Anda di halaman 1dari 8

Doni Pupuh Tandian

Beranda

Jumat, 18 Februari 2011


MEDIA PEMBELAJARAN PAI
http://donipupuhtandian.blogspot.com/2011/02/media-pembelajaran-pai.html
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Dalam proses belajar mengajar, dua unsur yang amat penting adalah metode
mengajar dan media pembelajaran. Dalam mekalah ini akan membahas
bagaimana perbedaan antara media pembelajaran, media pendidikan serta
media massa. Di sini juga akan dibahas penggunaan media pembelajaran.
Seperti yang kita ketahui media pembelajaran itu banyak macamnya. Untuk
proses belajar mengajar yang baik kita harus menggunakan media pembelajaran
yang tepat. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada uraian dalam makalah ini.
Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiyah berarti
tengah, perantara atau pengantara. Dalam bahasa arab media adalah perantara
( ) atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima.
Media yang sering diganti dengan kata mediator menurut fleming (1987: 23)
adalah pengubah atau alat yang turut campur tangan dalam dua pihak dan
mendamaikannya. Dengan kata lain media adalah komponen sumber belajar
atau wahana fisik yang mengandung materi instruksional di lingkungan siswa
yang dapat merangsang siswa untuk belajar.
1.2 Permasalahan
Media pembelajaran adalah media yang membawa pesan-pesan atau informasi
yang bertujuan instruksional atau mengandung maksud-maksud pengajaran
menurut Gagne dan Briggs (1975) media pembelajaran meliputi alat yang secara
fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran yang terdiri dari
buku, tape recorder, kaset, video camera, video recorder, film, slide (gambar),
foto, gambar, grafik, televisi dan computer.
Media pendidikan adalah perantara yang membawa informasi atau pesan-pesan
sebagai sumber belajar, baik berupa software dan hardware. Contoh media
pendidikan adalah gambar, foto, sketsa, diagram, bagan/chart, grafik, kartun,
poster, radio dan lain-lain.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Media
Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medius yang secara harfiah berarti
tengah, perantara, atau pengantar. Dalam bahasa Arab, media adalah

perantara () atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan.


Menurut Gerlach dan Ely (1971), media apabila dipahami secara garis besar
adalah manusia, materi atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat
siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap. Sehingga
guru, buku teks dan lingkungan sekolah marupakan media.
Para ahli AECT (Association of Education and Communication Technology)
digunakan untuk menyampaikan pesan dan informasi.
Fleming (1987: 234) menyatakan media berfungsi untuk mengatur hubungan
yang efektif antara dua pihak yaitu siswa dan isi pelajaran. Hainich dan kawankawan (1982) mengemukakan istilah medium sebagai perantara yang
mengantar informasi antara sumber dan penerima.
Kesimpulannya, media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima. Sehingga dapat merangsang
pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa sedemikian rupa sehingga proses
belajar terjadi.
A. Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran
Salah satu fungsi utama dari media pembelajaran adalah sebagai alat bantu
mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan belajar yng
ditata dan diciptakan oleh guru. Live dan Lentz mengemukakan empat fungsi
media pembelajaran khususnya media visual fungsi atensi,fungsi afektif, fungsi
kognitif dan fungsikomprehensif.
B. Media Pembelajaran
Media pembelajaran adalah media yang membawa pesan-pesan atau informasi
yang bertujuan instruksional atau mengandung maksud-maksud pengajaran
menurut Gagne dan Briggs (1975) media pembelajaran meliputi alat yang secara
fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran yang terdiri dari
buku, tape recorder, kaset, video camera, video recorder, film, slide (gambar),
foto, gambar, grafik, televisi dan computer.
C. Media Pendidikan
Adapun pengertian media pendidikan itu antara lain:
a. Media pendidikan memiliki pengertian fisik (hardware) atau perangkat keras,
yaitu sesuatu benda yang dapat dilihat, didengar atau diraba dengan panea
indera.
b. Media pendidikan memiliki pengertian nonfisik (software) atau perangkat
lunak, yaitu kandungan pesan yang terdapat dalam perangkat keras yang
merupakan isi yang ingin disampaikan kepada siswa.
c. Penekanan media pendidikan terdapat pada visual dan audio.
d. Media pendidikan memiliki pengertian alat bantu pada proses belajar baik di
dalam maupun di luar kelas.
e. Media pendidikan dapat digunakan secara missal (radio, TV), kelompok besar
dan kecil (film, slide, video, OHP), atau perorangan (modul, computer, radio,
tape,/kaset, video recorder) Jadi kesimpulannya, media pendidikan adalah
perantara yang membawa informasi atau pesan-pesan sebagai sumber belajar,
baik berupa software dan hardware. Contoh media pendidikan adalah gambar,

