Anda di halaman 1dari 9

UNIVERSITAS MERCU BUANA

FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK MESIN

Mata Kuliah : Pemilihan Material dan Proses


Dosen : Darmansyah, M.Si.
Pertemuan 1 : Pendahuluan
1. Pendahuluan dan sinopsis
2. Material dalam Desain
3. Evolusi Dalam Dunia Rekayasa Material

1. PENDAHULUAN DAN SINOPSIS


Material dalam dunia teknik memiliki arti bahan dasar yang diperlukan untuk membuat suatu
aplikasi ataupun peralatan-peralatan yang sesuai dengan peruntukkannya. Seperti contoh
bila kita membutuhkan sebuah kunci pas untuk membuka baut, maka diperlukan material
yang lebih kuat dari baut yang hendak dibuka. Mengapa? Karena secara logika, besar gaya
momen yang diperlukan kunci pas tersebut untuk membuka baut tersebut terdistribusi ke
seluruh bagian kunci pas tersebut. Maka bila kunci pas tersebut terbuat dari material yang
memiliki gaya tarik yang lebih rendah daripada gaya tarik baut tersebut, hasilnya adalah
kunci pas tersebut akan mengalami patah ataupun minimal mengalami keausan karena
gaya tarik yang dimiliki kunci pas yang tersusun dari material yang memiliki gaya tarik lebih
rendah daripada gaya tarik baut. Contoh lainnya adalah material untuk bahan pelindung
pesawat ruang angkasa haruslah memiliki ketahanan terhadap panas sinar matahari dan
juga panas yang ditimbulkan akibat gesekan ketika menembus lapisan atmosfir bumi.
Dunia material adalah dunia yang sangat luas, dan tidak terbatas. Sampai saat ini para
peneliti masih mencari bentuk material yang lebih baru. Mengapa ? karena selain
permintaan pasar, inovasi dan rekayasa para peneliti, aspek lingkungan, keterbatasan
bahan baku di alam, persaingan industri dan ekonomi, serta sampai persaingan politik antar

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Darmansyah., M.Si

PEMILIHAN BAHAN DAN PROSES

negara membuat para peneliti mencari jenis material yang baru untuk memenuhi kebutuhan
tersebut.
Bila ditelaah secara mendalam, pada bidang apakah dalam kehidupan ini para peneliti
mencari jenis material baru? Apakah pada bidang ekonomi? Apakah pada bidang
kesehatan? Apakah pada bidang kesenian? Jawabannya adalah bahwa material yang terus
dikembangkan saat ini paling muktakhir adalah material untuk membuat senjata yang lebih
maju. Atau bisa dikatakan bahwa pada bidang pertahanan dan keamanan lah materialmaterial terbaru terus dikembangkan. Apa buktinya? Bila kita lihat perkembangan negaranegara maju, maka mereka selalu mengembangkan pesawat-pesawat tempur, senjata,
kapal perang, serta bom dengan jenis material yang baru. Saat ini kita bisa melihat secara
jelas lewat internet dengan fasilitas google-earth peta rumah kita sendiri, bahkan
pekarangan rumah serta kucing yang sedang tidur di depan pintu rumah kita bisa jelas
terlihat. Teleskop model apakah yang telah diciptakan. Bila kita semakin kritis berpikir,
terbuat dari material apakah lensa teleskop itu yang diletakkan di stasium ruang angkasa
sehingga bisa menembus jutaan kilometer dari atas rumah kita? Atau pernahkan kita
berpikir, dari material apakah panel touch-screen yang ada di hand-phone kita? Atau terbuat
dari apakah material hard-disk di komputer yang kini bisa menembus satuan Terra-Bite
sehingga bisa menghimpun seluruh koleksi perpustakaan di universitas di seluruh dunia?
Semua contoh di atas adalah hasil dari usaha engineering (rekayasa teknik). Tanpa adanya
rekayasa teknik, maka kehidupan akan berhenti. Kita akan tetap memakai minyak tanah
sampai kandungan minyak di dalam bumi habis. Kita akan tetap dan semakin banyak
menghirup timbal dari asap kendaraan yang akhirnya semakin banyak populasi pengidap
penyakit TBC. Kita akan tetap menggunakan kayu sebagai rangka atap rumah dan juga kita
akan tetap menggunakan kertas sebagai media belajar sehingga jutaan hektar hutan di
Kalimantan rusak yang akhirnya menambah luas lubang ozon. Dan masih banyak lagi
kerugian yang muncul akibat tidak adanya rekayasa teknik. Maka oleh sebab itu rekayasa di
bidang teknik adalah wajib hukumnya agar kehidupan juga bertambah baik
Kata engineering secara maknawi berarti merekayasa. Kata rekayasa juga berarti merekareka ataupun bisa diartikan mengandai-andaikan ataupun bisa berarti mengkhayalkan
sesuatu ataupun memimpikan sesuatu. Bila ini dijadikan suatu rujukan maka para engineer
(insinyur / sarjana teknik) adalah orang yang seharusnya bisa memimpikan sesuatu. Insiyur
sejatinya adalah para perekayasa, maka bisa juga disebut para pemimpi. Memimpikan apa?
Mereka adalah orang yang mampu memimpikan desain terbaik dengan modal yang
optimum untuk mendapatkan hasil yang maksimum.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Darmansyah., M.Si

