MARTHA FRISKA
MULATATULI
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
PENGERTIAN
PENGGUNAAN CTG
(CARDIOTOCOGRAPHY)
No. Dokumen
P-VK-01-04-15
Tanggal Terbit
10 April 2015
No. Revisi
Halaman
0
1/1
Ditetapkan
Direktur Utama
( dr. Harmoko )
Suatu alat yang digunakan untuk mengukur DJJ pada saat
kontraksi maupun tidak.
TUJUAN
Sebagai acuan bagi dokter, bidan maupun perawat dalam
pemantauan kesejahteraan ibu maupun janin.
KEBIJAKAN
PROSEDUR
1. PELAKSANAAN
a. Mengatur posisi pasien yang nyaman
b. Sebaiknya dilakukan 2 jam setelah makan.
c. Kosongkan kandung kemih.
d. Periksa kesadaran dan tanda vital ibu.
e. Ibu tidur terlentang, bila ada tanda-tanda insufisiensi
utero-plasenter atau gawat janin, ibu tidur miring ke
kiri dan diberi oksigen 4 liter / menit.
f. Lakukan pemeriksaan Leopold untuk menentukan
letak, presentasi dan punktum maksimum DJJ
g. Hitung DJJ selama satu menit; bila ada his, dihitung
sebelum dan segera setelah kontraksi berakhir..
h. Pasang transduser untuk tokometri di daerah fundus
uteri dan DJJ di daerah punktum maksimum.
i. Setelah transduser terpasang baik, beri tahu ibu bila
janin terasa bergerak, pencet bel yang telah disediakan
dan hitung berapa gerakan bayi yang dirasakan oleh ibu
selama perekaman KTG.
j. Hidupkan komputer dan Kardiotokograf.
k. Lama perekaman adalah 30 menit (tergantung keadaan
janin dan hasil yang ingin dicapai).
l. Lakukan dokumentasi data pada disket komputer (data
untuk rumah sakit).
m. Matikan komputer
dan
mesin
kardiotokograf.
PENGGUNAAN INKUBATOR
RUMAH SAKIT
MARTHA FRISKA
MULATATULI
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
No. Dokumen
P-VK-02-04-15
No. Revisi
0
Tanggal Terbit
10 April 2015
Halaman
1/2
Ditetapkan
Direktur Utama
PENGERTIAN
( dr. Harmoko )
Suatu alat yang digunakan untuk menjaga kehangatan tubuh
TUJUAN
bayi.
Sebagai acuan bagi dokter, bidan maupun perawat dalam
KEBIJAKAN
PROSEDUR
A. Pelaksanaan :
1. Membersihkan inkubator dengan disinfektan setiap hari
dan bersihkan secara keseluruhan setiap minggu atau
setiap akan dipergunakan
2. Tutup matras dengan kain bersih
3. Untuk mengoperasikan alat, colokkan alat pada sumber
daya listrik. Hidupkan dengan menekan tombol ON.
4. Atur suhu inkubator sesuai umur dan berat bayi :
a. BB <1500 gram Umur 1-10 hari : 35C, umur 11
hari-3 minggu : 34C, umur 3-5minggu : 33C,
umur >5minggu : 32C BB 1500-2000 gram
b. Umur 1-10 hari :34C, umur 11-4minggu : 33C,
umur >4 minggu : 32C BB 2100-2500 gram
c. Umur 1-2 hari : 34C, umur 3hari-3minggu : 33C,
umur > 3 minggu : 32C
d. BB >2500 gram
e. Umur 1-2 hari : 33C, umur >2hari : 32C.
1. Hangatkan inkubator sebelum digunakan
2. Masukkan bayi kedalam Inkubator
3. Tutup inkubator secepat mungkin, jaga lubang selalu
tertutup agar inkubator tetap hangat
4. Gunakan satu inkubator untuk satu bayi
5. Periksa suhu inkubator dengan termometer ruangan dan
ukur suhu bayi peraksila setiap jam dalam 8 jam pertama
kemudian setip 3 jam.
a. Bila suhu < 36C atau >37C, atur suhu
RUMAH SAKIT
MARTHA FRISKA
MULTATULI
PENGGUNAAN INKUBATOR
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
P-VK-02-04-15
0
2/2
inkubator secepatnya.
b. Bila suhu inkubator tidak sesuai dengan suhu yang
sudah diatur, berarti inkubator tidak berfungsi baik.
Atur suhu inkubator sampai tercapai suhu yang
dikehendaki atau gunakan cara lain
untukmenghangatkan bayi.
7. Pindahkan bayi ke ibu secepatnya apabila bayi sudah
tidak menunjukan tanda-tanda sakit atau bila suhu
tubuh bayi sudah stabil.
8. Bila inkubasi telah selesai, matikan inkubator dengan
menekan kembali tombol POWER pada posisi OFF
kemudian Lepaskan colokan pada sumber daya listrik.
