Lembar Pengesahan
Abstaraksi
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Kerja Praktek di Jurusan / Program Studi Arsitektur Universitas Palangka
Raya merupakan kegiatan wajib berbobot 2 sks yang harus dilakukan sebelum
menempuh sidang sarjana. Hal ini dianggap penting untuk lebih mempersiapkan
mahasiswa sebelum terjun kedunia profesi di bidang arsitektur. Kerja Praktik akan
memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mengamati, membandingkan,
menganalisadan menerapkan ilmu yang diperoleh di bangku kuliah dengan
keadaan yang sebenarnya di dunia kerja.
Bagi Perusahaan / Instansi yang talah memberikan tempat untuk kerja
praktik, dapat dikaitkan sebagai lahan pembinaan tenaga kerja baru sesuai dengan
kebutuhan perkembangan perusahaan. Selama kerja praktik pihak perusahaan
dapat melakukan pendekatan dengan melihat, mengamati, mengarahkan dan
membimbing mahasiswa untuk bisa beradaptasi dan terampil di dunia kerja. Yang
pada akhirnya diharapkan terjadi hubungan yang saling membutuhkan antara
pihak perusahaan dengan calon tenaga kerja baru yang ada.
Selama proses kerja sama ini tidak ada tuntutan dari mahasiswa ataupun
keharusan bagi pihak perusahaan untuk menyediakna penghargaan berupa uang
kepada mahasiswa. Sepenuhnya diserahkan kepada pihak perusahaan untuk
memberikan kebijakan sesuai kebutuhan dan kemampuannya.
Dengan demikian diharapkan akan terjalin kerja sama yang baik antara
dunia pendidikan (Jurusan / Program Studi Arsitektur Universitas Palangka Raya)
dengan dunia kerja (Perusahaan Konsultasi / Teknik Bangunan). Bagi Jurusan /
Program Studi, dengan kegiatan ini akan dapat diketahui tuntutan dan
perkembangan dalam dunia kerja untuk perbaikan sistem dan kedalaman
pembelajaran, sementara bagi perusahaan dapat memperoleh tenaga kerja
tambahan sukarela dan bagi mahasiswa akan dapat memperoleh gambaran yang
jelas mengenai segala sesuatu yang akan dihadapi di masa yang akan dating.
Selama proses kerja praktik dilakukan mahasiswa akan mendapatkan
bimbingan dan arahan dari pihak perusahaan / instansi, yang kemudian setelah
kerja praktik mahasiswa akan mendapatkan bimbingan dan arahan dari dosen
pembimbing mata kuliah kerja praktik yang diatur oleh koordinator mata kuliah
kerja praktik sesuai dengan kelompok bidang keahliannya.
1.2 Maksud dan Tujuan
Maksud dari Kerja Praktek yang diselenggarakan oleh Jurusan / Program
Studi Arsitektur Universitas Palangka Raya ini adalah menjalin kerja sama yang
baik antara Jurusan / Program Studi dengan Perusahaan Swasta / Instansi,
sedangkan tujuannya adalah terciptanya link and match antara dunia
pendidikan dengan dunia kerja dalam bentuk :
1. Mempersiapkan tenaga lulusan yang terampil di bidangnya yaitu teknik
bangunan yang sesuai dengan tuntutan di dunia kerja
2. Mengembangkan sistem pembelajaran dan kedalaman materi kulian di
Jurusan / Program Studi Arsitektur sesuai dengan perkembangan keilmuan
dan praktek dunia kerja
1.3 Lingkup Kerja
Proyek Perencanaan
Kegiatan kerja Praktik pada proyek perencanaan terbagi dalam dua tahapan,
meliputi :
Tahapan Perencanaan dan Perancangan
Tahapan dimana mahasiswa mengikuti secara langsung proses perancangan
dalam studio perancangan arsitektur pada konsultan perencana, yang meliputi
proses administrasi/manajemen proyek, kegiatan konsultasi, aanwijzing,
pelelangan maupun manajemen proyek dalam studio.
Mahasiswa diharapkan dapat memposisikan kedudukannya sebagai asisten
arsitek (bukan drafter) yang terlibat langsung dalam proses perancangan paket
pekerjaan yang sedang dikerjakan.
