:
L

= l + La + Lb

= Sz x z

Vcx 1000
xd

Keterangan :
Tm

= Waktu kerja mesin frais

[menit]

= Panjang langkah pengefraisan

[mm]

= Panjang benda kerja

[mm]

La

= Jarak awal

[mm]

Lb

= Jarak akhir

[mm]

= Kecepatan pemakanan

[mm/menit]

Sz

= Pemakanan tiap gigi

[mm/gigi]

= Jumlah gigi

= Kecepatan putaran Cutter

[rpm]

Vc

= Kecepatan potong

[mm/menit]

= lebar pemakanan

[mm]

= Diameter Cutter

[mm]

= Jumlah langkah pemakanan

Diketahui :
Diameter cutter (d)

= 20 [mm]
104

Jumlah gigi (z)

= 4 [buah]

Pemakanan tiap gigi (Sz)

= 0,5 [mm/gigi]

Kecepatan pemakanan(s)

= Sz x z
= 0,5 x 4 = 2 [mm/menit]

Jarak awal (la)

= 0,5 x d + 5
= (0,5 x 20) + 5
= 15 [mm]

Jarak akhir (lb)

= (0,5 x d) + 5
= 15 [mm]

Kecepatan potong (Vc)

= 20 [mm/menit]

Kecepatan putaran (n)

Vc x 1000
x d

20 x 1000
x 20

= 318,471[rpm]
Dalam tabel kecepatan mesin tertulis 430 dan 500 maka kecepatan putaran
cutter(n) yang digunakan 430 [rpm].
a. Pengefraisan permukaan 335 [mm] x 335 [mm] x 25 [mm] hingga menjadi

335 [mm] x 335 [mm] x 22,5 [mm].


Tebal pemakanan
= 25[mm] 22,5[mm]= 2,5[mm]
Tebal tiap pemakanan
= 2 [mm]
Panjang pengefraisan (L) = l + la + lb
= 335 + 15 + 15
= 365[mm]
Lebar benda kerja 335 (mm) maka :
lebar

cuter .

3
4

335
3
20 .
4

= 22 [kali]

Tebal pemakanan benda kerja yaitu 2,5[mm], maka :


=

5,3
xb
2

105

5,3
2

x 22 = 58 [kali]

Jadi waktu kerja pemesinan pengefraisan permukaan yaitu :


Tm1

=
=

L. i
s.n

365 . 58
2 . 430

= 24,61 [menit]

b. Pengefraisan sisi panjang 335[mm]x 335[mm] x 22,5[mm] hingga menjadi

330[mm] x 335[mm] x 22,5[mm].


Tebal pemakanan
= 335[mm] 330[mm]= 5 [mm]
Tebal tiap pemakanan
= 2 [mm]
Panjang pengefraisan (L) = l + la + lb
= 330 + 15 + 15
= 360[mm]
Lebar benda kerja 23 (mm) maka :
lebar

cuter .

3
4

23
=

20 .

3
4

= 2 [kali]

Tebal pemakanan benda kerja yaitu 5 [mm], maka :

5
xb
2

5
2

x 2 =5 [kali]

Jadi waktu kerja pemesinan pengefraisan permukaan yaitu :


Tm2

L. i
s.n

106

360. 5
2 . 430

= 2,09 [menit]
c. Pengefraisan sisi lebar 330[mm] x 335[mm] x 22,5[mm] hingga menjadi

330[mm] x 295[mm] x 22,5[mm].


Tebal pemakanan
= 335[mm] 295[mm] = 40[mm]
Tebal tiap pemakanan
= 4 [mm]
Panjang pengefraisan (L) = l + la + lb
= 295 + 15 + 15
= 325 [mm]

Lebar benda kerja 23[mm] maka


lebar

cuter .

3
4

23
3
20.
4

= 2[kali]

Tebal pemakanan benda kerja yaitu 40 [mm] serta tebal setiap pemakanan
adalah 4 [mm], maka :

40
xb
4

40
x 2 =20[kali]
4

Jadi waktu kerja pemesinan pengefraisan permukaan yaitu :


Tm3

=
=

L. i
s.n

325 . 20
= 7,55[menit]
2 . 430

Jadi total waktu permesinan pengefraisannya adalah

Tm

= Tm1 + Tm2 +Tm3

Tm

= 24,61 [menit] + 2,09[menit]+ 7,55 [menit]

Tm

= 34,25 [menit]

Tm total

= Tm + (30% . Tm) + waktu persiapan


= 34,25 + (30% .34,25 ) + 30

107

= 74,52 [menit]
2. Perhitungan pengerjaan plat bawah

Gambar 4.6

Plat bawah

Perhitungan waktu pemesinannya sebagai berikut :


Tm

Lxi
sxn
(Juzt dan scharkus, 1985 : 107)

Dimana:
L

= l + La + Lb

= Sz x z

Vcx 1000
xd

Keterangan :
Tm

= Waktu kerja mesin frais

[menit]

= Panjang langkah pengefraisan

[mm]

= Panjang benda kerja

[mm]

La

= Jarak awal

[mm]

Lb

= Jarak akhir

[mm]

= Kecepatan pemakanan

[mm/menit]

Sz

= Pemakanan tiap gigi

[mm/gigi]

= Jumlah gigi

= Kecepatan putaran Cutter

[rpm]

Vc

= Kecepatan potong

[mm/menit]

= lebar pemakanan

[mm]

108

= Diameter Cutter

[mm]

= Jumlah langkah pemakanan

Diketahui :
Diameter cutter (d)

= 20 [mm]

Jumlah gigi (z)

= 4 [buah]

Pemakanan tiap gigi (Sz)

= 0,5 [mm/gigi]

Kecepatan pemakanan(s)

= Sz x z
= 0,5 x 4 = 2 [mm/menit]

Jarak awal (la)

= 0,5 x d + 5
= (0,5 x 20) + 5
= 15 [mm]

Jarak akhir (lb)

= (0,5 x d) + 5
= 15 [mm]

Kecepatan potong (Vc)

= 20 [mm/menit]

Kecepatan putaran (n)

Vc x 1000
x d

20 x 1000
x 20

= 318,471[rpm]
a

Pengefraisan permukaan 335[mm] x 335[mm] x 25[mm] hingga menjadi


335[mm] x 335[mm] x 22,5[mm].
Tebal pemakanan
= 25[mm] 22,5[mm] = 2,5[mm]
Tebal tiap pemakanan
= 2 [mm]
Panjang pengefraisan (L) = l + la + lb
= 335 + 15 + 15
= 365 [mm]

Lebar benda kerja 335 [mm] maka


lebar

cuter .

3
4

335
3
20 .
4

= 22 [kali]
109

Tebal pemakanan benda kerja yaitu 4 [mm], maka tebal setiap pemakanan
adalah 2 [mm], maka :

2,5
xb
2

2,5
2

x 22 =28 [kali]

Jadi waktu kerja pemesinan pengefraisan permukaan yaitu :


Tm1

=
=

L. i
s.n

365. 28
2 . 430

= 11,88[menit]
b

Pengefraisan sisi panjang 335[mm]x 335[mm] x 22,5[mm] hingga menjadi


330[mm] x 335[mm] x 22,5[mm].
Tebal pemakanan
= 335[mm] 330[mm]= 5 [mm]
Tebal tiap pemakanan
= 2 [mm]
Panjang pengefraisan (L) = l + la + lb
= 330 + 15 + 15
= 360[mm]
Lebar benda kerja 23 (mm) maka :
lebar

cuter .

3
4

23
=

20 .

3
4

= 2 [kali]
a. Tebal pemakanan benda kerja yaitu 5 [mm], maka :
i

5
xb
2

5
2

x 2 = 5 [kali]

b. Jadi waktu kerja pemesinan pengefraisan permukaan yaitu :


Tm2

=
=

L. i
s.n

360. 5
2 . 430

110

= 2,09 [menit]
c

Pengefraisan sisi lebar 330[mm] x 335[mm] x 22,5[mm] hingga menjadi


330[mm] x 295[mm] x 22,5 [mm].
Tebal pemakanan
= 335[mm] 295[mm] = 40[mm]
Tebal tiap pemakanan = 5 [mm]
Panjang pengefraisan (L) = l + la + lb
= 295 + 15 + 15
= 325 [mm]

Lebar benda kerja23 [mm], maka:


lebar

cuter .

3
4

23
=

20 .

3
4

= 2 [kali]

Tebal pemakanan benda kerja yaitu 40 [mm] serta tebal setiap pemakanan
adalah 5 (mm), maka :

40
xb
5

40
x 2 = 16 [kali]
5

Jadi waktu kerja pemesinan pengefraisan permukaan yaitu :


Tm3
=

L. i
s.n

325 . 16
2 . 430

= 6,04 [menit]

Jadi total waktu permesinan pengefraisannya adalah

Tm

= Tm1 + Tm2 +Tm3

Tm

= 11,88 [menit] + 2,09 [menit]+ 6,04 [menit]

Tm

= 20,01 [menit]

Tm total

= Tm + (30% . Tm) + waktu persiapan


111

= 20,01 + (30% .20,01 ) + 30


= 56,01 [menit]
3. Perhitungan pengerjaan rumah pilar

Gambar 4.7

Rumah pilar

Perhitungan waktu pemesinannya sebagai berikut :


Tm

Lxi
sxn
(Juzt dan scharkus, 1985 : 107)

Dimana:
L

= l + La + Lb

= Sz x z

Vcx 1000
xd

Keterangan :
Tm

= Waktu kerja mesin frais

[menit]

= Panjang langkah pengefraisan

[mm]

= Panjang benda kerja

[mm]

La

= Jarak awal

[mm]

Lb

= Jarak akhir

[mm]

= Kecepatan pemakanan

[mm/menit]

Sz

= Pemakanan tiap gigi

[mm/gigi]

= Jumlah gigi

= Kecepatan putaran Cutter

[rpm]

112

Vc

= Kecepatan potong

[mm/menit]

= lebar pemakanan

[mm]

= Diameter Cutter

[mm]

= Jumlah langkah pemakanan

Diketahui :
Diameter cutter (d)

= 20 [mm]

Jumlah gigi (z)

= 4 [buah]

Pemakanan tiap gigi (Sz)

= 0,5 [mm/gigi]

Kecepatan pemakanan(s)

= Sz x z
= 0,5 x 4 = 2 [mm/menit]

Jarak awal (la)

= 0,5 x d + 5
= (0,5 x 20) + 5
= 15 [mm]

Jarak akhir (lb)

= (0,5 x d) + 5
= 15 [mm]

Kecepatan potong (Vc)

= 20 [mm/menit]

Kecepatan putaran (n)

Vc x 1000
x d

20 x 1000
x 20

= 318,471[rpm]
a. Pengefraisan permukaan 114[mm] x 75[mm] x 29[mm] hingga menjadi

114[mm] x 75[mm] x 25[mm].


Tebal pemakanan
= 29[mm] 25[mm] = 4[mm]
Tebal tiap pemakanan
= 2 [mm]
Panjang pengefraisan (L) = l + la + lb
= 114 + 15 + 15
= 144 [mm]

Lebar benda kerja 75 [mm] maka


lebar
b

cuter .

3
4

113

75
=

20 .

3
4

= 5 [kali]

Tebal pemakanan benda kerja yaitu 4 [mm], maka tebal setiap pemakanan
adalah 2 [mm], maka :

4
xb
2

4
2

x 5 = 10[kali]

Jadi waktu kerja pemesinan pengefraisan permukaan yaitu :


Tm1

=
=

L. i
s.n

114 . 10
2 . 430

= 1,325 [menit]
b. Pengefraisan sisi panjang 114[mm]x 75[mm] x 25[mm] hingga menjadi

106[mm] x 75[mm] x 25[mm].


Tebal pemakanan
= 114[mm] 106[mm]= 8 [mm]
Tebal tiap pemakanan
= 1[mm]
Panjang pengefraisan (L) = l + la + lb
= 114 + 15 + 15
= 144[mm]
lebar
3
Lebar benda kerja 75 (mm) maka :
b=
cuter .
4
25
=

20 .

3
4

= 1,666= 2 [kali]

Tebal pemakanan benda kerja yaitu 8[mm], maka :


i

8
xb
2

8
2

x 2 = 8 [kali]

Jadi waktu kerja pemesinan pengefraisan sisi panjang yaitu :

114

Tm2

L. i
s.n

144 .8
2. 430

= 1,339 [menit]
c. Pengefraisan sisi lebar 106[mm] x 75[mm] x 25[mm] hingga menjadi

106[mm] x 71[mm] x 25[mm].


Tebal pemakanan
= 75[mm] 71[mm] = 4[mm]
Tebal tiap pemakanan
= 1 [mm]
Panjang pengefraisan (L) = l + la + lb
= 106 + 15 + 15
= 136 [mm]

Lebar benda kerja 25 [mm], maka:


lebar
b

cuter .

