Anda di halaman 1dari 12

KESULITAN SISWA PADA MATERI LIMIT FUNGSI

KELAS XI SMA NEGERI 4 BANDA ACEH


TAHUN PELAJARAN 2014/2015
Erni Maidiyah1, Bintang Zaura2, Septiya Wulandari3
1

Prodi Pendidikan Matematika, Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh


2
Prodi Pendidikan Matematika, Universitas Syiah Kuala
3
Prodi Pendidikan Matematika, Universitas Syiah Kuala
Email: septiyawulandari93@gmail.com

Abstrak. Limit fungsi dipelajari di kelas XI pada semester genap. Berdasarkan


wawancara dengan guru matematika yang dilakukan di SMAN 4 Banda Aceh, masih
ada siswa yang tidak dapat menyelesaikan soal limit fungsi dengan baik dan belum
mencapai KKM yang telah ditetapkan. Berdasarkan hal tersebut, dilakukan
penelitian untuk mengetahui apa saja kesulitan siswa dalam memahami materi limit
fungsi dan penyebab kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal-soal limit fungsi.
Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.
Dengan pendekatan kualitatif diperoleh data deskriptif yang digunakan untuk
menentukan jenis dan penyebab kesulitan siswa dalam materi limit fungsi. Data
penelitian diperoleh melalui tes dan wawancara. Tes diberikan kepada seluruh siswa
kelas XI IA-2 SMAN 4 Banda Aceh yang berjumlah 32 siswa dan wawancara
dilakukan terhadap 5 orang siswa yang terpilih menjadi subjek penelitian
berdasarkan kategori nilai yang mereka peroleh. Objeknya adalah kesulitan yang
berupa kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal limit fungsi. Dari hasil analisis
tes dan wawancara diperoleh bahwa: (1) Jenis kesulitan siswa yaitu: kesulitan dalam
menggunakan konsep dan kesulitan dalam menggunakan prinsip. (2) Penyebab
kesulitan yang dialami siswa yaitu karena pemahaman materi prasyarat yang masih
rendah, kurangnya pemahaman siswa terhadap konsep, kurang perhatian dan
keseriusan dalam belajar, kurangnya latihan dalam mengerjakan soal, dan kurang
teliti.
Kata kunci: kesulitan siswa, limit fungsi, penyebab kesulitan

1. Pendahuluan
Salah satu materi dalam matematika adalah kalkulus. Materi ini harus
mendapatkan perhatian serius menyangkut masalah penguasaan materi, pemilihan
metode pembelajaran, penentuan strategi, dan teknik pembelajaran yang tepat.
Kalkulus merupakan salah satu materi yang memiliki tingkat kesulitan yang tinggi
dan ruang lingkup yang sangat luas, baik dalam matematika, maupun dalam
cabangcabang ilmu yang lain, seperti dalam bidang sains, teknologi, ekonomi,
kedokteran, dan sebagainya. Oleh karena itu, para siswa harus mendapatkan bekal
materi kalkulus dengan sebaikbaiknya. Martono (1999:47) mengatakan bahwa
limit fungsi merupakan konsep dasar yang digunakan secara intensif dalam
kalkulus. Purcell (1994:72) juga menyatakan bahwa kalkulus dapat didefinisikan
1