PEMILIHAN BAHAN DAN PROSES

Gambar 1.1. Hubungan pemilihan material dengan aspek yang lain


Lalu apa hubungannya antara seorang insinyur dengan mata kuliah pemilihan material dan
proses? Apa pentingnya pemilihan bahan dan proses bagi suatu rekayasa teknik? Di bagian
manakah pemilihan bahan dalam suatu rekayasa teknik itu diperlukan?
Pertanyaan pertanyaan tersebut bisa dijawab apabila kita sudah melewati pemahaman
tentang pentingnya pemilihan material dan proses manufaktur.
Mata kuliah ini adalah bekal abadi seorang insinyur mesin untuk dapat mendesain suatu
aplikasi di bidang teknik mesin dengan menggunakan material yang tepat.

2. MATERIAL DALAM DESAIN


Dalam dunia manufaktur desain adalah suatu proses untuk menterjemahkan ide baru
ataupun kebutuhan pasar menjadi sebuah informasi yang detail dan terperinci sehingga
produk akhir dari desain tersebut dapat dibuat. Penterjemahan ide/kebutuhan tersebut
bukanlah berarti hanya diartikan pemenuhan kebutuhan/ide berdasarkan apa yang tampak
secara fisik ataupun tertulis dalam formulir permintaan (Purchased Order / PO). Tetapi
desain sejatinya adalah proses akumulasi seluruh kebutuhan/ide yang secara tertulis
ataupun tidak tertulis dapat diwujudkan dengan maksimal. Contohnya adalah bila ada
kebutuhan penggantian tanki LPG 3 Kg yang terbuat dari steel-plate menjadi tanki 3 Kg
yang terbuat dari bahan FRP, maka seorang desainer juga wajib memikirkan faktor safety,
lingkungan, harga, ketersedian bahan dasar, serta juga harus memumculkan wacana ke

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Darmansyah., M.Si

PEMILIHAN BAHAN DAN PROSES

masyarakat bahwa dengan bahan FRP tersebut maka tingkat keamanan tanki LPG akan
semakin tinggi.
Desain memiliki tahapan-tahapan, di mana pada setiap tahapan desain tersebut dibutuhkan
penentuan jenis material yang dibutuhkan sehingga produk bisa dibuat, dan pada tahapan
desain tersebut juga menjelaskan proses pembuatannya. Saat ini biasanya pilihan material
yang dibutuhkan ditentukan setelah melakukan proses desain. Tetapi terkadang orang
membuat suatu produk berdasarkan setelah adanya penemuan material yang baru. Hal ini
biasanya masih menghasilkan produk yang bersifat trial and error ataupun memang telah
diprediksi bahwa dengan material yang baru maka produk memiliki tingkat kepuasan
pelanggan yang tinggi pula. Contoh kasus adalah ketika era penggunaan steel-plate
sebagai material pembuat tanki bertekanan digantikan dengan pemakaian tanki berbahan
dasar FRP. Jadi tidak ada permintaan customer/pelanggan langsung memesan tanki
berbahan FRP, tetapi pemakaian FRP sebagai bahan tanki bertekanan didahului dengan
adanya penemuan bahan baru yang sama kekuatannya dengan steel-plate. Atau seperti
aplikasi baja ringan (ligth-steel) sebagai bahan tulangan rangka atap rumah.
Saat ini sudah hampir mencapai 100.000 jenis material yang telah digunakan di dunia teknik
mulai dari peralatan dapur sampai peralatan tempur. Walaupun dari segi standarisasi
material sudah dilakukan pengkodean material (ASTM, ASME, ACI, SNI, dll) agar jumlah
variasi maerial bisa dibatasi namun pengembangan serta inovasi yang dilakukan para
peneliti masih terus menambah deretan daftar material baru.
Lalu bagaimanakah para insinyur dapat memilih jenis material yang tepat dari ribuan
material yang tersedia untuk sebuah desain? Apakah mereka para insinyur harus memiliki
pengalaman terlebih dahulu? Atau apakah ada cara lain yang lebih sistematik untuk dapat
menentukan pilihan yang tepat? Jawabannya adalah tergantung dari kebutuhan atau
kerumitan desain itu sendiri. Kita tidak bisa melulu memaksakan suatu desain yang ideal
untuk sebuah kebutuhan yang sederhana. Contohnya adalah bila kita hendak mendesain
sebuah panci pemanas air yang berbahan dasar stainless steel, maka proses mendesain
panci berbahan stainnless steel tidaklah serumit ketika kita mendesain pipa berbahan dasar
stainless steel untuk penyalur gas kimia bertekanan tinggi. Pada desain panci hanya
diperhitungkan panas yang diterima panci serta ketahanannya terhadap korosi. Tetapi ketika
mendesain pipa gas kimia bertekanan tinggi, maka banyak faktor yang dipertimbangkan,
misalnya suhu/panas, tekanan, korosi, tebal pipa, luas penampang pipa, kandungan
material