foto, sketsa, diagram, bagan/chart, grafik, kartun, poster, radio dan lain-lain.
D. Media Massa
Media massa berasal dari dua kata, yaitu media dan massa. Media adalah alat
atau perantara, sedangkan massa adalah orang banyak dan masyarakat umum.
Jadi dapat disimpulkan bahwa media massa adalah suatu perantara untuk
menyampaikan pesan kepada masyarakat atau orang banyak. Pesannya itu
mengandung informasi-informasi yang diperlukan masyarakat, baik mengenai
politik, sosial, ekonomi, maupun budaya. Sehingga dengan adanya media massa
masyarakat mendapat pengetahuan tentang negaranya. Contoh dari media
massa adalah surat kabar dan Koran. Salah satu aspek yang menentukan
keberhasilan dalam belajar mengajar adalah pemilihan media pembelajaran
yang tepat. Menurut Hamalik (1986), media pembelajaran yang tepat dapat
membangkitkan motivasi, keinginan minat, dan rangsangan kepada siswa.
Sehingga dapat membantu pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan
terpercaya, memudahkan penafsiran data, memadatkan informasi.
Adapun mengapa media pembelajaran yang tepat dapat membawa keberhasilan
belajar dan mengajar di kelas, menurut Levie dan Lentz (1982), itu karena media
pembelajaran khususnya media visual memiliki empat fungsi yaitu:
a). Fungsi atensi, yaitu dapat menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk
berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang
ditampilkan atau menyertai teks materi dan pelajaran.
b). Fungsi afektif, yaitu dapat menggugah emosi dan sikap siswa.
c). Fungsi kognitif, yaitu memperlancar tujuan untuk memahami dan mengingat
informasi/pesan yang terkandung dalam gambar.
d). Fungsi compensations, yaitu dapat mengakomodasikan siswa yang lemah dan
lambat menerima dan memahami isi pelajaran yang disajikan dengan teks atau
secara verbal.
Alasan-alasan mengapa media pembelajaran dapat mempertinggi proses belajar
siswa yaitu:
a. Alasan yang pertama yaitu berkenaan dengan menfaat media pengajaran itu
sendiri, antara lain:
1. Pengajaran lebih menarik perhatian siswa, sehingga menumbuhkan motivasi
belajar.
2. Bahan pengajaran lebih jelas maknanya, sehingga dapat menguasai tujuan
pembelajaran dengan baik.
3. Metode pengajaran akan bervariasi
4. Siswa dapat lebih banyak melakukan aktivitas belajar, seperti mengamati,
melakukan, mendemonstrasikan dan lain-lain.
b. Alasan kedua yaitu sesuai dengan taraf berpikir siswa.
Dimulai dari taraf berfikir konkret menuju abstrak, dimulai dari yang sederhana
menuju berfikir yang kompleks. Sebab dengan adanya media pengajaran hal-hal
yang abstrak dapat dikonkretkan, dan hal-hal yang kompleks dapat
disederhanakan. Itulah beberapa alasan mengapa media pembelajaran dapat
mempertinggi keberhasilan dalam proses belajar mengajar.
A. Media Dua Dimensi
Media dua dimensi sering disebut media grafis. Media dua dimensi adalah media

