Roleplay Skenario
Roleplay Skenario
Sutradara
: Shenda
Kepala Dinkes
Pak Lurah
: Vinda
: Bangun
Ibu PKK
: Octa
Perawat 1
: Hendra
Perawat 2
: Ita
Perawat 3
: Ajeng
Narator
: Fani
Ibu RT
Warga 1
: Haris
Warga 2
: Tika
Warga 3
: Icha
Kep.Dinkes
Perawat 1
Kep.Dinkes : Jadi begini pak.. kami dari pihak Dinkes ingin mendiskusikan
sesuatu terkait dengan hasil survey tahunan yang kami lakukan mengenai angka
kejadian TB di wilayah kita. Nah.. berdasarkan hasil survey yang kita dapatkan,
ditemukan bahwa kelurahan Sukabatuk memiliki presentase kasus baru TB
paling tinggi. Nah, untuk itu.. kami dari Dinkes ingin menjalankan program
pengendalian TB dari Pemerintah.
Perawat 1
: Oh.. jadi seperti itu pak.. untuk kelanjutannya, bagaimana
perencanaan dari program ini?
Kep.Dinkes : Untuk menjalankan program ini, kami membutuhkan bantuan dari
bapak dan juga rekan-rekan di Puskesmas, terkait upaya pemberantasan TB dan
juga penurunan angka kematian dan kesakitan akibat TB di kelurahan
Sukabatuk. Kami mendapat dana operasional untuk program ini segini, kira-kira
bagaimana menurut bapak ke depannya.
Perawat 1
: Kalau begitu saya perlu membicarakan dulu dengan rekan-rekan
di Puskesmas, segera setelah itu, kami akan memberi tahu bapak secepatnya
Perawat 3
Perawat 1
: Jadi begini, Dinkes memiliki program pengendalian TB, karena
berdasarkan survey Dinkes, di wilayah Puskesmas kita memilki angka kejadian
baru TB tertinggi. Jadi kita diberikan tanggung jawab untuk menjalankan
program tersebut. Programnya seperti ini (buka-buka dokumen).
Perawat 2
Perawat 1
Kadir
Kep.Dinkes
Seminggu setelah persiapan tim, trio perawat siap untuk menemui tokoh
masyarakat desa Sukabatuk.
Perawat 2
: Selamat pagi pak.. kami bertiga adalah tim yang ditugaskan dari
puskesmas terkait program yang sudah kita bicarakan kemarin untuk
menjalankan program pengendalian TB di kelurahan Sukabatuk. Bagaimana
pak?
Pak Lurah
: Oh iya.. saya sangat mendukung sekali dengan adanya program
ini. Karena sebenarnya saya jugakurang tahu kalau ternyata di kelurahan ini
memiliki angka kejadian TB tertinggi se-Kabupaten. Kira-kira program yang akan
dilakukan bagaimana ya mbak?
Perawat 3
: (Menjelaskan program)
Pak Lurah
Perawat 1
: Berdasarkan rencana kami, kami ingin menjalankan program ini
mulai minggu depan sampai 6 bulan ke depan. Bagaimana tanggapan bapak?
Pak Lurah
: oh iya iya bisa.. bisa.. kira-kira butuh apa saja dari saya?
Perawat 2
ini.
Pak Lurah
: Oh iya mbak, saya bisa membantu.. saya hubungi sekarang yaa..
Fan-fani, sini fan.. bisa minta tolong telfonkan pak RT, sama ibu PKK suruh kesini
sekarang ada perlu
Fani
: Baik pak...
10 menit kemudian...
Ibu RT
: Maaf pak, suami saya lagi di luar negeri.. lagi ada konferensi
ketua RT Internasional di Belanda. Kira-kira ada apa ya pak?
