Anda di halaman 1dari 24

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
SIG merupakan sistem informasi berbasis komputer yang dirancang untuk
bekerja dengan data yang tereferensi secara spasial dan koordinat koordinat
geografi. SIG menggunakan sistem basis data dengan kemampuan khusus untuk
data yang tereferensi secara geografis berikut sekumpulan operasi operasi yang
mengelola data tersebut. SIG dibutuhkan karena untuk data spasial penangannya
sangat sulit terutama karena peta dan data statistik cepat kadaluarsa hingga tidka
ada pelayanan penyedian data dan informasi yang diberikan menjadi tidak akurat.
Instansi pendidikan merupakan bagian dari masyarakat yang tidak dapat
dipisahkan karena setiap kalangan dimasyarakat pasti akan berhubungan dengan
instansi pendidikan terutama sekolah. Sekolah dari tingkatan SD, SMP, SMA,
SMK dan Univeristas sangat vital adanya untuk diketahui.
Vitalnya untuk diketahui Instansi Pendidikan maka sangat perlu untuk
diketahui lokasi lokasi dari dari setiap Instansi Pendidikan guna mempermudah
dalam membantu masyarakat dalam mengurus administrasi maupun melakukan
pencarian data. Maka dengan begitu penulis ingin membuat Sistem Informasi
Geografis Pemetaan Instansi Pendidikan di Kota Singaraja
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana rancangan sistem informasi geografis Pemetaan Instansi
Pendidikan di Kota Singaraja ?
2. Bagaimana implementasi sistem informasi geografis Pemetaan Instansi
Pendidikan di Kota Singaraja ?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan laporan ini, yakni :
1. Untuk mengetahui rancangan sistem informasi geografis Pemetaan Instansi
Pendidikan di Kota Singaraja.

1 | S i s t e m I n f o r m a s i G e o g r a fi s

2. Untuk mengetahui implementasi sistem informasi geografis Pemetaan


Instansi Pendidikan di Kota Singaraja.
1.4 Manfaat
Adapaun manfaat dari pembuatan sistem informasi geografis Pemetaan Instansi
Pendidikan di Kota Singaraja, yakni :
1. Bagi Penulis
Bagi penulis dengan pembuatan aplikasi ini dapat menerapkan ilmu yang
telah di dapatkan selama masa perkuliahan yaitu satu semeter dalam mata
kuliah Sistem Informasi GIS.
2. Bagi Masyarakat
Bagi masyarakat, dengan pembuatan aplikasi ini diharapkan dapat membantu
masyarakat dalam mencari dan menemukan Instasi Pendidikan di Kota
Singaraja seperti : Pendidikan Anak Usida Dini (PAUD), Taman Kanak Kanak (TK) , Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP),
Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menegah Kejuruan (SMK),
Universitas

2 | S i s t e m I n f o r m a s i G e o g r a fi s

BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Pengertian GIS
Sistem Informasi Geografis (Geographic Information System / GIS) yang
selanjutnya akan disebut SIG merupakan sistem informasi berbasis komputer
yang digunakan untuk mengolah dan menyimpan data atau informasi geografis
(Aronoff, 1989)
Sistem Informasi Geografis atau SIG atau lebih dikenal dengan GIS mulai dikenal
pada awal 1980-an. Sejalan dengan perkembangan perangkat komputer, baik
lunak maupun perangkat keras, SIG berkembang mulai sangat pesat pada era
1990-an dan saat ini berkembang sangat pesat.
Secara umum pengertian SIG sebagai berikut:
Suatu komponen yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak,
sumber daya manusia dan data yang bekerja sama secara efektif untuk
memasukan,

menyimpan,

memperbaiki,

memperbaharui,

mengelola,

memanipulasi, mengintegrasukan, menganalisa, dan menampilkan data dalam


suatu informasi berbasis geografis
SIG mempunyai kemampuan untuk menghubungkan berbagai data pada
suatu titik tertentu di bumi, menggabbungkan, menganalisa dan akhirnya
memetakan hasilnya. Data yang akan diolah pada SIG merupakan data spasial
yaitu sebuah data yang berorientasi geografis dan merupakan lokasi yang
memiliki sistem koordinat tertentu, sebagai dasar referensinya. Sehingga aplikasi
SIG dapat menjawab beberapa pertanyaan seperti: lokasi, kondisi, trend, pola, dan
pemodelan.
2.2 Konsep GIS
SIG atau dalam bahasa Inggrisnya dikenal sebagai GIS, merupakan
akronim dari: Geographic Information System, merupakan komputer yang
berbasis pada sistem informasi yang digunakan untuk memberikan bentuk digital
dan analisa terhadap permukaan geografi bumi. SIG secara umum dapat dipahami
sebagai sistem yang berbasis komputer, yang digunakan untuk menyimpan,

