Jul 25
Posted by Nilna R.Isna
Judul Utama Program KKN :
Pemberdayaan Hidup Bersih Sehat Berbasis Masyarakat di Korong Campago, Nagari
Campago, Kecamatan V Koto Kampung Dalam, Kabupaten Padang Pariaman.
Analisis Situasi
Korong Campago, Nagari Campago, Kecamatan V Koto Kampung Dalam, Kabupaten
Padang Pariaman. Korong Campago merupakan salah satu dari 12 korong yang ada di
Nagari Campago. Secara geografis, korong Campago berada di wilayah bagian barat
Nagari Campago.
Batas-batas Korong Campago antara lain :
Utara
Timur
Barat
Selatan
Jumlah penduduk Korong Campago mencapai lebih kurang 1.200 orang dengan jumlah
Kepala Keluarga sebanyak 300 KK dan jumlah rumah sebanyak 200 rumah. Adapun
sarana dan prasarana Korong Campago terdiri dari 6 buah musholla, 2 buah mesjid, 1
buah Sekolah Dasar, 1 buah lapangan bulu tangkis, dan 1 buah puskesmas pembantu
dengan 2 buah posyandu. Sebagian besar perekonomian penduduk berasal dari
pertanian. Kelompok Tani di Korong Campago bernama Campago Saiyo.
Berdasarkan hasil wawancara dengan Wali Korong Campago diketahui bahwa dari segi
kesehatan, masyarakat masih membutuhkan beberapa pemahaman tentang cara hidup
sehat serta masih kurangnya pasrtisipasi masyarakat terhadap upaya-upaya kesehatan
masyarakat. Atas dasar analisa situasi tersebut, maka mahasiswa KKN yang berasal
dari Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas
Andalas merumuskan program Pemberdayaan Hidup Bersih Sehat Berbasis
Masyarakat di Korong Campago, Nagari Campago, Kecamatan V Koto Kampung
Dalam, Kabupaten Padang Pariaman.
Perumusan Masalah
Materi Program
a. Cuci Tangan Pakai Sabun
Mencuci tangan adalah salah satu tindakan sanitasi dengan membersihkan tangan dan
jari jemari dengan menggunakan air ataupun cairan lainnya oleh manusia dengan
tujuan untuk menjadi bersih, sebagai bagian dari ritual keagamaan, ataupun tujuantujuan lainnya.
Mencuci tangan baru dikenal pada akhir abad ke 19 dengan tujuan menjadi sehat saat
perilaku dan pelayanan jasa sanitasi menjadi penyebab penurunan tajam angka
kematian dari penyakit menular yang terdapat pada negara-negara kaya (maju).
Perilaku ini diperkenalkan bersamaan dengan isolasi dan pemberlakuan teknik
membuang kotoran yang aman dan penyediaan air bersih dalam jumlah yang
mencukupi.
Dengan mencuci tangan, penyebaran kuman-kuman yang ada di tangan dapat dicegah.
Kuman-kuman tersebut dapat disebarkan melalui beberapa cara, antara lain :
Melalui droplet atau percikan yang dikeluarkan saat batuk atau bersin
Melalui cairan tubuh seperti darah milik orang lain yang sakit
Jika tangan seseorang terkena kuman yang berasal dari salah satu sumber seperti
yang telah disebutkan di atas, maka ia dapat terinfeksi oleh kuman tersebut hanya
dengan menyentuhkan tangannya ke mata, hidung atau mulutnya. Infeksi kuman
tersebut merupakan tahap awal timbulnya penyakit.
7 langkah mencuci tangan antara lain :
1. Basahi kedua telapak anda dengan air mengalir, lalu croot kan sabun ke telapak
usap dan gosok dengan lembut pada kedua telapak tangan.
2. Gosok masing- masing pungung tangan secara bergantian.
3. Jari jemari saling masuk untuk membersihkan sela-sela jari.
4. Gosokan ujung jari (buku-buku)dengan mengatupkan jari tangan kanan terus
gosokan ke telapak tangan kiri bergantian.
5. Gosok dan putar ibu jari secara bergantian.
6. Gosokkan ujung kuku pada telapak tangan secara bergantian.
7. Terakhir, menggosok kedua pergelangan tangan dengan cara diputar dengan
telapak tangan bergantian. Setelah itu bilas dengan menggunakan air bersih dan
mengalir, lalu keringkan degan handuk.