yang memiliki ukuran panjang dan lebar. Grafis sebagai media pengajaran dapat
mengkombinasikan fakta-fakta, gagasan-gagasan secara jelas dan kuat melalui
perpaduan antara ungkapan atau grafik. Kata-kata dan angka-angka
dipergunakan sebagai judul dan penjelasan kepada grafik, bagan, diagram,
poster, kartun dan komik. Sedangkan sketsa, lambing bahkan foto digunakan
untuk mengartikan fakta, pengertian dan gagasan yang pada hakikatnya sebagai
penyajian grafis.
Contoh media dua dimensi C media grafis, yaitu:
a. Bagan Yaitu kombinasi antara media grafis dan gambar foto yang dirancang
untuk memvisualisasikan secara logis dan teratur mengenai fakta pokok atas
gagasan. Fungsi bagan adalah untuk menunjukkan hubungan, perbandingan,
jumlah relative, perkembangan, proses, klasifikasi dan organisasi.
b.Diagram Yaitu suatu gambaran sederhana yang dirancang untuk
memperlihatkan hubungan timbal-balik terutama dengan garis-garis.
c. Grafik Yaitu penyajian data berangka. Grafik merupakan keterpaduan yang
lebih menarik dengan sejumlah tabulasi data yang tersusun dengan baik. Tujuan
dalam grafik adalah memperlihatkan perbandingan, informasi kualitatif dengan
cepat serta sederhana. Beberapa macam grafik diantaranya yaitu grafik garis,
batang, lingkaran, atau piring dan grafik.
d. Poster Yaitu kombinasi visual dari rancangan yang kuat dengan makna dan
pesan dengan maksud untuk menangkap perhatian orang yang lewat tetapi
cukup lama menanamkan gagasan yang berarti dalam ingatannya. Poster
berguna untuk motivasi, peringatan dan pengalaman yang kreatif.
e. Kartun Yaitu penggambaran dalam bentuk lukisan atau karikatur tentang
orang, gagasan, atau situasi yang didesain untuk mempengaruhi opini
masyarakat. Kegunaan kartun dalam pengajaran dapat memperjelas rangkaian
isi bahan dalam satu urutan logis atau mengandung makna.
Pemilihan kartun yaitu:
1) Pemakaiannya sesuai dengan tingkat pengalaman
2) Kesederhanaan
3) Lambing yang jelas.
Penggunaan kartun yaitu:
1) Untuk motivasi
2) Sabagai ilustrasi
3) Untuk kegiatan siswa
f. Komik Yaitu suatu bentuk kartun yang mengungkapkan karakter dan
memerankan suatu cerita dalam urutan yang erat dihubungkan dengan gambar
dan dirancang untuk memberi hiburan kepada para pembaca.
B. Media Tiga Dimensi
Yaitu media yang mempunyai panjang, lebar dan isi. Media tiga dimensi yang
sering dipakai adalah model dan boneka. Model adalah tiruan 3 dimensional dari
beberapa objek nyata yang terlalu besar, terlalu jauh, terlalu kecil, terlalu mahal,
terlalu jarang, terlalu ruwet untuk dibawa ke kelas, dan dipelajari siswa dalam
wujud aslinya.
1) Jenis model dan penggunaannya
a) Model padat (solid model), yaitu memperlihatkan bagian permukaan luar dari