3 | S i s t e m I n f o r m a s i G e o g r a fi s

mengelola, menganalisis serta mengaktifkan kembali data yang berhubungan


dengan keruangan untuk berbagai tujuan yang berkaitan dengan pemetaan dan
perencanaan. Burrough dalam Suryantoro (2005) menjelaskan SIG merupakan
himpunan alat yang digunakan untuk mengumpulkan, menyimpan, mengaktifkan
sesuai kehendak, pentransformasian, serta penyajian data spasial dari suatu
fenomena nyata di permukaan bumi untuk maksud tertentu.
Aronoff juga memberikan batasan SIG sebagai sistem berbasis komputer
yang memberikan empat kemampuan untuk menangani data bereferensi geografis,
yaitu masukan data, pengelolaan atau manajemen data (penyimpana dan
pengaktifan kembali), manipulasi dan analisis, serta hasil keluaran. Sedangkan
Parent membatasi SIG sebagai sistem yang memuat data dengan rujukan spasial
yang dapat dianalisis dan dikonversi menjadi informasi untuk keperluan tertentu.
Defenisi GIS selalu berubah karena GIS merupakan bidang kajian ilmu
dan teknologi yang relatif masih baru.
Beberapa defenisi lain dari GIS adalah:
(1) Definisi GIS (Rhind, 1988): GIS is a computer system for collecting, checking,
integrating and analyzing information related to the surface of the earth.
(2) Definisi GIS yang dianggap lebih memadai (Marble & Peuquet, 1983) and
(Parker, 1988; Ozemoy et al., 1981; Burrough, 1986): GIS deals with space-time
data and often but not necessarily, employs computer hardware and software.
Purwadhi, 1994 mendefinisikan SIG ke dalam dua pengertian, yaitu:
1. SIG merupakan suatu sistem yang mengorganisir perangkat keras
(hardware), perangkat lunak (software), dan data, serta dapat mendayagunakan sistem penyimpanan, pengolahan, maupun analisis data secara
simultan, sehingga dapat diperoleh informasi yang berkaitan dengan aspek
keruangan.

2. SIG merupakan manajemen data spasial dan non-spasial yang berbasis


komputer dengan tiga karakteristik dasar, yaitu: (i) mempunyai fenomena
aktual (variabel data non-lokasi) yang berhubungan dengan topik
permasalahan di lokasi bersangkutan; (ii) merupakan suatu kejadian di suatu
lokasi; dan (iii) mempunyai dimensi waktu. Berikut ini, penjelasan tentang
GIS berdasarkan urutan akronimnya sebagai berikut:

4 | S i s t e m I n f o r m a s i G e o g r a fi s

1. Geography: Istilah ini digunakan karena GIS dibangun berdasarkan


pada geografi atau spasial. Objek ini mengarah pada spesifikasi
lokasi dalam suatu keruangan atau space. Objek bisa berupa fisik,
budaya atau ekonomi alamiah. Penampakan tersebut ditampilkan pada
suatu peta untuk memberikan gambaran yang representatif dari spasial
suatu objek sesuai dengan kenyataannya di bumi. Simbol, warna dan
gaya garis digunakan untuk mewakili setiap spasial yang berbeda pada
peta dua dimensi.

2. Information. Informasi berasal dari pengolahan sejumlah data, dalam


SIG informasi memiliki volume terbesar. Setiap objek geografi
memiliki setting data tersendiri karena tidak sepenuhnya data yang ada
dapat terwakili dalam peta. Jadi, semua data harus diasosiasikan dengan
objek spasial yang dapat membuat peta menjadi intelligent. Ketika data
tersebut diasosiasikan dengan permukaan geografis yang representatif,
data tersebut mampu memberikan informasi dengan hanya mengklik
mouse pada objek. Perlu diingat bahwa semua informasi adalah data
tapi tidak semua data merupakan informasi.

5 | S i s t e m I n f o r m a s i G e o g r a fi s

3. System. Pengertian ini merujuk kepada suatu sistem yang terdiri dari
kumpulan

elemen-elemen

yang

saling

berintegrasi

dan

berinterdependensi dalam lingkungan yang dinamis untuk mencapai


tujuan tertentu.

2.3 Google Earth


Google Earth merupakan sebuah program globe virtual yang sebenarnya
disebut Earth Viewer dan dibuat oleh Keyhole, Inc. Program ini memetakan bumi
dari superimposisi gambar yang dikumpulkan dari pemetaan satelit, fotografi
udara dan globe GIS 3D. Tersedia dalam tiga lisensi berbeda: Google Earth,
sebuah versi gratis dengan kemampuan terbatas; Google Earth Plus ($20), yang
memiliki fitur tambahan; dan Google Earth Pro ($400 per tahun), yang digunakan
untuk penggunaan komersial.
Google seakan

identik

dengan

inovasi.

Setelah

sukses

besar

dengan Googlesearch engine pencari kata di dunia internet, perusahaan yang


didirikan oleh dua sahabat Larry Page dan Sergey Brin ini banyak menelurkan
produk-produk brilian lainnya. Sebut saja Gmail (program email dengan kapasitas
diatas

GB), Google

Scholar (pencari

publikasi

ilmiah

online),

dan

terakhir Google Earth (http://earth.google.com).


Google Earth adalah aplikasi yang memberikan kesempatan pada
penggunanya untuk mengakses database pencitraan bumi yang didapat dari satelit.
Kalau mau jujur, Google sebenarnya tidak membuat sendiri Google Earth namun
hanya membeli kerangka dasarnya dengan mengakuisisi Keyhole, sebuah
perusahaan digital and satellite image mapping yang mempunyai produk dengan
nama

yang

sama.

