Anda di halaman 1dari 31

KONFIGURASI JALUR

Seluruh jalur pergerakan, entah itu oleh manusia,


mobil, barang, atau jasa, secara alamiah acalah
linear. Dan seluruh jalur tersebut memiliki sebuah
titik awal, yang Jarinya kita Jibawa melalui suatu
tahapan ruang-ruang hingga menuju tujuan kita.
Kontur sebuah jalur tergantung pada moda
transportasi kita. Jika kita sebagai pejalan kaki
Japat berbelok, berhenti sejenak, berhenti, Jan
beristirahat sesuka kita, maka sebuah sepeda
memiliki kebebasan yang lebih sedikit, Jan sebuah
mobil lebih tidak bebas lagi Jalam merubah laju Jan
arahnya secara tiba-tiba. Tapi rnenariknya, jika
sebuah kendaraan beroda mungkin Baja
membutuhkan sebuah jalur berkontur halus yang
merefleksikan

radius

putarnya,justru

lebarjalur

tersebut Japat Jisesuaikan terhadap dimensiJimensinya dengan tepat. Sebaliknya, pejalan kaki,
meskipun Japat menolerir perubahan arah yang
mendadak, malah membutuhkan ruang yang lebih
besar Jibandingkan cimensi-dimensi fisiknya Berta
kebebasan memilih yang lebih besar selama menjalani

sebuah jalur.
Titik temu atau persimpangan jalur selalu menjadi

sebuah titik pengambilan keputusan bagi orang


yang mendekatinya. Kemenerusan Jan Skala setiap
jalur pada sebuah persimpangan dapat menolong kita
untuk membedakan rute-rute utama menuju ruangruang yang besar Jan jalur jalur sekuncer yang
mengarah ke ruang-ruang yang lebih sedikit.
Ketika jalur-jalur di sebuah persimpangan setara satu
sama lain, maka perlu Jiseciakan ruang yang cukup
agar memungkinkan orang berhenti sejenak untuk
menyesuaikan orientasinya. 5entuk Jan
Skala akses-akses masuk Jan jalur sebaiknya juga
membawakan pembeclaan antara promenade umum,
aula-aula privat, Jan koridor servis.
5ifat konfigurasi sebuah jalur mempengaruhi
Jan juga Jipengaruhi oleh poly organisasi ruangruang yang Jihubungkannya. Konfigurasi sebuah
jalur dapat memperkuat sebuah organisasi

spasial dengan cara menyejajarkan polanya. Atau


konfigurasi tersebut Japat Jikontrasikan dengan
bentuk organisasi spasialnya can bertindak
sebagai sebuah penekanan visual. 5ekali kita bisa

memetakan konfigurasijalurjalur di Jalam sebuah


bangunan Ji dalam pikiran kita, maka orientasi kita di
Jalam bangunan tersebut Berta pengertian kita akan
tata letak spasialnya akan menjadijelas.

264 / ARSITEKTUR: BENTUK, RUANG, & TATANAN

KONFIGURASI JALUR

1. Linear
5eluruh jalur aclalah linear. Namun, jalur yang lurus, dapat
menjadi elemen pengatur yang utama bag! serangkaian
ruang. 5ebagai tambahan,jalur ini Japat berbentuk
kurvalinear atau terpotong-potong, bersimpangan dengan
jalur lain, bercabang, atau membentuk sebuah putaran
balik.

2. Radial
5ebuah konfigurasi radial memiliki jalur jalur tinier yang
memanjang Jari atau berakhir di 5ebuah titik pusat
bersama.

3. Spiral
5ebuah konfigurasi spiral merupakan sebuahjalur tunggal
yang menerus yang berawal dari sebuah titik pusat,
bergerak melingkar, can semakin lama semakin jauh
darinya.

4. Grid
5ebuah konfigurasi grid terdiri dari dua buah jalur sejajar
yang berpotongan pada interval-interval reguler Jan
menciptakan area ruang berbentuk bujursangkar atau
persegi panjang.