pada objek dan sering kali membuang bagian-bagian yang membingungkan


gagasan-gagasan utamanya dari bentuk, warna dan susunannya. Contoh model
padat yaitu boneka, bendera, bola, anatomi manusia. Guna model padat untuk
membantu dan melayani para siswa sebagai informasi berbagai pengetahuan
agar siswa lebih paham dalam pelajaran.
b) Model penanpang (cuteway model), yaitu memperlihatkan bagaimana sebuah
objek itu tampak, apabila bagian permukaannya diangkat untuk mengetahui
susunan bagian dalamnya. Model ini berguna untuk mata pelajaran biologi,
karena berfungsi untuk mengganti objek sesungguhnya.
c) Model kerja (working model), yaitu tiruan dari objek yang memperlihatkan
bagian luar dari objek asli. Gunanya untuk memperjelas dalam pemberian materi
kepada siswa.
d) Mock-ups, yaitu penyederhanaan susunan bagian pokok dan suatu proses
atau sistem yang lebih ruwet. Guru menggunakan mock-up untuk
memperlihatkan bentuk berbagai objek nyata seperti kondensator-kondensator,
lampu-lampu tabung,serta pengeras suara, lambing-lambang yang berbeda
dengan apa yang tertera di dalam diagram.
e) Diorama, yaitu sebuah pemandangan 3 dimensi mini bertujuan
menggambarkan pemandangan sebenarnya.
2) Jenis boneka dan penggunaannya Contohnya boneka tangan, dan wayang
yang dapat digunakan agar siswa menjadi lebih tertarik untuk belajar.
Media audio visual terdiri dari dua kata yaitu audio dan visual. Audio artinya
pendengaran atau dapat didengar, sedangkan visual yaitu yang Nampak oleh
mata atau yang kelihatan. Jadi media audio visual adalah media yang dapat
didengar dan dapat pula dilihat oleh panca indera kita. Contoh media audio
visual yaitu televisi dan computer. Menurut Yusuf Hadi Miarso (1980) ada
beberapa macam bentuk televise, diantaranya:
a. Televisi siaran, yaitu pemancaran melalui saluran televisi umum, dengan
berkas pancaran meluas atau tidak tertuju kearah tertentu. Pemancaran ini
merupakan rangkaian terbuka (open circuit) dan umumnya dapat diterima oleh
pesawat penerima biasa.
b. Televisi rangkaian tertutup, yaitu rangkaiannya tidak melalui kabel
koasial/gelombang mikro.
c. Televisi pengajaran dengan pelayanan tertentu, yaitu sistem pemancaran dan
penerimaan televisi pada frekunsi istimewa yang khusus dialokasikan.
d. Televisi slow scan yaitu sistwm pemancaran gambar mati secara bertahap
dengan melalui saluran telepon atau radio biasa.
e. Televisi tune shared, suatu rangkaian sistem satu saluran televisi
memancarkan.
f. Telebackboard, yaitu suatu teknik yang dikembangkan dengan T. H. Delf yang
memancarkan secara serentak suara dengan tulisan dan garis yang dibuat
disebidang papan khusus.
Kelebihan media Audio Visual, yaitu:
a. Pada televisi; televisi bersifat langsung, dapat membawa dunia nyata ke
rumah dan ke kelas-kelas, seperti orang, tempat-tempat, dan peristiwa-peristiwa,
melalui penyiaran langsung/rekaman.

b. Menghemat waktu guru dan siswa.


c. Televisi bersifat langsung dan nyata, sehingga siswa dapat dengan jelas
melihat program apa yang lagi ditayangkan dan dapat memaksimalkan fungsi
inderanya yaitu mata dan telinga.
d. Lebih menarik minat siswa
e. Pelajaran lebih bervariasi dan berkesan
f. Jangkauannya luas Kelemahan media audio visual adalah:
a. Keanekaragaman siaran di TV menyulitkan guru untuk memilih siaran mana
yang baik dan sesuai dengan pelajaran.
b. Alat dan dana yang tidak memungkinkan.
c. Menyita waktu guru, karena harus menjelaskan lagi setiap peristiwa yang ada.
d. Tidak setiap guru mampu menjelaskan peristiwa yang ada secara gambling.
Pada pendidikan agama, media yang dipakai tentu berbeda dengan media pada
mata pelajaran yang lain. Hal ini karena pemilihan media itu harus sesuai
dengan tujuan pembelajaran itu sendiri. Misalnya pada pendidikan agama
dengan pokok bahasan tata cara sholat, maka media yang harus digunakan agar
siswa dapat tahu bagaimana shalat itu adalah poster yang bergambar orang lagi
sholat, ataupun melalui praktek langsung oleh gurunya mengenai tata cara
sholat. Pada bahasan tentang mengaji misalnya, guru dapat menggunakan buku
tentang cara mengaji yang benar, buku iqra, atau menggunakan kaset yang
berisi rekaman suara orang yang mengaji. Dan guru bisa juga langsung
mempraktekan cara membaca al-Quran yang benar itu seperti apa. Sehingga
murid bisa mengerti dan paham tentang cara mengaji dan membaca alquran
yang benar. Berbeda dengan pelajaran umum lainnya seperti pelajaran bahasa
inggris, kita pasti menggunakan rekaman, kaset untuk pelajaran speking, tapi
yang pasti rekamannya berbeda dengan kaset pelajaran agama. Walaupun
sama-sama menggunakan media kaset tapi yang jelas bahan pelajarannya
berbeda satu sama lain. Pada pelajaran Matematika, kita pasti pernah
menggunakan busur, jangka, penggaris dan sebagainya. Berbeda dengan media
pendidikan agama yang jarang sekali atau pun hampir tidak pernah
menggunakan media jangka, busur dan sebagainya.
Jadi kesimpulannya media pelajaran agama itu sangat jauh berbeda dengan
media pendidikan umum lainnya. Hal ini karena tujuan dari mata pelajaran
agama berbeda dengan mata pelajaran umum lainnya.
E. Kriteria Media Pembelajaran
Kriteria pemilihan media pembelajaran yaitu:
a. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Media dipilih berdasarkan tujuan
instruksional yang telah ditetapkan baik dari segi kognitif, afektif, dan
psikomotor.
b.Media harus tepat untuk mendukung isi pelajaran yang sifatnya fakta, konsep,
prinsip atau generalisasi.
c. Media harus praktis, luwes dan bertahan. Jika tidak tersedia waktu, dana, atau
sumber daya lainnya untuk memproduksi, tidak perlu dipaksakan. Media yang
mahal dan memakan waktu yang lama bukanlah jaminan. Sebagai media yang
terbaik. Sehingga guru dapat memilih media yang ada, mudah diperolh dan