Tapi

kemudian Google dengan

brilian

mengembangkan Keyhole sehingga bertransformasi menjadi Google Earth saat


ini.
Google Earth tersedia dengan 3 jenis pilihan, yaitu versi gratis (free), versi Plus
dan versi Pro. Versi Plus dan Pro menyediakan fasilitas pencetakan gambar

6 | S i s t e m I n f o r m a s i G e o g r a fi s

dengan definisi yang lebih tinggi, interaksi dengan alat penerima GPS (Global
Positioning System), serta beberapa kelebihan lainnya dibandingkan dengan versi
gratisnya.
Spesifikasi :

Sistem dan Proyeksi Koordinat

Sistem koordinat internal Google Earth merupakan koordinat


geografi dalam bentuk tunggal Sistem Geodetik Dunia tahun 1984
(WGS84).

Google Earth menampilkan dunia seperti dilihat dari pesawat atau


satelit yang mengorbit. Proyeksi ini diguakan untuk memperoleh efek
yang disebut Prespektif Umum. Ini mirip dengan proyeksi Ortografi,
kecuali titik perspektifnya merupakan jarak terbatas (dekat bumi)
daripada jarak tidak terbatas (luar angkasa).

Resolusi dasar

Amerika Serikat: 15 m (beberapa negara bagian 1 m atau lebih


baik)

Andorra, Belanda, Britania Raya, Denmark, Jerman, Liechtenstein,


Luksemburg,San Marino, Swiss, Vatikan: 1 m atau lebih baik

Seluruh dunia: Umumnya 15 m (beberapa area, seperti Antartika,


resolusinya sangat rendah), tetapi ini tergantung pada kualitas
satelit/fotografi udara yang diunggah.

Resolusi tinggi

Amerika Serikat: 1 m, 0.6 m, 0.3 m, 0.15 m (sangat jarang,


contohnya Cambridge dan Google Campus, atau Glendale)

Eropa: 0.3 m, 0.15 m (contohnya Berlin, Hamburg, Zrich)

Resolusi ketinggian

Permukaan: bervariasi menurut negara

Dasar laut: Tidak tersedia (sebuah skala warna memperkirakan


kedalaman dasar laut diperlihatkan pada permukaan).

7 | S i s t e m I n f o r m a s i G e o g r a fi s

Umur: Tanggal gambar bervariasi. Data gambar dapat dilihat di bawah


tengah jendela, data yang ditampilkan bisa berupa tahun dan perusahaan
penyedia gambar (misalnya Digital Globe). Juga tahun hak cipta yang
mungkin bukan waktu pengambilan gambar.

Google

Earth

tidak

beroperasi

pada

konfigurasi

peranti

keras

lama.

Konfigurasinya sebagai berikut:

Pentium 3, 500 MHz

128 MB RAM

ruang kosong 400 MB

Kecepatan internet: 128 kb/detik

Kartu grafis 3D 16MB

Resolusi 1024768, Warna 16-bit

Windows XP atau Windows 2000 (bukan Windows Me), Linux, Mac OS


X

Jenis kesalahan umum dalam video RAM yang tidak mencukupi: peranti
lunak ini dirancang untuk memperingatkan pengguna apabila kartu grafis mereka
tidak mampu menjalankan Earth (ini sering terjadi karena Video RAM yang tidak
mencukupi atau driver kartu grafis yang terkena bug). Jenis kegagalan yang lain
adalah kecepatan akses Internet. Kecuali untuk yang sering gagal, Internet
Broadband (Cable, DSL, T1, dll) dibutuhkan.
Berbeda

dengan

online

map

lain

yang

ada

di

internet, Google Earth menyajikan tampilan berupa Globe (bola bumi) bumi
secara alami persis seperti apa yang dilihat astronaut dari luar atmosfir bumi.
Navigasi

dapat

dilakukan

dengan

memilih

tombol-tombol

navigasi,

menggerakkan mouse komputer pada layar, atau dengan gerakan mouse wheel.
Beberapa lokasi bahkan tersedia gambarnya secara 3 dimensi. Obyek yang ada
di lokasi itu dapat kita putar-putar sesuai dengan arah pandang yang kita inginkan.

8 | S i s t e m I n f o r m a s i G e o g r a fi s

Menara Eiffel di Paris dan Nelsons Collumn di Travalgar Square London


misalnya dapat kita nikmati panoramanya dengan menarik secara 3 dimensi.
Google Earth tidak hanya menyediakan tampilan peta yang bisa di jelajahi,
namun juga memiliki fasilitas pencarian yang memungkinkan untuk menuju ke
lokasi tertentu berdasarkan alamat dan parameter yang di masukkan. Di beberapa
tempat, kita bisa memasukkan alamat jalan kemudian mencari lokasi tersebut atau
dengan memasukkan alamat koordinat longitude dan latitude. Bahkan di kota-kota
terkenal di dunia, kita bisa mengetikkan nama gedung tertentu untuk menuju ke
gedung tersebut. Kita juga bisa mencari lokasi yang menarik, seperti monumen,
objek wisata, dan apa pun dengan cara mengetikkan nama tertentu. Sebagai
contoh, kita ingin melihat menara Eiffel di Prancis maka tinggal ketikkan eiffel
paris kemudian Google Earth akan langsung menerbangkannya ke sana.
Pada beberapa lokasi, Google Earth mampu menyajikan gambar dengan
akurasi yang sangat mengagumkan. Pegunungan, gedung-gedung, bahkan sampai
kendaraan

yang

berada

di

jalan

raya

dapat

dilihat

di Google Earth.