5. Jaringan
Sebuah konfigurasi jaringan terdiri clan i jalur jalur yang
menghubungkan titik-titk yang terbentuk di Jalam ruang.

6. Komposit
Paca kenyataannya, sebuah bangunan biasanya
menggunakan kombinasi pola-pola yang berurutan. Titiktitik penting pacla pola menapun akan menjadi pusat
aktivitas, akses-akses masuk ke clalam ruangan Jan
aula,serta tempat bagi 5irkulasi vertikal yang cliseciakan
clengan tungga, ram. Jan elevator. Titik-titik ini menyelingi
jalur pergerakan menuju 5ebuah bangunan Jan memberikan
kesempatan untuk berhenti 5ejenak, beristirahat, dan
melakukan orientasi ulang. Untuk mencegah terjadinya
5ebuah jalur cabang yang berbelit Jan ticlak terorientasi.
perlu ada susunan hirarkis di antara jalur Jan titik-titik
5ebuah bangunan dengan cara membecakan Skala, bentuk,
panjang, Jan penempatan mereka.

SIRKULASI / 265

KONFIGURASI JALUR

Kuil Persemayaman Ratu Hatshepsut, Der el-5ahari,


Thebes, 1511-1480 S.M., 5enmut

Denah Tempat Suci Toshogu di Kawasan Taiyu-In. Nikko. Pistrik Tochigi.


Jepang, 1 636

266 / ARSITEKTUR: BENTUK, RUANG, & TATANAN

Katedral Canterbury, Inggris, 1070-77

KONFIGURASI JALUR

Denah Lantal Pasar

Potongan
Rumah di Old Westbury, New York, 1969-71, Richard Meier

Jalur-jalur linear sebagai elemen-elemen pengatur

Denah Lantai Satu, Rumah Hines, Sea Ranch, California, 1966, MLTW/Moore an Turnbull

SIRKULASI / 267

KONFIGURASI JALUR

Rumah Shodhan, Ahmedabad, India, 1956, Le Corbusier --- a

Potongan melalui ram dan tangga

Pusat Pengrajin Kayu bagi Seni-seni


Visual, Universitas Harvard, Cambridge,
Massachussetts, 1961-64, Le Corbusier

268 / ARSITEKTUR: BENTUK, RUANG, & TATANAN

KONFIGURASI JALUR

Kolese Scarborough, Westhill, Ontario, 1964, John Andrews

Rumah Bookstaver, Westminster, Vermont, 1972, Peter L., Gluck

Sekolah 5eni clan Kerajinan Gunung Haystack,


Deer Isle, Marine, 1960, Edward Larrabee Barnes

SIRKULASI / 269

KONFIGURASI JALUR

Karlsruhe, Jerman, 1834

Kota di atas Lahan Datar

Konfigurasi-konfigurasi Radial

Kota di atas Bukit

Denah-denah Kota Ideal, 1451-64,


Francesco di Giorgi Martini

270 / ARSITEKTUR: BENTUK, RUANG, & TATANAN

KONFIGURASI JALUR

Penjara Negara Bagian Timur, Philadelphia, dimulai pada 1821

Rumah Paus, Connecticut, 1974-76, John N. Johansen

Universitas Museum Seni, Universitas Californa-Berkeley,


tahun 1971, Mario J., Ciampi and Associates

SIRKULASI / 271

KONFIGURASI JALUR

Konfigurasi-konfigurasi berbentuk
Spiral

Museum Pertumbuhan Tanpa Batas


(Proyek), IVhillippeville, Algeria, 1939,
Le Corbusier

Museum Seni Barat, Tokyo, 195759,


Le Corbusier
Mezzanine Plan

272 / ARSITEKTUR: BENTUK, RUANG, & TATANAN

Roof Plan

KONFIGURASI JALUR

Candi 5orobudur, monumen candi Buddha yang


Jibargun pada tahun 750-850 di propinsi Jawa
Tengah Indonesia. Seraya mengelilingi monumen ini,
para peziarah akin melalui Binding-Binding yang dihiasi
ornamen Jengan relief-relief yang menggambarkan
kehidupan 5uddha an prin5ip-prinsip ajarannya.