RUMAH SAKIT
MARTHA FRISKA
MULATATULI
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
PENGGUNAAN DOPPLER
No. Dokumen
P-VK-03-04-15
Tanggal Terbit
10 April 2015
No. Revisi
Halaman
0
1/1
Ditetapkan
Direktur Utama
( dr. Harmoko )
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
A. Pelaksanaan
1. Bidan cuci tangan sesuai prosedur.
2. Ambil probe.
3. Tekan power.
4. Setelah lampu doppler menyala,berarti Doppler siap
dioperasikan.
5. Oleskan jel pada probe.
6. Tempelkan probe keperut ibu hamil pada posisi
punggung janin.
7. Setelah terdengar bunyi jantung janin,volume
doppler ditingkatkan dan mulai dihitung selama
1(satu) menit.
8. Jelaskan pada ibu hamil tentang bunyi lain yang
mungkin terdengar seperti gerakan janin ,bising.
9. Bersihkan jel yang menempel pada perut ibu hamil
dan probe.
10. Bidan mencuci tangan kembali.
11. Denyut jantung janin normal antara 120-160
kali/menit dengar regular.
12. Dokumentasikan hasil pemeriksaan dan lakukan
UNIT TERKAIT
RUMAH SAKIT
MARTHA FRISKA
MULATATULI
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
PENGERTIAN
No. Revisi
Halaman
0
1/3
Ditetapkan
Direktur Utama
( dr. Harmoko )
Suatu alat untuk mengatur jumlah cairan / obat yang masukkan
kedalam sirkulasi darah pasien secara langsung melalui vena.
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
RUMAH SAKIT
MARTHA FRISKA
MULTATULI
No. Dokumen
P-VK-04-04-15
No. Revisi
0
Halaman
2/3
No. Revisi
0
Halaman
3/3
RUMAH SAKIT
MARTHA FRISKA
MULATATULI
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
PENGERTIAN
PENGGUNAAN INFANT
WARMER
No. Dokumen
P-VK-05-04-15
Tanggal Terbit
10 April 2015
No. Revisi
Halaman
0
1/1
Ditetapkan
Direktur Utama
( dr. Harmoko )
Alat yang digunakan untuk menghangatkan bayi dan tempat
perlindungan bagi bayi yang lahir dini (Premature). Alat ini
hanya sebagai tempat singgah sementara untuk menstabilkan
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
1. Petugas
a.Bidan
b. Perawat
2. Penggunaan
a.Hubungkan kabel power ke stop kontak
b. Tekan Switch ON pada pesawat maka power indikator
akan menyala.
c.Pilih mode skin untuk pemilihan mode penghangat.
d. Setting suhu 37 C dan setting timer sesuai kebutuhan.
Tunggulah sampai display suhu bawah (Real
Temperatur) sama dengan suhu atas (Seted
Temperatur). Setelah sama barulah letakkan bayi.
e.Apabila waktu telah habis maka buzzer akan berbunyi.
UNIT TERKAIT
RUMAH SAKIT
MARTHA FRISKA
MULATATULI
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
PENGERTIAN
Kamar bersalin
Kamar operasi
Unit pelayanan intensif
No. Revisi
Halaman
0
1/2
Ditetapkan
Direktur Utama
( dr. Harmoko )
Suatu alat yang difungsikan untuk memonitor kondisi
fisiologis (sakit) terutama bayi. Dimana proses monitoring
tersebut dilakukan secara real-time, sehingga dapat diketahui
kondisi fisiologis bayi pada saat itu juga.
TUJUAN
Mempermudah perawat/bidan untuk melakukan
proses monitoring kondisi pasien rawat inap yang di
fokuskan pada 4 tanda vital sign (suhu, tekanan
darah, denyut nadi dan temperatur) serta ECG dan
SpO2 bayi.
KEBIJAKAN
PROSEDUR
A. Prosedur :
1. Posisi bayi diatur terlentang datar
2. Membuka dan melonggarkan pakaian bayi
3. Membersihkan kotoran dengan menggunakan kapas
pada daerah dada, kedua pergelangan tangan dan
kedua tungkai dilokasi manset elektroda
4. Mengoleskan jelly pada permukaan elektroda
5. Memasang manset elektroda pada kedua pergelangan
tangan dan kedua tungkai
6. Memasang arde
7. Menghidupkan monitor EKG
8. Menyambungkan kabel EKG pada kedua tungkai
pergelangan tangan dan kedua tungkai pergelangan
kaki pasien, untuk rekaman ekstremitas lead (Lead I,
II, III, AVR, AVL, AVF) dengan cara :
a. Warna merah pada pergelangan tangan kanan
b. Warna hijau pada kaki kiri
c. Warna hitam pada kaki kanan
d. Warna kuning pada pergelangan tangan kiri
9. Memasang elektroda dada untuk rekaman precardial
lead
a.
b.
RUMAH SAKIT
MARTHA FRISKA
MULTATULI
No. Revisi
Halaman
0
2/2
V3 pada pertengahan V2 dan V1
11.
12.
13.
14.
15.
UNIT TERKAIT