Sayangnya Google Earth hanya dapat dinikmati oleh pengguna internet dengan
kapasitas Broadband (rekomendasi Google adalah kecepatan download 768 kbps
ke atas), mengingat besarnya data yang harus ditransfer demi menghasilkan
gambar yang mendetail. Akurasi gambarnya untuk Indonesia juga belum
sedemikian mendetail seperti gambar yang tersedia untuk kota Singapura
misalnya.

2.4 QGIS (Quantum GIS)


Quantum GIS (QGIS) adalah sebuah aplikasi Geographical Information
System (GIS) sumber terbuka dan lintas platform yang dapat dijalankan di
sejumlah sistem operasi termasuk Linux. QGIS juga memiliki kemampuan untuk
bekerjasama dengan paket aplikasi komersil terkait. QGIS menyediakan semua
fungsionalitas dan fitur-fitur yang dibutuhkan oleh pengguna GISs pada
umumnya. Menggunakan plugins dan fitur inti (core features) dimungkinkan
untuk menvisualisasi (meragakan) pemetaan (maps) untuk kemudian diedit dan

9 | S i s t e m I n f o r m a s i G e o g r a fi s

dicetak sebagai sebuah peta yang lengkap. Penguna dapat menggabungkan data
yang dimiliki untuk dianalisa, diedit dan dikelola sesuai dengan apa yang
diinginkan.
Konversi ke format internal khusus tidak diperlukan untuk melihat
(viewing) maupun menggabungan (overlaying) data yang berasal dari formatformat lain yang berbeda. Quantum GIS mendukung banyak tipe format termasuk
yang banyak digunakan dan didukung oleh pustaka OGR library, digital elevation
models, landsat imagery dan aerial photography.
Antarmuka yang ramah pengguna membantu pengguna dalam pembuatan
peta, menjelajahi data spatial secara interaktif memanfaatkan beraneka tools
seperti overview panel, spatial bookmarks, vector diagram overlay and layering.
Pengguna dapat membubuhkan label hak cipta di peta hasil buatannya sebagai
proteksi, menambahkan balok skala (scale bar) termasukdirectional arrow guna
meningkatkan kemudahan menyimak peta tersebut.
Quantum GIS mendukung penggunaan "GPS tools" untuk menggunggah
(upload) atau mengunduh (download) data langsung ke unit GPS. Pengguna juga
dapat mengkonversi format-format GPS ke format GPX atau melakukan import
dan export terhadap data format GPX yang ada.
Andaikan pengguna memiliki sebuah web server yang telah terpasang fitur
UMN MapServer, pengguna dapat menpublikasi map di internet untuk berbagi
(sharing) dengan pengguna lainnya.
Quantum

GIS

didukung

oleh

komunitas

online

di OSGeo yang

menyediakan disamping kode sumbernya (source code) juga fasilitas pemantau


kutu (bug tracker). Seperti sebuah proyek open source pada umumnya, tersedia
dukungan bagi pengguna atau pengembang langsung via wiki, berkomunikasi di
forum situs OSGeo termasuk melalui blog yang tersedia.
2.5 Proyeksi Peta
Proyeksi

Peta

adalah

teknik-teknik

yang

digunakan

untuk

menggambarkan sebagian atau keseluruhan permukaan tiga dimensi yang secara


kasaran berbentuk bola ke permukaan datar dua dimensi dengan distorsi sesedikit
mungkin. Dalam proyeksi peta diupayakan sistem yang memberikan hubungan

10 | S i s t e m I n f o r m a s i G e o g r a fi s

antara posisi titik-titik di muka bumi dan di peta. Proyeksi diartikan sebagai
metoda/cara dalam usaha mendapatkan bentuk ubahan dari dimensi tertentu
menjadi bentuk dimensi yang sistematik. Bentuk Bumi bulat sedangkan peta
berbentuk datar. Di sinilah sistem proyeksi diperlukan untuk memindahkan
kenampakan di Bumi pada bidang datar. Secara sederhana proyeksi peta dapat
diartikan sebagai cara pemindahan garis paralel dan meridian dari globe (bidang
lengkung) ke bidang datar. Ini artinya proyeksi merupakan suatu sistem yang
memberikan hubungan antara posisi titik-titik di Bumi dan di peta.
Bentuk bumi bukanlah bola tetapi lebih menyerupai ellips 3 dimensi
atau ellipsoid. Istilah ini sinonim dengan istilah spheroid yang digunakan untuk
menyatakan bentuk bumi. Karena bumi tidak uniform, maka digunakan
istilah geoid untuk menyatakan bentuk bumi yang menyerupai ellipsoid tetapi
dengan bentuk muka yang sangat tidak beraturan.
Oleh karena permukaan bumi ini tidak rata alias melengkung-lengkung
tidak beraturan, akan tetapi peta membutuhkan suatu gambaran dalam bidang
datar, maka diperlukan pengkonversian dari bidang lengkung bumi sebenarnya ke
bidang datar agar tidak terjadi distorsi permukaan bumi, berikut ukuran bumi
dalam angka :
Ellipticity: 0.003 352 9
Mean radius: 6,372.797 km
Equatorial radius: 6,378.137 km
Polar radius: 6,356.752 km
Aspect Ratio: 0.996 647 1
Radius equatornya lebih panjang dari pada Radius kutub
Coba kamu bayangkan jika Bumi yang berbentuk bola kemudian
dibentangkan menjadi bidang datar. Pasti di beberapa posisi terkesan melengkung,
inilah yang disebut distorsi atau kesalahan. Padahal di sisi lain peta bisa disebut
ideal jika bisa menggambarkan luas, bentuk, arah, dan jarak dengan benar.
Keempat persyaratan peta yang ideal sulit untuk dipenuhi.

