1. Pada Agustus 1960, setelah duabelas kali percobaan yang gagal, satelit matamata Amerika pertama, Corona, mengorbit. Satelit ini beroperasi hingga Mei
1972. Tugas utama Corona adalah mengambil gambar lokasi-lokasi rahasia
strategis militer Soviet. Soviet tak mau kalah, meluncurkan Zenit, satelit
pengintai tandingan, pada 1961.
MINGGU malam lalu, 21 November, Amerika meluncurkan sebuah satelit matamata di Pangkalan Udara Tanjung Canaveral, Florida. Ia adalah satelit kedua
dalam tiga bulan terakhir yang diluncurkan National Reconnaissance Office
(NRO), sebuah badan intelijen Amerika yang bertugas mendesain, membuat, dan
membangun satelit mata-mata bagi pemerintah Amerika.
Penggunaan satelit untuk keperluan intelijen telah dimulai Amerika sejak Perang
Dingin. Pada 16 Maret 1955 Angkatan Udara Amerika secara resmi
memerintahkan pembuatan sebuah satelit pengintai untuk memantau
kemampuan militer lawan-lawan Amerika. Presiden Dwight D. Eisenhower
menyetujui sebuah program untuk menggantikan pesawat-pesawat U-2 yang
selama ini digunakan untuk mengambil foto wilayah Soviet dari udara.
Dalam Spies in the Sky: Surveillance Satellites in War and Peace, Pat Norris
menulis bahwa Corona dilengkapi kamera-kamera kecil yang memperlihatkan
cakrawala dan gugusan bintang, yang memungkinkan para analis menentukan
arah satelit, dan dengan tepat menentukan lokasi objek foto-foto yang
diambilnya. Selama mengorbit, kemampuan teknis Corona terus ditingkatkan.
Pada 1960 Corona sudah bisa diarahkan untuk memotret objek spesifik.
Status rahasia Corona, dan beberapa satelit pengintai lainnya, Argon dan
Lanyard, diungkap atas perintah eksekutif Presiden Bill Clinton pada 24 Februari
1995. Gambar-gambar yang berhasil direkam kemudian digunakan para ilmuwan
Amerika untuk memetakan perubahan lingkungan yang terjadi sejak 1960-an.
United Lauch Alliance, badan kerjasama yang dibentuk Boeing dan Lockheed
Martin, meluncurkan satelit NROL-32 di atas roket Delta IV Heavy. Ini adalah
peluncuran ke empat menggunakan roket yang sama. Peluncuran itu
menggunakan tiga macam pendorong yang mampu menghasilkan tenaga dan
mendorong objek seberat 13 ton ke orbit stasiun luar angkasa (geostationary).
Dua satelit lain yang pernah diluncurkan menggunakan Delta IV Heavy dilansir
Popular Science sebagai satelit mata-mata.
JAM: 4:21
Satelit mata-mata
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Belum Diperiksa
Lompat ke: navigasi, cari
Institut Serum dan Vaksin di Al-A'amiriya, Iraq, yang di citrakan oleh satelit
penginta AS pada November 2002
Satelit Pengintai (secara resmi disebut satelit pemantau) adalah sebuah satelit
pemantau Bumi atau satelit komunikasi yang digelar untuk keperluan militer
maupun intelejen.
kapsul-kapsul dari Corona diambil ketika masi di atas langit ketika mereka
mengambang jatuh menggunakanparasut. Nantinya pesawat angkasa memiliki
sistem pencitraan digital dan sanggup mengunduh gambar-gambar yang diambil
melalui saluran radio yang sudah di enkripsi.
Di Amerika Serikat, sebagian besar informasi yang tersedia ialah program yang
eksis dari 1972. Informasi mengenai program sebelum itu masilah rahasia, dan
sebagian kecil informasi tersebut bocor ke misi-misi berikutnya.
https://indocropcircles.wordpress.com/2015/03/07/waspada-begini-cara-australiadan-selandia-baru-menyadap-indonesia/
4:43
Walaupun ada wahana antariksa AS yang bernama sama, Orion spacesraft,
namun Orion yang dimaksud disini adalah nama satelit yang dikenal juga dengan
julukan Mentor atau Advanced Orion. Ia adalah sebuah satelit AS dari kelas
Satelit Mata-Mata (spy satellite), yang berfungsi mengumpulkan sinyal-sinyal
intelijen (signals intelligence / SIGINT) dari luar angkasa.
Satelit ini dioperasikan oleh National Reconnaissance Office (NRO) dan dibangun
oleh CIA. Sebanyak lima satelit jenis mata-mata ini telah diluncurkan dari Cape
Canaveral oleh roket Titan IV dan Delta IV sejak tahun 1995.