pipa,

umur

material

pipa,

harga,

proses

pengecatan,

bahkan

sampai

memperhitungkan kekuatan material pipa pada keadaan terburuk misalnya ketahanan


material pipa pada kondisi tekanan berlebihan .

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Darmansyah., M.Si

PEMILIHAN BAHAN DAN PROSES

Pada saat awal mendesain maka seluruh aspek yang berkaitan dengan ide tersebut
haruslah didapatkan dengan terperinci satu persatu. Lalu mulai saat didapatkan informasi
tentang aspek tersebut maka kita akan mendapatkan pilihan material yang sangat banyak.
Contoh sederhana bila kita diminta untuk membuat sebuah pembaharuan pada sebuah
jemuran baju yang biasanya terbuat dari alumunium. Maka apa yang akan kita lakukan,
ketika banyak keluhan dari pelanggan jemuran yang ada di pasaran sekarang sangat
ringkih dan gampang patah/bengkok, serta tetap terjadi korosi pada baut-bautnya. Maka
langkah pertama adalah mengumpulkan informasi tentang kelemahan produk saat ini, lalu
mencari sumber masalahnya, dan mulai mencari solusinya. Ketika fase pencarian solusi
maka kita akan segera dihadapkan kepada banyaknya pilihan material pengganti serta
desainnya. Mulai pilihan jenis material rangka jemuran, jenis material baut, bentuk rangka
jemuran (konstruksi), sampai mempertimbangkan harga jual produk tersebut agar tidak
terlalu mhal dibandingkan dengan produk saat ini, bahkan akan lebih baik bila dari segi
harga juga lebih murah.
Dalam menghadapi pilihan yang sangat banyak dalam fase desain, maka prosedur untuk
menentukan pilihan yang terbaik tersebut haruslah ditetapkan sejak awal. Dengan prosedur
tersebut maka pilihan-pilihan tersebut akan terbatasi dan akhirnya akan menunjukkan pilihan
yang tepat serta presisi pada akhir fase desain.
Pilihan terhadap suatu material pada fase desain tidak bisa hanya menggantungkan
pertimbangan pada saat material tersebut dapat diproses manufaktur. Kita tidak bisa melulu
memilih suatu material berdasarkan kemampuan material itu untuk mudah dibentuk,
disambung, atau proses manufakturing lainnya. Tetapi kita juga harus mempertimbangkan
harga yang dipengaruhi oleh biaya material dan biaya produksi.
Desain yang baik belum tentu dapat diterima oleh pasar. Banyak hal yang membuat sebuah
desain produk yang bisa dibilang ideal, ternyata di pasaran produknya terpuruk bahkan
ditinggalkan oleh peminatnya. Produk yang baik adalah produk yang memiliki desain yang
mampu memberikan kepuasan bagi pelanggannya. Aspek estetika atau dalam keilmuan
dikenal sebagai industrial design terkadang kurang mendapatkan perhatian di bangku
perkuliahan teknik. Bila hal ini terus berlanjut maka sebuah produk akan ditinggalkan oleh
pelanggannya.
Persoalan-persoalan yang terjadi dalam dunia desain hampir selalu muncul pada fase
desain. Persoalan-persolan tersebut bisa dibilang unik karena hampir tidak memiliki jawaban
yang seratus persen benar. Selalu saja bila setelah ada pemecahan masalah desain, maka
muncul pemecehan masalah yang lebih baik. Dan ini terus memberikan inovasi-inovasi
menuju ke arah yang lebih baik. Pernahkan kita memikirkan mengapa dunia otomotif tidak

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Darmansyah., M.Si

PEMILIHAN BAHAN DAN PROSES

pernah berhenti melakukan inovasi baik pada mesin mobil dan motor ataupun pada body
kendaraannya. Semuanya selalu mengalami perubahan walaupun hanya sedikit.
Pemecahan masalah di dunia desain sangat berbeda dengan bidang teknik yang lain.
Misalnya pemecahan masalah pada mekanika, struktur, termodinamika atau bahkan ilmu
material itu sendiri yang selalu memiliki jawaban yang pasti terhadap pemecahan
masalahnnya. Desain hampir tidak memiliki pakem yang wajib ditaati oleh para desainer.
Maka, kunci pertama bagi seorang desainer adalah pikiran yang terbuka (open mind),
kemauan untuk melihat dan menerima segala hal.