3
4

25
=

20 .

3
4

= 1,666 = 2 [kali]

Tebal pemakanan benda kerja yaitu 4 [mm] serta tebal setiap pemakanan adalah
1 (mm), maka :

4
xb
2

4
x 2 = 4 [kali]
2

Jadi waktu kerja pemesinan pengefraisan permukaan yaitu :


Tm3
=

L. i
s.n

136 . 4
2. 430

= 0,632 [menit]

Jadi total waktu permesinan pengefraisannya adalah


Tm

= Tm1 + Tm2 +Tm3

Tm

= 1,325 [menit] + 1,339[menit]+ 0,632 [menit]

115

Tm

= 3,296 [menit]

2 benda kerja

= 3,296 x 2 = 6,592 [menit]

Tm total

= Tm + (30% . Tm) + waktu persiapan


= 6,592 + (30% .6,592 ) + 30
= 36,79 [menit]

4. Perhitungan pengerjaan plat striper

Gambar 4.8

Plat striper

Perhitungan waktu pemesinannya sebagai berikut :


Tm

Lxi
sxn
(Juzt dan scharkus, 1985 : 107)

Dimana:
L

= l + La + Lb

= Sz x z

Vcx 1000
xd

Keterangan :
Tm

= Waktu kerja mesin frais

[menit]

= Panjang langkah pengefraisan

[mm]

= Panjang benda kerja

[mm]

La

= Jarak awal

[mm]

Lb

= Jarak akhir

[mm]

= Kecepatan pemakanan

[mm/menit]

Sz

= Pemakanan tiap gigi

[mm/gigi]
116

= Jumlah gigi

= Kecepatan putaran Cutter

[rpm]

Vc

= Kecepatan potong

[mm/menit]

= lebar pemakanan

[mm]

= Diameter Cutter

[mm]

= Jumlah langkah pemakanan

Diketahui :
Diameter cutter (d)

= 20 [mm]

Jumlah gigi (z)

= 4 [buah]

Pemakanan tiap gigi (Sz)

= 0,5 [mm/gigi]

Kecepatan pemakanan(s)

= Sz x z
= 0,5 x 4 = 2 [mm/menit]

Jarak awal (la)

= 0,5 x d + 5
= (0,5 x 20) + 5
= 15 [mm]

Jarak akhir (lb)

= (0,5 x d) + 5
= 15 [mm]

Kecepatan potong (Vc)

= 20 [mm/menit]

Kecepatan putaran (n)

Vc x 1000
x d

20 x 1000
x 20

= 318,471[rpm]
Dalam tabel kecepatan mesin tertulis 430 dan 500 maka kecepatan putaran
cutter(n) yang digunakan 430 [rpm].
a. Pengefraisan permukaan 85[mm] x 140[mm] x 30[mm] hingga menjadi

85[mm] x 140[mm] x 25[mm].


Tebal pemakanan
= 30[mm] 25[mm] = 5[mm]
Tebal tiap pemakanan
= 1 [mm]
Panjang pengefraisan (L) = l + la + lb
= 85 + 15 + 15
= 115 [mm]

Lebar benda kerja 140 [mm] maka

117

lebar
b

cuter .

3
4

140
3
20 .
4

= 9,333 = 9 [kali]

Tebal pemakanan benda kerja yaitu 5 [mm], maka :


5
i
=
xb
2
i

5
2

x 9 = 22,5 = 23 [kali]

Jadi waktu kerja pemesinan pengefraisan permukaan yaitu :


Tm1

=
=

L. i
s.n

115 .23
2 . 430

= 3,075 [menit]
b. Pengefraisan sisi panjang 85[mm] x 140[mm] x 25[mm] hingga menjadi

77[mm] x 140[mm] x 25 [mm].


Tebal pemakanan
= 85[mm] 77[mm] = 8[mm]
Tebal tiap pemakanan
= 2 [mm]
Panjang pengefraisan (L) = l + la + lb
= 140 + 15 + 15
= 170 [mm]

Lebar benda kerja 25[mm] maka :


lebar
b

cuter .

3
4

25
=

20 .

3
4

= 1,666 = 2 [kali]

Tebal pemakanan benda kerja yaitu 8 [mm] serta tebal setiap pemakanan adalah
2 [mm], maka :
i

8
2

xb

118

8
2

x 2 = 8 [kali]

Jadi waktu kerja pemesinan pengefraisan permukaan yaitu :


Tm2

L. i
s.n

170 . 8
2 . 430

= 1,58[menit]
c. Pengefraisan sisi lebar 77 [mm] x 140[mm] x 25[mm] hingga menjadi 77 [mm]

x 134[mm] x 25 [mm].
Tebal pemakanan
= 140[mm] 134[mm] = 6[mm]
Tebal tiap pemakanan
= 2 [mm]
Panjang pengefraisan (L) = l + la + lb
= 77 + 15 + 15
= 107 [mm]

Lebar benda kerja 25 [mm] maka


lebar
b

cuter .

3
4

25
=

20 .

3
4

= 2 [kali]

Tebal pemakanan benda kerja yaitu 6 [mm] serta tebal setiap pemakanan adalah
2 [mm], maka :

6
xb
2

6
x 2 = 6 [kali]
2

Jadi waktu kerja pemesinan pengefraisan permukaan yaitu :


Tm3

L. i
s.n

107 . 6
2 . 430

= 0,746 [menit]
119

Jadi total waktu permesinan pengefraisannya adalah

Tm

= Tm1 + Tm2 +Tm3

Tm

= 3,075 [menit] + 1,58 [menit]+ 0,746 [menit]

Tm

= 5,401 [menit]

Tm total

= Tm + (30% . Tm) + waktu persiapan


= 5,401 + (30% .5,401) + 30 = 35,563 [menit]

5. Perhitungan pengerjaan punch holder

Gambar 4.9

Punch holder

Perhitungan waktu pemesinannya sebagai berikut :


Tm

Lxi
sxn
(Juzt dan scharkus, 1985 : 107)

Dimana:
L

= l + La + Lb

= Sz x z

Vcx 1000
xd

Keterangan :
Tm

= Waktu kerja mesin frais

[menit]

= Panjang langkah pengefraisan

[mm]

= Panjang benda kerja

[mm]

La

= Jarak awal

[mm]

120

Lb

= Jarak akhir

[mm]

= Kecepatan pemakanan

[mm/menit]

Sz

= Pemakanan tiap gigi

[mm/gigi]

= Jumlah gigi

= Kecepatan putaran Cutter

[rpm]

Vc

= Kecepatan potong

[mm/menit]

= lebar pemakanan

[mm]

= Diameter Cutter

[mm]

= Jumlah langkah pemakanan

Diketahui :
Diameter cutter (d)

= 20 [mm]

Jumlah gigi (z)

= 4 [buah]

Pemakanan tiap gigi (Sz)

= 0,5 [mm/gigi]

Kecepatan pemakanan(s)

= Sz x z
= 0,5 x 4 = 2 [mm/menit]

Jarak awal (la)

= 0,5 x d + 5
= (0,5 x 20) + 5
= 15 [mm]

Jarak akhir (lb)

= (0,5 x d) + 5
= 15 [mm]

Kecepatan potong (Vc)

= 20 [mm/menit]

Kecepatan putaran (n)

Vc x 1000
x d

20 x 1000
x 20

= 318,471[rpm]
Dalam tabel kecepatan mesin tertulis 430 dan 500 maka kecepatan putaran
cutter(n) yang digunakan 430 [rpm].
a. Pengefraisan permukaan 85[mm] x 140[mm] x 20[mm] hingga menjadi

85[mm] x 140[mm] x 12[mm].


Tebal pemakanan
= 20[mm] 12[mm] = 8[mm]
Tebal tiap pemakanan
= 2 [mm]
Panjang pengefraisan (L) = l + la + lb
= 85 + 15 + 15
121

= 115 [mm]

Lebar benda kerja 140 [mm] maka


lebar

cuter .

3
4

140
3
20 .
4

= 9[kali]

Tebal pemakanan benda kerja yaitu 8 [mm], maka tebal setiap pemakanan
adalah 2 [mm], maka :

8
xb
2

8
2

x 9 = 36 [kali]

Jadi waktu kerja pemesinan pengefraisan permukaan yaitu :


Tm1

=
=

L. i
s.n

115 .36
2 . 430

= 4,814 [menit]
b. Pengefraisan sisi panjang 85[mm] x 140[mm] x 20[mm] hingga menjadi

77[mm] x 140[mm] x 12[mm]


Tebal pemakanan
= 85[mm] 77[mm] = 8[mm]
Tebal tiap pemakanan
= 2 [mm]
Panjang pengefraisan (L) = l + la + lb
= 140 + 15 + 15
= 170 [mm]

Lebar benda kerja 12 [mm], maka :


lebar
b

cuter .

3
4

122

12
=

20 .

3
4

= 1 [kali]

Tebal pemakanan benda kerja yaitu 8 [mm] serta tebal setiap pemakanan adalah
2 [mm], maka :

8
2

xb

8
2

x 1 = 4 [kali]

Jadi waktu kerja pemesinan pengefraisan permukaan yaitu :


Tm2

=
=

L. i
s.n

170 . 4
2. 430

= 0,79[menit]
c. Pengefraisan sisi lebar 77 [mm] x 140[mm] x 25[mm] hingga menjadi 77

[mm] x 134[mm] x 12 [mm].


Tebal pemakanan
= 140[mm] 134[mm] = 6[mm]
Tebal tiap pemakanan
= 2 [mm]
Panjang pengefraisan (L) = l + la + lb
= 77 + 15 + 15
= 107 [mm]

Lebar benda kerja 12 [mm] maka


lebar

cuter .

3
4

12
=

20 .

3
4

= 1 [kali]

Tebal pemakanan benda kerja yaitu 6 [mm] serta tebal setiap pemakanan adalah
2 [mm], maka :
i

6
xb
2

123

6
x 1 = 3 [kali]
2

Jadi waktu kerja pemesinan pengefraisan permukaan yaitu :


L. i
s.n

Tm3 =
=

107 . 3
2 . 430

= 0,373 [menit]

Jadi total waktu permesinan pengefraisannya adalah


Tm

= Tm1 + Tm2 +Tm3

Tm

= 4,814 [menit] + 0,79 [menit]+ 0,373 [menit]

Tm

= 5,977 [menit]

Tm total

= Tm + (30% . Tm) + waktu persiapan


= 5,977 + (30% .5,977) + 30
= 36,156 [menit]

6. Perhitungan pengerjaan dudukan punch holder

Gambar 4.10 Dudukan Punch holder


Perhitungan waktu pemesinannya sebagai berikut :
Tm

Lxi
sxn
(Juzt dan scharkus, 1985 : 107)

Dimana:
L

= l + La + Lb

= Sz x z
124

Vcx 1000
xd

Keterangan :
Tm

= Waktu kerja mesin frais

[menit]

= Panjang langkah pengefraisan

[mm]

= Panjang benda kerja

[mm]

La

= Jarak awal

[mm]

Lb

= Jarak akhir

[mm]

= Kecepatan pemakanan

[mm/menit]

Sz

= Pemakanan tiap gigi

[mm/gigi]

= Jumlah gigi

= Kecepatan putaran Cutter

[rpm]

Vc

= Kecepatan potong

[mm/menit]

= lebar pemakanan

[mm]

= Diameter Cutter

[mm]

= Jumlah langkah pemakanan

Diketahui :
Diameter cutter (d)

= 20 [mm]

Jumlah gigi (z)

= 4 [buah]

Pemakanan tiap gigi (Sz)

= 0,5 [mm/gigi]

Kecepatan pemakanan(s)

= Sz x z
= 0,5 x 4 = 2 [mm/menit]

Jarak awal (la)

= 0,5 x d + 5
= (0,5 x 20) + 5
= 15 [mm]

Jarak akhir (lb)

= (0,5 x d) + 5
= 15 [mm]

Kecepatan potong (Vc)

= 20 [mm/menit]

Kecepatan putaran (n)

Vc x 1000
x d

20 x 1000
x 20

125

= 318,471[rpm]
Dalam tabel kecepatan mesin tertulis 430 dan 500 maka kecepatan putaran
cutter(n) yang digunakan 430 [rpm].
a. Pengefraisan permukaan 140[mm] x 100[mm] x 17[mm] hingga menjadi

140[mm] x 100[mm] x 13[mm].


Tebal pemakanan
= 17[mm] 13[mm] = 4[mm]
Tebal tiap pemakanan
= 2 [mm]
Panjang pengefraisan (L) = l + la + lb
= 140 + 15 + 15
= 170 [mm]

Lebar benda kerja 100 [mm] maka


lebar

cu ter .