Selasa
26
Rabu
27
Kamis
28
Jumat
29
Sabtu
30
Minggu
Minggu
1
8
15
22
29
MEI 2011
Senin
Selasa
Rabu
Kamis
Jumat
Sabtu
2
9
16
23
30
3
10
17
24
31
4
11
18
25
5
12
19
26
6
13
20
27
7
14
21
28
JUNI 2011
Senin
Selasa
7
14
21
28
Rabu
1
8
15
22
29
Kamis
2
9
16
23
30
Jumat
3
10
17
24
Sabtu
4
11
18
25
Minggu
5
12
19
26
6
13
20
27
Senin
Selasa
Rabu
Kamis
4
11
18
25
5
12
19
25
6
13
20
26
7
14
21
Jumat
1
8
15
22
Sabtu
2
9
16
23
Minggu
3
10
17
24
JULI 2011
KETERANGAN :
Studio Perancangan Arsitektur V
Ujian Akhir Semester
Survey ke Nanga Bulik
Kerja Praktek di CV. Tri Matra Engineering Palangka Raya
BAB II
TINJAUAN UMUM
2.1
minimal 2 buah
minimal 2 buah
minimal 1 buah
Mesin tulis
minimal 1 buah
Mesin hitung
minimal 1 buah
Lemari arsip
minimal 1 buah
Selain
persyaratan-persyaratan
ini
masih
ada
yang
dinamakan
Izin usaha
Referensi bank
Mempunyai tenaga ahli dalam bidang teknik bangunan yang dapat dibuktikan
dengan ijazah keahlian, pengalaman kerja serta referensi kerja.
dengan
melampirkan
fotokopi
bukti
tanda
terima
pekerjaan jasa
Tempat kedudukan, yang disebutkan dengan jelas nama jalan atau nama
tempat perusahaan, nomor rumah, nomor telepon / telex dan nomor
langganan Bank.
tangga.
10
Kualifikasi
adalah
proses
penilaian
kompetensi
dan
11
dilaksanakan secara
swakelola maupun oleh penyedia jasa (dalam hal ini disebut juga jasa
konsultansi).
Dalam pengadaan suatu proyek wajib menerapkan prinsip-prinsip
sebagai berikut:
1. Efisien, berarit pengadaan suatu proyek harus diusahakan dengan
menggunakan dana dan daya yang terbatas untuk mencapai sasaran yang
ditetapkan dalam waktu sesingkatnya dan dapat dipertanggung jawabkan
2. Efektif, berarti pengadaan suatu proyek harus sesuai dengan kebutuhan
yang telah ditetapkan dan dapat memberikan manfaat yang sebesarbesarnya sesuai dengan sasaran yang ditetapkan:
3. Terbuka dan Bersaing, berarti pengadaan suatu proyek harus terbuka bagi
penyedia jasa yang memenuhi persyaratan dan dilakukan melalui
persaingan yang sehat diantara penyedia jasa yang setara dan memenuhi
syarat/kriteria tertentu berdasarkan ketentuan dan prosedur yang jelas dan
transparan
4. Transparan, berarti semua ketentuan dan informasi mengenai pengadaan
suatu proyek, termasuk syarat teknis administrasi pengadaan, tata cara
evaluasi, penetapan calon penyedia jasa, sifatnya terbuka bagi pesrta
penyedia jasa yang berminat serta bagi masyarakat luas pada umumnya
12
Luas tanah/site
Luas bangunan
Proyek proposal
Macam/jenis fasilitas
13
b. DURP tersebut pada tingkat pusat diolah dan atau diteliti oleh Bappenas,
dengan sepengetahuan Menteri Keuangan untuk mengetahui sampai sejauh
mana urgensi proyek tersebut sebelum diajukan ke Sidang Pleno DPR.
c. Pada sidang pleno DPR bila usulan tersebut diterima atau disetujui maka
RAPBN berubah menjadi APBN dan Bappenas menurunkan DUP tersebut
menjadi Daftar Isian Proyek (DIP) kepada Instansi Pusat untuk Tahun
Anggaran yang dimintakan. Dengan kata lain dapat dipastikan bahwa usulan
proyek yang diajukan telah diterima dan tersedia dana untuk itu.
d. Setelah instansi yang bersangkutan menerima DIP maka kemudian ditunjuk
Pimpinan Kegiatan untuk menangani proyek tersebut.
e. Kemudian Pimpinan Kegiatan mencari atau menentukan Biro Konsultan
Perencana untuk membuat konsep dan gambar perencanaan dan proyek
tersebut.
f. Konsultan Perencana yang ditunjuk Pimpro, setelah dibuat kontrak, tanggung
Jawab sepenuhnya terhadap pengawasan pelaksanaan proyek agar sesuai
dengan ketentuan yang berlaku/kontrak pelaksanaan telah dibuat.