11 | S i s t e m I n f o r m a s i G e o g r a fi s

Upaya yang bisa dilakukan dengan mengurangi risiko kesalahan sekecil


mungkin dengan memenuhi satu atau lebih persyaratan tersebut. Hal tersebut
dapat dilakukan dengan langkah langkah berikut :
1. Wilayah yang akan dipetakan dibagi menjadi bagian-bagian yang
tidak begitu luas.
2. Memilih bidang proyeksi yang sesuai dengan posisi wilayah yang
dipetakan, misalnya bidang datar, bidang kerucut, dan bidang silinder.
Beberapa hal yang dipertimbangkan dalam memilih macam proyeksi,
yaitu:
a. Bentuk, letak, dan luas daerah yang dipetakan.
b. Ciri-ciri tertentu atau ciri-ciri asli yang akan dipertahankan,
Seperti mempertahankan bentuk (conform), luas (equivalent), dan jarak
(equidistant). Oleh karena sulit untuk memenuhi ketiga syarat sekaligus, maka
dipilih syarat yang bisa terpenuhi dengan pemilihan proyeksi peta. Karena itu
pulalah terdapat beragam tipe proyeksi peta dengan kelebihan dan kekurangan,
sesuai dengan tujuan peta dan bagian muka Bumi yang digunakan.
Beberapa istilah sederhana dalam proyeksi:
1. Meridian dan meridian utama.
2. Paralel dan paralel nol atau ekuator.
3. Bujur (longitude-j), Bujur Barat (0180BB) dan Bujur Timur (0180BT).
4. Lintang (latitude-l), Lintang Utara (090LU), dan Lintang Selatan 0
90LS).

Untuk lebih jelas mengenai proyeksi peta, digambarkan dengan gambar dibawah
ini :

12 | S i s t e m I n f o r m a s i G e o g r a fi s

Pada gambar bagian A, kamu bisa memahami bagaimana perubahan


bentuk bisa terjadi dari bidang lengkung (segi empat) pada globe berubah menjadi
seperti bagian C di bidang datar. Perubahan ini mengakibatkan adanya distorsi di
berbagai wilayah di permukaan Bumi. Bagaimana bentuk distorsinya? Coba
bayangkan jeruk sebagai Bumi. Kupaslah kulit jeruk tersebut seperti gambar
berikut.

Bagian manakah yang mengalami distorsi? Ya, bagian tengah atau lintang rendah
(khatulistiwa dan sekitarnya) serta bagian kutub mengalami distorsi menjadi lebih
besar. Bisa dikatakan semakin ke kutub semakin besar distorsinya. Melihat
kenyataan ini maka jika kita akan memetakan wilayah khatulistiwa harus memilih
proyeksi yang benar-benar sesuai.
2.6 Satuan Koordinat
Koordinat adalah pernyataan besaran geometrik yang menentukan posisi
satu titik dengan mengukur besar vektor terhadap satu Posisi Acuan yang telah
didefinisikan. Posisi acuan dapat ditetapkan dengan asumsi atau ditetapkan
dengan suatu kesepakatan matematis yang diakui secara universal dan baku. Jika
penetapan titik acuan tersebut secara asumsi, maka sistim koordinat tersebut
bersifat Lokal atau disebut Koordinat Lokal dan jika ditetapkan sebagai
kesepakatan berdasar matematis maka koordinat itu disebut koordinat yang
mempunyai sistim kesepakatan dasar matematisnya.
Koordinat Geografi pada Proyeksi UTM adalah salah satu transformasi
geografi yang mempunyai referensi Posisi Acuan dan arah yang sama yaitu Titik
Pusat Proyeksi untuk posisi dan arah utara Grid di Meridian Pusat sebagai arah

13 | S i s t e m I n f o r m a s i G e o g r a fi s

acuan. UTM ( Universal Tranvers Mercator ) sistim ini telah dibakukan oleh
BAKOSURTANAL

sebagai

sistim

Proyeksi

Pemetaan

Nasional.