Museum Guggenheim, New York City, 1943-59, Frank


Lloyd Wright

SIRKULASI / 273

KONFIGURASI JALUR

Konfigurasi-konfigurasi Grid

Denah Tipikal Kemah Komawi, sekitar abad I.

Proyek Rumah Sakit, Venesia, 1964-66,


Le Corbusier

274 / ARSITEKTUR: BENTUK, RUANG, & TATANAN

KONFIGURASI JALUR
Jaipur, India, 1728

Priene, ditemukan pada abad IV S.M.

Denah Kota Ideal, 1451-64. Frances di Giorgio Martini

SIRKULASI / 275

KONFIGURASI JALUR
Paris pada era Louis XIV

Konfigurasi-konfigurasi
Jaringan

276 / ARSITEKTUR: BENTUK, RUANG, & TATANAN

KONFIGURASI JALUR

Yi Yuan (Taman Kesukaan), Suzhou,


Gina, Dinasti Qing, abad XIX

Denah untuk Washington, D.C., 1792, Pierre L'Enfant

SIRKULASI / 277

HUBUNGAN JALUR-RUANG
Jalur Japat dikaitkan dengan ruangruang yang Jihubungkannya melalui
beberapa cara berikut. Mereka Japat:

Melewati Ruang
Integritas setiap ruang
Jipertahankan
Konflgurasijalurnya fleksibel
Kuang-ruang yang menjadi
perantara dapat digunakan untuk
menghubungkan jalur dengan ruangruangnya

Lewat Menembusi Ruang


Jalur dapat swat melalui sebuah
ruang secara aksial, miring, atlu di
sepanjang tepinya.
Ketika menembusi ruang,
jalur menciptakan pola-pola
peristirahatan an pergerakan di
dalamnya.

Menghilang di dalam Ruang


Lokasi ruangnya menghasilkan
jalurnya
Hubungan jalur-ruang ini digunakan
untuk mencapai an memasuki ruangruang penting baik secara fungsional
maupun simbolis.

278 / ARSITEKTUR: BENTUK, RUANG, & TATANAN

HUBUNGAN JALUR-RUANG

Kuil Persemayaman Ramses III, Medinet-Habu, 1195 S.M.

Rumah Stern, Woodbridge, Connecticut, 1970, Charles Moore Associates

SIRKULASI / 279

HUBUNGAN JALUR-RUANG

Rumah Tradisional Jepang

Kumah Farnsworth, Plano, Illinois. 1950,


Ludwig Mies van der Rohe

Palazzo Antoinini. Udine, Italia, 1556, Andrea Palladio

280 / ARSITEKTUR: BENTUK, RUANG, & TATANAN

HUBUNGAN JALUR-RUANG

Gedung Apartemen Neur Vahr, Bremen, Jerman, 1958-62, Alvar Aalto

Rumah II Eric Boissonas, Cap Benat, Ferancis, 1964, Philip Johnson

SIRKULASI / 281

BENTUK RUANG SIRKULASI


Tangga berkubah,
5etelah gambar oleh William R. Ware

Kuang-ruang untuk pergerakan membentuk 5ebuah bagian integral Bari organi5asi


bangunan manapun an memillki jumlah yang 5ignifikan di Jalam volume 5ebuah bangunan.
Jika hanya Jianggap 5ebagai alat penghubung fungsional semata, maka jalur sirkulasi
Japat menjadi ruang seperti koridor yang tak-berujung. Namur, bentuk an Skala 5ebuah
ruang sirkulasi, sebaiknya mengakomodir pergerakan manu5ia ketika mereka tengah
berjalan-jalan santai, berhenti sejenak, beri5tirahat, atau menikmati pemandangan di
sepanjang jalur.

Bentuk ruang sirkulasi bervaria5i menurut


bagaimana:
5atas-bata5nya didefinisikan;
Bentuknya berkaitan dengan bentuk ruang
yang dihubungkannya;
Kualitas Skala, proporsi, pencahayaan, an
pemandangannya diartikulasikan;
I lintu-pintu masuk membuka padanya; an

la menangani perubahan ketinggian dengan


menggunakan tangga an ram.