3
4

100
3
20 .
4

= 6,6 = 7[kali]

Tebal pemakanan benda kerja yaitu 4 [mm], maka tebal setiap pemakanan
adalah 2 [mm], maka :

4
xb
2

8
2

x 7 = 28 [kali]

Jadi waktu kerja pemesinan pengefraisan permukaan yaitu :


Tm1

=
=

L. i
s.n

170 . 28
2 . 430

= 5.53 [menit]
b. Pengefraisan sisi panjang 140[mm] x 100[mm] x 17[mm] hingga menjadi

132.5[mm] x 100[mm] x 13[mm]


Tebal pemakanan
= 140[mm] 132.5[mm] = 7.5[mm]
Tebal tiap pemakanan
= 2 [mm]
Panjang pengefraisan (L) = l + la + lb
126

= 140 + 15 + 15
= 170 [mm]

Lebar benda kerja 13 [mm], maka :


lebar
b

cuter .

3
4

13
=

20 .

3
4

= 1 [kali]

Tebal pemakanan benda kerja yaitu 7.5 [mm] serta tebal setiap pemakanan
adalah 2 [mm], maka :

7.5
2

xb

7.5
2

x 1 = 4 [kali]

Jadi waktu kerja pemesinan pengefraisan permukaan yaitu :


Tm2

=
=

L. i
s.n

170 . 4
2. 430

= 0,79[menit]
c. Pengefraisan sisi lebar 140[mm] x 100[mm] x 17[mm] hingga menjadi

132.5[mm] x 90[mm] x 13 [mm].


Tebal pemakanan
= 100[mm] 90[mm] = 10[mm]
Tebal tiap pemakanan
= 2 [mm]
Panjang pengefraisan (L) = l + la + lb
= 100+ 15 + 15
= 130 [mm]

Lebar benda kerja 13 [mm] maka


lebar

cuter .

3
4

127

13
=

20 .

3
4

= 1 [kali]

Tebal pemakanan benda kerja yaitu 10 [mm] serta tebal setiap pemakanan
adalah 2 [mm], maka :

10
xb
2

6
x 1 = 5 [kali]
2

Jadi waktu kerja pemesinan pengefraisan permukaan yaitu :


Tm3 =
=

L. i
s.n

130. 5
2 . 430

= 0,75 [menit]

Jadi total waktu permesinan pengefraisannya adalah


Tm

= Tm1 + Tm2 +Tm3

Tm

= 5,53 [menit] + 0,79 [menit]+ 0,75 [menit]

Tm

= 7.07 [menit]

Tm total

= Tm + (30% . Tm) + waktu persiapan


= 7.07 + (30% .7.07) + 30
= 39,2 [menit

7. Perhitungan pengerjaan die

128

Gambar 4.11

Die

Perhitungan waktu pemesinannya sebagai berikut :


Tm

Lxi
sxn
(Juzt dan scharkus, 1985 : 107)

Dimana:
L

= l + La + Lb

= Sz x z

Vcx 1000
xd

Keterangan :
Tm

= Waktu kerja mesin frais

[menit]

= Panjang langkah pengefraisan

[mm]

= Panjang benda kerja

[mm]

La

= Jarak awal

[mm]

Lb

= Jarak akhir

[mm]

= Kecepatan pemakanan

[mm/menit]

Sz

= Pemakanan tiap gigi

[mm/gigi]

= Jumlah gigi

= Kecepatan putaran Cutter

[rpm]

Vc

= Kecepatan potong

[mm/menit]

= lebar pemakanan

[mm]

= Diameter Cutter

[mm]

= Jumlah langkah pemakanan

Diketahui :
Diameter cutter (d)

= 20 [mm]
129

Jumlah gigi (z)

= 4 [buah]

Pemakanan tiap gigi (Sz)

= 0,5 [mm/gigi]

Kecepatan pemakanan(s)

= Sz x z
= 0,5 x 4 = 2 [mm/menit]

Jarak awal (la)

= 0,5 x d + 5
= (0,5 x 20) + 5
= 15 [mm]

Jarak akhir (lb)

= (0,5 x d) + 5
= 15 [mm]

Kecepatan potong (Vc)

= 20 [mm/menit]

Kecepatan putaran (n)

Vc x 1000
x d

20 x 1000
x 20

= 318,471[rpm]
Dalam tabel kecepatan mesin tertulis 430 dan 500 maka kecepatan putaran
cutter(n) yang digunakan 430 [rpm].
a

Pengefraisan permukaan 85[mm] x 140[mm] x 34[mm] hingga menjadi

85[mm] x 140[mm] x 28,5[mm].


Tebal pemakanan
= 34[mm] 28,5[mm] = 5,5[mm]
Tebal tiap pemakanan
= 2 [mm]
Panjang pengefraisan (L) = l + la + lb
= 85 + 15 + 15
= 115 [mm]

Lebar benda kerja 140 [mm] maka


lebar
b

cuter .

3
4

140
3
20 .
4

= 9,333 = 9 [kali]

Tebal pemakanan benda kerja yaitu 5,5 [mm], maka :

130

5,5
xb
2

5,5
2

x 9 = 24,75 = 25 [kali]

Jadi waktu kerja pemesinan pengefraisan permukaan yaitu :


Tm1

=
=

L. i
s.n

115 .25
2 . 430

= 3,343 [menit]
d. Pengefraisan sisi panjang 85[mm] x 140[mm] x 28,5[mm] hingga menjadi

77[mm] x 140[mm] x 28,5 [mm].


Tebal pemakanan
= 85[mm] 77[mm] = 8[mm]
Tebal tiap pemakanan
= 2 [mm]
Panjang pengefraisan (L) = l + la + lb
= 140 + 15 + 15
= 170 [mm]

Lebar benda kerja 28,5 [mm] maka


lebar

cuter .

3
4

28,5
3
20 .
4

= 1,9 = 2 [kali]

Tebal pemakanan benda kerja yaitu 8 [mm] serta tebal setiap pemakanan adalah
2 [mm], maka :

8
2

xb

8
2

x 2 = 8 [kali]

Jadi waktu kerja pemesinan pengefraisan permukaan yaitu :


Tm2

=
=

L. i
s.n

170 . 8
2 . 430

131

= 1,58[menit]
e. Pengefraisan sisi lebar 77 [mm] x 140[mm] x 28,5[mm] hingga menjadi 77

[mm] x 134[mm] x 28,5 [mm].


Tebal pemakanan
= 140[mm] 134[mm] = 6[mm]
Tebal tiap pemakanan
= 2 [mm]
Panjang pengefraisan (L) = l + la + lb
= 77 + 15 + 15
= 107 [mm]

Lebar benda kerja 28,5 [mm] maka


lebar

cuter .

3
4

28,5
3
20 .
4

= 1,9 = 2 [kali]

Tebal pemakanan benda kerja yaitu 6 [mm] serta tebal setiap pemakanan adalah
2 [mm], maka :

6
xb
2

6
x 2 = 6 [kali]
2

Jadi waktu kerja pemesinan pengefraisan permukaan yaitu :


Tm3

=
=

L. i
s.n

107 . 6
2 . 430

= 0,746 [menit]

Jadi total waktu permesinan pengefraisannya adalah

Tm

= Tm1 + Tm2 +Tm3

Tm

= 3,343 [menit] + 1,58 [menit]+ 0,746 [menit]

Tm

= 5,669 [menit]

Tm total

= Tm + (30% . Tm) + waktu persiapan


= 5,669 + (30% . 5,669) + 30
= 35,839 [menit]
132

8. Perhitungan pengerjaan rumah sarung pengarah

Gambar 4.12 Rumah sarung pengarah


Perhitungan waktu pemesinannya sebagai berikut :
Tm

Lxi
sxn
(Juzt dan scharkus, 1985 : 107)

Dimana:
L

= l + La + Lb

= Sz x z

Vcx 1000
xd

Keterangan :
Tm

= Waktu kerja mesin frais

[menit]

= Panjang langkah pengefraisan

[mm]

= Panjang benda kerja

[mm]

La

= Jarak awal

[mm]

Lb

= Jarak akhir

[mm]

= Kecepatan pemakanan

[mm/menit]

Sz

= Pemakanan tiap gigi

[mm/gigi]

= Jumlah gigi

= Kecepatan putaran Cutter

[rpm]

Vc

= Kecepatan potong

[mm/menit]

= lebar pemakanan

[mm]

= Diameter Cutter

[mm]

= Jumlah langkah pemakanan


133

Diketahui :
Diameter cutter (d)

= 20 [mm]

Jumlah gigi (z)

= 4 [buah]

Pemakanan tiap gigi (Sz)

= 0,5 [mm/gigi]

Kecepatan pemakanan(s)

= Sz x z
= 0,5 x 4 = 2 [mm/menit]

Jarak awal (la)

= 0,5 x d + 5
= (0,5 x 20) + 5
= 15 [mm]

Jarak akhir (lb)

= (0,5 x d) + 5
= 15 [mm]

Kecepatan potong (Vc)

= 20 [mm/menit]

Kecepatan putaran (n)

Vc x 1000
xd

20 x 1000
x 20

= 318,471[rpm]
d. Pengefraisan permukaan 114[mm] x 75[mm] x 29[mm] hingga menjadi

114[mm] x 75[mm] x 25[mm].


Tebal pemakanan
= 29[mm] 25[mm] = 4[mm]
Tebal tiap pemakanan
= 2 [mm]
Panjang pengefraisan (L) = l + la + lb
= 114 + 15 + 15
= 144 [mm]

Lebar benda kerja 75 [mm] maka


lebar
b

cuter .

3
4

75
=

20 .

3
4

= 5 [kali]

Tebal pemakanan benda kerja yaitu 4 [mm], maka tebal setiap pemakanan
adalah 2 [mm], maka :

134

4
xb
2

4
2

x 5 = 10 [kali]

Jadi waktu kerja pemesinan pengefraisan permukaan yaitu :


Tm1

L. i
s.n

=
=

114 . 10
2 . 430

= 1,325 [menit]
e. Pengefraisan sisi panjang 114[mm]x 75[mm] x 25[mm] hingga menjadi

106[mm] x 75[mm] x 25[mm].


Tebal pemakanan
= 114[mm] 106[mm]= 8 [mm]
Tebal tiap pemakanan
= 1[mm]
Panjang pengefraisan (L) = l + la + lb
= 114 + 15 + 15
= 144[mm]
Lebar benda kerja 75 (mm) maka :
lebar

cuter .

3
4

25
=

20 .

3
4

= 1,666 = 2 [kali]

Tebal pemakanan benda kerja yaitu 8 [mm], maka :

8
xb
2

8
2

x 2 = 8 [kali]

Jadi waktu kerja pemesinan pengefraisan sisi panjang yaitu :


Tm2

L. i
s.n

144 .8
2. 430

= 1,339 [menit]

135

f. Pengefraisan sisi lebar 106[mm] x 75[mm] x 25[mm] hingga menjadi

106[mm] x 71[mm] x 25[mm].


Tebal pemakanan
= 75[mm] 71[mm] = 4[mm]
Tebal tiap pemakanan
= 1 [mm]
Panjang pengefraisan (L) = l + la + lb
= 106 + 15 + 15
= 136 [mm]

Lebar benda kerja 25 [mm], maka:


lebar
b

cuter .

3
4

25
=

20 .

3
4

= 1,666 = 2 [kali]

Tebal pemakanan benda kerja yaitu 4 [mm] serta tebal setiap pemakanan adalah
1 (mm), maka :

4
xb
2

4
x 2 = 4 [kali]
2

Jadi waktu kerja pemesinan pengefraisan permukaan yaitu :


Tm3
=

L. i
s.n

136 . 4
2. 430

= 0,632 [menit]

Jadi total waktu permesinan pengefraisannya adalah

Tm

= Tm1 + Tm2 +Tm3

Tm

= 1,325 [menit] + 1,339 [menit]+ 0,632 [menit]

Tm

= 3,296 [menit]

2 benda kerja

Tm total

= 3,296 x 2 = 6,592 [menit]

= Tm + (30% . Tm) + waktu persiapan


= 6,592 + (30% .6,592 ) + 30

136

= 36,79 [menit]

9. Perhitungan pengerjaan dudukan die

Gambar 4.13 Dudukan die


Perhitungan waktu pemesinannya sebagai berikut :
Tm

Lxi
sxn
(Juzt dan scharkus, 1985 : 107)

Dimana:
L

= l + La + Lb

= Sz x z

Vcx 1000
xd

Keterangan :
Tm

= Waktu kerja mesin frais

[menit]

= Panjang langkah pengefraisan

[mm]

= Panjang benda kerja

[mm]

137

La

= Jarak awal

[mm]

Lb

= Jarak akhir

[mm]

= Kecepatan pemakanan

[mm/menit]

Sz

= Pemakanan tiap gigi

[mm/gigi]

= Jumlah gigi

= Kecepatan putaran Cutter

[rpm]

Vc

= Kecepatan potong

[mm/menit]

= lebar pemakanan

[mm]

= Diameter Cutter

[mm]

= Jumlah langkah pemakanan

Diketahui :
Diameter cutter (d)

= 20 [mm]

Jumlah gigi (z)

= 4 [buah]

Pemakanan tiap gigi (Sz)

= 0,5 [mm/gigi]

Kecepatan pemakanan(s)

= Sz x z
= 0,5 x 4 = 2 [mm/menit]

Jarak awal (la)

= 0,5 x d + 5
= (0,5 x 20) + 5
= 15 [mm]

Jarak akhir (lb)

= (0,5 x d) + 5
= 15 [mm]

Kecepatan potong (Vc)

= 20 [mm/menit]

Kecepatan putaran (n)

Vc x 1000
x d

20 x 1000
x 20

= 318,471[rpm]
a

Pengefraisan permukaan 140 [mm] x 60 [mm] x 30[mm] hingga menjadi

140[mm] x 60[mm] x 25[mm].