mudah dibuat sendirioleh guru. Media yang dipilih sebaiknya dapat digunakan
dimanapun dan kapanpun dengan peralatan yang ada di lingkungan sekitarnya,
dan mudah dibawa dan dipindahkan ke mana-mana.
d.Media harus dapat digunakan guru dengan baik dan terampil. Apapun
medianya, guru harus mampu menggunakan dalam proses pembelajaran.
Komputer, proyektor transparansi (OHP), proyektor slide, dan film, dan peralatan
canggih lainnya tidak akan berarti apa-apa jika guru belum dapat
menggunakannya dalam proses belajar mengajar di kelas.
e. Mutu teknis. Pengembangan visual baik gambar maupun fotograf harus
memenuhi persyaratan teknis tertentu. Misalnya visual pada slide harus jelas
dan informasi atau pesan yang ditonjolkan dan ingin disampaikan tidak boleh
terganggu oleh elemen lain yang berupa latar belakang.
f. Media yang digunakan harus sesuai dengan taraf berfikir siswa.
g. Media yang digunakan harus dapat menunjang dan membantu pemahaman
siswa terhadap pelajaran tersebut sehingga proses pembelajan dapat berjalan
dengan lancer dan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.

BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
Media merupakan suatu perantara (alat) untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Penggunaan media yang tepat dapat menunjang keberhasilan dalam proses
pembelajaran. Media dua dimensi dan tiga dimensi masing-masing berbeda dan
mempunyai kelebihan dan kelemahan tersendiri. Adapun media yang digunakan
untuk pendidikan agama pasti berbeda dengan media pendidikan pelajaran
umum. Hal ini karena adanya perbedaan tujuan pembelajaran antara pendidikan
agama dengan pendidikan umum lainnya. Oleh karena itu guru harus dapat
memilih media yang sesuai dengan bahan pembelajaran sehingga tujuan
pembelajaran dapat dicapai dengan baik dan lancar.
Demikian makalah yang saya buat semoga bermanfaat bagi kita semua, saran
kritik yang konstruktif sangat kami perlukan karena kami juga manusia biasa
yang tidak luput dari kesalahan dan kekurangan, akhirnya kami ucapakan
banyak terima kasih.
3.2 Saran
Semoga dengan adanya makalah ini dalam proses pembelajaran seorang guru
sebagai pengajar harus pandai-pandai dalam mengambil langkah agar proses
pembelajaran dapat terlaksana dengan baik dan tercapai tujuan pendidikan.
Saran yang penyusun sampaikan adalah:
a. Untuk masa yang akan datang diharapkan ada penyusun yang dapat
melanjutkan penulisan makalah mengenai tentang Media Audio Visual ini secara
terperinci dan menyeluruh.
b. Penggunaan internet, Serta referensi yang lainnya dianjurkan untuk
melengkapi literatur dalam penulisan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Azhar, 2006, Media Pembelajaran, Jakarta, Raja Grafindo Persada.


Danim, Sudarbuan, 1995, Media Komunikasi Pendidikan, Jakarta, Bumi Aksara
Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai, 2002, Media Pengajaran, Sinar Baru
Algensindo, Bandung.
S. Sadiman, Arief, dkk, Media Pendidikan, Jakarta, Rajawali Pers.

Anda mungkin juga menyukai