Mengapa UTM, karena


a. Kondisi geografi negara Indonesia membujur disekitar Garis Katulistiwa
atau garis lingkar Equator dari Barat sampai ke Timur yang relatip
seimbang.
b. Untuk kondisi seperti ini, sistim proyeksi Tranvers Mercator/Silinder
Melintang Mercator adalah paling ideal (memberikan hasil dengan distorsi
minimal).
c. Dengan pertimbangan kepentingan teknis maka dipilih sistim proyeksi
Universal Transverse Mercator yang memberikan batasan luasan bidang 6
antara 2 garis bujur di elipsoide yang dinyatakan sebagai Zone.
Kesimpulan Dihubungkan Dengan Konsep GIS Karena Sistem Informasi
Geografi (GIS) merupakan metoda sajian terpadu, maka semua data masukan
spasial maupun tabular harus berupa data terpadu. Artinya, kesatuan Sistim
Koordinat untuk data spasial, kesatuan ID untuk data tabular, kesatuan dalam memanage data untuk sasaran informasi tersebut agar dapat dimanfaatkan secara
maksimal. Fungsi Sistim Proyeksi dan transformasi sangat memegang peranan
sangat penting.
Hal lain yang perlu diingat bahwa konsep GIS memanfaatkan pula
jaringan data antar Pusat dengan Daerah, antar Instansi yang bersifat Nasional ,
yang sangat berguna untuk analisis terhadap suatu dampak dari perubahan data
yang masuk dalam cakupan yang lebih luas. Jadi kesatuan dalam Sistim Koordinat
adalah mutlak dalam konsep GIS.

2.7 Skala
Skala adalah perbandingan antara ukuran sesungguhnya dengan ukuran
model atau skala peta adalah perbandingan jarak antara dua titik sembarang di
peta dengan jarak horisontal kedua titik tersebut di permukaan bumi (dengan
satuan ukuran yang sama). Peta tanpa skala akan kurang berarti atau bahkan tidak
berguna. Skala peta menunjukan ketelitian dan kelengkapan informasi yang tersaji

14 | S i s t e m I n f o r m a s i G e o g r a fi s

dalam peta. Peta skala besar (angka penyebutnya kecil) lebih teliti dan lengkap
dibandingkan peta skala kecil (angka penyebut besar) (Santoso, 2009).
2.8 Data Raster
Data raster adalah data yang disimpan dalam bentuk kotak segi empat
(grid)/sel sehingga terbentuk suatu ruang yang teratur. Foto digital seperti areal
fotografi atau foto satelit merupakan bagian dari data raster pada peta. Raster
mewakili data grid continue. Nilainya menggunakan gambar berwarna seperti
fotografi, yang di tampilkan dengan level merah, hijau, dan biru pada sel. Pada
data raster, obyek geografis direpresentasikan sebagai struktur sel grid yang
disebut sebagai pixel (picture element). Resolusi (definisi visual) tergantung pada
ukuran pixel-nya, semakin kecil ukuran permukaan bumi yang direpresentasikan
oleh sel, semakin tinggi resolusinya. Data raster dihasilkan dari sistem
penginderaan jauh dan sangat baik untuk merepresentasikan batas-batas yang
berubah secara gradual seperti jenis tanah, kelembaban tanah, suhu, dan lainlain.Peta Raster adalah peta yang diperoleh dari fotografi suatu areal, foto satelit
atau foto permukaan bumi yang diperoleh dari komputer. Contoh peta raster yang
diambil dari satelit cuaca.
Pada model data raster, matriks atau array diurutkan menurut koordinat
kolom (x) dan barisnya (y). Pada sistem koordinat piksel monitor komputer, titik
asal sistem koordinat raster terletak di sudut kiri atas. Nilai absis (x) akan
meningkat ke arah kanan, dan nilai ordinat (y) akan membesar ke arah bawah
seperti terlihat pada gambar di atas. Walaupun demikian. sistem koordinat ini
sering pula ditransformasikan sehingga titik asal sistem knordinat rerletak di sudut
kiri bawah, makin ke kanan nilai absisnya (x) akan meningkat. dan nilai
ordinatnya (y) makin meningkat jika bergerak ke arah atas.
Entiry spasial raster disimpan di dalam layer yang secara fungsionalitas
direlasikan dengan unsur-unsur petanya. Contoh sumber-sumber entity spasial
raster adalah citra satelit, misalnya NOAA. Spot, Landsad Ikonos, dll. Kemudian
citra radar, dan model ketinggian dijital seperti DTM atau DEM dalam model data
raster.