Tebal pemakanan
= 30[mm] 25[mm] = 5[mm]
Tebal tiap pemakanan
= 2 [mm]
Panjang pengefraisan (L) = l + la + lb
= 140 + 15 + 15
= 170 [mm]
138

Lebar benda kerja 60 [mm], maka :


lebar

cuter .

3
4

60
=

3
4

20 .

= 4 [kali]

Tebal pemakanan benda kerja yaitu 5 [mm], maka tebal setiap pemakanan
adalah 2 [mm], maka :

5
xb
2

5
2

Jadi waktu kerja pemesinan pengefraisan permukaan yaitu :


Tm1

=
=

x 4 = 10 [kali]

L. i
s.n

170 . 10
= 1,977 [menit]
2 . 430

Pengefraisan sisi panjang 140 [mm]x 60 [mm] x 25 [mm] hingga menjadi 120

[mm] x 60 [mm] x 25[mm].


Tebal pemakanan
= 140 [mm] 120 [mm] = 20 [mm]
Tebal tiap pemakanan
= 2[mm]
Panjang pengefraisan (L) = l + la + lb
= 60 + 15 + 15
= 90[mm]
Lebar benda kerja 25 (mm) maka :

lebar
b

cuter .

3
4

25
=

20 .

3
4

= 2 [kali]

Tebal pemakanan benda kerja yaitu 20[mm], serta tebal tiap pemakanan 2
[mm],maka:

139

20
xb
2

20
2

x 2 = 20 [kali]

Jadi waktu kerja pemesinan pengefraisan sisi panjang yaitu :


Tm2

L. i
s.n

=
=

90 .20
2 . 430

= 2,093 [menit]
c

Pengefraisan sisi lebar 120 [mm] x 60 [mm] x 25[mm] hingga menjadi 120
[mm] x 54 [mm] x 25[mm].
Tebal pemakanan
= 60 [mm] 54 [mm] = 6 [mm]
Tebal tiap pemakanan
= 2 [mm]
Panjang pengefraisan (L) = l + la + lb
= 120 + 15 + 15
= 150 [mm]

Lebar benda kerja 25 [mm], maka:


lebar

cuter .

3
4

25
=

20 .

3
4

= 2[kali]

Tebal pemakanan benda kerja yaitu 6 [mm] serta tebal setiap pemakanan adalah
2 (mm), maka :

6
xb
2

6
x 2 = 6 [kali]
2

Jadi waktu kerja pemesinan pengefraisan permukaan yaitu :


Tm3

L. i
s.n

140

150 . 6
2 . 430

= 1,046 [menit]

Jadi total waktu permesinan pengefraisannya adalah

Tm

= Tm1 + Tm2 +Tm3

Tm

= 1,977 [menit] + 2,093 [menit]+ 1,046 [menit]

Tm

= 5,116 [menit]

2 benda kerja, maka :


Tm total

5,116 x 2 =10,232 [menit]

= Tm + (30% . Tm) + waktu persiapan


= 10,232 + (30% .10,232 ) + 30
= 43,3 [menit]

4.2.3 Proses waktu pemesinan penggurdian dan pengeboran dengan mesin frais
Terdapat beberapa komponen press tool aksesorisyang pengerjaannya
menggunakan mesin frais yaitu :
1. Perhitungan waktu pemesinan dengan mesin frais untuk benda kerja plat atas

Gambar 4.14 Plat Atas

141

Gambar 4.15

Proses Pengeboran

Perhitungan waktu pemesinannya sebagai berikut :


Tm =

L
sxn
(Juzt dan scharkus, 1985 : 107)

Dimana :
n

Vcx 1000
xd

L = (0,3 x d ) + l
s

= 0,5 [mm/put]

Vc = 20 [mm/menit]
Keterangan :
Tm
= Waktu kerja mesin
L
= Panjang langkah pengeboran
l
= Panjang benda kerja
s
= pemakanan tiap putaran
n
= Putaran spindle
Vc
= Kecepatan potong
d
= Diameter bor

[menit]
[mm]
[mm/put]
[rpm]
[m/menit]
[mm]

Untuk pengerjaan lubangplat atas dilakukan tahapan pengerjaan sebagai berikut :

Penggurdian untuk lubang dengan menggunakan mata bor 4 [mm].

Penyelesaian :
Diameter bor (d)

= 4 [mm]

Kecepatan potong (Vc)

= 20 [mm/menit]

142

Putaran bor (n)

Vc x 1000
xd

20 x 1000
x 4

20000
12,56

= 1592,356 [rpm]
Dalam tabel kecepatan mesin tertulis 1750 dan 2200 maka kecepatan putaran bor
yang digunakan 1750 [rpm]
Panjang langkah (L) :
L

l + 0,3 d

= 22,5 + ( 0,3 x 4 )
= 23,7 [mm]

Waktu pemesinannya adalah :


Tm

L
sxn

23,7
0,5 x 1750
= 0,027 [menit]
=

Penggurdian yang dikerjakan ada 9 titik,jadi waktu pemesinannya :


Tm1

= 9 x 0,027
= 0,243 [menit]

Penggurdian untuk lubang dengan menggunakan mata bor 8 [mm].


Penyelesaian :
Diameter bor (d)
= 8 [mm]
Kecepatan potong (Vc) = 20 [mm/menit]
Vc x 1000
Putaran bor (n)
=
xd
20 x 1000
=
x 8
20000
=
25,12
= 796,178 [rpm]

Dalam tabel kecepatan mesin tertulis 550 dan 750 maka kecepatan putaran bor
yang digunakan 750 [rpm]
Panjang langkah (L) :
L = l + 0,3 d
143

L = 22,5 + ( 0,3 x 8 )
= 24,9 [mm]
Waktu pemesinannya adalah :
L
Tm =
sxn
24,9
=
0,5 x 750
= 0,066 [menit]
Penggurdian yang dikerjakan ada 8 titik,jadi waktu pemesinannya :
Tm2
= 8 x 0,066
= 0,528[menit]
Pengeboran untuk lubangdengan menggunakan mata bor 12 [mm].

Penyelesaian :
Diameter bor (d)

= 12 [mm]

Kecepatan potong (Vc)

= 20 [mm/menit]

Putaran bor (n)

Vcx 1000
xd

20 x 1000
x 12
20000
=
37,68
= 530,78[rpm]
=

Dalam tabel kecepatan mesin tertulis 550 dan 750 maka kecepatan putaran bor
yang digunakan 550 [rpm]
Panjang langkah (L) :
L

= L+ 0,3 d

= 22,5 + ( 0,3 x 12 )
= 22,5 + 3,6
= 26,1 [mm]

Waktu pemesinannya adalah :


Tm

L
sx n

26,1
0,5 x 550

26,1
275

= 0,095 [menit]
Penggurdian yang dikerjakan ada 4 titik,jadi waktu pemesinannya :

144

Tm3

= 4 x 0,095
= 0,38 [menit]

Pengeboran untuk lubang menggunakan mata bor 16 [mm]

Penyelesaian :
Diameter bor (d)

= 16 [mm]

Kecepatan potong (Vc)

= 20 [mm/menit]

Putaran bor (n)

Vcx 1000
xd

20 x 1000
x 16

= 398,089 [rpm]
Dalam tabel kecepatan mesin tertulis 250 dan 400 maka kecepatan putaran bor
yang digunakan 400 [rpm]
Panjang langkah (L) :
L

= L + 0,3 d

= 22,5 + ( 0,3 x 16 )
= 27,3 [mm]

Waktu pemesinannya adalah :


Tm

L
sxn

27,3
0,5 x 400

= 0,136 [menit]
Penggurdian yang dikerjakan ada 1 titik,jadi waktu pemesinannya :
Tm 4

= 1 x 0,136
= 0,136 [menit]

Pengeboran untuk lubang menggunakan mata bor 24 [mm]

Penyelesaian :
Diameter bor (d)

= 24 [mm]

Kecepatan potong (Vc)

= 20 [mm/menit]

Putaran bor (n)

Vcx 1000
xd

20 x 1000
x 24
145

= 265,393 [rpm]
Dalam tabel kecepatan mesin tertulis 250 dan 400 maka kecepatan putaran bor
yang digunakan 250 [rpm]
Panjang langkah (L) :
L

= L + 0,3 d

=22,5 + ( 0,3 x 24 )
= 29,7 [mm]

Waktu pemesinannya adalah :


Tm

L
sxn

29,7
0,5 x 250

= 0,238 [menit]
Penggurdian yang dikerjakan ada 1 titik,jadi waktu pemesinannya :
Tm5

= 1 x 0,238
= 0,238 [menit]

Pengeboran untuk lubang menggunakan mata bor 34 [mm]

Penyelesaian :
Diameter bor (d)

= 34 [mm]

Kecepatan potong (Vc)

= 20 [mm/menit]

Putaran bor (n)

Vcx 1000
xd

20 x 1000
x 34

= 187,336 [rpm]
Dalam tabel kecepatan mesin tertulis 250 dan 400 maka kecepatan putaran bor
yang digunakan 250 [rpm]
Panjang langkah (L) :
L
L

= L + 0,3 d
= 22,5 + ( 0,3 x 34 )
= 32,7 [mm]

Waktu pemesinannya adalah :


Tm

L
sxn
146

32,7
0,5 x 250

= 0,262 [menit]
Penggurdian yang dikerjakan ada 1 titik,jadi waktu pemesinannya :
Tm6

= 1 x 0,262
= 0,262 [menit]

Jadi total waktu permesinan dengan mesin bor adalah


Tm

= Tm1 + Tm2 + Tm3 + Tm 4 + Tm5 + Tm6

Tm

= 0,243+0,528 +0,38 + 0,136 + 0,238 + 0,262

Tm

= 1,787 [menit]

Tm tot

= Tm + (30% . Tm) + 30

[menit]

= 1,787 + (30% . 1,787) + 30


= 32,323 [menit]

2. Perhitungan waktu pemesinan dengan mesin frais untuk benda kerja plat
bawah

Gambar 4.16 Plat bawah


Untuk pengerjaan lubang plat bawah dilakukan tahapan pengerjaan sebagai
berikut :

Penggurdian untuk lubang dengan menggunakan mata bor 4 [mm].

Penyelesaian :
Diameter bor (d)

= 4 [mm]

147

Kecepatan potong (Vc)

= 20 [mm/menit]

Putaran bor (n)

Vc x 1000
xd

20 x 1000
x 4

20000
12,56

= 1592,356 [rpm]
Dalam tabel kecepatan mesin tertulis 1750 dan 2200 maka kecepatan putaran bor
yang digunakan 1750 [rpm]
Panjang langkah (L) :
L

l + 0,3 d

= 22,5 + ( 0,3 x 4 )
= 23,7 [mm]

Waktu pemesinannya adalah :


Tm

L
sxn

23,7
0,5 x 1750
= 0,027 [menit]
=

Penggurdian yang dikerjakan ada 12 titik,jadi waktu pemesinannya :


Tm1

= 12 x 0,027
= 0,324 [menit]

Penggurdian untuk lubang dengan menggunakan mata bor 8 [mm].

Penyelesaian :
Diameter bor (d)
Kecepatan potong (Vc)
Putaran bor (n)

= 8 [mm]
= 20 [mm/menit]
Vc x 1000
=
xd
20 x 1000
=
x 8
20000
=
25,12
= 796,178 [rpm]

Dalam tabel kecepatan mesin tertulis 550 dan 750 maka kecepatan putaran bor
yang digunakan 750 [rpm]

148

Panjang langkah (L) :


L = l + 0,3 d
L = 22,5 + ( 0,3 x 8 )
= 24,9 [mm]
Waktu pemesinannya adalah :
L
Tm =
sxn
24,9
=
0,5 x 750
= 0,066 [menit]
Penggurdian yang dikerjakan ada 12 titik,jadi waktu pemesinannya :
Tm2
= 12 x 0,066
= 0,792 [menit]
Jadi total waktu permesinan dengan mesin bor adalah
Tm

= Tm1 + Tm2

Tm

= 0,324 [menit]+0,792 [menit]

Tm

= 1,116 [menit]

Tm

= Tm + (30% . Tm) + 30
= 1,116 + (30% . 1,116) + 30
= 31,45 [menit]

3. Perhitungan waktu pemesinan dengan mesin frais untuk benda kerja plat
striper

Gambar 4.17 Plat striper

149

Untuk pengerjaan lubang plat striperdilakukan tahapan pengerjaan sebagai berikut


:

Penggurdian untuk lubang dengan menggunakan mata bor 4 [mm].

