Anda di halaman 1dari 8

VIRUS ZIKA

Nama : Oktavianingsih Setyawulandari


Prodi : S1 Kesehatan Lingkungan

Virus zika sendiri memiliki persamaan dengan demam berdarah atau DB dimana
penyebaran virus ini melalui gigitan nyamuk jenis Aedes aegypti. Virus Zika merupakan salah satu
virus dari jenis Flavivirus. Virus ini memiliki kesamaan dengan virus dengue, berasal dari
kelompok arbovirus.

A. Sejarah Virus Zika


1

Nyamuk belang Aedes aegypti media pembawa virus zika. Pada tahun 1947, tepatnya di
daerah Uganda ditemukan virus yang terkandung dalam darah seekor monyet. Virus ini
kemudian diberi nama zika dimana kata zika diambil dari nama hutan zika yang merupakan
hutan dimana monyet yang terjangkit virus zika ini untuk pertama kalinya ditemukan. Virus
zika sendiri diketahui mulai menjangkit serta menginfeksi tubuh manusia di tahun 1950
terutama di daerah Afrika serta Asia yang merupakan kawasan khatulistiwa, sedangkan infeksi
virus ini banyak terjadi pada tahun 1968 tepatnya di daerah Nigeria.
Virus zika sendiri merupakan salah satu jenis virus yang berasal dari genus flavivirus
dengan family flaviviridae. Zika kemudian diketahui mulai menyebar ke daerah timur pada
tahun 2014 melintasi samudera pasifik menuju polinesia Perancis. Tahun 2015, zika mulai
menyebar hingga pulau paskah hingga amerika tengah, Karibia, hingga Amerika selatan.
Seiring dengan perkembangannya, virus zika berkembang dan menyebar serta menginfeksi
ke dalam tubuh manusia hingga lebih dari 20 negara yang berada di benua Amerika khususnya
pada daerah-daerah tropis. Ancaman virus zika yang berbahaya bagi kehidupan manusia ini
juga pernah menjadi fokus Barack Obama yang ingin menanggulangi wabah penyakit ini. Pada
tahun 2016 tepatnya bulan Januari, pemerintah AS melalui pusat kontrol serta pencegahan
penyakit atau CDC mengeluarkan peringatan dan panduan perjalanan bagi negara-negara yang
sedang terjangkit wabah zika ini. Diperkirakan juga wabah ini akan meningkat melalui
penyebaran nyamuk pada bulan April dan Mei tahun 2016 ini.
B. Bahaya Virus Zika
Demam zika merupakan efek ringan yang tidak membahayakan jika terinfeksi virus zika.
Akan tetapi zika akan berbahaya jika menginfeksi wanita hamil. Jika seorang ibu hamil
terinfeksi virus zika, maka dampaknya akan menyebabkan microchepaly. Microchepaly sendiri
merupakan kondisi yang menancam janin yang dikandung dan dapat menyebabkan cacat

seumur hidup. Kelainan janin akibat zika ini biasanya berupa kerusakan otak permanen pada
bayi dengan ukuran kepala yang lebih kecil dari ukuran kepala normal bayi.
C. Gejala Jika Terinfeksi Virus Zika
Umumnya gejala zika ini mirip dengan gejala demam ringan, biasanya disertai rasa pegal
pada otot-otot serta warna mata menjadi merah. Bagi yang terjangkit zika biasanya gejalagejala tersebut akan hilang dalam waktu seminggu, akan tetapi bagi wanita hamil jika
mengalami kondisi seperti ini sebaiknya segera ke dokter atau rumah sakit terdekat. Hal ini
dikarenakan vaksin virus zika hingga saat ini belum ditemukan terutama efek bahayanya bagi
janin yang dikandung. 1 diantara 5 orang yang terinfeksi virus zika menunjukkan gejala.
Adapun gejala infeksi virus zika diantaranya demam, kulit berbintik merah, sakit kepala,
nyeri sendi, nyeri otot, sakit kepala, kelemahan dan terjadi peradangan konjungtiva. Pada
beberapa kasus zika dilaporkan terjadi gangguan saraf dan komplikasi autoimun. Gejala
penyakit ini menyebabkan kesakitan tingkat sedang dan berlangsung selama 2-7 hari. Penyakit
ini kerap kali sembuh dengan sendirinya tanpa memerlukan pengobatan medis. Pada kondisi
tubuh yang baik penyakit ini dapat pulih dalam tempo 7-12 hari.