g. Konsultan Perencana selama pelaksanaan juga mengadakan pengawasan
secara berkala, khususnya dalam bidang arsitektur, begitu pula CV. TRI
MATRA ENGENEERING
2.1.4.2. Proyek Swasta
Menurut sifatnya dapat dibedakan menjadi 2, yaitu :
a. Bersifat Komersial
Merupakan suatu proyek yang bila ditinjau dari segi komersial akan
membawa keuntungan. Perencana mulai bekerja dengan mengadakan studi
kelayakan dari proyek merupakan gagasan dan pemilik modal. Studi
kelayakan ini ditinjau dari berbagai segi yang dipandang perlu, seperti :
Aspek pemasaran
Aspek finansial
Aspek teknis
14
Aspek yuridis
Aspek lingkungan
15
Penjelasan
Pemasukan penawaran
Pembukaan penawaran
Evaluasi penawaran
Penetapan pemenang
Masa sanggah
Penunjukan pemenang
Penandatanganan kontrak
Pemasukan penawaran
16
Evaluasi penawaran
Penandatangan kontrak
17
pengalaman serta hasil karya dari perencana yang bersangkutan dalam menangani
tugas perencanaan yang diberikan kepadanya.
Biro yang diusulkan untuk ditunjuk harus lulus prakualifikasi dan
terdaftar dalam daftar rekanan konsultan (DRK). Untuk proyek pemerintah,
prakualifikasi rekanan bidang jasa konsultan, dikoordinir oleh Biro Bina
Pembangunan Daerah selaku sub panitia dalam hal ini dilakukan oleh Dinas Tata
Bangunan dan Pemugaran (DTBP). Berdasarkan daftar rekanan mampu (DRM)
inilah ditentukan siapa yang dianggap pantas untuk melaksanakan desain
bangunan tersebut.
Persyaratan
yang
harus
dipenuhi
oleh
konsultan
untuk
lulus
prakualifikasi adalah:
a. Memiliki Surat Izin Usaha yang masih berlaku
b. Harus berbentuk badan hokum.
c. Harus memiliki tenaga ahli yang sesuai dengan bidang pekerjaannya
dan memiliki Surat Izin Bekerja Perencana.
d. Sebagai nasabah Bank pemerintah dan atau Bank Pembangunan
Daerah.
e. Mempunyai NPWP.
f. Tidak terkena sanksi peringatan.
g. Pernyataan pengalaman dibidang pekerjaannya.
h. Tidak
sedang
terikat
kerja
atau
sekurang-kurangnya
telah
18
Pengadaan Langsung
Pengadaan langsung adalah pelaksanaan proyek yang dilakukan dari
Di atas Rp. 5 juta sampai dengan Rp. 15 juta dilakukan dengan surat
perintah kerja (SPK) dari suatu penawaran dari rekanan golongan
ekonomi lemah yang tercantum dalam daftar rekanan golongan
ekonomi lemah.
19
20
value
engineering,
yaitu
dengan
melaksanakan
perubahan
21
22
23
b. Sebagai akibat langsung dari kesalahan yang dibuat oleh arsitek atau orangorang yang bekerja padanya disaat pelaksanaan tugas, yang seharusnya
kesalahan tersebut dapat dihindari dengan kewaspadaan dan pelaksanaan
tugas yang lazim.
c. Bertanggung jawab atas tugas yang telah disepakati, meliputi :
Arsitek akan gugur dengan sendirinya setelah tiga tahun tanggal macam
dan ruang lingkup kerja.
d. Arsitek tidak bertanggung jawab atas hasil pekerjaan ahli-ahli lain, kecuali
Ahli tersebut bekerja untuk dan atas nama arsitek tersebut, serta dipilih dan
diangkat oleh arsitek sendiri.
Tanggung jawab arsitek tidak lebih besar daripada jumlah imbalan jasa
yang telah diterima.
f. Arsitek tidak bertanggung Jawab atas kesalahan yang dibuat oleh orang-orang
yang bekerja padanya, jika arsitek dapat membuktikan bahwa kesalahan
tersebut tidak dapat dihindari meskipun ada pengawasan dan kewaspadaan
yang lazim dari arsitek.
2.1.8. Program Kerja
2.1.8.1 Direktur
Mengelola dan bertanggung jawab atas jalannya perusahaan tersebut,
berwenang menentukan kebijaksanaan dan keputusan dalam perusahaan, termasuk
berhubungan dengan klien.
