Anda di halaman 1dari 6

1.

Pengertian Seni dan Tari


Seni adalah segala sesuatu yang diciptakan manusia yang mengandung unsur keindahan
dan mampu membangkitkan perasaan orang lain..Sedangkan definisi dari tari yang
dikemukakan oleh para ahli, diantaranya yaitu:

Soedarsono, menyatakan bahwa tarian adalah ekspresi jiwa manusia melalui gerak
ritmis yang indah.

Yulianti Parani, menyatakan tari adalah gerak-gerak ritmis sebagian atau seluruhnya
dari tubuh yang terdiri dari pola individual atau kelompok yang disertai ekspresi
tertentu.

Curts Sachs: Tari adalah gerak yang ritmis.

Jadi, dapat kita tarik kesimpulan bahwa tari adalah gerak badan secara
berirama yang dilakukan ditempat serta waktu tertentu buat keperluan
pergaulan, mengungkap perasaan, maksud, serta pikiran.

2.Fungsi Seni dan Tari


Fungsi Seni-Fungsi dikelompokkan menjadi dua yaitu fungsi individu dan fungsi sosial antara
lain sebagai berikut..
1. Fungsi Individu
Fungsi individu merupakan suatu fungsi seni yang bermanfaat untuk kebutuhan pribadi individu
itu sendiri. Terdapat dua macam fungsi seni untuk individu yaitu sebagai berikut...
a. Fungsi pemenuhan kebutuhan fisik
Pada hakekatnya manusia adalah makhluk homofaber yang memiliki kecakapan untuk apresiasi
pada keindahan dan pemakaian benda-benda. Seni terapan memang mengacu kepada pemuasan
kebutuhan fisik sehingga segi kenyamanan menjadi suatu hal penting.
b. Fungsi pemenuhan kebutuhan emosional
Seorang mempunyai sifat yang beragam dengan manusia lain. Pengalaman hidup seorang
sangatlah mempengaruhi sisi emosional atau perasaannya. Sebagai contoh perasaan sedih, lelah,
letih, gembira, iba, kasihan, benci, cinta, dll. Manusia dapat merasakan semua itu dikarenakan
didalam dirinya terkandung dorongan emosional yang merupakan situasi kejiwaan pada setiap
manusia normal. Untuk memenuhi kebutuhan emosional manusia memerlukan dorongan dari
luar dirinya yang sifatnya menyenangkan, memuaskan kebutuhan batinnyaSedangkan seniman
adalah seorang yang mampu mengapresiasikan pengalaman dan perasaannya dalam sebuah karya
seni yang diciptakannya. Hal ini juga diyakini olehnya sebagai sarana memuaskan kebutuhan
emosional dirinya.
2. Fungsi Sosial
Fungsi sosial merupakan suatu fungsi seni yang bermanfaat sebagai pemenuhan kebutuhan sosial