sebagai pengkajian tentang limit. Jadi, dapat dikatakan inti dari pelajaran kalkulus
adalah limit suatu fungsi. Oleh karena itu, pemahaman materi limit fungsi
merupakan hal yang penting bagi siswa untuk dipahami dengan baik.
Penelitian terdahulu oleh Sirikit (2012:53) mengatakan bahwa banyak siswa yang
belum mampu menyelesaikan soal-soal limit fungsi. Kemudian Raihani (2014:47)
menyimpulkan bahwa tingkat kemampuan siswa dalam memahami materi limit
fungsi aljabar masih kurang. Berpedoman pada kenyataan yang ada, ternyata
materi ini masih menjadi kendala di lapangan. Masih banyak siswa yang kesulitan
dalam mengerjakan soal-soal yang berhubungan dengan limit fungsi.
Berdasarkan observasi awal wawancara dengan guru matematika pada tanggal 14
Maret 2015 yang penulis lakukan di SMAN 4 Banda Aceh tentang penguasaan
materi limit fungsi, disimpulkan bahwa masih ada siswa yang tidak dapat
menyelesaikan soal dengan baik dan belum mencapai nilai KKM (Kriteria
Ketuntasan Minimal) yang telah ditentukan.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apa saja kesulitan yang dialami
siswa dalam memahami materi limit fungsi dan apa penyebab kesulitan yang
dialami siswa dalam menyelesaikan soal-soal limit fungsi ?
2. Landasan Teori
Kesulitan Belajar
Ahmadi dan Supriyono (2008:74) mengatakan, kesulitan adalah keadaan dimana
siswa tidak dapat belajar sebagaimana mestinya. Dalam penelitian ini yang
dimaksud dengan kesulitan adalah suatu keadaan dimana siswa mengalami
hambatan dalam menyelesaikan soal-soal materi limit fungsi. Seorang siswa
diduga mengalami kesulitan belajar apabila ia tidak berhasil mencapai taraf
kualifikasi hasil belajar tertentu dan dalam batasan tertentu yang telah ditentukan.

Hudojo (1988:3-4) menegaskan bahwa siswa akan mudah mempelajari


matematika apabila siswa telah mengetahui konsep dalam matematika dengan
baik. Gagne (dalam Suherman, 2003:35-36) menyatakan bahwa terdapat dua
objek langsung dalam pembelajaran matematika, sebagai berikut:
a. Konsep
Konsep adalah suatu ide abstrak yang memungkinkan kita dapat
mengelompokkan objek ke dalam contoh dan bukan contoh (Suherman,
2003:36). Siswa harus membentuk konsep dari pengalaman sebelumnya
(prakonsepsi) disertai latihan soal untuk memahami pengertian suatu konsep.
Contoh konsep yaitu: variabel yang merupakan suatu konsep yang terdiri
dari lambang-lambang yang digunakan untuk mewakili suatu bilangan yang
belum diketahui nilainya dengan jelas. Kemudian dalam limit terdapat
definisi limit(secara intuisi), bahwa jika x mendekati c dan berlainan dari c,
maka f(x) dekat ke L. Jadi definisi ini dapat membangun sebuah konsep
dalam limit selama x c kita dapat memfaktorkan atau mengalikan dengan

sekawannya untuk menghindari f(x) berbentuk

0
0 , yang tanpa arti.

b. Skill (keterampilan)
Skill adalah kemampuan memberikan jawaban dengan tepat dan cepat
(Suherman, 2003:35). Jadi, skill dapat diartikan sebagai suatu prosedur atau
aturan yang digunakan untuk menyelesaikan soal dalam jangka waktu tertentu
dengan cepat dan tepat(benar). Contoh skill terlihat dari cara siswa
memfaktorkan, menyamakan penyebut, dan sebagainya.
c. Prinsip
Prinsip adalah objek matematika yang kompleks, dapat berupa gabungan
beberapa konsep dan fakta. Soedjadi (2000:15) mengemukakan bahwa prinsip
dapat berupa aksioma/postulat, teorema, dan sifat. Dengan demikian, dapat
diartikan prinsip sebagai hubungan diantara konsep-konsep. Contohnya, untuk

bisa memfaktorkan siswa harus menguasai konsep faktor persekutuan terbesar


(FPB) dan kelipatan persekutuan terkecil (KPK).