15 | S i s t e m I n f o r m a s i G e o g r a fi s

2.9 Data Vektor


Pada model data vektor, unsur geografik disajikan secara digital seperti bentuk
visualisasi/penyajian dalam peta hardcopy. Model data vektor menampilkan,
menempatkan, dan menyimpan data spasial dengan menggunakan :
1. Titik-titik.
Entity titik meliputi semua objek grafis atau geografis yang dikaitkan
dengan koordinat. Di samping koordinat-koordinat, data atau informasi
yang diasosiasikan dengan titik tersebut juga harus disimpan untuk
menunjukkan jenis titik yang bersangkutan.
2. Garis-garis atau kurva.
Entity garis dapat didefinisikan sebagai semua unsur-unsur linier yang
dibangun dengan menggunakan segmen-segmen garis lurus yang
dibentuk oleh dua titik koordinat atau lebih.
3. Poligon/luasan beserta atribut-atributnya.
Cara yang paling sederhana untuk merepresentasikan suatu poligon
adalah pengembangan dari cara yang digunakan untuk merepresentasikan
arc yang sederhana yaitu merepresentasikan setiap poligon sebagai
sekumpulan koordinat (x,y) yang membentuk segmen garis, dimana
mempunyai titik awal dan titik akhir segmen garis yang sama (memiliki
nilai koordinat yang sama).
Bentuk-bentuk dasar representasi data spasial ini, di dalam sistem model data
vektor, didefinisikan oleh sistem koordinat kartesian dua dimensi (x,y). Di dalam
model data spasial vektor, garis-garis atau kurva merupakan sekumpulan titik-titik

16 | S i s t e m I n f o r m a s i G e o g r a fi s

terurut yang dihubungkan. Sedangkan luasan atau poligon juga disimpan sebagai
sekumpulan list titik-titik, tetapi dengan catatan bahwa titik awal dan titik akhir
poligon memiliki nilai koordinat yang sama dengan syarat poligon tersebur
tertutup.
Representasi vektor suatu objek merupakan suatu usaha di dalam menyajikan
objek yang bersangkutan sesempurna mungkin. Untuk itu, ruang atau dimensi
koordinat diasumsikan bersifat kontinyu yang memungkinkan semua posisi,
panjang dan dimensi didefinisikan dengan presisi.

BAB III
RANCANGAN SISTEM
3.1 ER Diagram

17 | S i s t e m I n f o r m a s i G e o g r a fi s

Menurut salah satu para ahli, Brady dan Loonam (2010), Entity
Relationship diagram (ERD) merupakan teknik yang digunakan untuk
memodelkan kebutuhan data dari suatu organisasi, biasanya oleh System Analys
dalam tahap analisis persyaratan proyek pengembangan system. Sementara
seolah-olah teknik diagram atau alat peraga memberikan dasar untuk desain
database relasional yang mendasari sistem informasi yang dikembangkan. ERD
bersama-sama dengan detail pendukung merupakan model data yang pada
gilirannya digunakan sebagai spesifikasi untuk database.
Dalam pembentukan ERD terdapat 3 komponen yang akan dibentuk yaitu :
a. Entitas
Pada post sebelumnya mengenai basis data telah dijelaskan sedikit tentang
pengertian entity (entitas) yaitu suatu obyek yang dapat dibedakan dari lainnya
yang dapat diwujudkan dalam basis data. Pengertian lainnya menurut Brady dan
Loonam (2010), entitas adalah objek yang menarik di bidang organisasi yang
dimodelkan.
Contoh : Mahasiswa, Kartu Anggota Perpustakaan (KAP), dan Buku.
b. Hubungan (relasi/relationship)
Suatu hubungan adalah hubungan antara dua jenis entitas dan direpresentasikan
sebagai garis lurus yang menghubungkan dua entitas.
Contoh : Mahasiswa mendaftar sebagai anggota perpustakaan (KAP), relasinya
adalah mendaftar.
c. Atribut
Atribut memberikan informasi lebih rinci tentang jenis entitas. Atribut memiliki
struktur internal berupa tipe data. Jenis-jenis atribut :

Atribut Key

18 | S i s t e m I n f o r m a s i G e o g r a fi s

Atribut Key adalah satu atau gabungan dari beberapa atribut yang dapat
membedakan semua baris data ( Row/Record ) dalam tabel secara unik.
Dikatakan unik jika pada atribut yang dijadikan key tidak boleh ada baris
data dengan nilai yang sama
Contoh : Nomor pokok mahasiswa (NPM), NIM dan nomor pokok lainnya

Atribut simple
Atribut yang bernilai atomic, tidak dapat dipecah/ dipilah lagi
Contoh : Alamat, penerbit, tahun terbit, judul buku.

Atribut Multivalue
Nilai dari suatu attribute yang mempunyai lebih dari satu (multivalue) nilai
dari atrribute yang bersangkutan
Contoh : dari sebuah buku, yaitu terdapat beberapa pengarang.

Atribut Composite
Atribut composite adalah suatu atribut yang terdiri dari beberapa atribut
yang lebih kecil yang mempunyai arti tertentu yang masih bisah dipecah
lagi atau mempunyai sub attribute.
Contoh : dari entitas nama yaitu nama depan, nama tengah, dan nama
belakang

Atribut Derivatif
Atribut yang tidak harus disimpan dalam database Ex. Total. atau atribut
yang dihasilkan dari atribut lain atau dari suatu relationship. Atribut ini
dilambangkan dengan bentuk oval yang bergaris putus-putus

SD

SMP

SMA

Universit
as

Nama

ID

Nama

ID

Nama

ID

Nama

ID

19 | S i s t e m I n f o r m a s i G e o g r a fi s

Nama ID
Nama ID
JalanRa

Umum
ya

Jalana
n

Wilaya
h

Nama

ID

Nama

ID

3.2 Rancangan Basis Data


Rancangan basis data setiap layer yang ada, yakni terdapat 8 layer untuk
databasenya terdapat 8 tabel.
1. Tabel SD
Tabel ini digunakan untuk menyimpan data yang ada pada layer SD.
Data yang sudah tersimpan dalam tabel ini adalah 18.
Id
0
1