4 hal yang benar dalam mencuci tangan adalah :
1. Gunakan sabun.
2. Mencuci tangan di bawah air yang mengalir.
3. Cuci seluruh permukaan tangan, termasuk pergelangan, telapak, punggung
tangan, jari-jari, dan di bawah kuku.
4. Keringkan tangan dengan handuk dengan cara menepuk-nepukkan handuk atau
lap tangan, hindari menggosok agar kulit tidak merekah dan pecah, gunakan
handuk sekali pakai jika memungkinkan.
Cara menyikat gigi yang baik dan benar adalah sebagai berikut :
1)
2)
Gerakan sikat dari arah gusi kebawah untuk gigi rahang atas (seperti mencungkil)
3)
Gerakan sikat dari arah gusi ke atas untuk gigi rahang bawah
4)
Sikat seluruh permukaan yang menghadap bibir dan pipi serta permukaan dalam
dan luar gigi dengan cara tersebut.
5)
c. Kebersihan Lingkungan
Kesehatan dapat diwujudkan jika lingkungan juga sehat yaitu dengan cara:
1. Rumah yang memenuhi syarat rumah sehat
2. Adanya air bersih dan air sehat
3. Air bekas dibuang melalui saluran pembuangan yang memenuhi syarat
4. Jamban keluarga dipelihara dengan baik
5. Membuang sampah dengan benar
Rumah Sehat
Syarat rumah sehat secara sederhana antara lain:
1. Memiliki ruangan terpisah untuk keperluan sehari-hari dan mempunyai ukuran
yang memadai.
2. Tersediannya air bersih, saluran pembuangan limbah, tempat sampah, jamban,
dan saluran pembuangan air hujan.
3. Kamar-kamar harus mempunyai jendela dan terdapat ventilasi serta dibuat
menghadap arah angin. Jendela kamar selalu di buka pada siang hari.
4. Pertukaran udara dalam rumah harus lancar.
5. Pada pagi hari, sinar matahari dapat masuk dan pada malam hari terdapat
penerangan yang cukup untuk membaca.
6. Dinding dan lantai harus kering dan tidak lembab.
Jamban Keluarga
Cara menggunakan jamban yang benar:
1. Setelah jamban dipakai, saluran jamban disiram denagn air hingga tidak ada
kotoran.
2. Sediakan air yang cukup untuk cebok dan menyiram lubang jamban kemudian
gunakan sabun untuk mencuci tangan.
3. Bila keluar dari toilet, kita harus yakin bahwa jamban telah bersih.
Sampah
Sampah adalah benda-benda bekas yang tidak terpakai lagi. Macam-macam sampah
antara lain :
1. Sampah anorganik/kering adalah sampah yang tidak dapat megalami
pembusukan secara lami. Contoh: logam, besi, kaleng, dan lain-lain.
2. Sampah organik/basah adalah sampah yang dapat mengalami pembusukan
secara alami. Contoh: sampah dapur, sampah restoran, rempah-rempah, dan
lain-lain.
3. Sampah berbahaya adalah sampah yang dapat membahayakan tubuh secara
langsung. Contoh : baterai, botol racun nyamuk, jarum suntik bekas, dan lainlain.
Metode Pelaksanaan
Metode yang digunakan dalam pelatihan PHBS adalah :
1. Ceramah
Materi-materi dalam PHBS diterangkan dan dijelaskan secara lisan kepada kelompok
sasaran sehingga memperoleh informasi secara satu arah. Dalam metode ini dibuka
sesi tanya-jawab dan sesi uji-materi kepada kelompok sasaran.
1. Demonstrasi
Materi-materi PHBS ditunjukan dengan memperlihatkan bagaimana cara melakukan
suatu tindakan dengan menggunakan alat peraga. Metode demonstrasi digunakan
untuk menjelaskan :
1. 7 langkah mencuci tangan
Ada tujuh langkah, untuk cuci tangan, mulai dari depan, sampai ke belakang, sela-sela
jari, buku-buku jari, kuku-kuku jari, jempol pergelangan
Pada saat sesi tanya-jawab beberapa siswa mengacungkan tangan untuk bertanya.