24
Arsitektur
Mekanikal elektrikal
Plumbing
Interior desain
jawab
dalam
mengadakan
pengawasan
langsung
25
26
Menyusun rencana keperluan tenaga, bahan dan peralatan secara rinci serta
dijabarkan ke dalam rencana kerja bulanan, rencana kerja mingguan dan
rencana kerja harian.
Menyusun rencana total biaya secara rinci dalam rencana biaya bulanan dan
biaya mingguan.
Program kerja atau kerangka acuan kerja suatu pekerjaan memuat hal-hal
sebagai berikut :
2.1.9
Besarnya pembiayaan.
27
Tenaga administrasi dan keuangan sebagai penunjang kegiatankegiatan pelaksanaan pekerjaan perencanaan ini.
28
Pengembangan
Perencana
yaitu
tahap
yeng
29
Rencana Arsitetur, beserta uraian konsep dan visualisasai dua dsan tiga
dimensi
Perkiraan Biaya.
Menyusun program kerja dan jadwal kegiatan perencana secara rinci dan
realisasai sesuai dengan waktu yang diberikan termasuk jadwal konsultasi
30
berkala dangan pihak proyek dan pihak pihak yang dianggap perlu yang
bersangkutan dengan proyek tersebut.
6. Persiapan Pelelangan
Pada tahap persiapan pelelangan, konsultan perencana membantu
memimpin proyek didalam menyusun dokumen pelelangan dan memebantu
panitia pelelangan dalam menyusun program dan pelaksana pelelangan.
7. Pengawasan Berkala
Pengawasan
berkala,
seperti
memeriksa
pelaksana
pekerjaan
kesesuaiannya dengan rencana dan hal ini dilakukan secara berkala, melakukan
penyusuaian gambar dan spesifikasi teknis pelaksanaan bila ada perubahan,
memberikan penjelasan terhadap persoalan - persoalan yang timbul selama masa
konstruksi, memberikan rekomendasi tentang penggunaan bahan.
Biaya Perencanaan Konstruksi berdasarkan Kepmen Kimpraswil No.332
Tahun 2002. Biaya perencanaan yaitu biaya maksimum yang dapat digunakan
untuk membiayai perencanaan bangunan yang dilakukan konsultan perencana
secara kontraktual dari hasil pelelangan, penunjukan langsung atau pemilihan
langsung. Besarnya biaya perencanaan dihitung berdasarkan nilai total
keseluruhan bangunan.
Penggunaan biaya perencanaan selanjutnya diatur sebagai berikut :
31
1.
2.
3.
4.
Sewa kendaraan
5.
6.
7.
8.
Asuransi / pertanggungan
9.
Tahap pelelangan 5 %
penunjukan
konsultan
perencana.
Pada
hakekatnya
studi
ini
32
Penyelidikan tanah guna mengetahui daya dukung tanah, muka air tanah dan
kedalaman tanah keras.
Keadaan site yang bersangkutan, yang meliputi keadaan tanah dan topografi,
posisi terhadap jalan atau bangunan lain serta pembatas garis sempadan dan
peraturan daerah setempat.
Analisa-analisa diolah menjadi alternatif desain tanpa meninggalkan batasanbatasan yang ada.
33
mengadakan
pembicaraan
dengan
pemberi
tugas
agar
mendapatkan
persetujuannya.
2.1.10.6. Pra-Rencana
Pra-rencana terdiri dari gambaran-gambaran sketsa dalam skala kecil,
denah, tampak serta potongan yang memperlihatkan garis besar sistem struktural
dan bangunan, dengan atau tanpa gambar situasi dan perspektif, berikut perkiraan
biaya yang umumnya dihitung berdasarkan meter persegi luas lantai bangunan.
Gambar-gambar tersebut harus dapat menjadi bagian dokumen permohonan untuk
memperoleh izin mendirikan bangunan dari pemerintah setempat. Skala yang
digunakan 1:1000 atau 1:500 untuk rencana tapak, 1:200 atau 1:100 untuk rencana
bangunan.
2.1.10.7. Rencana Pelaksanaan
Rencana pelaksanaan adalah gambar-gambar uraian lanjutan pra-rencana
dan beberapa gambar detail pokok dengan skala yang lebih besar, garis besar
uraian dan syarat-syarat pelaksanaan serta perkiraan anggaran biaya pembangunan
yang diperlukan oleh instansi berwenang.