3. EVOLUSI DALAM BIDANG REKAYASA MATERIAL


Bila kita melihat sejarah maka kita menemukan bahwa manusia dari zaman nabi Adam
memiliki kemampuan yang baik dalam merekayasa suatu material. Bahkan banyak
penemuan material yang sampai saat ini masih kita pakai yaitu: besi.

Gambar 3.1. Evolusi Dalam Rekayasa Material

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Darmansyah., M.Si

PEMILIHAN BAHAN DAN PROSES

Manusia memang unik, bila kita baca sejarah ada yang disebut zaman batu, zaman
perunggu, zaman besi dan bahkan saat ini kita mengenal zamannya nano-material. Artinya
manusia selalu menamakan zamannya di mana dia hidup dengan banyaknya penggunaan
suatu material di eranya. Pada zaman batu, manusia menggunakannya mulai dari perkakas
memasak sampai dengan perkakas perang. Begitu juga ketika dimulainya zaman besi,
hampir seluruh peralatan dibuat dari besi. Mengapa ? karena memang baru sebatas itulah
manusia baru bisa dan mampu merekayasa bahan-bahan atau material yang ada di bumi ini
untuk dapat dijadikan alat bantu kehidupannya.
Tetapi saat ini adalah era dimana kita tidak hanya mengenal satu atau dua material saja,
tetapi kita sekarang hidup dalam lautan material yang bisa kita aplikasikan untuk berbagai
kebutuhan kehidupan kita. Hal ini terutama disebabkan karena banyaknya penemuan
material baru serta inovasi yang dilakukan oleh para peneliti.
Bila kita merunut sejarah seperti yang tergambar pada Gb. 3.1, maka kita bisa melihat
sekitar tahun 1960-an terjadi degradasi yang luar biasa pada evolusi rekayasa material. Laju
pertumbuhan pengembangan dari baja paduan menjadi sangat turun, kebutuhan atas baja
dan besi tuang menjadi turun. Tetapi bila kita bandingkan dengan pertumbuhan material
polimer dan komposit mulai dekade 1960-an mulai beranjak naik. Tidak ketinggalan juga
material yang berbasis keramik dan gelas juga menjadi pilihan yang cukup signifikan.

Gambar 3.2. Berbagai macam aplikasi komposit dan polimer.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Darmansyah., M.Si

PEMILIHAN BAHAN DAN PROSES

Gambar 3.2. Impeler dan blade berbahan dasar keramik

Mengapa semua ini bisa terjadi? Jawabannya marilah kita lihat gambar di bawah ini.

Gambar 3.3. Perbandingan kekuatan tarik antar berbagai material

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Darmansyah., M.Si

PEMILIHAN BAHAN DAN PROSES

Dengan ditemukannya berbagai macam jenis material baru, maka kita memiliki pilihan untuk
tidak selalu mengacu pada satu jenis material untuk sebuah kebutuhan tertentu. Contoh
mudahnya adalah bila dalam suatu desain shaft atau poros yang mensyaratkan memiliki
kekuatan tarik 20 PSI, maka kita memiliki banyak pilihan yaitu mulai dari bahan polimer,
keramik, komposit bahkan baja. Tetapi perlu dipertimbangkan aspel-aspek yang sudah
dijelaskan di atas.
Sangatlah penting untuk dipahami pada saat awal fase mendesain bahwa harus dilakukan
survey terhadap material yang hendak dipilih. Jangan sampai kita hanya terpaku pada satu
material yang sudah sering dipakai dan menolak pilihan material yang lain karena belum
mengenal material tersebut.
Referensi :
1. Ashby, M.F. :Material Selection in Mechanical Design, 3rd edition, ButterworthHeinemann, 2002.
2. Swift & Booker : Process Selection From Design to Manufatcture, ButterworthHeinemann, 2003.
3. Mangonon, Pat L. The Principles of Material Selection for Engineering Design,
Prentice-Hall, 1999

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Darmansyah., M.Si

PEMILIHAN BAHAN DAN PROSES

Anda mungkin juga menyukai