suatu individu. Terdapat beberapa macam fungsi seni sebagai fungsi sosial antara lain sebagai
berikut...
a. Fungsi Religi/Keagamaan
Karya seni sebagai pesan religi atau keagamaan. Contohnya adalah kaligrafi, busana
muslim//muslimah dan lagu-lagu rohani. Seni digunakan untuk sebuah upacara pernikahan,
kelahiran, dan kematian, dan lain-lainnya. Contohnya gamelan yang digunakan dalam upcara
ngaben di bali (gamelan gambang, luwang, dan angklung).
b. Fungsi Pendidikan
Seni sebagai media pendidikan dapat dilihat dalam musik, seperti ansambel karena dilakukan
dengan bekerja sama, seperti halnya dengan angklung dan gamelan yang memiliki nilai
pendidikan karena kesenian tersebut terdapat nilai sosial, kerjasama dan disiplin. Karya-karya
seni untuk pelajaran/pendidikan seperti gambar ilustrasi buku pelajaran, poster, alat peraga IPA,
dan film ilmiah/dokumentar.
c. Fungsi Komunikasi
Seni sebagai media komunikasi misalnya dalam kritik sosial, kebijakan, gagasan, guna
memperkenalkan kepada masyarakat. Contohnya pegelaran wayang kulit, wayang orang, dan
seni teater ataupun poster, drama komedi dan reklame.
d. Fungsi Rekreasi/Hiburan
Fungsi utama seni adalah hiburan atau rekreasi untuk melepas kejenuhan atau mengurangi
kesedihan yang khusus untuk pertunjukan berekpresi atau hiburan.
e. Fungsi Artistik
Seni yang berfungsi sebagai media ekspresi seniman dengan menyajikan karyanya tidak untuk
hal yang komersil, seperti musik kontemporer, tari kontemporer, dan seni rupa kontemporer.
(Seni pertunjukan yang tidak bisa dinikmati pendengar/pengunjung, hanya bisa dinikmati oleh
para seniman dan komunitasnya).
f. Fungsi Guna
Karya seni yang dibuat tanpa memperhitungkan kegunaannya, kecuali sebagai media ekspresi
(karya seni murni) atau pun dalam proses penciptaan mempertimbangkan aspek kegunaannya,
seperti perlengkapan/peralatan rumah tangga yang berasal dari gerabah ataupun rotan.
g. Fungsi Kesehatan
Seni sebagai fungsi kesehatan, seperti pengobatan penderita gangguan physic atuapun medis
distimulasi melalui terapi musik (disesuaikan dengan latar belakang pasien). Terbukti musik
telah mampu untuk menyembuhkan penyandang autisme, gangguan psikologis trauma suatu
kejadian. Pada tahun siegel menyatakan bahwa musik klasik menghasilkan gelombang alfa yang
dapat menenangkan dengan merangsang sistem limbic jaringan neuron otak dan gamelan
menurut Gregorian dapat mempertajam pikiran.
Sedangkan fungsi tari adalah:

Sarana upacara Jenis tari ini banyak macamnya, seperti tari untuk upacara keagamaan
dan upacara penting dalam kehidupan manusia.

Sarana Hiburan jenis ini menggunkan tema-tema yang sederhana tidak muluk-muluk,
diiringi lagu yang enak dan mengasyikkan. Kostum dari tata panggungnya dipersiapkan
dengan cara menarik.

Sarana Penyaluran Terapi ditujukan untuk penyandang cacat fisik atau cacat mental.
Penyalurannya dapat dilakukan secara langsung bagi penderita cacat tubuh atau bagi
penderita tuna wicara dan tuna rungu, dan secara tidak langsung bagi penderita cacat
mental.

Sarana Pendidikan Contohnya seperti mendidik anak untuk bersikap dewasa dan
menghindari tingkah laku yang menyimpang. Nilai-nilai keindahan dan keluhuran pada
seni tari dapat mengasah perasaan seseorang.

Sarana Pergaulan Seni tari adalah kolektif, artinya penggarapan tari melibatkan
beberapa orang. Oleh karena itu, kegiatan tari dapat berfungsi sebagai sarana pergaulan.

Sarana Pertunjukan Tari yang dipentaskan, lebih menitikberatkan pada segi


artistiknya, penggarapan koreografi yang mantap, mengandung ide-ide, interpretasi,
konsepsional, dan memiliki tema serta tujuan. Jenis tari ini bisa sengaja dibuat untuk
pertunjukan.

Sarana Katarsis Katarsis berarti pembersihan jiwa. Seni tari sebagai media katarsis
lebih mudah dilaksanakan oleh orang telah mencapai taraf atas dalam penghayatan seni.
Oleh karena itu, biasanya jenis tari ini dilakukan oleh seniman yang hakiki. Namun,
seorang gurupun bisa melakukannya

3. Jenis Tari
Jenis-jenis tari:
- Tari tunggal ( Solo ), Tari tunggal adalah tari yang diperagakan oleh seorang penari, baik lakilaki maupun perempuan. Contohnya tari Golek ( Jawa Tengah ).
- Tari berpasangan ( duet/pas de duex), Tari berpasangan adalaah tari yang diperagakan oleh
dua orang secara berpasangan. Contohnya tari Topeng (Jawa Barat).
- Tari kelompok ( Group choreography), Tari kelompok yaitu tari yang diperagakan lebih dari
dua orang.