Adapun beberapa pertanyaan yang muncul adalah:
1. Penyakit apa yang dapat ditimbulkan apabila tidak mencuci tangan?
2. Bagaimana cara mencuci tangan apabila tidak ada kran?
Pada sesi uji-materi, siswa dipersilahkan menunjuk tangan apabila dapat menjawab
pertanyaan dari meteri yang diujikan. Pada sesi ini, siswa dinilai dapat menangkap
dengan baik materi yang disampaikan. Adapun materi yang diujikan adalah :
1. 7 langkah cuci tangan
2. 4 hal wajib dalam mencuci tangan
3. 5 Waktu wajib mencuci tangan
4. Macam-macam penyakit gigi
5. Cara menyikat gigi
6. Perbedaan antara sampah organik, non-organik, dan berbahaya
Kesimpulan
Siswa-siswi SDN 02 V Koto Kampung Dalam terutama kelas IV, V, VI secara
menyeluruh mendapatkan materi mengenai Perilaku Hidup Bersih Sehat yang
difokuskan kepada materi mencuci tangan, menyikat gigi, dan menjaga kebersihan
lingkungan
Saran
Pihak sekolah SDN 02 V Koto Kampung Dalam diharapkan memasukkan materi PHBS
ke dalam kurikulum Pengembangan Diri yang dijadwalkan setiap hari Sabtu
Definisi
a.
Perilaku Sehat
sehat
dengan
menjaga,
memelihara
dan
meningkatkan
kesehatannya.
2.
Konsep
Untuk mewujudkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) ditiap tatanan;
diperlukan pengelolaan manajemen program PHBS melalui tahap pengkajian,
perencanaan, penggerakan pelaksanaan sampai dengan pemantauan dan
penilaian. Selanjutnya kembali lagi ke proses semula. Untuk lebih jelasnya
digambarkan dalam bagan berikut ini :
serta
cara
menindaklanjutinya
dengan
berusaha
b.
c.
Faktor lingkungan adalah faktor fisik, biologis dan sosial budaya yang
langsung/tidak mempengaruhi derajat kesehatan.
d.
Faktor perilaku dan gaya hidup adalah suatu faktor yang timbul karena
adanya aksi dan reaksi seseorang atau organisme terhadap lingkungannya.
b.
c.
b.
3.
Tahap Pengkajian
Tujuan pengkajian adalah untuk mempelajari, menganalisis dan merumuskan
masalah perilaku yang berkaitan dengan PHBS. Kegiatan pengkajian meliputi
pengkajian PHBS secara kuantitatif, pengkajian PHBS secara kualitatif dan
pengkajian sumber daya (dana, sarana dan tenaga).
a.
b)
c)
Teridentifikasinya
masalah
lain
yang
berkaitan
(masalah
daya
penyuluhan,
masalah
kebijakan,
administrasi,
organisasi.
d)
3)
Dan lain-lain.
Cara Pengambilan Sampel PHBS Tatanan Rumah Tangga
menambahkan
interval. Demikian
seterusnya
Langkah 6
4)
klasifikasi
PHBS.
Diharapkan
masyarakat
yang
b)
c)
Bagaimana penanggulangannya ?
d)
e)
f)
g)
h)
b)
Melibatkan
dan
memberikan
kebebasan
peserta
untuk
2)
b)
c)
c.
2)
3)
4.
Tahap Perencanaan
Penyusunan rencana kegiatan PHBS gunanya untuk menentukan tujuan, dan
strategi komunikasi PHBS. Adapun langkah-langkah perencanaan sebagai
berikut:
a.
Menentukan Tujuan
Berdasarkan kegiatan pengkaj ian PHBS dapat ditentukan klasifikasi PHBS
wilayah maupun klasifikasi PHBS tatanan, maka dapat ditentukan masalah
perilaku kesehatan masyarakat di tiap tatanan dan wilayah. Selanjutnya
berdasarkan masalah perilaku kesehatan dan hasil pengkajian sumber
daya PKM ditentukan tujuan yang akan dicapai untuk mengatasi masalah
PHBS yang ditemukan.
Contoh hasil pengkajian PHBS secara kuantitatif ditemukan masalah
merokok pada tatanan rumah tangga, maka ditentukan tujuannya.
Tujuan Umum
Tujuan Khusus
b.
2)
3)
4)
b)
c)
Gerakan
masyarakat,
kegiatan
mempersiapkan
dan
2)
Rancangan
intenvensi
penyuluhan
terpadu
lintas
program/sektor
Pemetaan wilayah menghasilkan rumusan masalah PHBS antar
wilayah, sehingga bisa dirancang Paket Penyuluhan Terpadu di
wilayah tersebut. Misal: di desa A terdapat 3 masalah utama, yaitu
JPKM, Air bersih dan KIA/KB, maka dapat dilakukan penyuluhan
terpadu yang berisi 3 hal tersebut.
