Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu Negara kepulauan, yang memiliki potensi
besar sumberdaya pesisir dan pulau-pulau kecil, disisi lain masyarakat yang
sebagian
besar bertempat tinggal di wilayah pesisir. Selain itu potensi besar Indonesia
yang
memiliki ribuan pulau-pulau kecil yang dapat dikembangkan untuk pariwisata.
Pulau
kecil merupakan pulau yang luasnya tidak lebih dari 2000 km2 dengan kesatuan
ekosistemnya (UU No. 27 tahun 2007). Potensi pulau kecil di Indonesia harus
dikelola agar dapat dioptimalkan manfaatnya pada bidang pariwisata. Sektor
pariwisata memberikan pendapatan yang besar bagi pendapatan Negara
maupun
tingkat perekonomian bagi masyarakat sekitar pariwisata. Pengembangan
pariwisata
perlu memperhatikan aspek-aspek lingkungan. Pengembangan tersebut salah
satunya
dengan pemanfaatan sumberdaya lokal yang optimal dengan pariwisata konsep
ekowisata.
Pariwisata bahari merupakan salah satu jenis pariwisata yang kegiatan
penyelenggaraannya berhubungan dengan air baik pantai maupun laut dan
termasuk
penyediaan prasarana dan sarana maupun penawaran jasa (Peraturan Menteri
Kebudayaan dan Pariwisata, 2010). Selain wisata bahari memiliki peluang
kesempatan tinggi yang dapat dikembangkan untuk mengikuti persaingan
destinasi
pasriwisata secara internasional (Suwantoro,1997).
Salah satu pariwisata minat khusus seperti pariwisata bahari pada saat ini
menjadi pengaruh penting terhadap ekonomi yang memberi kesempatan kepada

wisatawan untuk memperoleh pengalaman mengenai lingkungan sosial dan


budaya.
Sehingga perlu untuk dipahami seberapa besar pemanfaatan aneka ragam
hayati dan
budaya yang ada dalam lingkungan kawasan wisata masyarakat setempat. Pulau
Pari
merupakan salah satu gugusan pulau yang termasuk dalam administratif
Kecamatan
Kepulauan Seribu Selatan di Indonesia yang memiliki luas 41,32 HA dan sumber
daya alam yang menarik.
Pulau Tidung memiliki potensi ekosistem yang dikembangkan sebagai objek
wisata bahari seperti terumbu karang, mangrove, padang lamun, panorama alam
dan
keindahan bawah lautnya. Pulau Pari dikembangkan sebagai salah satu tujuan
wisata
bahari. Wisata bahari yang ada di Pulau Tidung ini adalah Snorkeling, Diving, dan
Pulau tidung kecil
. Selain itu, pengembangan wisata bahari didukung oleh adanya kemudahan
aksesbilitas menuju Pulau Tidung dari Kota Jakarta dengan menggunakan perahu
melalui pelabuhan Muara Angke, Pelabuhan Kali Adem, dan Pelabuhan Pantai
Marina yang memudahkan wisatawan untuk mengunjunginya.
Alasan lain pengembangan pariwisata bahari di Pulau Tidung terus
dikembangkan adalah karena adanya permasalahan terhadap mata pencaharian
masyarakat Pulau Tidung yang sebelumnya sebagian besar masyarakatnya
bermatapencaharian sebagai nelayan.
Dengan adanya kegiatan pariwisata bahari ini, maka matapencaharian
masyarakatnya sebagian besar beralih ke kegiatan wisata. Hal tersebut tentunya
berdampak terhadap nilai pendapatan masyarakat dari sebelumnya, artinya
adanya
kesempatan berusaha dan lapangan kerja yang berpengaruh terhadap
perputaran roda

ekonomi masyarakat. Peningkatan pendapatan ekonomi masyarakat tersebut


dapat
berdampak pada nilai-nilai sosial masyarakat seperti tingkat kesejahteraan, taraf
hidup, stratifikasi sosial masyarakat yang ada di Pulau Pari. Dengan adanya
pengembangan wisata bahari di Pulau Pari, selain dapat meningkatkan
pendapatan
asli daerah (PAD), secara langsung dapat ikut meningkatkan kehidupan sosial
dan
ekonomi masyarakat yang bertempat tinggal di Pulau Tidung.
Kunjungan wisatawan ke objek wisata Pulau Tidung dapat mempengaruhi
budaya dan nilai-nilai sosial masyarakat setempat yang berada dalam
lingkungan
objek pariwisata karena akulturasi budaya yang berbeda dengan masyarakat
setempat
sehingga sangat berpengaruh terhadap perkembangan kehidupan objek wisata
selanjutnya. Dukungan masyarakat setempat terlihat dengan adanya kesadaran
masyarakat dalam kegiatan pengembangan pariwisata bahari di Pulau Tidung.
Aktivitas
penduduk lainnya dalam rangka meningkatkan pendapatannya, mereka banyak
yang
menjual jasa, dengan menyediakan tempat menginap, menjadi pemandu wisata,
pedagang, penyewaan sepeda onthel dan juga sepeda motor serta menyewakan
peralatan untuk snorkeling dan scuba diving.
Perkembangan peningkatan Pulau Tidung sebagai salah satu tujuan pariwisata
ditunjukkan dengan banyaknya fasilitas tempat penginapan baik secara
swasembada
maupun individu masyarakat setempat. Perubahan rumah tinggal dari non
permanen
ke permanen dilakukan dengan menggunakan bahan sebagian batu-batu
terumbu
karang yang diambil dari sekitar pulau tersebut untuk keperluan
pembangunannya.
Kondisi ini juga mengakibatkan adanya penurunan kualitas sumberdaya dukung