282 / ARSITEKTUR: BENTUK, RUANG, & TATANAN

BENTUK RUANG SIRKULASI


5ebuah ruang sirkulasi bisa:

Tertutup
membentuk suatu galeri publik atau koridor
privat yang berhubungan dengan ruang-ruang
yang dihubungkannya melalui akses-akses masuk
di Jalam sebuah bidang Binding;

Terbuka pads Satu Sisi


membentuk sebuah balkon atau galeri yang
menyajikan kemenerusan spacial an visual
dengan ruang-ruang yang dihubungkannya;

Terbuka pada Kedua Sisi


Membentukjalur setapak berkolom yang menjadi
penambahan fisik ruang yang dilaluinya tersebut.
Tinggi an lebar sebuah ruang sirkulasi harus
proporsional dengan jenis an jumlah pergerakan
yang akan ditampungnya. Perbedaan Skala
sebaiknya Jiterapkan di antara area jalan santai
publik, aula yang lebih privat, an koridor servis.
5ebuah jalur yang sempit an tertutup secara
alamiah akan mendorong pergerakan ke depan.
Untuk mengakomodir lalu lintas yang lebih besar
Berta menciptakan ruang untuk berhenti sejenak,
beristirahat, atau menikmati pemandangan,
maka bagian-bagian tertentu sebuah jalur Japat
diperlebar. Jalur ini juga Japat diperbecar dengan
menggabungkannya dengan ruang-ruang yang
dilaluinya.
Di Jalam ruang yang lebih besar, jalur Japat
mengacak, tanpa bentuk atau definisi, an
ditetukan oleh aktivitas an pengaturan
perabotan di dalam ruang tersebut.

0000 L'

SIRKULASI / 283

BENTUK RUANG SIRKULASI

Biara S. Maria della Pace, Roma, 1500-04, Donato Bramante

Lorong Kediaman Okusu, Todoroki, Tokyo,


1976-78, Tadao Ando

Vestibulum (aula pintu macuk) sebuah istana Renaisan

284 / ARSITEKTUR: BENTUK, RUANG, & TATANAN

BENTUK HANG SIRKULASI


Beberapa contoh beragam bentuk ruang yang digunakan bagi
pergerakan melalui sebuah bangunan.

5ebuah bukaan koridor melalui jalur bertiang pada sebuah


ruang interior an melalui serangkaian pintu Ferancis pada
sebuah halaman eksterior.

Aula terangkat, Rumah di Wilayah Morris, New Jersey, 1971, MLTW

SIRKULASI / 285

BENTUK RUANG SIRKULASI


Tangga an jalur tangga tersedia untuk pergerakan
vertikal kita antara lantai sebuah bangunan atau ruang
luar. Kemiringan tangga, yang ditentukan oleh Jimensi
tanjakan an injakannya, harus Jiproporsikan agar se5uai
dengan pergerakan an kemampuan tubuh kita. Jika
curam, tangga membuat penclakian 5ecara fisik melelahkan Jan
tidak mengundang secara psikologis, Berta Japat
membuat pergerakan turunnya membahayakan. Jika rendah.
tangga harus memiliki tanjakan yang cukup Jalam untuk
menyesuaikan terhadap langkah normal kita.

Sebuah tangga harus cukup lebar untuk mengakomodir


perjalanan kita dengan nyaman, begitupun halnya dengan
perabotan Jan peralatan yang harus cliangkut ke atas
maupun ke bawah dengan tangga. Lebar tangga juga
memberikan suatu petunjuk visual bagi karakter publik
ataupun privat tangga tersebut. Anak-anak tangga yang
lebar Jan rendah Japat bersifat menyambut, sementara
tangga yang sempit Jan curam Japat mengarah ke tempattempat yang lebih privat.
Jika pergerakan naik tangga Japat menunjukkan privasi,
jauh, atau lepas, proses turunnya malah dapat menyiratkan
pergerakan menuju lantal clasar yang aman, terlinclungi,
ataupun stabil.
Border menghentikan aliran sebuah tangga Jan memungkinkannya berganti arah. Dordesjuga memberi kenempatan untuk
beristirahat Jan kemungkinan untuk mengakses Jan melihat
clari jalur tangga tersebut. Bersama clengan tingkat kemiringan
sebuah tangga, lokasi penempatan border akan menentukan
irama Jan koreografi pergerakan kita ketika tengah menaiki
ataupun menuruni anak-anak tangganya.