Ibu PKK
: Aduuuh.. maaf yaa saya telat ada arisan, pengajian, duh
banyak deh.. (IMPROVISASI)
Pak Lurah
: Mari-mari silahkan duduk ibu-ibu. Nah, perkenalkan.. ini ada
perawat-perawat dari Puskesmas. (Perkenalan). Jadi, tadi kami sudah
mendiskusikan tentang program pengendalian TB di kelurahan kita. Ternyata di
kelurahan ini, angka kejadian TB nya paling tinggi seKabupaten.
Ibu PKK
(IMPROVISASI)
Haaah
???
Apaaa??!!!
Ih
waaaw...
seperti
ituuh...
Ibu RT
: Ah.. tidak mungkin.. kesalahan apa yang sudah kita
lakukan? (IMPROVISASI)
Perawat 1
: Iya bu.. mungkin banyak masyarakat yang belum sadar terkait
dengan tanda gejala TB. Oleh karena itu penyebarannyapun tidak dapat
dikendalikan sehingga banyak kasus baru yang tidak diketahui.
Perawat 3
: Iya ibu-ibu, jadi disini kami sangat membutuhkan bantuan dan
partisipasi dari warga sekitar untuk melancarkan program ini. Jadi, mulai minggu
depan kami berencana untuk berkunjung ke rumah-rumah warga untuk
identifikasi sekaligus mengkaji faktor-faktor yang berhubungan dengan TB di
masyarakat.
Ibu PKK
: Oh gitu mbak.. tenang pak lurah, nanti saya bilang ke ibuibu PKK dulu kalau akan ada kunjungan ke rumah-rumah oleh mbak-mbak sama
mas nya ini.
Ibu RT
: Iya mbak.. nanti kalau suami saya sudah pulang juga saya suruh
bikin pengumuman di RT. Bagus sekali itu programnya
Ibu
Pak lurah
: Iya bu..terimakasih.. ini ada perawat yang ingin melakukan
pengkajian.. yaa sekedar tanya-tanya gitu bu..
Ibu
: Oh iya,iya, silahkan.. Sebentar ya saya panggilkan suami dan
anak saya
Perawat 1
: (Melakukan pengkajian)
pak
Haris
merokok
dan
terlihat
: Selamat pagi pak, dek.. Oh maaf, pak Haris ini perokok ya?
Ibu
: Iya mbak.. sehari aja bisa habis 1 bungkus rokok.. padahal rokok
harganya juga ga murah tetep aja ga bisa dibilangin
Bapak
: Ibu sih belum tau rasanya ngrokok kayak gimana.. makanya bisa
ngomong gitu
Perawat
Bapak
: Sudah lama mbak.. sejak saya masih muda dulu saya sudah
mulai merokok. Sekarang kalau disuruh milih saya lebih pilih ga makan daripada
ga ngrokok mbak.. hehe
Perawat
: Kenapa pak kok sehari bisa habis banyak rokok seperti itu?
Bapak
: Ya mau gimana lagi mbak, saya kan kerjanya malem, jadi kalo
pagi2 gini ga ada kerjaan saya bingung mau ngapain, ya sudah akhirnya
merokok saja
Perawat
Ibu
: Ada mbak.. bapak itu sebenernya udah sakit.. pas kemarin
periksa di Puskesmas katanya sakit TB. Duuh mbak tiap hari batuk-batuk terus,
saya yang biasa ngebersihin ludahnya bapak..
Perawat
: Ooh.. gitu ya bu? Kan kalau seperti itu biasanya dari pihak
Puskesmas ada pengobatan dan program tersendiri seperti contohnya program
DOTS. Selama ini bagaimana bapak menjalankan pengobatannya?
Bapak
: Waduh, gimana ya mbak ya? Obatnya itu lho gede2 , terus kudu
rajin minum tiap hari, kalau disuruh seperti itu saya ga telaten mbak..
Perawat
: Ooh.. Jadi selama ini bapak kurang rajin minum obatnya karena
kurang telaten ya pak..
Anak
Perawat
Ibu
Perawat
apa ya?
Ibu
: Ya kayak biasanya mbak.. kumpul-kumpul.. terus biasanya makan
bareng.. kayak kembul gitu lho mbak..