Penyelesaian :
Diameter bor (d)

= 4 [mm]

Kecepatan potong (Vc)

= 20 [mm/menit]

Putaran bor (n)

Vc x 1000
xd

20 x 1000
x 4

20000
12,56

= 1592,356 [rpm]
Dalam tabel kecepatan mesin tertulis 1750 dan 2200 maka kecepatan putaran bor
yang digunakan 1750 [rpm]
Panjang langkah (L) :
L

l + 0,3 d

= 9 + ( 0,3 x 4 )
= 10,2 [mm]

Waktu pemesinannya adalah :


Tm

L
sxn

10,2
0,5 x 1750
= 0,012 [menit]
=

Penggurdian yang dikerjakan ada 2 titik,jadi waktu pemesinannya :


Tm1

= 2 x 0,012
= 0,024 [menit]

Penggurdian untuk lubang dengan menggunakan mata bor 8 [mm].

Penyelesaian :
Diameter bor (d)
Kecepatan potong (Vc)
Putaran bor (n)

= 8 [mm]
= 20 [mm/menit]
Vc x 1000
=
xd

150

20 x 1000
x 8
20000
=
25,12
= 796,178 [rpm]
=

Dalam tabel kecepatan mesin tertulis 550 dan 750 maka kecepatan putaran bor
yang digunakan 750 [rpm]
Panjang langkah (L) :
L = l + 0,3 d
L = 9 + ( 0,3 x 8 )
= 11,4 [mm]
Waktu pemesinannya adalah :
L
Tm =
sxn
11,44
=
0,5 x 750
= 0,03 [menit]
Penggurdian yang dikerjakan ada 2 titik,jadi waktu pemesinannya :
Tm2

= 2 x 0,03

Tm2

= 0,06 [menit]

Jadi total waktu permesinan dengan mesin bor adalah


Tm

= Tm1 + Tm2

Tm

= 0,024 [menit]+0,06 [menit]

Tm

= 0,084 [menit]

Tm tot

= Tm + (30% . Tm) + 30
= 0,084 + (30% . 0,084) + 30
= 30,11 [menit]

4. Perhitungan waktu pemesinan dengan mesin frais untuk benda kerja rumah
pilar.

Gambar 4.18

151

Rumah pilar

Untuk pengerjaan lubang benda kerjarumah pilar dan dudukan punch holder
dilakukan tahapan pengerjaan sebagai berikut :

Penggurdian untuk lubang dengan menggunakan mata bor 4 [mm].

Penyelesaian :
Diameter bor (d)

= 4 [mm]

Kecepatan potong (Vc)

= 20 [mm/menit]

Putaran bor (n)

Vc x 1000
xd

20 x 1000
x 4

20000
12,56

= 1592,356 [rpm]
Dalam tabel kecepatan mesin tertulis 1100 dan 1500 maka kecepatan putaran bor
yang digunakan 1500 [rpm]
Panjang langkah (L) :
L

l + 0,3 d

= 25 + ( 0,3 x 4 )
= 26,2 [mm]

Waktu pemesinannya adalah :


Tm

L
sxn

26,2
0,5 x 1500
= 0,034 [menit]
=

Penggurdian yang dikerjakan ada5 titik,jadi waktu pemesinannya :


Tm

= 5 x 0,034

Tm

= 0,17 [menit]

Total waktu untuk penggurdian 2 benda kerja :


Tm1

= 2 x 0,17 [menit]
= 0,34 [menit]

Penggurdian untuk lubang dengan menggunakan mata bor 10 [mm].

Penyelesaian :
152

Diameter bor (d)

= 10 [mm]

Kecepatan potong (Vc)

= 20 [mm/menit]

Putaran bor (n)

Vc x 1000
xd

20 x 1000
x 10

20000
31,4

= 636,943 [rpm]
Dalam tabel kecepatan mesin tertulis 550 dan 750 maka kecepatan putaran bor
yang digunakan 750 [rpm]
Panjang langkah (L) :
L

= l + 0,3 d

= 25 + ( 0,3 x 10 )
=28 [mm]

Waktu pemesinannya adalah :


Tm

L
sxn

28
0,5 x 750
= 0,0746 [menit]
=

Penggurdian yang dikerjakan ada4 titik,jadi waktu pemesinannya :


Tm

= 4 x 0,0746

Tm

= 0,298 [menit]

Total waktu untuk penggurdian 2 benda kerja :

Tm2

= 2 x 0,298[menit]

Tm2

=0,596 [menit]

Penggurdian untuk lubang dengan menggunakan mata bor 14 [mm].

Penyelesaian :
Diameter bor (d)

= 14 [mm]

Kecepatan potong (Vc)

= 20 [mm/menit]

Putaran bor (n)

Vc x 1000
xd

153

20 x 1000
x 14

20000
43,96

= 454,959 [rpm]
Dalam tabel kecepatan mesin tertulis 550 dan 750 maka kecepatan putaran bor
yang digunakan 550 [rpm]
Panjang langkah (L) :
L

l + 0,3 d

= 25 + ( 0,3 x 14 )
= 29,2 [mm]

Waktu pemesinannya adalah :


Tm

L
sxn

29,2
0,5 x 550
= 0,106 [menit]
=

Penggurdian yang dikerjakan ada5 titik,jadi waktu pemesinannya :


Tm

= 5 x 0,106

Tm

= 0,53 [menit]

Total waktu untuk penggurdian 2 benda kerja :


Tm3

= 2 x 0,53 [menit]
= 1,06 [menit]

Penggurdian untuk lubang dengan menggunakan mata bor 20 [mm].

Penyelesaian :
Diameter bor (d)

= 20 [mm]

Kecepatan potong (Vc)

= 20 [mm/menit]

Putaran bor (n)

Vc x 1000
xd

20 x 1000
x 20

20000
62,8

= 318,471 [rpm]
154

Dalam tabel kecepatan mesin tertulis 250 dan 400 maka kecepatan putaran bor
yang digunakan 400 [rpm]
Panjang langkah (L) :
L

l + 0,3 d

= 25 + ( 0,3 x 20 )
= 31 [mm]

Waktu pemesinannya adalah :


Tm

L
sxn

31
0,5 x 550
= 0,113 [menit]
=

Penggurdian yang dikerjakan ada1 titik,jadi waktu pemesinannya :


Tm

= 1 x 0,113

Tm

= 0,113 [menit]

Total waktu untuk penggurdian 2 benda kerja :


Tm 4

= 2 x 0,113 [menit]
= 0,226 [menit]

Penggurdian untuk lubang dengan menggunakan mata bor 28 [mm].

Penyelesaian :
Diameter bor (d)

= 28 [mm]

Kecepatan potong (Vc)

= 20 [mm/menit]

Putaran bor (n)

Vc x 1000
xd

20 x 1000
x 28

20000
87,92

= 227,479 [rpm]
Dalam tabel kecepatan mesin tertulis 250 dan 400 maka kecepatan putaran bor
yang digunakan 250 [rpm]
Panjang langkah (L) :
L

l + 0,3 d

155

= 25 + ( 0,3 x 28 )
= 33,4 [mm]

Waktu pemesinannya adalah :


Tm

L
sxn

33,4
0,5 x 250
= 0,121 [menit]
=

Penggurdian yang dikerjakan ada 1 titik,jadi waktu pemesinannya :


Tm

= 1 x 0,121

Tm

= 0,121 [menit]

Total waktu untuk penggurdian 2 benda kerja :


Tm5

= 2 x 0,121 [menit]

Tm5

= 0,242 [menit]

5. Perhitungan waktu pemesinan dengan mesin frais untuk benda dudukan die.

Gambar 4.19

Dudukan Die

Penggurdian untuk lubang dengan menggunakan mata bor 4 [mm].

Penyelesaian :
Diameter bor (d)

= 4 [mm]

Kecepatan potong (Vc)

= 20 [mm/menit]

Putaran bor (n)

Vc x 1000
xd

156

20 x 1000
x 4

20000
12,56

= 1592,356 [rpm]
Dalam tabel kecepatan mesin tertulis 1100 dan 1500 maka kecepatan putaran bor
yang digunakan 1500 [rpm]
Panjang langkah (L) :
L

l + 0,3 d

= 25 + ( 0,3 x 4 )
= 26,2 [mm]

Waktu pemesinannya adalah :


Tm

L
sxn

26,2
0,5 x 1500
= 0,034 [menit]
=

Penggurdian yang dikerjakan ada 2titik,jadi waktu pemesinannya :


Tm

= 2 x 0,034

Tm

= 0,068[menit]

Total waktu untuk penggurdian 2 benda kerja :

Tm1

= 2 x 0,068 [menit]

Tm1

=0,136 [menit]

Penggurdian untuk lubang dengan menggunakan mata bor 10 [mm].

Penyelesaian :
Diameter bor (d)

= 10 [mm]

Kecepatan potong (Vc)

= 20 [mm/menit]

Putaran bor (n)

Vc x 1000
xd

20 x 1000
x 10

20000
31,4

= 636,943 [rpm]

157

Dalam tabel kecepatan mesin tertulis 550 dan 750 maka kecepatan putaran bor
yang digunakan 750 [rpm]
Panjang langkah (L) :
L

l + 0,3 d

= 25 + ( 0,3 x 10 )
= 28 [mm]

Waktu pemesinannya adalah :


Tm

L
sxn

28
0,5 x 750
= 0,075 [menit]
=

Penggurdian yang dikerjakan ada 2titik,jadi waktu pemesinannya :


Tm

= 2 x 0,075

Tm

= 0,15[menit]

Total waktu untuk penggurdian 2 benda kerja :

Tm2

= 2 x 0,15 [menit]

Tm2

= 0,3 [menit]

Penggurdian untuk lubang dengan menggunakan mata bor 14 [mm].

Penyelesaian :
Diameter bor (d)

= 14 [mm]

Kecepatan potong (Vc)

= 20 [mm/menit]

Putaran bor (n)

Vc x 1000
xd

20 x 1000
x 14

20000
43,96

= 454,959 [rpm]
Dalam tabel kecepatan mesin tertulis 550 dan 750 maka kecepatan putaran bor
yang digunakan 550 [rpm]
Panjang langkah (L) :
L

= l + 0,3 d

158

= 11 + ( 0,3 x 14 )
= 15,2 [mm]

Waktu pemesinannya adalah :


Tm

L
sxn

15,2
0,5 x 550
= 0,055 [menit]
=

Penggurdian yang dikerjakan ada 2titik,jadi waktu pemesinannya :


Tm

= 2 x 0,055

Tm

= 0,11[menit]

Total waktu untuk penggurdian 2 benda kerja :

Tm3

= 2 x 0,11 [menit]

Tm3

=0,22 [menit]

Jadi total waktu permesinan dengan mesin bor adalah

Tm

= Tm1 + Tm2 + Tm3

Tm

= 0,136[menit]+ 0,3 [menit]+0,22 [menit]

Tm

= 0,656 [menit]

Tm tot

= Tm + (30% . Tm) + 30
= 0,656 + (30% . 0,656) + 30
= 30,853 [menit]

6. Perhitungan waktu pemesinan dengan mesin frais untuk benda kerjaSarung


pengarah.

Gambar 4.20 Sarung pengarah

159

Untuk pengerjaan lubangSarung pengarahdilakukan tahapan pengerjaan sebagai


berikut:

Penggurdian untuk lubang dengan menggunakan mata bor 4 [mm].

Penyelesaian :
Diameter bor (d)

= 4 [mm]

Kecepatan potong (Vc)

= 20 [mm/menit]

Putaran bor (n)

Vc x 1000
xd

20 x 1000
x 4

= 1592,356 [rpm]
Dalam tabel kecepatan mesin tertulis 1100 dan 1500 maka kecepatan putaran bor
yang digunakan 1500[rpm]
Panjang langkah (L) :
L

l + 0,3 d

= 38 + ( 0,3 x 4 )
= 39,2 [mm]

Waktu pemesinannya adalah :


Tm

L
sxn

39,2
0,5 x 1500

= 0,052 [menit]
Penggurdian yang dikerjakan ada 1 titik,jadi waktu pemesinannya :

Tm1

= 1x 0,052

Tm1

= 0,052[menit]

Penggurdian untuk lubang dengan menggunakan mata bor 8 [mm].