Indikator Kesulitan dan Faktor Penyebab Kesulitan Siswa


Indikator kesulitan siswa dalam memahami matematika menurut Cooney (dalam
Yusmin, 1996:18-19) adalah (1)Kesulitan dalam menggunakan konsep, yaitu:
ketidakmampuan untuk mengingat nama-nama secara teknis, ketidakmampuan
untuk

menyatakan

arti

dari

istilah

yang

mewakili

konsep

tertentu,

ketidakmampuan untuk mengingat satu kondisi atau lebih yang diperlukan bagi
suatu objek yang dinyatakan dengan istilah yang mewakilinya, tidak dapat
mengelompokkan objek sebagai contoh-contoh dari objek yang bukan contohnya,
dan ketidakmampuan menyimpulkan informasi dari suatu konsep yang diberikan.
(2)Kesulitan dalam menggunakan prinsip, yaitu: tidak mampu melakukan
kegiatan penemuan tentang sesuatu dan tidak teliti dalam perhitungan dan operasi
aljabar, tidak mampu untuk menentukan faktor relevan dan akibatnya tidak
mampu mengabstraksikan pola-pola, dan siswa dapat menyatakan suatu prinsip
tetapi tidak dapat mengutarakan artinya dan tidak menerapkan prinsip tersebut.
Pada penelitian ini, peneliti tidak mengkaji kesulitan siswa memecahkan soal
dalam bentuk verbal karena pada tes penguasaan materi limit fungsi tidak ada soal
yang berbentuk cerita yang menggambarkan model matematika. Hal ini sejalan
dengan pendapat Cooney dkk (1975:203-208) yang mengatakan bahwa kesulitan
siswa dalam belajar matematika sebaiknya difokuskan pada pengetahuan konsep
dan pengetahuan prinsip. Jadi, kesulitan yang diteliti adalah kesulitan konsep dan
kesulitan prinsip. Peneliti menggunakan indikator kesulitan yang dikemukakan
oleh Cooney untuk mengklasifikasi dan mengetahui jenis-jenis kesulitan yang
dialami siswa.
3. Metode Penelitian

Penelitian ini berbentuk penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan


kualitatif yang dilaksanakan di SMA Negeri 4 Banda Aceh berlokasi di Jalan
Panglima Nyak Makam, Lampineung. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI
IA-2 SMAN 4 Banda Aceh yang berjumlah 32 siswa. Objek penelitian adalah
kesulitan siswa yang berupa kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal limit
fungsi.
Teknik Pengumpulan dan Analisis Data
Langkah-langkah yang dilakukan untuk mengetahui kesulitan siswa pada materi
limit fungsi, sebagai berikut: (1) Memberikan soal tes kepada siswa berupa 5
buah soal essay yang harus diselesaikan dalam waktu 2 x 45 menit. (2)
Memeriksa semua lembar jawaban siswa dan memberikan skor berdasarkan
pedoman penskoran yang telah dibuat. (3) Setelah peneliti mempelajari jawaban
siswa, peneliti melakukan wawancara berdasarkan pedoman wawancara yang
telah dibuat terhadap 5 siswa yang terpilih sebagai subjek penelitian. (4) Semua
data yang diperoleh akan diklasifikasikan berdasarkan kriteria kesulitan siswa.
Dari hasil klasifikasi ini akan diketahui kesulitan siswa dalam memahami materi
limit fungsi. (5) Menganalisis penyebab kesulitan siswa. (6) Mengambil
kesimpulan.
4. Hasil Penelitian dan Pembahasan
Berikut ini hasil analisis jawaban siswa dan petikan wawancara penulis dengan
subjek penelitian (P: Peneliti, S: Siswa).
1. Subjek 23, mewakili soal tes nomor 2.
Kesulitan :
1) Kesulitan dalam memfaktorkan atau menentukan faktor yang relevan.
2) Kesulitan dalam perhitungan dan operasi aljabar.
a. Hasil Tes