Pengkajian yang lain pre memori
Perawat
: Oh begitu ya bu.. baiklah terimakasih ya pak, bu, dek, sudah
menjawab pertanyaan-pertanyaan saya. Sekarang saya akan melanjutkan ke
rumah-rumah yang lain. Assalamualaikum..
Perawat 2
obatnya
Perawat 3
: Iya, karena banyak dari mereka yang belum tahu apa itu TB,
bahayanya bagaimana, cara pengendaliannya bagaimana, dan yang lainnya,
masih banyak yang meremehkan penyakit TB, mungkin karena mereka tidak
tahu
Perawat 2
: Baiklah, sebaiknya kita membicarakan dulu hasil ini ke pak Lurah,
baru nanti kita merencanakan intervensi yang sesuai
Perawat 2
: Iya pak, jadi menurut kami apa yang menyebabkan angka
kejadian TB tinggi di kelurahan ini adalah karena banyak masyarakat penderita
TB yang tidak rajin minum obat, sehingga tanpa diketahui menular ke warga
yang lain
Pak Lurah
Perawat 3
: Iya pak, berdasarkan hasil yang kami dapatkan dari pengkajian,
kami berencana untuk membentuk kader PMO atau Pengawas Minum Obat di
kelurahan ini.
Perawat 2
PMO)
: Jadi, tugas dari PMO itu sendiri adalah ... (menyebutkan tugas
Perawat 1
: Iya pak, kami harap, dengan adanya kader PMO ini dapat
mendukung masyarakat untuk aktif dalam pengendalian TB.
Perawat 3
: Oleh karena itu, kami membutuhkan bantuan bapak untuk
memilih kader PMO yang tepat sehingga program dapat berjalan lancar.
Ibu PKK (okta): Assalamualaikum, maaf pak RT saya telpon balik. Tadi anak
saya masih rewel. Ada keperluan apa yaa Pak RT kok telepon saya?
Pak Lurah
tolong.
Pak Lurah : waktu itu kan kita sudah betemu dengan trio perawat. Nah,
Beberapa minggu lalu trio perawat berkeliling ke rumah-rumah mendata
warga yang terkena TBC.
Ibu PKK
Pak Lurah :Data hasil survei didapat kan bahwa betul Bu, banyak warga
kita yang terkena TB dan beresiko. Untuk mengatasi hal itu, trio perawat
akan melakukan progam kader PMO. Kader PMO itu gunanya untuk
mengawasi warga-warga kita yang terkena Tb untuk rutin minum obat
dan berobat. Ini saya sudah mendapatkan data siapa saja warga yang
akan menjadi Kader PMO yang sudah sesuai dengan kriteria. Jadi nanti
saya minta tolong Bu Okta untuk menghubungi warga yaa. (sambil buka
catetan buat melihat siapa saja warga yang terpilih jadi kader PMO). Bu
Okta mohon dicatet ya?
Ibu PKK
Pak Lurah : Yang terpilih jadi kader PMO ada pak Haris. Tau kan pak
Haris?? yang kumisnya cetar seperti saya. Lalu ada Bu tika, Bu ica, Bu
Ridwan, Pak Anwar dll. Jadi minta tolong untuk memberitahu mereka
mengenai informasi ini. Mohon diberi tahu juga, Para Kader yang terpilih
diminta untuk hadir ke acara penyuluhan kader PMO di balai desa pada
hari Minggu, 25 Oktober 2015, jam 08.00. Bagaimana, Bu. Ada yang kuran
jelas?
Ibu PKK
beritahu warga
Pak Lurah
akan
Warga 1,2,3
bersamaan)
Waalaikum
salam.
Alhamdulilah
Apik
(Ngomong
Ibu PKK
: Terimakasih sudah mau hadir disini. (Lalu Ibu PKK.