D. Pencegahan Virus Zika


Vaksin zika masih belum ditemukan. Akan tetapi kita bisa melakukan pencegahan zika
dengan membatasi ruang gerak dari media yang ditumpangi zika yaitu nyamuk Aedes aegypti.
Tentunya kalian sudah tahu bukan bagaimana cara menanggulangi nyamuk ini. Dengan
pengasapan atau foging, serta menjaga lingkungan tetap bersih dan kubur dalam tanah segala
macam sampah yang dapat menampung air sehingga menjadi sarang perkembangbiakan
nyamuk. Kuras dan bersihkan kamar mandi secara rutin, jangan lupa juga selalu sedia obat
nyamuk (tidak disarankan buat ibu hamil). Dengan melakukan kesemuanya itu maka kita telah
melakukan pencegahan perkembangbiakan jentik nyamuk yang kemungkinan membawa virus
zika. Pencegahan penularan virus ini dapat dilakukan dengan:
3

Menghindari kontak dengan nyamuk


Melakukan pemberantasan sarang nyamuk (psn) 3m plus (menguras dan menutup tempat
penampungan air, serta memanfaatkan atau melakukan daur ulang barang bekas, ditambah
dengan melakukan kegiatan pencegahan lain seperti menabur bubuk larvasida,

menggunakan kelambu saat tidur, menggunakan obat nyamuk atau anti nyamuk, dll)
Melakukan pengawasan jentik dengan melibatkan peran aktif masyarakat melalui gerakan

satu rumah satu juru pemantau jentik (jumantik)


Meningkatkan daya tahan tubuh melalui perilaku hidup bersih dan sehat (phbs) seperti

diet seimbang, melakukan aktifitas fisik secara rutin, dll.


Pada wanita hamil atau berencana hamil harus melakukan perlindungan ekstra terhadap
gigitan nyamuk untuk mencegah infeksi virus zika selama kehamilan, misalnya dengan
memakai baju yang menutup sebagian besar permukaan kulit, berwarna cerah,
menghindari pemakaian wewangian yang dapat menarik perhatian nyamuk seperti parfum
dan deodoran.

E. Epidemiologi Penyakit Zika


Dengan mobilisasi penduduk yang tinggi antar benua, pada tahun 1977 - 1978 didapatkan
laporan terjadinya penyakit zika di negara Pakistan, Malaysia, dan Indonesia. Pada tahun 2007
dilaporkan telah terjadi KLB penyakit zika di daerah Mikronesia kemudian tahun 2013 beralih
ke Yap dan Polinesia di samudra Pasifik dan terjadi pula KLB di daerah tersebut. Hingga pada
tahun 2015 sampai di Negara Brazil, Kolombia dan Afrika Selatan. Terjadi KLB penyakit Zika
juga di negara tersebut dengan perkembangan yang cukup sporadis. Hingga saati ini sudah 24
negara di benua amerika dan 3 negara di benua eropa telah melaporkan kejadian penyakit zika.
Virus zika termasuk golongan flavivirus dan ditularkan melalui gigitan nyamuk jenis aedes
yang biasa menggigit di pagi dan sore hari. Di daerah tropis penularan melalui gigitan nyamuk
kebanyakan oleh nyamuk aedes aegypti, nyamuk yang sama dengan penyebab sakit DBD,
chikungunya dan yellow fever. Beberapa negara yang pernah melaporkan keberadaan kasus
4

penyait virus Zika adalah Barbados, Bolivia, Brasil, Cap Verde, Colombia, Dominican
Republic, Ecuador, El Salvador, French Guiana, Guadeloupe, Guatemala, Guyana, Haiti,
Honduras, Martinique, Mexico, Panama, Paraguay, Puerto Rico, Saint Martin, Suriname,
Venezuela, dan Yap