4. Nilai Estetika Tari


1. Wiraga
Wiraga adalah dasar keterampilan gerak tubuh/fisik penari yang dapat menyalurkan ekspresi
batin dalam bentuk gerak tari. Gerakan anggota tubuh itu antara lain:

Jari-jari tangan

Pergelangan tangan

Siku-siku tangan

Bahu

Leher

Muka dan kepala

Lutut

Mulut

Jari-jari kaki

Dada

Perut

Pinggul

Biji mata

Alis

Pergelangan kaki
2. Wirama
Wirama adalah suatu pola untuk mencapai gerakan yang harmonis di dalam tari. Di
dalamnya terdapat pengaturan dinamika seperi aksen dan tempo tarian. ada dua macam
Wirama pada tari, yaitu
Wirama tandak : adalah wirama yang ajeg (tetap) dan murni dengan ketukan dan aksen
yang berulng-ulang dan teratur. dalam wirama tandak, gerak tari dan musik lebih mudah
disusun. seorang dapat bergerak langsung mengikuti ketukan sekali, ketukan mengganda,
ketukan menigakali, atau dapat pula membuat gerakan sinkop (berlawanan dengan
gerakan musiknya)
Wirama bebas : adalah wirama yang tidak selalu memiliki ketukan dengan akses yang
berulang-ulang dan teratur.

3. Wirasa
Wirasa adalah ekspresi raut muka /mimik yang menggambarkan karakter tarian,
penghayatan gerak sesuai dengan tuntutan tarian. Wirasa merupakan tingkatan
penghayatan dan penjiwaan dalam tarian. seperti : tegas, lembut, gembira dan sedih, yang
mengekspresikan melalui gerakan dan mimik wajah sehingga melahirkan keindahan.
4. Wirupa
Adalah penampilan penari dari ujung atas sampai ujung bawah . Wirupa adalah unsur
yang memberikan kejelasan karakter gerak tari yang ditunjukan melalui warna, busana
dan tata rias.
Untuk melengkapi keempat unsur di atas, sebuah tari hendaknya dibangun dengan
kesesuaian dari tata rias, kostum, tata lampu, dan tata pangung. Tarian yang
mengekspresikan kisah sedih misalnya, tidak cocok ditampilkan dengan tata rias yang
menor serta kostum yang berwarna cerah. Sebaliknya, tarian yang mengekspresikan
kegembiraan, sangat cocok ditampilkan dengan kostum yang gemerlap

5. Apresiasi tari
6. Simbol Gerak Dalam Tari
Penciptaan tari menggunakan gerak sebagai simbol. Simbol gerak digunakan untuk
menyampaikan perasaan, cerita bahkan keinginan. Gerak tari dilakukan dengan berbagai cara,
diantaranya secara gemulai, patah-patah atau dinamis. Cara melakukan gerak tari juga
merupakan bentuk simbol. Tari yang digerakan dengan cara gemulai menunjukkan kelembutan
dan penuh perasaan. Gerak tari yang dilakukan secara patah-patah menyimbolkan kekuatan dan
ketegasan. Gerak tari yang dilakukan secara dinamis menyimbolkan semangat, licah dan
bertenaga.
Contoh yang lain adalah dalam gerak Tari Baris dari Bali. Gerak-gerak dalam tari baris
menceritakan ketangguhan para prajurit Bali di masa lalu. Kedua pundak penari diangkat hingga
hampir setinggi telinga. Kedua lengan yang nyaris selalu pada posisi horizontal dengan gerak
yang tegas. Gerak khas lainnya yang ada pada tari baris adalah selendet atau gerak delik mata
penari yang senantiasa berubah-ubah. Gerak ini menggambarkan sifat para prajurit yang
senantiasa awas terhadap situasi di sekitarnya.
Beberapa gerakan dalam tarian antara lain sebagai berikut :
Gerak Kepala, seperti : menggeleng, menunduk, menengadah, menengok, berputar
Gerak Tangan, seperti : melenggang, memutar pergelangan, merentangkan tangan
Gerak Badan, seperti : membungkuk, condong, tegak tegap
Gerak Kaki, seperti : berjalan ditempat, melangkah kiri kanan, berlari

Anda mungkin juga menyukai