b. Petikan Wawancara
P : Coba kamu perhatikan soal nomor 2, apa yang diinginkan soal ini ?
S : (siswa memperhatikan soal). Menentukan nilai limitnya buk.
P : Bagaimana kamu menyelesaikan soal ini ?
S:Pertama faktorkan dulu penyebutnya, lalu disamakan penyebut, kemudian
disederhanakan, barulah dimasukkan nilai x-nya.
P : Apakah cara yang kamu kerjakan sudah benar ?
S : Menurut saya sudah benar buk.
P : Coba kamu lihat dan bandingkan jawabanmu dengan jawaban temanmu ini,
menurut kamu dimana letak perbedaannya ?
S : Oh iya buk, bedanya dibagian pembilangnya, lupa saya buk.
P : Apa kendala kamu saat menyelesaikan soal ini ?
S : Saya sering lupa. Saat memfaktorkan saya juga agak bingung jadi lama
ngerjainnya buk.
Dari hasil tes dan wawancara diketahui bahwa siswa dengan kode subjek 23
mengalami kesulitan dalam menggunakan prinsip, dimana siswa melakukan
kesalahan dalam operasi aljabar. Penyebab kesalahan ini adalah kurangnya
pemahaman tentang materi prasyarat dari limit seperti aljabar. Diperoleh juga
bahwa siswa megalami kesulitan dalam memfaktorkan. Dari hasil wawancara
peneliti dengan siswa, siswa mengakui mengalami kendala dalam memfaktorkan
dan menentukan faktor yang relevan sehingga membutuhkan waktu yang banyak
dalam menyelesaikan soal seperti ini. Penyebab kesulitan ini adalah karena siswa
jarang melatih diri dengan soal-soal limit fungsi.
2. Subjek 19 , mewakili soal tes nomor 3.
Kesulitan :
1) Kesulitan dalam perhitungan dan operasi aljabar.
2) Kesulitan dalam memaknai kata/simbol yang ada dalam limit fungsi.

a. Hasil Tes

b. Petikan Wawancara
P : Coba kamu perhatikan soal nomor 3. Bagaimana cara kamu menyelesaikan
soal ini ?
S : (siswa memperhatikan soal). Dikali dengan sekawannya, buk.
P : Coba kamu perhatikan kertas jawaban kamu. Apa cara yang kamu kerjakan
sudah benar?
S : Belum bu, salahnya saya langsung mengganti nilai x-nya.
P : Kemudian pada baris ketujuh di lembar jawabanmu, hasilnya adalah
(3+ 9) . Mengapa bisa begitu ?

S : Saya silap, lupa buk, seharusnya jawabannya

P : Jadi hasilnya tak hingga ya. Kalau

S : Setahu saya ya buk,

0
1

0
1

0
0 , jadinya tak hingga buk.

berapa hasilnya ?

hasilnya tak terdefinisi, kalau

1
0

itu tak hingga.

Jadi kalau bilangan dibagi 0 itu tak hingga.


P : Gitu ya, jadi apa saja kendala yang kamu hadapi saat menyelesaikan soal
seperti ini?
S : Udah sampai di tengah soal saya bingung mau diapain.
Dari jawaban siswa dan hasil wawancara, diperoleh bahwa siswa dengan
kode subjek 19 mengalami kesulitan dalam menggunakan prinsip yaitu dalam
perhitungan dan operasi aljabar. Hal ini terlihat pada lembar jawaban siswa,
dimana siswa langsung mengganti nilai x pada penyebut tetapi pada pembilang

belum diganti nilai x dengan 2. Kemudian pada baris ketujuh yaitu


siswa membuat hasilnya

0(3+ 9) ,

( 3+ 9 ) . Hal ini disebabkan oleh kurangnya ketelitian

siswa dalam menjawab soal dan kurangnya pemahaman dasar dari limit.
Kemudian terlihat juga siswa mengalami kesulitan dalam menggunakan konsep
dimana siswa salah dalam memaknai kata/simbol dalam limit fungsi, siswa tidak
dapat membedakan tak hingga dan tak terdefinisi. Penyebabnya adalah kurangnya
pemahaman siswa terhadap konsep dan kurangnya latihan dalam mengerjakan
soal limit.
3. SP-2 , mewakili soal tes nomor 4.
Kesulitan :
1) Kesulitan dalam memilih pemakaian metode atau cara penyelesaian limit.
2) Kesulitan dalam memaknai kata/simbol yang ada dalam limit fungsi.
a. Hasil Tes

