TOPIK :
TANGGAL KASUS : 16-03-2016
PRESENTER : dr. Niufti Ayu Dewi Mahila
TANGGAL PRESENTASI : - 04 -2016
PENDAMPING : dr. Yudith
TEMPAT PRESENTASI : RS. Angkatan Laut DR. R.Oetojo Sorong
OBYEK PRESENTASI :
KEILMUAN KETRAMPILA
PENYEGARAN TINJAUAN PUSTAKA
DIAGNOSIS
N
MANAJEMEN
MASALAH
ISTIMEWA
NEONATUS
BAYI
ANAK
REMAJA
DEWASA
LANSIA
BUMIL
DESKRIPSI : Dewasa, Wanita, 38 thn, Nyeri tajam pada perut bagian atas tengah, lemas (+) mual(+), muntah (-), kambuh-kambuhan,
Dispepsia (+), nafsu makan menurun (+)
TUJUAN : Mengobati keluhan pasien, Mencegah kekambuhan dan Mencegah agar tidak terjadi komplikasi dari penyakit/diagnosis
saat ini.
BAHAN BAHASAN :
CARA
DISKUSI
TINJAUAN PUSTAKA
RISET
PRESENTASI DAN DISKUSI
KASUS
EMAIL
AUDIT
POS
MEMBAHAS
DATA PASIEN
NAMA : Ny. SN (38tahun)
NOMOR REGISTRASI
NAMA RUMAH SAKIT /KLINIK
TELP
TERDAFTAR SEJAK : 16-03-2016
DATA UTAMA UNTUK BAHAN DISKUSI :
DIAGNOSIS/GAMBARAN KLINIS
Dispepsia + GERD Susp. Gastritis Chronic on Acute Onset.
Pasien tampak sangat kesakitan, Keadaan sadar penuh, mual , tidak muntah, BAB dan
BAK normal, nyeri tajam perut bagian atas tengah (regio epigastric), beberapa kali
sering merasa sesak pada dada bagian tengah (regio sternum) disertai rasa terbakar saat
keluhan nyeri perut muncul. keluhan kambuh-kambuhan, nafsu makan menurun, nyeri
RIWAYAT PENGOBATAN
RIWAYAT KESEHATAN/PENYAKIT
Pasien tidak memiliki riwayat mengkonsumsi obat dalam jangka waktu yang lama.
Pasien memiiki riwayat sakit serupa sejak usia remaja, pasien sering terlambat makan,
pasien jarang sarapan pagi, gemar makan-makanan yang pedas dan asam serta pasien
juga hampir setiap hari minum kopi hitam sebelum berangkat ke kantor. Pasien sudah
beberapa kali melakukan rawat jalan dan rawat inap dengan keluhan yang sama, dan
dokter menyatakan pasien mengalami sakit maag kronis yang dapat berpotensi untuk
terjadi kekambuhan.
Pasien tidak pernah mengkonsumsi obat-obatan dalam jangka waktu yang panjang,
kecuali minum obat dari dokter untuk sakit maag yang di deritanya.
Pasien tidak memiliki riwayat sakit berat ataupun sakit yang berhubungan dengan alergi
RIWAYAT KELUARGA
RIWAYAT PEKERJAAN
berangkat kerja pukul 07.00 16.00 setiap hari senin-jumat (kecuali hari libur).
Pasien juga terkadang pulang hingga larut malam apabila mengerjakan tugas membuat
LAIN-LAIN
Bersih.
DAFTAR PUSTAKA
1. Dispepsia Pdf. Universitas Sumatera Utara,. 2009.
2. Jurnal Internal Medicine, Lifestyle Factors and Efficacy of Lifestyle Interventions in Gastroesophageal Reflux Disease Patients
with Functional Dyspepsia: Primary Care Perspectives from the LEGEND Study ,2015, www.Pubmed.Gov.
3. Kapita Selekta kedokteran, Edisi IV, Jilid 2, tahun 2014
HASIL PEMBELAJARAN
1. Manifestasi klinik Dispepsia
2. Diagnosis Dispepsia + GERD Susp. Gastritis Chronic on Acute Onset
3. GERD yang disebabkan karena Dispepsia/Gastritis
4. Mekanisme terjadinya Dispepsia, Gastritis dan GERD
5. Pengobatan pada Dispepsia + GERD
6. Edukasi tentang penyakit.
7. Edukasi agar tidak terjadi kekambuhan.
8. Motivasi agar pasien hidup lebih sehat
Subjective :
Pasien datang dengan keluhan nyeri ulu hati sejak 1 hari yang lalu, nyeri tajam perut bagian atas tengah, mual
(+), muntah (-), Pasien tampak sangat kesakitan, Keadaan sadar penuh, BAB dan BAK normal, beberapa kali
sering merasa sesak pada dada bagian tengah disertai rasa terbakar saat keluhan nyeri perut muncul, pasien sering
bersendawa dan perut terasa kembung. keluhan kambuh-kambuhan, nafsu makan menurun, nyeri bertambah saat
pasien makan. Riwayat terlambat makan (+), riwayat makan pedas dan Asam (+), riwayat minum kopi (+)
Objective :
Kepala
: CA -/-, SI -/-, C-
Leher
Dada
: Simetris
Paru-paru
Jantung
Abdomen
: BU (+) normal, Supel, Nyeri tekan Abdomen (+) pada regio epigastric.
Hepar
Lien
Genetalia : Dispepsia adalah salah satu atau sekumpulan gejala utama area gastroduodenal, yang ditandai dengan adanya
Penalaran
nyeri epigastrium, rasa terbakar di epigastrium,rasa penuh setelah makan atau sensasi cepat kenyang.
klinis
Namun untuk menegakkan diagnosis pasti dari Gastritis,sesuai dengan Gold Standard yang ada, seharusnya di
lakukan pemeriksaan penunjang (Endoskopi, USG, pH esofagus, dll).
Pada kasus ini pengobatan yang paling baik selain menggunakan obat-obatan (kuratif), juga harus di imbangi
dengan pengubahan pola hidup, karena dalam teori yang ada, faktor pola hidu menjadi salah satu faktur yang
Planing
Edukasi : dilakukan kepada Pasiean, dengan memberikan penjelasan tentang penyakit pasien, penyebab dan
akibatnya dan meberikan edukasi agar pasien dapat mengubah pola hidup menjadi lebih sehat, hindari faktorfaktor yang dapat menjadi pencetus timbulnya kekambuhan, seperti makan dengan pola makn yang baik yaitu
makan sehari 3 kali dengan porsi yang seimbang, tidak mengkonsumsi terlalu banyak makanan atau minuman
yang iritatif.
Meminum obat yang diberikan sesuai dengan yang di anjurkan,
Konsultasi : Lakukan evaluasi terhadap keluhan dan gejala yang ada pada pasien, setelah selesai pengobatan dan
perubahan pola hidup.