Penyelesaian :
Diameter bor (d)

= 8 [mm]

Kecepatan potong (Vc)

= 20 [mm/menit]

160

Putaran bor (n)

Vc x 1000
xd

20 x 1000
x 8

= 796,178 [rpm]
Dalam tabel kecepatan mesin tertulis 1100 dan 1500 maka kecepatan putaran bor
yang digunakan 1100[rpm]
Panjang langkah (L) :
L

l + 0,3 d

= 38 + ( 0,3 x 8 )
= 40,4 [mm]

Waktu pemesinannya adalah :


Tm

L
sxn

40,4
0,5 x 1100

= 0,073 [menit]
Penggurdian yang dikerjakan ada 1 titik,jadi waktu pemesinannya :

Tm2

= 1x 0,073

Tm2

= 0,073[menit]

Penggurdian untuk lubang dengan menggunakan mata bor 20 [mm].

Penyelesaian :
Diameter bor (d)

= 20 [mm]

Kecepatan potong (Vc)

= 20 [mm/menit]

Putaran bor (n)

Vc x 1000
xd

20 x 1000
x 20

= 318,471 [rpm]
Dalam tabel kecepatan mesin tertulis 250 dan 400 maka kecepatan putaran bor
yang digunakan 400[rpm]
Panjang langkah (L) :
L

l + 0,3 d
161

= 38 + ( 0,3 x 20 )
= 44 [mm]

Waktu pemesinannya adalah :


Tm

L
sxn

44
0,5 x 400

= 0,22 [menit]
Penggurdian yang dikerjakan ada 1 titik,jadi waktu pemesinannya :

Tm3

= 1x 0,22

Tm3

= 0,22 [menit]

Penggurdian untuk lubang dengan menggunakan mata bor 26 [mm].

Penyelesaian :
Diameter bor (d)

= 26 [mm]

Kecepatan potong (Vc)

= 20 [mm/menit]

Putaran bor (n)

Vc x 1000
xd

20 x 1000
x 26

= 244,978 [rpm]
Dalam tabel kecepatan mesin tertulis 250 dan 400 maka kecepatan putaran bor
yang digunakan 250[rpm]
Panjang langkah (L) :
L

l + 0,3 d

= 38 + ( 0,3 x 26 )
= 45,8 [mm]

Waktu pemesinannya adalah :


Tm

L
sxn

45,8
0,5 x 250

= 0,366 [menit]
Penggurdian yang dikerjakan ada 1 titik,jadi waktu pemesinannya :
162

Tm 4

= 1x 0,366

Tm 4

= 0,366[menit]

Jadi total waktu permesinan dengan mesin bor adalah

Tm

= Tm1 + Tm2 + Tm3

+ Tm 4

Tm

= 0,052[menit+0,073[menit]+0,22[menit] + 0,366 [menit]

Tm

= 0,711 [menit]

Tm tot

= Tm + (30% . Tm) + 30
= 0,711 + (30% . 0,711) + 30
= 30,924 [menit]

7. Perhitungan waktu pemesinan dengan mesin frais untuk benda kerja punch
holder.

Gambar 4.21 Punch Holder


Untuk pengerjaan lubang punch holderdilakukan tahapan pengerjaan sebagai
berikut :

Penggurdian untuk lubang dengan menggunakan mata bor 4 [mm].

Penyelesaian :
Diameter bor (d)

= 4 [mm]

Kecepatan potong (Vc)

= 20 [mm/menit]

Putaran bor (n)

Vc x 1000
xd

163

20 x 1000
x 4

20000
12,56

= 1592,356 [rpm]
Dalam tabel kecepatan mesin tertulis 1750 dan 2200 maka kecepatan putaran bor
yang digunakan 1750 [rpm]
Panjang langkah (L) :
L

l + 0,3 d

= 11 + ( 0,3 x 4 )
= 12,2 [mm]

Waktu pemesinannya adalah :


Tm

L
sxn

12,2
0,5 x 1750
= 0,014 [menit]
=

Penggurdian yang dikerjakan ada 2 titik,jadi waktu pemesinannya :


Tm1

= 2 x 0,014
= 0,028 [menit]

Penggurdian untuk lubang dengan menggunakan mata bor 8 [mm].

Penyelesaian :
Diameter bor (d)
Kecepatan potong (Vc)
Putaran bor (n)

= 8 [mm]
= 20 [mm/menit]
Vc x 1000
=
xd
20 x 1000
=
x 8
20000
=
25,12
= 796,178 [rpm]

Dalam tabel kecepatan mesin tertulis 550 dan 750 maka kecepatan putaran bor
yang digunakan 750 [rpm]
Panjang langkah (L) :
L = l + 0,3 d
L = 11 + ( 0,3 x 8 )
= 13,4 [mm]
Waktu pemesinannya adalah :
164

L
sxn
13,4
=
0,5 x 750
= 0,036 [menit]

Tm =

Penggurdian yang dikerjakan ada 2 titik,jadi waktu pemesinannya :


Tm2

= 2 x 0,036

Tm2

= 0,072 [menit]

Jadi total waktu permesinan dengan mesin bor adalah


Tm

= Tm1 + Tm2

Tm

= 0,028[menit]+0,072[menit]

Tm

= 0,1 [menit]

Tm tot

= Tm + (30% . Tm) + 30
= 0,1 + (30% . 0,1) + 30
= 30,13 [menit]

8. Perhitungan waktu pemesinan dengan mesin frais untuk benda kerja dudukan
punch holder.

Gambar 4.22 Dudukan Punch Holder


Untuk pengerjaan lubang dudukan Punch Holderdilakukan tahapan pengerjaan
sebagai berikut :

Penggurdian untuk lubang dengan menggunakan mata bor 4 [mm].

Penyelesaian :
Diameter bor (d)

= 4 [mm]

Kecepatan potong (Vc)

= 20 [mm/menit]

165

Putaran bor (n)

Vc x 1000
xd

20 x 1000
x 4

20000
12,56

= 1592,356 [rpm]
Dalam tabel kecepatan mesin tertulis 1750 dan 2200 maka kecepatan putaran bor
yang digunakan 1750 [rpm]
Panjang langkah (L) :
L

l + 0,3 d

= 13 + ( 0,3 x 4 )
= 14,2 [mm]

Waktu pemesinannya adalah :


Tm

L
sxn

14,2
0,5 x 1750
= 0,016 [menit]
=

Penggurdian yang dikerjakan ada 4 titik,jadi waktu pemesinannya :


Tm1

= 4 x 0,016
= 0,065 [menit]

Penggurdian untuk lubang dengan menggunakan mata bor 8 [mm].

Penyelesaian :
Diameter bor (d)
Kecepatan potong (Vc)
Putaran bor (n)

= 8 [mm]
= 20 [mm/menit]
Vc x 1000
=
xd
20 x 1000
=
x 8
20000
=
25,12
= 796,178 [rpm]

Dalam tabel kecepatan mesin tertulis 550 dan 750 maka kecepatan putaran bor
yang digunakan 750 [rpm]
Panjang langkah (L) :
L = l + 0,3 d
166

L = 13 + ( 0,3 x 8 )
= 15,4 [mm]
Waktu pemesinannya adalah :
L
Tm =
sxn
15,4
=
0,5 x 750
= 0,041 [menit]
Penggurdian yang dikerjakan ada 4 titik,jadi waktu pemesinannya :
Tm2

= 4 x 0,041

Tm2

= 0,16 [menit]

Jadi total waktu permesinan dengan mesin bor adalah


Tm

= Tm1 + Tm2

Tm

= 0,065[menit]+0,16[menit]

Tm

= 0,2 [menit]

Tm tot

= Tm + (30% . Tm) + 30
= 0,2 + (30% . 0,2) + 30
= 30,26 [menit]

9. Perhitungan waktu pemesinan dengan mesin frais untuk benda kerja die

Gambar 4.23 Die


Untuk pengerjaan lubang Sarung pengarah dilakukan tahapan pengerjaan sebagai
berikut:

Penggurdian untuk lubang dengan menggunakan mata bor 4 [mm].

Penyelesaian :
167

Diameter bor (d)

= 4 [mm]

Kecepatan potong (Vc)

= 20 [mm/menit]

Putaran bor (n)

Vc x 1000
xd

20 x 1000
x 4

= 1592,356 [rpm]
Dalam tabel kecepatan mesin tertulis 1100 dan 1500 maka kecepatan putaran bor
yang digunakan 1500[rpm]
Panjang langkah (L) :
L

l + 0,3 d

= 28,5 + ( 0,3 x 4 )
= 29,7 [mm]

Waktu pemesinannya adalah :


Tm

L
sxn

29,7
0,5 x 1500

= 0,04 [menit]
Penggurdian yang dikerjakan ada 2 titik,jadi waktu pemesinannya :

Tm1

= 2 x 0,04

Tm1

= 0,08 [menit]

Penggurdian untuk lubang dengan menggunakan mata bor 8 [mm].

Penyelesaian :
Diameter bor (d)

= 8 [mm]

Kecepatan potong (Vc)

= 20 [mm/menit]

Putaran bor (n)

Vc x 1000
xd

20 x 1000
x 8

= 796,178 [rpm]
Dalam tabel kecepatan mesin tertulis 1100 dan 1500 maka kecepatan putaran bor
yang digunakan 1100[rpm]
168

Panjang langkah (L) :


L

l + 0,3 d

= 28,5 + ( 0,3 x 8 )
= 30,9 [mm]

Waktu pemesinannya adalah :


Tm

L
sxn

30,9
0,5 x 1100

= 0,056 [menit]
Penggurdian yang dikerjakan ada 2 titik,jadi waktu pemesinannya :

Tm2

= 2 x 0,056

Tm2

= 0,112 [menit]

Jadi total waktu permesinan dengan mesin bor adalah

Tm

= Tm1 + Tm2

Tm

= 0,08 [menit+0,112 [menit]

Tm

= 0,192 [menit]

Tm tot

= Tm + (30% . Tm) + 30
= 0,192 + (30% . 0,92) + 30
= 30,25 [menit]

4.2.4 Proses Pengerjaan Kerja Bangku


Pengerjaan kerja bangku meliputi :
a. Mengetap
Untuk mengetap lubang ulir , dilakukan dengan tiga tahap yaitu : pengetapan
kasar ,pengetapan sedang ,pengetapan halus .
1. Mengetap ulir M8 x 1,25 x 25 sebanyak 16 lubang pada plat atas.
2. Mengetap ulir M8 x 1,25 x 5,8 sebanyak 4 lubang pada plat striper.
3. Mengetap ulir M8 x 1,25 x 30,4 sebanyak 12 lubang pada plat bawah.
Waktu Pengerjaan tiap satu putaran tap M8 x 1,25 = 0,25 (menit)
1. Lubang kedalaman 22,5 [mm] x 0,25 = 5,6 [menit]
16 lubang = 16 x 6,25 = 89,6 [menit]
2. Lubang kedalaman 9 [mm] x 0,25 = 2,25 [menit]

169

9 lubang = 9 x 2,25 =9 [menit]


3. Lubang kedalaman 22,5 [mm] x 0,25 = 5,6 [menit]
12 lubang = 12 x 5,6 = 67,2 [menit]
Total waktu mengetap = T1 + T2 + T3
= 89,6+ 9 + 67,2
= 165,8 [menit]
b. Waktu mengikir
Untuk mengikir menghilangkan bagian yang tajam pada komponen benda
kerja diperkirakan waktunya 30

[menit]

Jadi waktu proses pengerjaan kerja bangku = 113 + 30 = 143 [menit]


Waktu keseluruhan proses kerja bangku =
= Tm total + (30% . Tm total) + waktu persiapan
= 143 + 42,9 + 15
= 200,9 [menit]
4.2.5 Pengerjaan Pengerasan Punch dan die
Heat Treatment adalah pemanasan dan pendinginan yang terkontrol
terhadap logam hingga suhu tertentu sesuai dengan tujuan mengubah sifat
mekanik baja.
1. Hardening
Hardening adalah proses heat treatment yang bertujuan mengubah struktur
baja sedemikian rupa sehingga diperoleh struktur baja martensit yang keras.
Proses hardening adalah sebagai berikut :
Baja dipanaskan (heating) sampai suhu tertentu (tergantung dari kadar
karbon) kemudian ditahan pada suhu tersebut (holding time) beberapa saat dan
kemudian didinginkan secara cepat pada media pendingin (quenching). Dengan
pendinginan yang mendadak, tak ada kesempatan bagi austensite untuk berubah
menjadi pearlit dan ferrit atau pearlit dan sementit. Pendinginan yang cepat
menyebabkan austenite berubah menjadi martensite. Sedang untuk menghitung
holding time digunakan rumus empiris yaitu 5 [menit/inchi].
Bahan yang akan di keraskan dalam perancangan press tool ini adalah Amutit S.
Suhu hardening

: 780 820 C

170

Quenchant

: Oil

2. Tempering
Tempering adalh memanaskan kembali baja yang telah di keraskan
(hardening) untuk menghilangkan tegangan dalam (internalStress), memperbaiki
keuletan dan ketangguhannya. Proses tempering adalah sebagai berikut :
Memanaskan kembali pada suhu 100C - 400C selama 60 menit dan
didinginkan secara perlahan lahan.
Kekerasan yang dihasilkan Amutit S setelah tempering adalah :
100C = 68 HRC
200C = 66 HRC
300C = 64 HRC
400C = 62 HRC
Diagram gabungan antara hardeningdan tempering

http://www.interlloy.com.au/our-products/tool-steel/d2-tool-steel-x153crmov12/
Gambar 4.24

Diagram proses Hardening dan Tempering.