Skala gambar yang dianjurkan 1:100, 1:50 atau 1:20. Skala 1:10
digunakan bila memang diperlukan. Gambar-gambar tersebut meliputi :
a. Gambar arsitektur yang terdiri dari :
34
Keterangan perencana
Keterangan direksi
35
Syarat-syarat pembayaran
disahkan DPU Cipta Karya (untuk proyek pemerintah) dan oleh direksi bersama
penberi tugas (untuk proyek swasta).
2.1.11. Rencana Anggaran Biaya (RAB) Sementara dan Rinci
RAB merupakan perhitungan anggaran-anggaran biaya dalam suatu
proyek. Konsultan perencana juga membuat RAB yang nantinya dipakai sebagai
acuan bagi RAB yang dibuat kontraktor. Perhitungan rencana anggaran biaya
meliputi :
a. Satuan pos pekerjaan dengan harga satuannya yang kemudian dijumlahkan
menurut pos pekerjaan masing-masing.
b. Building cost, yaitu rekapitulasi dari seluruh harga pos pekerjaan yang ada.
c. Perhitungan keuntungan pemborong, pajak, jasa perancang dan direksi.
d. Total cost meliputi penjumlahan seluruh mata anggaran.
2.1.12. Administrasi Perencanaan
Setelah RKS dan RAB disusun, maka dilakukan penyusunan dan
penjilidan dokumen hasil karya perencanaan yang telah disetujui oleh pemberi
tugas yang meliputi :
a. Surat pemberian pekerjaan (SPP/gunning) perencanaan.
b. Surat kesanggupan kerja perencanaan.
c. Surat perintah kerja (SPK).
36
usulan
rekanan
kontraktor
serta
mengadakan
37
38
secara
berkala
untuk
setiap
Kabupaten/Kota
oleh
39
kontrak
yang
mempunyai
subkontrak
permintaan
kepada
seluruh
subkontraktor
sesuai
dengan
40
ditangani oleh satu pihak saja. Oleh karena itu, diperlukan adanya jasa profesional
dari konsultan swasta yang mampu menawarkan jalan keluar problem/solving
terhadap masalah yang timbul. Untuk turut berpartisipasi dalam pelaksanaan
pembangunan yang terprogram secara nasional, maka CV. TRI MATRA
ENGINEERING lahir dan turut serta terlibat dalam pelaksanaan programprogram pemerintah dengan menyediakan jasa konsultasi yang mulai beroperasi
sejak tanggal 10 Oktober 2005 berkedudukan di Palangka Raya.
2.2.2 Lingkup Pekerjaan
Sejalan dengan tuntutan akan keperluan layanan jasa konsultasi yang
semakin global CV. TRI MATRA ENGINEERING mengembangkan diri untuk
melayani kebutuhan layanan jasa yang mencakup berbagai bidang dan layanan
yang tertuang dalam Sertifikat Badan Usaha (SBU) terdiri dari :
Bidang Arsitektur
Sub Layanan :
o Jasa Nasehat/Pra-Disain, Disain dan Administrasi
Kontrak
Arsitektural
Bidang Sipil
Sub Layanan :
o Jasa Nasehat/Pra-Disain dan Disain Enjiniring Bangunan
o Jasa Nasehat/Pra-Desain dan Desain Enjiniring Pekerjaan Teknik
Sipil Keairan
o Jasa Nasehat/Pra-Disain dan Disain Enjiniring Pekerjaan Teknik
Sipil Transportasi
Tata Lingkungan
Sub Layanan :
o Jasa Konsultasi Lingkungan
o Jasa Perencanaan Urban
Elektrikal
Sub Layanan :
o Jasa Disain Enjiniring Elektrikal
Jasa Inspeksi Teknis
Sub Layanan :
o Jasa Enjiniring Fase Konstruksi dan Instalasi Bangunan
o Jasa Enjiniring Fase Konstruksi dan Instalasi Pekerjaan Teknik Sipil
Transportasi
41
Perencana
Tenaga Ahli Arsitektur
Konstruktor
Tenaga Ahli Sipil
Jasa Inspeksi
Tenaga Supervisi
SURVEYOR
DRAFTER
ADMINISTRASI
ESTIMATOR
OPR. KOMPUTER
Garis Komando
Garis Koordinasi
BAB III
TINJAUAN KHUSUS PROYEK PERENCANAAN
3.1.
42
dengan hal tersebut di atas, tuntutan untuk menyediakan sarana dan prasarana
yang menunjang kelancaran operasional pelayanan aparatur negara kepada
publik/masyarakat luas.