Kelima satelit AS dari kelas mata-mata ini adalah: USA-110 atau Mentor-1
(diluncurkan 1995), USA-139 atau Mentor-2 (diluncurkan 1998), USA-171 atau
Mentor-3 (diluncurkan 2003), USA-202 atau Mentor-4 (diluncurkan 2009) dan
USA-223 atau Mentor-5 (diluncurkan 2010). Satelit-satelit geostationary itu
selama 24 jam mengorbit Bumi untuk memata-matai negara-negara di dunia.
5:08
Badan Antariksa Jepang (Japan Aerospace Exploration Agency/JAXA)
meluncurkan satelit mata-mata jenis H-2A ke luar angkasa.
Pemerintah Jepang sukses meluncurkan satelit mata-mata dengan nama H-2A ke
orbit
5:9
Lebih 44 satelit (satelit mata-mata/kom) diorbit bumi di atas kawasan AsiaPasifik, Australia 4 buah satelit (seri Optus), Cina 3 satelit , Hongkong 3 satelit
(seri Apstar), India 5 satelit (seri Insat), Indonesia 4satelit. Jepang 15 buah (seri
BSAT, JCSAT, dan NSTAR, dan Superbiird), Malaysia dua buah (seri MeaSat),
Filipina 1buah. Singapura-Taiwan satu buah (ST-1), Korsel tiga buah (seri
KoreaSat), dan Thailand tiga buah (seri Thaicom).
Munculnya negara nuklir baru seperti Cina,India, Korut membuat AS, Rusia harus
tetap waspada karenanya satelit sangat penting bagi militer. Setelah 11
September, AS 'melototi' sudut jagat raya dengan lebih awas. Satelit mata-mata
terbaru BASIC tuntas 2011 dengan dana USD 2-4M. Di langit beredar 24 satelit
GPS yang bisa diakses gratis bagi setiap pemilik peralatan penentu arah.
Rabu, 26 April 2006 19:03 WIB SATELIT MATA-MATA MILIK ISRAEL DILUNCURKAN.
September 2006 Jepang sukses meluncurkan sebuah satelit mata-mata dengan
roket H-2A, Badan Eksplorasi Antariksa Jepang (JAXA). Satelit Jepang dengan
resolusi 1 meter dapat menjangkau objek seperti mobil bergerak orbit sekitar
400-600 km monitor bumi. 4 satelit mata-mata jepang untuk pantau ancamanancaman antara lain dari Korut, yang telah melakukan uji coba rudal bom nuklir
di kawasan ini. NRO operator satelit mata-mata. Bandingkan dengan Tehnologi
satelit LAPAN. Satelit Kedua LAPAN Indonesia siap diorbitkan
Puluhan Satelit mata-mata asing terbanyak milik AS mengorbit dilangit NKRI jadi
bukti betapa RAKUS nya konspirasi global ingin menguasai SDA + SDM NKRI.
Satuan mata-mata konspirasi global deteksi setiap gerakan manusia dari
ketinggian ribuan km, menyadap, mencuri data SDA, militer, mengintai NKRI
setiap saat.
Perang masa kini adalah perang asymmetric, menguasai suatu bangsa dengan
manfaatkn kelemahan bangsa disegala bidang, dengan satelit mata-mata
sebagai ujung tombaknya. Setiap agen konspirasi global dibekali peralatan
canggih, HP satelit yang sudah dimodifikasi nampak spt HP, tanpa
terdeteksi/sadap lawan bicara.
Makanya jangan heran kalau LSM antek konspirasi global memiliki data akurat
karena dibekali alat canggih, HP satelit dan dollar yang banyak untuk mengadukaduk NKRI. Satelit mata-mata konspirasi global dan rekannya mampu
mempetakan SDA bahkan hingga depositnya yang masih berada jauh didalam
bumi atau bawah laut. Ironisnya pemilik SDA tidak memliki data apalagi
mengaudit nominal SDAnya karena politik pertahanan masih militeristik, belum
asymmetric.
Titik berat pengadaan alutsista sangat militeristik panser, tank, dan seterusnya
sehingga pengadaan satelit mata-mata sebagai "CCTV" belum prioritas. Ada
kesengajaan/pembiaran memperlambat pengadaan satelit mata-mata,
mengapa? supaya penyadapan aman, perampokan SDA tidak terdeteksi!
Tehnologi Satelit Mata-mata perlu segera dimiliki, namun yang lebih URGENT
adalah PUBLIK yang memilliki sense of Intelijen untuk penyelamatan NKRI.
Komunitas media sosial adalah cikal bakal Intelijen Publik karena memiliki sense
of Intelijen alami sebagai modal mempertahankan NKRI. Bangsa yang besartangguh adalah bangsa yang 230 juta rakyatnya memiliki mata, telinga, pikiran
dan hati intelijen yang ber NURANI. NKRI dikelilingi negara-negara yang sejak
dulu melahap SDA memerlukan kekuatan pertahanan-intelijen yang KUAT dan
rakyat yang SOLID.
5;12
http://www.theglobal-review.com/content_detail.php?
lang=id&id=12703&type=123#.ViqrL2WNh9F