Kekerasan yang di hasilkan :


a. Punch
b. Die

= 63 65 HRC
= 63 68 HRC

171

4.2.6 Pengerjaan dengan mesin Gerinda Permukaan

Gambar 4.25

Pengerjaan Penggerindaan Permukaan.

Perhitungan waktu pemesinannya sebagai berikut :


Tm =

LxBxi
Vx 1000 xs
(Juzt dan scharkus, 1985 : 117)

Keterangan :
Tm

= Waktu kerja mesin

[menit]

= Panjang langkah penggerindaan

[mm]

= Panjang benda

[mm]

la

= Jarak awal

[mm]

lb

= Jarak akhir

= Lebar penggerindaan

= Banyak pemakanan

= Kecepatan gerak meja

[m/menit]

= Pemakanan ke samping

[mm/langkah]

a. Penggerindaan permukaan plat atas

295 [mm] x 330 [mm] x 22,5[mm]

hingga menjadi 295 [mm] x 330 [mm] x 22,5[mm].

172

Gambar 4.26 Plat atas

Penyelesaian waktu pemesinan penggerindaan pada plat atas dengan


pengerjaanmengurangi ukuran tebal 22,54 [mm] hingga 22,54 [mm]

Data :
Panjang langkah (L)

= 330 + 10 +10
= 350 [mm]

Lebar penggerindaan (B)

= 295 + 5 + 5
= 305 [mm]

Kecepatan meja (V)

= 20 [mm/menit]

Pemakanan ke samping(s)

= 20 [mm/langkah]

Banyak pemakanan (i)

0,20
0,02

= 10 [kali]
Waktu pemesinannya adalah :
Tm

LxBxi
Vx 1000 x s

350 x 305 x 10
20 x 1000 x 20

= 2,66[menit]
Untuk pengerjaan dua permukaan, waktu penggerindaanadalah :
Tm

= 2 x 2,66
= 5,32 [menit]

173

b. Penggerindaan permukaan plat striper

134 [mm] x 77 [mm] x 9,2[mm]

hingga menjadi 134 [mm] x 77 [mm] x 9 [mm].

Gambar 4.27 Plat Striper


Penyelesaian waktu pemesinan penggerindaan pada plat striper dengan
pengerjaan mengurangi ukuran tebal 9,2 [mm] hingga 9,2 [mm]
Data :
Panjang langkah (L)

= 134 + 10 +10
= 154 [mm]

Lebar penggerindaan (B) = 77 + 5 + 5


= 87 [mm]
Kecepatan meja (V)

= 20 [mm/menit]

Pemakanan ke samping(s) = 20 [mm/langkah]


Banyak pemakanan (i)

0,20
0,02

= 10 [kali]
Waktu pemesinannya adalah :
Tm

LxBxi
Vx 1000 x s

213 x 127 x 20
20 x 1000 x 20

= 0,3 [menit]
Untuk pengerjaan dua permukaan, waktu penggerindaan adalah :
Tm

= 2 x 0,3
= 0,6 [menit]

174

c. Penggerindaan permukaan dudukan punch holder 132.7 [mm] x 90.2 [mm] x

13.2 [mm] hingga menjadi 132.7 [mm] x 90.2 [mm] x 13 [mm].

Gambar 4.28 Dudukan Punch holder


Penyelesaian waktu pemesinan penggerindaan pada dudukan punch holder
dengan pengerjaan mengurangi ukuran tebal 13.2 [mm] hingga 13 [mm]

Data :
Panjang langkah (L) = 132.7 + 10 +10
= 152.7 [mm]
Lebar penggerindaan (B)

= 90.2 + 5 + 5
= 100.2 [mm]

Kecepatan meja (V)

= 20 [mm/menit]

Pemakanan ke samping(s)

= 20 [mm/langkah]

Banyak pemakanan (i)

0,20
0,01

= 20 [kali]
Waktu pemesinannya adalah :
Tm

LxBxi
Vx 1000 x s

152.7 x 100.2 x 20
20 x 1000 x 20

=0.76 [menit]
Untuk pengerjaan dua permukaan, waktu penggerindaan adalah :
Tm

= 2 x 0.76
= 1.53 [menit]

175

d. Penggerindaan permukaan die 134 [mm] x 77 [mm] x 25,2 [mm] hingga

menjadi 134 [mm] x 77 [mm] x 25 [mm].

Gambar 4.29 Die

Penyelesaian waktu pemesinan penggerindaan pada diedengan pengerjaan


mengurangi ukuran tebal 25,2 [mm] hingga 25 [mm]

Data :
Panjang langkah (L)

= 134 + 10 +10
= 154 [mm]

Lebar penggerindaan (B)

= 77 + 5 + 5
= 87 [mm]

Kecepatan meja (V)

= 20 [mm/menit]

Pemakanan ke samping(s)

= 20 [mm/langkah]

Banyak pemakanan (i)

0,20
0,02

= 10 [kali]
Waktu pemesinannya adalah :
Tm

LxBxi
Vx 1000 x s

154 x 87 x 10
20 x 1000 x 20

= 0,3 [menit]
Untuk pengerjaan dua permukaan, waktu penggerindaan adalah :
Tm

= 2 x 0,3
= 0,6 [menit]

176

e. Penggerindaan permukaan punch holder 134 [mm] x 77 [mm] x 11,2 [mm]

hingga menjadi 134 [mm] x 77 [mm] x 11 [mm].

Gambar 4.30 Punch holder


Penyelesaian waktu pemesinan penggerindaan pada punch holder dengan
pengerjaan mengurangi ukuran tebal 11,5 [mm] hingga 11 [mm]

Data :
Panjang langkah (L)

= 134 + 10 +10
= 154 [mm]

Lebar penggerindaan (B)

= 77 + 5 + 5
= 87 [mm]

Kecepatan meja (V)

= 20 [mm/menit]

Pemakanan ke samping(s)

= 20 [mm/langkah]

Banyak pemakanan (i)

0,20
0,02

= 10 [kali]
Waktu pemesinannya adalah :
Tm

LxBxi
Vx 1000 x s

154 x 87 x 10
20 x 1000 x 20

= 0,3 [menit]
Untuk pengerjaan dua permukaan, waktu penggerindaan adalah :
Tm

= 2 x 0,3
= 0,6 [menit]

177

f.

Penggerindaan permukaan plat bawah 330 [mm] x 295 [mm] x 22,54 [mm]
hingga menjadi 340 [mm] x 295 [mm] x 22,5 [mm].

Gambar 4.31 Plat bawah


Penyelesaian waktu pemesinan penggerindaan pada plat bawah dengan
pengerjaan mengurangi ukuran tebal 22,54 [mm] hingga 22,5 [mm]

Data :
Panjang langkah (L)

= 330 + 10 +10
= 350 [mm]

Lebar penggerindaan (B)

= 295 + 5 + 5
= 305 [mm]

Kecepatan meja (V)

= 20 [m/menit]

Pemakanan ke samping(s)

= 20 [mm/langkah]

Banyak pemakanan (i)

0,20
0,02

= 10 [kali]
Waktu pemesinannya adalah :
Tm

LxBxi
Vx 1000 x s

350 x 305 x 20
20 x 1000 x 20

= 2,66 [menit]
Untuk pengerjaan dua permukaan, waktu penggerindaan adalah :

178

Tm

= 2 x 2,66
= 5,32 [menit]

Sehingga waktu total yang diperlukan untuk menggerinda permukaan adalah :


Tm

= Tm1 + Tm2 + Tm3 + Tm4 +Tm5+Tm6


= 5,32 + 0,6 + 1,53 + 0,6 + 0,6 + 5,32 = 13,97 [menit]

Tm total

= Tm + 30%.Tm + Waktu persiapan


= 13,97 + (0,3 x 13,97)+ 30
= 48,16 [menit]

Tabel 4.1
No

Waktu Pemesinan.

Nama

JM

Bagian

Waktu pemesinan (menit)


Bubut

Frais

Gerinda
Permukaan

Wire

Bor

KBM

Cut

Shank

54,219

Plat Atas

74,52

5,32

32,323

89,6

Sarung

32,313

30,924

pengarah

Pilar

36,46

Plat

35,563

0,6

30,11

30,13

Stripper
6

Punch
Holder

0,6
-

36,156

179

Dudukan

39,2

1,53

30,26

punch
holder

Die

35,839

0,6

1200

30,25

Plat

56,01

5,32

31,45

67,2

43,3

30,853

36,79

2,464

36,79

2,464

15

Bawah
10

Dudukan
die

11

Plat
rumah
sarung
pengarah

12

Plat

rumah
pillar
13

Punch

piercing
14

Punch

100

20

notching
15

Punch
parting
dan
bending
Total

122,99

472,27

180

13,97

1375

251,228

156,8

4.2Perakitan Press tool (Assembly)


Perakitan (assembly) adalah proses penggabungan komponen yang
satu dengan komponen yang lain menjadi salah satu kesatuan yang utuh,
sehingga alat tersebut siap untuk digunakan sesuai fungsinya. Perakitan
dapat dilakukan jika semua bagian telah selesai dikerjakan dan sesuai
dengan yang diharapkan .
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perakitan adalah:
a) Sebelum perakitan, sebaiknya komponen-komponen yang akan dirakit
dibersihkan terlebih dahulu dari semua kotoran untuk menjaga agar ukuran
tetap terjamin. Serta tidak akan menggangu sewaktu pemasangan komponen ,
terutama pada komponen yang presisi.
b) Dalam perakitan gunakan peralatan yang cocok, agar kerusakan komponen
dapat dihindari.
Komponen-komponen dari press tool pembuat pelindung siku buku untuk
sampul tebal (Hardcover) yang di rakit yaitu :

1. Shank
2. Plat atas
3. Pillar
4. Sarung pengarah
5. Punch Holder
6. Dudukan Punch Holder
7. Pelat Striper
8. Rumah Sarung pengarah :2
9. Penahan Die
10. Dudukan die
11. Punch Piercing
12. Punch Notching
13. Punch Parting dan Bending
14. Polyurhetane
15. Die : 1
16. Pin Penepat
17. Pelat Bawah
18. Baut

:1
:1
:2
:2
:1
:1
:1
buah
:2
:2
:2
:1
:1
:4
buah
:2
:1
: 32

buah
buah
buah
buah
buah
buah
buah
buah
buah
buah
buah
buah
buah
buah
buah
buah

181

Adapun alat-alat yang sebaiknya digunakan antara lain:


a) Palu plastik
b) Meja perata
c) Dial indicator
d) Kunci L satu set
e) Minyak pelumas
f) Mesin press tangan
Proses penggabungan bagian-bagian komponen dari press tool ini

merupakan aspek terpenting untuk menjadikannya sebuah alat proses produksi


aksesoris rantai karena bila terjadi kesalahan dalam proses assembling press tool
akan menyebabkan hasil produksinya tidak sesuai dengan hasil perancangan awal.
Dan secara garis besar presstoolaksesoris rantaiini memiliki 2 bagian perakitan
yaitu :

4.3.1 Perakitan Presstool bagian atas

Gambar 4.32

Perakitan Press Tool Bagian Atas

182

4.3.2 Perakitan Presstool bagian bawah

Gambar 4.33

Perakitan Press Tool Bagian Bawah

4.3Perhitungan Biaya
Dalam pembuatan press tool untuk memproduksi aksesoris rataibahan plat
stainleesketebalan 0,8 [mm] ini dibutuhkan biaya dalam pembutannya.
Perhitungan biaya dirincikan untuk mengetahui jumlah keseluran total dalam
pembuatan presstool ini, adapun jumlah biaya dalam proses pengadaan alatanya
sebagai berikut :
a. Biaya Material
Biaya material dalam pengadaan komponen untuk pembuatan presstool ini
merupakan hal yang paling signifikan, untuk menentukan biaya material di
bedakan dalam dua kelompok :
1. Material Tidak Standar
Material tidak standar,merupakan material untuk pengadaan alat yang
mengalami

pengerjaan

pemesinan.Adapun

berat

dapat

dihitung

dengan

mengkalikan volume tiap komponen dengan massa jenis material, dimana untuk

183

baja besarnya 7,85 x 106 [kg/mm2]. Berikut ini adalah meterial yang mengalami
proses pemesinan serta perincian total pembelian material :
Tabel 4.2

Harga Setiap Jenis Material Tidak Standart.