Kota Nanga Bulik sebagai ibukota Kabupaten Lamandau terus berbenah
memperbaiki sarana dan prasarana penyelenggara pemerintahan sebagai
perwujudan keseriusan Pemerintah Kabupaten Lamandau untuk meningkatkan
pelayanan terhadap kebutuhan masyarakat, disamping sebagai penyediaan fasiltas
kepada para pejabat daerah, diantaranya kelengkapan fasilitas rumah jabatan
bupati.
Pada tahun anggaran sebelumnya telah dilaksanakan pembangunan
Paviliun Rumah Jabatan Bupati Tahap-II, dan segera dilanjutkan dengan
pembangunan
tahap
berikutnya
pada
tahun
anggaran
2011.
Lanjutan
kepercayaan
masyarakat
kabupaten
Lamandau
terhadap
aparaturnya sendiri.
3.1.2. Maksud dan Tujuan
a) Maksud dari pekerjaan ini adalah :
Menindaklanjuti program pembangunan
Pemerintah
Kabupaten
43
Nomor
persiapan
pelelangan,
konsultan
perencana
wajib
44
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1. Standar Peraturan
Sebagai salah satu bangunan negara, maka Pemerintahan Kabupaten
Lamandau Propinsi Kalimantan Tengah. Tentunya harus mempertimbangkan :
standar harga, bahan bangunan, spesifikasi teknis dan tata bangunan.
45
Menjamin
akan
keselamatan
pengguna
bangunan,
Menjamin
bangunan
gedung
yang
dibangun
dan
keseimbangan
dan
keserasian
bangunan
terhadap lingkungannya.
46
Menjamin
keselamatan
manusia
dari
kemungkinan
47
h. Persyaratan
Instalasi
Listrik,
Penangkal
Petir
dan
Komunikasi
menunjang
terselenggaranya
kegiatan
didalam
48
Menjamin
terwujudnya
kebersihan,
kesehatan
dan
upaya
pengendalian
pencemaran
dan/atau
bangunan
gedung
Standar harga
Bahan bangunan
Spesifikasi teknis
Tata bangunan.
B. Kriteria Khusus
negara,
maka
Bangunan
49
b.
Kesatuan
perencanaan
bangunan
dengan
Beberapa
peraturan
yang
digunakan
dalam
perencanaan
1971/NI-2
Peraturan
Beton
Bertulang
Indonesia)
b. PUBI 1982 (Peraturan Umum untuk Bangunan di
Indonesia)
c. Peraturan Bangunan Tahap Gempa 1984,
d. Persyaratan Dewan Teknik Pembangunan Indonesia
1970
e. PTI 1961/NI-4 (Peraturan cat Indonesia)
f.
50
g. Serta
peraturan-peraturan
setempat
yang
harus
dipenuhi.
2. Peraturan Pelaksanaan Pekerjaan Elekromagnetik
Persyaratan yang harus dipenuhi dalam pelaksanaan pemasangan
pekerjaan listrik adalah : harus mengikuti PUIL 2000, dilaksanakan oleh
Kontraktor Listrik yang mempunyai SIKA dan pengadaan Kontraktor listrik
dalam setiap pekerjaan listrik diharuskan memiliki sertifikasi dan Asosiasi
Kontraktor Listrik Indonesia (AKLI) setempat.
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
5. 1. 1.
Kesimpulan Umum
1. Perencanaan adalah kegiatan pengolahan bangunan dalam bentuk
dua dimensi yang berupa gambar-gambar rencana, rencana biaya,
dan aturan-aturan teknis dan syarat yang nantinya akan menjadi
pedoman dalam pelaksanaan pembangunan.
2. Perencanaan dilakukan didalam ruangan/kantor perencana dan
terjun lapangan untuk survey.
3. Dalam perencanaan menggunakan dasar-dasar hukum dan
peraturan Pemerintah setempat tentang bangunan gedung negara.
4. Dalam
perencanaan
owner
berperan
sebagai
pihak
yang
Kesimpulan Khusus
1. Untuk proyek-proyek pemerintah pada umumnya memiliki dana
yang terbatas, sehingga perencanaan terbatas oleh dana yang ada.
51
perencanaan,
bangunan
harusnya
tugas
desain
dipercayakan
menanggapi
kebutuhan-
DAFTAR PUSTAKA
52
LAMPIRAN
Lampiran A : Gambar Kerja