Menjelaskan kepada Menjelaskan tentang kader PMO kepada warga
secara singkat dan meminta para kader PMO yang terpilih untuk hadir ke
acara penyuluhan pada hari Minggu, 25 Oktober 2015, jam 08.00 di balai
desa/kantor kelurahan )
Warga 1
Bu Okta
: Udah dateng aja., dapat ilmu yang bermanfaat entar
(sambil kipas-kipas)
Warga 2
Warga 3
Bu Okta
: bawa catetan aja sama pulpen. Saya ingetin lagi ya Ibu Ibu
dan Bapak-Bapak. Dimohon dengan sangat untuk hadir ke acara
penyuluhan. Kalo bukan kita yang bukan jadi pelopor kesehatan siapa
lagi.Kan kalo warga-warga kita sehat, kita sendiri juga kan yang seneng.
Warga 1,2,3
: Inggih bu Okta (ngomong bareng-bareng lagi).
Hari Minggu, acara penyuluhan yang dinanti pun tiba. Para warga
akhirnya datang ke acara penyuluhan di Balai Desa/Kantor Kelurahan).
Pak Lurah : Alhamdulillah, para wargaku semua dateng. (Sebelum
penyuluhan Pak lurah ikut membantu , mengatur dan mengarahkan
warga)
Acara penyuluhan dimulai...
Perawat 1 : (memberikan sambutan awal) Assalamualaikum wr. Wb
,Sebelumnya saya mau mengucapkan terimakasih Bapak Ibu mau
menyempatan waktunya untuk hadir ke acara penyuluhan ini dan
terimakasih juga bapak dan ibu berkenan untuk menjadi Kader PMO. Hari
ini kita akan sharing bersama mengenai apa saja peran, tugas dari Kader
PMO. Sudah siap untuk mengikuti peyuluhan ini?
Warga1,2,3 : SIAAP!!!!!
Perawat 2 dan 3 : (Bersamaan dengan itu, perawat 2 dan 3 membagikan
leflet ke warga)
(Lalu perawat mulai melakukan penyuluhan mengenai TB kembali,
memaparkan data sekilas mengenai kasus TB diwilayah mereka,
menjelaskan tugas dan peran kader PMO dan menjelaskan mengenai
bagaimana cara pengisian kartu PMO, menjelaskan juga bahwa progam ini
akan dijalankan selama 6 bulan. Perawat secara bergantian menjelaskan
materi yang ada di slide) *Tugas kader PMO lihat dihalaman bawah naskah
Warga 1,2,3
seseorang
setelah
: (Menjawab pertanyaan)
(Tante fani, mohon ditambahin yaa, ini enaknya warga yang jadi kader
PMO yang belum jelas, tanya mengenai hal apa?)
Setelah sesi tanya jawab dan diskusi selesai kemudian dilanjutkan kembali
dengan post test, untuk mengetahui sejauh mana pemahaman kader PMO
mengenai peran dan tugasnya.
Perawat 1 dan 2: (mulai membagikan lembar post test ke warga yang
emnjadi kader
)
Perawat 3 meminta warga untuk menjawab pertanyaan post test
di lembar yang telah disediakan, warga diberikan waktu beberapa menit
untuk menjawab) Setelah selesai lembar pos test dikumpulkan kembali ke
perawat kemudian dianalisa nantinya. Dan peyuluhan pun selesai.
Perawat 1: Terimakasih banyak kepada para kader PMO yang telah datang
ke acara penyuluhan ini. Semoga apa yang sudah kita lakukan tadi
bermanfaat. Diharapkan para Kader PMO yang terpilih dapat menjalankan
tugas dan perannya dengan baik. Nantinya kita akan melakukan
monitoring sejauh mana perkembangan dari progam ini.
Evaluasi proses:
kader PMO mengikuti pelatihan dengan prosentase 100%
kader PMO terlihat antusias dalam mengikuti pelatihan
kader PMO aktif bertanya dalam pelatihan kader PMO
kader PMO 95% mengatakan tidak ada kesulitan dalam melakukan proker yang
diberikan
95% kader PMO melakukan tugasnya sesuai dengan proker yang direncanakan
kewajiban
pasien