b. Petikan Wawancara
P : Coba kamu perhatikan soal nomor 4. Bagaimana kamu menyelesaikan soal
tersebut?
S : (siswa memperhatikan soal). Dimasukkan nilai 3 gantiin x-nya.
P : Apakah cara yang kamu kerjakan sudah benar ?
S : Belum kayaknya buk.
P : Apa kendala yang kamu hadapi saat menyelesaikan soal seperti ini ?
S : Saya gak tahu harus diapain buk, ada akarnya jadi saya bingung.
P : Apakah kamu sudah mengerti dengan materi tersebut ?
S : Belum buk.
P : Coba perhatikan kertas jawabanmu, kamu membuat
begitu?

42 =
0

. Kenapa

S : 4 = 2 kan buk, jadi 2 2 = 0, dapatnya

0
0 , jadi hasilnya tak hingga

buk.
P : Betul gitu ?
S : Kayaknya gitu buk.
P : Apa di rumah kamu mengulang pelajaran ?
S : Kalo ujian aja buk.
Dari hasil tes dan wawancara diperoleh bahwa siswa dengan kode subjek 2
mengalami kesulitan dalam menggunakan konsep yaitu siswa tidak dapat memilih
metode yang sesuai untuk digunakan, sehingga siswa mengalami kesalahan dalam
menyelesaikan soal tersebut. Kemudian siswa sudah terbiasa bertanya kepada
temannya jika terdapat materi yang kurang ia pahami. Menurut hasil jawaban
siswa, peneliti juga melihat bahwa siswa tersebut kesulitan dalam memaknai

pernyataan

0
0 . Hal ini disebabkan oleh kurangnya pemahaman siswa terhadap

konsep, selain itu siswa juga jarang melatih soal-soal matematika di rumah. Dari
hasil wawancara siswa juga mengatakan bahwa ia kurang mengerti dengan materi
limit fungsi, penyebabnya karena siswa kurang perhatian dan keseriusan pada saat
guru menjelaskan materi. Kemudian, karena adanya tanda akar, sebelum
menjawab soal siswa sudah berkesimpulan bahwa soal tersebut susah untuk
dikerjakan. Hal ini disebabkan oleh kurangnya perhatian dan keseriusan dalam
belajar materi limit fungsi.
Pembahasan
Kesulitan yang dialami siswa dapat disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:
1) Pemahaman materi prasyarat yang masih rendah
Untuk mempelajari materi limit fungsi di kelas XI, siswa harus memahami materi
prasyarat seperti aljabar.
2) Kurangnya pemahaman siswa terhadap konsep limit fungsi
9

Siswa harus dapat memahami bahwa limit bentuk tak tentu (limit yang

menghasilkan

0
0 ) adalah limit yang tidak boleh dikerjakan secara langsung.