lingkungan. Disamping itu pembangunan rumah-rumah tinggal mengakibatkan


banyaknya alih fungsi lahan kosong menjadi lahan terbangun. Oleh karena itu,
pengembangan pariwisata bahari di pulau-pulau kecil termasuk Pulau Tidung
harus
mempertimbangkan aspek-aspek ekologis seperti ketersedian air bersih,
pembuangan
sampah, pencemaran lingkungan, daya tampung tempat tinggal di pulau
tersebut,
bahkan sampai dengan status kepemilikan tanah untuk pembangunan rumah
dan
permasalahan kerentanan kebencanaan. Apabila Pemerintah, maupun
stakeholder lain
serta masyarakat tidak mengelola secara baik akan dapat mengakibatkan
terjadinya
degradasi lingkungan, karena perkembangan kegiatan pariwisata akan
berdampak
pada lingkungan sekitarnya.
Dampak lain kegiatan wisata dapat menyebabkan menurunnya kualitas
lingkungan Pulau Pari, seperti tidak tertatanya lingkungan akibat banyaknya
pembangunan di kawasan pariwisata, rusaknya terumbu karang karena aktivitas
wisatawan penyelam, semakin sedikitnya sumberdaya yang dapat dikelola dan
dimanfaatkan. Pemanfaatan ruang yang sangat dinamis untuk kegiatan
pengembangan pariwisata juga dapat menyebabkan konflik-konflik sosial dalam
pengembangan kawasan tersebut. Sehingga kegiatan pariwisata dapat
berdampak
pada perubahan penghidupan dan nilai sosial masyarakat Pulau Tidung.

1.2 Perumusan Masalah


Pengembangan pulau-pulau kecil sering dihadapkan pada berbagai dinamika
permasalahan dari aspek keadaan geografis seperti sumberdaya alamnya,
aksesibilitas, maupun sumberdaya manusia. Pengembangan pengelolaan
sumberdaya

alam di pesisir banyak menimbulkan degradasi lingkungan setempat. Hal ini


dikarenakan pemanfaatan melebihi kemampuan lingkungan. Oleh karenanya
dibutuhkan pengelolaan di wilayah pesisir maupun pulau-pulau yang
memperhatikan
aspek-aspek lingkungan baik untuk pemanfaatan dan perlindungan atau
konservasi.
Pengembangan kegiatan pariwisata mempengaruhi peran kehidupan
masyarakat,
sehingga pengembangan pariwisata secara terpadu perlu dilakukan dari
masyarakat
yang bertempat tinggal di wilayah tersebut untuk mengurangi dampak-dampak
negatif dari kedatangan pengunjung. Langkah yang harus dilakukan adalah
dengan
memperhatikan jumlah pengunjung agar jumlah yang datang ke Pulau Tidung
sehingga
tidak menurunkan kualitas lingkungan alamnya dan tidak mengganggu
kenyamanan
masyarakatnya.
Pulau Tidung sebagai salah satu pariwisata bahari yang pengembangannya terus
meningkat dan memiliki potensi terhadap peningkatan ekonomi, perubahan nilai
sosial maupun dampak degradasi lingkungan. Dalam mewujudkan
pengembangan
pariwisata Pulau Tidung maka dibutuhkan strategi pengelolaan lingkungan
secara
terpadu dan komprehensif yang bertujuan untuk mengurangi dampak negatif.
Selanjutnya tujuan pengembangan lain dapat meningkatkan manfaatnya untuk
kesejahteraan masyarakat di masa yang akan datang serta dapat menerapkan
kebijakan untuk mempertahankan kelestarian lingkungan.
Berdasarkana pada uraian tersebut di atas maka, diperlukan studi yang
mengkaji sejauh mana kontribusi pengembangan Pulau Tidung khususnya
pengaruh
perkembangan kegiatan pariwisata terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat.

Selanjutnya dapat digunakan sebagai acuan pertimbangan dalam merumuskan


kebijakan pengembangan dan pengelolaan pariwisata di Pulau Tidung sehingga
dapat
menjadi wisata yang keberlanjutan tanpa menimbulkan permasalahan baik
terhadap
masyarakat maupun lingkungannya. Kegiatan pariwisata di Pulau Tidung dapat
memberikan manfaat kepada masyarakat setempat, pemerintah dan pihak
swasta.
terkait dengan uraian di atas maka dapat dirumuskan masalah penelitian
sebagai
berikut:
1. bagaimana potensi dan perkembangan pariwisata bahari di Pulau Tidung?
2. bagaimana kondisi sosial ekonomi masyarakat sebelum ada pengembangan
pariwisata bahari di Pulau Tidung?
3. bagaimana kondisi sosial ekonomi masyarakat sesudah adanya
pengembangan pariwisata bahari di Pulau Tidung?

Anda mungkin juga menyukai