No

Jenis material

Harga per [kg]

EMS 45

Rp 15.000,-

Amutit S

Rp 150.000,(Indotama Pati-Juana)

Tabel 4.3
No

Nama
Komponen

Harga Bahan Baku Press tool


Mass

Juml

Ukuran
(mm)

Bahan

Harga/(kg)
(Rp)

Total
(Rp)

EMS 45

15.000

13.500,-

Shank

50 x 105

a
(kg)
0,90

Plat Atas

30 x 310 x 375

14,05

EMS 45

15.000

210.750,-

Plat Bawah

30 x 310 x 375

18,12

EMS 45

15.000

271.800,-

Pillar
Sarung

40 x 80

0,9

EMS 45

15.000

27.000,-

ah

43 x 40

0,56

EMS 45

15.000

16.800,-

pengarah
Plat Striper

15x 140 x 80
20x 150 x

1,25

EMS 45

15.000

18.750,-

Punch Holder

1,25

Amutit S

150.000

187.500,-

100
Punch
8

7 x 20 x27

0,090

Amutit S

150.000

27.000,-

70 x 15]x 27

0,125

Amutit S

150.000

18.750,-

Piercing
Punch
9
Notching
Punch parting
10

90x15 x27

0,578

Amutit S

150.000

86.700,-

11

dan bending
Die

32 x 157 x 90

2.205

Amutit S

150.000

330.750,-

12

Dudukan die

127x60 x 28

0,588

EMS 45
90 shore

15.000

60.000,-

13

Polyurethane

25 x 32

0,045

3.500

14,000,-

A yellow

184

17

Rumah pilar

95x 90 x 36

0,893

EMS 45

15.000

26.790,-

18

Dudukan
Punch holder

135,7 x 12 x 15

0.935

EMS 45

15.000

14.025,-

19

Rumah Sarung
pengarah

98 x 90 x 36

1,02

EMS 45

15.000

30.600,-

Rp 1.354.715,-

TOTAL

2. Material Standar
Material tidak standar,merupakan bahan material untuk pengadaan alat yang
tidak mengalami pengerjaan pemesinan dengan ukuran dan jenis bahan mengikuti
produk perusahaan yang memproduksi.
Tabel 4.4
No.

Harga MaterialStandar.

Nama Bahan

Jumlah

Harga

Harga Total

1.

Baut M10

32

Rp 4.500

Rp 144.000,-

2.

Pin

Rp 7.500

Rp 15.000,-

Jumlah

Rp 159.000,-

b. Biaya operator
Untuk perhitungan biaya operatorwaktu pemesinan dalam pembuatanpress
tool ini, di perkirakan biaya operatornya sekitar Rp 9.000,-/jam. Lama waktu kerja
operator = lama waktu pemesinan. Sehingga biaya operator dapat dicari sebagai
berikut:
Biaya operator

= Lama waktu kerja [jam] x biaya operator [/jam]


= 39,871 x Rp 9000,= Rp 358,839,-

c. Biaya pemesinan
Dalam pembuatan press tool ini, maka dibutuhkan komponen-komponen
untuk menjadikan alat ini. Untuk bahan baku tidak standar maka komponen
185

tersebut akan mengalami proses pemesinan, maka untuk mengetahui waktu


pemesinan lihat pada tabel 4.1 waktu pemesinan, serta data besarnya harga sewa
mesin yang digunakan didasarkan pada harga sewa mesin yang berlaku bengkel
INDOTAMA Kabupaten PATI.
Tabel 4.5
No
1
2
3
4
5
6
7

Tarif Sewa Mesin.

Jenis Mesin
CNC Wire Cut
Heat Treatment
Gerinda Permukaan
Frais
Bubut
Bor Odinat
KBM

Satuan
mm2
Kg
Jam
Jam
Jam
Jam
Jam

Tarif
Rp 60,Rp 20.000,Rp 50.000,Rp 40.000,Rp 20.000,Rp 10.000,Rp 10.000,(INDOTAMA )

Tabel 4.6
No
1
2
3
4
5
6

Biaya Pemesinan.

Jenis Pemesinan
Pemesinan
CNC Wire Cut
4646,502[mm]
Heat Treatment
4,248[kg]
Gerinda Permukaan
0,232[jam]
Frais
8,871 [jam]
Bubut
2,05
[jam]
KBM
2.61[jam]
Total biaya pemesinan

Sewa Mesin
Rp 60,-/mm
Rp 20.000,-/kg
Rp 50.000,- /jam
Rp 40.000,- /jam
Rp 20.000,- /jam
Rp 10.000,- /jam

Biaya (Rp)
Rp 278.790Rp 84.960,Rp11.600,Rp 354.840,Rp 41.000,Rp 26.100,Rp 797.290,-

d. Biaya perakitan
Untuk biaya perakitan merupakan perakitan untuk setiap komponen bagian
material yang sudah diproses dalam pemesinan dirakit hingga menjadi press tool
dan siap digunakan. Dalam melakukan proses perakitan diasumsikan memerlukan
waktu selama 8 jam untuk 2 orang pekerja, dengan pendapatanpekerja
diperkirakan sebesar Rp.8.750/jam. Maka biaya perakitannya :

Biaya pekerja
(2 x8) x Rp9.000,- = Rp 144.000,Biaya sewa mesin hand press
8 x Rp 12.500,= Rp100.000,Biaya perakitan keselurannya
= Rp244.000,-

186

Total untuk pembuatan press tool keseluruhan dari harga bahan baku, biaya
permesinan, biaya operator dan biaya perakitansebagai berikut :
Total Harga Presstool = Harga material tidak standart + Harga material
standart + Harga sewa mesin + Harga operator +
Harga perakitan
=Rp 1.354.715,- + Rp159.000,-+Rp 797.290,Rp.358.839,-+ Rp244.000,=Rp 2.913.844,-

4.4Analisa Break Event Point (BEP)


Analisis BEP adalah suatu analisis yang bertujuan untuk menemukan titik
dalam kurva biaya-pendapatan yang menunjukkan biaya sama dengan pendapatan.
Titik tersebut disebut sebagai break even point.Dengan mengetahui titik pulang
pokok, analis dapat mengetahui pada tingkat volume penjualan atau pendapatan.

Gambar 4.34

Grafik Break Event Point.

Rumus yang dipakai untuk menghitung BEP adalah:


BEP (Q)=

F
PV

dan
BEP (rp) =

F
1V / P

187

(Herjanto Eddy, 2007 : 152)


Keterangan :
BEP

= jumlah produk pada titik impas unit

= total biaya tetap

Rupiah

= total biaya variabel

Rupiah

= harga jual per unit

Rupiah

1. Biaya Tetap ( F )
Biaya tetap adalahbiaya yang dipengaruhi dengan jumlah produk yang di
produksi, yang termasuk dalam biaya tetap sebagai berikut :

Total biaya pembuatan press tool

Total untuk pembuatan press tool keseluruhan dari harga bahan baku, biaya
permesinan, biaya operator dan biaya perakitan sebesar Rp 2.913.844,

Total biaya sewa tempat

Biaya sewa tempat diperkirakanRp 11.000.000,- /th maka, biaya sewa tempat per
bulan

Rp 11.000 .000
=Rp 916.600,- / bln.
12

Total biaya sewa mesin

Biaya sewa mesin press diperkirakan Rp. 18.250.000,-/th maka, biaya sewa mesin
press :
per bulan

Rp 18.250 .000
12

= Rp 1.520.800,-/bln.

Jadi total biaya tetap ( F ) keseluruhan dari total biaya :


Pembuatanpress tool + biaya sewa tempat + biaya sewa mesin sebagai berikut :
Biaya tetap ( F ) = Rp 2.913.844,-+ Rp 916.600,- / bln + Rp 1.520.800,-/bln
Biaya tetap ( F ) = Rp 5.351.244,-.
2. Biaya Variabel ( V )
Biaya variabel adalahbiaya yang tidak dipengaruhi dengan jumlah produk yang
di produksi, yang termasuk dalam biaya tetap sebagai berikut :

188

1) Biaya pengadaan bahan baku


Bahan material yang di gunakan untuk proses produksi adalah plat
stainleesdengan ukuran 1,5 [m] x2 [m] x 0,8 [mm],harga = Rp400.000,- .
Luasan permukaan bahan material mentah :
1,5 m x 2 m = 3 m2 = 3 x 106 mm2
Luasan permukaan material yang dibutuhkan untuk produksi :
66 mm x 134 mm = 8844 mm2
Bahan material mentah 1 lembar pelat menghasilkan:
A bahan
=
A produk

3 x 106
8844

= 339 unit

Jadi tiap lembaran bahan dapat dibuat produk sebanyak 339 unit, sehingga
harga bahan baku untuk satu produk adalah :
harga setiap lembaran bahan / produk tiap lembar
Harga tiap unit =

400.000
339

Harga tiap unit= Rp 1.180,- / unit


2) Hasil produksi tiap jam
Dari hasil uji coba presstool pada tanggal 23 Oktober2015 di bengkel
pemesinan politeknik negeri semarang, dengan hasil:
-

Dalam waktu 30 [detik] menghasilkan 1 unit, maka dalam 1 jam :


= 1 jam = 60 menit = 3.600 detik
=

3600 (detik )
30 (detik )

= 120 unit/jam

3) Biaya operasional
- Upah pekerja tiap jam diasumsikan sebesar Rp.8.750,-. Sehingga upah
pekerja untuk 1 produk adalah :
=

upah pekerjatiap jam


produk jadi tiap jam

Rp8.750,
120

= Rp73,- / unit

189

dengan pemakaian mesin 1 jam efektif perhari selama 4 hari kerja. Dalam 1
bulan dapat menghasilkan produk sebanyak
= (120 buah x 1 jam x 4 hari x 4 minggu) = 1920 unit
4) Biaya perawatan
Biaya perawatan dan pelumasan diasumsikan 1 tahun sebasar 30 % dari
biaya pembuatan cetakan sehingga :
30% x Rp.2.913.844,-= Rp.874.153,biaya perawatan dan pelumasan dalam 1 bulan
=
=

Rp874.153 ,
12 = Rp 72.846,
Rp72.846 ,
1920 = Rp. 38,- / unit

5) Biaya penyusutan setiap tahun


Diperkirakan umur ekonomis 2 tahun dan penyusutan 2 tahun diperkirakan
50%.
penyusutan

= 50% x Rp.2.913.844,= Rp 1.456.922,-

depresi dalam 2 tahun

= (Rp.2.913.844,-)(Rp 1.456.922,-)

= Rp.1.456.922,sehingga depresi cetakan tiap produk =

Rp.1 .456 .922,

2 x 12 x 1920 =

Rp.32,- / unit
6) Biaya pemakaian listrik
Biaya listrik untuk industri 1 KWH = Rp 1.500,Kebutuhan motor listrik 1 KWH, jadi biaya pemakaian listrik adalah :
1 x Rp 1.500,- = Rp 1.500,-/ jam
Biaya listrik untuk penerangan saat proses produksi bila lampu penerangan
yang di pakai 300 watt = 0,3 x Rp 1.500,- = Rp 450/jam
Maka apabila di hitung dalam per bulan adalah :
Biaya listrik untuk industri : ( 168 jam x Rp 1500,-) = Rp 252.000,Biaya listrik untuk penerangan : ( 168 jam x Rp 450,-) = Rp 75.600,-

190

Biaya listrik setiap unit produk :

Rp 252.000,+ Rp 75.600
1920

= Rp170,- / unit

Sehingga total biaya tidak tetap adalah :


= Rp. 1.180,-+ Rp.73,- + Rp.38,- + Rp.32,- + Rp.170,= Rp 1493,- / unit
7) Maka Break Event Point
F
1V / P

BEP (rp) =

5.351 .244
1 1493 /500
= Rp 2.694.483,=

BEP(Q) =
=

F
PV
5.351 .244
500 1493

= 5.389unit
8) Pendapatan tiap bulan
Sehingga waktu untuk mencapai BEP adalah :
Titik pulang pokok (unit )
=
Produksi tiap bulan
5389
=
= 2,8 (bulan)
1920
Jadi, modal untuk membuatpresstool tersebut dapat kembali setelah
memproduksi selama 2,8bulan (84 hari) dengan catatan semua produk sebesar
5.389 [unit] dapat terjual habis.

191

Anda mungkin juga menyukai