Anda di halaman 1dari 4

GAGAL JANTUNG / CONGESTIVE HEART FAILURE (CHF)

Agustinus Ara, Skep, Ns


A. KONSEP DASAR
1. Definisi
CHF atau gagal jantung adalah ketidak mampuan jantung untuk memompa darah
secara adekuat keseluruh tubuh (ebbersole, hess, 1998)
2. Klasifikasi
1. Gagal jantung akut
Terjadinya sangat tiba-tiba, ditandai dengan penurunan kardiak outpit dan tidak
adekuatnya perfusi jaringan, ini dapat mengakibatkan edema paru dan kolaps
pembuluh darah
2. Gagal jantung kronik
Terjadinya secara perlahan ditandai dengan penyakit jantung iskemik, penyakit
paru kronik. Pada gagal jantung kronik terjadi retensi air dan sodium pada
ventrikel sehingga menyebabkan hepervolemia, akibatnya ventrikel dilatasi dan
hipertrofi
3. Gagal jantung kanan-kiri
- Gagal janutng kiri terjadi karena ventikel kiri gagal unutk memompa darah
secara adekuat sehingga mengakibatkan kongesti pulmonal, hipertensi dan
kelainan pada katub aorta/mitral
- Gagal jantung kanan, disebabkan peningkatan tekanan pulmo akibat gagal
jantung kiri yang berrlangsung cukup lama sehingga cairan yang terbendung
akan berakumulasi secara sistemik di kaki asites, hapatomegali, efusi pleura,
dll
4. Gagal jantung sistoloik-diastoloik
- Sistolik terkadi karena penurunan kontraktilitas ventrikel kiri sehingga ventrikel
kiri tidak mampu memompa darah akibatnya kardiakoutput menurun dan
ventrikel hipertrovi
- Diastolik karena ketidakmampuan ventrikel dalam pengisihan darah akibatnya
stoke volume kardiakoutput turun.
3. Etiologi
Kelainan otot jantung
Aterosklerosis koroner
Hipertensi sistemik / pulmonal
Peradangan dan penyakit myokardium
Penyakit jantung kain seperti, stenosis katub semilunar, tamponade perikardium,
perikardidis, stanosis katub AV
4. Manifestasi Klinis
sindrome klinis :
1. Angina piktoris
- Stabil, nyeri dada
- Tidak stabil (unstable), nyeri dada topikal (khas)
2. Infark myokard
Kematian jaringan myokard akibat menurunnya suplay O kejaringan myokard
- Non-Q wave
- Q wave

Kriteria diagnosis IMA, harus terdapat 2 dari 3 gejala (WHO)


1. Nyeri dada tipikal (khas)
Kadang-kadang ada tanda prodormal : malayle/vatique
Sifatnya = angina pektoris
Menyebar ke : bagian dada depan, lengan kiri (terbayak), kadanag-kadang
kedua lengan, leher, rahang
Nyri berlangsung > 15 menit
10 23% = tanpa nyeri dada, pada : diabetes millitus, orang tua
Sering disertai keluhan tambahan : sesak nafas, naosea, berkeringat,
palpitasi, bingung, kehilangan kesadaran, strok, agitasi
2. Perubahan rekaman EKG
Gelombang T terbalik
Depresi segmen ST
Elevasi segmen ST = spesifik untuk AMI
Tanda AMI : gelombang Q abnormal
3. Enzim jantung meningkat
1. Serum glutamic oxcaloacetic transaminase (SGOT)
o Dalam 12 jam, puncaknya 18 36 jam, kebali N : 3 4 hari
o Juga bendungan hati, peny otot serat, syok, myokarditis, perikarditis,
mbolli paru, tacikardia, DC syok, obat-obat konstraseptif
2. Serum latik dehydrogenase (LDH)
o Dalam 24 48 jam, puncaknya : 3 6 hari, kembali N :8 14 hari
o Juga : payah jantung, anemia himolitik, anemia megalobalitik, peny
hati akut/menahun, peny ginjal, tumor, embolli paru, syok.
3, Serum Creatinin Phosphokinase (CPK)
o Dalam 6 8 jam, puncaknya dalam 24 jam (2 10 kali) kembali N : 3
4 hari
o Juga : muscular dystrophy, inflamasi otot, keracunan alkohol, DM,
kejang-kejang, phychosis, injeksi intramuskuler
o CK dan MB = rutin, CK sangat sensitif, spesifik dan hemat
o CK MB = sensifitasnya > 90% tercapai dalam 2 16 jam,
maksimumnya 14 36 jam, kembali N : 48 72 hari
Jenis IMA :
Berdasarkan marfologi

berdasarkan EKG

Transmural,subendokardial

Qwima & Nqwima, stemi & nstemi

3. Mati mendadak

5.

Pemeriksaan diagnostik
EKG 12 sadapan : perubahan EKG, lab ; peningkatan enzim jantung, radiologi :
pembesaran jantung, echocardiografi, kateterisasi janutng.

B. ASKEP
1. Pengkajian

a. Kualitas nyeri : terbakar, tercekik, menyesakkan nafas, tertindis beban berat


b. Lokasi & radiasi : retrosternal & precordial kiri, radiasi kelengan kiri bawah : pipi,
dagu, epigastrium, punggung
c. Pencetus : aktifitas, istirahat dan stres
d. Lama nyeri : < 5 menit, > 15 menit
e. Tanda & gejala : camas, gelisah, keringat dingin, dispnea, mual, muntah, acral
dingin dan lembab
f. Pemfis : TD normal/meningkat/turun, tachipnea, auskultasi galop : disfungsi
ventrikel, mur-mur : disfungsi papilary, suara ronchi jika ada edema paru
2. Diagnosa
1. Myeri d.b ketidak seimbangan suplai O dengan kebutuhan myokard
2. Menurunnya CO b.d faktor elektrik, kontraktifitas myokard menurun, kelainan
struktur
3. Kecemadan meningkat b.d ancaman kematian
4. Intoleransi aktifitas b.d kelemahan fisik akibat CO menurun
5. Pola nafas inefektif b.d penurunan komplain paru
3. Perencanaan
DP 1
Goal : pasien akan menunjukan perilaku bebas dari nyeri
Kriteria Evaluasi :
- Tidak ada keluhan nyeri
- Expresi rileks
- Skala nyeri berkurang
- Tanda vital normal
- Hemodinamik stabil
Intervensi :
-

Kaji karakteristik nyeri, durasi, lokasi, skala, radiasi


Kaji faktor pencetus terjadi nyeri
Monitor EKG selam episode nyeri
Kaji tanda hipoxemia, berikan oksigen sesuai indikasi
Pertahankan bed rest total 24 30 jam selama episode nyeri
Monitor vital sign selama episode nyeri & setelah pemberian obat
Lakukan manajemen nyeri
Kolaborasi terapi : vasodilator agen (nitrat)

DP 2
Goal : pasien akan mempertahankan hemodinamik yang stabil
Kriteria Evaluasi :
-

Tidak ada keluhan lemah pusing


Acral hangat
Tanda vital normal
Kesadaran : CM

Intervensi :
-

Kaji dan laporkan tanda penurunan CO

Monitor dan catat EKG secara kontinue : ritme, rate dan perubahannya setiap
1 24 jam
Monitor ttv dan hemodinamik setiap 1 -2 jam
Pertahankan bed rest dengan elevasikan kepala pada 24 48 jam pertama
Kolaborasi terapi : antiaritmia, nitrat, betabloker, dopamin, dobutamin.

Anda mungkin juga menyukai