F. Perkembangan Penyakit Zika di Indonesia


Pada tahun 1981 laporan tertulis peneliti dari Australia menyebutkan bahwa ada pasien yang
terkena virus zika setelah berkunjung ke Indonesia. Tahun 2013 laporan yang diterbitkan oleh
peneliti Australia mengatakan ada pasien terkena virus Zika setelah sembilan hari berkunjung
ke Jakarta. Laporan Lembaga Eikjman virus zika yang ditemukan dalam KLB DBD di Jambi
pada desember 2014 - April 2015 telah berhasil diisolasi. Dari suspek DBD yang diperiksa
dengue negatif lalu diperiksa virus lain menggunakan metode PCR dan ELISA ditemukan
positif zika.
Dari keterangan Kementerian Kesehatan Indonesia menyebutkan bahwa hingga saat ini
penyakit zika belum masuk ke Indonesia walaupun banyak media memberitakan bahwa
penyakit zika telah masuk ke beberapa daerah di Indonesia. Karena hingga saat ini kementerian
kesehatan Indonesia belum menerima adanya laporan kejadian penyakit zika di seluruh wilayah
Indonesia.
G. Cara Penularan Virus Zika
Virus Zika ditularkan melalui gigitan nyamuk. Nyamuk yang menjadi vektor penyakit Zika
adalah nyamuk Aedes, dapat dalam jenis Aedes aegypti untuk daerah tropis, Aedes africanus di
Afrika, dan juga Aedes albopictus pada beberapa daerah lain. Nyamuk Aedes merupakan jenis
nyamuk yang aktif di siang hari, dan daoat hidup di dalam maupun luar ruangan. Virus zika
juga bisa ditularkan oleh ibu hamil kepada janinnya selama masa kehamilan. Siapapun yang

tinggal atau mengunjungi area yang diketahui terdapat virus Zika memiliki risiko untuk
terinfeksi termasuk ibu hamil.

H. Pemeriksaan Virus Zika


Pada minggu pertama demam, virus Zika dapat dideteksi dari serum dengan pemeriksaan RTPCR.

I. Komplikasi Yang Ditimbulkan Dari Infeksi Virus Zika


Pada beberapa kasus suspek Zika dilaporkan juga mengalami sindrom Guillane Bare.
Namun hubungan ilmiahnya masih dalam tahap penelitian. Belum ada vaksin atau pengobatan
spesifik untuk virus ini, sehingga pengobatan berfokus pada gejala yang ada.

J. Yang Harus Dilakukan Jika Terinfeksi Virus Zika


Jika terinfeksi virus Zika, maka lakukan hal-hal sebagai berikut:
Istirahat cukup
Konsumsi cukup air untuk mencegah dehidrasi
Minum obat-obatan yang dapat mengurangi demam atau nyeri
Jangan mengkonsumsi aspirin atau obat-obatan NSAID (non stereoid anti inflmation)

lainnya.
Cari pengobatan ke pelayanan kesehatan terdekat.

K. Virus Zika Pada Ibu Hamil


Selama ini belum ada bukti yang kuat bahwa ibu hamil lebih berisiko atau mengalami
penyakit yang lebih berat selama masa kehamilan. Selain itu juga belum diketahui bahwa ibu
hamil lebih berisiko terhadap sindrom guillan barre. Sebelum pergi ke area terjangkit virus Zika
dianjurkan untuk melakukan konsultasi dengan dokter. Selain itu pada masa selama berada di
area terjangkit diharapkan melakukan perlidungan ekstra terhadap gigitan nyamuk. Ibu hamil
yang harus diperiksa untuk virus zika adalah yang memiliki riwayat perjalanan dari area
terjangkit dan juga memiliki 2 atau lebih gejala dari infeksi virus Zika. Hubungan infeksi virus
6

Zika pada ibu hamil dengan kejadian mikrosefalus pada bayi yang dilahirkan belum terbukti
secara ilmiah, namun bukti ke arah itu semakin kuat.

SUMBER :
http://www.depkes.go.id/resources/download/info. Online, disadur tanggal 30 Januari 2016
http://www.plengdut.com/2016/01/bahaya-gejala-pencegahan-dan-sejarah-dari-viruszika.html, Online, disadur tanggal 30 Januari 2016
http://www.who.int/mediacentre/factsheets/zika/en/, Online, disadur tanggal 30 Januari 2016

Anda mungkin juga menyukai