Namun kenyataannya, siswa langsung mengerjakan soal dengan memasukkan

nilai limit x pada fungsi f(x) yang akan menghasilkan

0
0 . Siswa belum bisa

memahami dengan baik bahwa jika soal limit fungsi tidak dapat dikerjakan
dengan cara langsung seharusnya siswa dapat memanfaatkan metode atau cara
penyelesaian limit yang ada. Dalam hal ini, siswa juga belum mengerti makna
atau simbol yang ada dalam limit fungsi. Dari hasil wawancara ditemukan bahwa
siswa belum memahami betul maksud dari lambang , tak tentu, dan tak
terdefinisi.
3) Kurang perhatian dan keseriusan dalam belajar materi limit fungsi
Jika siswa kurang serius dan kurang perhatian pada saat guru menjelaskan materi
pelajaran, maka konsep dari materi yang diajarkan tidak dapat ditanamkan dengan
baik dalam diri siswa.
4) Kurangnya latihan dalam mengerjakan soal limit fungsi
Dari hasil wawancara diperoleh bahwa kesulitan siswa disebabkan karena
kemalasan siswa dalam mengulang kembali pelajaran yang telah diajarkan di
sekolah. Siswa lebih mengandalkan penjelasan dari guru di sekolah dan tidak
berusaha menambah pengetahuannya dengan membaca buku atau berlatih
mengerjakan soal-soal.
5) Kurang teliti saat menjawab soal
Ada siswa yang sudah mengerti materi limit fungsi, namun mendapatkan hasil
yang tidak benar karena pada langkah-langkah penyelesaian soal siswa kurang
teliti. Siswa juga terburu-buru dalam menjawab soal dan tidak memeriksa kembali
hasil jawabannya.
5. Simpulan dan Saran

10

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa


kesulitan siswa dalam memahami materi limit fungsi adalah: (1)Kesulitan konsep,
yaitu: kesulitan dalam memilih pemakaian metode atau cara penyelesaian limit
dan kesulitan dalam memaknai kata/simbol pada limit fungsi; (2)Kesulitan
prinsip, yaitu: kesulitan dalam perhitungan dan operasi aljabar, serta kesulitan
dalam memfaktorkan atau menentukan faktor yang relevan. Penyebab kesulitan
siswa dalam menyelesaikan soal limit fungsi adalah: (1)Kesulitan konsep,
disebabkan: kurangnya pemahaman siswa terhadap konsep limit fungsi,
kurangnya perhatian dan keseriusan siswa dalam belajar materi limit fungsi, dan
siswa

kurang teliti saat menjawab soal; (2)Kesulitan prinsip, disebabkan:

pemahaman materi prasyarat yang masih rendah dan kurangnya latihan dalam
mengerjakan soal limit fungsi.
Dari hasil penelitian, dapat diberikan saran, kepada guru matematika, hendaknya
mengetahui kesulitan-kesulitan yang dialami siswa dalam memahami materi limit
fungsi dan memberikan penekanan kepada siswa mengenai pentingnya memahami
materi prasyarat terlebih dahulu agar siswa mudah untuk menguasai materi limit
fungsi.
Daftar Pustaka
Cooney dkk. 1975. Dynamics of Teaching Secondary School Mathematics.
Boston: Houghton Miffin.
Hudojo, Herman. 1988. Teori Dasar Belajar Mengajar Matematika. Jakarta:
Depdikbud.
Martono, Koko. 1999. Kalkulus. Jakarta: Erlangga.
Purcell, dkk. 1994. Kalkulus dan Geometri Analitis Jilid I. Edisi Kelima. Jakarta:
Erlangga.
Raihani, Devi. 2014. Penguasaan Materi Prasyarat dan Hubungannya Dengan
Kemampuan Memahami Limit Fungsi Aljabar Siswa Kelas X SMA Negeri 5
Banda Aceh Tahun Pelajaran 2013/2014. Skripsi. Banda Aceh: Universitas
Syiah Kuala.
Sirikit, Novita. 2012. Kesulitan Belajar Siswa dan Alternatif Pemecahan Dalam
Memahami Materi Limit Fungsi di Kelas XI MAN Model Banda Aceh Tahun
2011/2012. Skripsi. Banda Aceh : Universitas Syiah Kuala.

11

Soedjadi. 2000. Kiat Pendidikan Matematika di Indonesia. Jakarta: Depdikbud.


Suherman, Erman dkk. 2003. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer.
Bandung: UPI.
Yusmin, Edy. 1996. Kesulitan Siswa dalam Mempelajari Objek Belajar
Matematika. Pontianak: Universitas Tanjungpura.

12

Anda mungkin juga menyukai