286 / ARSITEKTUR: BENTUK, RUANG, & TATANAN

BENTUK HANG SIRKULASI


Tangga, dalam hal mengakomodir perubahan ketinggian lantai,
dapat memperkuatjalur pergerakan, menghentikannya,
mengakomodir perubahan arah, ataupun menghilangkannya
sebelum mema5uki sebuah ruang utama.

Konfigura5i tangga menentukan arah jalur kita ketika menaiki


atau menuruni anak-anak tangganya. Ada beberapa cara da5ar
mengonfigurasi jalur dan arah sebuah tangga.
Tangga lurus
Tangga L
Tangga U
Tangga 5irkuler
Tangga Spiral

SIRKULASI / 287

BENTUK RUANG SIRKULASI


Luang yang ditempati oleh tangga dapat besan tapi bentuknya
dapat dimasukkan ke dalam interior dalam beberapa cara. la dapat
diperlakukan sebagai sebuah bentuk tambahan atau sebagai
sebuah solid volumetric yang daripadanya ruang diukir keluar untuk
keperluan pergerakan maupun untuk beristirahat.

Jalur tangga dapat membentang sepanjang sisi sebuah ruangan,


membungkus ruang, atau mengisi volumenya, la dapat dirajut ke
dalam Batas Batas suatu ruang atau dipanjangkan ke dalam
serangkaian panggung untuk duduk atau teras untuk aktivitas.

Jalur sebuah tangga dapat mencuat Bari antara dinding


melalui sebuah lorong ruang yang sempit untuk memberikan
akses ke tempat yang privat atau is juga dapat menegaskan
ketaktercapaiannya.

Di nisi lain, border yang terlihat pada saat pencapaian akan


mengundang pergerakan ke atas, begitupun halnya dengan injakan
yang meluber di bagian bawah sebuah jalur tangga.

288 / ARSITEKTUR: BENTUK, RUANG, & TATANAN

BENTUK RUANG SIRKULASI


5ebuah jalur tangga dapat menyusur ujung
atau mengelilingi Batas Batas sebuah ruang

5ebuah jalur tangga Japat diekspresikan sebagai


sebuah bentuk Beni tiga Jimensi balk dengan
menempelkannya pada sebuah tepi atau bebas
berdiri di dalam ruang.

5ebuah jalur tangga dapat menjadi elemen pengatur an


bersamasama menjalin serangkaian ruang pada tingkat yang berbeda
di dalam sebuah bangunan ataupun ruang luar.

SIRKULASI / 289

BENTUK RUANG SIRKULASI


Tangga merupakan bentuk tiga dimensional, seperti halnya
pergerakan naik turun tangga 5ebagai sebuah pengalaman tiga
dimensional. Kualitas tiga dimensional ini dapat dieksploitasi jika kita
memperlakukannya sebagal karya tiga dimensi, berdiri bebas di
dalam ruang atau ditempel pada sebuah bidang Binding. Lebih jauh
lagi, ruing itu sendiri dapat menjadi sebuah jalur tangga dekoratif
yang berukuran sangat besar.

Tangga Besar, Rumah Opera Paris, 1861-74, Charles Garnier

290 / ARSITEKTUR: BENTUK, RUANG, & TATANAN

BENTUK HANG SIRKULASI

I
Proyek5i Miring tangga rung duduk,

1Zumah di Old Westbury, New York, 1969-71, Richard Meier

SIRKULASI / 291

Manusia Vitruviue, Leonardo da Vinci

Anda mungkin juga menyukai