Nama
Id
Nama

Tipe Data
Int(10)
String(80)

Keterangan
Id Layer
Nama Layer

2. Tabel SMP
Tabel ini digunakan untuk menyimpan data yang ada pada layer SMP.
Data yang sudah tersimpan dalam tabel ini adalah 8.
Id
0
1

Nama
Id
Nama

Tipe Data
Int(10)
String(80)

Keterangan
Id Layer
Nama Layer

3. Tabel SMA
Tabel ini digunakan untuk menyimpan data yang ada pada layer SMA.
Data yang sudah tersimpan dalam tabel ini adalah 13.
Id
0
1

Nama
Id
Nama

Tipe Data
Int(10)
String(80)

Keterangan
Id Layer
Nama Layer

20 | S i s t e m I n f o r m a s i G e o g r a fi s

4. Tabel Universitas
Tabel ini digunakan untuk menyimpan data yang ada pada layer Universitas.
Data yang sudah tersimpan dalam tabel ini adalah 6.
Id
0
1

Nama
Id
Nama

Tipe Data
Int(10)
String(80)

Keterangan
Id Layer
Nama Layer

5. Tabel Umum
Tabel ini digunakan untuk menyimpan data yang ada pada layer Umum.
Data yang sudah tersimpan dalam tabel ini adalah 60.
Id
0
1

Nama
Id
Nama

Tipe Data
Int(10)
String(80)

Keterangan
Id Layer
Nama Layer

6. Tabel JalanRaya
Tabel ini digunakan untuk menyimpan data yang ada pada layer Jalan Raya.
Data yang sudah tersimpan dalam tabel ini adalah 13.
Id
0
1

Nama
Id
Nama

Tipe Data
Int(10)
String(80)

Keterangan
Id Layer
Nama Layer

7. Tabel Jalanan
Tabel ini digunakan untuk menyimpan data yang ada pada layer Jalanan.
Data yang sudah tersimpan dalam tabel ini adalah 50.
Id
0
1

Nama
Id
Nama

Tipe Data
Int(10)
String(80)

Keterangan
Id Layer
Nama Layer

8. Tabel Wilayah
Tabel ini digunakan untuk menyimpan data yang ada pada layer Wilayah.
Data yang sudah tersimpan dalam tabel ini adalah 1.
Id
0
1

Nama
Id
Nama

Tipe Data
Int(10)
String(80)

Keterangan
Id Layer
Nama Layer
BAB IV

IMPLEMENTASI
4.1 Hasil Implementasi

21 | S i s t e m I n f o r m a s i G e o g r a fi s

Berikut adalah gambar hasil implementasi dari Sistem Informasi Geografis


Pemetaan Instansi Pendidikan di Kota Singaraja

BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan

22 | S i s t e m I n f o r m a s i G e o g r a fi s

Dari paparan diatas dapat disimpulkan sebagai berikut :


1. SIG merupakan Suatu komponen yang terdiri dari perangkat keras, perangkat
lunak, sumber daya manusia dan data yang bekerja sama secara efektif untuk
memasukan,

menyimpan,

memperbaiki,

memperbaharui,

mengelola,

memanipulasi, mengintegrasukan, menganalisa, dan menampilkan data dalam


suatu informasi berbasis geografis
2. Sistem Informasi Geografis Pemetaan Instansi Pendidikan di Kota
Singaraja ditujukan untuk memberikan informasi kepada masyarakat terkait
informasi dari instansi instansi pendidikan yang ada di singaraja.
5.2 Saran
Adapun saran yang ingin disampaikan yakni bagi pengguna yang ingin
mengembangkan sistem ini bisa menambahkan jumlah dari database instansi
pendidikan agar dapat memberikan info yang lebih lengkap dan luas kepada
pengguna.

DAFTAR PUSTAKA
Dyahernawanti, 2014, Google Earth tersedia pada

23 | S i s t e m I n f o r m a s i G e o g r a fi s

https://dyaherwiyanti.wordpress.com/2014/01/12/google-earth-globe-danmap-online/
Anonym, 2010, Quantum GIS tersedia pada
http://gudanglinux.blogspot.com/2010/10/quantum-gis-sistem-informasigeografi.html
Setiawan Dita, 2009, Proyeksi Peta tersedia pada
http://rebaneka.blogspot.com/2009/02/proyeksi-peta-satuan-koordinatdan.html
A Yuliana, 2013 Skala tersedia pada
https://www.academia.edu/8985860/Laporan_Membuat_Peta_dengan_Qu
antum_GIS
Lukman Muhamad, 2013 Data dalam SIG tersedia di
http://blogsemaumu.blogspot.com/2013/03/data-dalam-sig.html
Nurlaila Novianti, 2014, ER Diagran
http://noviantinurlaila.blogspot.com/2014/02/entity-relationship-diagramerd.html

24 | S i s t e m I n f o r m a s i G e o g r a fi s

Anda mungkin juga menyukai