Disini petugas kesehatan berfungsi sebagai penggerak lintas program
dan lintas sektor, untuk selanjutnya bersama-sama melaksanakan
penyuluhan diwilayah tersebut.
5.
Tahap Perencanaan
a.
2)
3)
4)
b.
5)
6)
media
masa.
Tujuannya
mengembangkan
atau
dilaksanakannya
PHBS.
adalah
menciptakan
Caranya
agar
kelompok
suasana
yang
mendukung
melalui
penyuluhan
antara
lain
ini
dapat
2)
3)
Mengembangkan metoda dan teknik dan media yang telah diuji coba
dan disempurnakan.
4)
c.
penyuluhan
kelompok,
lokakarya,
seminar,
studi
banding,
pelatihan, dll.
Langkah-langkah kegiatan gerakan masyarakat
1)
2)
Menganalisis
dan
mendisain
metode
dan
teknik
kegiatan
4)
5)
6)
I (Involvement)
C (Commitment)
tugasnya.
Hasil yang dicapai dalam tahap penggerakan pelaksanaan adalah adanya
kegiatan yang dilaksanakan sesuai rencana, khususnya dalam :
1)
2)
3)
dunia usaha.
4)
5)
6)
7)
6.
8)
9)
Pemantauan
Untuk mengetahui program PHBS telah berjalan dan memberikan hasil
atau dampak seperti yang diharapkan, maka perlu dilakukan pemantauan.
Waktu pemantauan dapat dilakukan secara berkala atau pada pertemuan
bulanan, topik bahasannya adalah kegiatan yang telah dan akan
dilaksanakan dikaitkan dengan jadwal kegiatan yang telah disepakati
bersama. Selanjutnya kendala-kendala yang muncul perlu dibahas dan
dicari solusinya.
Cara pemantauan dapat dilaksanakan dengan melakukan kunjungan
lapangan ke tiap tatanan atau dengan melihat buku kegiatan/laporan
kegiatan intervensi penyuluhan PHBS.
b.
Penilaian
Penilaian
dilakukan
dengan
menggunakan
instrumen
yang
sudah
data PHBS hasil evaluasi selanjutnya menilai kecenderungan masingmasing indikator apakah mengalami peningkatan atau penurunan,
mengkaji penyebab masalah dan melakukan pemecahannya, kemudian
merencanakan intervensi berdasarkan data hasil evaluasi PHBS.
Contoh di Kabupaten Pariaman data perilaku tidak merokok tahun 2001
menunjukan 44,2% sedangkan tahun 2002 ada peningkatan sebesar 73,6
%
Cara melakukan penilaian melalui :
1)
2)
3)
4)
7.
1)
2)
3)
4)
b.
c.
bayi
dan
balita
dimaksudkan
untuk
memantau
e.
f.
g.
i.
j.
Sheet Music
of 12
1
Mencuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan memakai sabun
Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan secara teratur setiap 6 bulan
Buang air kecil (BAK) dan buang air besar (BAB) di jamban sekolah.
BAGAIMANA CARA MENGGUNAKAN JAMBAN DENGAN BENAR
Buang air kecil (BAK) dan buang air besar (BAB) di jamban dengan benar, yaitubila
menggunakan jamban duduk jangan berjongkok karena kaki /alas kaki akanmengotori
jamban
Menyiram hingga bersih setelah buang air kecil dan buang air besar
Membuang sampah pada tempatnya, agar jamban tidak tersumbat dan penuhdengan
sampah
Mengingatkan siswa/I dan penjaga sekolah untuk mengawasi dan memastikan jamban
yang tersedia selalu dalam keadaan bersih.
BAGAIMANA CARA MEMELIHARANYA
Untuk mmenjaga lingkungan agar selalu bersih, sehat dan tidak berbau.
Agar tidak mengundang datangnya lalar atau serangga yang dapat menjadipenular
penyakit seperti diare,kolera,disentri,thypus,cacingan,penyakit infeksisaluran
pencernaan,penyakit kulit dan keracunan.
bagaimana jamban yang sehat itu ?
tidak mencemari sumber air minum (jarak antara sumber air minum denganlubang
penampungan minimal 10 meter )
tidak berbau
mengganti air vas bunga, minuman burung dan tempat-tempat lainnya seminggusekali.